Anda di halaman 1dari 13

A.

PENDAHULUAN

Jiwa Nasionalisme di Indonesia sendiri pada zaman moderen ini sangat berbeda
dibandingkan dengan zaman dahulu. Dimana rakyat sangat mencintai Bangsa dan Negaranya
hingga rela mengorbankan semua yang dimilikinya hanya untuk Bangsa dan Negara tercintanya.
Namun berbeda dengan sekarang, dizaman moderen ini jiwa nasionalisme bangsa Indonesia
menurun yang diakibatkan oleh masuknya budaya barat sehingga rakyat Indonesia lebih suka
mengagung-agungkan Bangsa dan Negara lain bukan malah menjunjung harkat dan martabat
bangsanya sendiri. Terutama dikalangan remaja sekarang ini, lunturnya jiwa Nasionalisme
sangat terasa. Hal ini dibuktikan dengan cara mereka memaknai berbagai hal penting bagi
Bangsa Indonesia.

Rasa nasionalisme diNegara kita hanya muncul jika ada faktor pendorongnya. Seperti saat
Negara lain mengklaim budaya Indonesia maka barulah timbul rasa nasionalisme untuk
membela Bangsa dan Negara ini. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena itu penulis
termotivasi untuk menulis makalah ini sebagai upaya menumbuhkan kembali jiwa Nasionalisme
kita yang mulai luntur ini.

B. LUNTURNYA NASIONALISME

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian
masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap
bangsa itu sendiri. Bila kita berbicara tentang Nasionalisme Indonesia sendiri maka
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia itu
masih ada. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan
bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik
itu orang per orang, kelompok-kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa.
Pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli, yaitu:

1. Menurut Ernest Renan : Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.
2. Menurut Otto Bauar : Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang
timbul karena perasaan senasib.

3. Menurut Hans Kohn : Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National
Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam
arti politik, yaitu negara nasional.

4. Menurut L. Stoddard : Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh


sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai
perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

5. Selanjutnya menurut Louis Sneyder : Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-
faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

Sedangkan lunturnya nasionalisme adalah hilang nya rasa cinta terhadap tanah air dan tidak
ada kesadaran untuk memperjuangkan negara nya.

C. BENTUK-BENTUK NASIONALISEME
Sebelum membahas tentang lunctunya nasinalisme lebih mendalam, kami akan membahas
terlebih dahulu bentuk-bentuk nasionalisme, yaitu sebagai berikut:’
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat”, “perwakilan politik”. Teori ini mula-mula
dibangun oleh Jean-jacques rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan
yang terkenal adalah buku berjudul Du Contact Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia
“mengenai kontrak sosial”).
2. Nasionalisme Etnis
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Jerman untuk “rakyat”). Kepada
perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik kisah tradisi yang telah
direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya “Grimm Bersaudara” yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis
Jerman.
3. Nasionalisme Budaya
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras, dan sebagainya.
4. Nasionalisme kenegaraan
Ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme
etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan
prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah ’national state’ adalah suatu
argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan
tersendiri. Contoh biasa adalah Nazisme, serta nasionalime Turki kontemporer, dan
dalam bentuk yang lebih kecil, Fransquisme sayapkanan di Spanyol, serta sikap ’ Jacobin ’
terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Prancis, seperti juga nasionalisme
masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraann
( equal rights ) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalisBasque atau
Korsik.
5. Nasionalisme agama
ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama.

D. CIRI-CIRI LUNTURNYA NASIONALISME

Saat ini sangat banyak remaja Indonesia yang mengalami penurunan dalam
mengembangkan rasa nasionalisme kepada negara Indonesia.

Ciri-ciri dari penurunan rasa nasionalisme remaja tersebut antara lain :

1. Lebih menyukai gaya hidup bangsa barat


misal mereka selalu ingin hidup bebas tanpa batas atau sekehendanya sendiri untuk
melakukan hal yang melanggar norma dan nilai sosial yang ada di masyarakat.

2. mereka bersikap apatis terhadap lingkungan atau merasa acuh tak acuh pada lingkungan
masyarakat.

3. mereka tidak pernah berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

Misalnyai saat ada sebuah acara di dalam masyarakat mereka tidak pernah mau untuk
mengikuti acara-acara tersebut, misal kegiatan kerja bakti, organisasi remaja(Karang
Taruna) dan kegiatan-kegiatan yang lain yang mereka anggap tidak penting.

E. FAKTOR PENYEBAB LUNTURNYA NASIONALISME

Faktor Penyebab Internal

1. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga

membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Hal ini terlihat dengan
semakin terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang negara, dan
penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara membuat para pemuda enggan
untuk memerhatikan lagi pemerintahan. Pemerintahan yang terjadi sekarang dianggap
sangat kacau dan merugikan rakyat, oleh karena itu para pemuda semakin muak hingga
akhirnya mereka merasa tidak bangga hidup di tanah airnya sendiri.

2. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme
sehingga para pemuda meniru sikap tersebut. Para pemuda merupakan peniru yang baik
terhadap lingkungan sekitarnya.Jika suatu lingkungan bersikap baik, maka para pemuda
juga akan tumbuh menjadi pemuda yang baik namun jika mereka tumbuh dalam
lingkungan yang kurang baik mereka juga akan tumbuh menjadi pemuda yang kurang
baik.
3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa,
telah menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga
yang ada hanya sifat malas, egois dan, emosional.
4. Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan,
membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.Mereka justru
bangga menjadi bagian dari negara lain misalnya merasa bangga ketika menggunakan
produk luar negeri.
5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya,
membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan
bangsa, Mereka kehilangan semangat persatuan dan berjuang sendiri-sendiri di bawah
sukunya. Mereka hanya merasa bangga terhadap daerahnya namun tidak bangga
terhadap negaranya.

Faktor Penyebab Eksternal

1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih
kebudayaan Negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya
para pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan
budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan
budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman
keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia

2. Paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat yang memberikan dampak

pada kehidupan bangsa. Para pemuda meniru paham libelarisme, seperti sikap
individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan
sekitar dan sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.
F. HUBUNGAN ANATARA RASA NASIONALISME PADA KAUM REMAJA
DENGAN KEHANCURAN BANGSA

Remaja atau Pemuda adalah penerus bangsa, Bangsa dan Negara akan menjadi maju jika
pemudanya memiliki jiwa dan rasa Nasionalisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan
zaman yang semakin maju malah menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme. Nasionalisme
sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena merupakan wujud kecintaan
dan kehormatan terhadap Bangsa dan Negaranya sendiri. dengan adanya itu maka para kaum
remaja dapat melakukan hal yang terbaik untuk Bangsa dan Negaranya. Untuk menjaga
persatuan Bangsa dan meningkatkan martabat Bangsa dihadapan Dunia.
Namun, jika rasa Nasionalisme telah memudar maka dapat menghancurkan Bangsa
Indonesia. Maka ketahanan nasional menjadi lemah dan mudah ditembus oleh pihak luar.
Indonesia sudah dijajah sedari dulu sejak rasa naionalisme memudar dikalangan remaja, bukan
dijajah secara fisik melainkan dijajah secara mental dan ideologi. Benedict Anderso mengatakan
“Banyak sekali budaya barat yang sudah masuk keIndonesia karena itulah bangsa indonesia
harus mengerti makna tradisional bukan hanya mengert budaya luar dari pada budayanya
sendiri” ( Anderson 2001: 215) maka dari itu pentingnya ditumbuhkan semangat Nasionalisme
kepada Bangsa Indonesia yang dulu hidup secara nyata dan dimiliki para pejuang pergerakan
dan revolusi. Ia juga mengusulkan bahwa harus dibinanya semangat “nasionalisme kerakyatan”
yang sifatnya bukan elitis tapi mengarah ke masyarakat luas, khususnya rakyat yang kecil dan
terpinggirkan. Dan juga dengan terjadinya alkulturasi budaya maka kemungkinan besar akan
mengakibatkan hilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati diri
bangsa Indonesia.
Dalam aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya jiwa nasionalisme dikalangan
rakyat khususnya remaja mengakibatkan perkembangan perekonomian bangsa jauh tertinggal
dari Negara tetangga. Saat ini masyarakat dan golongan muda hanya memikirkan apa yang
diberikan negara kepada mereka bukan malah sebaliknya. Dengan keegoisan inilah maka bangsa
akan hancur karena ulah dari masyarakatnya sendiri khususnya kaum emaja yang tidak pernah
memikirkan apa yang akan disumbangsihkan kepada Bangsa dan Negaranya, melainkan hanya
mementingkan diri sendiri dan ini termasuk akibat dari masuknya budaya barat yang membawa
faham Liberalisme.

G. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NILAI NASIONALISME


DIKALANGAN GENERASI MUDA

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan


muda.Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.Hal
ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja.Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-
hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika
tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya.Misal untuk membuka situs-situs porno.Bukan hanya internet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone.Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi
tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa
jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis
antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.

H. UPAYA UNTUK MENUMBUHKAN KEMBALI NASIONALISME


BANGSA

1. Peran Keluarga

• Memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism


terhadap bangsaIndonesia.

• Memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan


pada bangsa.

• Selalu menggunakan produk dalam negeri.

2. Peran Pendidikan

• Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan


juga bela Negara.

• Menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan
mengadakan upacara setiap hari senin dan upacara hari besar nasional

• Melatih untuk aktif berorganisasi

• Memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap


hal-hal negative yang dapat mengancam ketahanan nasional. Dengan cara ini
diharapkan para pemuda tidak mudah terpengaruh dengan berbagai hal yang
dapat menghancurkan bangsa.

3. Peran Pemerintah
• Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme,
seperti seminar dan pameran kebudayaan.

• Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal
ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang
diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme
dan patrotisme bangsa.

• Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun


Indonesia agar lebih baik lagi. Pada akhirnya kita harus memutuskan rasa
kebangsaan kita harus dibangkitkan kembali. Namun bukan nasionalisme dalam
bentuk awalnya seabad yang lalu. Nasionalisme yang harus dibangkitkan kembali
adalah nasionalisme yang diarahkan untuk mengatasi berbagaipermasalahan,
bagaimana bisa bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-
wenangan, tidak korupsi, toleran, dan lain-lain. Bila tidak bisa, artinya kita tidak
bisa lagi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran total.

• Tidak hanya mementingkan kepentingan para kaum elit dan golongan tetapi
harus mementingkan kesejahteraan bersama untuk mencapai cita-cita Negara
yang erkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

I. MANFAAT RASA NASIONALISME BAGI REMAJA INDONESIA

Rasa nasionalisme harus ditanamkan sejak dini pada seorang remaja. Hal itu berguna bagi
perkembangan negeri dan bangsa, seperti :

1. Menjaga kelestarian budaya Indonesia.

2. Melindungi wilayah-wilayah kekuasaan Indonesia agar tetap utuh.

3. Menambah rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masayarakat khususnya remaja


Indonesia
J. KESIMPULAN
a) Penyebab memudarnya rasa nasionalisme dikalangan masyarakat khususnya remaja
dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal yang mengakibatkan para remaja lebih
mengagung-agungkan bangsa lain dari pada bangsanya sendiri seperti kekecewaan terhadap
pemerintah yang hanya mementingkan kepentingan para kaum elit dari pada para kaum rakyat
kecil dan orang pinggiran.
b) Hubungan antara lunturnya rasa nasionalisme dengan kehancuran bangsa sangat erat.
Kehancuran bangsa bisa terjadi karena ketahanan nasional melemah. Jika ketahanan nasional
melemah maka pihak luar akan mudah sekali masuk dan itu sangat berbahaya terhadap
pertumbuhan jiwa nasionalisme kaum remaja.
c) Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta akan tanah air Bangsa dan Negara maka
dibutuhkan peran dari keluarga,pendidikan dan khususnya pemerintah.

SARAN

Dari hasil pembahasan yang telah kami buat, kami memeberikan saran kepada semua
pihak, khususnya remaja untuk lebih meningkatkan rasa nasionalism kepada Negara Indonesia
dalam diri masing-masing. Supaya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini menjadi negara yang
kuat dalam aspek apapun sehingga akan tercapainya segala usaha dan cita- cita sesuai dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Karena remaja Indonesia adalah penerus Bangsa dan
Negara ini, dan juga untuk pemerintah supaya lebih memberdayakan serta ditingkatkannya rasa
nasionalisme dimasyarakat khususnya kalangan remaja.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://fredohedi.blogspot.co.id/2015/09/lunturnya-nasionalisme-penyebab.html
2. https://faneniintan.files.wordpress.com/2013/03/makalah-pkn-1.pdf
ESSAY SOSIOLOGI

‘’Lunturnya Nasionalisme’’

Anggota

Adzroo Yumna Qurrotu’ Aini (01)


Fadhila Bondan Sukmawati (14)
KELAS X IPS 2

SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA

Anda mungkin juga menyukai