Wahyu Nur Hidayat (17510134025) Candra Ramadhan (17510134027) Ega Pramudita Dwi P. (17510134032) • Kehidupan bermasyarakat di dunia mengalami pergeseran yang tidak terelakkan. Ketika batas negara tidak lagi membatasi gerak masyarakat, hal tersebut membuat perlu adanya kesadaran untuk saling mengenal antar masyarakat. Harapan dari perkenalan ini tentunya adalah sinergi dan pengembangan yang lebih maju untuk masyarakat itu sendiri. Akan tetepi, proses saling kenal ini tidak selamanya mulus. Karena perbedaan pemahaman, akan ada masalah yangterus menimbulkan konflik nilai dalam dinamika kehidupan masyarakat. • Masalah-masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. • Masalah budaya tersebut mencakup : • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya. • Hakikat manusia universal. Akan tetapi, perwujudannya beraneka ragam. Ada kesamaan-kesamaan, tetapi juga ketidakseragaman, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan pemikiran dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan. Masalah budaya juga merupakan suatu kondisi yang di akibatkan oleh adanya perubahan budaya. Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Pendapat Para Ahli
• Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya
merupakan penyebab dari perubahan.Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain • Menurut Soerjono Soekamto, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam (internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalam masyarakat yaitu: • Bertambah dan berkurangnya penduduk • Penemuan penemuan baru • Pertentangan atau konflik dalam masyarakat. • Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat tersebut • Sedangkan faktor luar penyebab terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat: • Keadaan dan kondisi lingkungan alam fisik masyarakat • Peperangan • Pengaruh kebudayaan masyarakat luar • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, krisis adalah keadaan yang berbahaya, parah sekali, keadaan yang genting dan keadaan suram. Sedangkan Budaya menurut salah satu pakar, Edward Taylor mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. maka krisis kebudayaan adalah kemorosotan nilai-nilai budaya dalam masyarakat , baik itu moral, pengetahuan dan sebagainya Penyebab Krisis Budaya • Krisis budaya disebabkan oleh beberapa hal, seperti hedonisme, kehampaan spiritual dan hasrat melampaui batas terhadap kebebasan. Padahal jika berbicara tentang budaya itu mengacu pada paradigma budaya yang rasionalistik, ilmiah, objektif, dan sistematik. Jadi tatanan nilai budaya yang dikemukakannya adalah berwatak modern, rasional dan objektif dalam setiap esensi yang disampaikan maupun dalam pengungkapannya. Dehumanisme adalah pengurangan arti kemanusiaan. Maksudnya adalah hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri seseorang. Dehumanisme terjadi akibat adanya perubahan sikap manusia sebagai akibat penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan yang dipengaruhi oleh budaya asing. Budaya asing tersebut ada yang bernilai positif dan ada yang bernilai negatif, namun kebudayaan itulah yang menjadi citra sebuah bangsa Etnosentrisme adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya- budaya yang dimiliki oleh orang lain. Salah satu faktor yang mendasar yang menjadi penyebab munculnya etnosentrisme di Bangsa ini adalah budaya politik masyarakat yang cenderung tradisional dan tidak rasionalis • Salah satu faktor yang juga menjadi penyebab munculnya masalah etnosentrisme adalah pluralitas Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Pluralitas masyarakat Indonesia ini tentu melahirkan berbagai persoalan. Setiap suku, agama, ras dan golongan berusaha untuk memperoleh kekuasaan dan menguasai yang lain.Pertarungan kepentingan inilah yang sering memunculkan persoalan-persoalan di daerah. • Degradasi moral adalah penurunan tingkah laku manusia akibat tidak mengikuti hati nurani Karena kurangnya kesadaran diri terhadap kewajiban mutlak. • faktor pendukung degradasi moral anak bangsa • 1. perceraian orang tua • 2. pertikaian orang tua • 3. ekspresi sebagai anak tiri/dianak tirikan • 4. ekspresi ketidakpedulian orang tua kepada anak • 5. terlalu dimanjakan orang tua • 6. selalu dilindungi/dibela oleh orang tua apapun tindakan si anak • 7. selalu mendapat dukungan dari keluarga/famili apapun tindakannya • 8. masyarakat tidak peduli terhadap tingkah laku anak-anak contoh : anak bertingkah tidak hormat kepada orang lain dibiarkan • 9. budaya masyarakat yang tidak mendidik contoh : pada saat ada pertunjukan di masyarakat (dalam acara hajatan)dengan tidak segan- segannya masyarakat (para orang tua)minum-minuman keras, bermain judi dll di depan anak-anak • 10. aparat penegak hukum tidak menindak setiap kejahatan, apalagi didesa/daerahnya sendiri Contoh-contoh Masalah Budaya • Komersial budaya sudah menjadi semacam pencemaran. Perfilman kita merupakan contoh budaya komersial dengan para investor dan pasar menjadi pembuat citarasa, dan pembentuk nilai-nilai budaya bangsa. Tujuan “mencerdaskan bangsa” dalam Pembukaan UUD 1945 hampir-hampir tidak menjadi pertimbangan dalam produksi kesenian. Kerja sama antara produsen, pengusaha tempat tontonan, dan selera publik (selera yang dibentuk oleh rangsangan nonkultural) melahirkan perfilman dekade 2 • Profesionalitas dalam seni budaya mempunyai akibat yang jauh pula. Kesenian yang semula adalah ekspresi dari impian kolektif menjadi kesenian individual. Di desa-desa tidak ada lagi sifat partisipatif dalam kesenian, karena orang lebih tertarik untuk menjadi penonton dari pemeran profesional, televisi, kaset, dan radio. Desa bukan lagi menjadi locus kreativitas, tetapi menjadi konsumen seni-budaya yang ditawarkan lewat teknologi modern, yang kadang-kadang lepas sama sekali dari konteks sosial desa. 3 • Dahulu sebelum penjajahan, masyarakat pribumi berkerja di desa dengan damai dan sejahtera mengurus lahan pertanian mereka. Saat penjajahan berlangsung, mereka mengalami penderitaan yaitu harus memberikan hasil pertaniannya yang berharga dengan harga rendah kepada penjajah, dan bagi mereka yang tidak memiliki kebun atau sejenisnya harus bekerja rodi di eksploitasi tenaga mereka. Hingga saat ini pascakolonialisme, pribumi mendominasi sebagai pekerja atau buruh. 4 • Bercocok tanam atau bertani merupakan refleksi dari budaya masyarakat. Dari kegiatan bertani, masyarakat mampu mencukupi kebutuhan mereka. Karena perubahan kebudayaan, yang semula sawah berubah menjadi rumah-rumah pemukiman warga, yang semula bekerja di desa penghasilannya sudah mampu menghidupi harus merantau ke kota untuk mencari penghasilan. Yang mengakibatkan kehidupan dikota menjadi semrawut, penumpukan manusia terjadi disana. 5 • Jual beli jabatan pada masa lalu, ternyata juga sesuatu yang legal. Pemangku jabatan memang harus orang yang berduit agar saat menjabat bisa menyetor upeti kepada raja.Oleh karena itu jabatan publik terkadang dijual ke pedagang atau siapa saja yang memang memiliki uang. Jabatan Bupati di Madiun pada abad ke-19 misalnya, pernah dijual dan dibeli oleh Prawiradiningratan II, anak seorang pemberontak. Selain itu pada awal era orde baru muncul kebijakan pemerintah untuk para pemodal asing masuk ke Indonesia dalam berbagai bidang karya, termasuk untuk penambangan. • Pada masa ini seluruh kekayaan alam Indonesia mulai dikuras habis- habisan.Beberapa diantaranya membuat perusahaan bernama Indonesia agar terlihat seperti perusahaan nasioal agar tak kentara. Pada masa ini, kasus korupsi begitu merebak dari warga ultra kaya hingga komunitas yang bisa dibilang semi primitive.korupsi yang menjangkiti pejabat maupun PNS di negeri ini terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup akibatsentralistik yang berlebihan. • Budaya korupsi untuk saat ini disebabkan karena sudah banyaknya modal mereka untuk dapat berkuasa sebagai anggota MPR, DPR, DPRD dan pejabat lainnya seantero Indonesia.Siapa yang kuat modal, dialah yang menang, dan itu terbukti. Setelah menjabat, mereka mencari modal awal tadi untuk balik kembali. Dan setelah itu korupsi berlanjut terus dan terus. 6 • Indonesia mengalami krisis jati diri dengan contoh nyatanya, maraknya demonstrasi dimana baik dari mahasiswa maupun dari buruh atau yang lainnya. Selain itu ada kaum intelektual yang lebih memilih menjadi selebritas daripada mengembangkan ilmu pengetahuan demi memajukan negara. Ada lagi praktek yang memperjual-belikan gelar akademik. cara menanggulangi krisis budaya • Krisis Budaya • Cara yang dapat kita upayakan untuk mencegah makin besarnya krisis budaya ini adalah sbb: • Memasukkan pendidikan kebudayaan daerah dan nasional ke dalam kurikulum pendidikan. • Menyaring hal yg baik dan yang buruk dari berbagai budaya asing yang masuk ke indonesia. • Memanfaatkan kemajuan IPTEK dengan sangat bijak. • Meningkatkan kualitas produk dalam negeri. • Membatasi impor dan meningkatkan ekspor dengan meningkatkan daya saing produk. • Menciptakan pemerintahan yang demokratis dan jujur. • Menjunjung nilai-nilai luhur pancasila. Dehumanisasi • Manusia harus mengenal pengetahuan kebudayaan(humanitis),dan filsafat yang ditunjang dengan ilmu dan agama. Dengan filsapat manusia memahami tentang etika,estetika dan logika. Dengan pengetahuan kebudayaan manusia mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan hidup. Dengan ilmu manusia lebih berpengetahuan. Dengan agama manusia lebih terarah dengan nilai-nilai dan norma agama,yang akan membuat manusia lebih bernilai dihadapan Tuhan, dan dihadapan manusia. Degradasi moral • Maksimalkan dan optimalkan peran keluarga • Maksimalkan dan optimalkan peran perguruan tinggi • Maksimalkan dan optimalkan peran lingkungan • Maksimalkan dan optimalkan peran media • Pemanfaatan substansi teknologi secara tepat • Pendidikan moral Pancasila sebagai pendidikan nilai • Revitalisasi gerakan mahasiswa • Tayangan Televisi • Adanya kontrol dari orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dikeluarga. Peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter anak menjadi baik. Hal inilah yang menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk menjaga anak agar selalu dalam didikan yang baik. Salah satunya adalah dengan mengawasi anak agar tidak menonton tayangan-tayangan yang tidak bermanfaat dan merusak keperibadian anak. Pribumi sebagai buruh
• Mengurangi tenaga kerja asing dengan diaturnya UU
Ketenagakerjaan, dimana Perusahaan harus mampu memenuhi Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dengan syarat dan ketentuan yang ada didalamnya dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia melalui pemberian sertifikasi profesi. • Agar SDM Indonesia dapat bersaing dengan TKA dibutuhkan standar kompetensi yang diakui secara nasional dan internasional maka dilakukan pengembangan SDM dalam negeri dengan cara pelatihan, pendidikan, pembinaan, baik secara independen maupun melalui pemerintah. Budaya korupsi • Dengan upaya melakukan penyadaran yang tak henti-hentinya kepada masyarakat luas tentang bahaya korupsi dan dampak negatifnya terhadap kehidupan mereka dalam segala aspeknya, baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, lebih-lebih terhadap agama. Baik dengan cara-cara konvensional seperti khutbah, ceramah, diskusi, tulisan dan lain lain, maupun cara-cara kontemporer seperti berkomunikasi melalui internet dengan segala macam bentuk dan perangkatnya • Selain itu, perlu dilakukan kontrol langsung terhadap perilaku korup masyarakat, baik melalui jalur formal seperti DPR, lembaga-lembaga penegak hukum, maupun jalur non-formal, misalnya kontrol kiai terhadap santrinya, orangtua terhadap anaknya, pimpinan terhadap bawahan dan anggotanya. Termasuk upaya kontrol adalah mendorong sistem perundang-undangan dan penegakan hukum yang mendukung pemberantasan korupsi. Krisis jati diri
• Pemulihan jati diri dengan menggambarkan tantangan-tantangan
global yang harus dihadapi bangsa Indonesia dan meningkatkan pemahaman tentang Bhinneka Tunggal Ika. Globalisasi yang sedang melanda dunia ini tentunya menimbulkan berbagai dampak. Dampak- dampak itu merupakan masalah atau tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia Kurangnya minat mempelajari budaya kesenian lokal
• Kepada kaum muda dapat melalui pelajaran muatan lokal (kesenian)
berbasis pelestarian seni budaya setempat, didalam pelajaran kesenian anak dapat di kenalkan dengan budaya-budaya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dengan cara yang menyenangkan. • Pertunjukkan seni dan kebudayaan lokal memang perlu dilakukan secara rutin sehingga memperkenalkan lagi kepada generasi saat ini. Memang perlu dilakukan pendekatan yang lebih menyasar anak zaman sekarang, sehigga menumbuhkan minat yang besar terhadap karya seni dan kebudayaan lokal. Pertanyaan Mereka 1.Mbak Rika 037 • Apa kelebihan dan kekurangan setiap pelaksanaan UUD 1945 dari masa ke-masa? • Fungsi UUD pada masa ORBA dan ORLA sama atau Tidak 2. Mas Wahyu 025 • “Presiden mengeluarkan Peraturan setingkat UU tanpa persetujuan DPR” • Point 1 Slide 12 • Kenapa Peraturan tersebut tidak disetujui DPR 3. Mas Dodik 026 • Kenapa ORBA anti Islamis? 4.Mas Nizam 021 • “Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu karena tidak menyetujui RAPBN” • Point 2 Slide 12 • Seharusnya bukan Presiden tapi MPR • Kepadatan penduduk di perkotaan • Pemerintah dapat melakukan pemerataan pembangunan, tak hanya pada daerah daerah pusat yang penduduknya padat saja namun juga di wilayah lainnya di bagian timur, tengah dan barat Indonesia. Hal ini akan mengurangi jumlah penduduk yang berniat ingin mengadu nasib di daerah daerah pusat. Hal ini juga akan membantu pembangunan didaerah masing-masing. • Pemerintah dapat membangun industri industri skala kecil di daerah pedesaan sehingga mengurangi jumlah penduduk desa yang lari ke kota. Sehingga masyarakat juga dapat membangun desanya menjadi lebih baik lagi. • Memusatkan industri-industri besar di daerah yang masih sedikit jumlah penduduknya. Sehingga masyarakat dari daerah padat tertarik untuk mengadu nasib di daerah tersebut.