Anda di halaman 1dari 20

1.

Ringkasan Eksekutif
Bisnis usaha kuliner adalah bisnis yang tahan terhadap kondisi
ekonomi bagaimanapun, Karena makan adalah salah satu
kebutuhan primer manusia yang tidak bisa ditinggalkan. Pekanbaru
merupakan daerah yang memiliki masyarakat konsumtif. Hal ini dibuktikan dari
banyaknya tempat kuliner yang menjamur. Dari hasil pengamatan di lingkungan
sekitar Kecamatan Tampan terlihat jelas kuliner di kawasan tersebut sangat pesat
pertumbuhannya, Namun konsep usaha masih didominasi usaha yang kurang
menarik karena belum adanya pengembangan. Oleh sebab itu, keadaan ini
memberikan peluang untuk usaha Si Kemayu. Dalam penentuan lokasi, beberapa
hal yang pertimbangkan adalah sebagai berikut: (1) Tempat strategis, mudah
mendapatkan bahan baku dan target konsumen yang banyak; (2) Dekat dari
kampus, kos-kosan, perumahan, lokasi olahraga (Stadion utama), Swayalan besar;
(3) Lingkungan aman dan nyaman;
Maka, lokasi tempat usaha yang dipilih yaitu jalan Manyar Sakti, Kecamatan
Tampan, Kelurahan Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
Dengan seiring perkembangan zaman, makanan khas tradisional misalnya
makanan melayu mulai tidak digemari lagi dikalangan masyarakat dan mulai
hilang karena tidak mampu bersaing dengan makanan-makanan masa kini.
Makanan khas melayu yang terbagi atas makanan berat dan makanan ringan atau
cemilan mampu memberikan esensi berbeda dari makanan khas daerah lainnya.
Makanan berat budaya melayu yaitu gulai ikan patin, asam pedas nenas, sempolet,
londek dan sebagainya. Cemilan melayu seperti roti jala, roti canai, bolu kemojo
dan sebagainya. Namun, salahsatu makanan ringan khas melayu yang dapat
bertahan lama yaitu bolu kemojo. Bolu kemojo adalah panganan khas melayu dari
Riau. Kue ini sering disajikan pada hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan
hari besar seperti lebaran. Pada umumnya kue ini berwarna hijau kecoklatan
dengan rasa pandan. Tetapi melalui gagasan ini, bolu kemojo disajikan dengan
beragam varian rasa dan nama unik yaitu Kemojo Kece (rasa pandan), Kemojo
Gaul (rasa buah naga), Kemojo Cool (rasa buah jeruk), Kemojo Trandy (rasa
coklat).

1
2. Deskripsi Bisnis
Pada saat ini bisnis makanan camilan mulai berkembang
pesat di Indonesia khususnya di Pekanbaru. Perkembangan
bisnis camilan di Indonesia didukung juga dengan tingkat
konsumen yang semakin meningkat. Banyaknya variasi jenis
camilan makanan membuat konsumen mempunyai banyak
pilihan. variasi rasa dan bentuk camilan makanan pada saat
ini.
Bisnis yang ditawarkan ini adalah bisnis camilan makanan
dengan bahan dasar tepung dan perasa seperti pandan, jeruk,
cokelat dan buah naga. Perpaduan antara kedua bahan dasar
tersebut menghasilkan ciri khas rasa tersendiri yang dapat
diterima oleh konsumen khususnya di Indonesia.
Mini Rainbow Kemojo merupakan salah satu camilan
makanan yang sudah terkenal di Riau, khususnya Pekanbaru.
Makanan ini menggunakan bahan dasar tepung dan perasa
sebagaimana kue biasanya.
Adapun jenis Mini Rainbow Kemojo yang ditawarkan
adalah :
a. Kemojo Kece (rasa pandan)
b. Kemojo Gaul (rasa buah naga)
c. Kemojo Cool (rasa buah jeruk)
d. Kemojo Trandy (rasa coklat)
Dengan topping antara lain:
a. Kacang
b. Misses Seres

3. Analisis Persaingan
Saat ini bisnis makanan termasuk cemilan merupakan
bisnis yang sangat menjanjikan, karena makanan adalah
kebutuhan setiap manusia yang harus dipenuhi setiap harinya.
Selain itu bisnis makanan ini sangat mudah untuk dikelola dan
dikontrol.

2
Bolu kemojo sudah sangat terkenal rasanya yang enak.
Tekstur kuenya yang lembut, kenyal dan dipadukan dengan
santan dan rasa manis membuat rasanya semakin menggoda
lidah. Ada banyak produsen pembuat bolu kemojo di
Pekanbaru, namun kebanyakan dari mereka memproduksi
jenis kemojo yang sama yaitu dengan varian rasa pandan.

4. Strategi Pemasaran

Analisis Potensi Pasar


Dalam rencana pemasaran salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah tentang analisis potensi pasar. Sejak awal
harus sudah dipastikan dengan jelas, produk akan dijual ke
segmen pasar mana, baik dari sisi usia maupun dari sosial
ekonomi. Masing-masing rentang usia dan sosial ekonomi, akan
sangat mempengaruhi pada produk itu sendiri. Ketidakjelasan
segmen pasar ini, bisa jadi akan kehilangan potensi pasar yang
sesungguhnya. Kegagalan mencapai target pemasukan, lebih
banyak disebabkan oleh ketidakjelasan dalam memetakan
segmen pasar ini.

Rencana Pemasaran
Setelah memetakan segmen pasar secara tepat dan akurat,
langkah selanjutnya dalam membuat business plan adalah
rencana pemasaran. Tentu saja pemilihan lokasi dan cara
berjualan pun akan sangat bergantung pada segmen pasar yang
dipilih. Demikian pula cara pengemasan, harus disesuaikan
dengan segmen pasar yang dituju. Kemudian hal yang tidak
kalah pentingnya dalam rencana pemasaran ini adalah
menentukan bentuk atau teknik menjual produk makanan yang
kita miliki. Apakah dengan menjual secara langsung atau dengan

3
cara titip jual. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Rencana pemasaran jangan hanya
memperhitungkan jumlah pendapatan yang diperoleh tetapi juga
memperhitungkan bagaimana mengembangkan usaha tersebut.

Strategi Pemasaran
Untuk Usaha Mini Rainbow Kemojo menggunakan strategi Marketing Mix
yang terdiri dari Produk, Place, Price, dan Produk (4 P). Berikut akan dijabarkan
satu-persatu:
a. Produk (Produk)
Usaha Mini Rainbow Kemojo ini meeupakan pengembangan dari penjualan
bolu kemojo yang masih dalam konteks biasa dan sesuai dengan esensi cemilan
khas melayu. Maka dari itu, Mini Rainbow Kemojo yang memiliki keunggulan
dalam pengembangannya antara lain sebagai berikut:
Ukuran Bentuk yang terdiri dari kecil, Sedang dan Besar;
Varian Rasa yang lebih banyak. Untuk bolu kemojo original memiliki rasa
pandan, namun kali ini, bagi para konsumer yang kurang menyukai dapat
membeli dengan varian rasa lainnya;
Perubahan varian rasa menggunakan bahan-bahan alami sehingga aman
dikonsumsi bagi semua kalangan konsumer;
Pesan-pesan budaya dan adat istiadat yang akan disuguhi pada kertas.
Logo merk yang akan menjadi khas produk dalam pemasaran.
Kemasan yang menarik dan Kualitas bahan baku bagus;

b. Place (Tempat)
Tempat/outlet yang didirikan memiliki lingkungan yang aman dan bersih,
pemilihan tempat dikeramaian adalah salahs atu strategi untuk mempromosikan
usaha tersebut dan mencapai target konsumen. Dalam Penentuan lokasi, kami
mempertimbangkan hal-hal yaitu sebagai berikut:
Tempat strategis, strategis disini dimaksudkan untuk mudah mendapatkan
bahan baku dan target konsumen yang banyak;
Dekat dari kampus, kos-kosan, beberapa kantor, perumahan, lokasi
olahraga;
Lingkungan aman dan nyaman;
c. Price (Harga)

4
Dalam mempertimbangkan harga, keuntungan dan kerugian yang akan
diterima harus dianalisis sebaik mungkin, analisis tersebut meliputi: (1) Total
Variable Cost dan Total Fix Cost untuk mendapatkan Total Cost yang akan
mempertimbangkan Total Revenue, (2) pertimbangan kualitas produk, dan (3)
pengeluaran konsumen yang tepat. Sehingga didapatkan harga sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.
d. Promotion (Promosi)
Promosi yang akan dilakukan yaitu meliputi: (1) word of mouth atau promosi
melalui mulut ke mulut, (2) Penyebaran brosur-brosur ke masyarakat mengenai
produk, (3) Outlet dengan baliho/spanduk agar terlihat keberadaannya, (4) Media
sosial sebagai alat bantu promosi yang paling efisien melalui instagram, twitter,
facebook, BBM dan sebagainya. Promosi harus dapat teroptimalkan agar
tercapainya target yang telah ditetapkan, dan (5) mencari informasi mengenai
seminar atau acara besar untuk bekerjasama dengan bagian konsumsi makanan
ringan yang dapat menjadi sebuah target promosi dan penjualan, (6)
Memberikan bonus bolu kemojo pada setiap pembelian 5 kotak
bolu kemojo, (7) Memberikan harga promosi khusus pada hari-
hari tertentu.

5. Rencana Operasi dan Manajemen


Pengelolaan usaha Mini Rainbow Kemojo sangat
memperhatikan kepuasan konsumen, mulai dari supplier,
produksi, pelayanan sampai ke tangan konsumen. Mini Rainbow
Kemojo berusaha mendapatkan bahan baku dengan harga yang
terjangkau dan kualitas yang terbaik. Kualitas sangat diutamakan
untuk menarik kepercayaan konsumen dan memperkenalkan
brand Mini Rainbow Kemojo sebagai minuman bubble dengan
bahan dasar teh agar dapat diterima oleh konsumen.
Bahan baku dari supplier yang tersedia dan digunakan setiap
hari harus selalu ada atau tersedia setiap saat. Bahan baku juga
tidak disimpan dalam jangka waktu yang, sehingga kita tidak
memerlukan charges untuk safety stock. Untuk menekan biaya

5
kita melakukan forecast untuk berapa lama bahan baku habis
dan pemesanan dilakukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Selain itu dalam hal produksi, Mini Rainbow Kemojo terus
melakukan inovasi untuk menerjunkan sebuah produk makanan
dengan rasa terbaru ke konsumen, hal ini dilakukan untuk
menghindari tingkat kejenuhan konsumen dan juga agar dapat
bersaing dengan camilan makanan lainnya. Dari segi pelayanan,
kita melakukan training pada karyawan sehingga mereka dapat
cekatan serta profesional untuk membuat minuman tepat waktu
dan melayani konsumen. Pelayanan yang ramah dan cepat
sangat diutamakan dan menjadi salah satu kunci strategi
pemasaran Mini Rainbow Kemojo.
Untuk lokasi gerai/booth, kita memilih lokasi yang dekat
kepada konsumen, segmentasi pasar adalah seluruh kalangan
masyarakat termasuk masayarakat, pelajar dan mahasiswa.
Dari segi biaya dengan biaya produksi yang dapat ditekan sangat
membantu kita dalam menentukan harga produk makanan
sehingga dapat bersaing dengan competitor lainnya Dalam hal
promosi atau pengenalan produk, kita menggunakan teknik
mouth to mouth system dimana promosi yang dilakukan
mendasari kita untuk menjaga kualitas dan service. Selain itu
promosi dilakukan juga dengan cara memberikan diskon pada
hari-hari tertentu serta program buy 5 get one.

Pemilik/Owner

Purchasing Marketing Finance/ HRD


Programmer

Kasir Pelayan/Waitress

6
6. Rencana Pencapaian

Tabel 1. Peralatan Penunjang

Harga
Jutifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Gerobak Peralatan 1 Unit 2.000.00 2.000.000
0
Oven listrik Peralatan 1 Unit 297.000 297.000
Cetakan Kue Peralatan 10 Unit 7.000 70.000
Nampan Peralatan 2 Unit 20.000 40.000
Pisau Peralatan 3 Unit 15.000 45.000
Sendok Peralatan 3 Unit 15.000 45.000
Mangkok Peralatan 3 Unit 6.000 18.000
Baskom Besar Peralatan 3 Unit 15.000 45.000
Mixer Peralatan 1 Unit 229.000 229.000
Blender Peralatan 1 Unit 250.000 250.000
Saringan Peralatan 1 Unit 15.000 15.000
Spatula Peralatan 1 Unit 7.000 7.000
Panci Peralatan 1 Unit 35.000 35.000
Kursi Peralatan 2 Unit 37.000 74.000
Baliho Promosi 1 unit 100.000 100.000
SUB TOTAL 3.770.000

1. Bahan Habis Pakai

Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Tepung terigu Bahan Dasar 24 kg 9.000 216.000
Telur Bahan Tambahan 268 butir 1.500 402.000
Mentega Bahan Tambahan 24 bungkus 7.500 180.000
Santan Bahan Tambahan 24 kg 10.000 240.000
Daun Pandan Pewarna dan
Perasa 4 ikat 1.000 4.000
Buah Naga Pewarna dan
Perasa 4 kg 12.000 48.000
Jeruk Pewarna dan 4 kg 20.000 80.000

7
Perasa
Gula Bumbu 24 kg 15.000 360.000
Garam Bumbu 4 bungkus 1.000 4.000
Vanili Bumbu 20 bungkus 1.000 20.000
Spekuk Bumbu 24 bungkus 1.500 36.000
Susu Coklat
Bubuk Pewarna 44 bungkus 1.500 66.000
Misses Topping 4 bungkus 10.000 40.000
Kacang Toping 4 bungkus 10.000 40.000
Logo 700 lembar 500 350.000
Sastra Melayu Kemasan 700 lembar 500 350.000
Kotak Kemasan 350 kotak 800 280.000
Kemasan 350 bungkus 500 175.000
Sarung Tangan Pelindung 2 pack 6.000 12.000
Plastik Kemasan 8 pack 5.000 40.000
SUB TOTAL 2.943.000

6.1 TOTAL MODAL AWAL = MODAL BAHAN + PERALATAN

= Rp 3.770.000,- + Rp 2.943.000,-

= Rp 6.713.000,-

6.2 Biaya Operasional Bulanan

Gaji pokok karyawan (2 orang) @ Rp. 500.0000 = 1.000.000

Biaya sewa tempat perbulan = Rp. 1.000.000

Biaya lain-lain (listrik, promosi transportasi dll) = Rp. 7.259.800

Total biaya Operasional = Rp. 9.259.800,-

Tabel 2. Biaya Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)

8
perjalanan Satuan (Rp)
Transportasi Rumah ke 1 liter x 12
/bulan Outlet (3 pengisian x
7.400 177.600
kali 2 Motor
seminggu)
Transportasi Rumah Ke 1 liter x 2
/bulan Pasar pengisian x 7.400 14.800
1 Motor
SUB TOTAL (Rp) 192.400

Tabel 3. Biaya Lain-lain

Harga Satuan
Material Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Pemakaian
Listrik/bulan listrik untuk 1 bulan 100.000 200.000
oven dan lampu
Biaya
Cetak Brosur 2 lembar 1.000 2.000
Promosi
Biaya Sewa
Tempat (Ruko) 1 ruko 1.000.000 1.000.000
Tempat
Upah Pekerja Upah 5 orang 50.000 25.000
Izin Usaha Izin dagang 1 bulan 50.000 50.000
Biaya 400
Brosur Copian 100 40.000
promosi lembar
Laporan Buku 1 unit 10.000 10.000
Laporan Pena 2 unit 2.500 5.000
SUB TOTAL (RP) 1.332.000
TOTAL (KESELURUHAN) 7.067.400

6.3 Skenario Penjualan

Best Case Scenario (scenario terbaik)


Best case scenario adalah keadaan dimana untuk semua variable masukan
diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar.
Dalam memproduksi Mini Rainbow Kemojo, pengusul menargetkan
pengerjaan produksi setiap 2 hari, dengan pertimbangan sekali tahapan

9
produksi menghasilkan 108 produk atau 40 kemasan bolu kemojo. Dalam
1 kemasan Kemojo terdapat 3 kue. Maka, dalam 1 bulan (30 hari)
ditargetkan memproduksi 1.620 kue atau 540 kemasan bolu kemojo.

Profit penjualan perhari


= 250 kemasan x 3.500
= Rp. 875.000
Pendapatan bruto perbulan = profit penjualan perhari x 30 hari
= Rp. 875.000 x 30
= Rp 26.250.000,-
Pendapatan neto per bulan = Pendapatan bruto biaya operasional
= Rp. 26.250.000 Rp. 9.259.800
= Rp. 16.990.200
BEP = Modal awal / pendapatan bersih perbulan
= Rp. 6.713.000 / Rp. 16.990.200
= + - 0,40 bulan

Base Case Scenario (Skenario dasar)


Dengan asumsi penjualan perhari adalah sebanyak 140 kemasan.
Profit penjualan perhari
= 140 kemasan x 3.500
= Rp. 490.000,-
Pendapatan bruto perbulan = profit penjualan perhari x 30 hari
= Rp. 490.000 x 30
= Rp 14.700.000,-
Pendapatan neto per bulan = Pendapatan bruto biaya operasional
= Rp. 14.700.000 Rp. 9.259.800
= Rp. 5.440.200
BEP = Modal awal / pendapatan bersih perbulan
= Rp. 6.713.000 / Rp. 5.440.200
= + - 1,23 bulan

Worst Case Scenario ( Scenario terburuk )


Dengan asumsi penjualan perhari adalah sebanyak 70 kemasan.
Profit penjualan perhari
= 100 kemasan x 3.500
= Rp. 350.000
Pendapatan bruto perbulan = profit penjualan perhari x 30 hari
= Rp. 350.000 x 30
= Rp 10.500.000,-
Pendapatan neto per bulan = Pendapatan bruto biaya operasional
= Rp. 10.500.000 Rp. 9.259.800
= Rp. 1.240.200
BEP = Modal awal / pendapatan bersih perbulan
= Rp. 6.713.000 / Rp. 1.240.200
= + - 5,41 bulan

10
Berikut akan diuraikan rencana pencapaian keutungan yang akan dianalisis
melalui perhitungan rugi/laba,
a. Biaya Tetap (Total Fix Cost)
Biaya Tetap (Fixed Cost) merupakan biaya produksi Si Kemayu yang
memiliki jangka waktu lebih lama dari biaya produksi sekali pemakaian dan
memiliki nilai penyusutan pemakaian.
Total Penyusutan Peralatan = 118.880,68/ Perbulan

Tabel 4. Penyusutan Peralatan


Harga Umur Jumlah
Materi Satuan Jumlah Kuantit Ekono Penyusutan Penyusut
al (Rp) (Rp) as mis (Rp) an (Rp)
Geroba 3.000.00 3.000.00 1 Unit 5 36.666,67 36.666,67
k 0 0 Tahun
Oven 297.000 297.000 1 Unit 3 7.417,67 7.417,67
listrik Tahun
Cetakan 7.000 70.000 10 Unit 3 191,67 1.916,70
Kue Tahun
Nampan 20.000 40.000 2 Unit 5 650,00 1.300,00
Tahun
Pisau 15.000 45.000 3 Unit 5 748,33 2.244,99
Tahun
Sendok 15.000 45.000 3 Unit 5 748,33 2.244,99
Tahun
Mangko 6.000 18.000 3 Unit 5 291,67 875,91
k Tahun
Baskom 15.000 45.000 3 Unit 5 748,33 2.244,99
Besar Tahun
Mixer 229.000 229.000 1 Unit 3 5.805,55 5.805,55
Tahun
Blender 250.000 250.000 1 Unit 3 6.388,88 6.388,88
Tahun
Saringa 15.000 15.000 1 Unit 2 620,83 620,83
n Tahun

11
Spatula 7.000 7.000 1 Unit 2 70,83 70,83
Tahun
Panci 35.000 35.000 1 Unit 3 916,67 916,67
Tahun
Kursi 37.000 74.000 2 buah 4 1.333,00
Tahun 2.666,00
2
Baliho 100.000 200.000 2 unit Bulan 47.500,00 47.500,00
SUB TOTAL 118.880,6
110.098,43 8

b. Biaya variabel (Total Variable Cost)


Biaya variabel (Variable Cost) merupakan biaya yang dikeluarkan
langsung habis pakai.
TVC = Biaya Habis Pakai + Perjalanan + Lain-lain
= 2.943.000 + 192.400 +162.000
= 3.297.400

c. Total Biaya (Total Cost/TC)


Biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk proses produksi Si Kemayu
meliputi Biaya tetap (Fixed Cost) dan Biaya variabel (Variable Cost).
TC = TFC + TVC
TC = 118.880,68 + 3.297.400
= Rp3.416.280,68

d. Total Pendapatan (Total Revenue/TR)


Pendapatan kotor Si Kemayu merupakan hasil perkalian dari tingkat harga Si
Kemayu (P) dengan kuantitas/jumlah Produksi (Q).
TR = P. Q

Tabel 5. Target Penjualan Bulan Ke-1, Jumlah Produksi, Harga Jual dan
Jumlah Pendapatan Si Kemayu
Target Penjualan Jumlah Produksi/ Harga Si Total Revenue
Bulan Ke-1 Q (Kue) Kemayu/P (Rp) (Rp)

12
Ukuran Kecil 750 2.000 1.500.000
Ukuran Sedang 660 3.500 2.310.000
Ukuran Besar 90 6.000 540.000
Jumlah Produksi 1.500 4.350.000
Sumber: Analisis Pengusul, 2017

e. Laba/Provit
Untuk mengetahui laba atau Provit yang diperoleh maka dapat dihitung sebagai
berikut:
=TRTC
= Rp 4.350.000,00 Rp 3.416.280,68
= Rp 933.719,32
Dari hasil Perhitungan tersebut, laba yang di peroleh mencapai Rp.
933.719,32/bulan

f. Break Event Point (BEP)


Tabel 6. Target Laba Penjualan Si Kemayu Setiap Bulannya
Ket. Bulan Ke-1 Dan Seterusnya
TC 4.350.000,00 TC(bulan n)
TR 3.416.280,68 TR (bulan n)
Lab Sumber: Analisis Pengusul,
933.719,32 TC TR (bulan n)
a 2017

Jika pada bulan ke-1 diperoleh laba/pendapatan bersih sebesar Rp.


933.719,32/bulan, dan setiap bulan diperkirakan keuntungan meningkat akibat
peningkatan produksi sebesar 2%. Maka, kurang dari 8 bulan untuk mencapai
Break Event Point (BEP). Ini merupakan salah satu bukti kelayakan usaha
tersebut.

Penentuan Harga Berdasarkan biaya-biaya yang telah meliputi tahapan produksi,


dapat ditentukan harga jual produk Si Kemayu. Adapun harga mark-up sebesar
30% dari biaya total/unit.
Harga Jual = TC/unit + harga mark-up
TC/unit = Rp 4.428.531,25/Rp 1.620,00
= Rp 2.733,66

13
Harga Mark-up = Rp 2.733,66 . 30 %
= Rp 820,10
Harga Jual = Rp 2.733,66 + Rp 820,1
= Rp 3.553,76 Rp 3.500,00

7. Balance Sheet

Mini Rainbow Kemojo


Balance Sheet
Asset Jumlah
Cash 20.000.000
Gerobak 2.000.000
Oven Listrik 297.000
Cetakan Kue 70.000
Nampan 40.000
Pisau 45.000
Sendok 45.000
Mangkok 18.000
Baskom Besar 45.000
Mixer 229.000
Blender 250.000
Saringan 15.000
Spatula 7.000
Panci 35.000
Kursi 74.000
Total Asset 23.170.000
Liabilities and equity
Liabilities 0
Equity 23.170.000
Total liabilities and equity 23.170.000

8. Equity Statement

Mini Rainbow Kemojo


Equity Statement
Modal Awal Rp. 6.713.000,-
Penambahan Laba Rp. 933.719,-
Modal Akhir Rp. 7.646.719,-

14
9. Risiko
Resiko dalam bisnis ini sangat beragam, namun tingkat
resiko dapat diminimalisir dengan pengelolaan yang baik.
Secara jelas bahwa tanggung jawab utama manajemen
adalah meningkatkan profit dan mengembangkan usaha.
Critical risk yang harus dihadapi saat ini antara lain :
Penyediaan makanannya harus diproduksi dengan
tepat dan optimal
Banyaknya pesaring yang sudah bermain lama dalam
pembuatan bolu kemojo.
Kualitas mini Rainbow Kemojo juga mempengaruhi
minat dari pelanggan.
Adanya inovasi dalam pembuatan bolu kemojo
dengan pengembangan rasa. Banyaknya pesaing
(kompetitor) yang bergerak dalam bisnis camilan
makanan ini, sehingga diperlukan adanya terobosan
dan inovasi yang unik serta menarik agar para
konsumen semakin penasaran untuk mencicipi
produk camilan makanan dengan rasa terbaru.

PENUTUP

Demikian proposal usaha ini dibuat dan rincian-rincian


yang ada diatas bisa membantu Anda dalam mengambil
keputusan untuk terjun kedalam usaha ini. Kiranya usaha ini
dapat memberikan penghasilan tambahan dan akan terus

15
bertahan dalam jangka waktu yang lama. Diharapkan juga
didalam menjalankan usaha ini tidak setengah-setengah, karena
faktor terbesar didalam keberhasilan suatu usaha adalah bisa
fokus dan serius dalam menjalankannya.
Untuk target Mini Rainbow Kemojo jangka pendek yaitu
menguasai pangsa pasar di sekitar lokasi khususnya untuk
segmen pelajar dan mahasiswa , kemudian target jangka
menengah membuka gerai dengan pangsa pasar yang lebih luas
dengan tempat yang representative, kemudian untuk target
jangka panjang adalah memiliki beberapa cabang sampai keluar
kota di Indonesia. Jadi kiranya bisa saling menjalin kerjasama
demi kemajuan Mini Rainbow Kemojo, dan hal itu tidak mungkin
bisa dicapai tanpa bantuan dari pihak lain.

LAMPIRAN
Dokumentasi

16
Bahan-bahan

Proses pembuatan

Proses pemanggangan

Hasil Percobaan

17
18
TUGAS
UJIAN AKHIR SEMESETR
BUSINESS PLAN
Mini Rainbow Kemojo

Dosen : Deny Danar Rahayu, S.E, M.M


Mata Kuliah : Kewirausahaan

Disusun oleh:

NUR LAILI RAMADANI


1502120875

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
i

19
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................ii
1. Ringkasan Eksekutif................1
2. Deskripsi Bisnis.......................2
3. Analisis Persaingan.............................................................................3
4. Strategi Pemasaran
4.1 Analisis Potensi Pasar. ...........................3
4.2 Rencana Pemasaran............................................3
4.3 Strategi Pemasaran.........3
5. Rencana Operasi dan Manajemen...............................................6
6. Rencana Pencapaian
6.1 Total Modal Awal...................................8
6.2 Biaya Operasional Bulanan............8
6.3 Skenario Penjualan.................8
7. Balance Sheet....15
8. Equity Statement.16
9. Risiko..16
10. Penutup.. 17
11. Lampiran............18

ii

20

Anda mungkin juga menyukai