Mata Kuliah
Dosen Pengampu
Oleh
200906087
2021/2022
ABSTRAK
Nasionalisme dan Kebangsaan merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari
masyarakat suatu bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki
kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik
dari internal maupun eksternal. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Sikap dan perilaku nasionalisme yang harus
dimiliki warga negara. Itu meliputi harus mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum
negara, melestarikan budaya Indonesia. Konsep wawasan kebangsaan itu jelas sekali
menunjukkan konsep sebagai cara pandang yang dilandasi kesadaran diri, sebagai warga dari
suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nasionalisme dan Kebangsaan dijadikan sebagai ideologi maka akan menunjukkan bahwa
suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan dan cita-cita. Sehingga
akan merasakan adanya sebuah kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsa
tersebut.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya yaitu tugas makalah yang berjudul
Nasionalisme dan Kebangsaan di Indonesia.
Saya menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena
itu, semua kritik dan saran pembaca akan saya terima dengan senang hati demi perbaikan
penulisan yang lebih baik.
PENDAHULUAN
II
PEMBAHASAN
Abdulgani (1964) mengemukakan tiga macam teori terbentuknya sebuah bangsa, yakni:
(1) Cultur-natie-theorie (teori kebudayaan) yang menyebutkan bahwa bangsa adalah
kelompok manusia yang memiliki persamaan kebudayaan; (2) Staats-theorie (teori
negara) yang menyebutkan bahwa suatu bangsa timbul karena adanya negara, sehingga
negara harus ada terlebih dahulu untuk membentuk sebuah bangsa; dan (3) Geveols-natie-
theorie (teori kemauan, keinginan) yang menjelaskan bahwa syarat mutlak timbulnya
suatu bangsa adalah adanya keinginan untuk hidup bersama dalam ikatan suatu bangsa,
dan tidak memerlukan adanya persamaan kebudayaan, ras atau agama. Dari ketiga teori
tersebut, nasionalisme Indonesia cenderung mengikuti teori yang ke tiga, yaitu geveols-
natie-theorie karena bangsa Indonesia memiliki beragam ras, agama dan kebudayaan
yang khas satu sama lain.
Konsep nasionalisme dan wawasan kebangsaan mengacu pada kesadaran suatu warga
negara akan pentingnya ketunggalan bangsa, nation state. Konsep tersebut bersifat
idiologis dan disosialisasikan kepada setiap anggota (warga) negara. Nasionalisme dan
wawasan kebangsaan mengikat warga negara dalam beberapa hal, yakni (a) memiliki
kesadaran sebagai satu bangsa, yang dapat memperkuat rasa kebangsaan, persatuan dan
kesatuan, (b) jiwa, semangat, dan nilai-nilai patriotik, yaang berkaitan dengan perasaan
cinta tanah air, cinta kepada tanah tumpah darah, cinta kepada negara dan bangsa, cinta
kepada milik budaya bangsa sendiri, kerelaan untuk membela tanah airnya, (c) jiwa,
semangat dan nilai-nilai kreatif dan inovatif, dan (d) jiwa, semangat, dan nilai-nilai yang
mampu membentuk kepribadian, watak dan budi luhur bangsa.
Nasionalisme kini lebih pada hikmah jati diri perjuangan melawan sang kuasa lalim yang
secara peroangan maupun struktural dan demi hari depan yang lebih baik dan adil.
Perjuangan tersebut bersifat universal bersama-sama dengan kawan sesama sege-nerasi
muda dan dari segala penjuru dunia. Konsep kebangsaan tidak semata-mata mengacu
pada adanya keragaman kultural. Kebangsaan adalah suatu konsep politik, yang
perwujudannya hanya bisa diraih lewat upaya-upaya politik pula. Dan upaya politik
paling penting adalah menciptakan keadilan sosial, tegasnya keberpihakan pada mereka
yang lemah. Hanya dengan kebangsaan yang menjamin hak politik warga negara untuk
menentukan dirinya sesuai dengan kulturalnya, maka masing-masing kelompok etnis dan
budaya yang tergabung di dalamnya akan terjamin menghayati identitasnya.
Kebangsaan itu sendiri terjadi dan terbentuk sesuai dengan penjadian dan pembentukan
sejarah. Oleh karena sejarah bersifat terbuka maka pembentukan dan penjadian itu tidak
mengenal bentuk akhir atau finalitas. Jadi kebangsaan bukanlah suatu kenyataan,
melainkan suatu cita-cita, aspirasi dan tuntutan khas Indonesia. Kebangsaan itu adalah
suatu persatuan Indonesia merdeka yang mengusahakan keadilan sosial, terutama bagi
mereka yang tertindas.
Ketika negara yang bernama Indonesia akhirnya terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945
dengan penghuninya yang disebut bangsa Indonesia persoalan ternyata belum selesai.
bangsa indonesia masih harus berjuang dalam perang kemerdekaan antara tahun 1945
tatkala penjajah menginginkan kembali jajahannya. nasionalisme kita saat itu betul-betul
diuji di tengah gejolak politik dan politik di,ide et impera belanda. Setelah pengakuan
kedaulatan tahun 1945 nasionalisme bangsa masih terus diuji dengan munculnya gerakan
separatis di berbagai wilayah tanah air hingga akhirnya padamasa demokrasi Terpimpin"
masalah nasionalisme diambil alih oleh negara. nasionalisme politik pun digeser kembali
ke nasionalisme politik sekaligus kultural. Dan berakhir pula situasi ini dengan terjadinya
tragedi nasional 30 September 1965
Pada masa orde baru wacana nasionalisme pun perlahan-lahan tergeser dengan
persoalan-persoalan modernisasi dan industrialisasi pembangunan. Maka nasionalisme
ekonomi pun muncul ke permukaan. Sementara arus globalisasi seakan memudarkan pula
batas-batas kebangsaan kecuali dalam stabilitas batas wilayah dan kedaulatan negara. kita
pun seakan menjadi warga dunia. di samping itu negara mengambil alih urusan
nasionalisme atas nama kepentingan nasionalis dan demi stabilitas nasional sehingga
terjadilah apayangdisebut greedy state" negara betul-betul menguasai rakyat hingga
memori kolektif masyarakat pun dicampuri negara. Maka inilah yang disebut
“nasionalisme negara” (Abdullah 2001: 37-39) Tahun 1998 terjadi reformasi yang
memporak-porandakan stabilitas semua yang dibangun orde baru. Masa ini pun diikuti
dengan masa krisis berkepanjangan hingga berganti empat orang presiden. Potret
nasionalisme itu pun kemudian memudar. banyak yang beranggapan bahwa nasionalisme
sekarang ini semakin merosot di tengah isu globalisasi demokratisasi dan liberalisasi yang
semakin menggila. kasus Ambalat, beberapa waktu lalu secara tiba-tibamenyerukan rasa
nasionalisme kita dengan menyerukan slogan-slogan “Ganyang Malaysia!”. Setahun
terakhir ini" muncul lagi nasionalisme itu ketika lagu raasa Sayang-sayange dan “reog
reog ponorogo “diklaim sebagai budaya negeri jiran itu. Semangat nasionalisme kultural
dan politik seakan muncul. Seluruh elemen masyarakat bersatu menghadapi ancaman dari
luar. Namun anehnya" perasaan atau paham itu hanya muncul sesaat ketika peristiwa itu
terjadi.
III
PENUTUP
Kesimpulan
Gagasan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang terdapat dalam novel Indonesia
modern tampak pada struktur naratif yang menggambarkan jiwa patriotisme, rela
berkorban, strategi perjuangan, kebersamaan dalam perjuangan, motivasi dan makna
per¬juangan, keyakinan dalam perjuangan, dan nilai kemanusiaan dalam perjuangan,
makna hakiki kemerdekaan, merdeka bagi rakyat kecil, jaminan kebebasan, identitas
kebangsaan, perilaku kepemimpinan, penegakan kebenaran, dan menghapuskan
penindasan, tujuan akhir perjuangan, kecintaan pada kedamaian, sejajar dengan bangsa
lain, sikap patriotisme baru, penguasaan Ipteks, dan sikap dan semangat kemadirian. Dari
berbagai butir gagasan nasionalisme tersebut menunjukkan adanya dinamika dan
perkembangan makna nasionalisme dan wawasan kebangsaan. Gagasan nasionalisme dan
wawasan kebangsaan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu nasionalisme
gelombang pertama: nasionalisme pra-kemerdekaan, nasionalisme gelombang kedua:
nasionalisme pasca-kemerdekaan, dan nasionalisme gelombang ketiga: nasionalisme
Indonesia-baru. Hal itu memberikan implikasi bahwa Indonesia modern dapat dijadikan
sebagai salah satu sarana atau bahan dalam upaya mengembangkan pemahaman tentang
nasionalisme dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
DAFTAR PUSTAKA
https://jeremiasjena.wordpress.com/2008/06/20/memahami-nasionalisme/feed/
https://jeremiasjena.wordpress.com/2007/03/23/nasionalisme-indonesia/feed/
https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/11/15/15304751/pentingnya-nasionalisme-di-
era-indonesia-modern
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_Nasionalisme_Utama%20Andri%20Arjita
%20S.T.,%20M.T._1736.pdf