NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan baik dan lancar.
Penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) ini merupakan salah satu persyaratan peserta Diklat
Latsar CPNS Golongan II yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Manajemen
dan Kepemimpinan sebagai upaya untuk memberikan pembekalan bagi
para CPNS Kejaksaan RI agar mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif pada lingkungan kerja masing-masing.
Melalui kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak atas semua dukungan, bimbingan, serta
bantuan kepada Penulis selama proses penyusunan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai profesi ASN. Secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua Penulis yakni Bapak MARIHOT SIANTURI
dan Ibu RUSMALA SIREGAR yang telah memberikan
motivasi, doa, dan dorongan sehingga tulisan ini bisa
terselesaikan;
2. Bapak TONY TRIBAGUS SPONTANA, S.H., M.Hum., selaku
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
3. Bapak DR. JAYA KESUMA, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
4. Bapak ANDI MUH IQBAL ARIEF, S.H., M.H., selaku Kepala
Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat dan
Pelatihan Kejaksaan RI;
5. Bapak DR. SETYO UTOMO, S.H., M.Hum., M.Kn., selaku
Kabid Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI;
i
6. Bapak MANTO, S.H., selaku Penguji yang telah meluangkan
waktu untuk menguji Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi ASN yang telah dibuat Penulis;
7. Bapak PUTU GEDE SURIAWAN, S.H., selaku Coach yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing Penulis selama
menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi
ASN ini;
8. Bapak GDE MADE PASEK SWARDHYANA S.H., M.H., selaku
Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Kalimantan
Timur sebagai Mentor dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi ASN ini;
9. Bapak SUGIONO S.H., M.H., selaku Kepala Seksi Tindak
Pidana Narkotika dan Zat Adiktif lainnya sebagai Mentor dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi
ASN ini;
10. Keluarga Besar Bidang Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur yang telah banyak membantu dan
mendukung dalam penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai
Dasar Profesi ASN ini;
11. Rekan-rekan dan sahabat serta semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai
Dasar Profesi ASN ini.
Dengan adanya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi ASN ini, Penulis berharap dapat bermanfaat bagi pembacanya
sekaligus menjadi dasar penilaian dan pertanggung jawaban Penulis
sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
Adi Sianturi
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................II
BERITA ACARA SEMINAR .........................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
1. Tugas Pokok PNS.............................................................3
2. Visi dan Misi Organisasi ....................................................5
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta.....................................7
B. Nilai-Nilai Dasar PNS .................................................................8
C. Nilai-Nilai Organisasi ................................................................18
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................18
E. Tujuan Penulisan .....................................................................21
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu .........................................................................23
1) Identifikasi Isu...................................................................23
2) Menentukan Isu yang diangkat........................................24
3) Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari
Isu yang diangkat............................................................25
4) Gagasan Pemecahan Isu.................................................26
B. Judul, Mentor, Coach, Peserta Latsar dan Stakeholder ..........27
C. Rencana Kegiatan (Jumlah Kegiatan)......................................28
D. Kualitas Kegiatan (Tahapan Kegiatan)....................................29
E. Relevansi Kegiatan Dan Aktualisasi.........................................31
F. Matrik Rancangan Aktualisasi...................................................40
G.Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi...................59
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Capaian Kegiatan......................................................................60
B. Matriks Capaian Aktualisasi......................................................89
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi............................................109
iii
D. Catatan Bimbingan..................................................................123
BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN PENGUATAN BIDANG TUGAS
A. Nama Pelatihan (TAK)............................................................153
B. Narasumber/ Pengajar/ Fasilitator..........................................153
C. Hasil Yang Dicapai (Materi Yang Diperoleh) Kajian
Sikap dan Perilaku..................................................................155
1) Kajian Sikap dan Perilaku.................................................155
2) Kajian Administrasi...........................................................164
3) Kajian Wawasan...............................................................174
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................181
B. Saran.......................................................................................181
C. Lesson Learn..........................................................................182
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi
2. Slide Presentasi Seminar Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
iv
BERITA ACARA SEMINAR
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II
Mentor, Coach,
Penguji,
MANTO, S.H.
NIP. 19720822 199103 1 002
v
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan
Pada Hari JUMAT 10 SEPTEMBER 2021
Penguji, Coach,
Mengetahui,
Manajemen Kepemimpinan
Kabid Penyelenggara
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sipil di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia yang memiliki kompetensi
yang handal dalam melaksanakan tugas, beretika baik dalam tingkah laku
dan tutur kata, bertanggung jawab sebagai pelayan masyarakat serta mampu
berperan sebagai pemersatu bangsa.
1
Kejaksaan Republik Indonesia, 2009. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor: PER-037/A/JA/12/2009, Pasal 5
2
internalisasi wawasan yang diperoleh selama Pendidikan Latihan Dasar di
kampus dituangkan dalam Rancangan Aktualisasi yang hendak
diimplementasikan pada saat habituasi. Rancangan Aktualisasi sendiri
merupakan salah satu instrumen perencanaan dalam melaksanakan
habituasi di satuan kerja masing-masing dengan berpedoman pada nila-nilai
dasar profesi PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
dielaborasi dengan isu-isu aktual yang sedang terjadi di lingkungan satuan
kerja masing-masing Aparatur Sipil Negara.
3
ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah dalam
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Sebagai
Pegawai Negeri Sipil, maka baginya dibebankan kewajiban-kewajiban
yang harus dilaksanakan dan juga diberikan hak-hak sebagai seorang
Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian menyebutkan bahwa setiap
Pegawai Negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintahan.
4
Kejaksaan Republik Indonesia. Adapaun visi dan misi Kejaksaan
Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam Peraturan Jaksa
Agung Nomor: 007/A/JA/08/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-010/A/JA/06/2015
Tentang Rencana Strategis Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-
2019 tanggal 4 Agustus 2016 adalah sebagai berikut:
a) Visi Kejaksaan RI :
5
yang memadai dan berpegang teguh pada aturan serta kode
etik profesi yang berlaku;
3) Proporsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan selalu
memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan
tersirat dengan penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan
efisien serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
4) Akuntabel
Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b) Misi Kejaksaan RI :
6
Tindak Pidana Umum adalah melaksanakan dan mengendalikan
penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi :
a) pra penuntutan;
b) pemeriksaan tambahan;
c) penuntutan
d) penetapan hakim dan putusan pengadilan;
e) pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan;
f) pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat;
dan
g) tindakan hukum lainnya.
Adapun fungsi Seksi Tindak Pidana Umum sesuai dengan Pasal 968
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia adalah :
a) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;
b) Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan
perkara tindak pidana umum;
c) Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap pra
penuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersayarat, pidana
pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pembebeasan bersyarat dan kebijakan serta tindakan hukum
lainnya;
d) Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
e) Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
f) Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan
7
g) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). 2
2
Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) : ANEKA dalam
https://nnwidita.wordpress.com/
8
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai luhur. Dengan
adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
atau stakeholder.
b. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab atau responsibilitas institusi dan
perorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
c. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak
akan menjadi optimal.
d. Kejelasan dan Laporan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar
individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan
adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9
e. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya
akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan
kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.
f. Kejujuran
Kejujuran mencerminkan adanya akuntabilitas personal.
Kejujuran diperlukan dalam setiap melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada individu.
g. Transparansi dan Akses Informasi
Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan
informasi publik. Keterbukaan informasi memungkinkan
adanya ketersediaan (aksesibilitas) informasi bersandar pada
beberapa prinsip, yaitu: semua informasi bersifat terbuka dan
bisa diakses masyarakat, kecuali informasi yang dapat
merugikan kepentingan publik; permintaan tidak perlu disertai
alasan; mekanisme yang sederhana, murah dan cepat;
informasi harus utuh dan benar; informasi proaktif;
perlindungan pejabat yang beritikad baik.
h. Menghindari Praktek Kecurangan dan Perilaku Korup
Tiga cabang utama dari fraud tree adalah: kecurangan
tindak pidana korupsi, kecurangan penggelapan asset (asset
misappropriation), dan kecurangan dalam laporan keuangan
(fraudulent statement). Sebagai seorang ASN yang akuntabel
harus terhindar dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
i. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Setiap ASN harus memastikan bahwa penggunaan
sumber daya milik negara sesuai dengan prosedur yang
berlaku, dilakukan secara bertanggung jawab dan efisien,
serta pemeliharaannya secara benar dan bertanggung jawab.
10
j. Penyimpanan/Penggunaan Data Serta Informasi Pemerintah
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan
serta dilaporkan oleh pemerintah harus relevan, dapat
dipercaya, dapat dimengerti, serta dapat diperbandingkan,
sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh
pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas
publik.
k. Mengatasi Konflik Kepentingan
Konflik Kepentingan adalah situasi yang timbul dimana
tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak
masalah jika seseorang mempunyai konflik kepentingan,
tetapi bagaimana seseorang tersebut menyikapinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
3
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Akuntabilitas, hal. 7
11
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya.
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu
sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah
dan batiniah.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan
12
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.4
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. 5 Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen
moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni:6
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
4
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Nasionalisme, hal. 1
5
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Etika Publik, hal. 8
6
Ibid., hal. 10
13
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara mutu kinerja. Komitmen mutu menekankan pada
penerapan 4 indikator dasar, yakni efektivitas, efisiensi, inovasi dan
menjaga mutu.
14
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur;
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang;
d. Berorientasi mutu, yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu;
5. Anti Korupsi
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan
kerugian keuangan negara namun dapat menimbulkan
kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek
tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Membahas fenomena
dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan
dikaitkan dengan tanggungjawab pada manusia sebagai seorang
PNS yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana
untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti
korupsi, tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk
memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan
juga secara publik.
15
korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri
dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:8
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,
daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak
hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan
8
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Anti Korupsi, hal. 50
16
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
17
C. Nilai-Nilai Organisasi
Di samping kewajiban untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar
ASN, CPNS yang mengikuti prajabatan wajib untuk mengaitkan antara
kegiatan-kegiatan yang akan direalisasikan di tempat kerja serta
kontribusinya terhadap penguatan nilai organisasi. Berdasarkan
Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: Kep-
030/J..A/3/1988, Kejaksaan Republik Indonesia memiliki Doktrin yang
dikenal dengan istilah “TRI KRAMA ADHYAKSA” yang memiliki nilai-nilai:
a) SATYA
Yang mengandung makna “Kesetiaan yang bersumber pada rasa
jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan
keluarga maupun kepada sesama manusia”.
b) ADHI
Yang mengandung makna “Kesempurnaan dalam bertugas dan
berunsur utama pemilikan rasa tanggung jawab, baik kepada Tuhan
Yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap sesama manusia”.
c) WICAKSANA
Yang bermakna “Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku
khususnya dalam pengetrapan kekuasaan dan kewenangannya”.
a. Manajemen ASN
18
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
19
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.9
c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Maka, pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai
pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai
9
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Whole of Government, hal. 1
20
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan.
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu antara lain:
a. unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan publik;
b. unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan;
c. unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
E. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan
peserta diklat pada saat off kampus;
2. Untuk mengetahui output yang dihasilan dari kegiatan-kegiatan
peserta diklat pada saat off kampus;
3. Untuk mengetahui pemahaman nilai-nilai dasar (ANEKA) Aparatur
Sipil Negara;
4. Untuk mengetahui kontribusi kegiatan peserta diklat terhadap visi misi
Kejaksaan;
5. Untuk mengetahui penguatan kegiatan nilai terhadap TRI KRAMA
ADHYAKSA.
21
TRI KRAMA ADHYAKSA. Melalui proses aktualisasi ini diharapkan unsur
ANEKA sudah masuk ke dalam jiwa peserta diklat agar kualitas kerja
peserta Diklat Pelatihan Dasar Golongan II menjadi lebih baik, lebih
bertanggung jawab, dapat bekerja dengan penuh integritas dan menjadi
pelayan masyarakat yang professional yang berorientasi pada pelayanan
prima, khususnya aparatur Kejaksaan Republik Indonesia yang bergerak
di bidang penegakan hukum yang mampu memberikan rasa keadilan
kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat menjadi ASN yang baik
bagi Bangsa dan Negara.
22
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu
yang muncul pada instansi kerja Penulis. Isu muncul dari berbagai
sumber, yaitu:
a. Tugas pokok dan fungsi peserta;
b. Surat Perintah Tugas yang diberikan oleh atasan terhadap
tugas-tugas yang telah dilaksanakan oleh peserta;
c. Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa
percobaan (CPNS);
d. Sasaran kinerja pegawai (SKP).
Melihat dari sumber sebagaimana tersebut di atas, maka
didapatkanlah 4 (empat) buah isu yang telah diidentifikasi dan
terkategorisasi dengan prinsip ASN, yakni sebagai berikut :
23
Dalam menentukan isu yang diangkat pada rancangan ini,
Penulis menggunakan metode USG sebagai berikut:
Keterangan:
U :Urgency
S :Seriousness
G :Growth
Keterangan Bobot:
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang Pengaruhnya
24
1 : Sangat kurang pengaruhnya
3. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan Dari Isu yang Diangkat
25
dengan cara mengubah kalimat negatif pada isu tersebut menjadi
kalimat positif, yaitu: “Optimalisasi Laporan Rekapitulasi Sidang
Online Pada Bidang Tindak Pidana Umum Dengan
Menggunakan Aplikasi Whatsapp Dan G-Mail Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur”
26
Judul Optimalisasi Laporan Rekapitulasi Sidang Online
Pada Bidang Tindak Pidana Umum Dengan
Menggunakan Aplikasi Whatsapp Dan G-Mail
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
Mentor
Coach
Peserta
Latsar
Nama ADI SIANTURI
NIP 19920327 202012 1 011
Jabatan Yuana Wira TU (II/a)
Satker Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
Stakeholder
Bahwa stakeholder internal dalam program Diklat Dasar CPNS
Golongan II/a Kejaksaan Republik Indonesia tahun 2021 ini terdiri dari
masyarakat umum dan pegawai Kejaksaan Negeri Berau serta pihak lain
yang terkait.
C. Rencana Kegiatan
27
Rencana kegiatan yang akan saya lakukan yaitu:
1. Melaporkan seluruh sidang online yang dari kasi pidum tiap-tiap kajari
diseluruh wilayah kaltim-kaltara kepada asisten tindak pidana umum
Kejati Kaltim.
5. Laporan Aktualisasi.
D. Kualitas Kegiatan
1. Melaporkan seluruh sidang online yang dari kasi pidum tiap-tiap kajari
diseluruh wilayah kaltim-kaltara kepada asisten tindak pidana umum
Kejati Kaltim.
a. Melaporkan Seluruh Total Sidang Online Kepada Asisten Tindak
Pidana Umum Kalimantan Timur seminggu sekali ( senin-jumat )
b. Melapor kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur bahwa Rancangan Aktualisasi akan
dihabituasi;
c. Menyampaikan maksud dan tujuan Rancangan Aktualisasi kepada
Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
d. Berkoordinasi dengan Kepala Seksi Seksi Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur;
2. Membuat rekapitulasi bulanan laporan sidang dari tgl 1 hingga tgl 30
setiap bulannya beserta surat pengantarnya.
a. Menyalakan computer.
b. Membuka aplikasi Excel
28
c. Membuat rekapan selama 1 minggu dan dilaporkan setiap hari
jumat.
d. Membuat Surat Pengantar Data sidang untuk ditandatangani oleh
atasan.
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
29
Melapor kepada Pimpinan dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta berkoordinasi dengan
Pimpinan secara musyawarah;
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Manajemen ASN
g. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan pelaporan ini merupakan bentuk transparansi.
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
30
Memiliki semangat kerja yang tinggi dalam mengumpulkan
data dan menyusun jadwal sidang;
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Management ASN
g. Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian data jadwal sidang merupakan bentuk
efektivitas dan efisiensi.
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas penginputan data jadwal sidang ke
dalam aplikasi Microsoft Power Point;
b. Nasionalisme
31
Mengawali kegiatan penginputan data dengan berdoa
dengan disertai kerja keras dan semangat yang tinggi;
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Manajemen ASN
Mengatur waktu dalam melaksanakan kegiatan agar tidak
mengganggu kegiatan lainnya.
g. Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian data jadwal sidang merupakan bentuk
efektivitas dan efisiensi.
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
32
Melakukan koordinasi dengan atasan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar;
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Manajemen ASN
g. Pelayanan Publik
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
33
Menampilkan tabel informasi tabel informasi jadwal sidang
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Manajemen ASN
g. Pelayanan Publik
Kegiatan menampilkan tabel jadwal sidang tindak pidana
umum ke layar televisi sebagai bentuk responsif terhadap
kebutuhan Jaksa Penuntut Umum.
a. Akuntabilitas
34
Bertanggung jawab demi terwujudnya tabel informasi jadwal
sidang ke layar televisi dan melakukan pemetaan kendala serta
mencari solusinya;
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Manajemen ASN
g. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan evaluasi ini merupakan bentuk transparansi.
35
7. Laporan Aktualisasi
a. Akuntabilitas
b. Nasionalisme
c. Etika Publik
d. Komitmen Mutu
e. Anti Korupsi
f. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan evaluasi ini merupakan bentuk transparansi.
36
F. Matriks Rancangan Aktualisasi
PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
Pemilihan waktu
yang tepat ketika
melapor dan
berkoordinasi
dengan Pimpinan
yaitu ketika
Pimpinan sedang
tidak sibuk, sehingga
tidak mengganggu
perkerjaan yang ada;
Manajemen ASN
38
Menghormati
keputusan Pimpinan
dan melaksanakan
tugas sesuai dengan
petunjuk dan arahan
Pimpinan;
39
penggunaan khusunya pada
teknologi yang ada; bidang Pidana
Hukum.
Etika Publik
Menghormati WICAKSANA :
Pimpinan dan Bijaksana dalam
berkomunikasi tutur kata dan
dengan tutur kata tingkah laku dalam
yang baik dan sopan melaksanakan
ketika melapor dan tugas.
berkoordinasi
dengan Pimpinan;
Management ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya.
3. Ngeprint data 1. Menyalakan computer; 1. Komputer telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
sidang online 2. Menyalakan menyala; Bertanggung jawab aparat kejaksaan Setia terhadap
tersebut serta printer/scanner; 2. Printer telah atas penginputan yang handal guna institusi dan atasan
membuat surat 3. Menyiapkan kertas menyala; data jadwal sidang menunjang dengan
pengantar untuk ukuran legal; 3. Format surat ke dalam aplikasi kelancaran melaksanakan
dilaporkan ke 4. Membuat surat sudah Microsoft Power pelaksanaan tugas perintah yang
40
atasan buat pengantar laporan disiapkan; Point; dan tanggung diberikan sesuai
ditanda tangan. sidang; 4. Atasan mentor jawab. dengan aturan.
Nasionalisme
5. Melaporkan pada atasan menerima
Mengawali kegiatan Menjadi Lembaga ADHI :
agar diperiksa kembali dengan baik;
penginputan data Penegak Hukum Kesempurnaan
hasil dari data sidang; 5. Nomor surat
dengan berdoa yang professional, dalam
6. Melaporkan ke telah diterima;
dengan disertai kerja proporsional dan melaksanakan
secretariat untuk
keras dan semangat akuntabel. tugas dan
meminta no surat;
yang tinggi; bertanggungjawab
7. Stempel surat;
serta berpegang
Etika Publik
teguh pada aturan
Tetap menjaga
dank ode etik
sopan santun
profesi ASN
dengan rekan kerja
khusunya pada
dan atasan dalam
bidang Pidana
pelaksanaan
Hukum.
kegiatan;
WICAKSANA :
Komitmen Mutu
Bijaksana dalam
Menginput data
tutur kata dan
jadwal sidang ke
tingkah laku dalam
dalam Microsot
melaksanakan
Power Point dengan
tugas.
penuh konsentrasi,
kesabaran, dan
ketelitian sehingga
data dapat tersusun
41
secara sistematis;
Manajemen ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya.
Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian
data jadwal sidang
merupakan bentuk
efektivitas dan
efisiensi.
4. Melakukan scan 1. Melakukan Scan 1. Surat telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
data sidang dan Surat/Laporan Data discan melalui Bertanggung jawab, aparat kejaksaan Setia terhadap
surat pengantar Sidang; scanner menyampaikan yang handal guna institusi dan atasan
dan selanjutnya 2. Membuka Gmail untuk 2. Screenshot kebenaran konsep menunjang dengan
dikirim melalui segera dikirim ke untuk bukti papan informasi kelancaran melaksanakan
Gmail untuk persuratan Jampidum; bahwa surat jadwal sidang dan pelaksanaan tugas perintah yang
segera dikirim ke 3. Melapor pada atasan tersebut telah di tahap IIkepada dan tanggung diberikan sesuai
persuratan bahwa Surat/Data email. atasan; jawab. dengan aturan.
Jampidum pada Sidang sudah dikirim
Nasionalisme Menjadi Lembaga ADHI :
Kejaksaan Agung lewat Gmail serta
Melakukan Penegak Hukum Kesempurnaan
42
RI. menunjukkan bukti email koordinasi dengan yang professional, dalam
terkirimnya; atasan proporsional dan melaksanakan
menggunakan akuntabel. tugas dan
Bahasa Indonesia bertanggungjawab
yang baik dan benar; serta berpegang
teguh pada aturan
Etika Publik
dank ode etik
Menghormati atasan
profesi ASN
dan berkomunikasi
khusunya pada
dengan tutur kata
bidang Pidana
yang baik dan sopan
Hukum.
ketika melakukan
koordinasi dengan; WICAKSANA :
Bijaksana dalam
Komitmen Mutu
tutur kata dan
Pemilihan waktu
tingkah laku dalam
yang tepat ketika
melaksanakan
berkoordinasi
tugas.
dengan atasan yaitu
ketika atasan
sedang tidak sibuk,
sehingga tidak
mengganggu
perkerjaan yang ada;
Anti Korupsi
Disiplin dengan tidak
43
menunda waktu
pelaksanaan
kegiatan;
Manajemen ASN
Menghormati
keputusan atasan
dan melaksanakan
tugas sesuai dengan
petunjuk dan arahan
atasan;
Pelayanan Publik
Kegiatan konsultasi
ini merupakan
bentuk transparansi.
5. Menyimpan data 1. Menyimpan data di 1. Berkas telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
dan melakukan computer dan juga disimpan dalam Bertanggung jawab aparat kejaksaan Setia terhadap
pengarsipan yang flashdisk berdasarkan bentuk file dan demi terwujudnya yang handal guna institusi dan atasan
benar dan disusun bulan laporan sidang; juga disimpan di tabel informasi menunjang dengan
sesuai dengan 2. Menyusun arsip sesuai flashdisk; jadwal sidang ke kelancaran melaksanakan
bulan laporan agar bulan laporan pada 1 layar televisi; pelaksanaan tugas perintah yang
2. Menyiapkan
lebih optimal. tempat supaya lebih dan tanggung diberikan sesuai
bantex ordner; Nasionalisme
optimal dalam pencarian jawab. dengan aturan.
Menampilkan tabel
data sidang
informasi tabel Menjadi Lembaga ADHI :
informasi jadwal Penegak Hukum Kesempurnaan
44
sidang dengan yang professional, dalam
menggunakan proporsional dan melaksanakan
bahasa Indonesia akuntabel. tugas dan
yang baik dan benar; bertanggungjawab
serta berpegang
Etika Publik
teguh pada aturan
Memberikan
dank ode etik
informasi data yang
profesi ASN
benar dan akurat
khusunya pada
dengan tetap
bidang Pidana
berpedoman pada
Hukum.
arahan atau
petunjuk Pimpinan; WICAKSANA :
Bijaksana dalam
Komitmen Mutu
tutur kata dan
Mewujudkan
tingkah laku dalam
tampilan papan
melaksanakan
informasi digital
tugas.
mengenai jadwal
sidang tindak pidana
umum secara efektif,
efisien, dan
bertanggung jawab
yaitu dengan terus
melakukan
pembaharuan data
45
secara rutin;
Anti Korupsi
Berani dan jujur
dalam menampilkan
informasi jadwal
sidang tindak pidana
umum di layar
televisi;
Manajemen ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya;
Pelayanan Publik
Kegiatan
menampilkan tabel
jadwal sidang tindak
pidana umum ke
layar televisi sebagai
bentuk responsif
terhadap kebutuhan
Jaksa Penuntut
46
Umum.
47
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi
Pada pelaksanaan kegiatan di tempat habituasi yaitu pada Seksi Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan
Negeri Berau, maka dapat dibuat antisipasi kendala yang akan dihadapi, yaitu:
48
49