Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

“OPTIMALISASI LAPORAN REKAPITULASI SIDANG ONLINE PADA


BIDANG TINDAK PIDANA UMUM DENGAN MENGGUNAKAN
APLIKASI WHATSAPP DAN G-MAIL KEJAKSAAN TINGGI
KALIMANTAN TIMUR’’

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : ADI SIANTURI


NIP : 19920327 202012 1 011
NOMOR URUT PESERTA : 03
GOLONGAN/ANGKATAN : GOLONGAN II / IV
JABATAN : PENGEMUDI PENGAWAL TAHANAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan baik dan lancar.
Penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) ini merupakan salah satu persyaratan peserta Diklat
Latsar CPNS Golongan II yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Manajemen
dan Kepemimpinan sebagai upaya untuk memberikan pembekalan bagi
para CPNS Kejaksaan RI agar mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara efektif pada lingkungan kerja masing-masing.
Melalui kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak atas semua dukungan, bimbingan, serta
bantuan kepada Penulis selama proses penyusunan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai profesi ASN. Secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua Penulis yakni Bapak MARIHOT SIANTURI
dan Ibu RUSMALA SIREGAR yang telah memberikan
motivasi, doa, dan dorongan sehingga tulisan ini bisa
terselesaikan;
2. Bapak TONY TRIBAGUS SPONTANA, S.H., M.Hum., selaku
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
3. Bapak DR. JAYA KESUMA, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
4. Bapak ANDI MUH IQBAL ARIEF, S.H., M.H., selaku Kepala
Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat dan
Pelatihan Kejaksaan RI;
5. Bapak DR. SETYO UTOMO, S.H., M.Hum., M.Kn., selaku
Kabid Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI;

i
6. Bapak MANTO, S.H., selaku Penguji yang telah meluangkan
waktu untuk menguji Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi ASN yang telah dibuat Penulis;
7. Bapak PUTU GEDE SURIAWAN, S.H., selaku Coach yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing Penulis selama
menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi
ASN ini;
8. Bapak GDE MADE PASEK SWARDHYANA S.H., M.H., selaku
Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Kalimantan
Timur sebagai Mentor dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi ASN ini;
9. Bapak SUGIONO S.H., M.H., selaku Kepala Seksi Tindak
Pidana Narkotika dan Zat Adiktif lainnya sebagai Mentor dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi
ASN ini;
10. Keluarga Besar Bidang Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur yang telah banyak membantu dan
mendukung dalam penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai
Dasar Profesi ASN ini;
11. Rekan-rekan dan sahabat serta semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai–Nilai
Dasar Profesi ASN ini.
Dengan adanya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi ASN ini, Penulis berharap dapat bermanfaat bagi pembacanya
sekaligus menjadi dasar penilaian dan pertanggung jawaban Penulis
sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN).

Samarinda, Oktoberr 2021

Adi Sianturi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................II
BERITA ACARA SEMINAR .........................................................................v
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
1. Tugas Pokok PNS.............................................................3
2. Visi dan Misi Organisasi ....................................................5
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta.....................................7
B. Nilai-Nilai Dasar PNS .................................................................8
C. Nilai-Nilai Organisasi ................................................................18
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................18
E. Tujuan Penulisan .....................................................................21
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu .........................................................................23
1) Identifikasi Isu...................................................................23
2) Menentukan Isu yang diangkat........................................24
3) Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari
Isu yang diangkat............................................................25
4) Gagasan Pemecahan Isu.................................................26
B. Judul, Mentor, Coach, Peserta Latsar dan Stakeholder ..........27
C. Rencana Kegiatan (Jumlah Kegiatan)......................................28
D. Kualitas Kegiatan (Tahapan Kegiatan)....................................29
E. Relevansi Kegiatan Dan Aktualisasi.........................................31
F. Matrik Rancangan Aktualisasi...................................................40
G.Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi...................59
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Capaian Kegiatan......................................................................60
B. Matriks Capaian Aktualisasi......................................................89
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi............................................109

iii
D. Catatan Bimbingan..................................................................123
BAB IV PELAKSANAAN PELATIHAN PENGUATAN BIDANG TUGAS
A. Nama Pelatihan (TAK)............................................................153
B. Narasumber/ Pengajar/ Fasilitator..........................................153
C. Hasil Yang Dicapai (Materi Yang Diperoleh) Kajian
Sikap dan Perilaku..................................................................155
1) Kajian Sikap dan Perilaku.................................................155
2) Kajian Administrasi...........................................................164
3) Kajian Wawasan...............................................................174
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................181
B. Saran.......................................................................................181
C. Lesson Learn..........................................................................182
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Slide Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi
2. Slide Presentasi Seminar Laporan Pelaksanaan Aktualisasi

iv
BERITA ACARA SEMINAR
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II

Nama : ADI SIANTURI


NIP : 19920327 202012 1 011
Unit Kerja : Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari JUMAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2021

Mentor, Coach,

SUGIONO, S.H., M.H. PUTU GEDE SURIAWAN, S.H.


NIP. 19701120 199103 1 007 NIP. 19781127 200603 1 001

Penguji,

MANTO, S.H.
NIP. 19720822 199103 1 002

v
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II

Nama : ADI SIANTURI


NIP : 19920327 202012 1 011
Unit Kerja : Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Kaltim

Telah disahkan
Pada Hari JUMAT 10 SEPTEMBER 2021

Penguji, Coach,

MANTO, S.H. PUTU GEDE SURIAWAN, S.H.,


NIP. 19720822 199103 1 002 NIP. 19781127 200603 1 001

Mengetahui,

A.n. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Manajemen Kepemimpinan

Kabid Penyelenggara

DR. SETYO UTOMO, S.H., M.Hum., M.Kn.


NIP. 19731129 199903 1 001

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai upaya untuk mewujudkan tata kehidupan berbangsa dan


bernegara yang adil dan makmur, Pemerintah Indonesia membentuk suatu
perangkat penegak hukum yang salah satunya adalah Kejaksaan Republik
Indonesia agar masyarakat Indonesia mendapatkan keadilan yang selama ini
dicita-citakan.

Kejaksaan Republik Indonesia sebagai penegak hukum dituntut untuk


lebih berperan dalam menegakkan Supremasi Hukum, Perlindungan
Kepentingan Umum, Penegakan Hak Asasi Manusia, serta Pemberantasan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sebagaimana diatur dalam Undang
Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia bahwa
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan dan harus
melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya secara merdeka, terlepas
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Sebagai lembaga pemerintahan yang berwenang dalam penegakan hukum
dan keadilan, Kejaksaan Republik Indonesia dipimpin oleh Jaksa Agung yang
dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kejaksaan Republik


Indonesia dituntut mampu mewujudkan kepastian hukum, ketertiban hukum,
keadilan dan kebenaran berdasarkan hukum, mengindahkan norma-norma
keagamaan, kesopanan dan kesusilaan serta wajib menggali nilai-nilai
kemanusiaan, hukum dan keadilan yang hidup dalam masyarakat. Untuk
mewujudkan hal tersebut di atas, Kejaksaan Republik Indonesia harus
didukung dengan sumber daya manusia yang memadai dan sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan agar dapat menjalankan tugas dan fungsi Kejaksaan
itu sendiri secara profesional. Oleh karena itu, dibutuhkan Pegawai Negeri

1
Sipil di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia yang memiliki kompetensi
yang handal dalam melaksanakan tugas, beretika baik dalam tingkah laku
dan tutur kata, bertanggung jawab sebagai pelayan masyarakat serta mampu
berperan sebagai pemersatu bangsa.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) yang menentukan
bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Menindaklanjuti
pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan tersebut, selanjutnya
diterbitkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II yang di
dalamnya memberikan panduan pelaksanaan Pelatihan Dasar (LATSAR)
CPNS Golongan II secara lebih terperinci dan terintegrasi dengan
kementerian/lembaga terkait.

Pendidikan dan Pelatihan dasar adalah syarat bagi Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pendidikan dan Pelatihan dasar untuk memberikan pengetahuan untuk
pembentukan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) agar
mampu melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan dasar adalah Pendidikan dan Pelatihan yang wajib
ditempuh oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kejaksaan
sebagai persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. 1

Dari seluruh pengetahuan tentang nilai-nilai dasar profesi PNS ditambah


dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, maka sudah sepatutnya

1
Kejaksaan Republik Indonesia, 2009. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor: PER-037/A/JA/12/2009, Pasal 5

2
internalisasi wawasan yang diperoleh selama Pendidikan Latihan Dasar di
kampus dituangkan dalam Rancangan Aktualisasi yang hendak
diimplementasikan pada saat habituasi. Rancangan Aktualisasi sendiri
merupakan salah satu instrumen perencanaan dalam melaksanakan
habituasi di satuan kerja masing-masing dengan berpedoman pada nila-nilai
dasar profesi PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
dielaborasi dengan isu-isu aktual yang sedang terjadi di lingkungan satuan
kerja masing-masing Aparatur Sipil Negara.

1. Tugas Pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Peran ASN tersebut tidak lepas dari tugas pokok dan
fungsi ASN sebagaimana tersebut dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yakni sebagai berikut :
Pegawai ASN berfungsi sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, maka pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Sedangkan Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara, abdi


negara dan abdi masyarakat yang penuh dengan kesetiaan dan

3
ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah dalam
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Sebagai
Pegawai Negeri Sipil, maka baginya dibebankan kewajiban-kewajiban
yang harus dilaksanakan dan juga diberikan hak-hak sebagai seorang
Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian menyebutkan bahwa setiap
Pegawai Negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintahan.

Untuk menimbulkan rasa kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,


UUD 1945, Negara dan Pemerintahan, maka seorang Pegawai Negeri
Sipil wajib mempelajari dan memahami secara mendalam isi dari
Pancasila, UUD 1945, Hukum Negara dan Politik Pemerintahan. Dalam
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan
bahwa setiap Pegawai Negeri wajib mentaati segala peraturan
perundangan yang berlaku dan melaksanakan kedinasan yang
dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian kesadaran dan
tanggung jawab. Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan
pelaksana peraturan perundang-undangan, maka seorang Pegawai
Negeri Sipil wajib berusaha agar setiap peraturan perundang-undangan
ditaati oleh seluruh masyarakat.

2. Visi dan Misi Organisasi


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia, Kejaksaan sebagai salah satu lembaga
penegak hukum dituntut unutk lebih berperan dalam menegakkan
supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak
asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Salah satu unsur penguat dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar ASN adalah berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi

4
Kejaksaan Republik Indonesia. Adapaun visi dan misi Kejaksaan
Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam Peraturan Jaksa
Agung Nomor: 007/A/JA/08/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-010/A/JA/06/2015
Tentang Rencana Strategis Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-
2019 tanggal 4 Agustus 2016 adalah sebagai berikut:
a) Visi Kejaksaan RI :

"Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional,


Proporsional dan Akuntabel"

Dengan Penjelasan sebagai berikut:

1) Lembaga Penegak Hukum


Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga penegak hukum di
Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyidik
pada tindak pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana
penetapan hakim, pelaksana putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana
pengawasan dan lepas bersyarat, bertindak sebagai
Pengacara Negara serta turut membina ketertiban dan
ketentraman umum melalui upaya antara lain meningkatkan
kesadaran hukum masyarakat, pengamanan kebijakan
penegakan hukum dan pengawasan aliran kepercayaan dan
penyalahgunaan penodaan agama;
2) Profesional
Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas
didasarkan atas nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA serta
kompetensi dan kapabilitas yang ditunjang dengan
pengetahuan dan wawasan yang luas serta pengalaman kerja

5
yang memadai dan berpegang teguh pada aturan serta kode
etik profesi yang berlaku;
3) Proporsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan selalu
memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan
tersirat dengan penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan
efisien serta penghargaan terhadap hak-hak publik;

4) Akuntabel
Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

b) Misi Kejaksaan RI :

1) Meningkatkan Peran Kejaksaan Republik Indonesia Dalam


Program Pencegahan Tindak Pidana;
2) Meningkatkan Professionalisme Jaksa Dalam Penanganan
Perkara Tindak Pidana;
3) Meningkatkan Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam
Penyelesaian Masalah Perdata dan Tata Usaha Negara; 
4) Mewujudkan Upaya Penegakan Hukum Memenuhi Rasa
Keadilan Masyarakat;
5) Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Kejaksaan Republik Indonesia yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta


Sesuai dengan Pasal 967 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor PER-006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia menyebutkan bahwa tugas dari Seksi

6
Tindak Pidana Umum adalah melaksanakan dan mengendalikan
penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi :
a) pra penuntutan;
b) pemeriksaan tambahan;
c) penuntutan
d) penetapan hakim dan putusan pengadilan;
e) pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan;
f) pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat;
dan
g) tindakan hukum lainnya.

Adapun fungsi Seksi Tindak Pidana Umum sesuai dengan Pasal 968
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia adalah :
a) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;
b) Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan
perkara tindak pidana umum;
c) Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap pra
penuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersayarat, pidana
pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pembebeasan bersyarat dan kebijakan serta tindakan hukum
lainnya;
d) Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
e) Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
f) Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan

7
g) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.

B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Pegawai ASN berkedudukan sebaga aparatur negara yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN harus memberikan pelayanan
publik yang prima dan berorientasi pada kepentingan publik. Untuk
menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik Pegawai ASN
dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Adapun penjelasan nilai-
nilai ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). 2

Adapun indikator yang terdapat pada nilai dasar akuntabilitas


yaitu:
a. Integritas

2
Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) : ANEKA dalam
https://nnwidita.wordpress.com/

8
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai luhur. Dengan
adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan
atau stakeholder.
b. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab atau responsibilitas institusi dan
perorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
c. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak
akan menjadi optimal.
d. Kejelasan dan Laporan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar
individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan
adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

9
e. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya
akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan
kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.
f. Kejujuran
Kejujuran mencerminkan adanya akuntabilitas personal.
Kejujuran diperlukan dalam setiap melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada individu.
g. Transparansi dan Akses Informasi
Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan
informasi publik. Keterbukaan informasi memungkinkan
adanya ketersediaan (aksesibilitas) informasi bersandar pada
beberapa prinsip, yaitu: semua informasi bersifat terbuka dan
bisa diakses masyarakat, kecuali informasi yang dapat
merugikan kepentingan publik; permintaan tidak perlu disertai
alasan; mekanisme yang sederhana, murah dan cepat;
informasi harus utuh dan benar; informasi proaktif;
perlindungan pejabat yang beritikad baik.
h. Menghindari Praktek Kecurangan dan Perilaku Korup
Tiga cabang utama dari fraud tree adalah: kecurangan
tindak pidana korupsi, kecurangan penggelapan asset (asset
misappropriation), dan kecurangan dalam laporan keuangan
(fraudulent statement). Sebagai seorang ASN yang akuntabel
harus terhindar dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
i. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Setiap ASN harus memastikan bahwa penggunaan
sumber daya milik negara sesuai dengan prosedur yang
berlaku, dilakukan secara bertanggung jawab dan efisien,
serta pemeliharaannya secara benar dan bertanggung jawab.

10
j. Penyimpanan/Penggunaan Data Serta Informasi Pemerintah
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan
serta dilaporkan oleh pemerintah harus relevan, dapat
dipercaya, dapat dimengerti, serta dapat diperbandingkan,
sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh
pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas
publik.
k. Mengatasi Konflik Kepentingan
Konflik Kepentingan adalah situasi yang timbul dimana
tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak
masalah jika seseorang mempunyai konflik kepentingan,
tetapi bagaimana seseorang tersebut menyikapinya.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,


atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah: 3
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publi;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
3
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Akuntabilitas, hal. 7

11
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan pengamalan nilai-nilai
luhur yang terkandung didalamnya.
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
religious, bukan bangsa atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu
sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha kearah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Sila ini mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah
dan batiniah.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan

12
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.4

3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. 5 Integritas publik
menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen
moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni:6
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
4
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Nasionalisme, hal. 1
5
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Etika Publik, hal. 8
6
Ibid., hal. 10

13
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara mutu kinerja. Komitmen mutu menekankan pada
penerapan 4 indikator dasar, yakni efektivitas, efisiensi, inovasi dan
menjaga mutu.

Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak


sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada
beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti: 7

a. Efektif (tepat sasaran), yaitu tingkat ketercapaian target yang


telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja;
b. Efisien (tepat guna), yaitu tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
7
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Komitmen Mutu, hal. 1-14

14
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur;
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang;
d. Berorientasi mutu, yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu;

5. Anti Korupsi
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan
kerugian keuangan negara namun dapat menimbulkan
kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek
tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Membahas fenomena
dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan
dikaitkan dengan tanggungjawab pada manusia sebagai seorang
PNS yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana
untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui
pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat
bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti
korupsi, tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk
memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan
juga secara publik.

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi


adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti

15
korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri
dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:8

a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,
daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak
hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan

8
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Anti Korupsi, hal. 50

16
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

17
C. Nilai-Nilai Organisasi
Di samping kewajiban untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar
ASN, CPNS yang mengikuti prajabatan wajib untuk mengaitkan antara
kegiatan-kegiatan yang akan direalisasikan di tempat kerja serta
kontribusinya terhadap penguatan nilai organisasi. Berdasarkan
Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: Kep-
030/J..A/3/1988, Kejaksaan Republik Indonesia memiliki Doktrin yang
dikenal dengan istilah “TRI KRAMA ADHYAKSA” yang memiliki nilai-nilai:
a) SATYA
Yang mengandung makna “Kesetiaan yang bersumber pada rasa
jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan
keluarga maupun kepada sesama manusia”.
b) ADHI
Yang mengandung makna “Kesempurnaan dalam bertugas dan
berunsur utama pemilikan rasa tanggung jawab, baik kepada Tuhan
Yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap sesama manusia”.
c) WICAKSANA
Yang bermakna “Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku
khususnya dalam pengetrapan kekuasaan dan kewenangannya”.

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bebas dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas, dan
berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Untuk menjalankan kedudukan dan peran PNS dalam
penyelenggaraan pemerintahan NKRI, maka dibutuhkan Manajemen ASN,
Whole of Government, dan Pelayanan Publik.

a. Manajemen ASN

18
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara


yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik,
hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai
ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang
yaitu pejabat karier tertinggi.

b. Whole of Government (WoG)


Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya, WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan

19
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.9

WOG didefinisikan sebagai suatu model pendekatan


integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi
wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat. Namun,
koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk mengatasi wicked
problems, sehingga diperlukan upaya lebih besar lagi yaitu
kolaborasi.

Perbedaan antara koordinasi dengan kolaborasi adalah


koordinasi merupakan kerjasasama intra dan inter instansi di
dalam suatu jejaring kerja tetapi masing-masing instansi masih
memiliki agenda, kepentingan dan tujuan organisasinya
masing-masing. Sementara kolaborasi adalah kerjasama intra
dan inter instansi di dalam jejaring kerja berdasarkan satu
agenda, kepentingan dan tujuan bersama. Agenda dan tujuan
bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi adalah faktor
determinan bagi terselenggaranya WoG.

c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Maka, pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai
pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai
9
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II, 2019, Whole of Government, hal. 1

20
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan
kepuasan kepada penerima pelayanan.
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu antara lain:
a. unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan publik;
b. unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan;
c. unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

E. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan
peserta diklat pada saat off kampus;
2. Untuk mengetahui output yang dihasilan dari kegiatan-kegiatan
peserta diklat pada saat off kampus;
3. Untuk mengetahui pemahaman nilai-nilai dasar (ANEKA) Aparatur
Sipil Negara;
4. Untuk mengetahui kontribusi kegiatan peserta diklat terhadap visi misi
Kejaksaan;
5. Untuk mengetahui penguatan kegiatan nilai terhadap TRI KRAMA
ADHYAKSA.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka peserta Diklat Pelatihan


Dasar Golongan II diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Profesi ASN serta mengimplementasikan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang telah dipelajari selama diklat dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya di unit kerja masing-masing serta menjunjung tinggi nilai-nilai

21
TRI KRAMA ADHYAKSA. Melalui proses aktualisasi ini diharapkan unsur
ANEKA sudah masuk ke dalam jiwa peserta diklat agar kualitas kerja
peserta Diklat Pelatihan Dasar Golongan II menjadi lebih baik, lebih
bertanggung jawab, dapat bekerja dengan penuh integritas dan menjadi
pelayan masyarakat yang professional yang berorientasi pada pelayanan
prima, khususnya aparatur Kejaksaan Republik Indonesia yang bergerak
di bidang penegakan hukum yang mampu memberikan rasa keadilan
kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat menjadi ASN yang baik
bagi Bangsa dan Negara.

22
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu
yang muncul pada instansi kerja Penulis. Isu muncul dari berbagai
sumber, yaitu:
a. Tugas pokok dan fungsi peserta;
b. Surat Perintah Tugas yang diberikan oleh atasan terhadap
tugas-tugas yang telah dilaksanakan oleh peserta;
c. Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa
percobaan (CPNS);
d. Sasaran kinerja pegawai (SKP).
Melihat dari sumber sebagaimana tersebut di atas, maka
didapatkanlah 4 (empat) buah isu yang telah diidentifikasi dan
terkategorisasi dengan prinsip ASN, yakni sebagai berikut :

1.1Belum optimalnya ruang arsip berkas yang memadai pada


Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur (MA)
1.2 Belum optimalnya pengarsipan rekapan sidang online
pada pada bidang tindak pidana umum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur (WoG)
1.3 Belum optimalnya pengarsipan pemberkasan
dokumen/administrasi perkara penanganan sidang online
pada tindak pidana umum pada Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur (MA)
1.4 Papan kehadiran Pegawai dibidang tindak pidana Umum
belum optimal.(PP).
2. Menentukan Isu yang Diangkat

23
Dalam menentukan isu yang diangkat pada rancangan ini,
Penulis menggunakan metode USG sebagai berikut:

Tabel Hasil Penetapan kualitas Isu dengan USG


Skor USG Total
NO ISU Ranking
U S G Skor
1 Belum optimalnya ruang arsip
berkas yang memadai pada
Bidang Tindak Pidana Umum 4 2 3 9 1
Kejaksaan Tinggi Kalimantan
Timur (MA)
2 Belum optimalnya pengarsipan
rekapan sidang online pada
pada bidang tindak pidana 3 2 2 7 3
umum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur (WoG)
3 Belum optimalnya pengarsipan
pemberkasan
dokumen/administrasi perkara
penanganan sidang online 2 2 1 5 4
pada tindak pidana umum
pada Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur (MA)
4 Papan kehadiran Pegawai
dibidang tindak pidana Umum
belum optimal.(PP). 2 3 3 8 2

Keterangan:
U :Urgency
S :Seriousness
G :Growth
Keterangan Bobot:
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang Pengaruhnya

24
1 : Sangat kurang pengaruhnya

Setelah Penulis mengukur kualitas isu yang akan diangkat


dengan menentukan aspek-aspek isu, maka terpilihlah isu “Kurang
optimalnya penggunaan papan informasi jadwal sidang pada ruangan
tindak pidana umum pada Kejaksaan Negeri Berau” sebagai core
issue yang fokus dari isu ini adalah Manajemen ASN.

3. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan Dari Isu yang Diangkat

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


Belum optimalnya rekapan jadwal adanya pengarsipan laporan sidang
sidang online pada bidang tindak online yang benar tertata dengan rapi
pidana umum dengan menggunakan dan juga disusun sesuai dengan bulan
whatsapp dan gmail serta tidak laporan, melalui media tekhnologi agar
adanya jadwal atau papan digital lebih optimal.
Kejaksaan Tinggi Kalimantan timur.
Jadwal sidang yang masih dibuat Terwujudnya optimalisasi jadwal sidang
secara manual dalam papan tulis secara digital yang efisien sehingga
putih tidak efisien sehingga penanganan perkara tindak Pidana
menyebabkan tidak optimalnya Umum dapat berjalan dengan lancar.
tahapan penanganan perkara Tindak
Pidana Umum.

4. Gagasan Pemecahan Isu


Setelah melalui proses identifikasi isu menggunakan sistem
USG, maka terpilihlah isu “Belum optimalnya pengarsipan rekapan
sidang online pada Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur” sebagai core issue. Fokus dari isu tersebut adalah
efektivitas dan efisiensi sebagai penunjang kinerja pegawai..

Solusi dari permasalahan dan isu yang disebutkan di atas


adalah dengan cara digitalisasi jadwal sidang perkara Tindak Pidana
Umum pada Kejaksaan Negeri Berau yang kemudian dijadikan judul

25
dengan cara mengubah kalimat negatif pada isu tersebut menjadi
kalimat positif, yaitu: “Optimalisasi Laporan Rekapitulasi Sidang
Online Pada Bidang Tindak Pidana Umum Dengan
Menggunakan Aplikasi Whatsapp Dan G-Mail Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur”

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Optimalisasi rekapitulasi sidang online pada bidang tindak


pidana umum dengan menggunakan aplikasi whatsapp dan
g-mail pada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Terwujudnya Optimalisasi rekapitulasi sidang online pada


bidang tindak pidana umum dengan menggunakan aplikasi
whatsapp dan g-mail pada Kejaksaan Tinggi Kalimantan
Timur

B. Judul, Mentor, Coach, Peserta Latsar dan Stakeholder Internal

26
Judul Optimalisasi Laporan Rekapitulasi Sidang Online
Pada Bidang Tindak Pidana Umum Dengan
Menggunakan Aplikasi Whatsapp Dan G-Mail
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Mentor

Nama Sugiono, S.H., M.H.


NIP/NRP 19701120 199103 1 007
Jabatan Jaksa Madya (IV/b)
Satker Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Coach

Nama PUTU GEDE SURIAWAN, S.H.,


NIP 19780106 200603 2 001
Jabatan Jaksa Madya (IV/a)
Satker Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia

Peserta
Latsar
Nama ADI SIANTURI
NIP 19920327 202012 1 011
Jabatan Yuana Wira TU (II/a)
Satker Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Stakeholder
Bahwa stakeholder internal dalam program Diklat Dasar CPNS
Golongan II/a Kejaksaan Republik Indonesia tahun 2021 ini terdiri dari
masyarakat umum dan pegawai Kejaksaan Negeri Berau serta pihak lain
yang terkait.

C. Rencana Kegiatan

27
Rencana kegiatan yang akan saya lakukan yaitu:

1. Melaporkan seluruh sidang online yang dari kasi pidum tiap-tiap kajari
diseluruh wilayah kaltim-kaltara kepada asisten tindak pidana umum
Kejati Kaltim.

2. Membuat rekapitulasi bulanan laporan sidang dari tgl 1 hingga tgl 30


setiap bulannya beserta surat pengantarnya.

3. Melakukan scan serta mengirimkan laporan rekapitulasi tersebut


kepada bagian persuratan JAMPIDUM melalui g-mail.

4. Melaporkan hasil scan yang sudah di email kepada asisten tindak


pidana umun dan dilakukan pengarsipan.

5. Laporan Aktualisasi.

D. Kualitas Kegiatan
1. Melaporkan seluruh sidang online yang dari kasi pidum tiap-tiap kajari
diseluruh wilayah kaltim-kaltara kepada asisten tindak pidana umum
Kejati Kaltim.
a. Melaporkan Seluruh Total Sidang Online Kepada Asisten Tindak
Pidana Umum Kalimantan Timur seminggu sekali ( senin-jumat )
b. Melapor kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan
Tinggi Kalimantan Timur bahwa Rancangan Aktualisasi akan
dihabituasi;
c. Menyampaikan maksud dan tujuan Rancangan Aktualisasi kepada
Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
d. Berkoordinasi dengan Kepala Seksi Seksi Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur;
2. Membuat rekapitulasi bulanan laporan sidang dari tgl 1 hingga tgl 30
setiap bulannya beserta surat pengantarnya.
a. Menyalakan computer.
b. Membuka aplikasi Excel

28
c. Membuat rekapan selama 1 minggu dan dilaporkan setiap hari
jumat.
d. Membuat Surat Pengantar Data sidang untuk ditandatangani oleh
atasan.

e. Melakukan Scan dan serta mengirimkam hasil scan lewat aplikasi


whattsapp dan G-mail.

3. Melakukan scan serta mengirimkan laporan rekapitulasi tersebut


kepada bagian persuratan JAMPIDUM melalui G-mail
a. Menghidupkan komputer/laptop dan scanner;
b. Melakukan scan Surat/Laporan data siding
c. Membuka Gmail untuk segera dikirim ke persuratan JAMPIDUM
d. Melapor kepada atasan bahwa Surat/Data siding sudah dikirim
lewat Gmail serta menunjukkan bukti E-mail terikirimmnya.
4. Melaporkan hasil scan yang sudah di email kepada asisten tindak
pidana umun dan dilakukan pengarsipan.

a. Menemui atasan untuk melaporkan hasil scan


b. Melaporkan hasil scan Surat/Laporan data siding dan bukti
pengiriman E-mail.
E. Relevansi Kegiatan dengan Materi Nilai-Nilai Dasar PNS dan Peran
PNS dalam NKRI.

1. Melapor dan berkoordinasi dengan Kepala Seksi Tindak Pidana Umum


Kejaksaan Negeri Berau

a. Akuntabilitas

Bertanggung jawab Bertanggung jawab, menyampaikan


kebenaran rancangan kegiatan aktualisasi kepada Pimpinan dan
berkoordinasi dengan Pimpinan sebelum melakukan kegiatan

b. Nasionalisme

29
Melapor kepada Pimpinan dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta berkoordinasi dengan
Pimpinan secara musyawarah;

c. Etika Publik

Menghormati Pimpinan dan berkomunikasi dengan tutur kata


yang baik dan sopan ketika melapor dan berkoordinasi dengan
Pimpinan;

d. Komitmen Mutu

Pemilihan waktu yang tepat ketika melapor dan berkoordinasi


dengan Pimpinan yaitu ketika Pimpinan sedang tidak sibuk,
sehingga tidak mengganggu perkerjaan yang ada;

e. Anti Korupsi

Tidak memberikan imbalan apapun dalam melakukan


koordinasi kepada Pimpinan;

f. Manajemen ASN

Menghormati keputusan Pimpinan dan melaksanakan tugas


sesuai dengan petunjuk dan arahan Pimpinan.

g. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan pelaporan ini merupakan bentuk transparansi.

2. Melakukan pencarian data jadwal sidang perkara tindak pidana umum.

a. Akuntabilitas

Bertanggung jawab atas kebenaran data yang didapatkan;

b. Nasionalisme

30
Memiliki semangat kerja yang tinggi dalam mengumpulkan
data dan menyusun jadwal sidang;

c. Etika Publik

Tetap menjaga sopan santun dengan rekan kerja dan atasan


dalam pelaksanaan kegiatan;

d. Komitmen Mutu

Pengumpulan data dilakukan dengan efektif dan efisien,


terutama dalam mengoptimalkan waktu dan penggunaan teknologi
yang ada;

e. Anti Korupsi

Disiplin dalam bekerja dengan tidak menunda-nunda


pekerjaan;

f. Management ASN

Mengatur waktu dalam melaksanakan kegiatan agar tidak


mengganggu kegiatan lainnya.

g. Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian data jadwal sidang merupakan bentuk
efektivitas dan efisiensi.

3. Menyusun data jadwal sidang dan menyajikannya dalam bentuk Power


Point pada aplikasi Microsoft Office Power Point..

a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas penginputan data jadwal sidang ke
dalam aplikasi Microsoft Power Point;

b. Nasionalisme

31
Mengawali kegiatan penginputan data dengan berdoa
dengan disertai kerja keras dan semangat yang tinggi;

c. Etika Publik

Tetap menjaga sopan santun dengan rekan kerja dan atasan


dalam pelaksanaan kegiatan;

d. Komitmen Mutu

Menginput data jadwal sidang ke dalam Microsot Power Point


dengan penuh konsentrasi, kesabaran, dan ketelitian sehingga
data dapat tersusun secara sistematis;

e. Anti Korupsi

Disiplin dalam bekerja dengan tidak menunda-nunda


pekerjaan;

f. Manajemen ASN
Mengatur waktu dalam melaksanakan kegiatan agar tidak
mengganggu kegiatan lainnya.

g. Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian data jadwal sidang merupakan bentuk
efektivitas dan efisiensi.

4. Melaksanakan konsultasi konsep papan informasi jadwal sidang dan


tahap IIyang telah disajikan dalam bentuk Power Point.

a. Akuntabilitas

Bertanggung jawab, menyampaikan kebenaran konsep


papan informasi jadwal sidang dan tahap IIkepada atasan;

b. Nasionalisme

32
Melakukan koordinasi dengan atasan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar;

c. Etika Publik

Menghormati atasan dan berkomunikasi dengan tutur kata


yang baik dan sopan ketika melakukan koordinasi dengan;

d. Komitmen Mutu

Pemilihan waktu yang tepat ketika berkoordinasi dengan


atasan yaitu ketika atasan sedang tidak sibuk, sehingga tidak
mengganggu perkerjaan yang ada;

e. Anti Korupsi

Disiplin dengan tidak menunda waktu pelaksanaan kegiatan;

f. Manajemen ASN

Menghormati keputusan atasan dan melaksanakan tugas


sesuai dengan petunjuk dan arahan atasan.

g. Pelayanan Publik

Kegiatan menampilkan jadwal sidang ke layar televisi


sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan Jaksa Penuntut
Umum.

5. Menampilkan jadwal sidang ke dalam layar televisi.

a. Akuntabilitas

Bertanggung jawab demi terwujudnya tabel informasi jadwal


sidang ke layar televisi;

b. Nasionalisme

33
Menampilkan tabel informasi tabel informasi jadwal sidang
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;

c. Etika Publik

Memberikan informasi data yang benar dan akurat dengan


tetap berpedoman pada arahan atau petunjuk Pimpinan;

d. Komitmen Mutu

Mewujudkan tampilan papan informasi digital mengenai


jadwal sidang tindak pidana umum secara efektif, efisien, dan
bertanggung jawab yaitu dengan terus melakukan pembaharuan
data secara rutin;

e. Anti Korupsi

Berani dan jujur dalam menampilkan informasi jadwal sidang


tindak pidana umum di layar televisi;

f. Manajemen ASN

Mengatur waktu dalam melaksanakan kegiatan agar tidak


mengganggu kegiatan lainnya.

g. Pelayanan Publik
Kegiatan menampilkan tabel jadwal sidang tindak pidana
umum ke layar televisi sebagai bentuk responsif terhadap
kebutuhan Jaksa Penuntut Umum.

6. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Optimalisasi papan


informasi jadwal sidang dan tahap II perkara tindak pidana umum
secara digital.

a. Akuntabilitas

34
Bertanggung jawab demi terwujudnya tabel informasi jadwal
sidang ke layar televisi dan melakukan pemetaan kendala serta
mencari solusinya;

b. Nasionalisme

Memetakan kendala penggunaan papan informasi jadwal


sidang digital dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar untuk kemudian dapat diketahui oleh pimpinan dalam
hal ini Kepala Kejaksaan Negeri Berau;

c. Etika Publik

Tetap menjaga etika dan sopan santun dalam melakukan


konsultasi dan koordinasi kendala penggunaan tabel informasi
jadwal sidang digital, baik dengan staf Pidana Umum, Jaksa,
maupun pimpinan;

d. Komitmen Mutu

Memberikan solusi yang sesuai dengan pemetaan kendala


yang ditemui untuk kemudian diselesaikan secara efektif dan
efisien;

e. Anti Korupsi

Mengefektifkan waktu dengan tidak menunda dalam mencari


solusi akan kendala yang sedang dihadapi;

f. Manajemen ASN

Pengembangan diri dalam mencari solusi jika ada kendala


yang akan dihadapi.

g. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan evaluasi ini merupakan bentuk transparansi.

35
7. Laporan Aktualisasi

a. Akuntabilitas

Bertanggung jawab terhadap laporan pelaksanaan kegiatan


aktualisasi yang telah dilaksanakan;

b. Nasionalisme

Laporan yang disampaikan sesuai dengan kejadian yang


sebenarnya yang memuat aspek-aspek hukum dengan
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar;

c. Etika Publik

Selalu bersikap sopan dan santun terhadap Pimpinan pada


saat melaporkan hasil aktualisasi.

d. Komitmen Mutu

Teliti dan cermat dalam penyusunan dan penyampaian


laporan aktualisasi kepada Pimpinan;

e. Anti Korupsi

Tidak memberikan imbalan apapun pada saat menyampaikan


laporan aktualisasi kepada Pimpinan;

f. Pelayanan Publik
Dalam kegiatan evaluasi ini merupakan bentuk transparansi.

36
F. Matriks Rancangan Aktualisasi

PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Mengumpulkan 1. Menyerahkan rancangan 1. Telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :


data siding online aktualisai untuk menghadap Bertanggung jawab, aparat kejaksaan Setia terhadap
dari KASIPIDUM diketahui atasan; langsung menyampaikan yang handal guna institusi dan atasan
seluruh KEJARI 2. Meminta petunjuk dan kepada atasan; kebenaran menunjang dengan
KALTIM-TARA arahan kepada atasan 2. Meminta rancangan kegiatan kelancaran melaksanakan
selama 1 minggu untuk penyampaian petunjuk dan aktualisasi kepada pelaksanaan tugas perintah yang
yaitu dari hari laporan sidang; arahan kepada Pimpinan dan dan tanggung diberikan sesuai
Senin sampai 3. Mengumpulkan seluruh mentor telah berkoordinasi jawab. dengan aturan.
Jumat, dikirim hasil sidang yang sudah dilakukan; dengan Pimpinan
Menjadi Lembaga ADHI :
melalui Gmail atau dikirim dari kejari lewat 3. Laporan sebelum melakukan
Penegak Hukum Kesempurnaan
Whatsapp. aplikasi Whatsapp; mingguan telah kegiatan;
yang professional, dalam
4. Memastikan kembali diterima dari
Nasionalisme proporsional dan melaksanakan
data sidang dan apabila kasipidum tiap-
Melapor kepada akuntabel. tugas dan
ada yang kurang segera tiap Kejari;
Pimpinan dengan bertanggungjawab
dikoordinasi kepada 4. Telah
menggunakan serta berpegang
KAPISIDUM; dikoordinasi
Bahasa Indonesia teguh pada aturan
pada masing-
yang baik dan benar dank ode etik
masing
serta berkoordinasi profesi ASN
37
Kasipidum dengan Pimpinan khusunya pada
pada setiap secara musyawarah; bidang Pidana
Kejari. Hukum.
Etika Publik
Menghormati WICAKSANA :
Pimpinan dan Bijaksana dalam
berkomunikasi tutur kata dan
dengan tutur kata tingkah laku dalam
yang baik dan sopan melaksanakan
ketika melapor dan tugas.
berkoordinasi
dengan Pimpinan;

Komitmen Mutu
Pemilihan waktu
yang tepat ketika
melapor dan
berkoordinasi
dengan Pimpinan
yaitu ketika
Pimpinan sedang
tidak sibuk, sehingga
tidak mengganggu
perkerjaan yang ada;

Manajemen ASN

38
Menghormati
keputusan Pimpinan
dan melaksanakan
tugas sesuai dengan
petunjuk dan arahan
Pimpinan;

2. Membuat rekapan 1. Menyalakan komputer/ Rekapan dibuat Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :


data sidang laptop; setiap 1 minggu Bertanggung jawab aparat kejaksaan Setia terhadap
tersebut dengan 2. Membuka aplikasi yaitu dari Senin atas kebenaran data yang handal guna institusi dan atasan
menggunakan Microsoft Excel; sampai Jumat, dan yang didapatkan; menunjang dengan
aplikasi Microsoft 3. Membuat rekapan data dilaporkan setiap Nasionalisme kelancaran melaksanakan
Excel sidang meliputi : jumlah hari jumat jam Memiliki semangat pelaksanaan tugas perintah yang
perkara yang 10.00 WITA. kerja yang tinggi dan tanggung diberikan sesuai
disidangkan, jumlah dalam jawab. dengan aturan.
jaksa yang sidang, mengumpulkan data
Menjadi Lembaga ADHI :
dan menyusun
Penegak Hukum Kesempurnaan
jadwal sidang;
yang professional, dalam
Komitmen Mutu proporsional dan melaksanakan
Pengumpulan data akuntabel. tugas dan
dilakukan dengan bertanggungjawab
efektif dan efisien, serta berpegang
terutama dalam teguh pada aturan
mengoptimalkan dank ode etik
waktu dan profesi ASN

39
penggunaan khusunya pada
teknologi yang ada; bidang Pidana
Hukum.
Etika Publik
Menghormati WICAKSANA :
Pimpinan dan Bijaksana dalam
berkomunikasi tutur kata dan
dengan tutur kata tingkah laku dalam
yang baik dan sopan melaksanakan
ketika melapor dan tugas.
berkoordinasi
dengan Pimpinan;

Management ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya.
3. Ngeprint data 1. Menyalakan computer; 1. Komputer telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
sidang online 2. Menyalakan menyala; Bertanggung jawab aparat kejaksaan Setia terhadap
tersebut serta printer/scanner; 2. Printer telah atas penginputan yang handal guna institusi dan atasan
membuat surat 3. Menyiapkan kertas menyala; data jadwal sidang menunjang dengan
pengantar untuk ukuran legal; 3. Format surat ke dalam aplikasi kelancaran melaksanakan
dilaporkan ke 4. Membuat surat sudah Microsoft Power pelaksanaan tugas perintah yang

40
atasan buat pengantar laporan disiapkan; Point; dan tanggung diberikan sesuai
ditanda tangan. sidang; 4. Atasan mentor jawab. dengan aturan.
Nasionalisme
5. Melaporkan pada atasan menerima
Mengawali kegiatan Menjadi Lembaga ADHI :
agar diperiksa kembali dengan baik;
penginputan data Penegak Hukum Kesempurnaan
hasil dari data sidang; 5. Nomor surat
dengan berdoa yang professional, dalam
6. Melaporkan ke telah diterima;
dengan disertai kerja proporsional dan melaksanakan
secretariat untuk
keras dan semangat akuntabel. tugas dan
meminta no surat;
yang tinggi; bertanggungjawab
7. Stempel surat;
serta berpegang
Etika Publik
teguh pada aturan
Tetap menjaga
dank ode etik
sopan santun
profesi ASN
dengan rekan kerja
khusunya pada
dan atasan dalam
bidang Pidana
pelaksanaan
Hukum.
kegiatan;
WICAKSANA :
Komitmen Mutu
Bijaksana dalam
Menginput data
tutur kata dan
jadwal sidang ke
tingkah laku dalam
dalam Microsot
melaksanakan
Power Point dengan
tugas.
penuh konsentrasi,
kesabaran, dan
ketelitian sehingga
data dapat tersusun
41
secara sistematis;

Manajemen ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya.

Pelayanan Publik
Kegiatan pencarian
data jadwal sidang
merupakan bentuk
efektivitas dan
efisiensi.
4. Melakukan scan 1. Melakukan Scan 1. Surat telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
data sidang dan Surat/Laporan Data discan melalui Bertanggung jawab, aparat kejaksaan Setia terhadap
surat pengantar Sidang; scanner menyampaikan yang handal guna institusi dan atasan
dan selanjutnya 2. Membuka Gmail untuk 2. Screenshot kebenaran konsep menunjang dengan
dikirim melalui segera dikirim ke untuk bukti papan informasi kelancaran melaksanakan
Gmail untuk persuratan Jampidum; bahwa surat jadwal sidang dan pelaksanaan tugas perintah yang
segera dikirim ke 3. Melapor pada atasan tersebut telah di tahap IIkepada dan tanggung diberikan sesuai
persuratan bahwa Surat/Data email. atasan; jawab. dengan aturan.
Jampidum pada Sidang sudah dikirim
Nasionalisme Menjadi Lembaga ADHI :
Kejaksaan Agung lewat Gmail serta
Melakukan Penegak Hukum Kesempurnaan
42
RI. menunjukkan bukti email koordinasi dengan yang professional, dalam
terkirimnya; atasan proporsional dan melaksanakan
menggunakan akuntabel. tugas dan
Bahasa Indonesia bertanggungjawab
yang baik dan benar; serta berpegang
teguh pada aturan
Etika Publik
dank ode etik
Menghormati atasan
profesi ASN
dan berkomunikasi
khusunya pada
dengan tutur kata
bidang Pidana
yang baik dan sopan
Hukum.
ketika melakukan
koordinasi dengan; WICAKSANA :
Bijaksana dalam
Komitmen Mutu
tutur kata dan
Pemilihan waktu
tingkah laku dalam
yang tepat ketika
melaksanakan
berkoordinasi
tugas.
dengan atasan yaitu
ketika atasan
sedang tidak sibuk,
sehingga tidak
mengganggu
perkerjaan yang ada;

Anti Korupsi
Disiplin dengan tidak
43
menunda waktu
pelaksanaan
kegiatan;

Manajemen ASN
Menghormati
keputusan atasan
dan melaksanakan
tugas sesuai dengan
petunjuk dan arahan
atasan;

Pelayanan Publik
Kegiatan konsultasi
ini merupakan
bentuk transparansi.
5. Menyimpan data 1. Menyimpan data di 1. Berkas telah Akuntabilitas Terwujudnya SATYA :
dan melakukan computer dan juga disimpan dalam Bertanggung jawab aparat kejaksaan Setia terhadap
pengarsipan yang flashdisk berdasarkan bentuk file dan demi terwujudnya yang handal guna institusi dan atasan
benar dan disusun bulan laporan sidang; juga disimpan di tabel informasi menunjang dengan
sesuai dengan 2. Menyusun arsip sesuai flashdisk; jadwal sidang ke kelancaran melaksanakan
bulan laporan agar bulan laporan pada 1 layar televisi; pelaksanaan tugas perintah yang
2. Menyiapkan
lebih optimal. tempat supaya lebih dan tanggung diberikan sesuai
bantex ordner; Nasionalisme
optimal dalam pencarian jawab. dengan aturan.
Menampilkan tabel
data sidang
informasi tabel Menjadi Lembaga ADHI :
informasi jadwal Penegak Hukum Kesempurnaan
44
sidang dengan yang professional, dalam
menggunakan proporsional dan melaksanakan
bahasa Indonesia akuntabel. tugas dan
yang baik dan benar; bertanggungjawab
serta berpegang
Etika Publik
teguh pada aturan
Memberikan
dank ode etik
informasi data yang
profesi ASN
benar dan akurat
khusunya pada
dengan tetap
bidang Pidana
berpedoman pada
Hukum.
arahan atau
petunjuk Pimpinan; WICAKSANA :
Bijaksana dalam
Komitmen Mutu
tutur kata dan
Mewujudkan
tingkah laku dalam
tampilan papan
melaksanakan
informasi digital
tugas.
mengenai jadwal
sidang tindak pidana
umum secara efektif,
efisien, dan
bertanggung jawab
yaitu dengan terus
melakukan
pembaharuan data

45
secara rutin;

Anti Korupsi
Berani dan jujur
dalam menampilkan
informasi jadwal
sidang tindak pidana
umum di layar
televisi;

Manajemen ASN
Mengatur waktu
dalam
melaksanakan
kegiatan agar tidak
mengganggu
kegiatan lainnya;

Pelayanan Publik
Kegiatan
menampilkan tabel
jadwal sidang tindak
pidana umum ke
layar televisi sebagai
bentuk responsif
terhadap kebutuhan
Jaksa Penuntut
46
Umum.

47
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi
Pada pelaksanaan kegiatan di tempat habituasi yaitu pada Seksi Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan
Negeri Berau, maka dapat dibuat antisipasi kendala yang akan dihadapi, yaitu:

Kendala yang Mungkin Terjadi Antisipasi yang Dapat Dilakukan


Kesulitan untuk mendapatkan ide Bersikap aktif dalam mencari
dan konsep yang menarik dan informasi yang berkaitan dengan
mudah dilaksanakan. kegiatan yang akan dilaksanakan
Waktu pelaksanaan aktualisasi Mengoptimalkan waktu yang
yang terbatas sehingga kurang diberikan dan melakukan kegiatan
maksimalnya pelaksanaan yang telah direncanakan seefektif
aktualisasi di satuan kerja. mungkin dengan membuat jadwal
pelaksanaan aktualisasi dan
melaksanakannya secara konsisten
Kesulitan untuk melakukan Membagi waktu untuk pengecekan
pengecekan berkala dikarenakan berkala dan mengerjakan tugas lain
banyak tugas dan kewajiban lain. dengan baik.

48
49

Anda mungkin juga menyukai