Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH NASIONALISME

DOSEN PENGAMPU:
Dr. La Bilu, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :
ASRAFIL AKBAR
C1D122005
KELAS A
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul
“Nasionalisme ” ini dapat terselesaikan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dr. La
Bilu, S.Pd., M.Si., yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata
kuliah Kewarganegaraan ini.
Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai “Nasionalisme di
Indonesia” karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu Nasionalisme dan penulis juga
akan membahas lebih detil tentang kondisi nasionalisme saat ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah penulis
selanjutnya.

KENDARI, 20 MARET 2023

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..III
BAB I…………………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...1
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………….2
BAB II…………………………………………………………………………………3
PEMBAHASAN………………………………………………………………………3
A. PENGERTIAN NASIONALISME……………………………………………3
B. KARAKTERISTIK NASIONALISME……………………………………….4
C. PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA……………………4
D. KONDISI NASIONALISME DI INDONESIA SAAT INI…………………...6
E. CARA MENINGKATKAN RASA NASIONALISME MASYARAKAT
INDONESIA…………………………………………………………………..7
BAB III………………………………………………………………………………...9
PENUTUP……………………………………………………………………………..9
A. KESIMPULAN………………………………………………………………..9
B. SARAN………………………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nasionalisme Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan


nasionalisme mana pun di penjuru dunia ini. Nasionalisme Indonesia murni
merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme. Jadi, sudah sewajarnya jika
dominasi sosio-politik kolonialisme Belanda itu membangkitkan perlawanan melalui
organisasi yang diatur secara modern.
Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah
kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya telah menimbulkan suatu
ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme
Bangsa Indonesia. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat bahwa dalam mencapai
kemerdekaan oleh para Pahlawan di masa lampau tidaklah mudah. Sebagai warga
negara Indonesia hendaknya kita harus mampu memaknai makna dari era globalisasi
saat ini, dan harus mampu menjaga keutuhan bangsa dan negara dari terusan
perkembangan zaman dan teknologi.
Memang hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat sekarang lebih
memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang
dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi
bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern, bangsa
yang aman, damai, adil dan sejahtera.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menanamkan rasa
nasionalisme di masyarakat terutama pada generasi muda bangsa ini. Sebab, generasi
muda sangat mudah terpengaruh oleh budaya asing karena kebebasan dalam
mengakses internet yang merupakan dampak dari perkembangan globalisasi. Generasi
muda juga merupakan aset yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat ditarik
ialah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?
2. Bagaimana karakteristik nasionalisme?
3. Bagaimana perkembangan nasionalisme di Indonesia?
4. Bagaimana kondisi nasionalisme di Indonesia saat ini?
5. Bagaimana cara meningkatkan rasa nasionalisme?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui makna dari nasionalisme
2. Untuk mengetahui karakteristik nasionalisme
3. Untuk mengetahui jejak perkembangan nasionalisme di Indonesia
4. Untuk mengetahui gambaran tentang kondisi nasionalisme di Indonesia saat ini
5. Untuk mengetahui cara memperkuat rasa nasionalisme pada masyarakat bangsa
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NASIONALISME

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan


kedaulatan sebuah bangsa dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan bangsanya. Termasuk nasionalisme adalah rasa ingin
mempertahankan bangsanya, baik dari ranah internal maupun eksternal.

Para nasionalis menganggap bangsa adalah berdasarkan beberapa "legitimasi


politik". Bersumber dari teori romantisme, yaitu "identitas budaya", debat liberalisme
yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai


merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat
berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup
dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang
notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan
saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu
habitatnya. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir
dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.

Di zaman modern, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan


ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti
yang dinyatakan di atas. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nazisme, pengasingan dan
sebagainya.
B. KARAKTERISTIK NASIONALISME

Nasionalisme adalah sebuah paham yang direalisasikan dalam sebuah negara


yang mendambakan kepentingan bersama, yaitu kepentingan bangsa (nation),
walaupun mereka terdiri dari masyarakat yang majemuk.

Menurut Drs. Sudiyo, nasionalisme memiliki beberaa karakteristik yaitu


sebagai berikut:
• Adanya persatuan dan kesatuan nasional.
• Keberadaan organisasi nasional modern.
• Perjuangan adalah nasional.
• Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan pembentukan negara merdeka
di mana kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
• Nasionalisme memprioritaskan pikiran, sehingga pendidikan memiliki peran
penting dalam pendidikan kehidupan bangsa.

Semangat nasionalisme juga terkandung dalam Pancasila, yaitu, dalam prinsip


ketiga Pancasila yang mengatakan “Persatuan Indonesia” dengan karakteristik:
• Cinta untuk tanah air dan rakyat Indonesia.
• Bersedia berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
• Bangga memiliki tanah air dan rakyat Indonesia.
• Posisikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
kelompok.

C. PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA

Nasionalisme di Indonesia telah melewati berbagai proses serta tahapan mulai


dari prakemerdekaan, Sumpah Pemuda 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Perkembangan nasionalisme di Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa periode
yakni: Masa Perintis, Masa Penegas, Masa Percobaan, dan Masa Pendobrak.
1. Masa Perintis (1908-1907)
Munculnya nasionalisme Indonesia pada masa perintis ditandai dengan
munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Salah satunya Budi Utomo,
sebuah organisasi yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan
para mahasasiswa STOVIA, Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Budi
Utomo memiliki program utama mengusahakan perbaikan pendidikan dan
pengajaran. Sebab kala itu pemerintah kolonial sedang melakukan program
edukasinya melalui politik etisnya.

2. Masa Penegas
Perkembangan nasionalisme di Indonesia pada masa penegas ditandai dengan
adanya Sumpah Pemuda 1928. Sumpah Pemuda dibentuk pada 28 Oktober 1928
yang berisikan sebuah sumpah meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa,
serta satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Pada masa ini, kesadaran untuk mempersatukan negara, bangsa dan bahasa ke
dalam satu negara, bangsa dan bahasa Indonesia, telah disadari oleh para pemuda
yang sudah mulai terotak-atik dengan organisasi kedaerahan seperti Jong Java,
Jong Celebes, Jong Sumatera dan lain sebagainya.

3. Masa Percobaan
Pada masa perkembangan nasionalisme Indonesia ini, bangsa Indonesia
melakukan banyak gerakan gebrakan dengan bergabung dalam organisasi yang
tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda. Beberapa organisasi
bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI), organisasi ini mengusulkan
agar Indonesia berparlemen. Namun kala itu, permintaan Indonesia untuk merdeka
masih belum berhasil.

4. Masa Pendobrak
Pada masa ini, Indonesia masih dalam masa penjajahan Jepang. Indonesia
terus mengajukan tuntutan kepada pemerintah jajahan, Jepang, yaitu kemerdekaan.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, jatuh sebuah bom atom Amerika Serikat di Jepang
yang dikenal dengan nama bom Hiroshima. Dari kejadian tersebut, Jepang mulai
menyadari bahwa negara mereka mulai mendekati ke titik kekalahan. Jepang pun
membutuhkan bantuan dari bangsa Indonesia, sehingga pada tanggal 7 Agustus
1945, Jenderal Terauchi menjanjikan bahwa suatu saat Jepang akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Kemerdekaan tersebut disebut sebagai
Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Namun pada 15 Agustus 1945, Jepang
tiba-tiba menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diikuti dengan lenyapnya janji
kemerdekaan yang Jepang berikan untuk Indonesia. Meskipun berita kekalahan
Jepang terhadap Sekutu itu sangat dirahasiakan, sampai jugalah berita tersebut di
Indonesia berkat ketangkasan para pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang.
Begitu para pemuda Indonesia mendengar berita Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu, para pemuda Indonesia langsung membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok. Setelah melalui berbagai macam perjalanan panjang dan
perundingan, diputuskan bahwa Soekarno akan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
D. KONDISI NASIONALISME DI INDONESIA SAAT INI

Nasionalisme yang mengantarkan Indonesia pada awal kemerdekaan tidaklah


sama dengan nasionalisme yang muncul di Eropa. Nasionalisme Indonesia merupakan
kristalisasi keinginan bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka,
dibungkus perasaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa tertindas. Bung
Karno menyebut nasionalisme Indonesia sebagai nasionalisme Timur yang berbeda
dengan nasionalisme Barat.

Penting bagi bangsa Indonesia saat ini untuk duduk sejenak merenung,
mengapa mantra nasionalisme pada awal kemerdekaan begitu ampuh mengantarkan
Indonesia kepada tujuannya. Bahkan setelah kemerdekaan, nasionalisme kembali
menjadi mantra sakti yang menyatukan segenap perbedaan untuk bergerak bersama
mengisi pembangunan.

Mungkin dari sisi politik, sistem pemerintahan saat ini belum mampu untuk
mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Partai politik
sebagai mesin demokrasi masih terikat oleh kepentingan oligarki. Hal ini tak
mengherankan jika produknya ialah pemimpin yang belum bisa memenuhi kebutuhan
rakyat. Korupsi menjadi agama baru yang semakin masif pemeluknya, dari birokrat
hingga parlemen, kelas teri hingga kelas kakap.

Dari sisi sosial budaya, generasi muda lebih piawai menyanyikan musik -
musik Barat ketimbang lagu nasional. Ruang publik juga bergeser dari taman kota ke
mal yang begitu menggoda syahwat konsumerisme. Nasionalisme Indonesia semakin
sulit menemukan bentuk idealnya jika dikaitkan dengan tata politik internasional saat
ini. Hal ini disebabkan karena kencangnya arus perkembangan globalisasi sehingga
nilai-nilai budaya asing dengan mudah diserap tanpa disaring terlebih dahulu oleh
generasi muda melalui televisi, radio, dan beraneka ragam gawai yang semakin
canggih. Akibatnya, perilaku mereka semakin jauh dari nilai-nilai budaya ketimuran.
E. CARA MENINGKATKAN RASA NASIONALISME

Di era modern ini kita banyak menemui dan merasakan sendiri permasalahan
yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari kemiskinan, pengangguran, terorisme,
korupsi yang merajalela, rasisme, penistaan agama, dan banyak permasalahan lainnya.
Permasalahan ini bukan hal baru lagi bagi bangsa Indonesia.

Memupuk nasionalisme adalah sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan


ini. Nasionalisme berarti memiliki rasa cinta Tanah Air (patriotisme), bangga menjadi
bagian dari bangsa dan masyarakat Indonesia, menempatkan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi ataupun golongan, mengakui dan menghargai sepenuhnya
keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia.

Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa jiwa nasionalisme masyarakat


Indonesia kini telah memudar dan perlahan hilang terkikis oleh perkembangan zaman.
Kini semangat dan jiwa nasionalisme anak muda yang dianggap sebagai generasi
penerus bangsa mulai diragukan. Hal ini karena banyaknya pelanggaran, masalah dan
kasus-kasus yang tidak terpuji yang dilakukan oleh masyarakat kalangan muda yang
menganggap hal itu biasa.

Adapun faktor utama yang menyebabkan melemahnya jiwa nasionalisme


masyarakat adalah arus globalisasi, yaitu suatu perubahan sosial dalam bentuk yang
semakin meningkatnya ketertarikan antara masyarakat akibat kemajuan zaman dan
teknologi yang diterapkan dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi.

Dari aspek ekonomi, globalisasi menciptakan hilangnya rasa cinta terhadap


produk dalam negeri karena banyaknya produk dari luar dengan gaya dan brand Barat
yang membanjiri pasar Indonesia dan menarik minat masyarakat yang ingin
mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia khususnya kaum muda
banyak lupa akan identitas diri yang cenderung meniru budaya Barat yang dianggap
lazim dan tidak merugikan siapa pun. Tentunya hal ini mengakibatkan adanya
kesenjangan sosial yang tajam antara masyarakat miskin dan kaya. Sikap
individualisme masyarakat yang tinggi juga mengakibatkan ketidakpedulian antara
sesama manusia dan egoisme terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan rasa
nasionalisme, yaitu sebagai berikut.
1. Menghargai Produk Dalam Negeri
Menggunakan produk-produk dalam negeri akan memacu dan mendorong
semangat masyarakat Indonesia untuk terus menciptakan kreativitas baru yang
tidak kalah menarik dari produk luar negeri. Hal ini tentunya meningkatkan aspek
ekonomi dalam kalangan masyarakat dan negara.
2. Belajar yang Giat dan Berprestasi
Sebagai generasi penerus bangsa kita wajib mengharumkan dan membuat
bangga Tanah Air. Belajar giat dan berprestasi adalah salah satu wujud partisipasi
untuk mengharumkan nama bangsa.
3. Bangga dan Tidak Lupa dengan Bahasa Indonesia
Kita harus menjaga dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Kita
perlu selalu menjaga budaya kita, di mana budaya adalah salah satu aspek
pemersatu bangsa.
4. Menjadi Pribadi yang Tidak Egois, Individualis, dan Konsumtif
Jadi, kita harus meningkatkan semangat nasionalisme agar negara kita
semakin maju dan sejahtera. Keberagaman harus kita junjung dengan nilai
kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan, dan persahabatan karena hidup bersatu
merupakan kunci untuk mencapai tujuan bersama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah bangsa dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan bangsanya. Termasuk nasionalisme adalah rasa ingin
mempertahankan bangsanya, baik dari ranah internal maupun eksternal.
Nasionalisme yang mengantarkan Indonesia pada awal kemerdekaan tidaklah
sama dengan nasionalisme yang muncul di Eropa. Nasionalisme Indonesia
merupakan kristalisasi keinginan bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang
merdeka, dibungkus perasaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa tertindas.
Bung Karno menyebut nasionalisme Indonesia sebagai nasionalisme Timur yang
berbeda dengan nasionalisme Barat.
Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa jiwa nasionalisme masyarakat
Indonesia kini telah memudar dan perlahan hilang terkikis oleh perkembangan zaman.
Kini semangat dan jiwa nasionalisme anak muda yang dianggap sebagai generasi
penerus bangsa mulai diragukan. Hal ini karena banyaknya pelanggaran, masalah dan
kasus-kasus yang tidak terpuji yang dilakukan oleh masyarakat kalangan muda yang
menganggap hal itu biasa.
Memupuk nasionalisme adalah sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan
ini. Nasionalisme berarti memiliki rasa cinta Tanah Air (patriotisme), bangga menjadi
bagian dari bangsa dan masyarakat Indonesia, menempatkan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi ataupun golongan, mengakui dan menghargai sepenuhnya
keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia.

B. SARAN
Bila kita melihat maraknya permasalahan yang terjadi, maka menumbuhkan
jiwa nasionalisme menjadi sebuah keharusan yang wajib dimiliki dan dijalankan oleh
seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang latar belakang, jabatan, usia, ras,
suku, agama dan golongan. Rasa nasionalisme berperan penting untuk membentuk
sebuah negara yang rukun, aman, maju, damai, makmur, dan sejahtera. Nasionalisme
berperan mempertahankan jati diri bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.novriadi.com/pengertian-nasionalisme/
https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme#:~:text=Nasionalisme%20adalah%20
paham%20yang%20menciptakan%20dan%20mempertahankan%20kedaulatan
,atau%20cita-
cita%20yang%20sama%20dalam%20mewujudkan%20kepentingan%20bangsa
nya.
https://www.masbabal.com/2019/12/makalah-nasionalisme-lengkap.html
https://tirto.id/sejarah-perkembangan-nasionalisme-di-indonesia-dan-5-
prinsipnya-gip4
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/13/133015479/perkembangan-
nasionalisme-di-indonesia?page=all#page2
https://mediaindonesia.com/opini/52521/nasionalisme-indonesia-
dulu-dan-kini
https://www.brilio.net/creator/4-upaya-untuk-meningkatkan-rasa-
nasionalisme-a9f366.html

Anda mungkin juga menyukai