Anda di halaman 1dari 8

BAB 6:

PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN


INDONESIA

A. Pengaruh Pendidikan Barat Dan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya


Nasionalisme Indonesia

1. Pengaruh Politik Etis Terhadap Lahirnya Golongan Terpelajar,


Di bab depan telah kita bahas, bahwa salah satu kebijakan pemerintah kolonial
yang pernah dilakukan di negri kita adalah pelaksanaan politik etis atau politik balas
budi yang dicetuskan oleh Conrad Theodore Van Deventer dengan triloginya, yaitu :
a. irigasi
b. imigrasi
c. edukasi
Walaupun politik etis tidak sepenuh hati dilaksanakan oleh pemerintah kolonial
untuk kepentingan bangsa Indonesia, karena disesuaikan dengan kepentingan
pemerintah penjajah namun pelaksanaan politik etis di Indonesia membawa beberapa
dampak penting, utamanya yang akan kita bahas adalah bidang edukasi atau
pendidikan..
Dalam pelaksanaan politik etis bidang pendidikan dilaksanakan bukan untuk
kepentingan mencedrdaskan kehidupan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi
kebutuhan akan tenaga tenaga terdidik untuk dipekerjakan dibidang administrasi
murahan. Dengan program edukasinya akhirnya pemerintah kolonial belanda banyak,
mendirikan sekolah sekolah antara lain :
a. Volks School (SR 3 tahun)
b. Vervolg School ( SR sambungan 3 + 2 tahun )
c. H I S ( Hollands Inlandsche School, 0 – 6 tahun )
d. M U L O ( sekolah menengah )
e. A M S ( sekolah menengah atas )
f. O S V I A (sekolah Pamong Praja)
g. S T O V I A ( sekolah kedokteran )
h. R H S ( sekolah hokum)
i. T H S ( sekolah tehnik)
Dengan banyak berdirinya sekolah sekolah untuk golongan pribumi, maka
secara perlahan tapi pasti mulailah muncul bibit bibit kaum terpelajar di Indonesia
yang makin lama makin banyak jumlahnya, hal ini merupakan salah satu dampak positif
pelaksanaan politik etis. Karena dengan munculnya golongan terpelajar inilah yang
nanti mejadi motor penggerak lahir dan tumbuhnya kesadaran nasiomal di Indonesia.

2. Peranan Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia


Selain peran pendidikan barat, lahirnya kesadaran nasional juga tidak lepas dari
peran pendidikan Islam, sebagaimana kita tahu bahwa salah satu saluran islamisasi
yang dilakukan di Indonesia adalah melalui kegiatan pendidikan di pondok pondok
pesantren. Pendidikan ini memiliki tradisi yang panjang dan lahir sebelum keberadaan
pemerintah kolonial Belanda menyelenggarakan penndidikan model barat. Santrri
santri jebolan pondok pesantren banyak yang berhasil menjadi tokoh masyarakat dan
memiliki pemikiran yang maju akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerusnya.
Apalagi diantara mereka banyak yang berhasil menunaikan ibadah haji ke tanah suci
Mekah yang menyebabkan mereka akhirnya bergaul dengan umat islam di seluruh
dunia. Melalui pertemuan, pergaulan dan pertukaran pengetahuan akhirnya mereka
menyadari keberadaan bangsanya yang masih terbelenggu oleh penjajahan Belanda.
Kesadaran inilah yang akhirnya mereka dengung-dengungkan setiba ditanah air.

3. Peranan Golongan Terpelajar Dalam Pergerakan Kebangsaan Indonesia


Tumbuhnya golongan terpelajar sebagai akibat dari perkembangan pendidikan
baik yang bercorak barat maupun islam akhirnya membangkitkan suatu kekuatan baru

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 1 of 8


dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dari pendidikan yang mereka dapat itulah mereka
akhirnya dapat menemukan kesalahan dalam perjuangan bangsanya dalam mengusir
penjajah, yaitu:
a. tidak adanya ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena
mereka berjuang untuk kepentingan daerahnya sendiri-sendiri.
b. perjuangan yang dilakukan terlalu bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada
regenerasi
c. perjuangan yang dilakukan tidak terorganissir dengan baik
d. perjuangan yang dilakukan tidak memiliki tujuan yang jelas

Belajar dari kesalahan masa lampau, akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk
orgasisasi perjuangan yang teratur agar tujuan perjuangan dapat segera terwujud.
Tumbuh dan berkembangnya kesadaran nasional Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu :
a. Faktor dari dalam negeri :
1) lahirnya golongan terpelajar/cerdik pandai
2) timbulnya perasaan senasib sepenanggungan akibat penjajahan
3) timbulnya kesadaran pentingnya persatuan dan kesatuan
4) timbulnya dorongan untuk mengembalikan kejayaan bangsa dimasa lalu, seperti
dulu masa sriwijaya dan Majapahit
b. Faktor dari Luar negeri :
1) kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, yang membangkitkan semangat
bangsa Asia melawan bangsa Eropa
2) Masuknya paham paham baru. misalnya paham demokrasi dan liberalisme
3) Munculnya pergerakan nasional diberbagai negara di kawasan Asia.
Semua faktor yang tersebut diatas telah mendorong kaum terpelajar untuk berjuang
mengusir penjajah. Mereka akhirnya menyadari bahwa perjuangan untuk memajukan
dan memerdekakan bangsa Indonesia harus dilakukan dengan mempergunakan
organisasi yang bersifat modern, baik pendidikan, perjuangan politik, perjuangan
ekonomi maupun sosial budaya.

B.     Perkembangan Pergerakan Nasional di Indonesia


1. Organisasi organisasi yang berdiri pada masa pergerakan Nasional
Organisasi yang berdiri pada masa pergerakan nasional dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Organisasi yang berdiri pada masa awal pergerakan nasional
b. Organisasi yang berdiri pada masa Radikal (non cooperation)
c. Organisasi yang berdiri pada masa moderat (cooperation)

a) Organisasi yang berdiri pada masa awal pergerakan nasional adalah:


 BUDI UTOMO ( B U )
Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei1908, didirikan oleh beberapa mahasiswa
STOVIA di Jakarta, antara lain Dr. Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Budi Utomo didirikan dengan tujuan :
“Mencapai kemjuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan” Karena
merupakan organisasi modern yang pertama kali lahir, maka Budi Utomo dipandang
sebagai pelopor pergerakan nasional, oleh karena itu berdirinya budi Utomo tanggal 20
Mei oleh bangsa Indonesia dipeeringati sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”.

 SAREKAT ISLAM ( S I )
Pada awal berdirinya, organisasi ini bernama “Sarekat Dagang Islam”, didirikan oleh
Haji Samanhudi pada tahun 1911 dengan tujuan :
1) memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji panji Islam
2) mengadakan persaingan dengan pedagang pedagang China

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 2 of 8


Karena sifatnya yang merakyat dan pertumbuhannya yang amat pesat, maka atas usul
HOS Cokroaminoto pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi
“Sarekat Islam”. Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan:
1) mengembangkan jiwa dagang
2) membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam berusaha
3) memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat
4) memperbaiki pendapat pendapat yang keliru mengenai agama islam
5) hidup menurut perintah agama islam
Sarekat Islam dalam waktu relative singkat berhasil menjadi organisasi masa terbesar
di Indonesia saat itu dengan jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90
Sarekai Islam lokal diseluruh Indonesia.
Kehadiran Sarekat Islam ditengah tengah alam penjajahan menimbulkan kekawatiran
yang besar bagi Belanda, untuk menghambat Sarekat Islam Belanda senantiasa
memantai gerak langkah Sarekat Islam.
Tokoh tokoh Sarekat Islam yang terkenal adalah HOS Cokroaminoto dan Abdul
Muis.Dalam perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang dilakukan oleh Parat
Komunis Indonesia (PKI), pada tahun 1917 Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1) Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam yang tetap berlandaskan pada
asas perjuangan semula, dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, Abdul Muis dan H. Agus
Salim.
2) Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang telah terpengaruh oleh
paham komunis, dipimpin oleh Semaun, Darsono dan Alimin

 INDISCHE PARTIJ ( I P )
Indische Parjij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, oleh tokoh “Tiga Serangkai”,
yaitu:
1) Suwardi Suryaningrat (Kihajar Dewantara)
2) Douwes Dekker (dr.Danudirja Setiabudi)
3) dr.Tjipto Mangunkusumo
Tujuan dari Indische Partij adalah:
1) menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua golongan
2) memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional
3) mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
Indische Partij dianggap sebagai “organiasi politik” yang pertama kali berdiri karena
organisasi inilah yang pertama kali dengan tegas menyatakan cita citanya mencapai
Indonesia merdeka.
Pada tanggal 11 Maret 1913 Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang
oleh pemerintah Belanda, karena dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan
Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang dalam
tulisan “ALS IKEENS NEDERLANDER WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG
BELANDA’. Ketiga tokoh tiga serangkai dijatuhi hukuman buang ke negri Belanda dan
sejak itu Indische Partij mundur.

2. Organisasi yang berdiri pada masa radikal (non cooperation) adalah :

 PERHIMPUNAN INDONESIA ( P I )
Organisasi Perhimpunan Indonesia didirikan oleh para pemuda Indonesia yang sedang
belajar di negri Belanda pada tahun 1908, semula bernama INDISCHE VERENIGING,
tujuannya semula adalah “membantu kepentingan para pemuda dan pelajar Indonesia
yang ada di negri Belanda.” Pada tahun 1922 nama Indische Vereniging diubah menjadi
“INDONESISCHE VERENIGING”, yang diikuti pula dengan perubahan tujuan organisasi
menjadi bersifat politik yaitu “menuntut kemerdekaan bagi Indonesia”.

Pada tahun 1924 nama Indonesische Vereniging kembali mengalami perubahan


menjadi “PERHIMPUNAN INDONESIA’ dengan tujuan “berjuang untuk memperoleh

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 3 of 8


suatu pemerintahan di Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat
Indonesia”.
Tokoh tokoh Perhimpunan Indonesia yang terkenal antara lain adalah :
1) Drs. Moh Hatta
2) Nazir Datuk Pamuncak
3) Abdul Madjid Djoyoadiningrat
4) Ali Sastroamijoyo
5) Gunawan Mangunkusumo
6) Iwa Kusuma Sumantri

Pada tahun 1925 PI mengeluarkan manifesto politik yang berisi tentang tuntutan
Indonesia merdeka, wilayah   yang merdeka dan pemberlakuan hukum adat serta
menentang hukum kolonial
Para pemimpin Perhimpunan Indonesia menyatakan bahwa organisasinya merupakan
organisasi pergerakan nasional. Merekalah yang akan memainkan peran penting
sebagai agen pengubah masyarakat dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat yang
merdeka, bebas dan pintar. Hal ini menunjukkan bahwa Perhimpunan Indonesia
sebagai ”MANIFESTO POLITIK”

Karena sepak terjangnya yangsangat keras menentang Belanda, maka keempat tokoh
Perhimpunan Indonesia ditangkap dan dituntut dimuka pengadilan di Den Haag pada
tahun 1928, namun karena tidak terbukti bersalah akhirnya mereka dibeaskan.Sejak
saat itu segala kegiatan PerhimpunanIndonesia diawasi secara ketat.

 PARTAI KOMUNIS INDONESIA ( P K I )


Pada awalnya Partai Komunis Indonesia bernama “INDISCHE SOCIAL DEMOCRATISHE
VERENIGING’ (ISDV), berdiri pada tanggal 9 Mei 1914. Pada tanggal 23 Mei 1920
namanya diubah menjadi PARTAI KOMUNIS HINDIA, dan baru pada bulan Desember
1920 namanya diubah lagi menjadi PARTAI KOMUNIS INDONESIA. Tokoh tokoh PKI
antara lain adalah Semaun, Alimin dan Darsono.
Tujuan PKI adalah “melaksanakan garis politik yang ditetapkan komunisme
internasional (komintern) dengan cara mengusir penjajah Belanda dan mendirikan
Negara komunis Indonesia”
PKI dalam perjuangannya menggunakan taktik infiltrasi, yaitu dengan cara menyusup
kedalam organisasi lain, diantaranya adalah kedalam tubuh Sarekat Islam, hingga
akhirnya Sarekat Islam pecah menjadi dua.

 PARTAI NASIONAL INDONESIA ( P N I )


Partai Nasional Indonesia berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 dikota Bandung. Tokoh tokoh
PNI yang terkenal adalah Ir. Sukarno. Maskun, Supriadinata,dan Gatot Mangkupraja.
Tujuan PNI adalah “Mencapai Indonesia merdeka yang dilakukan atas usaha sendiri”.
Hasil hasil Pergerakan Partai Nasional Indonesia antara lain adalah
1) Makin kuatnya kesadaran Nasional
2) Membentuk Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
3) mendirikan kursus kursus, sekolah, bank. Koperasi dan rumah sakit
4) bekerjasama dengan Perhimpunan Indonesia menggelorakan anti imperialis
5) Ir. Sukarno memiliki pengaruh yang meluas dikalangan masyarakat.

Ir. Sukarno dalam sidang Pengadilan di Bandung dengan Pembelaannya “Indonesia


Menggugat
Pada tahun 1929 pemimpin PNI ditangkap, karena semakin meningkatnya
nasionalisme dan radikalisme dianggap sebagai persiapan untuk melakukan
pembrontakan. Didepan sidang kolonial, Ir Sukarno mengemukakan pembelaannya
yang terkenal dengan judul “INDONESIA MENGGUGAT’, namun walaupun pengadilan
tidak dapat membuktikan kebenaran atas tuduhannya, Ir Sukarno dan tokoh-tokoh PNI

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 4 of 8


lainnya tetap dijatuhi hukuman penjara. PNI bubar pada tahun 1931 karena para
pemimpinnya tidak dapat melanjutkan perjuangannya.

3. Organisasi Yang Berdiri Pada Masa Moderat (Cooperativ) adalah :

 PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA)


Parindra berdiri pada tanggal 26 Desember 1935 di kota Solo, Parindra merupakan fusi
(gabungan) antara Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Tokoh tokoh Parindra adalah dr. Sutomo, Moh. Husni Tamrin, R Panji Suroso, R. Sukarji
Wiryopranoto, Mr Susanto. Taktik dan asas perjuangannya adalah kooperatif.
Tujuan Parindra adalah “ Mencapai Rindonesia Raya” dengan jalan :
1) memperkokoh persatuan dan kesatuam bangsa
2) menjalankan aksi polotok untuk mencapai pemerintahan yang demokratis
3) memajukan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.

 GERAKAN RAKYAT INDONESIA ( GERINDO )


Gerindo berdiri pada tanggal 24 Mei 1937 di Jakarta.
Tujuan Gerindo adalah :
1) mencapai Indonesia merdeka
2) memperkokoh ekonomi Indonesia
3) mengangkat kesejahteraan kaum buruh
4) memberi bantuan bagi para pengangguran
Keanggotaan Gerindo terbuka untuk umum, dan menerima seluruh lapisan masyarakat
baik itu orang pribumi, china, arab maupun Eropa.
Tokoh tokoh Gerindo yang terkenal adalah Drs. AK Ghani, Mr. Sartono, Mr.Muhammad
Yamin, R Wilopo, Amir Syarifudin.

 GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI )


Gabungan politik Indonesia (GAPI) adalah organisasi yang berdiri dengan latar
belakang penolakan “Petisi Sutarjo” oleh pemerintah Belanda. Petisi Sutarjo adalah
petisi yang berisi tuntutan kepada pemerintah Belanda agar Indonesia diberi
pemerintahan sendiri, alas an pemerintah Belanda menolak petisi tersebut adalah
Indonesia belum tiba waktunya untuk memiliki pemerintahan sendiri.
GAPI berdiri tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta dan merupakan fusi dari Parindra,
Gerindo,Pasundan,Persatuan Minahasa, Partai Sarekat Islam Indonesia dan PNI baru.
Tokoh tokoh GAPI yang terkenal adalah Moh.Husni Tamrin,Amir Syarifudin dan
Abikusno.
Hal hal yang diperjuangkan GAPI antara lain adalah :
1) memperjuangkan pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad
2) penghapusan diskriminasi
3) perubahan kata inlander menjadi orang Indonesia

C. Sumpah Pemuda dan Pengaruhnya Terhadap Perjuangan Indonesia Merdeka


Ketika Budi Utomo terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi ini dipandang sebagai
organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para pemuda. Namun setelah
terselenggaranya Konggres Budi Utomo yang I, peranan para pemuda didalamnya justru
melemah, hal ini karena dalam kepengurusan Budi Utomo banyak didominasi oleh para
pegawai negri dan pensiunan.

Pada tahun 1915, berdirilah sebuah organisasi kepemudaan yang bernama TRI KORO
DARMO,yang memiliki tujuan :
1) menjalin persatuan diantara para siswa sekolah menengah dan kejuruan
2) memperluas pengetahuan umum bagi para anggotanya
3) membangkitkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya sendiri

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 5 of 8


Keanggotaan Tri Koro Darmo adalah para pemuda yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda,
Bali dan Lombok. Nama Tri Koro Darmo akhirnya berubah menjadi “Jong Java”. Kelahiran
Jong Java akhirnya disusul dengan kelahiran organisasi organisasi kepemudaan di daerah
lainnya, antara lain Jong Islamienten Bond, Jong Cilebes, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong
Batak dll.

Tri Koro Darmo berarti Tiga Tujuan Mulia, yaitu Sakti, Budi dan Bakti. Trokoro Darmo
dipimpin oleh R. Satiman Wiryosanjoyo
 
Sejak tahun 1926 mulai terlihat adanya kecenderungan penyatuan organisasi organisasi
pemuda yang telah ada, disamping itu mereka juga mulai memasuki kegiatan politik
nasional, hal ini disebabkan karena semakin tebalnya jiwa kebangsaan bagi pemuda. Gejala
ini ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi pemuda yang bersifat nasional dan
langsung memasuki gelanggang politik, yaitu :
1) Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang bertujuan “ menggalang persatuan
dari seluruh organisasi pemuda untuk berjuang bersama sama melawan penjajah
Belanda”. PPPI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai apabila sifat kedaerahan
dihilangkan.
2) Pemuda Indonesia (PI), yang bertujuan “ memperkuat dan memperluas ide kesatuan
nasional Indonesia” PI berfikir bahwa tujuannya akan tercapai dengan jalan mendirikan
organisasi organisasi kepanduan dan mengadakan kerjasama dengan organisasi yang
lain.

PPPI dan PI adalah dua organisasi pemuda yang mempelopori diselenggarakannya


KONGGRES PEMUDA I dan KONGGRES PEMUDA II.

KONGGRES PEMUDA I
Diselenggarakan pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, di Jakarta, dan diketuai oleh
Muhammad Tabrani dengan dihadiri beberapa tokoh pemuda, dengan dua keputusan
penting, yaitu :
1) semua perkumpulan pemuda bersatu dalam wadah organisasi “Pemuda Indonesia”
2) mempersiapkan pelaksanaan Konggres Pemuda II
Seusai Konggres Pemuda I, para pemuda semakin menyadari bahwa perjuangan
kemerdekaan Indonesia hanya akan dicapai melelui.ersatuan. Pada tahun 1928 alam
pikiran pemuda Indonesia sudah mulai dipenuhi oleh jiwa persatuan, rasa bangga dan rasa
memiliki cita cita yang tinggi, yaitu Indonesia merdeka

KONGGRES PEMUDA II
Diselenggarakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat
Raya no 106 di gedung “Indonesische Clubgebouw” dan diketuai oleh Sugondo Joyo Puspito
dengan dihadiri oleh :
1) Wakil wakil dari organisasi pemuda
2) Wakil wakil dari partai Budi Utomo (BU), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai
Sarekat Islam (PSI)
3) Pejabat pejabat kolonial Hindia Belanda
Tujuan diselenggarakannya Konggres Pemuda II adalah :
1) hendak melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda Indonesia
2) membicarakan masalah masalah tentang pergerakan pemuda Indonesia
3) memperkuat perasaan kebangsaan Indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia
Keputusan penting Konggres Pemuda II adalah :
1) di ikrarkannya Sumpah Pemuda
2) semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama “Indonesia Muda”

Dalam konggres Pemuda II, sebelum dikrarkannya Sumpah Pemuda, telah diperdengarkan
lagu Indonesia Raya karya WR Supratman, yang nanti menjadi lagu kebangsaan Indonesia

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 6 of 8


D. Peranan Pers Dan Perana Wanita Dalam Pergerakan Nasional
1. Peranan Pers Dalam Pergerakan Nasional
Sebelum munculnya Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, hamper diseluruh kota besar
di Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri yang pada umumnya berbahasa melayu,
misalnya :
a. Pewarta Surabaya, Pemberitaan Betawi, Sinar Jawa dan Benteng Pagi di pulau Jawa
b. Pemberitaan Aceh, Cahaya Sumatra, Sinar Sumatra di pulau Sumatra
c. Pewarta Borneo di pulau Kalimantan
d. Pewarta Menado di pulau Sulawesi

Perkembangan pers di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari penjajahan Belanda,


tentunya pada saat itu belum ada kebebasan pers, setiap pembertitaan yang bersifat
menentang pemerintah kolonial Belanda penerbitannya langsung dilarang dan
pemimpinnya ditangkap. Para pemimpin Indonesia yang juga sekaligus pemimpin surat
kabar, dalam usaha memasyarakatkan cita cita kemerdekaan nasional terpaksa harus
keluar masuk penjara karena dianggap telah melakukan kejahatan pers.

Walaupun mendapat pengawasan yang. super ketat dari pemerintah Belanda, namun
pers nasional terus berkembang sejalan dengan berkobarnya semangat kebangkitan
nasional sebagai penyebar cita cita kemerdekaan,Beberapa Pers yang terbit dibawah
pimpinan para tokoh perintis pejuang kemerdekaan antara lain :
a. De Express, dibawah pimpinan dr. Ciptomangunkusumo
b. Suara Umum, dibawah pimpinan Tohir Cindarbumi
c. Benih Merdeka, dibawah pimpinan Moh.Yunus dan O K Ozir
d. Oetoesan Indonesia dibawah pimpinan HOS Ckroaminoto

Selain itu ada pula surat kabar yang khusus membawa buah pikiran Ir Sukarno dan Drs.
Moh Hatta, yaitu :
a. Pikiran Rakyat
b. Serikat Indonersia Muda
c. Daulat Rakyat
d. Penyebar Semangat

Diantara majalah majalah atau pers yang terbit, yang memiliki pengaruh sangat besar
dalam pergerakan Nasional adalah “Indonesia Merdeka” yang diterbitklan oleh
Perhimpunan Indonesia di negri Belanda. Majalah ini ditulis dalam bahasa Belanda dan
bahasa Melayu.

Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peran pers dalam
pergerakan nasional adalah “ sebagai penyeru agar rakyat Indonesia bangkit dan
bersatu padu untuk menghadapi imperialisme, kolonialisme dan kapitalisme Belanda.

2. Peranan Wanita Dalam Pergerakan Nasional


Selain gerakan sosial, kebudayaan dan politik, pergerakan nasional juga ditandai dengan
bangkitnya wanita Indonesia untuk turut serta aktif menyumbangkan tenaga dan
pikirannya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Gerakan Wanita Indonesia ini pada
dasarnya tujuannya adalah untuk “mengangkat harkat dan derajat wanita Indonesia dari
belenggu penjajahan dan adat istiadat yang kolot”. Tokoh tokoh pergerakan Nasional dari
kalangan wanita di Indonesia menghendaki adanya emansipasi. Tokoh yang dianggap
sebagai perintis gerakan wanita di Indonesia adalah R A Kartini.

  Perkumpulan wanita yang muncul pada masa pergerakan nasional adalah :


1) Perkumpulan Kartini Found di Semarang
2) Putri Mardika di Semarang
3) Maju Kemuliaan di Bnadung

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 7 of 8


4) Wanita Rukun Sentosa di Malang
5) Budi Wanita di Solo
6) Kerajinan Amal Setia di Kota Gadang
7) Serikat Kaum Ibu Sumatra di Bukit Tinggi

Perkumpulan-perkumpulan wanita inilah yang nanti memprakarsai diselenggarakannya


Konggres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 dengan keputusan
“membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)”.
Sejak terjadinya Konggres Wanita itulah, kesadaran wanita Indonesia untuk meningkatkan
martabatnya menjadi semakin besar dan mereka juga terus ikut berjuang untuk mencapai
Indonesia Merdeka. Sampai sekarang hari bersejarah terselenggaranya Konggres Wanita di
Indonesia kita peringati sebagai “Hari Ibu”.

Materi ips bab 6-kelas 8 Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai