BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang
disemua bidang. Mereka miskin, ekonominya dikuasai bangsa asing. Pendidikan
indonesiapun tertinggal sebahagian besar rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang relatif banyak. Lagi pula tidak semua
orang bebas memasuki sekolah. Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi.
Murid-murid hanya diajar sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka
hanya diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil atau sedikit.Pendidikan yang
memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar atau banyak,
anak bangsawan atau anak orang kaya. Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadu
nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para Bupati hanya
memerintah sesuai kehendak Belanda. Bahkan, banyak diantaranya dijadikan alat untuk
menindas rakyat. Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil kemuka. Mereka adalah
orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat. Mereka mempelopori dan
memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di berbagai bidang, ada yang berjuang di
bidang politik, ekonomi, maupun di bidang pendidikan. Tujuan perjuangan itu satu, yaitu
mencapai kemerdekaanbangsa dan tanah air.Peristiwa-peristiwa di dalam negeri berpengaruh
pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara lain kemenangan Jepang dalam
perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang bangsa Asia sedangkan Rusia bangsa
Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu membuktikan bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan
bangsa Eropa. Revolusi cina dan gerakan nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga
pergerakan nasional. Revolsi Cina meletus pada tahun 1911. Golongan nasionalis Cina
berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah lama menguasai negeri Cina. Dinasti
Manchu bukan orang cina asli.Di India terjadi gerakan nasional menentang penjajahan
Inggris. Pemimipin terkemuka India adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan
nasional menentang penjajahan Spanyol.
B. Rumusan Masalah
Hal-hal yang kiranya dianggap perlu dalam mencapai sebuah tujuan adalah pergerakan
nasional Indonesia dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Dalam makalah ini, kami akan
berusaha membahas atau memaparkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pergerakan
nasional Indonesia yang dimulai dengan berdirinya organisasi-organisasi hingga perjuangan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia ada dua yaitu
faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktort intern
a.
Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman
nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya.kedua kerajaan tersebut,terutama
majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya meliputi hampir
seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk
dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat menggugah perasaan nasoinalisme golongan
b.
memahami
perlunya
menggalang
persatuan.Atas
praksara
para
kaum
pemudah.
Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia. Perkembangan sistem pendidikan
dimasa Hindia Belanda tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya
perubahan di negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di
negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van
Deventer.
d.
e.
pengakuan adanya Bangsa Tanah Air danBangsa yang Satu yaitu Indonesia . Peristiwa ini
disebut Sumpah Pemuda.
D. Organisasi Pergerakan Nasional
1.
a.
Budi Utomo
Didirikan tanggal 20 mei 1908 [sekarang Hari Kebangkitan Nasional] Didirikan dr. Sutomo,
dr. Ciptomangunkusumo, dan dr. Gunawan [pelajar STOVIA]
b.
Sarekat Islam
Semula bernama SDI, yg didirikan di Surakarta 1909. Oleh KH. Samanhudi
Bidang agama dan perdagangan
1911, SDI berubah jadi Sarekat Islam.
Dipimpin HOS. Cokroaminoto
Tokoh lain: H. Agus Salim, Abdul Muis. Indische Partij
Didirikan RM. Suwardi Suryaningrat, dr Cipto Mangunkusumo, EFE. Douwes Dekker, 1912,
Bandung.
Suwardi Suryaningrat mengkritik perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dengan tulisan
Als ik een Nederlander was [andai aku seorang Belanda]
Kihajar Dewantara, dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dibuang ke Belanda.
c. Perhimpunan Indonesia [tadinya bernama Indische vereeniging]
Didirikan oleh pelajar Indonesia di negeri Belanda 1922.
Tokoh: Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, Natzir Pamontjak, Abdul Majid Joyodiningrat.
PI menuntut Indonesia Merdeka 1926, anggota PI mengikuti Kongres Liga Anti Imperialisme
di Brussel, Belgia. Pemimpin PI akhirnya ditangkap Belanda, tetapikembali dibebaskan,
karen tidak terbukti bersalah
d. Indische Sociaal Democratische Vereeniging [ISDV]
Dikembangkan Sneevliet
ISDV melakukan penetrasi ke tubuh organisasi pergerakan, antara lain SI, melalui Semaun dan
Darsono.
SI pecah jadi 2: * SI Merah condong ke paham sosialis * SI putih mempertahankan asas dan
tujuan SI
Semaun adalah pimpinan SI Merah, setelah kelusr dari SI Merah ia mendirikan PKI PKI
berkaitan dengan komitern di Moscow, Uni Soviet.
PKI mempengaruhi petani dan rakyat kecil
1926, pemberontakan PKI di Madiun. Oleh Alimin dan Tan Malaka, tapi gagal.
e. PNI
Didirikan tahun 1927, Bandung.
Oleh pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club dengan ketua Ir. Soekarno.
PNI membahayakan Belanda. Maka tokoh-tokoh PNI ditangkap dan dimasukkan dalam
penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam penjara Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia
Menggugat"
Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. sartono kemudian membubarkan PNI dan
membentuk Partindo.
Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo membentuk PNI Baru
Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.
Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Endi, Flores. Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke
Bandaneira.
2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian sebagai berikut :Maksud dari kata
Pergerakan disini meliputi segala macam aksi dengan menggunakan organisasi untuk
menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini menunjuk bahwa
aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan
yang ingin dicapai. Sedangkan Istilah Nasional menunjuk sifat dari pergerakan, yakni
semua aksi dengan organisasi yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan kultural.
Faktor pengaruh tumbuhnya pergerakan nasional di Indonesia : Faktor dari
dalam : 1. Penderitaan akibat praktek-praktek kolonialisme yang menumbuhkan perasaan
senasib dan sepenanggungan, 2. Politik Etis menumbuhkan golongan cendekiawan dan
menjadi pelopor pergerakan nasional. Faktor dari luar : 1. Kemenangan Jepang melawan
Rusia dalam perang tahun 1905, 2. Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti India,
Fillipina, Cina, Turki.
Oraganisasi pergerakan Nasional ada yang bersifat kooperatif (Budi Utomo, Sarekat
Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Sociaal Democratische Vereeniging, PNI), dan ada
yang bersifat Non-kooperatif (PBI, GAPI, Parindra).
B.
DAFTAR PUSTAKA
Sudiri, P. K. 1993. Sejarah Indonesia Baru Dari Pergerakan Nasio-nal sampai Dekrit
Presiden. Malang: IKIP Malang.
Poeponegoro, D. dkk. 1994. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta; Balai Pustaka.