Anggota Kelompok 1 :
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala anugrahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Terima kasih juga saya ucapkan kepada guru pembimbing yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya. Makalah yang saya tulis kali ini
memiliki judul,
Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia.
Tak hanya itu, saya juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khusunya dan pembaca pada umumnya. Walaupun penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Hal ini dilakukan karena keadaan bangsa Indonesia di bawah penjajahan dua
negara tersebut sangat miskin akibat ulah penjajah yang memoroti hasil bumi.
Pergerakan nasional adalah titik sejarah yang penting dalam usaha kemerdekaan
Indonesia. Munculnya pergerakan nasional bisa dilihat dari sejarah pembentukan
organisasi yang dipersatukan oleh berbagai golongan seperti kedaerahan,
kepemudaan, profesi, pendidikan hingga aliran sekuler pada kurun waktu 1908 –
1945. Dengan demikian istilah ini mengandung arti yang sangat luas, gerakan
yang dijalankan memang tidak hanya terbatas untuk memperbaiki taraf hidup
bangsa tetapi juga meliputi gerakan diberbagai sektor, seperti : sosial, ekonomi,
pendidikan, keagamaan, kebudayaan, wanita, pemuda, dan lain-lain.
2.2 FAKTOR INTERNAL PERGERAKAN NASIONAL
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam negri. Salah satu
contohnya yakni, adanya rasa tidak puas, penderitaan, rasa kesedihan dan
kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan kolonial.
Ketidakpuasan itu diungkapkan rakyat melalui perlawanan bersenjata melawan
Belanda di berbagi daerah, antara lain: perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura,
Teuku Umar, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro dll. Namun perlawanan-
perlawanan itu menemui kegagalan karena di antara mereka masih belum ada rasa
persatuan nasional. Kegagalan demi kegagalan inilah yang menyadarkan para
pemimpin bangsa atau dalam hal ini kaum pergerakan nasional untuk merubah
taktik dan strategi perjuangan melawan penjajah dalam mewujudkan cita-cita
mereka, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia, dengan mendirikan organisasi-
organisasi modern.
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar negeri, salah satu
contohnya yakni, pada waktu itu, bangsa-bangsa di Asia sedang menghadapi
imperialisme Barat. Imperialisme adalah sebuah sistem dalam dunia politik yang
memiliki tujuan menguasai negara lain saat memperoleh kekuasaan maupun
keuntungan dari negara yang dikuasainya. Imperialisme sendiri sudah ada dari
abad ke 19, pada awalnya yang dicetuskan oleh Benjamin Disraeli yang adalah
seorang Perdana Menteri Inggris saat itu. Hal inilah yang mendorong bangkitnya
nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia
pada tahun 1905 juga membuktikan bahwa ternyata Bangsa Timur dapat juga
mengalahkan Bangsa Barat, disamping adanya gerakan Turki Muda yang
bertujuan mencari perbaikan nasib. Masuknya paham liberalisme dan human
rights juga berdampak besar dalam pergerakan nasional di Indonesia.
Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politik Etis pada 1902,
juga menimbulkan wawasan yang luas bagi pelajar Indonesia, sehingga mereka
bisa melakukan perlawanan pada Bangsa Barat.
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (R.A.Kartini) lahir pada 21 April 1879 di
Jepara. Ia memiliki suami bernama Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah
bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan
pendidikannya lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam
pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh,
termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.
Kartini merupakan pelopor perjuangan wanita di Indonesia. Kartini
memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan. Akhirnya Kartini
berhasil mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903. Beliau juga
mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang. Kartini meninggal dunia pada 17
September 1904. Kumpulan surat suratnya disusun dalam sebuah buku yang
berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang".
B. Dewi Sartika
C. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau
lahir pada 2 Mei 1899 di Yogyakarta. Ia memiliki istri bernama Nyi Sutartinah.
Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker) dan Cipto
Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij pada tanggal 25
Desember 1912. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische
Partij menuntut kemerdekaan Indonesia. Beliau juga yang mendirikan Perguruan
Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Hal itu karena adanya ketidakpuasan
terhadap sistem pendidikan yang ada di masa itu. Perguruan tersebut mengajarkan
kepada siswa sifat kebangsaan. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959. Pentingnya
peran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan, membuat Ki Hadjar
Dewantara dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional oleh Presiden
Soekarno. Tanggal kelahirannya sdiperingati di Indonesia sebagai Hari
Pendidikan Nasional Indonesia. Bagian dari semboyan ciptaannya, “tut wuri
handayani”, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Serta
namanya diabadikan sebagai salah satu nama sebuah kapal perang Indonesia, KRI
Ki Hajar Dewantara.
D. Dr. Sutomo
Sutomo lahir pada 30 Juli 1888 di Surabaya. Ia merupakan satu di antara pendiri
organisasi Boedi Oetomo. Boedi Oetomo adalah organisasi pergerakan
kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk pada 20 Mei 1908.
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo ialah untuk mengangkat derajat bangsa
Indonesia dan keluhuran budi orang Jawa. Sutomo mempunyai cita-cita
memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau bertekad memperkecil perbedaan antara
orang kaya dan miskin, serta antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau
merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka perjuangan akan
berhasil. Ia wafat pada tanggal 30 Mei 1983.
E. Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. Beliau adalah putra
keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar
adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan
Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah putra dari H.
Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
pada masa itu. Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama
belajar pengetahuan agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada
18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan
agama Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis.
F. Wahid Hasyim
KH. Abdul Wahid Hasyim lahir pada 1 Agustus 1914 di Jombang. Ia pernah
menjabat sebagai Menteri Negara dan juga pernah sebagai Menteri Agama pada
era orde lama. Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri
NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat
Islam baik dalam hal agama maupun kehidupan di masyarakat. Pada 1938, Wahid
Hasyim bergabung dengan NU. pada tahun 1951 ia menjabat sebagai Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ia menikah di usia 25 tahun dengan
Solichah, putri KH. Bisri Syansuri dan dikaruniai 6 orang anak. Perkembangan
NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari peranannya. Ia
wafat pada tanggal 19 April 1953
G. Saman Hudi
Samanhudi lahir pada tahun 1868 di Laweyan, Surakarta. Ia belajar agama Islam
di Surabaya. Untuk memperjuangkan para pedagang Indonesia, beliau mendirikan
Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo tahun 1911. SDI bertujuan menghidupkan
perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu anggotanya yang
mengalami kesulitan. Ia wafat pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten, Jawa
tengah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di
dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini dikemudian hari.. Diharapakan bagi pembaca untuk menambah
informasi dari sumber literasi lain. Hal tersebut bertujuan agar informasi dan
pengetahuan yang didapat semakin lengkap.
DAFTAR PUSTAKA