PERHATIAN
Hak Cipta Materi ini Dilindungi Undang-Undang
Tidak boleh diunduh atau digandakan dan disebarluaskan dengan cara
apapun tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta.
Instagram ©kliksoal.co.id ; ©rekrutmencpnsindonesia;
©rekrutmenasnindonesia ; ©kliksoal_kedinasan
All Right Reserved ©2021
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
b. Guru
Sekolah-sekolah bentukan bumiputra mulai menjamur pada awal abad ke-
20. Sekolah-sekolah ini bukan hanya mengajarkan pelajaran seperti
pendidikan yang diajarkan barat, melainkan juga mengajarkan semangat
nasionalisme melalui sekolah. Pada masa ini dikenal tokoh Pendidikan,
seperti K.H. Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Mereka memberikan
terobosan baru bagi pergerakan nasional dengan mencetak kader pejuang
melalui pendidikan. Kaderkader ini sangat besar pengaruhnya pada masa
mempertahankan kemerdekaan pada revolusi fisik.
c. Jurnalis
Para jurnalis memegang peran yang penting dalam pergerakan nasional. Para
jurnalis adalah corong bagi suara penderitaan rakyat. Para jurnalis ini tidak
hanya melakukan kritik kepada pemerintah
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
d. Buruh
Para buruh juga memegang peranan penting dalam perjuangan nasional
karena merupakan korban langsung dari sistem ekonomi liberal yang
dijalankan pemerintah Hinda Belanda. Buruh yang tersebar di perkotaan
merupakan sebuah basis massa yang penting bagi gerakan sosial seperti yang
terlihat pada ISDV di Semarang. Dengan ide sosialisme, mereka mencoba
menyatukan para buruh sebagai gerakan massa. Gerakan ini dilakukan kaum
buruh pada 1926, di mana PKI berhasil menggunakan kekuatan kaum buruh
untuk melakukan perlawanan fisik secara langsung kepada pemerintah
Hindia Belanda.
2. Bersifat Nasionalisme
Nasionalisme di Indonesia tidak lahir begitu saja, tetapi mengalami proses yang
panjang. Pada awal abad ke-19 ketika daerah lain melakukan perlawanan fisik
untuk mempertahankan tatanan yang lama, di daerah Minangkabau dan Jawa
terjadi perang besar untuk merombak tatanan lama. Kekalahan pada kedua perang
ini berdampak kepada kesadaran yang terbangun di kalangan bangsawan bahwa
pendidikan adalah sebuah kunci untuk melakukan perlawanan.
Nasionalisme di Hindia Belanda yang saat itu hadir mulai mencari bentuk dan
arahnya. Nasionalisme memerlukan wadah untuk berposes dalam setiap diskusi
dan ini menyuburkan munculnya banyak organisasi pergerakan. Perlahan
bermunculan organisasi lain di berbagai daerah seperti Jong Java, Jong Ambon,
Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamiten Bond, dan Jong Celebes.
Munculnya organisasi ini menandakan nasionalisme muncul dalam diri setiap
pemuda di Indonesia.
Berdirinya Budi Utomo mungkin cukup bagi sebagian orang untuk
memperjuangkan bangsa Jawa, tetapi bagi sebagian orang organisasi ini dirasa
belum cukup karena ada perjuangan yang lebih besar lagi, yaitu memperjuangkan
tanah Hindia Belanda. Mereka yang tidak puas atas tujuan organisasi daerah ini
mulai melirik Indische Partij, sebuah organisasi politik yang didirikan oleh
Ernest Dowes Dekker. Organisasi inilah yang menyebarkan paham nasionalisme
dengan dasar tanah kelahiran, yaitu Hindia Belanda. Ernest menilai sebagai tanah
kelahiran dan tempat hidup, sudah selayaknya setiap orang di Hindia Belanda
memperjuangkannya terlepas dari etnis dan ras yang dimiliki. Sayangnya, ide ini
belum ditangkap begitu luas dan masih terbatas pada golongan Indo-Eropa,
Tionghoa, dan bangsawan Jawa saja. Berbeda dengan organisasi Sarekat Islam
yang mempunyai basis massa yang besar. Organisasi Indische Partij ini cukup
radikal sehingga sangat menyulitkan pemerintah Hindia Belanda, salah satunya
dengan kritik mereka yang keras di surat kabar De Express sehingga tokoh-
tokohnya banyak dibuang ke negeri Belanda.
Pembuangan tokoh Indische Partij ke negeri Belanda diharapkan dapat
membuat mereka tidak radikal lagi, tetapi ternyata itu tidak seperti yang
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
1. Budi Utomo
Kehadiran Budi Utomo pada 20 Mei 1908 menandai awal pergerakan nasional di
Indonesia. Lahirnya Budi Utomo ditandai dengan awal perjalanan kampanye
yang dilakukan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo ke seluruh Pulau Jawa. Di
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
2. Sarekat Islam
Pada awalnya Sarekat Islam ialah sebuah perkumpulan pedagangpedagang yang
bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan di Solo pada 1911 oleh H.
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Tujuan SDI pada
mulanya ialah memajukan perdagangan untuk menyaingi pedagang-pedagang
Tiongkok. Akan tetapi pada akhirnya, selain untuk memajukan perdagangan SDI
juga ingin memajukan agama Islam. Oleh sebab itu, atas saran dari H.O.S.
Cokroaminoto, nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada 1912. Sarekat
Islam memiliki beberapa tujuan, yaitu mengembangkan jiwa dagang bangsa,
memajukan kecerdasan serta kehidupan rakyat menurut perintah agama Islam,
menghilangkan paham-paham yang bertentangan/keliru tentang agama Islam
serta mempertebal rasa persaudaraan dan rasa tolong-menolong.
Pada 26 Januari 1913 di Surabaya diadakan Kongres Sarekat Islam I dan
dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto. Dalam kongres ini ditegaskan SI bukanlah
partai politik dan tidak bereaksi melawan Belanda. Berikutnya Kongres Pemuda
II diselenggarakan di Solo. Dalam kongres kedua tersebut ditegaskan kembali SI
terbuka hanya untuk rakyat biasa bangsa Indonesia. Sementara pegawai yang
bekerja pada instansi kolonial Belanda tidak diperbolehkan menjadi anggota.
Pada 1915 di Surabaya kemudian didirikan Central Sarekat Islam yang bertujuan
membantu SI daerah. Pada 17 – 24 Juni 1916 diadakan Kongres III di Bandung
yang dinamai dengan Kongres Nasional Pertama. Dalam kongres tersebut, 80
cabang SI daerah mengirimkan 360.000 sebagai perwakilan, sedangkan jumlah
seluruh anggota 800.000 orang dan terus meningkat hingga 1919 yang mencapai
2.250.000 anggota. Organisasi ini memiliki jumlah anggota paling banyak
sehingga organisasi ini makin besar dan ditakuti pemerintah Hindia Belanda.
Jumlah massa yang besar akhirnya menarik minat organisasi beraliran Marxisme
untuk meng-infi ltrasi organisasi ini.
Pada perkembangannya SI cabang Semarang berkembang pesat seperti SI
cabang Surabaya, tetapi SI di Semarang lebih memilih ideologi marxisme dan
menjauh dari cita-cita awal Sarekat Islam. Tokoh-tokoh SI Semarang lebih
menginginkan cara-cara radikal terhadap perjuangan melawan pemerintah
kolonial. Perbedaan ini cepat menyebar pada semua cabang SI. Oleh karena
perbedaan ideologi ini serta taktik yang dianut maka dalam perkembangannya SI
pecah menjadi dua kelompok. SI Putih yang berlandaskan asas perjuangan semula
dengan dipimpin H.O.S. Cokroaminoto dan SI Merah berhalauan sosialis kiri
yang ingin bergerak secara radikal serta revolusioner yang dipimpin oleh Darsono
dan Semaun. Kedua tokoh ini berasal dari ISDV yang beraliran marxisme yang
didirikan oleh sekelompok sosialis Belanda.
Masuknya paham komunis ke dalam tubuh Sarekat Islam akhirnya memaksa
para pemimpin organisasi untuk menjalankan disiplin partai, yaitu melarang
anggota SI untuk merangkap jabatan dengan keanggotaan lain. Hal ini
mengakibatkan jumlah anggota SI berkurang drastis karena banyak anggota SI
yang menjadi anggota orgnisasi lain seperti Muhammadiyah. Pada 1923, SI
meninggalkan sikap kooperatif menjadi nonkooperatif dengan mengubah nama
menjadi Partai Sarikat Islam (PSI) yang kemudian pada 1930 diubah lagi menjadi
Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII).
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
3. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh K.H.
Ahmad Dahlan yang merupakan seorang ulama besar. Tujuan didirikan
organisasi ini adalah memajukan pengajaran Islam serta mengembangkan
pengetahuan Islam dan cara hidup menurut aturan Islam. Hal ini dikarenakan
banyaknya pelaksanaan ajaran Islam yang melenceng dan perlu segera diperbaiki.
Selain itu juga perlu penggunaan ilmu pengetahuan modern dalam
mengembangkan ajaran agama Islam.
Untuk mencapai tujuan organisasi, Muhammadiyah menempuh berbagai usaha
di antaranya mendirikan, membantu, dan memelihara pendirian sekolah
berdasarkan agama Islam untuk memberantas buta huruf. Sekolah
Muhhamadiyah merupakan sekolah Islam modern yang pertama di bangun di
Hindia Belanda. Sekolah ini berbeda dengan sekolah Islam pada masanya karena
mengunakan kurikulum dan pengajaran modern. Muhammadiyah juga banyak
mendirikan dan memelihara masjid, rumah sakit, rumah yatim piatu serta
membentuk badan perjalanan haji. Muhammdiyah juga mempunyai wadah
khusus bagi wanita yang disebut dengan Aisyiah serta bagi pria yaitu Hisbul
Wathon.
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
ditangkap dan dibuang di Belanda hingga 1919 dan partai ini tidak dapat bertahan
lama karena dibubarkan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada 1923.
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamoencak, Abdulmajid Djoyodiningrat, dan Ali Sastro
ditangkap dan ditahan hingga 8 Maret 1928. Akan tetapi dalam persidangan di
pengadilan Den Haag pada 22 Maret 1928 mereka tidak terbukti bersalah dan
dibebaskan.
3. Gerakan Pemuda
Setelah berdirinya organisasi Budi Utomo, nasionalisme di Hindia Belanda yang
hadir mulai mencari bentuk dan arahnya. Nasionalisme memerlukan wadah untuk
berkembang dan berproses dalam setiap diskusi dan ini menyuburkan tumbuhnya
organiasi pergerakan pada zaman itu. Perlahan bermunculan organisasi lain di
berbagai daerah seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen
Bond, Jong Islamiten Bond, dan Jong Celebes. Munculnya organisasi ini
menandakan nasionalisme sudah mulai muncul dalam diri setiap pemuda di
bergai suku yang ada di Indonesia.
Munculnya organisasi ini dipandang sebagai sebagai sebuah etnosentris dalam
kacamata sekarang, tetapi jika kita memahami konteks dahulu tentu ini berbeda.
Pada zaman tersebut pemerintah HindiaBelanda memang membuat setiap suku
bangsa terpisah dengan yang lainnya. Hal ini dalam ini membuat pemerintah
kolonial lebih mudah mengatur jika mereka terpecah-pecah. Organisasi ini dapat
dipandang sebagai sebuah nasionalisme awal dalam nasionalisme Indonesia yang
besar. Organisasi ini pulalah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya
kesadaran yang lebih besar yaitu Indonesia.
4. Gerakan Perempuan
Peran dan kondisi perempuan pada awal abad ke-20 di Jawa masih jauh tertinggal
dari pada kaum pria. Dalam hal kesempatan dalam mendapatkan pendidikan dan
pekerjaan masih didominasi oleh kaum pria. Perempuan hanya berkutat pada
aktifi tas rumah tangga. Kondisi ini mulai berubah ketika surat-surat R.A Kartini
dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dalam suratsuratnya Kartini mempunyai gagasan untuk memperjuangkan
kesetaraan antara kaum perempuan dan laki-laki. Bagi Kartini, perempuan juga
harus mendapatkan kesetaraan sehingga dapat memajukan bangsa bersama kaum
laki-laki. Atas pemikiran Kartini, dibentuklah Sekolah Kartini di kota-kota besar
di jawa, seperti Batavia, Bogor, Semarang, Madiun, Indramayu, Pekalongan, dan
Rembang. Selain Kartini, tokoh perempuan yang berjuang dalam mendorong
emansipasi perempuan adalah Dewi Sartika yang mendirikan Perkoempulan
Keoetamaan Istri.
Gerakan perempuan terus berkembang hingga mengadakan kongres
perempuan pada 25-28 Desember 1928 di Yogyakarta. Hasil dari kongres
perempuan ini adalah berdirinya sebuah federasi perempuan yang bertujuan untuk
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
yang masih kacau. Puluhan ribu pengikut PKI ditangkap dan dipenjarakan,
adapula yag dibuang di Tanah Merah, Digul Atas, Papua. Adanya peristiwa
tersebut membuat organisasi pergerakan lainnya turut merasakan akibatnya.
Mereka mengalami penindasan yang luar biasa dari pemerintah kolonial Belanda
sehingga tidak memiliki ruang gerak sama sekali. Setelah melakukan
pemberontakan pada 1926 – 1927, PKI dinyatakan sebagai partai terlarang oleh
pemerintah kolonial Belanda. Namun, walaupun telah dinyatakan sebagai partai
terlarang PKI, tetapi secara ilegal masih melakukan kegiatan politik. Alimin,
Semaun dan Darsono masih meneruskan propaganda untuk memperjuangkan aksi
revolusioner di Indonesia.
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
3. Masa Bertahan
Organisasi pergerakan banyak yang muncul pada masa ini mempunyai latar
belakang berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan melepaskan Hindia Belanda
dari pemerintahan kolonial Belanda. Melewati berbagai pertentangan dan
perbedaan yang panjang akhirnya seluruh perjuangan pada masa pergerakan ini
terkristalisasi dalam Sumpah Pemuda 1928. Semua perbedaan ideologi, pola
gerakan, agama dan ras dilebur menjadi satu konsepsi yaitu bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda bukan merupakan sebuah puncak serta akhir dari masa
pergerakan nasional, tetapi menjadi landasan baru bagi perjuangan kemerdekan
pada masa Masa Bertahan.
Sejak pemeritahan Hindia Belanda dipegang oleh Gubernur Jenderal Dirk
Fock pada 1921-1926, pemerintah kolonial mengedepankan pencegahan terhadap
pergerakan nasional Indonesia. Pemerintah kolonial mengeluarkan beberapa
aturan yang keras, seperti memecat pegawai negeri yang mendukung organisasi
yang membahayakan pemerintah kolonial. Ia membuat aturan yang membatasi
suatu partai politik mempromosikan gagasan di luar Jawa.
Periode 1930 masa pergerakan Indonesia memasuki masa bertahan karena
sikap represif Hindia Belanda yang dipicu oleh pemberontakan PKI dan
runtuhnya ekonomi dunia akibat depresi ekonomi pada 1928. Depresi ekonomi
yang besar ini sangat besar dampaknya karena memengaruhi seluruh dunia dan
baru dapat pulih pada awal 1960-an. Gubernur Jenderal de Jonge menginginkan
pemerintahan Hindia Belanda yang kuat dan bebas dari segala ancaman ekstrimis.
Ia mengeluarkan kebijakan yang cukup represif terhadap organisasi pergerakan.
Pemerintah mengeluarkan peraturan Vergader Verbond yang dikeluarkan pada
1933. Peraturan ini membuat aktivitas organisasi pergerakan lebih sempit dan
terbatas. Aturan tersebut berbunyi:
a. larangan untuk mengadakan rapat umum ditempat terbuka dan rapat umum
di dalam Gedung;
b. larangan mengadakan rapat-rapat lain yang tidak disebutkan, termasuk di
rumah dan kantor partai dan untuk mengadakan rapat harus memberitahu
asisten residen terlebih dahulu 5 hari sebelum diadakan; dan
c. dalam segala rapat, baik tertutup dan terbuka, pegawai negeri atau polisi
berhak untuk hadir. Selain itu, peserta rapat dilarang membawa senjata api
maupun senjata tajam.
Banyak organisasi pergerakan harus bergerak di bawah tanah karena kebijakan
ini. Pada periode bertahan ini banyak tokoh-tokoh penting dibuang ke daerah atau
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Gambar 3. Volksraad
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sam_
Ratulangi_Volksraad_(June_1927).jpg2
Pada 1935 seorang anggota volksraad bernama Soetardjo
Kartohadikoesoemo menggunakan hak petisi kepada Ratu Wilhelmina dan
Staten Generaal (parlemen) Kerajaan Belanda. Inti dari petisi tersebut adalah
permintaan untuk dibentuknya pemerintahan Indonesia yang otonom. Petisi ini
mendapatkan suara dukungan dari sebagian besar dari anggota volksraad dalam
pemungutan suara di sidang yang membahas petisi ini pada 29 September 1936.
Petisi ini dikirimkan pada 1 Oktober 1936 kepada pemerintahan Kerajaan
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional
MATERI ASLI DAN UPDATE MATERI TERBARU HANYA UNTUK ORDER MELALUI
WHATSAPP : 089524025473 DILUAR NOMOR TERSEBUT MATERI TIDAK ORISINIL
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Pada Masa Pergerakan Nasional