SAWABI, SE, MM
GURU SMP NEGERI 1 LAMONGAN
NIP. 196912072008011013
KESADARAN NASIONAL
Kesadaran nasional adalah suatu sikap yang dimiliki
suatu bangsa berkaitan dengan tanggung jawab hak
dan kewajibannya. Kesadaran nasional ini tumbuh
setelah memahami sejarah bangsanya. Dengan
adanya
kesadaran
nasional
akan
mampu
menumbuhkan semangat untuk bertindak menentang
penjajahan
Salah satu wujud adanya kesadaran itu adalah
pertumbuhan organisasi pergerakan nasional seperti
BU, SI, Indische Partij, dan sebagainya. Disamping
itu juga muncul strstegi perjuangan seperti melalui
cara kooperasi, non koperasi. Bangsa Indonesia
memperingati hari Kebangkitan Nasionalnya setiap
tanggal 20 Mei. Hal ini mengingatkan kita akan
lahirnya Budi Utomo pada tanggal 20 Mai 1908.
FAKTOR-FAKTOR LAHIRNYA
PERGERAKAN NASIONAL
a. Faktor dari dalam negeri
1. penderitaan yang berkepanjangan,
2. lahirnya golongan cendikiawan,
3. kenangan kejayaan masa lampau
.b.
1.
2.
3.
PERGERAKAN KEBANGSAAN
INDONESIA
Masa pergerakan kebangsaan Indonesia ditandai
berdirinya organisasi-organisasi pergerakan
modern.
Masa pergerakan kebangsaan tersebut di bedakan
menjadi 3 masa, yakni
A. masa awal (perkembangan) pergerakan nasional,
BU, SI, MUHAMMADIYAH, IP
B. masa radikal,
Perhimpunan Indonesia, PKI, NU, PNI
C. masa moderat.
Partindo, PNI Baru, Parindra, Gerindo, GAPI
MASA AWAL
BUDI UTOMO
Budi Utomo di prakarsai oleh Dokter Wahidin Sudirohusodo yang
berpendapat bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang maju
pendidikan harus diperluas.
Tujuan
Budi
Utomo
adalah
mencapai
kemajuan
dan
meningkatkan
derajat
bangsa
melalui
pendidikan
dan
kebudayaan
Pada tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo mengadakan kongres
di Jogjakarta. Kongres tersebut menghasilkan keputusan:
1) Budi Utomo tidak ikut mengadakan kegiatan politik.
2) Bergerak di bidang pendidikan sebagai pusat pergerakan.
3) Jogjakarta ditetapkan sebagai pusat pergerakan.
4) Wilayah pergerakan terbatas di Jawa dan Madura.
5) RT. Tirto Kusumo (Bupati Karanganyar) sebagai Ketua
Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di
Indonesia, maka pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya
Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
SAREKAT ISLAM
Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan tahun 1911 oleh Haji
Samanhudi.
Tujuannya untuk bersaing dengan pedagang Tionghoa dalam
monopoli perdagangan batik di Solo.
SDI
juga memiliki tujuan seperti yang terumus dalam
anggaran dasarnya sebagai berikut,
a. Mengembangkan jiwa berdagang,
b. Membantu anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat
Bangsa Bumi Putra,
d.
Menggalang persatuan umat Islam khususnya dalam
memajukan kehidupan Agama Islam.
Tahun 1912, SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Dengan
perubahan itu, Sarekat Islam menjadi organisasi yang terbuka
sehingga memungkinkan untuk menjangkau keanggotaan yang
lebih banyak karena Islam menjadi identitas pribumi.
PERPECAHAN SI
Sebagai akibat masuknya paham sosialis ke tubuh SI
yang dibawa Sneevliet melalui Semaun CS, pada
tahun 1921 SI pecah menjadi dua:
1) SI sayap kanan atau SI Sayap putih
SI ini berlandaskan nasionalisme dan keislaman.
Tokohnya HOS Cokroaminoto,H. Agus Salim serta
Surya Pranoto.
Pusatnya di Jogjakarta.
2) SI sayap kiri atau SI sayap merah
SI ini berhalauan sosialis kiri (komunis) yang
nantinya menjadi PKI.
Tokohnya Semaun.
Pusatnya di Semarang.
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah berdiri di Jogjakarta pada
tanggal 18 Nopember 1912.
Pendirinya K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah
merupakan organisasi yang berasaskan Islam
dan berhaluan nonpolitik. Kegiatannya selain
dalam bidang agama juga bergerak dalam
bidang pendidikan, sosial, dan budaya.
Tujuannya
mewujudkan umat Islam yang
cerdas dan berwawasan kebangsaan
Dengan cara mendirikan lembaga pendidikan,
sosial, masjid, dan penerbitan.
Selain
itu,
Muhammadiyah
mengadakan
berbagai bentuk pertemuan yang membahas
masalah- masalah Islam.
NAHDATUL ULAMA
Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asyari dari Pondok
Pesantren Tebu Ireng.
NU berdiri tanggal 31 Januari 1926.
NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial,
dan budaya.
Tujuannya
adalah mencerdaskan umat Islam dan
menegakkan syariat agama Islam berdasarkan Mazhab
Syafii.
Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan, sosial,
dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik.
Hal
tersebut dapat dilihat dari kegiatannya yaitu
mendorong
kepada
rakyat
untuk
memperoleh
kemerdekaan.
Setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1946 NU
menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
MODERAT
Sejak
tahun
1930
organisasi-organisasi
pergerakan
Indonesia
mengubah
taktik
perjuangannya, mereka menggunakan taktik
kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan
pemerintah Hindia Belanda.
Sebab perubahan taktik ini disebabkan :
a. Terjadinya krisis malaise yang melanda
dunia.
b. Sikap pemerintah kolonial makin tegas dan
keras terhadap partai-partai yang ada sebagai
dampak PKI yang gagal memberontak.
PARTINDO 1931
Setelah Ir.Soekarno dan kawan-kawannya
ditangkap Belanda, Mr. Sartono dan tokoh PNI
yang lepas dari incaran Belanda segera
mengadakan kongres luar biasa PNI.
Dalam
kongres luar biasa ini Mr. Sartono
menghendaki PNI dibubarkan dengan alasan
agar
pergerakan
nasional
tetap
dapat
melanjutkan perjuangannya.
Setelah PNI bubar Mr. Sartono mendirikan Partai
Indonesia (Partindo).
Asas Partindo nonkooperatif, mandiri, dan
kerakyatan.