Anda di halaman 1dari 117

RANGKUMAN

TWK - NASIONALISME

Nasionalisme secara Etimologi


Berasal dari kata latin ‘Natio’ yang berarti
Kelahiran dan Suku.
Dalam perkembanganya kemudian dikembangkan
menjadi Nation (bahasa Inggris, Jerman, dan
Belanda) yang artinya adalah Bangsa.

Pengertian Nasionalisme menurut KBBI

Materi Nasionalisme menurut PermenpanRB


No. 27 Tahun 2021

Semangat Nasionalisme ditampung dalam


Butir Pengamalan Sila ke-3

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa apabila diperlukan
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa

HALAMAN 1 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan
dan bertanah air Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
7. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika
8. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa

Contoh Pengamalan Butir 1

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.

> Dalam pekerjaan kita, misalkan disatukan dalam satu


tim dengan teman kita yang berasal dari suku, budaya,
adat istiadat, agama yang berbeda.

Tentunya harus bisa menerima, jangan membeda-


bedakan, kita utamakan kepentingan bersama demi
tercapainya persatuan dan kesatuan, harus bisa bersatu
menjalankan pekerjaan meskipun berbeda

Contoh Pengamalan Butir 2

Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara


dan bangsa apabila diperlukan.

> Misalkan rekan adalah sebagai seorang Dokter


ataupun Perawat yang saat ini sedang dibutuhkan di
Indonesia dalam rangka penanganan Covid-19. Hal
seperti ini mengharuskan rekan untuk selalu kerja diluar
jam kerja karena pasien yang terus berdatangan.
Kemudian rekan menerimanya dengan senang hati
karena mementingkan kepentingan negara/masyarakat
daripada pribadi

HALAMAN 2 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Contoh Pengamalan Butir 3

Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan


bangsa.

> Membeli produk dalam negeri, tidak menghinakan


produk dalam negeri

> Mencintai warisan alam Indonesia dan tidak


merusaknya

Contoh Pengamalan Butir 4

Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan


bertanah air Indonesia.

> Memakai batik (Menjaga Kebudayaan)

Contoh Pengamalan Butir 5

Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

> Tidak membuat sesuatu hal yang dapat menyulut


perpecahan contoh :
membagikan info hoax yang isinya menghinakan suatu
etnis/agama/budaya/adat istiadat tertentu

Contoh Pengamalan Butir 6

Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar


Bhinneka Tunggal Ika.

> Indonesia dalah negara multikultural, kita harus bisa


meresponnya dengan sikap kebhinekaan agar tercipta
persatuan.

> Misal dalam bekerja ditempatkan dengan teman yang


berbeda suku/budaya/agama/adat/asal daerah, maka
kita harus bisa menerimanya dengan baik, HARUS BISA
BERSATU MESKIPUN BERBEDA

HALAMAN 2 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Contoh Pengamalan Butir 7

Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan


bangsa.

> Meskipun berbeda etnis, budaya, suku, adat istiadat,


harus bisa bersatu dalam menjalankan pekerjaan

Sikap Nasionalisme yang berlebih disebut


Chauvinisme

Sikap ini justru malah memacu akan merendahkan


negara lain

Faktor penyebab Nasionalisme


di Indonesia

Internal Eksternal

Faktor Internal
1. Munculnya kaum terpelajar
2. Kemiskinan, kelaparan, dan kesengsaraan yang
merajalela
3. Kenangan kejayaan masa lampau
4. Politik diskriminasi oleh kolonial belanda
Orang Belanda dan Eropa
Orang Cina, Jepang, Arab ( Timur Asing )
Penduduk pribumi

Faktor Eksternal
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
2. Kebangkitan nasionalisme Negara-negara Asia-Afrika
3. Masuknya paham-paham baru, Liberalisme,
Nasionalisme, Demokrasi, Komunisme, Pan Islamisme

HALAMAN 3 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Awal Kebangkitan
Nasionalisme –
Budi Utomo

Didirikan tanggal 20 Mei 1908 (Hari Kebangkitan


Nasional)
Digagas/dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo
Berfokus pada Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan
Organisasi Indonesia pertama Ketua Dr. Soetomo

Wahidin berkeliling ke Pulau Jawa untuk melakukan


sosialisasi terkait pentingnya pendidikan.

Wahidin menggalang dana dengan tujuan untuk


membantu penyelenggaraan pendidikan bagi warga
pribumi yang tidak memiliki biaya. Dana ini disebut
Studie Fond atau Dana Pelajar.

Pada 1907, Wahidin berkunjung ke STOVIA menemui


pelajar STOVIA untuk menyampaikan pemikirannya
mengani nasib rakyat pribumi yang tidak mendapatkan
perhatian dari pemerintah kolonial belanda dalam
bidang pendidikan sehingga ia menganjutkan untuk
membentuk organisasi yang bertujuan memajukan
pendidikan di Indonesia dan meningkatkan martabat
bangsa Indonesia

Keduanya kemudian membentuk organisasi Budi Utomo


pada 20 Mei 1908. Budi Utomo menjadi organisasi
pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan
beranggotakan mahasiswa STOVIA atau Sekolah
Kedokteran Batavia. Dan di ketuai oleh dr. Soetomo

Berdirinya Budi Utomo menjadi awal kebangkitan


nasional atau pergerakan nasional, sehingga ditetapkan
sebagai hari Kebangkitan Nasional.

HALAMAN 4 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Awal Kebangkitan
Nasionalisme - Serikat Islam
Didirikan oleh H. Samanhudi tanggal 16 Oktober 1905 di
Surakarta/Solo dengan nama awal Sarekat Dagang
Islam (SDI)

Latar belakang : persaingan dagang antara pedagang


pribumi dengan Cina. Kemudian di pimpin oleh H.O.S
Cokroaminoto dengan menghilangkan kata "Dagang"
pada 10 September 1912

Tujuan : Memajukan perdagangan, Mengembangkan jiwa


dagang, Memberikan pertolongan kepada yang
mengalami kesulitan, Memajukan kepentingan rohani
dan jasmani bagi penduduk pribumi, memajukan
kehidupan agama islam di Indonesia

Meski dalam anggaran dasar tidak ada unsur politik,


dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar
terhadap unsur-unsur politik dan menentang
ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial.

Pada kongres ketiga, sudah memiliki 50 cabang dan


menjadi organisasi yang terbesar saat itu.

Pada kongres ketiga, sudah memiliki 50 cabang dan


menjadi organisasi yang terbesar saat itu (berasaskan
islam) karena yang ikut adalah berasal dari agama islam
(mayoritas) dan merupakan organisasi terbuka, bisa
menerima anggota walaupun dari organisasi lain

Sehingga timbul pro kontra karna banyak orang yang


dobel organisasi.

Namun, pada 1921, SI terpecah menjadi dua kubu, yaitu


SI Putih dan SI Merah. Setelah SI mengalami
perkembangan pesat, organisasi ini mulai disusupi
dengan paham sosialisme revolusioner. Paham ini
disebarkan oleh H.J.F.M Sneevliet yang mendirikan ISDV
(Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) pada
1914.

HALAMAN 5 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


ISDV berusaha menyebarkan pengaruhnya, tetapi
karena paham yang mereka anut tidak berakar di
Indonesia, akhirnya penyebaran ini kurang berhasil.
Guna mengatasi hal ini, mereka menggunakan taktik
infiltrasi atau dikenal sebagai blok di dalam. Mereka
menyusup ke tubuh SI dengan tujuan yang sama, yaitu
membela rakyat kecil dan menentang kapitalisme
dengan cara yang beda.

Serikat Islam dibagi 2 :


SI Putih (Golongan Kanan) Tokoh : H.O.S. Cokroaminoto,
H. Agus Salim, Abdul Muis dan Suryopranoto di
Yogyakarta berideologi islam

SI Merah (Golongan Kiri) Tokoh : Semaun, Alimin, Tan


Malaka, dan Darsono yang berpusat di Semarang
berideologi Marxcis nantinya menjadi PKI

Pada 1923, nama Sarekat Islam diubah menjadi Partai


Sarekat Islam. Perubahan ini didasari dengan adanya
disiplin partai yang melarang keanggotaan rangkap.
Pada 1929, nama PSI berubah menjadi Partai Sarekat
Islam Indonesia (PSII) karena tujuan perjuangan adalah
mencapai kemerdekaan nasional.

Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Indische Partij
Didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912 oleh
Tiga serangkai (Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara
/Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo)

> Partai Politik Pertama di Indonesia


> Memiliki majalah De Express

Tujuan : Melepaskan diri daripada penjajahan belanda


Semboyan : Indie los van holland (Hindia lepas dari
holland) dan Indie voor inders (hindia untuk orang
hindia)

✓ lndische Partij banyak mengeluarkan tulisan kritika ke


pemerintah Hindia Belanda.

HALAMAN 5 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Salah satu tulisan yang paling terkenal adalah tulisan
dari Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) berjudul
'Als lk eens Nederlander was (Seandainya aku adalah
orang Belanda)" di surat kabar De Express pada tanggal
13 Juni 1913

Program Kerja Indische Partij :

1. Meresapkan cita-cita kesatuan nasional hindia


(Indonesia)
2. Mendapatkan persamaan hak bagi semua orang
hindia
3. Meningkatkan pengajaran yang kegunaannya harus
ditujukan untuk kepentingan ekonomi hindia
4. Memperbaiki perkembangan ekonomi bangsa hindia
dengan memperkuat ekonomi lemah
5. Memberantas usaha yang membangkitkan
kebencian antara agama yang satu dengan yang
lainnya

Maret 1913 - Permohonan untuk mendapatkan


pengakuan sebagai badan hukum di tolak belanda
karena radikal.

Kemudian Suwardi menulis Als ik een Nederlander was


(Seandainya aku seorang Belanda) yang berisi
sarkasme. Belanda ingin merayakan 100 tahun
penjajahan dari perancis tapi mengumpulkan dana dari
hindia belanda (tidak etis)

Tulisan ini kemudian didukung oleh Douwes Dekker.


Douwes mengkritik dalam tulisan bertajuk Onze Helden:
Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat
(Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soerjaningrat).

Akibatnya, ketiga tokoh ini ditangkap Dowes deker ke


timor Dr. Cipto Mangunkusumo ke Banda Suwardi
Suryadiningrat ke Bangka kemudian ke Belanda

Setelah kembali ke Indonesia Dowes dekker mendirikan


Kesatrian Institut Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman
Siswa Cipto mangunkusumo mendirikan surat kabar
(Penggugah)

HALAMAN 6 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Perhimpunan
Indonesia
> lndische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia
berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia

> Tokoh-tokoh PI yaitu Iwa Kusumantri, Soekiman


Wirdjosandjojo, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, Sultan
Sjahrir, dan Soetomo.

> Di tahun 1922, organisasi Indische Vereeniging


berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dan
mengangkat R. Iwa Kusuma Sumantri asal Jawa Barat
sebagai ketuanya. Sementara Moh. Hatta bertindak
sebagai bendahara

Didirikan Belanda pada 1908. Awalnya organisasi ini


bernama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan
Soripada dan RM Noto Suroto.

Semenjak tahun 1923, PI sudah aktif berjuang untuk


memelopori dari jauh perjuangan kemerdekaan untuk
seluruh rakyat Indonesia. Kemudian pada 1925 namanya
berganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Istilah Indonesia sendiri dipakai untuk menunjukkan


identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan
kata Hindia Belanda.

Tokoh yang tergabung dalam PI adalah Mohammad


Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan
sendiri tanpa meminta kepada pemerintah kolonial
Belanda.

Organisasi ini melahirkan majalah dengan nama Hindia


Poetra yang berganti menjadi Indonesia Merdeka.

HALAMAN 7 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Indische Social
Democratische Vereeniging
(ISDV)
Sneevliet bersama rekan-rekan Partai Buruh Sosial
Demokrat Belanda di Surabaya, mendirikan ISDV pada 9
Mei 1914.

Organisasi ini menganut paham Marxisme yang


kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia
pada 23 Mei 1920.

Organisasi Pergerakan Nasional ini kemudian diubah


kembali menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada
Desember 1920.

PKI diketuai oleh Semaun, Darsono sebagai wakil,


Bergsma sebagai sekretaris, juga tokoh seperti Alimin
Prawirodirdjo dan Musso.

Tanggal 13 November 1926, PKI melakukan


pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian
kalah oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dari aksi tersebut, PKI dianggap sebagai partai


terlarang dan tokoh-tokohnya pun ditangkap juga
diasingkan ke Tanah Merah dan Boven Digul.

HALAMAN 8 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


Awal Kebangkitan
Nasionalisme –
Partai Nasional Indonesia

> PNI adalah partai politik tertua di Indonesia

> PNI merupakan salah satu partai paling berpengaruh di


Indonesia sejak pertama kali berdiri tanggal 4 Juli 1927.

> Pada waktu itu, banyak organisasi pergerakan


nasional yang didirikan untuk menyadarkan bangsa
Indonesia akan pentingnya sebuah kemerdekaan

> Sukarno terpilih menjadi ketua dewan pengurus umum


PNI yang pertama kali.

> Adapun program dari PNI tertuang dalam pasal 2


anggaran dasarnya yang tujuan utamanya adalah
kemerdekaan Indonesia sepenuhnya. Sedangkan pasal
3 berisikan tentang kerjasama dengan semua organisasi
di Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama yaitu
Indonesia merdeka

HALAMAN 9 RANGKUMAN TWK NASIONALISME JADIASN


RANGKUMAN

TWK - INTEGRITAS

Menurut KBBI,

Menurut PermenpanRB No. 27 - 2021,

Menurut PermenpanRB No. 38 - 2017,


Standard Kompetensi Jabatan ASN

Definisi Integritas

Konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa


tergoyahkan dalam menjunjung nilai-nilai keyakinan
dan prinsip, bisa diartikan juga sebagai kebenaran dan
kejujuran perbuatan yang dilakukan seseorang

Secara singkatnya :
Kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan dari
seseorang

HALAMAN 1 RANGKUMAN TWK INTEGRITAS JADIASN


Dimensi Utama Integritas
1) Dimensi Kejujuran
Pikiran, Perbuatan, Perkataan sesuai aturan.

2) Dimensi Konsistensi
Konsisten dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

3) Dimensi Keberanian
Berani Menyampaikan kebenaran dengan penuh
percaya diri

Ciri-ciri seseorang yang


memiliki Integritas
Apabila berjanji selalu menepati
Tidak plin-plan dan dapat dipercaya
Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggung
jawab
Satu kata satu perbuatan
Jujur dan terbuka
Menghargai waktu
Menjaga prinsip keadilan

Ciri-ciri seseorang yang memiliki Integritas


Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN:

Nilai Dasar ASN

Kode Etik ASN

HALAMAN 2 RANGKUMAN TWK INTEGRITAS JADIASN


15 POIN NILAI DASAR ASN
Nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menialankan tunas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat kcputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;,
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna. dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
I. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier

12 KODE ETIK DAN KODE


PERILAKU ASN
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

HALAMAN 3 RANGKUMAN TWK INTEGRITAS JADIASN


g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien; h. menjaga agar tidak
terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan nigasnya; i.
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intem negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan 1. melaksanakan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

Tugas & Wewenang KPK

ASAS KPK ada 5 :


Kepastian Hukum
Keterbukaan
Akuntabilitas
Kepentingan Umum
Proporsionalitas

HALAMAN 4 RANGKUMAN TWK INTEGRITAS JADIASN


ROAD MAP KPK

(9 + 1) NILAI INTEGRITAS
BERSIH KORUPSI

#1JUJUR #2PEDULI #3MANDIRI

#4DISIPLIN #5TANGGUNG #6KERJA


JAWAB KERAS

#7SEDERHANA #8BERANI #9ADIL

Nilai Inti Nilai Etos


#10SABAR
Nilai Etos Kerja

Jujur : Berkata dan berbuat benar sesuai dengan yang dilihat,


didengar, dan dirasakan
Disiplin : Konsisten, tertib, menepati janji, komitmen dan taat aturan
Tanggung Jawab : Menerima semua konsekuensi akibat perkataan dan
perbuatan beradasarkan nilai moral / aturan
Adil : Sesuai, konsisten, selaran, seimbang, dan berpegang teguh pada
kebenaran
Berani : Punya karakter kuat, kemantapan hati, tak takut untuk berkata
benar, semangat juang tinggi
Peduli : Punya kasih sayang, empati, dan keberpihakan pada sesama
manusia /lingkungan
Kerja Keras : Berupaya sungguh-sungguh hingga tercapai yang
ditargetkan berdasarkan nilai dan moral
Sederhana : Bersahaja, tidak berlebih-lebihan, ikhlas, dan selalu
bersyukur,
Mandiri : Punya karakter yang kuat, inisiatif, tidak menggangungkan
diri pada orang lain

HALAMAN 5 RANGKUMAN TWK INTEGRITAS JADIASN


RANGKUMAN

TWK - BELA NEGARA

Indonesia memiliki
kekayaan yang luar biasa..

17.395 Pulau

9.903 Km
Garis Pantai

7.9 Juta Km2 Laut


Indonesia

270.2 Juta
Penduduk Indonesia

1.340 Suku Bangsa

655 Bahasa Daerah

dan masih banyak


kekayaan yang lain...

HALAMAN 1 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Begini sejarah singkat NKRI...

2 Alasan terbesar kenapa kita


harus Bela Negara

Indonesia Kaya Melanjutkan Perjuangan


Pendiri Bangsa
Membentuk & Menjaga
NKRI

Maka dari itu, sebagai Warga


Negara Indonesia, kita harus
memiliki PRINSIP BELA NEGARA

HALAMAN 2 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Apa sih bahayanya kalo kita
tidak punya Prinsip Bela Negara?

Saat ini Indonesia sudah kehilangan


2 wilayah

Tentunya kita tidak ingin seperti gambar


di bawah ini

Apakah yang mengancam


Pertahanan Negara hanya
tentang keutuhan wilayah?

HALAMAN 3 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Iya, tapi tidak hanya itu.

Ancaman Pertahanan Negara,


termasuk juga yang menyangkut
Kedaulatan...

Prinsip Kedaulatan : Aman, Tentram, Damai, Sejahtera

Karena Ancaman Pertahanan Negara


bukan hanya berkaitan dengan Militer,
tetapi juga Non-Militer

Contoh : Wabah Covid-19, Kemiskinan, Kebodohan,


Keterbelakangan, Penyakit yang belum ditemukan
obatnya, Masa depan generasi muda, Bencana Alam

STRATEGI UU 3/2002, Ps 1(1):


Pertahanan Negara: segala
PERTAHANAN usaha untuk mempertahankan
NEGARA kedaulatan negara, keutuhan
wilawah NKRI dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman
dan gangguan terhadap
kebutuhan bangsa dan negara.

DASAR PERTAHANAN NEGARA disusun


berdasarkan prinsip :

1. Kesejahteraan Umum
2. Demokrasi
3. Hak Asasi Manusia
4. Lingkungan Hidup,
5. Ketentuan Hukum Nasional
6. Hukum Internasional, dan
7. Kebiasaan Internasional, serta
8. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

HALAMAN 4 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Bagaimana Cara Menghadapi
Ancaman Pertahanan Negara?

SISTEM PERTAHANAN
KEAMANAN
RAKYAT SEMESTA
(SISHANKAMRATA)

KOMPONEN UTAMA PERTAHANAN NEGARA


Komponen utama adalah Tentara Nasional
Indonesia yang siap digunakan untuk melaksanakan
tugas-tugas pertahanan

KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA


Komponen cadangan adalah sumber daya nasional
yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat
komponen utama

KOMPONEN PENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA


Komponen pendukung adalah sumber daya nasional
yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan kemampuan komponen utama dan
komponen cadangan

HALAMAN 5 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Bela secara Etimologis

Arti Bela Negara


Tekad, sikap dan perilaku, serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif
dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara, yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila
& UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara dari ancaman.

UU No. 23/2019, Pasal 1 Angka 11

Landasan Hukum Bela Negara


A. UUD'1945
- Pasal 27 (3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.
- Pasal 30 (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
B. UU No.39 TH 1999 tentang HAK ASASI MANUSIA - Pasal 68
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara sesuai dengan ketentuan per-UU".
C. UU NO. 3 TH 2002 tentang PERTAHANAN NEGARA - Pasal 9
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
Bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara.
D. UU No. 23 TH 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Bab II tentang Bela
Negara

HALAMAN 6 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


Nilai Dasar Bela Negara
1. Cinta tanah air - Setia
2. Sadar berbangsa dan bernegara - Bersatu
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara –
Pengamalan 45 Butir Pancasila
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara – Ikhlas,
Tidak Pamrih, Berkontribusi
5. Kemampuan awal Bela Negara – Belajar, Olahraga,
Memahami Konsep Bela Negara

Bela Negara...
Tidak hanya angkat senjata
Tidak harus jadi Tentara
Jadilah Kader Bela Negara
Lakukan yang terbaik untuk Bangsa dan Negara

Bela Negara juga bisa dilakukan dengan...

Memakai masker dan taat protokol kesehatan

Memakai & melestarikan batik

Belajar dan menambah ilmu

Mentaati aturan negara

Berkontribusi maksimal dalam bekerja

Berolahraga

Taat membayar pajak

Ikut serta ronda

HALAMAN 7 RANGKUMAN TWK - BELA NEGARA JADIASN


RANGKUMAN

TWK - PILAR NEGARA

Berdasarkan PermenpanRb No. 27 Tahun 2021

Pilar Negara

UUD 1945

Pancasila

Bhinneka Tunggal Ika

NKRI

45 Butir Pengamalan Pancasila

1. Bintang Tunggal 2. Rantai Emas 3. Pohon Beringin

4. Kepala Banteng 5. Padi dan Kapas

HALAMAN 1 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


Butir Pengamalan Sila - 1
Sila 1 – Ketuhanan yang maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan


ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

1. Agama 2. Ketuhanan 3. Kepercayaan

Butir Pengamalan Sila - 2


Sila 2 – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan


harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

HALAMAN 2 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


8. Berani membela kebenaran dan keadilan
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain

1. Memanusiakan Manusia 2. Hubungan Manusia 3. Membeda-bedakan

Butir Pengamalan Sila - 3


Sila 3 – Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa

1. Persatuan 2. Menjaga NKRI

Butir Pengamalan Sila - 4


Sila 4 – Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap


manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah

HALAMAN 3 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur
9. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan

1. Mencari solusi dengan 2. Tidak membuat sakit hati orang


musyawarah lain (Bijaksana)

3. Mempercayakan kepada wakil yang


dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan
4. Kepala Banteng

Butir Pengamalan Sila - 5


Sila 5 – Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang


mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum
9. Suka bekerja keras
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

1. Adil 2. Baik secara bermasyarakat 3. Baik secara sosial

HALAMAN 4 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


Bhinneka Tunggal Ika
"Berbeda-beda tapi tetap satu"

Pada mulanya, semboyan dari negara


Indonesia sangatlah panjang yaitu "Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa" yang
bermakna "Berbeda-beda tetap satu, tak ada
kebenaran yang mendua"

Semboyan Bhineka Tunggal Ika sebelumnya


sebagai usaha Kerajaan Majapahit pada untuk
mengatasi perbedaan dalam hal kepercayaan
serta keaneragaman agama yang ada di
kalangan rakyat Majapahit bahwa mesikpun
memiliki perbedaan kepercayaan/agama,
masih memiliki tujuan yang sama untuk
Kerajaan Majapahit

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika mulanya


diciptakan sebagai bentuk dari rasa toleransi
seorang Mpu Tantular dalam kitab sutasoma,
dimana Mpu Tantular merupakan seseorang
yang menganut Buddha Tantrayana dan hidup
di lingkungan kerajaan Majapahit yang
memiliki corak Hindu-Siwa

HALAMAN 5 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


Pada dasarnya, semboyan tersebut merupakan
pernyataan kreatif dalam usaha untuk
mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan
juga keagamaan

Semboyan Bhineka Tunggal Ika memberikan


nilai yang inspiratif di dalam sistem
pemerintahan Indonesia pada masa
kemerdekaan. Semboyan tersebut juga
mampu menumbuhkan semangat persatuan
dan kesatuan di dalam NKRI

Namun sebagai semboyan NKRI, konsep yang


ada di dalam Bhineka Tunggal Ika, TIDAK
hanya menyangkut perbedaan agama dan
kepercayaan yang menjadi fokus utama.
Namun dijadikan semboyan dalam artian yang
lebih luas yaitu seperti perbedaan suku,
bangsa, budaya (adat-istiadat), beda pulau,
dan tentunya agama dan juga kepercayaan
untuk menuju persatuan dan kesatuan Negara

Dipakai pertama kali dalam


Sidang Kabinet Indonesia Serikat

11 Februari 1950
Telah ditetapkan melalui
Peraturan Pemerintahan Nomor
66 Tahun 1951

17 Oktober 1951
Telah Dibuat Undang-Undang

28 Oktober 1951
sebagai Lambang Negara

HALAMAN 6 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada cakar
burung Garuda pada Lambang Negara
Indonesia ditetapkan secara resmi menjadi
salah satu bagian NKRI

Dari asalnya "Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana


Dharma Mangrwa"

Berbeda-beda tetap satu,


tak ada kebenaran yang mendua

Diubah hanya : “Bhineka Tunggal Ika”


Diusulkan Oleh Muhammad Yamin kepada
Ir. Soekarno

HALAMAN 7 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


Selain adanya aliran agama dan kepercayaan
yang berdiri sendiri, gejala sinkretisme juga
muncul dan kelihatan sangat menonjol
diantaranya Siwa dan Budha dan juga
pemujaan terhadap para roh leluhur.

Namun kepercayaan dari pribumi masih tetap


bertahan, bahkan kepercayaan mereka
mempunyai peranan tertinggi serta menjadi
kalangan mayoritas di kehidupan masyarakat
Majapahit.

Di masa itu, rakyat Majapahit terbagi atas


beberapa golongan. Yang pertama merupakan
golongan orang islam yang datang dari barat
dan kemudian menetap di Majapahit.

Kedua merupakan golongan orang China yang


mayoritasnya berasal dari Canton, Chang-
chou, dan Fukien yang juga tinggal di daerah
Majapahit.

Namun kemudian, banyak dari golongan


tersebut masuk dalam agama islam dan ikut
menyebarkan agama islam tersebut.

HALAMAN 8 RANGKUMAN TWK PILAHR NEGARA JADIASN


TABEL RINGKASAN UUD 1945 Kata Kunci
Pasal 1
BAB I
Ayat (1) Indo : negara kesatuan bentuk rebuplik
BENTUK DAN
Ayat (2) Kedaulatan di tangan rakyat*** Indonesia
KEDAULATAN
Ayat (3) Indo : Negara hukum***
Pasal 2
Ayat (1) MPR : anggota DPR & DPD dipilih pemilu****
Ayat (2) MPR sidang 1x5 tahun di ibukota negara MPR
BAB II Ayat (3) Putusan MPR : suara terbanyak
MPR Pasal 3
Ayat (1) Berwenang mengubah & menetapkan UUD***
Wewenang
Ayat (2) Melantik presiden & wapres***/****
MPR
Ayat (3) Memberhentikan presiden & wapres dlm masa jabatan***/****
Pasal 4
Ayat (1) Presiden memegang kekuasaan pemerintahan
Presiden
Ayat (2) Presiden dibantu wapres
Pasal 5
Ayat (1) Presiden mengajukan RUU kepada DPR*
Hak Pres
Ayat (2) Presiden menetapkan PP utk menjalankan UU
Pasal 6
Ayat (1) Capres & cawapres :WNI,tidak menghianati,sehat
jasamani&rohani*** Syarat”
Ayat (2) Syarat mjd Pres &wapres diatur UU***
Pasal 6A
Ayat (1) Pres & wapres dipilih sepasang oleh rakyat***
Ayat (2) Capres &cawapres diusulkan parpol/gabungan parpol***
BAB III Ayat (3) Capres&cawapres dilantik jk menang 50%dg 20%suara typ prov*** Cara
KEKUASAAN Ayat (4) Jk tdk ada Capres dan cawapres, mk Capres cawapres dipilih dr Pilpres
PEMERINTAHAN suara terbanyak rakyat****
NEGARA Ayat (5) Tata cara pemilihan Pres &Wapres lebih lanjut diatur UU ***
Pasal 7
Jabatan Pres Wapres 5 tahun, dpt dipilih 1x lagi* Jabatan
Pasal 7A
Pres dan wapres diberhentikan oleh MPR atas usulan DPR*** Pbrhentian
Pasal 7B
Ayat (1) Pasal 7A berlaku jk sebelumnya telah diajukan ke MK utk
memeriksa,mengadili & memutus pendapat***
Ayat (2) DPR melakukan pasal 7A dlm melaksanakan fungsi
pengawasan*** Tata Cara
Ayat (3) Pasal 7A dilakukan DPR jk disetujui 2/3 anggota DPR yg hadir dlm Pember -
sidang paripurna (sekurang2nya 2/3 anggota DPR) *** hentian
Ayat (4) MK memeriksa,mengadili pendapat DPR ttg aduannya paling lama
90 hari***
Ayat (5) Setelah MK mutuskn bhw pres/wapres melanggar, lalu DPR gelar

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 1
sidang paripurna, lalu usul ke MPR***
Ayat (6) MPR sidang ttg usulan DPR plg lambat 30 hari***
Ayat (7) Keputusan MPR diambil dr paripurna yg dihadiri ¾
anggota&disetujui 2/3 anggota yg hadir***
Pasal 7C
Presiden tidak dapat membubarkan DPR*** Tdk dpt
Pasal 8
Ayat (1) Jk Pres mangkat,mk digantikan Wapres sampai hbs jabatan***
Ayat (2) Kekosongan wapres selmbatnya 60 hr, MPR sidang penentuan
Jika
wapres dr 2 calon***
presiden
Ayat (3) Jk Pres wapres mangkat digantikan menlu mendagri menhan
mangkat
selambatnya 30 hr, MPR sidang unt mentukan pres wapres yg
diusulkan parpol/gab parpol****
Pasal 9
Ayat (1) Sbelum menjabat, pres wapres bersumpah dn berjanji ddpn
MPR/DPR*
Sumpah
Ayat (2) Jk MPR dan DPR tdk bs sidang, mk Pres Wapres brsumpah brjanji
ddpn pimpinan MPR disaksikn pimpinan MA*
Pasal 10
KEKUASAAN Pres memegang kekuasaan atas AD, AL, AU ADALAU
PEMERINTAHAN Pasal 11
NEGARA Ayat (1) Pres nyatakan perang,perdamaian&perjanjian atas persutujuan
DPR****
Perjanjian
Ayat (2) Pres mbuat perjanjian internasional lain atas persetujuan DPR***
Ayat (3) Ketentuan ttg perjanjian internasional diatur UU***
Pasal 12
Pres nyatakan bahaya, syaratnya ditetapkan UU Bahaya
Pasal 13
Ayat (1) Pres ngangkat duta & konsul
Duta &
Ayat (2) Pengangkatan duta atas pertimbangan DPR*
Konsul
Ayat (3) Pres mnerima duta Negara lain atas pertmbangan DPR*
Pasal 14
Ayat (1) Pres beri grasi & rehabilitasi atas pertimbangan MA*
Grasi
Ayat (2) Pres beri amnesti&abolisi atas pertimbangan DPR*
Pasal 15
Pres beri gelar,tanda jasa,tanda kehormatan diatur UU* Gelar
Pasal 16
Pres bentuk Dewan Pertimbangan utk beri nasihat diatur UU**** DPA
BAB IV
DEWAN
dihapus**** dihapus
PERTIMBANGAN
AGUNG
BAB V Pasal 17
KEMENTERIAN Ayat (1) Pres dibantu menteri
Menteri
NEGARA Ayat (2) Menteri diangkat&diberhentikan Pres*
Youtube : sinau bareng korikori
Telegram : sinau CPNS bareng Page 2
Ayat (3) Typ mentri membidangi urusan trntntu*
Ayat (4) Pembentukan,pengubahan&pembubaran kementrian diatur UU***
Pasal 18
Ayat (1) NKRI dibagi atas daerah Prov,kab,kota. Typ Prov,kab,kota punya
pemda diatur UU**
Ayat (2) Pemda prov,kab,kota urus pmerintahn dg asas otonomi & tugas
pembantuan **
Pemda
Ayat (3) Pemda Prov,kab,kota punya DPRD yg dpilih pemilu**
Prov,Kab/
Ayat (4) Gub,Bupati,Walkot dipilih scr demokratis**
Kota)
Ayat (5) Pemda mnjlnkn otonomi seluas”nya, kecuali urusan Pempus**
BAB VI Ayat (6) Pemda tetapkan perda utk melaksanakan otonomi& tugas
pembantuan**
PEMERINTAH Ayat (7) Susunan dn ttcara pnylggaraan Pemda diatur UU**
DAERAH Pasal 18A
Ayat (1) Hub.wewenang Pempus&Pemda diatur UU dg mprhatikan
kekhususan dn kragamn daerah**
Hubungan
Ayat (2) Hub.keuangan,pelayanum,SDA diatur scr adil&selaras brdasar
UU**
Pasal 18B
Ayat (1) Neg mengakui&mghormati Pemda yg bersifat khusus/istimewa**
Ayat (2) Neg.mengakui&mghormati kesatuan masy.hukum adat&hak Pengakuan
tradisional sesuai prinsip NKRI, diatur UU**
Pasal 19
Ayat (1) Anggota DPR dipilih melalui pemilu**
Ayat (2) Susunan DPR diatur UU** DPR
Ayat (3) DPR sidang sedikitnya 1x setahun**
Pasal 20
Ayat (1) DPR berkuasa membentuk UU *
Ayat (2) RUU dibahas DPR&Pres utk disetujui brsama*
Ayat (3) Jk RUU tdk disetujui bersama,tdk boleh diajukan lgi*
RUU
Ayat (4) Pres mengesahkan RUU yg disetujui brsama mjd UU*
BAB VII
Ayat (5) Jk RUU tsb tdk disahkan Pres stlh 30 hr, mk RUU tsb sah mjd
DEWAN
UU**
PERWAKILAN
Pasal 20A
RAKYAT
Ayat (1) DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, pengawasan**
Ayat (2) DPR punya hak interpelasi,hak angket,hak berpendapat**
Fungsi &
Ayat (3) Anggota DPR punya hak bertanya, ajukan usul,berpendapat, & hak
Hak DPR
imunitas**
Ayat (4) Hak DPR dan anggota DPR diatur UU**
Pasal 21
Anggota DPR berhak mengajukan usul RUU* Usul RUU
Pasal 22
Ayat (1) Dlm hal memaksa,Pres mnetapkan PP pengganti UU
PP
Ayat (2) PP hrs disetujui DPR pd sidang berikutnya

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 3
Ayat (3) Jk tdk disetuji DPR, maka PP harus dicabut
Pasal 22A
Ttcara pembentukan UU diatur UU** turU
Pasal 22B
Anggota DPR dpt diberhentikan, syarat&ttcaranya diatur UU** turU
Pasal 22C
Ayat (1) Anggota DPD dipilih dr typ prov melalui pemilu***
Ayat (2) Anggota DPD typ prov jmlhnya sama. Jml smw anggota DPD
<=1/3 anggota DPR*** DPD
Ayat (3) DPD siadng sedikitnya 1x setahun***
Ayat (4) Susunan dan kedudukan DPD diatur UU***
BAB VII A***
Pasal 22D
DPD
Ayat (1) DPD dpt mngajukan RUU OTDA,
hub.pusat&daerah,pembentukan&pemekaran, pengelolaan SDM,
SDA, dll kpd DPR***
Tugas DPD
Ayat (2) DPD ikut membahas RUU ttg ayat (1) ***
Ayat (3) DPD ikut mgawasi pelaksanaan UU ttg ayat (1) ***
Ayat (4) Anggota DPD dpt diberhentikan,syar&ttcara diatur UU***
Pasal 22E
Ayat (1) Pemilu dlaksanakn luberjurdil typ 5 thn sekali***
BAB VII B*** Ayat (2) Pemilu unt mmilih DPR, DPD, Pres wapres & DPRD ***
PEMILIHAN Ayat (3) Peserta pemilu DPR & DPRD adl parpol*** Pemilu 5
UMUM Ayat (4) Peserta pemilu DPD adl perseorangan*** thn sekali
Ayat (5) Pemilu diselenggarakn KPUbersifat nasional tetap mandiri***
Ayat (6) Ketentuan pemilu diatur UU***
Pasal 23
Ayat (1) APBN dtetapkan typ tahun dg UU, & dilakasanakan utk
kemakmuran rakyat***
APBN
Ayat (2) RUU APBN diajukan Pres dibahas dg DPR dg prtimbngan DPD***
Ayat (3) Jk DPR tdk setuju Ayat (2),mk gunakan APBN thn lalu***
Pasal 23A
BAB VIII
Pajak & pungutan memaksa lain diatur UU*** Pajak
HAL KEUANGAN
Pasal 23B
Macam & harga mata uang diatur UU**** Mata uang
Pasal 23C
Hal” lain mengenai keuangan Negara diatur UU*** Hal lain
Pasal 23D
Negara punya bank sentral, susunan,kewenangan,dll diatur UU**** Banksentral
Pasal 23E
Ayat (1) Utk memeriksa pengelolaan keuangan negara diadakn BPK yg
BAB VIII A***
bebas mandiri***
BPK
Ayat (2) Hasil pemeriksaan keuangan diserahkan ke DPR,DPD&DPRD*** BPK

Ayat (3) Hasil pemeriksaan tsb ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan
sesuai UU***

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 4
Pasal 23F
Ayat (1) Anggota BPK dpilih DPR dg prtimbangan DPD & diresmikan
Pres*** Anggota
Ayat (2) Pimpinan BPK dipilih dari & oleh anggota***
Pasal 23G
Ayat (1) BPK berkedudukan di Ibu Kota & punya perwakilan di typ prov***
Kdudukan
Ayat (2) Ketentuan lebih lanjut ttg BPK diatur UU***
Pasal 24
Ayat (1) Kehakiman mrpkn kkuasaan merdeka unt mnyelenggarakn
peradilan***
Ayat (2) Kehakiman dilakukan oleh MA&badan peradilan dibawahnya Kehakiman
(agm,militer, TU neg) & MK***
Ayat (3) Badan lain tentang kehakiman diatur UU ****
Pasal 24A
Ayat (1) MA berwenang mengadili tingkat kasasi, menguji perundang”an, &
wwenang lain yg diberikan UU***
Ayat (2) Hakim agung hrs berintegritas, tdk tercela, adil, professional &
berpenglaman***
MA
Ayat (3) Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kpd DPR utk
dapatkan persetujuan & disahkan Pres***
Ayat (4) Ketua & Waketua MA dipilih dari & oleh Hakim Agung***
Ayat (5) Susunan, kedudukan dll MA diatur UU***
Pasal 24B
BAB IX Ayat (1) Komisi yudisial berwenang mngusulkan pengangkatn Hakim Agung
KEKUASAAN & menegakkan kehormatan hakim***
KEHAKIMAN Ayat (2) Anggota Komisi Yudisial hrs brpengalaman di bid hukum,
KY
berintegrits, tdk tercela***
Ayat (3) Anggota KY diangkat&dberhntikan Pres atas persetujuan DPR***
Ayat (4) Susunan,kedudukan,dll ttg kom yudisial ditur UU***
Pasal 24C
Ayat (1) MK berwenang mengadili pd tk pertama&terakhir yg putusannya
final utk menguji UU thdp UUD, memutus sengketa kewenangan
lembaga Negara,membubarkan parpol, memutus perselisihan hasil
pemilu***
Ayat (2) MK mberi putusan pendapat DPR ttg pelanggaran Pres wapres***
Ayat (3) MK punya 9 anggota hakim konstitusi yg dtetapka Pres, 3 diajukn MK
MA, 3 diajukn DPR, 3 diajukan Pres***
Ayat (4) Ketua waketu MK dpilih dari&oleh hakim konstitusi***
Ayat (5) Hakim konstitusi hrs brintegritas,tdk tercela,adil,tdk merangkap sbg
pejabat negara***
Ayat (6) Ketentuan lain ttg MK diatur UU***
Pasal 25
Syarat” utk mjd & utk diberhentikan sbg hakim diatur UU TurU
BAB IX A** Pasal 25A****
WILAYAH NKRI : negara kepulauan,ciri nusantara dg batas & haknya diatur UU** NKRI
Youtube : sinau bareng korikori
Telegram : sinau CPNS bareng Page 5
NEGARA
Pasal 26
WN : Org” Indo asli & org” bangsa lain yg disahkn UU`
Ayat (1)
Warga
Ayat (2)
Penduduk : WNI & WNA yg tinggal di Indo**
Negara
Hal” ttg WN & Penduduk diatur UU**
Ayat (3)
Pasal 27
BAB X
Ayat (1) WN bersamaan kedudukannya wajib menjunjung hukum &
WARGA NEGARA Hak &
pemerintahan tnp kecuali
(WN) DAN Kewajiban
Ayat (2) Tiap WN berhak atas pekerjaan & penghidupan yg layak
PENDUDUK** WN
Ayat (3) Tiap WN wajib ikut serta dlm pmbelaan negara**
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat & berkumpul mengeluarkn pikiran dg lisan/tulisan Kemerdeka
ditetapkn UU an
berserikat
Pasal 28A
Tiap org berhak hidup dan mempertahankan hidupnya** Hak hidup
Pasal 28B
Ayat (1) Tiap org berhak berkeluarga & berketurunan melalui perkawinan yg Hak
sah** brkeluarga
Ayat (2) Tiap anak berhak tumbuh dilindungi dr kekerasan & diskrimi**
Pasal 28C
Ayat (1) Tiap org berhak mengembangkan diri, brpendidikan,manfaat Hak
IPTEK, demi meningkatkn kualitas hidup** bpndidikan
Ayat (2) Tiap org berhak memperjuangkan haknya**
Pasal 28D
Ayat (1) Typ org berhak atas pengakuan,jaminan,prlindungan hukum yg adil Hak
dan sama di depan hukum** prlindungn
Ayat (2) Tiap org berhak bekerja & mendapat imbalan yg layak & adil** hukum,bek
BAB XA**
Ayat (3) Tiap WN berhak atas kesempatan yg sama dlm pemerintahan** erja,kesem
HAK ASASI
Ayat (4) Tiap org berhak atas status kewarganegaraan** patan,kwar
MANUSIA (HAM)
ganegaraan
Pasal 28E
Ayat (1) Tiap orang berhak memeluk
agama,pendidikan,pekerjaan,kewarganegaraan,dll**
Hak
Ayat (2) Tiap org bebas meyakini kepercayaan & mnyatakn pikiran sesuai
Beragama
hati nurani**
Ayat (3) Tiap org berhak berserikat, berkumpul, berpendapat**
Pasal 28F
Tiap org berhak brkomunikasi & mndpt informasi, menggunakan saluran yg Hak
tersedia** komunikasi
Pasal 28G
Ayat (1) Tiap org berhak atas rasa aman & perindungan dr ancaman**
Hak Rasa
Ayat (2) Tiap org berhak bebas dr penyiksaan & mndapat suaka politik dr
Aman
negara lain**
Pasal 28H
Youtube : sinau bareng korikori
Telegram : sinau CPNS bareng Page 6
Ayat (1) Tiap org berhak sejahtera & mendapatkan pelayanan kesehatan**
Ayat (2) Tiap org berhak mendapat perlakuan khusus dlm mmperoleh Hak
keadilan & kesamaan** Kesehatan,
Ayat (3) Tiap org berhak ats jaminan sosial** jamsos,hak
Ayat (4) Tiap org berhak atas hak milik pribadi & tdk boleh diambil dg milik
sewenang” **

Pasal 28I
Ayat (1) Hak untuk hidup, tdk disiksa,kemerdekaan pikiran,agama,tdk
diperbudak,diakui ddpn hukum,dll**
Hak Bebas
Ayat (2) Tiap org berhak bebas dr prlakuan diskriminatif & dilindungi UU
perlakuan
atas itu**
diskriminat
Ayat (3) Identitas budaya dan hak masy tradisional dihormati**
if
Ayat (4) Perlindungan, pemenuhan HAM adl tnggung jwb pemerintah**
Ayat (5) Penegakan HAM dijamin dalam UU**
Pasal 28J
Ayat (1) Tiap org wajib menghormati HAM org lain** Hak
Ayat (2) Dlm mnjalankan hak & kebebasannya tiap org wajib tunduk pd hormati
pembatasan yg ditetapkan UU** HAM
Pasal 29
BAB XI Ayat (1) Negara berdasar atas Ketuhanan YME
Tuhan
AGAMA Ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk utk memeluk
YME
agamanya msg”
Pasal 30
Ayat (1) Tiap WN wajib ikut dlm pertahanan &keamanan negara**
Ayat (2) Pertahanan keamanan negara dilaksanakan oleh TNI & Polri sbg
BAB XII
kekuatan utama & rakyat sbg pendukung**
PERTAHANAN
Ayat (3) TNI : AD AL AU, brtugas TNI &
DAN KEAMANAN
mempertahankan,melindungi,keutuhan&kedaulatan negara** POLRI
NEGARA**
Ayat (4) POLRI menjaga kamtibmasy bertugas
melindungi,mengayomi,melayani,menegakan hukum**
Ayat (5) Susunan&kedudukan TNI POLRI diatur UU**
Pasal 31
Ayat (1) Stiap WN berhak mendptkan pendidikan****
Ayat (2) Stiap WN wajib ikut pendidikn dasar & dibiayai pemerintah****
Ayat (3) Pemerintah mnyelenggarakan sisdiknas utk mnecerdaskn
BAB XIII
bangsa****
PENDIDIKAN Pendidikan
Ayat (4) Anggaran pendidikan nasional sekurangnya 20% dr
DAN
APBN&APBD****
KEBUDAYAAN**
Ayat (5) Pemerintah memajukan IPTEK&menjunjung
*
agama&persatuan****
Pasal 32
Ayat (1) Neg memajukan & memelihara kebudayaan nasional****
Kbudayaan
Ayat (2) Neg memelihara bahasa daerah sbg kekayaan budaya nasional****

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 7
Pasal 33
Ayat (1) Perekonomian disusun atas asas kekeluargaan
Ayat (2) Cabang produksi yg menguasai hajat hidup org banyak dikuasai
Perekonom
negara
BAB XIV ian
Ayat (3) Bumi,air&kekayaan alam dikuasai negara utk kemakmuran rakyat
PEREKONOMIAN Nasional
Ayat (4) Perekonomian nasional dselenggrakn atas demokrasi ekonomi****
NASIONAL DAN
Ayat (5) Ketentuan lbh lanjut diatur UU****
KESEJAHTERAA
Pasal 34
N SOSIAL****
Ayat (1) Fakir miskin & anak terlantar dipelihara negara****
Ayat (2) Negara mengembangkan sistem jamina sosial rakyat**** Kesejahter
Ayat (3) Negara brtanggungjwb atas fasilitas kesehatan & fasilts umum**** aan Sosial
Ayat (4) Ketentuan lbh lanjut diatur UU****
Pasal 35
Bendera Indo : sang merah putih
BAB XV Pasal 36
BENDERA,BAHA Bahasa Negara : bahasa Indo
SA,DAN Pasal 36A** BenBaLam
LAMBANG Lambang Negara : Garuda Pancasila, semboyan bhineka tunggal ika Gu TurU
NEGARA SERTA Pasal 36B**
KEBANGSAAN**) Lagu kebangsaan : Indonesia raya
Pasal 36C**
Ketentuan lebih lanjut diatur UU
Pasal 37
Ayat (1) Usul perubahan UUD dibahas pd sidang MPR, diajukn sekurangnya
1/3 MPR dr jml anggota****
Ayat (2) Usul perubahn diajukn scr tertulis & jelas bagian mana dg
BAB XVI Perubahan
alasan****
PERUBAHAN UUD
Ayat (3) Utk mngubah pasal UUD sidang MPR dihadiri sekurangnya 2/3 jml
UUD (1/3,2/3,
anggota MPR****
50%+1)
Ayat (4) Putusan perubahan pasal UUD disetujui sekurangnya 50%+1
MPR****
Ayat (5) Khusus bentuk NKRI tdk dapat diubah****
Pasal I
Perundang”an tetap berlaku selama belum ada yg baru**** Perundang
an
ATURAN Pasal II
PERALIHAN Lembaga negara yg menentukan UUD masih berfungsi**** Lembaga
Pasal III
MK dibentuk selambatnya pd 17 Agst 2003,sebelum dbentuk dilakukan oleh MK
MA****
Pasal I
ATURAN MPR meninjau tap MPR**** Tap MPR
TAMBAHAN Pasal II
UUD 45 terdiri atas pembukaan dan pasal” **** UUD,pasal

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 8
Keterangan :

* = PERUBAHAN PERTAMA
** = PERUBAHAN KEDUA
*** = PERUBAHAN KETIGA
**** = PERUBAHAN KEEMPAT

Youtube : sinau bareng korikori


Telegram : sinau CPNS bareng Page 9
Rangkuman Bahasa Indonesia
Yang dibahas ada 12 Bab
1. Kalimat Utama

2. Ide Pokok, Pokok Pikiran, Gagasan Utama

3. Simpulan Bacaan

4. Kalimat Efektif

5. Kata Baku

6. Sinonim Antonim
7. Aturan Huruf Kapital

8. Penulisan kata Di, Ke, Per-

9. Aturan penulisan kata dasar berawalan / Aturan K, P, T, S

10. Aturan penulisan bilangan pada teks

11. Aturan Huruf Miring

12. Aturan Tanda Koma


Bab 1 Kalimat Utama
Biar mudah paham menentukan kalimat utama,
Pahami ini dulu...

Langkah-langkah seorang penulis membuat sebuah


paragraf....
Dalam membuat sebuah
paragraf,

Penulis biasanya
Mempunyai ide pokok
akan menuliskan tentang
apa...
Ide pokok tersebut lalu
dituliskan dalam kalimat
utama baik secara
tersurat atau tersirat.
Kalimat utama tersebut
merupakan kalimat
umum yang mewakili
ide pokok penulis

Kemudian dijelaskan
Oleh kalimat yang lebih
khusus
( kalimat penjelas )
Kalimat utama ini bisa
disimpan

A B C

Maksudnya?
Kalimat utama bisa
disimpan di

Awal
Belakang
Campuran
Jika Kalimat utama
disimpan di Awal
Kalimat 1 – Kalimat Utama
Kalimat 2 – Kalimat Penjelas

Kalimat 3 – Kalimat Penjelas

Kalimat 4 – Kalimat Penjelas


Jika Kalimat utama
disimpan di Belakang
Kalimat 1 – Kalimat Penjelas
Kalimat 2 – Kalimat Penjelas

Kalimat 3 – Kalimat Penjelas

Kalimat 4 – Kalimat Utama


Jika Kalimat utama
disimpan di Campuran
Kalimat 1 – Kalimat Utama
Kalimat 2 – Kalimat Penjelas

Kalimat 3 – Kalimat Penjelas

Kalimat 4 – Kalimat Utama


Berdasarkan Riset kami,
Yang sering muncul di soal itu :

70% Kalimat Utama di awal


25% Kalimat Utama di Belakang
5% Kalimat Utama Campuran
Lalu bagaimana cara kita menentukan Kalimat Utama
tersebut ada di

Awal, Belakang, Campuran ?


Bagaimana cara mencari Kalimat Utama?
Awal
Kalimat Utama Belakang
Campuran
Kalimat Utama ada di Awal jika : Kalimat Utama ada di Belakang jika :
Pada kalimat kedua : Pada kalimat terakhir :

a. Terdapat Repetisi ( pengulangan kata ) a. Terdapat Simpulan


b. Kata Rujukan ( ini, itu, tersebut ) b. Oleh karena itu, Oleh sebab itu,
c. Kata ganti orang ( ia, mereka, -nya ) Dengan demikian, Jadi...
Bab 2 - Ide Pokok, Pokok Pikiran,
Gagasan Utama.
Bagaimana cara mencari Ide Pokok?

Harus mencari dulu


Awal
Ide Pokok
Gagasan Utama Kalimat Utama Belakang
Pokok Pikiran tersurat & tersirat
Campuran
Kalimat Utama ada di Awal jika : Kalimat Utama ada di Belakang jika :
Pada kalimat kedua : Pada kalimat terakhir :

a. Terdapat Repetisi ( pengulangan kata ) a. Terdapat Simpulan


b. Kata Rujukan ( ini, itu, tersebut ) b. Oleh karena itu, Oleh sebab itu,
c. Kata ganti orang ( ia, mereka, -nya ) Dengan demikian, Jadi...
Bab 3 – Simpulan Paragraf
Cara Menentukan Simpulan Paragraf

1. Tentukan ide pokok / gagasan utama / pokok pikiran


paragraf

2. Jika yang disimpulkan adalah bacaan dari beberapa


paragraf, tentukan ide pokok setiap paragraf

3. Hubungkan ide pokok setiap paragraf


Bab 4 – Kalimat Efektif
Kalimat Efektif :

1. Minimal ada Subjek dan Predikat

2. Tidak Boros Kata

3. Tidak Ambigu ( jelas )

4. Logis ( bisa dipahami )

5. Penulisan sesuai PUEBI


Bab 5 – Kata Baku
Tips sukses menyelesaikan soal kata baku :
1. Membaca 250 Kata Baku yang sering keluar ( kami sediakan )

2. Berlatih soal sebanyak mungkin yang berkaitan kata baku

3. Jika ada kata baru yang kamu tau, Kamu bisa cek sendiri pada website
KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) untuk memahami arti daripada kata
tersebut dan juga menentukan apakah kata tersebut baku / tidak baku
250 KATA BAKU
Bab 6 – Sinonim & Antonim
Tips sukses menyelesaikan soal Sinonim &
Antonim :
1. Membaca 300 Sinonim dan 300 Antonim yang sering keluar
( Kami sediakan )

2. Berlatih soal sebanyak mungkin yang berkaitan soal sinonim antonim

3. Membeli buku khusus membahas Sinonim dan Antonim


300++ SINONIM
300++ ANTONIM
Bab 7 – Huruf Kapital
Aturan Huruf Kapital
Hanya membahas materi yang sering keluar
Aturan Pertama

1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan, gelar akademik, dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Contoh:
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Walikota Australia
Profesor Supomo
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama
Gubernur DKI Jakarta
Haji Muhidin

2. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau
nama tempat.

Contoh:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jendral Ahmad dilantik menjadi mayor jendral.
Aturan Kedua

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Contoh: tahun
Hijriah, bulan Juni, hari Jumat, hari Galungan, hari Lebaran

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh: Konferensi Asia Afrika. Perang Dunia II. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, bangsa, dan bahasa.
Contoh: bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jawa
Catatan: Kata "bahasa" pada "bahasa Indonesia" tidak diawali huruf kapital. kecuali saat dipakai sebagai nama (mata
pelajaran, dn.)

4. Nama bangsa, Suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf
awal kapital.
Contoh: kejawa-jawaan , kesunda-sundaan
Aturan Ketiga

1. Huruf kapital dipakai, sebagai huruf pertama nama geografi.


Contoh: Jakarta, Pulau Natuna, Dataran Tinggi Dieng, Asia Tenggara, Amerika Serikat, Danau Kelimutu, Gunung Bromo,
Jazirah Arab, Jawa Timur, Selat Sunda, Sungai Nil, Terusan Suez, Kecamatan Kanigoro, Pegunungan Himalaya

2. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital
Contoh: menyeberangi selat, mandi di sungai, berenang di danau

3. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Contoh:
pisang ambon, gula jawa, jeruk bali, petai cina
Aturan Keempat

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik,
dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
Surat Saudara telah kami terima dengan balk.

2. lstilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.


Contoh: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.’

3. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.


Contoh:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
Terima kasih atas perhatian Anda!
Bab 8 – Penulisan Kata
Penulisan Kata
Di, Ke, Per – Hanya membahas materi yang sering keluar
Aturan penulisan kata di

1. Penulisan di sebagai kata depan harus terpisah dari kata yang mengikutinya,
jika digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat, nama, waktu, dan lokasi.
Contohnya : di Bandung, di Jakarta, di malam hari, di kamar, di Toilet, di Pesawat

2. Penggunaan kata "di" dipisah jika tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-.

Contohnya, kata "di sana" tidak bisa diubah menjadi "me sana".
Maka penulisan di sana adalah dipisah.

Dipisahkan : di antara, di atas.


Digabungkan : ditulis, dibeli
Aturan penulisan kata ke ( Tempat & Kata Benda ke-an )

1. Kata ke sebagai kata depan


Setiap kali kata ke- diikuti oleh keterangan tempat maka penulisannya perlu dipisah.
Misalnya kata ke depan, ke belakang, ke Jakarta, ke Bandung, ke Singapura.

Sehingga cukup mengingat satu fungsi ini maka penulisan ke- yang benar dijamin akan selalu bisa dilakukan. Sebab
selain dengan fungsi sebagai penunjuk keterangan tempat, maka penulisannya disambung.

2. Kata ke sebagai awalan


Kata ke- yang berfungsi sebagai awalan maka penulisannya adalah disambung.
Kata berawalan ke- diakhiri akhiran-an membentuk kata benda dan harus digabung penulisannya.

Contoh: keberagaman, kebersamaan, kemanusiaan.

SPESIAL - Kata benda berawalan ke- (tanpa akhiran -an) hanya ada tiga: ketua, kekasih, dan kehendak.
Aturan penulisan kata ke ( Urutan )

1. Kata ke sebagai kata depan (penulisan dipisah)


2.
3. Kata ke sebagai awalan (penulisan digabung)

4. Kata ke sebagai sebagai penunjuk angka atau penomoran

Kata ke- juga memiliki fungsi lain sebagai penunjuk angka atau urutan.

• Angka berupa huruf Kata ke- bisa diikuti oleh angka bentuk huruf. Maka penulisan ke- yang benar adalah dengan
disambung. Misalnya kata kedua, ketiga, keempat, dst.
Contoh tersebut menunjukan angka atau urutan.

• Berupa angka Untuk kata ke- yang diikuti oleh angka maka penulisannya diikuti oleh tanda strip (-) baru kemudian
dituliskan angkanya.
Contohnya adalah kata ke-7, ke-3, ke-10, dan lain sebagainya.
Aturan penulisan kata per ( setiap, mulai, bagian )

Aturan 1
Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh: per meter (artinya tiap meter), satu per satu (artinya satu demi satu), per 1 Januari (artinya mulai satu Januari)

Aturan 2
Selain per yang mengandung arti di atas, ada juga per yang mempunyai arti dibagi . Per yang mengandung arti dibagi
ditulis digabungkan.

Contoh: satu pertiga, lima pertujuh.


Bab 9 – Penulisan Kata Dasar
Berawalan / Aturan K, P, T, S
Aturan penulisan kata dasar berawalan / Aturan K, P, T, S
Aturan 1
Kata dasar berawalan huruf k, p, t, dan s akan melebur jika mendapat awalan "me-", "pe-", "meng-" atau "peng-" hanya jika huruf
keduanya adalah huruf vokal.

Hal ini berlaku baik kata itu disertai akhiran atau tidak.

Contoh:
Tolong -> menolong, penolong
Korban -> mengorbankan, pengorbanan; bukan mengkorbankan

Aturan 2
Aturan 1 tidak berlaku apabila huruf keduanya (setelah huruf pertama k, p, t, dan s) adalah konsonan. Contoh:
Presentasi -> mempresentasikan; bukan memresentasikan
Kritik -> pengkritik, mengkritik; bukan pengeritik atau mengritik

Aturan 3
Pengecualian untuk kata yang sudah memiliki makna yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan atau kebiasaan masyarakat.
"Mengaji" bukan peleburan dari "mengkaji". Keduanya dianggap sebagai bentuk kata yang baku dengan penggunaan yang
berbeda. ( Perbanyak latihan soal )
Bab 10 – Penulisan Bilangan
Aturan penulisan bilangan pada teks
1. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh: Sepuluh siswa terbaik mendapat hadiah.

2. Angka dipakai untuk menomori alamat.


Contoh: Jalan Melati No. 25.

3. Angka yang menyatakan urutan bisa ditulis dengan tanda hubung.


Contoh : abad ke-20 , peringkat ke-5

4. Angka akhiran —an dihubungkan dengan tanda hubung.


Contoh: tahun 1970-an.

5. Bilangan dalam teks ditulis dengan huruf ketika bisa dinyatakan dengan satu atau dua kata.
Contoh: lima buah apel, tiga juta lembar.

6. Bilangan dalam teks ditulis dengan angka ketika harus dinyatakan dengan Iebih dari dua kata.
Contoh: 36 halaman, 21 kata.
Bab 11 – Penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Bab 12 – Penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma

Anda mungkin juga menyukai