TWK - NASIONALISME
Internal Eksternal
Faktor Internal
1. Munculnya kaum terpelajar
2. Kemiskinan, kelaparan, dan kesengsaraan yang
merajalela
3. Kenangan kejayaan masa lampau
4. Politik diskriminasi oleh kolonial belanda
Orang Belanda dan Eropa
Orang Cina, Jepang, Arab ( Timur Asing )
Penduduk pribumi
Faktor Eksternal
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
2. Kebangkitan nasionalisme Negara-negara Asia-Afrika
3. Masuknya paham-paham baru, Liberalisme,
Nasionalisme, Demokrasi, Komunisme, Pan Islamisme
Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Indische Partij
Didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912 oleh
Tiga serangkai (Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara
/Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo)
TWK - INTEGRITAS
Menurut KBBI,
Definisi Integritas
Secara singkatnya :
Kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan dari
seseorang
2) Dimensi Konsistensi
Konsisten dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
3) Dimensi Keberanian
Berani Menyampaikan kebenaran dengan penuh
percaya diri
(9 + 1) NILAI INTEGRITAS
BERSIH KORUPSI
Indonesia memiliki
kekayaan yang luar biasa..
17.395 Pulau
9.903 Km
Garis Pantai
270.2 Juta
Penduduk Indonesia
1. Kesejahteraan Umum
2. Demokrasi
3. Hak Asasi Manusia
4. Lingkungan Hidup,
5. Ketentuan Hukum Nasional
6. Hukum Internasional, dan
7. Kebiasaan Internasional, serta
8. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai
SISTEM PERTAHANAN
KEAMANAN
RAKYAT SEMESTA
(SISHANKAMRATA)
Bela Negara...
Tidak hanya angkat senjata
Tidak harus jadi Tentara
Jadilah Kader Bela Negara
Lakukan yang terbaik untuk Bangsa dan Negara
Berolahraga
Pilar Negara
UUD 1945
Pancasila
NKRI
11 Februari 1950
Telah ditetapkan melalui
Peraturan Pemerintahan Nomor
66 Tahun 1951
17 Oktober 1951
Telah Dibuat Undang-Undang
28 Oktober 1951
sebagai Lambang Negara
Pasal 28I
Ayat (1) Hak untuk hidup, tdk disiksa,kemerdekaan pikiran,agama,tdk
diperbudak,diakui ddpn hukum,dll**
Hak Bebas
Ayat (2) Tiap org berhak bebas dr prlakuan diskriminatif & dilindungi UU
perlakuan
atas itu**
diskriminat
Ayat (3) Identitas budaya dan hak masy tradisional dihormati**
if
Ayat (4) Perlindungan, pemenuhan HAM adl tnggung jwb pemerintah**
Ayat (5) Penegakan HAM dijamin dalam UU**
Pasal 28J
Ayat (1) Tiap org wajib menghormati HAM org lain** Hak
Ayat (2) Dlm mnjalankan hak & kebebasannya tiap org wajib tunduk pd hormati
pembatasan yg ditetapkan UU** HAM
Pasal 29
BAB XI Ayat (1) Negara berdasar atas Ketuhanan YME
Tuhan
AGAMA Ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk utk memeluk
YME
agamanya msg”
Pasal 30
Ayat (1) Tiap WN wajib ikut dlm pertahanan &keamanan negara**
Ayat (2) Pertahanan keamanan negara dilaksanakan oleh TNI & Polri sbg
BAB XII
kekuatan utama & rakyat sbg pendukung**
PERTAHANAN
Ayat (3) TNI : AD AL AU, brtugas TNI &
DAN KEAMANAN
mempertahankan,melindungi,keutuhan&kedaulatan negara** POLRI
NEGARA**
Ayat (4) POLRI menjaga kamtibmasy bertugas
melindungi,mengayomi,melayani,menegakan hukum**
Ayat (5) Susunan&kedudukan TNI POLRI diatur UU**
Pasal 31
Ayat (1) Stiap WN berhak mendptkan pendidikan****
Ayat (2) Stiap WN wajib ikut pendidikn dasar & dibiayai pemerintah****
Ayat (3) Pemerintah mnyelenggarakan sisdiknas utk mnecerdaskn
BAB XIII
bangsa****
PENDIDIKAN Pendidikan
Ayat (4) Anggaran pendidikan nasional sekurangnya 20% dr
DAN
APBN&APBD****
KEBUDAYAAN**
Ayat (5) Pemerintah memajukan IPTEK&menjunjung
*
agama&persatuan****
Pasal 32
Ayat (1) Neg memajukan & memelihara kebudayaan nasional****
Kbudayaan
Ayat (2) Neg memelihara bahasa daerah sbg kekayaan budaya nasional****
* = PERUBAHAN PERTAMA
** = PERUBAHAN KEDUA
*** = PERUBAHAN KETIGA
**** = PERUBAHAN KEEMPAT
3. Simpulan Bacaan
4. Kalimat Efektif
5. Kata Baku
6. Sinonim Antonim
7. Aturan Huruf Kapital
Penulis biasanya
Mempunyai ide pokok
akan menuliskan tentang
apa...
Ide pokok tersebut lalu
dituliskan dalam kalimat
utama baik secara
tersurat atau tersirat.
Kalimat utama tersebut
merupakan kalimat
umum yang mewakili
ide pokok penulis
Kemudian dijelaskan
Oleh kalimat yang lebih
khusus
( kalimat penjelas )
Kalimat utama ini bisa
disimpan
A B C
Maksudnya?
Kalimat utama bisa
disimpan di
Awal
Belakang
Campuran
Jika Kalimat utama
disimpan di Awal
Kalimat 1 – Kalimat Utama
Kalimat 2 – Kalimat Penjelas
3. Jika ada kata baru yang kamu tau, Kamu bisa cek sendiri pada website
KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) untuk memahami arti daripada kata
tersebut dan juga menentukan apakah kata tersebut baku / tidak baku
250 KATA BAKU
Bab 6 – Sinonim & Antonim
Tips sukses menyelesaikan soal Sinonim &
Antonim :
1. Membaca 300 Sinonim dan 300 Antonim yang sering keluar
( Kami sediakan )
1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan, gelar akademik, dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Walikota Australia
Profesor Supomo
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama
Gubernur DKI Jakarta
Haji Muhidin
2. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau
nama tempat.
Contoh:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jendral Ahmad dilantik menjadi mayor jendral.
Aturan Kedua
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Contoh: tahun
Hijriah, bulan Juni, hari Jumat, hari Galungan, hari Lebaran
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh: Konferensi Asia Afrika. Perang Dunia II. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, bangsa, dan bahasa.
Contoh: bangsa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jawa
Catatan: Kata "bahasa" pada "bahasa Indonesia" tidak diawali huruf kapital. kecuali saat dipakai sebagai nama (mata
pelajaran, dn.)
4. Nama bangsa, Suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf
awal kapital.
Contoh: kejawa-jawaan , kesunda-sundaan
Aturan Ketiga
2. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital
Contoh: menyeberangi selat, mandi di sungai, berenang di danau
3. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Contoh:
pisang ambon, gula jawa, jeruk bali, petai cina
Aturan Keempat
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik,
dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
Surat Saudara telah kami terima dengan balk.
1. Penulisan di sebagai kata depan harus terpisah dari kata yang mengikutinya,
jika digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat, nama, waktu, dan lokasi.
Contohnya : di Bandung, di Jakarta, di malam hari, di kamar, di Toilet, di Pesawat
2. Penggunaan kata "di" dipisah jika tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif dengan menambahkan imbuhan me-.
Contohnya, kata "di sana" tidak bisa diubah menjadi "me sana".
Maka penulisan di sana adalah dipisah.
Sehingga cukup mengingat satu fungsi ini maka penulisan ke- yang benar dijamin akan selalu bisa dilakukan. Sebab
selain dengan fungsi sebagai penunjuk keterangan tempat, maka penulisannya disambung.
SPESIAL - Kata benda berawalan ke- (tanpa akhiran -an) hanya ada tiga: ketua, kekasih, dan kehendak.
Aturan penulisan kata ke ( Urutan )
Kata ke- juga memiliki fungsi lain sebagai penunjuk angka atau urutan.
• Angka berupa huruf Kata ke- bisa diikuti oleh angka bentuk huruf. Maka penulisan ke- yang benar adalah dengan
disambung. Misalnya kata kedua, ketiga, keempat, dst.
Contoh tersebut menunjukan angka atau urutan.
• Berupa angka Untuk kata ke- yang diikuti oleh angka maka penulisannya diikuti oleh tanda strip (-) baru kemudian
dituliskan angkanya.
Contohnya adalah kata ke-7, ke-3, ke-10, dan lain sebagainya.
Aturan penulisan kata per ( setiap, mulai, bagian )
Aturan 1
Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: per meter (artinya tiap meter), satu per satu (artinya satu demi satu), per 1 Januari (artinya mulai satu Januari)
Aturan 2
Selain per yang mengandung arti di atas, ada juga per yang mempunyai arti dibagi . Per yang mengandung arti dibagi
ditulis digabungkan.
Hal ini berlaku baik kata itu disertai akhiran atau tidak.
Contoh:
Tolong -> menolong, penolong
Korban -> mengorbankan, pengorbanan; bukan mengkorbankan
Aturan 2
Aturan 1 tidak berlaku apabila huruf keduanya (setelah huruf pertama k, p, t, dan s) adalah konsonan. Contoh:
Presentasi -> mempresentasikan; bukan memresentasikan
Kritik -> pengkritik, mengkritik; bukan pengeritik atau mengritik
Aturan 3
Pengecualian untuk kata yang sudah memiliki makna yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan atau kebiasaan masyarakat.
"Mengaji" bukan peleburan dari "mengkaji". Keduanya dianggap sebagai bentuk kata yang baku dengan penggunaan yang
berbeda. ( Perbanyak latihan soal )
Bab 10 – Penulisan Bilangan
Aturan penulisan bilangan pada teks
1. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh: Sepuluh siswa terbaik mendapat hadiah.
5. Bilangan dalam teks ditulis dengan huruf ketika bisa dinyatakan dengan satu atau dua kata.
Contoh: lima buah apel, tiga juta lembar.
6. Bilangan dalam teks ditulis dengan angka ketika harus dinyatakan dengan Iebih dari dua kata.
Contoh: 36 halaman, 21 kata.
Bab 11 – Penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Aturan penulisan Huruf Miring
Bab 12 – Penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma
Aturan penulisan Tanda Koma