Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN

TWK - NASIONALISME

Nasionalisme secara Etimologi


Berasal dari kata latin ‘Natio’ yang berarti
Kelahiran dan Suku.
Dalam perkembanganya kemudian dikembangkan
menjadi Nation (bahasa Inggris, Jerman, dan
Belanda) yang artinya adalah Bangsa.

Pengertian Nasionalisme menurut KBBI

Materi Nasionalisme menurut PermenpanRB


No. 27 Tahun 2021

Semangat Nasionalisme ditampung dalam


Butir Pengamalan Sila ke-3

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa apabila diperlukan
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan
dan bertanah air Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
7. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika
8. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa

Contoh Pengamalan Butir 1

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta


kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.

> Dalam pekerjaan kita, misalkan disatukan dalam satu


tim dengan teman kita yang berasal dari suku, budaya,
adat istiadat, agama yang berbeda.

Tentunya harus bisa menerima, jangan membeda-


bedakan, kita utamakan kepentingan bersama demi
tercapainya persatuan dan kesatuan, harus bisa bersatu
menjalankan pekerjaan meskipun berbeda

Contoh Pengamalan Butir 2

Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara


dan bangsa apabila diperlukan.

> Misalkan rekan adalah sebagai seorang Dokter


ataupun Perawat yang saat ini sedang dibutuhkan di
Indonesia dalam rangka penanganan Covid-19. Hal
seperti ini mengharuskan rekan untuk selalu kerja diluar
jam kerja karena pasien yang terus berdatangan.
Kemudian rekan menerimanya dengan senang hati
karena mementingkan kepentingan negara/masyarakat
daripada pribadi
Contoh Pengamalan Butir 3

Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan


bangsa.

> Membeli produk dalam negeri, tidak menghinakan


produk dalam negeri

> Mencintai warisan alam Indonesia dan tidak


merusaknya

Contoh Pengamalan Butir 4

Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan


bertanah air Indonesia.

> Memakai batik (Menjaga Kebudayaan)

Contoh Pengamalan Butir 5

Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

> Tidak membuat sesuatu hal yang dapat menyulut


perpecahan contoh :
membagikan info hoax yang isinya menghinakan suatu
etnis/agama/budaya/adat istiadat tertentu

Contoh Pengamalan Butir 6

Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar


Bhinneka Tunggal Ika.

> Indonesia dalah negara multikultural, kita harus bisa


meresponnya dengan sikap kebhinekaan agar tercipta
persatuan.

> Misal dalam bekerja ditempatkan dengan teman yang


berbeda suku/budaya/agama/adat/asal daerah, maka
kita harus bisa menerimanya dengan baik, HARUS BISA
BERSATU MESKIPUN BERBEDA
Contoh Pengamalan Butir 7

Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan


bangsa.

> Meskipun berbeda etnis, budaya, suku, adat istiadat,


harus bisa bersatu dalam menjalankan pekerjaan

Sikap Nasionalisme yang berlebih disebut


Chauvinisme

Sikap ini justru malah memacu akan merendahkan


negara lain

Faktor penyebab Nasionalisme


di Indonesia

Internal Eksternal

Faktor Internal
1. Munculnya kaum terpelajar
2. Kemiskinan, kelaparan, dan kesengsaraan yang
merajalela
3. Kenangan kejayaan masa lampau
4. Politik diskriminasi oleh kolonial belanda
Orang Belanda dan Eropa
Orang Cina, Jepang, Arab ( Timur Asing )
Penduduk pribumi

Faktor Eksternal
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
2. Kebangkitan nasionalisme Negara-negara Asia-Afrika
3. Masuknya paham-paham baru, Liberalisme,
Nasionalisme, Demokrasi, Komunisme, Pan Islamisme
Awal Kebangkitan
Nasionalisme –
Budi Utomo

Didirikan tanggal 20 Mei 1908 (Hari Kebangkitan


Nasional)
Digagas/dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo
Berfokus pada Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan
Organisasi Indonesia pertama Ketua Dr. Soetomo

Wahidin berkeliling ke Pulau Jawa untuk melakukan


sosialisasi terkait pentingnya pendidikan.

Wahidin menggalang dana dengan tujuan untuk


membantu penyelenggaraan pendidikan bagi warga
pribumi yang tidak memiliki biaya. Dana ini disebut
Studie Fond atau Dana Pelajar.

Pada 1907, Wahidin berkunjung ke STOVIA menemui


pelajar STOVIA untuk menyampaikan pemikirannya
mengani nasib rakyat pribumi yang tidak mendapatkan
perhatian dari pemerintah kolonial belanda dalam
bidang pendidikan sehingga ia menganjutkan untuk
membentuk organisasi yang bertujuan memajukan
pendidikan di Indonesia dan meningkatkan martabat
bangsa Indonesia

Keduanya kemudian membentuk organisasi Budi Utomo


pada 20 Mei 1908. Budi Utomo menjadi organisasi
pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan
beranggotakan mahasiswa STOVIA atau Sekolah
Kedokteran Batavia. Dan di ketuai oleh dr. Soetomo

Berdirinya Budi Utomo menjadi awal kebangkitan


nasional atau pergerakan nasional, sehingga ditetapkan
sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Awal Kebangkitan
Nasionalisme - Serikat Islam
Didirikan oleh H. Samanhudi tanggal 16 Oktober 1905 di
Surakarta/Solo dengan nama awal Sarekat Dagang
Islam (SDI)

Latar belakang : persaingan dagang antara pedagang


pribumi dengan Cina. Kemudian di pimpin oleh H.O.S
Cokroaminoto dengan menghilangkan kata "Dagang"
pada 10 September 1912

Tujuan : Memajukan perdagangan, Mengembangkan jiwa


dagang, Memberikan pertolongan kepada yang
mengalami kesulitan, Memajukan kepentingan rohani
dan jasmani bagi penduduk pribumi, memajukan
kehidupan agama islam di Indonesia

Meski dalam anggaran dasar tidak ada unsur politik,


dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar
terhadap unsur-unsur politik dan menentang
ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh
pemerintah kolonial.

Pada kongres ketiga, sudah memiliki 50 cabang dan


menjadi organisasi yang terbesar saat itu.

Pada kongres ketiga, sudah memiliki 50 cabang dan


menjadi organisasi yang terbesar saat itu (berasaskan
islam) karena yang ikut adalah berasal dari agama islam
(mayoritas) dan merupakan organisasi terbuka, bisa
menerima anggota walaupun dari organisasi lain

Sehingga timbul pro kontra karna banyak orang yang


dobel organisasi.

Namun, pada 1921, SI terpecah menjadi dua kubu, yaitu


SI Putih dan SI Merah. Setelah SI mengalami
perkembangan pesat, organisasi ini mulai disusupi
dengan paham sosialisme revolusioner. Paham ini
disebarkan oleh H.J.F.M Sneevliet yang mendirikan ISDV
(Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) pada
1914.
ISDV berusaha menyebarkan pengaruhnya, tetapi
karena paham yang mereka anut tidak berakar di
Indonesia, akhirnya penyebaran ini kurang berhasil.
Guna mengatasi hal ini, mereka menggunakan taktik
infiltrasi atau dikenal sebagai blok di dalam. Mereka
menyusup ke tubuh SI dengan tujuan yang sama, yaitu
membela rakyat kecil dan menentang kapitalisme
dengan cara yang beda.

Serikat Islam dibagi 2 :


SI Putih (Golongan Kanan) Tokoh : H.O.S. Cokroaminoto,
H. Agus Salim, Abdul Muis dan Suryopranoto di
Yogyakarta berideologi islam

SI Merah (Golongan Kiri) Tokoh : Semaun, Alimin, Tan


Malaka, dan Darsono yang berpusat di Semarang
berideologi Marxcis nantinya menjadi PKI

Pada 1923, nama Sarekat Islam diubah menjadi Partai


Sarekat Islam. Perubahan ini didasari dengan adanya
disiplin partai yang melarang keanggotaan rangkap.
Pada 1929, nama PSI berubah menjadi Partai Sarekat
Islam Indonesia (PSII) karena tujuan perjuangan adalah
mencapai kemerdekaan nasional.

Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Indische Partij
Didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912 oleh
Tiga serangkai (Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara
/Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo)

> Partai Politik Pertama di Indonesia


> Memiliki majalah De Express

Tujuan : Melepaskan diri daripada penjajahan belanda


Semboyan : Indie los van holland (Hindia lepas dari
holland) dan Indie voor inders (hindia untuk orang
hindia)

✓ lndische Partij banyak mengeluarkan tulisan kritika ke


pemerintah Hindia Belanda.
Salah satu tulisan yang paling terkenal adalah tulisan
dari Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) berjudul
'Als lk eens Nederlander was (Seandainya aku adalah
orang Belanda)" di surat kabar De Express pada tanggal
13 Juni 1913

Program Kerja Indische Partij :

1. Meresapkan cita-cita kesatuan nasional hindia


(Indonesia)
2. Mendapatkan persamaan hak bagi semua orang
hindia
3. Meningkatkan pengajaran yang kegunaannya harus
ditujukan untuk kepentingan ekonomi hindia
4. Memperbaiki perkembangan ekonomi bangsa hindia
dengan memperkuat ekonomi lemah
5. Memberantas usaha yang membangkitkan
kebencian antara agama yang satu dengan yang
lainnya

Maret 1913 - Permohonan untuk mendapatkan


pengakuan sebagai badan hukum di tolak belanda
karena radikal.

Kemudian Suwardi menulis Als ik een Nederlander was


(Seandainya aku seorang Belanda) yang berisi
sarkasme. Belanda ingin merayakan 100 tahun
penjajahan dari perancis tapi mengumpulkan dana dari
hindia belanda (tidak etis)

Tulisan ini kemudian didukung oleh Douwes Dekker.


Douwes mengkritik dalam tulisan bertajuk Onze Helden:
Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat
(Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soerjaningrat).

Akibatnya, ketiga tokoh ini ditangkap Dowes deker ke


timor Dr. Cipto Mangunkusumo ke Banda Suwardi
Suryadiningrat ke Bangka kemudian ke Belanda

Setelah kembali ke Indonesia Dowes dekker mendirikan


Kesatrian Institut Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman
Siswa Cipto mangunkusumo mendirikan surat kabar
(Penggugah)
Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Perhimpunan
Indonesia
> lndische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia
berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia

> Tokoh-tokoh PI yaitu Iwa Kusumantri, Soekiman


Wirdjosandjojo, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, Sultan
Sjahrir, dan Soetomo.

> Di tahun 1922, organisasi Indische Vereeniging


berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dan
mengangkat R. Iwa Kusuma Sumantri asal Jawa Barat
sebagai ketuanya. Sementara Moh. Hatta bertindak
sebagai bendahara

Didirikan Belanda pada 1908. Awalnya organisasi ini


bernama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan
Soripada dan RM Noto Suroto.

Semenjak tahun 1923, PI sudah aktif berjuang untuk


memelopori dari jauh perjuangan kemerdekaan untuk
seluruh rakyat Indonesia. Kemudian pada 1925 namanya
berganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Istilah Indonesia sendiri dipakai untuk menunjukkan


identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan
kata Hindia Belanda.

Tokoh yang tergabung dalam PI adalah Mohammad


Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan
sendiri tanpa meminta kepada pemerintah kolonial
Belanda.

Organisasi ini melahirkan majalah dengan nama Hindia


Poetra yang berganti menjadi Indonesia Merdeka.
Awal Kebangkitan
Nasionalisme – Indische Social
Democratische Vereeniging
(ISDV)
Sneevliet bersama rekan-rekan Partai Buruh Sosial
Demokrat Belanda di Surabaya, mendirikan ISDV pada 9
Mei 1914.

Organisasi ini menganut paham Marxisme yang


kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia
pada 23 Mei 1920.

Organisasi Pergerakan Nasional ini kemudian diubah


kembali menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada
Desember 1920.

PKI diketuai oleh Semaun, Darsono sebagai wakil,


Bergsma sebagai sekretaris, juga tokoh seperti Alimin
Prawirodirdjo dan Musso.

Tanggal 13 November 1926, PKI melakukan


pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian
kalah oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dari aksi tersebut, PKI dianggap sebagai partai


terlarang dan tokoh-tokohnya pun ditangkap juga
diasingkan ke Tanah Merah dan Boven Digul.
Awal Kebangkitan
Nasionalisme –
Partai Nasional Indonesia

> PNI adalah partai politik tertua di Indonesia

> PNI merupakan salah satu partai paling berpengaruh di


Indonesia sejak pertama kali berdiri tanggal 4 Juli 1927.

> Pada waktu itu, banyak organisasi pergerakan


nasional yang didirikan untuk menyadarkan bangsa
Indonesia akan pentingnya sebuah kemerdekaan

> Sukarno terpilih menjadi ketua dewan pengurus umum


PNI yang pertama kali.

> Adapun program dari PNI tertuang dalam pasal 2


anggaran dasarnya yang tujuan utamanya adalah
kemerdekaan Indonesia sepenuhnya. Sedangkan pasal
3 berisikan tentang kerjasama dengan semua organisasi
di Indonesia untuk mencapai tujuan yang sama yaitu
Indonesia merdeka

Anda mungkin juga menyukai