Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEJARAH

MASA PERGERAKAN KEBANGSAAN

DISUSUN OLEH :

1. ROBIATUL ADAWIAH
2. LILANI AYU LESTARI
3. REYGINA RATU SALINDRI
4. GALUH REFFYANDA M.S
5. YESINTA ALDA DEWI AULIA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sejak menginjakan kakinya di bumi indonesia pada tahun 1956,penjajah belanda
Kurang memperhtikan kesejahteraan golongan pribumi (orang-orang
indonesia).mereka terus mengeruk kekayaan alam dan menindas rakyat,indonesia
tanpa mau memperhatikan nasib rakyat itu sendiri.pada akhir abad ke-19,C.Th. Van
Deventer mengkritik keadaan itu melalui salah satu karangannya yang berjudul utang
budi.C.Th Van Deveter antara lain menyatakan bahwa kemakmuran belanda diperoleh
berkat kerja dan jasa orang indonesia. Oleh sebab itu, bangsa belanda sebagai bangsa
yang maju dan bermoral harus membayar utang budi kepada bangsa
indoonesia.Caranya adalah dengan menjalankan politik balas budi atau dikenaldengan
sebutan politik etis
Politik etis yang diusulkan oleh C.Th.Van Deventer berisi tentang perbaikan-
perbaikan dalam bidang irigasi(pengairan),transmigrasi (perpindahan),dan edukasi
(pendidikan).akan tetapi pelaksanaan nya tidak terlepas dari kepentingan pemerintah
hindia belanda .Politik etis sebenarnya merupakan bentuk penjajahan kebudayaan yang
halus sekali. Program edukasi itu sendiri sebenarnya merupakan pelaksanaan dari
politik asosiasi yang berarti penggantian kebudayaan asli tanah jajahan dengan
kebudayaan penjajah
Walaupun menyimpang dari tujuan semula,beberapa pelaksanaan dari politik etis
telah membawa pengaruh yang baik.Misalnya,dengan didirikannya sekolah-sekolah
untuk golongan pribumi.Tujuannya adalah untuk memperoleh tenaga baru pegawai
rendah yang bersedia digaji lebih murah daripda tenaga bangsa-bangsa belanda.Banyak
nya penduduk pribumi yang bersekolah telah menghasilkan kaum cerdik pandai
dikalangan penduduk pribumi.Kaum cerdik pandai inilah yang mempelopori kesadaran
kebangsaan,yaitu suatu kesadaran tentang perlunya persatuan dan kesatuan
bangsa.Peristiwa timbulnya kesadaran bangsa disebut kebangkitan nasional indonesia
kaum cerdik pandai ini pula yang mempeloporin dan memimpin pergerakan nasional
pada awal abad ke-20.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dri makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan pergerakan nasional Indonesia (Budi Utomo, Serekat
Dagang Islam, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia, Usaha Mempersatukan partai
partai, Pergerakan Kaum Wanita, Sumpah Pemuda)

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan untuk pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemenuhan tugas sekolah sejarah Nasional Indonesia
2. Untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang pergerakan nasional Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BUDI UTOMO


Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai gagasan
untuk mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan
dana untuk membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar
dapdi memneruskan ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan gagasannya
tersebut, beliau mengadakan perjalanan keliling jawa.
dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa mahasiswa STOVIA.
STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokterdokter pribumi. Mahasiswa-maha
siswa tersebut antara lain Sutomo, Cakupuntuk Mangunkusumo, Gunawan
Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin Sudirohusodo memberikan
dorongan kepada mereka agar membentuksuatu organisasi.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa
STOVIA organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang
utama. Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia
dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana
kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini
lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka
tawuran, bikin rusuh, bandel, dan sebagainya. biasanya anak sekolah tersebut
menyebut dengan singkatan Budut / Boedoet (Boedi etomo).
Pada tanggal 20 Mei 1908, diperingati sebagai Hari kebangkitan Nasional
Indonesia. Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan
kepada pemerintah Hindia Belanda sebagai mana berikut ini:
1. Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru, baik guru bumi putera maupun
sekolah priyayi.
2. Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
3. Menyediakan lebih banyak tempat sekolah pertanian.
4. Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.

5
5. Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6. Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
7. Mendirikan TK/Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
8. Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyamangku pendidikan di sekolah
rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk
mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
1. Tidak mengadakan kegiatan politik.
2. Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
3. Terbatas wilayah jawa dan madura.
4. Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati karanganyar sebagai
ketua.
Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebagai hukum yang sah
karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak
maksimal karena hal, yakni:
1. Mengalami kesulitan dinansial
2. Keluarga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial
daripada rakyat.
3. Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4. Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
5. Bupati-bupati lebih suka mewujudkan organisasi masing-masing.
6. Bahasa Belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7. Pengaruh golongan
priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.

2.2 SERIKAT DAGANG ISLAM


Revolusi Nasional Cina yang dipelopori oleh dr. Sun Yat Sen pda tanggal 10
Oktober 1911 telah berpengaruh terhadp orang-orang cina perantauan di Indonesia.
Mereka segera mendirikan ikatan-ikatan yang bercorak nasionalis perjualan bahan
bahan batik. Para pedagang batik pribumi merasa tergesah atau dirugikan. Untuk
menghadapi para pedagang cina itu, pada tahun 1911 dagang islam (SDI). Tujuan
berdirinya Sarikat Dagang Islam adalah :
A. Memajukan perdagangan.
B. Melawan monopoli pedagang tionghoa, dan

6
C. Memajukan agama islam
Serikat Dagang Islam mengalami perkembangan pesat karen bersifat nasionalis,
religius, dan ekonomis.

2.3 INDISCHE PARTIJ


Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25
Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto
Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Maksudnya adalah sebagai mengganti
Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di
Indonesia. Hal ini disebabkan telah tersedianya keganjilan-keganjilan yang terjadi
(diskriminasi) khususnya sela keturunan Belanda totok dengan orang Belanda
campuran (Indonesia). IP sebagai organisasi campuran menginginkan telah tersedianya
kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari telah tersedia karena jumlah
orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera
supaya letak organisasinya makin semakin kuat.
Indische Partij, yang berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai
pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia.
Partai ini berupaya didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonial
Hindia Belanda tetapi tidak diterima pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan
dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di
negara yang dijajah. Argumen penolakkannya adalah karena organisasi ini
diasumsikan oleh jjqhwderb kolonial masa itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme
rakyat dan memperagakan usaha dalam sebuah kesatuan sebagai menentang
pemerintah kolonial Belanda.
Selain itu juga disadari betapa pun baiknya usaha bangunan oleh orang Indonesia,
tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa telah tersedianya bantuan orang-orang
bumiputera. Perlu dikenal bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan
campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indonesia. Indische Partij merupakan satu-
satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan memperagakan usaha di
babak politik dan berhasrat mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij
adalah sebagai membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP
menggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar De Expres pimpinan
E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana prasarana sebagai membangkitkan rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena

7
mau mendobrak kenyataan politik rasial yang diterapkan pemerintah kolonial. Aksi ini
terlihat nyata pada tahun 1913. Masa itu pemerintah Belanda akan mengadakan
peringatan 100 tahun lepasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Perancis).
Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalah
suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah memperagakan upacara
peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya.
Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pimpinan Indische
Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul Als
ik een Nederlander was (Andaikan saya seorang Belanda). Dampak dari tulisan itu
R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto
Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul
Kracht of Vrees?, mengandung tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr.
Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, Douwes Dekker
mengkritik dalam tulisan di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze
Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto
Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Kecaman-kecaman yang menentang
pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada
tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT
sedangkan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Namun pada tahun
1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan
Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada
tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam alam pendidikan, dikenal sebagai Ki
Hajar Dewantara, membangun perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga
mengabdikan diri dalam alam pendidikan dan membangun yayasan pendidikan
Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E
Douwes Dekker ditangkap lagi dan dibuang ke Suriname, Amerika Selatan.
Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan kemerdekaan itu, dan beberapa
agung babaknya bersama-sama menjadi satu kumpulan lagi dalam Serikat Insulinde
dan Comite Boemi Poetera.

2.4 PARTAI NASIONAL INDONESIA


Pada tamggal 14 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club (Kelompok
Belajar Umum) di Bandung mendirikan perkumpulan aru yang Perserikatan Nasional
Indonesia. Mereka adalah Ir. Soekarno, Pak Sartono, dr. Samsi, Pak Iskaq

8
Cokrohadisuryo, Pak Budiarto, Pak Ali Sastroamijoyo, Pak Sunario dan Ir. Anwari.
Perkumpulan ini kemudian berganti nama menjadi partai Nasional Indonesia (PNI),
dll.

2.5 USAHA MEMPERSATUKAN PARTAI-PARTAI


Di Indonesia terdapat berbagai pergerakan yang terpisah-pisah satu sama lain.
Keadaan ini kurang menguntungkan bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju
Indonesia merdeka. Beberapa tokok pergerakan segera menyadari keadaan ini. Mereka
berusaha mempersatukan organisasi-organisasi pergerakan yang ada pada waktu itu.
1. Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
didirikan pada tanggal 17 Desember 1927. Anggopta PPPKI terdiri atas Partal
Nasional Indonesia. Partai Serikat Islam, Budi Utomo. Pasundan, Sumatranen Bond,
Kaum Betawi, dan Indonesische Studie Club. Tujuan PPPKI adalah :
a. Menyamakan arah aksi kebangsaan serta memperkuat dan memperbaiki
organisasi dengan melakukan kerjasama diantara anggota-anggotanya,
b. Menghindarkan perselisihan diantara para anggotanya yang dapat memperlemah
aksi kebangsaan.
Pengurus PPPKI disebut Majelis Pertimbangan yang terdiri atas ketua, penulis,
bendahara, dan wakil-wakil dari partai-partai yang tergabung didalamnya
2. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
GAPI adalah organisasi kerja sama antara partai-partai politik di Indonesia
Organisasi ini didirikan pada tanggal 21 Mei 1939. GAPI berdiri atas prakarsa
Muhammad Husni Thamrin. Anggota GAPI adalah Parindra, Pasundan,Gerindo.
Persatuan Minahasa. PSII, PII, dan Perhimpunan Politik Katolik Indonesia. GAPI
membentuk pengurus yang disebut Secretariat Tetap. Pengurus Sekretariat Tetap
dijabat oleh Abikusno Cokrosuyoso dari PSII 9Penulis Umum), Muhammad Husni
Thamrin dari Parindra (bendahara), dan Mr. Amir Syarifuddin dari Gerindo (pembantu
penulis).
GAPI beberapa kali mengadakan kongres. Pada Kongres Rakyat Indonesia yang
diselenggarakan pada tanggal 23-25 Desember 1939 dihasilkan beberapa keputusan
sebagai berikut:

9
a. Menuntut Indonesia berparlemen, Tuntutan ini dilakukan sebagai reaksi atas
ditolaknya Petisi Sutarjo dalam Volskraad sehingga Volskraad dianggap bukan
parlemen.
b. Diakuinya Merah Putih sebagai bendera persatuan. Indonesia Raya sebagai lagu
persatuan, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

2.6 PERGERAKAN KAUM WANITA


Pada awalnya pergerakan wanita Indonesia dilakukan oleh perorangan. Pelopor
pergerakan wanita pada masa itu adalah R.A Kartini dan R. Dewi sartika . Keduanya
ingin mengangkat derajat kaum wanita melalui pendidikan. Perhatian yang besar dari
R.A Kartini dan R. Dewi Sartika terhadap kaum wanita telah mengilhami pergerakan
wanita untuk membentuk organisasi. Pada awalnya tujuan organisasi perempuan itu
untuk memperbaiki kedudukan sosialnya. Namun, dalam perkembangannya organisasi
itu juga berwawasan kebangsaan.
1. Kongres 1 Perempuan Indonesia
Pada tanggal 22-25 Desember 1928 beberapa perkumpulan wanita Indonesia
mengadakan Kongres Perempuan Indonesia. Tujuan kongres adalah mempersatukan
cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia. Dalam kongres tersebut antara
lain diputuskan mendirikan gabungan perkumpulan wanita yang bernama Perserikatan
Perempuan Indonesia (PPI).
2. Istri Sedar (IS)
Pada tanggal 22 Maret 1930 di Bandung didirikan perkumpulan Istri Sedar.
Pendirinya adalah Nona Suwarni Joyoseputro. Tujuannya menuju pada kesadaran
wanita Indonesia dan derajat hidup Indonesia untuk mempercepat dan
menyempurnakan Indonesia merdeka. Meskipun bukan merupakan organisasi politik,
tetapi dalam kampanyenya Istri Sedar sering menyarakan sikap anti penjajah. Oleh
karena itu, organisasi ini mendapat pengawasan dari Pemerintah Hindia-Belanda.

2.7 SUMPAH PEMUDA


1. Pergerakan Pemuda Berdasarkan Kedaerahan
Para pemuda tidak tinggal diam melihat penderitaan yang dialami bangsanya.
Mereka segera mendirikan perkumpulan-perkumpulan kepemudaan. Mula-mula
perkumpulan itu bersifat kedaerahan. Akhirnya, perkumpulanperkumpulan tersebut

10
menjadi bersifat nasional. Perkumpulan- perkumpulan kepemudaan yang bersifat
kedaerahan antara lain:
a. Tri Koro Darmo
Pemuda menjadi salah satu penggerak dalam mewujudkan tujuan, dalam
mewujudkan tujuan tersebut dapat dijadikan dalam satu wadah yaitu sebuah organisasi.
Dengan adanya organisasi dapat menyatukan pemikiran maupun ideologi dari setiap
individu agar dapat mewujudkan cita-cita yang di inginkan, dengan berorganisasi juga
dapat dijadikan pembelajaran bahwasanya hidup dalam kebersamaan lebih mudah
dalam mewujudkan suatu tujuan. Pada mulanya bentuk organisasi-organisasi pemuda
tersebut berdasarkan kesukuan atau kedaerahan, yang mengutamakan ikatan antara
sesama pelajar sedaerah serta membangkitkan perhatian terhadap kebudayaan daerah
masing-masing.
Pada dasarnya Tri Koro Dharmo merupakan organisasi pemuda yang mempunyai
tujuan menjalin pertalian antara pelajar-pelajar Jawa sekolah menengah dan kursus
keguruan, menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya. serta
membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa dan kebudayaan
"Hindia". Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa organisasi Tri Koro Dharmo
yang beranggotakan para pelajar dari jawa, Madura, Bali dan Lombok, namun pada
kenyataannya anggota dari Tri Koro Dharmo yang sebagian besar adalah murid-murid
sekolah menengah yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah lebih menonjol
karena sifat Jawa sentrisnya.
Oleh karena itu pada kongresnya yang diadakan di Solo pada 12 Juni 1918 nama Tri
Koro Dharmo diubah menjadi Jong Java yang memiliki cita-cita untuk mempersatukan
semua penduduk Jawa sehingga menjadi persatuan Jawa Raya.

B. Jong Minahasa dan Jong Celebes


Hatta banyak menuangkan segenap alam pikirannya, salah satunya lewat karangan
berjudul "Hindiana" yang dimuat di Jong Sumatra no 5, th 3, 1920.
Karya-karyanya yang berupa esai ataupun sajak sempat merajai Jong Sumatra. Ia
memimpin JSB pada 1926-1928 dan dengan aktif mendorong pemikiran tentang
perlunya bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan. Kepekaan Yamin
meraba pentingnya bahasa identitas sudah mulai terlihat dalam tulisannya di Jong
Sumatra no 4, th 3, 1920. Jong Sumatra berperan penting dalam memperjuangkan

11
pemakaian bahasa nasional, dengan menjadi media yang pertama kali
mempublikasikan gagasan Yamin, mengenai bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

C. Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Sebelum itu sebenarnya telah lahir berbagai
organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Misalnya : Ambons Studiefonds
(1909) oleh Tehupeilory, Ambons Bond (1911) untuk pegawai negeri, Mena Muria
(1913) di Semarang, dan Sou Maluku Ambon di Ambon.
Pada 9 Mei 1920, A.J Patty mendirikan Serikat Ambon di Semarang. Tujuannya
yaitu untuk mempersatukan semua organisasi Ambon, hingga menjadi organisasi
politik Ambon yang pertama. Karena ia sangat aktif melakukan kampanye dimana-
mana. Akhirnya ia ditangkap oleh pemerintah dan diasingkan. Perjuangan berikutnya
diteruskan oleh Mr. Latuharhary.

D. Jong Sumatranen Bond


jong Sumatranen Bond (JSB) adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat
hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra,mendidik pemuda Sumatra
untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya
sumatra.perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta.JSB
memiliki enam cabang,empat di Jawa dan dua di Sumatra,yakni di Padang dan bukit
tinggi.Beberapa tahun kemudian,para pemuda Batak keluar dari perkumpula
dikarenakan dominasi pemuda Minang kabau dalam pengurusannya.Para pemuda
Batak ini membentuk perkumpulan sendiri,Jong Batak.
Kelahiran JSB pada mulanya banyak diragukan orang.Salah satunya diantaranya
ialah redaktur surat kabar Tjaja Sumatra,Said Ali,yang mengatakan bahwa Sumatra
belum matang bagi sebuah politik dan umum.Anak anak Sumatra juga tetap
mendirikan perkumpulan sendiri.Kaum tua di Minang kabau menentang pergerakan
yang dimotori oleh kaum muda ini.JSB sebagai ancaman bagi adat Minang.Aktivitas
JSB,Bahder Djohan menyorot perbedaan persepsi antara dua generasi ini pada edisi
perdana Jong sumatra.
adapun tujuan dari Jong Sumatranen Bond (JSB) ialah sebagai berikut

12
1.mempererat ikatan persaudaraan antara pemuda pemuda pelajar Sumatra dan
membangkitkan perasaan bahwa mereka dipanggil untuk menjadi pemimpin dan
pendidik bangsanya
2.membangkitkan perhatian anggota anggotanya dan orang luar untuk menghargai
adat istiadat,seni, bahasa,kerajinan,pertanian dan sejarah Sumatra
untuk mencapai tujuan itu,dilakukan usaha usaha sebagai berikut:
• menghilangkan adanya perasaan prasangka etnis di kalangan orang orang
Sumatra.
•Memperkuat perasaan saling bantu.
•Bersama sama mengangkat derajat penduduk Sumatra dengan alat
propaganda,kursus,ceramah dan sebagainya.
Jong sumatra terbit pertama kali pada bulan januari 1918.Dengan Jargon Organ van
Den Jong Sumatranen Bond,surat kabar ini terbit secara berkala dan tidak tetap,
kadang bulanan,kadang triwulan,bahkan pernah terbit setaun sekali.Bahasa Belanda
merupakan bahasa mayoritas yang digunakan kendati ad juga memakai bahasa
melayu.Jong Sumatra dicetak di Weltevreden, Batavia sekaligus pula kantor redaksi
dan administrasinya.
Mulanya, dewan redaksi Jong Sumatra juga merupakan pengurus (centraal
hoofbestuur)JSB. Mereka itu adalah tengkoe mansyur (ketua), A.munir Nasution
(bendahara),serta dibantu beberapa nama lain. Keredaksian Jong Sumatra dipegang
oleh Amir.Mereka ini rata-rataadalah siswa atau alumni STOVIA serta sekolah
pendidikan Belanda lainnya.Pemimpin redaksi pertama adalah Mohammad Amir dan
pemimpin perusahaan dijabatBahder Djohan.
Surat kabar Jong Sumatra memainkan peranan penting sebagai media yang
menjembatani segala bentuk reaksi atas konflik yang terjadi. Dalam Jong edisi 12, th 1,
Desember 1918,seorang berinisial lematang mempertanyakan kepentingan kaum adat.
Sumatra memang dikenal banyak menghasilkan jago-jago pergerakan, dan banyak
diantaranya yang mengawali karier organisasinya melalui JSB,seperti Mohammad
Hatta dan Mohammad Yamin . Hatta adalah bendahara JSB di padang 1916-1918.
Kemudian ia menjadi pengurus JSB Batavia pada 1919 dan mulai mengurusi Jong
Sumatra 1920 hingga 1921. sedangkan Mohammad Yamin adalah salah satu putra
sumatra yang paling dibanggakan. Karya-karyanya yang berupa esai ataupun sajak
sempat merajai Jong Sumatra. Pada 1926-1928 dan dengan aktif mendorong persatuan.
Kepekaan Yamin meraba pentingnya bahasa identitas sudah mulai terlihat dalam

13
tulisannya di Jong Sumatra. Jong Sumatra juga berperan penting dalam perjuangkan
pemakaian bahasa nasional, dengan bahasa melayu sebagai bahasa persatuan.

2 . Pergerakan Pemuda dalam Bentuk Kelompok Belajar


A. Indonesiche Studie Club (ISC)
Didirikan di Surabaya pada tanggal 11 juni 1924. pendirinya adalah
dr.Sutomo.Tujuan ISC adalah memberi semangat kaum terpelajar agar memiliki
kesadaran terhadap masyarakat,memperdalam ilmu politik, serta mendiskusikan
masalah-masalah pelajaran dan perkembangan sosial politik indonesia. ISC kemudian
menjadi partai Persatuan Bangsa Indonesia.
B. Algemeene Studie Club (ASC)
Didirikan dibandung oleh ir. Soekarno dan ir. Anwari. Tujuannya sama dengan ISC.
Asas perjuangannya adalah nonkooperasi. ASC kemudian menjadi Partai Nasional
Indonesia.

3. Pergerakan Pemuda Berdasarkan Kebangsaan dan Keagamaan


a. Perhimpunan Indonesia (PI)
Didirikan di Belanda pada tahun 1908. Mula-mula bernama Indonesiche
Vereeniging, pada tahun 1925 diubah namanya menjadi perhimpunan indonesia.pada
tahun 1927 pemerintahan Belanda menahan para pengurus PI antara lain: Moh Hatta,
Nazir Datuk Pamuncak, A.M. Joyodiningrat, dan Ali Sastroamijoyo. Mereka kemudian
diadili di pengadilan Den Haag, Belanda.
b. Jong Islamienten Bond
Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 1 januari 1926 oleh anggotanya yang keluar
dari Jong Java. Tokog-tokohnya antara lain : R. Sam Haji Agus Salim,Moh.Rum,
Wiwoho, Hasim,M .Juari, dann Kasman Singodimejo.

14
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Sejak tahun 1908-1925 di Indonesia bermunculan organisasi modern
dikalangan elite pelajar seperti Budi Utomo yang pada masanya menjadi organisasi
modern pertama, dengan munculnya Budi Utomo menjadi contoh di kalangan pelajar
muda untuk mendirikan organisasi kepemudaan. Karena Budi Utomo merupakan
organisasi golongan tua, sehingga para pemuda juga bergegas perlu adanya organisasi
bagi para pemuda. Organisasi kepemudaan seperti Jong Java (Tri Koro Dharmo)
merupakan salah satu organisasi yang masih bersifat kedaerahan. Jong Java memiliki
peran dan pengaruh yang besar terhadap penyatuan pemuda. Pada awal berdirinya
tahun 1915, organisasi ini bergerak di bidang sosial, pendidikkan, budaya dan olah
raga, namun seiring dengan perkembangan semangat nasionalisme untuk lepas dari
pengaruh Belanda, Jong Java mulai terpengaruh dengan aktifitas politik untuk
memperoleh kemerdekaan, karena untuk memperoleh kemerdekaan perlu ikut serta
dalam aktifitas politik. Pada tahun 1925, Jong Java mulai terpengaruh dengan aktifitas
politik yang menjadi awal perubahan arah Jong Java dari non politik ke politik
persatuan Indonesia. Perubahan arah tersebut menjadi hal yang menarik untuk diteliti,
karena perubahan arah yang dilakukan Jong Java belum ada yang mengulas secara
detail. Dari latar belakang di atas muncul dua rumusan masalah: pertama mengapa
Jong Java melakukan perubahan dari non politik ke politik persatuan Indonesia, kedua
Bagaimana aktivitas politik Jong Java dalam upaya menuju penyatuan organisasi-
organisasi kepemudaan Indonesia.

15
16
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1


DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………. 3
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 4
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Budi Utomo ………………………………………………………………………. 5
2.2 Serikat Dagang Islam …………………………………………………………….. 6
2.3 Indische Partij ……………………………………………………………………. 7
2.4 Partai Nasional Indonesia ………………………………………………………... 8
2.5 Usaha Mempersatukan Partai-Partai …………………………………………….. 9
2.6 Pergerakan Kaum Wanita ……………………………………………………….. 10
2.7 Sumpah pemuda ………………………………………………………………… 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….. 15

2
KATA PENGANTAR

Anda mungkin juga menyukai