Anda di halaman 1dari 15

Sejarah

indo
KELOMPOK 1
VIOLIN
GIO H
BAGAS
ANISA REVA
NABILA
MARISA
SINDY
JUDUL MATERI
Gerakan pemuda masa
kolonial Belanda dan gerakan
setelah masa kemerdekaan
gerakan pemuda m em eg an g pe ra na n pe nt ing ba gi pe ru ba ha n-
perubahan dibi da ng po litik da n pe m er in ta ha n da la m pe rja la na n
sejarah bangsa in i. Ti da kd ap at di m un gk ur i ba hw a pe ra n pe m ud a
, baik sekarang maupu n na nt i, ak an te tap be rp er an pe ntin g un tu k
kepentinga n ne ga ra da n ba ng sa in i. H al ta ng te lah di laku ka n
para pemudapad a m as a itu . Se ga la ya ng di laku ka n m er up ak an
sebuah inte rp re tasi te rh ad ap situ as i da nk on di si lin gk un ga n
sosial diseki ta rn ya . D en ga n de m ik ia n, pe m ud a se lalu m en jadi
aktorpenting dalam proses perjuangan bangsa ini.
ketika awal 1920-an ketika Indonesia masih beradadibawah kekuasaan kolonial Belanda telah lahir
sejumlah organisasi kepemudaan yangbersifat kedaerahan, seperti Jong (muda) java, Jong
Sumateranen, Jong Celebes, JongAmbon, Dan lain lain. Dari pemikiran kaum muida ini, lahirlah
sebuah peristiwa penting,yaitu Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Tidaklah
mengherankanketika para pemuda yang memperoleh kesempatan untuk belajar di negeri Belanda
saat itu,ikut mendirikan organisasi perintis yang mempunyai inisiatif bagi masa depan
bangsanyayang kemudian diberi nama Perhimpunan Indonesia.Sebagai pelaku sejarah yang ingin
merintis hari depan, pemuda terpelajar ini tidaklagi melihat realitas sosial seperti apa adanya, tetapi
mereka selalu mempersoalkan tentanfbagaimana seharusnya. Cara untuk menaikan derajat bangsa
ini adalah denganmelepaskandiri dari belenggu penjajahan dengan menjadi negara merdeka.
Perbedaan pandangan,wawasan,dan ideologi sebagai hasil belajar tidak menghalangi niat mereka
untuk mengembangkan aspirasi para pemuda dengan membentuk organisasi.
1.PELAKSANAAN
POLITIK ETNIS
Pada awal sebelum dilaksanakannya Politk Etis keadaan sosial dan ekonomi di Indonesia begitu burukdan
jauh dari kata sejahtera terutama untuk pendidikan pribumi yang bukan dikalangan bangsawan.Pendidikan
bukan menjadi baik justru sebaliknya. Dari bidang ekonomi tanah-tanah rakyat yang luasmasih dikuasai
pemerintahan Belanda dan penguasa tradisional meyebabkan rakyat hanya penyewadan pekerja saja.
Bidang politk masalah yang berkembang saat ini adalah sentralisasi politik yang kuatsehingga tidak ada
pemisahan kekuasaan dan keuangan antara pemerintah kolonial dan bangsaIndonesia yang berdampak pada
tidak sejahteraannya pribumi. Keadaan ini mendapatkan tanggapandari golongan sosial demokrat yang
didalangi oleh Von Deventer yang kemudian dijuluki bapak pangeran etis yang menginginkan adanya balas
budi unntuk bangsa Indonesia
Lanjutan
Van Deveter dalammajalah de gres mengkritrik pemerintah kolonial dan menyarankan agar dilakukan politik
kehormatan(hutang kekayaan) atas segala kekayaan yang telah diberikan bangsa Indonesia terhadap
negaraBelanda. Lahirnya Politik EtisPada permulaan abad 20, kebijakan penjajahan Belanda mengalami
perubahan arah yang palingmendasar dalam sejarahnya. Kekuasaannya memperoleh definisi kewilayaan baru
dengan selesainyaupaya-upaya penaklukan. Kebijakan kolonial Belanda untuk mengeksploitasi terhadap
Indonesiamulai berkurang sebagai pembenaran utama bagi kekuasaan Belanda, dan di gantikan dengan
pertanyaan-pertanyaan keperihatinan atas kesejateraan bangsa Indonesia. kebijakan ini di namakanPolitik Etis.
Masa munculnya kebijakan ini mengakibatkan perubahan-perubahan yang akan dapatmemahami sejarah
Indonesia pada awal abad 20 apabila tidak mengacu pada kebijakan. NamunPolitik Etis hanya menmpilkan
banyak janji-janji dari pada penampilanya, dan fakta-fakta pentingtantang eksploitasi dan penaklukan dalam
kenyataan tidak mengalamim perubahan.Politik Etis atau politik balas budi berakar pada masalah kemanusiaan
maupun keuntungan ekonomi.Kecaman-kecaman terhadap pemerintahan bangsa Belanda yang di lontarkan dalam
novel MaxHavelaar dan sebagai pengungkapan yang lainnya mulai menambahkan hasil. Semakin banyak
yangmendukung pemikiran untuk mengurangi penderitaan rakyat Indonesia. selama zaman liberal (1870-1900)
kapitalisme swasta memainkan pengaruh yang sangat menentukan terhadap kebijakan penjajahan. Industri
Belanda mulai melihat Indonesia sebagai pasar yang potesial yang standarhidupnya perlu di tingkatkan. Modal
Belanda maupun Internasional mancari peluang-peluang baru bagi investasi dan eksploitasi bahan-bahan mentah,
khususnya di daerah-daerah luar jawa, terasaadanya
Lanjutan
kebutuhan tenaga kerja Indonesia dalam perusahaan-perusahaan modern. Oleh kerena itulah,maka
kepentingan-kepentingan perusahaan mendukung keterlibatan penjajah yang semakin intensifuntuk mencapai
ketenteraman, kesejatraan, keadilan dan moderitas. Pihak yang beraliran kemanusiaanmembenarkan apa yang
dipikirkan kalangan pengusaha itu akan menguntungkan, dan lahirlah PolitikEtis.Pada tahun 1899 C Th. Van
Deventer, seorang ahli hukum yang pernah tinggal di Indonesia selama1880-1897, menerbitkan sebuah artikel
yang berjudul Een eereschuld (suatu hutang kehormatan) didalam majala berkala Belanda de Gids. (Baudet,
1987: 16). Ia menyatakan bahwa negeri Belanda berhutang kepada Indonesia terhadap semua kekayaan yang
telah diperas dari negeri Indonesia.Hutang ini sebaiknya dibayarkan kembali dengan jalan memberi prioritas
utama kepada kepentinganrakyat Indonesia.Pada tahun 1901 Ratu Wilhelmina (1890-1948) menumumkan saatu
penyelidikan tentangkesejateraan masyarakat yang berada di Jawa, dan demikian politik etis secara resmi di
sahkan. Isi
pidato raja Belanda yaitu : “ sebagai negeri Kristen, Nederland berkewajiban di kepulauan Hindia
Belanda untuk lebih baik mengatur kedudukan legal pendudukan pribumi, memberikan pada dasaryang tegas
kepada misi Kristen, serta meresapi keseluruhan tindak laku pemerintahan dengankesadaran bahwa Nederland
mempunyai kewajiban moral untuk memenuhinya terhadap penduduk didaerah itu. Berhubung dengan itu,
kesejateraan rakyat Jawa yang merosot memerlukan perhatiankhusus. Kami meningkatkan diadakannya
penelitian tentang sebab-nya .
2. Gerakan kebangsaan
Pada dasarnya, pelaksanaan edukasi melalui politik etis atau politik balas budi dari pemerintahkolonial
belanda, telah memberikan kesempatan yang luas kepada orang-orang pribumi untukmemperoleh
pendidikan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama,kebijakan ini telah memunculkangolongan elite baru yang
berpendidikan barat dan sadar akan harga dinya. Mereka merasa kecewa atasrealitas sosial yangt mereka
hadapi dalam situasi pemerintahan kolonial dimasa itu.Kesadaran akan harga diri inilah yang kemudian
mendorong kaum muda terdidik untuk mendirikanorganisasi, baik yang bercorak politik maupun sosial
budaya. Atas inisiatif para pemuda pelajaran
School Tot Opleiding Van Inlandesche Artsen
(STOVIA) didirikanlah organisasi
Boedi Oetomo pada 20 mei 1908.
Lanjutan no2
Pada mulainya, orgaanisasi ini bertujuan memperbaiki kehidupan
masyarakat yangmasih terbelakang dan ingin meningkatkan kualitas
kehidupan mereka melalui pendidikan. Sikap non politisi yang ditunjukkan
oleh organisasi ini yang membuat Boedi Oetomo dapat bekerja sama dengan
pemerintah belanda. Pemerintah kolonial belanda bahkan menilai bahwa
organisasi ini lahir sebagaihasil positif dan pelaksanaan
Politik Etis yaitu organisasi yang lahir dari kalangan priayi jawaterpelajar
yang bersikap baik terhadap pemerintah kolonial.
TOKOH
PENGGERAKAN
KAUM MUDA DAN
PEMIKIRANNYA

Selama masa kolonial Belanda, terdapat beberapa


gerakan pemuda yang muncul di wilayah jajahan
Belanda. Beberapa gerakan tersebut adalah:
1. Boedi Oetomo
Dokter Sutomo yang bernama asli Subroto ini lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur,30 Juli 1888.
Ketika belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia bersama rekan-rekannya, atas saran dr.Wahidin
Sudirohusodo mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi modem pertama di Indonesia,
padatanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kelahiran BUsebagai Perhimpunan nasional Indonesia, dipelopori oleh para pemuda pelajar
STOVIA (School totOpleiding voor Indische Artsen) yaitu Sutomo, Gunawan, Suraji dibantu
oleh Suwardi Surjaningrat,Saleh, Gumbreg, dan lain-lain. Sutomo sendiri diangkat sebagai
ketuanya.
Tujuan perkumpulan ini adalah kemajuan nusa dan bangsa yang harmonis dengan jalan
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, kebudayaan,
mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai kehidupan bangsa yang terhormat.
2. Jong Java:
Gerakan ini didirikan pada tahun 1917 oleh para mahasiswa Jawa
di Batavia (sekarang Jakarta). Jong Java bertujuan untuk
memperjuangkan hak-hak politik dan sosial bagi masyarakat Jawa.
Mereka juga berusaha memperkuat identitas budaya Jawa dan
mempromosikan kesadaran nasional.
3. Jong Sumatranen Bond:
Gerakan ini didirikan pada tahun 1928 di Medan,
Sumatera Utara. Jong Sumatranen Bond bertujuan
untuk memperjuangkan hak-hak politik dan sosial
bagi masyarakat Sumatera. Mereka juga berusaha
memperkuat identitas budaya Sumatera dan
mempromosikan kesadaran nasional.
4. Jong Amb
Gerakan ini dn: o
Ambon bertu idirikan pada tahun 19
bagi masyara ju a n u n tu k 36
memperjuan di Ambon, Maluku. Jo
identitas bud k a t M a lu ku. Mereka ju g k a n ha k -h a k n g
aya Maluku g a b p ol itik d a n s
dan mempro e ru sa h a memperkuat osial
5. Jong Islam m osikan kesad
ie te a ra n n a si on al.
Gerakan ini d n B o nd :
Jakarta). Jon idirikan pada tahun 193
hak-hak poli g I s la m ie ten Bond ber 0 di Batavia (s
tik d t uju a n e ka r a n g
Mereka juga a n sosial bagi m u n tuk memperj
b e a sy a ra u a n g k
mempromos r u sa h a memperkuat k a t M u slim di Indon an
ikan kesadar identitas Isla esia.
an nasional. m dan
"sekian presentasi
kami..kamu nanya?"

Anda mungkin juga menyukai