KELAS : XI IPS 4
1. Nasionalisme merupakan suatu sikap politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa
yang memiliki keselarasan kebudayaan dan wilayah. Juga memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan
sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
2. Latar belakang munculnya pergerakan nasional di Indonesia terbagi dalam dua kategori yaitu
ada yang di sebabkan karena faktor dari dalam dan ada juga karena di sebabkan faktor dari luar.
Salah satu faktor dari dalam yaitu; penduduk Indonesia mengetahui bahwa semua penduduk
mengalami penderitaan yang sama yang di akibatkan oleh penjajahan, dan komunikasi antar
pulau yang semakin baik. Faktor luar yang mempengaruhi terbentuknya pergerakan nasional
yaitu, munculnya paham- paham baru baru ke Indonesia seperti paham liberalisme, paham
nasionalisme, paham sosialisme, paham demokrasi dan paham komunisme, adanya kemenangan
jepang atas rusia, pengaruh yang disebabkan oleh pergerakan nasional di Negara tetangga.
Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya
adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak
dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf
yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak
bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri,
menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung
tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang
layak.
Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang
lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI
(Sarekat Islam). Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh
SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat
Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Latar belakang
ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
d. Perhimpunan Indonesia
PKI telah mengorbankan ribuan orang yang termakan hasutan untuk ikut
serta dalam pemberontakan. Dampak buruk lainnya yang menimpa para
pejuang pergerakan di tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan
yang luar biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya
ruang gerak. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara
ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan
Alimin meneruskan propaganda untuk tetap memperjuangkan aksi
revolusioner di Indonesia.
Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks.
Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangatuntuk
menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda.
Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo,
Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal
berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-faktor
berikut.
1. Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
2. PKI sebagai partai massa telah dilarang.
3. Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir.
Soekarno (Bung Karno).
4. Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno
mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI. Trilogi tersebut
mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan
nasional.
Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan
tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha
sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan
nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme.
Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun
1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru. Partindo
didirikan oleh Sartono pada tahun 1929.
Sejak awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam
aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka. Dasar Partindo sama dengan PNI
yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun
juga sama yaitu self help dan nonkooperasi.