Anda di halaman 1dari 22

Latar Belakang Munculnya Nasionalisme di Indonesia

Faktor-faktor pemicu timbulnya kebangsaan di Indonesia:

1.Perluasan Pendidikan

Belanda telah berutang budi pada rakyat indonesia,oleh karena itu harus dibayar
dengan peningkatan kesejahteraan melalui gagasannya yang dikenal dengan
Trilogi Van Deventer (politik Etis). Dalam bidang pendidikan tujuan Belanda
semula adalah mendapatkan tenaga kerja murah/pegawai murahan dan mandor-
mandor yang dapat membaca dengan gaji murah. Guna memenuhi kepentingan
tersebut Belanda mendirikan sekolah untuk rakyat pribumi dan melahirkan
golongan terpelajar. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan
yaitu:Ki Hajar Dewantara (Taman Siswa),Douwes Dekker (Ksatrian
School),Moh.Syafei (INS KayuTanam).

2.Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Perjuangan bangsa Indonesia untuk mengudir penjajah sudah dimulai sejak


Belanda mengusik ketentraman negara tahun 1602. Tapi perjuangan rakyat
masih bersifat kedaerahan selain itu persenjataan juga masih kalah itulah
penyebab belanda mudah memecah belah indonesia dengan menggunakan
politik devide et impera (adu domba). Awal abad ke 20 banyak kerajaan di
indonesia diruntuhkan belanda.

3.Rasa Senasib Sepenanggungan

Politik adu domba,monopoli perdagangan,sistem tanam paksa,dan kerja rodi


merupakan bencana yang menyakitkan bagi rakyat indonesia. Dengan adanya
penderitaan ini muncul kesadaran nasional dan memahami persatuan. Atas
prakarsa kaum intelektual perjuangan diwujudkan dengan menggunakan
organisasi organisasi pemuda.

4.Pekembangan Organisasi Etnis,Kedaerahan,dan Keagamaan

Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908 tokohnya,Sutomo dan Goenawan


Mangoenkoesoemo berstatus mahasiswa STOVIA setelah kongres 1 di
Yogyakarta budi utomo lebih dikuasai kaum tua. Golongan pemuda dipimpin
R.Satiman Wiryosandjojo,Kadarman,dan Sunardi mendirikan Tri Koro Dharmo
tahun 1915 beranggotakan pemuda dari suku Jawa,Sunda,dan Madura. Tri Koro
Dharmo mengubah nama menjadi jong java tahun 1918 dipimpin Soekiman
Wiryosandjojo. Golongan lain yaitu Jong Sumatranend Bond (9Desember
1917)oleh Moh.Hatta dan Moh.Yamin. 3 tahun kemudian disusul Sarekat Dagang
Islam di Surakarta oleh H.Samanhoedi. Setelah SDI dilarang didirikanlah Sarekat

1
Islam oleh Tirtoadjisoerjo dan H.O.S Tjokroaminoto. Dalam perkembangan SI
mengalami perpecahan,tahun 1916 di Semarang disussup oleh Semaun dan
Darsono ke2 tokoh ini juga menjadi anggota Indische Social Democratische
Vereeniging.SI golongan putih yaitu Tjokroaminoto,H.Agus Salim,Abdul Muis.
Golongan merah: Semaun ,Darsono,Tan Malaka. Tahun 1927 golongan putih
berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia dan golongan merah menjadi
Sarekat Rakyat. Tahun 1912 K.H Ahmad Dahlan mendirikan Muhamadiyah.
Tahun 1926 berdirilah NU oleh K.H Hasyim Asy'ari dan mempunyai 120 cabang di
jawa dan kalimantan selatan tahun 1942.

5.Berkembangnya Berbagai Paham Baru

A.Liberalisme ialah paham yang mengutamakan kebebasan dan kemerdekaan


individu dikemukakan oleh Rousseau dalam bukunya Du contract Sosial
(semboyan revolusi prancis)

B.Sosialisme ialahpaham yang menghendaki suatu masyarakat yang disususn


secara kolektif agar menjadi masyarakat yang sejahtera/bahagia. Yang
mengginakan istilah sosialisme pertama Robert Owen dalam buku A New of
Society an Essay on the Formation of Human Character.

C.Pan-Islamisme ialah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat islam


sedunia.berasal dari gagasan Jamaluddin al-Afgani (1839-1897),secara samar-
samar dicanangkan oleh pembaharu islam mesir yaitu At Tahtawi (1801-1873)

D.Demokrasi ialahsuatu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap


anggota masyarakat untuk ikutmemengaruhi keputusan politik baik
langsung/tidak langsung (arti luas). Arti sempit (pemerintahan di tangan rakyat)

E. Nasionalisme ialah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang
ditimbulkan oleh persamaan tradisi berkaitan dengan
sejarah,agama,bahasa,kebudayaan,pemerintahan,tempat tinggal,dan keinginan
untuk mempertahankan. Pencetusnya ialah Joseph Ernest RenanJoseph,Otto
Bouer,Hans Kohn,Louis Sneyder.

6. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri

A. Kemenangan Jepang atas Inggris

Tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia dan yang
memenangkan adalah Jepang. Hal ini memberi semangat juang pada para
pelopor nasional di Indonesia.

B. Perkembangan Nasionalismedi berbagai negara

2
 India dipelopori oleh Mahatma Gandhi ajarannya yaitu
swadesi,ahimsa,satyagraha,hartal,purnaswaray.
 China dipelopori oleh Sun Yat Sen ajarannya yaitu Sun min chu I(min
chu,min chuan,min shen)
 Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha dan menjabat sebagai
presiden pertama pada 29 oktober 1923.

7. Politik Etis

Awal abad ke 20 kebijakan penjajahan belanda mengalami perubahan arah yang


paling mendasar dalam sejarahnya yaitu prihatin atas kesejahteraan bangsa
indonesia disebut dengan politik etis. Isi politik etis:bidang edukasi, golongan
pribumi mendapat pendidikan di sekolah Angka Dua,warga negara belanda di
HIS,HBS.Bidang irigasi:pembuatan saluran irigasi untuk keperluan pengairan
warga pribumi. Bidang Migrasi:pemerataan penduduk Sebagai tenaga kerja
murah di luar jawa. Dampak politik etis:bidang politik,desentralisasi
kekuasaan/otonomi bagi bangsa indonesia namun tetap ada masalah yaitu
golongan penguasa tetap kuat dalam arti intervensi. Sosial:lahirnya golongan
terpelajar,peningkatan jumlah melek huruf.dampak negatif kesenjangan antara
golongan bangsawan dan bawah semakin terlihat jelas. Ekonomi: lahirnya sistem
kapitalisme modern,politik liberal,serta pasar bebas yang menjadikan persaingan
dan modal menjadi indikator utama dalam perdagangan.

8. Pengaruh Pers

Sejak abad ke 19 perkembangan pers di indonesia didukung oleh teknologi


modern tapi masih mendapat sensor ketat dari pemerintah kolonial Belanda.
Media masa sering dijadikan alat mengkritik berbagai kebijakan pemerintah
Hindia Belanda. Surat kabar menjadi alat menyebarkan cita-cita kemerdekaan.
Contoh surat kabar yang terbit pada masa pergerakan nasional:Benih Merdeka
pimpinan Mohammad Yunus dan O.K. Nazir,Oetoesan Indonesia pimpinan H.O.S
Tjokroaminoto,Soeara oemoem pimpinan Tohir Cindrabumi,De Express pimpinan
Tjipto Mangunkusumo. Surat kabar rutin yang memiat pemikiran-pemikiran
Ir.Soekarno dan Drs.Mohammad Hatta yaitu Pikiran Rakyat,Sarekat Indonesia
Moeda,Daoelat rakjat,dan penjebar semangat. Media masa yang paling berani
dan radikal dalam penyampaiannya adalah Indonesia Merdeka (semula Hindia
Poetra)yang memuat kritikan-kritikan tajam.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

A. Budi Utomo
Dipelopori oleh mahasiswa STOVIA di Jakarta. Dari berbagai pidato yang
dilakukan Dr.Wahidin Sudirohusodo lalu muncul keinginan untuk

3
membuat organisasi modern yaitu Budi Utomo pada 20 Mei 1908 di
Jakarta,tokohnya antara lain Dr. Sutomo (ketua),Gunawan,Cipto
Mangunkusumo,dan R.T. Ario Tirtokusumo (pendiri). Muncul 2 aliran:
 Pihak kanan:berkehendak supaya anggota hanya golongan
terpelajar,tidak bergerak dalam politik,dan hanyamembatasi
pelajaran sekolah saja.
 Pihak kiri:jumlah lebih kecil,kearah gerakan kebangsaan yang
demokratis,lebih mementingkan nasib rakyat yang menderita.
Faktor penyebab makin lambannya budi utomo:
1. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan
priyayi daripada penduduk umumnya.
2. Lebih mementingkan pemerintah kolonial daripada kepentingan
rakyat
3. Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan
,saat meletus perang dunia 1 tahun 1914 Budi Utomo mulai terjun
ke bidang politik.

Pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi ke dalam PARINDRA. Sejak saat
itu Budi Utomo mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.

B. SarekatSarekat Islam

Pada mulanya merupakan sebuah perkumpulan para pedagang yang


bernama Sarekat Dagang Islam. Tahun 1911 SDI didirikan di kota solo
oleh H. Samanhudi sebagai koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang
diambil dari SDI adalah kooperasi,tujuannya memajukan perdagangan
Indonesia dibawah panji-panji Islam. Saat itu anggota masih sedikit oleh
karenanya diubahlah nama yang semula SDI menjadi Sarekat Islam agar
keanggotaannya lebih banyak lagi pada 18 September 1912. Didirikan
oleh beberapa tokoh: HOS Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim.
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam:

1.perlawanan terhadap pedagang perantara oleh cina

2. Isyarat pada Umat Islam untuk menunjukkan kekuatan

3.membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi


putera

Pada 29 Maret 1913 para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan


gubernur jenderal idenburg Untuk memperjuangkan SI berbadan hukum.
Jawaban dari idenburg yaitu bahwa SI dibawah pimpinan HOS
Cokroaminoto tidak diberi badan hukum. Ironisnya yang mendapat

4
pengakuan pemerintah kolonial Belanda justru cabang-cabang SI yang
ada di daerah. Ini suatu taktik Belanda untuk memecah belah persatuan
SI. Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara
HOS Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.

C. Indisch partij
Merupakan partai politik pertama di Indonesia. Para pendirinya terkenal
dengan sebutan tiga serangkai yaitu EFE Douwes Dekker (danudirjo
Setiabudi), Ki Hajar Dewantara (RM Suwardi suryaningrat),dan Dr. Cipto
Mangunkusumo. Indisch partij dideklarasikan pada 25 Desember 1912 .
Tujuannya mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Pada tahun 1913 ada persiapan pelaksanaan perayaan 100 tahun
pembebasan belanda dari kekuasaan Prancis. Belanda meminta rakyat
Indonesia untuk turut memperingati hari tersebut. Tapi para tokoh
indisch partij menentang rencana tersebut. Suwardi suryaningrat menulis
artikel dimuat dalam harian De Expres dengan judul Als Ik Een
Nederlander was(seandainya aku orang Belanda). Suwardi mengecam
Belanda bagaimana mungkin bangsa terjajah disuruh merayakan
kemerdekaan penjajah. Pemerintah Belanda marah mereka menangkap
dan membuang tokoh tiga serangkai ke Belanda.
D. PerhimpunanPerhimpunan Indonesia
Tahun 1908 di Belanda ada organisasi bernama Indische vereeniging.
Pelopor pembentukan yaitu Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto
Suroto. Mahasiswa lain yang terlibat: R. Pandji Sosrokartono,
Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro,. Dan
Brentel. Tujuannya adalah Indonesia merdeka, memperoleh suatu
pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.
Tahun 1924 Indische vereeniging berubah menjadi perhimpunan
Indonesia masuk konsep “Hindia Bebas”dari Belanda. Perasaan
antikolonialisme makin menonjol setelah ada seruan presiden Amerika
serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib
sendiri pada negara negara terjajah (the right of self determination).
Belanda kemudian menangkap para pimpinan PI yaitu Mohammad Hatta,
Nazir Pamuntjak, Abdul Madjid djodjodiningrat, Ali Sastroamidjojo lalu
disidang di den Haaf (1928) dan dibebaskan karena tidak terbuktinya.
E. Partai nasional Indonesia
PNI lahir di Bandung pada 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan
algemeene studie club. Juga dilatar belakangi oleh situasi sosial politik
yang kompleks. Rapat pendirian dihadiri oleh Ir Soekarno, Dr Cipto
Mangunkusumo, soedjaji, Mr Islam tjokrodisuryo, Mr Budiarto, dan Mr

5
Soenarjo. Faktor pendorong PNI berkembang pesat: a. Pergerakan ada
yang lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa
b. PKI sebagai partai massa telah dilarang
c. Propaganda menarik dan memiliki orator ulung bernama Ir
Soekarno
Guna mengobarkan semangat,bung Karno mengeluarkan trilogi sebagai
pegangan. Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemampuan
nasional, dan perbuatan nasional tujuan PNI adalah mencakup Indonesia
merdeka. PNI menggunakan tiga asas yaitu self help(berjuang dengan
usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga
antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangan adalah marhaenisme. Pada
29 Desember 1929 Belanda menangkap Soekarno dan kawan-kawan
dengan tuduhan akan memberontak. Dalam persidangan di Bandung
Soekarno menyampaikan pledoi yang berjudul Indonesia menggugat
tetapi Belanda tetap memberikan hukuman pada Soekarno.
F. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada
tanggal 18 November 1912. Asas perjuangan: Islam dan kebangsaan
Indonesia. Muhammadiyah bergerak dalam bidang
keagamaan,pendidikan, dan sosial budaya yang menjurus pada
tercapainya kebahagiaan lahir dan batin. Tujuan pokok: menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam. Beberapa tujuan Muhammadiyah yang
sifatnya operasional:1. Mengembalikan pendidikan dan pengajaran yang
berlandaskan agama Islam 2. Mengembalikan ajaran Islam sesuai Alquran
dan hadis 3. Mengajak umat Islam untuk hidup selaras 4. Berusaha
meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia 5. Menyantuni anak
yatim piatu 6. Membina dan menyiapkan generasi muda agar kelak dapat
menjadi pemimpin masyarakat, agama, dan bangsa yang adil dan jujur.
G. GerakanGerakan Pemuda
Tri koro dharmo diketahui oleh R. Satiman Wirjosandjojo merupakan
organisasi pemuda yang pertama yang beranggotakan para siswa sekolah
menengah berasal dari Jawa dan Madura. Tri koro dharmo artinya tiga
tujuan mulia yakni sakti Budi dan bakti. Tujuan perkumpulan Tri koro
dharmo: 1. Mempererat tali persaudaraan antar siswa Bumiputera 2.
Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya 3. Membangkitkan
dan mempertajam peranan untuk kemajuan bidang bahasa dan budaya.
Tujuan tersebut merupakan tujuan perantara. Adapun tujuan yang
sebenarnya adalah seperti yang termuat dalam majalah “Tri Koro Darmo”
yakni mencapai jawa raya dengan jalan memperkukuh rasa persatuan
antara pemuda pemuda Jawa, Sunda,Madura, Bali, dan Lombok. Oleh

6
karena sifatnya yang masih Jawa sentris para pemuda di luar Jawa kurang
senang. Guna menghindari perpecahan, ketika kongresnya di solo tanggal
12 Juni 1918 namanya diubah menjadi Jong Java. Sesuai dengan anggaran
dasarnya Jong Java ini bertujuan untuk mendidik para anggotanya supaya
kelak dapat menyumbangkan tenaganya untuk membangun Jawa raya
dengan jalan mempererat persatuan menambah pengetahuan dan rasa
cinta pada budaya sendiri. Sejalan dengan munculnya Jong Java pemuda
di daerah lain juga membentuk organisasi seperti Jong Sumatera Bond,
Pasundan, jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak,
pemuda kaum Betawi, Sekar rukun, Timorees, verbond dan lain-lain.
Pada dasarnya semua organisasi mempunyai cita-cita kearah kemajuan
Indonesia khususnya memajukan budaya dan daerah masing-masing.
1. Kongres pemuda 1
lama-kelamaan sifat kedaerahan organisasi pemuda hilang dan
menyadari bahwa mereka sebenarnya satu bangsa. Oleh karena
itu, mereka berusaha menyatukan semua organisasi menjadi satu
organisasi tunggal. Bulan November 1925 beberapa tokoh
pemuda mengadakan pertemuan di Jakarta. Para pemuda sepakat
untuk mengadakan pertemuan yang lebih luas. Oleh karena itu,
dibentuk sebuah panitia: M. Tabrani diangkat sebagai ketua
sedangkan Soemarmo sebagai wakilnya Jamaludin adinegoro
sebagai sekretaris suwarso sebagai bendahara. Anggota lainnya
adalah bahder Johan dan Sarbini, Jan Toule Soulehua, Paul
pinantoan, hamami, dan Sanusi pane. Bulan April 1926 mereka
mengadakan kongres pemuda 1 yang dihadiri oleh berbagai
organisasi pemuda. Beberapa tokoh yang menyampaikan pidato
tentang persatuan Indonesia yaitu Muhammad Yamin berpidato
tentang perkembangan bahasa di kemudian hari. Sementara itu
M.Tabrani mengajak semua organisasi pemuda dilebur menjadi
organisasi tunggal. Kongres pemuda 1 berhasil mencapai
tujuannya sebagian setuju menghendaki membentuk organisasi
tunggal sebagian lagi setuju membentuk federasi (organisasi yang
sudah ada tidak perlu dibubarkan), tetapi menjadi anggota
federasi.
2. KongresKongres pemuda II
Tokoh-tokoh pemuda tidak putus asa. Mereka sering mengadakan
pertemuan dan akhirnya mencapai kesepakatan sebagai berikut:
A. Cita-cita Indonesia merdeka harus menjadi cita-cita semua
putra Indonesia B. Semua organisasi pemuda harus disatukan
dalam wadah tunggal.

7
Pada bulan Mei 1928 mereka bertemu lagi, pada pertemuan tersebut menyusun
panitia yaitu 1. Ketua: Sugondo joyopuspito 2. Wakil ketua: Joko marsaid 3.
Sekretaris Muhammad Yamin 4. Bendahara: Amir Syarifudin

Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Masa pendudukan jepang merupakan periode penting dalam sejarah bangsa


indonesia. Pendudukan Jepang di indonesia ditujukan untuk mewujudkan
persemakmuran bersama asia timur raya. Guna mewujudkan cita-cita tersebut
Jepang menyerbu pangkalan angkatan laut di pearl harbour Hawai pada 7
Desember 1941. Pada bulan Januari- Februari 1942 Jepang menduduki Filipina,
Tarakan( Kalimantan timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Bulan
Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Guna menghadapi Jepang
sekutu membentuk komando gabungan yang bernama ABDACOM yang dipimpin
oleh jenderal sir archibald wavell berpusat di Bandung. Pada 1 Maret 1942
Jepang mendarat di Jawa yaitu teluk Banten di eretan (Jawa barat) dan di Kragan
(Jawa timur). Pada 5 Maret 1942 kata Batavia jatuh ke tangan Jepang, akhirnya
pada 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

A.Proses penguasaan Indonesia

Pada bulan januari 1942 jepang mendarat di indonesia melalui ambon dan
seluruh maluku. Daerah tarakan di kalimantan timur dikuasai oleh jepang
bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudian menyerang
Sumatera setelah memasuki Pontianak bersamaan dengan itu, Jepang
melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942). Pada 1 Maret 1942 kemenangan
tentara Jepang dalam perang Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam
mengontrol wilayah yang sangat luas dari Burma sampai pulau Wake. Jepang
memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah Jawa sebagai pusat
pemerintahan Hindia Belanda. Dalam upaya menguasai Jawa terjadi
pertempuran di laut Jawa yaitu antara tentara Jepang dengan angkatan laut
Belanda di bawah Laksamana Karel doorman. Laksamana Karel Doorman dan
beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang.
Sementara itu jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa. Pada
tanggal 1 Maret 1942 pendaratan dilaksanakan di tiga tempat yakni di Banten
dipimpin oleh jenderal imamura sendiri, di Eretan wetan Indramayu dipimpin
oleh kolonel tonishoridan, di sekitar Bojonegoro dikoordinir oleh mayjen
Tsuchihashi. Pada 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang
terus bergerak ke selatan dan menguasai kota buitenzorg (Bogor). Akhirnya pada
tanggal 8 Maret 1942 jendral Ter poorten atas nama komandan pasukan
Belanda/sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang
yang diwakili jenderal imamura, dilaksanakan di Kalijati Subang. Kemudian

8
Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Jepang. Gubernur jenderal
Tjarda ditawan namun Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian di
Australia dibawah pimpinan H.J. Van Mook.

B. Kebijakan pemerintah militer Jepang

Pemerintah militer Jepang di Indonesia dibagi 3 wilayah kekuasaan yaitu:

1. Tentara XVI ( Rikugun/angkatan darat) memerintah wilayah Jawa dan


Madura berpusat di Jakarta
2. Tentara XXV (Rikugun/ angkatan darat) memerintah wilayah Sumatera
berpusat di Bukittinggi
3. Armada Selatan II (Kaigun/angkatan laut) memerintah wilayah
Kalimantan, Sulawesi Nusa tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di
Makassar.
Pemerintah pada wilayah masing-masing dipimpin oleh kepala staf
tentara/ Armada dengan gelar gunseikan (kepala pemerintah militer) dan
staf pemerintahan militer disebut gunseikanbu
Susunan pemerintahan militer Jepang
1. Gunshireikan (panglima tentara) disebut saiko shikikan (panglima
tertinggi) merupakan pucuk pimpinan
2. Gunseikan (Kepala pemerintahan militer)
3. Pulau Jawa dan Madura (kecuali kedua Koci Surakarta dan
Yogyakarta) dibagi atas enam wilayah pemerintahan
4. Syu (Karesidenan) dipimpin oleh syuco
5. Syi (kotapraja) dipimpin oleh syico
6. Ken (kabupaten) dipimpin oleh Kenco
7. Gun (Kawedanan atau distrik) dipimpin oleh gunco
8. Son (keecamatan) dipimpin oleh sonco
9. Ku (kelurahan atau desa) dipimpin oleh kunco
Pada masa pendudukan Jepang semua aktivitas politik dijaga dengan
ketat. Namun Jepang membentuk beberapa organisasi seperti
gerakan 3A putera dan Jawa hokokai, semua organisasi ini dibentuk
hanya untuk mempropagandakan pemerintahan pendudukan Jepang
untuk menarik simpati rakyat Indonesia terhadap perang Asia timur
raya. Gerakan 3A dibentuk berdasarkan semboyan Jepang yaitu
Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia,
diketuai oleh Mr Syamsudin. Namun dianggap kurang efektif sehingga
diganti oleh Jepang dengan pusat tenaga rakyat (putera) dipimpin
oleh pejuang terkenal seperti Ir Soekarno, Drs Moh Hatta, Ki Hajar
Dewantara, KH Mas Mansyur. Namun dianggap lebih menguntungkan

9
pihak Indonesia maka oleh Jepang dibubarkan dan diganti dengan
Jawa hokokai.

Membentuk Organisasi Sosial

A.Gerakan 3A
Dikeluarkan propaganda berupa gerakan 3A yang berarti Jepang
pelindung Asia, Jepang pemimpin Asia, dan Jepang cahaya Asia. Bangsa
Jepang membujuk rayu bangsa Indonesia dengan dalih sebagai saudara
tuanya yang akan membantu mewujudkan kemerdekaan Indonesia jika
membantunya dalam perang dengan sekutu. Di awal pemerintahan
militer, Jepang bersikap baik tetapi lambat laun sikap baik itu berberuba.
Dalam mencapai semua tujuannya bangsa Jepang bekerjasama dengan
para nasionalis seperti Ir Soekarno, Drs Moh Hatta, Sutan Syahrir, dan
lain-lain. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara yang baik serta bersikap
kooperatif, langkah ini ditempuh supaya para pemimpin nasionalis dapat
dijadikan pekerja romusha Jepang dan lalainnya. Namun gerakan 3A tidak
dapat bertahan lama karena masyarakat tidak merespon positif.
B. Pusat Tenaga Rakyat
Pada 9 Maret 1943 dibentuk pusat tenaga rakyat disingkat putra, yang
dipimpin oleh para tokoh nasionalis yaitu empat serangkai Ir Soekarno,
Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan mas Mansyur. Para nasionalis
menyiarkan pada seluruh masyarakat dalam radio dan media massa
supaya membantu Jepang dalam perang Asia timur raya. Oleh karena itu,
para nasional tersebut dijuluki antek-antek Jepang padahal niat mereka
adalah setelah perang berakhir akan diberikan kemerdekaan oleh Jepang.
C. MIAI dan Masyumi
Masa pendudukan militer Jepang organisasi MIAI singkatan dari majelis
Islam a’la Indonesia yang berdiri aqzaman penjajahan Belanda,
merupakan sebuah organisasi atau gerakan anti barat dan hanya
bergerak dalam bidang agama saja.
D. Jawa Hokokai
Pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia menyadari bahwa putera
justru merugikan pihak Jepang dan lebih bermanfaat bagi Indonesia. Oleh
karena itu Jepang mendirikan organisasi baru pada 1 Januari 1944 yang
bernama Jawa hokokai atau himpunan kebaktian jawa. Organisasi ini
digunakan untuk mendukung semua kegiatan Jepang mencakup semua
golongan masyarakat serta golongan Tiongkok dan Arab. Tujuan
organisasi: 1. Penyumbang tenaga serta pikiran pada pemerintah
pendudukan Jepang 2. Prinsip dan semangat persaudaraan antara
sesama bangsa Asia 3. Memperkuat dan menjaga keutuhan tanah air.

10
Jawa hokokai sangat efektif dan berguna bagi kemajuan Jepang di tanah
air buktinya semua kegiatan pemerintah Jepang dalam bidang pergerakan
dilaksanakan oleh Jawa hokokai.
E. Cuo Sangi In
Diketuai oleh Ir Soekarno, wakilnya dua orang yaitu M.A.A Kusumo Utoyo
dan Dr Boentaran Martoatmodjo. Namun Jepang sangat lihai mengawasi
Chuo sangi in agar tidak dimanfaatkan para pejuang nasionalis Indonesia.
10. Pembentukan Organisasi Semimiliter
A.Seinendan/Barisan pemuda
Dibentuk pada 29 April 1943 tujuannya untuk mendidik dan melatih
pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya. Tujuan
sebenarnya untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya.
B. Keibodan (Barisan pembantu polisi)
Dibentuk bersamaan dengan pembentukan seinendan, pembentukan
keibodan dan tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang berusaha
agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis. Pada bulan Agustus
1943 dibentuk Fujinkai (himpunan wanita) usia minimum 15 tahun.
Wanita-wanita tersebut juga diberikan latihan latihan militer.
C. Syuisyitai (barisan pelopor)
Dibentuk pada 1 November 1944 sebagai hasil keputusan sidang ketiga
dari Chuo sangi in (dewan pertimbangan pusat barisan pelopor) dipimpin
oleh Ir Soekarno wakilnya yaitu RP Soeroso, Otto Iskandar Dinata, dan Dr
boentaran martoatmodjo. Organisasi ini menggunakan kesempatan
sebaik-baiknya untuk menanamkan rasa nasionalisme.
D. Funjikai (Barisan wanita)
Tugas funjikai adalah ikut memperkuat pertahanan dengan cara
pengumpulan wajib perhiasan, hewan ternak, dan bahan makanan untuk
perang.
E. Hizbullah
15 Desember 1944 berdiri jadikan sukarelawan pemuda Islam, istilah
Jepannya disebut Kaikyo seinen teishintai. Tugasnya sebagai pemuda
Islam dengan tugas dan program, dan sebagai tentara cadangan dengan
tugas dan program.
11. Pergerakan Romusha
Masa pendudukan Jepang yang paling kejam yaitu pergerakan romusha,
bertujuan untuk membangun kubu pertahanan, lapangan udara darurat,
gudang bawah tanah, jalan raya, dan jembatan. Mayoritas penduduk
pekerja romusha berasal dari penduduk Jawa karena pulau Jawa
berpenduduk cukup padat. Pekerja romusha yang jumlahnya 300.000
dikirim ke berbagai negara di Asia tenggara. Tentara Jepang memeras

11
para pekerja romusha tanpa memikirkan kebutuhan mereka dengan
demikian akibatnya 70.000 orang jatuh sakit lalu berakhir dengan
kematian. Kaum perempuan ada juga yang dijadikan pekerja romusha
mereka dibujuk rayu untuk mendapatkan pekerjaan tetapi akhirnya
dijadikan Jugun lanfu. Masa penjajahan Jepang 3½ tahun mengakibatkan
banyak penderitaan terutama penderitaan para romusha. Dampak dari
praktik romusha:
A. Bidang Ekonomi
Penyebab keadaan ekonomi mengalami kemerosotan:
 para penyuluh pertanian bukan tenaga-tenaga ahli
pertanian
 Hewan-hewan yang berguna bagi pertanian banyak
yang dipotong
 Kurangnya tenaga kerja pertanian karena banyak
yang dijadikan romusha
 Banyaknya penebangan hutan liar
 Kewajiban menyerahkan hasil bum
B. Bidang Sosial dan Budaya
Kepala desa dan camat yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan itu menunjuk untuk dijadikan romusha orang-
orang yang tidak mereka sukai atau dipilih orang yang
ditakuti oleh masyarakat desa setempat. Berjuta juta
rakyat menderita kelaparan dan serba kekurangan.
Pengaruh buruk dari sistem romusha itu masih ditambah
lagi oleh pelaksanaan setempat yang memungkinkan dapat
dibelinya pengecualian atau kewajiban menjadi romusha.
C. Dampak bagi pekerja
Yang mengalami penderitaan paling luar biasa adalah para
tenaga kerja romusha, banyak yang meninggal karena
kelaparan, kelelahan, malaria, dan terjadi penyakit lainnya.
Siksaan tentara Jepang yang kejam juga menjadi penyebab
salah satunya.

4.Eksploitasi Kekayaan alam

Yang dilakukan pemerintah Jepang

A. Menyita perkebunan perkebunan milik Belanda dan berbagai fasilitas vital


seperti perusahaan listrik dalam komunikasi transportasi dan lain-lain

B. Diipaksa bekerja di perkebunan yang memberikan hasil bumi menguntungkan


demi membiayai perang

12
C. Rakyat diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar
demi kebutuhan logistik di medan perang

D. Menanam pohon jarak untuk diambil minyaknya diproduksi sebagai pelumas


mesin mesin perang

C. Sikap Kaum Pergerakan

Bentuk perjuangan pada zaman Jepang

1. Memanfaatkan organisasi bentuk Jepang


Kelompok tersebut sering disebut sebagai kolaborator, sebab mereka
mau untuk bekerjasama dengan para penjajah. Sebenarnya cara tersebut
sebagai salah satu bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-tokohnya ialah
bung Karno, bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan juga KH mas Mansyur.
Mereka memanfaatkan organisasi putera sebagai sarana untuk
komunikasi dengan rakyat Indonesia. Organisasi putera justru dijadikan
sebagai tempat atau ajang kampanye nasionalisme.

2. Gerakan Bawah tanah


Perjuangan bawah tanah adalah perjuangan yang dilakukan secara
tertutup dan rahasia. Dilakukan oleh para tokoh nasionalis yang bekerja
pada instansi instansi pemerintahan buatan Jepang. Jadi, dibalik patuhnya
terhadap Jepang tersembunyi kegiatan yang bertujuan menghimpun dan
mempersatukan rakyat untuk mencapai Indonesia merdeka. Perjuangan
bawah tanah tersebar di berbagai tempat antara lain Jakarta, Semarang,
Bandung, Surabaya, serta Medan. Antara kelompok perjuangan yang satu
dengan yang lain selalu terjadi kontak hubungan. Kelompok kelompok
tersebut adalah:
A. Kelompok Sukarni
Sukarni bekerja di sendenbu atau barisan propaganda Jepang
bersama Moh Yamin. Gerakan dilakukan dengan menghimpun
orang-orang yang berjiwa revolusioner, menyebarkan cita-cita
kemerdekaan, dan membungkam kebohongan-kebohongan
Jepang. Guna menutupi gerakannya kelompok Sukarni mendirikan
asrama politik dengan nama Angkatan Baru Indonesia. Di asrama
ini terdapat para tokoh pergerakan nasional lain seperti Ir
Soekarno, Drs Moh Hatta, Mr Ahmad Soebardjo, dan Mr sunaryo
yang mendidik pemuda dengan penguatan umum dan masalah
politik.
B. Kelompok Achmad Soebardjo

13
Ahmad Soebardjo pada masa pendudukan Jepang menjabat
sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (kantor penghubung
Angkatan laut) di Jakarta. Atas dorongan dari kelompok Ahmad
Subarjo maka angkatan laut berhasil mendirikan asrama pemuda
dengan nama Asrama Indonesia Merdeka. Di Asrama Merdeka
para pemimpin bangsa Indonesia berikan pelajaran-pelajaran
secara tidak langsung menanamkan semangat nasionalisme
kepada para pemuda Indonesia.
C. Kelompok Sutan Syahrir
Berjuang secara diam-diam dengan menghimpun mantan teman-
teman sekolahnya dan rekan seorganisasi pada zaman Hindia
Belanda. Syahrir menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin
bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang. Syahrir
memberi pelajaran di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan
laut Jepang (Kaigun) bersama dengan Ir Soekarno, Drs Moh Hatta,
Ahmad Soebardjo, dan Iwan Kusuma Sumantri.
D. Kelompok Pemuda
Pemerintahan militer Jepang menanamkan pengaruhnya melalui
kursus-kursus dan lembaga-lembaga pendidikan seperti kursus di
asrama Angkatan baru Indonesia yang didirikan angkatan laut
Jepang pada masa pendudukan Jepang di Jakarta. Ada dua
kelompok pemuda aktif berjuang yang terhimpun dalam Ika
Gaigakhu (sekolah tinggi kedokteran) dan badan
permusyawaratan atau perwakilan pelajar Indonesia (BAPEPPI).
Tokoh-tokohnya antara lain Johan Nur, Eri Sadewa, EA Ratulangi,
dan Syarif Thayeb.

3. Perlawanan bersenjata
A. Perlawanan di Cot Pliong, Aceh
Dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil seorang ulama pemuda. Pada 10
November 1942 tentara Jepang menyerang cot plieng saat rakyat
sedang salat subuh, penyerangan pagi buta ini akhirnya dapat
dilakukan oleh rakyat dengan menggunakan senjata kelewang,
pedang, dan rencong. Begitupun dengan serangan kedua tentara
Jepang berhasil dipukul mundur namun pada serangan yang
ketiga pasukan Teuku Abdul Jalil dapat dikalahkan Jepang.
Peperangan ini telah merenggut 90 tentara Jepang dan sekitar
3000 masyarakat cot plieng.
B. Perlawanan di Tasikmalaya, Jawa barat

14
Perlawanan di Singaparna Tasikmalaya dipimpin oleh Kiai haji
Zainal Mustafa. Perlawanan ini terkait dengan tidak tersedianya
KH Zainal Mustafa untuk melakukan seikeirei memberikan
penghormatan kepada kaisar Jepang. Pada 25 Februari 1944
Jepang menyerang Singaparna pada siang hari setelah sholat
Jumat. Zainal Mustofa berhasil ditangkap kemudian diasingkan ke
Jakarta hingga wafatnya dikuburkan di daerah Ancol lalu
dipindahkan ke Tasikmalaya.
C. PETA di Blitar angkat senjata
Salah satu organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang. Mula-
mula pelatih anggota PETA adalah seksi khusus dari bagian
intelijen yang disebut Tokubetsu Han. Tanggal 3 Oktober 1943
secara resmi berdirilah PETA. Berdirinya PETA ini berdasarkan
peraturan pemerintah Jepang yang disebut Osamu seinendan
nomor 44. Anggota PETA menyadari penderitaan yang dialami
oleh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, muncul berbagai
perlawanan PETA antara lain: di Blitar, Aceh, dan CCilaca.
Perlawanan PETA di Blitar dipimpin oleh Chudanco Supriyadi
penyebab perlawanan PETA di Blitar karena tindakan sewenang-
wenang Jepang terhadap rakyat Blitar. Setelah melalui beberapa
kali persidangan mereka kemudian dijatuhi hukuman sesuai
dengan peranan masing-masing ada yang mendapat pidana
mati,ada yang seumur hidup, dan sebagainya. Yang di pidana mati
antara lain: Dr Ismail, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudijoyo,
Sunanto, dan Sudarno. Perlawanan tentara PETA di Aceh karena
kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang makin meluas sehingga
muncul perlawanan di jangka Buya di bawah pimpinan perwira
Gyugun Abdul Hamid. Jepang menangkap dan menyandra semua
anggota keluarga Abdul Hamid dengan berat hati akhirnya Abdul
Hamid mengakhiri perlawanan nya. Perlawanan tentara PETA di
Cilacap dipimpin oleh dan Budanco Kusaeri, perlawanan
direncanakan dimulai pada 21 April 1945 tetapi diketahui oleh
Jepang sehingga 25 April1945 Kusaeri dan teman-temannya
ditangkap.

Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

1. Perubahan pada masa kolonial barat


Abad ke-17 dan 18 Hindia Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh
pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama perusahaan

15
hindia timur Belanda ( vereenigde oostindische compagnie)atau VOC. VOC
diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di
wilayah tersebut. VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 pemerintah
Belanda mengambil alih kepemilikan VOC. Pada tahun 1816 kedatangan
bangsa Belanda tersebut mengakibatkan perubahan Indonesia meliputi:
2. Perluasan penggunaan lahan
Salah satu contoh bekas peninggalan Belanda adalah saluran irigasi
Bandung Komering 10 (BK 10) kabupaten OKU timur Sumatera Selatan.
Saluran tersebut dibangun masa Hindia Belanda. Daerah OKU timur yang
awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan
perkebunan yang sangat subur. Sepanjang irigasi tersebut menjadi
lumbung padi sumatera selatan hingga sekarang.
3. Persebaran penduduk dan urbanisasi
Politik etis antara lain terdiri dari irigasi, transmigrasi, dan edukasi. Tujuan
utama transmigrasi pada masa tersebut untuk menyebarkan tenaga
murah di berbagai perkebunan Sumatera dan Kalimantan. Perkebunan
perkebunan pada masa kolonial Belanda telah berhasil mendorong
persebaran penduduk Indonesia. Saat ini sebagian besar transmigran
tidak lagi menjadi tenaga kerja murah tetapi berbalik menjadi majikan.
Mereka dapat menggarap lahan dengan tanaman yang produktif seperti
kelapa sawit, coklat, kopi, dan lain-lain. Mereka dapat meningkatkan
kondisi ekonominya. Munculnya berbagai pusat industri dan
perkembangan berbagai fasilitas menjadi daya dorong terjadinya
urbanisasi. Urbanisasi terjadi hampir di berbagai Indonesia. Daerah yang
awalnya hutan belantara menjadi ramai dan gemerlap karena ditemukan
tambang.
4. Pengenalan tanaman baru
Dampak pemerintah kolonial barat memiliki pengaruh positif dalam
mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan
perkebunan. Jenis tanaman itu selain kopi juga antara lain tembakau,
tebu, dan nila. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam
pengembangan pertanian perkebunan di Indonesia.
5. Penemuan tambang tambang
Pembukaan lahan pada saat masa penjajahan kolonial barat juga
dilakukan untuk aktivitas pertambangan seperti tambang minyak bumi,
tambang batubara,dan juga tambang logam. Terjadi pada akhir abad ke-
19 dan pada awal abad ke-20.
6. Transportasi dan komunikasi
Pada zaman penjajahan kolonial Belanda sangat banyak dibangun jalan
raya, penghubung kota, rel kereta api, dan beberapa jaringan tetelepon.

16
Pembangunan berbagai macam fasilitas transportasi dan komunikasi ini
menjadi pendorong pergerakan penyaluran barang dan jasa yang relatif
cepat. Fasilitas transportasi laut: banyak dibangun berbagai dermaga atau
pelabuhan di berbagai daerah wilayah Indonesia. Jalur Anyer ke
Panarukan yang dibangun pada masa pemerintah gubernur jenderal
Daendels mempermudah jalur transportasi dan komunikasi rakyat
Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Pembangunan jalur rel kereta api
juga dilaksanakan di berbagai daerah di pulau Jawa dan pulau Sumatera.
7. Perkembangan kegiatan ekonomi
Perubahan masyarakat pada aktivitas ekonomi saat masa pemerintah
penjajah kolonial terjadi baik pada aktivitas produksi aktivitas konsumsi
maupun aktivitas distribusi. Aktivitas produksi pada kegiatan mengolah
pertanian dan perkebunan makin modern dengan adanya penemuan
berbagai macam teknologi. Aktivitas ekspor-impor juga tengah
mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada masa pemerintah
penjajahan kolonial barat. Dilihat dari pada distribusi juga banyak
mengalami perkembangan, distribusi mulanya hanya dilakukan antar
wilayah atau daerah lalu meningkat menjadi antar bangsa atau negara
dan benua. Adapun dari kegiatan konsumsi masyarakat dapat menikmati
hasil dari produksi dengan meningkatnya kualitas yang jauh lebih baik.
8. Mengenal uang
A. Masa sebelum barter
Pada mulanya masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha
sendiri.
B. Masa barter
Manusia sudah membutuhkan pihak lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Guna mendapatkan apa yang dibutuhkan
mereka melakukan pertukaran atau barter.
C. Masa uang barang
Jenis barang yang pernah digunakan sebagai uang barang antara
lain kulit hewan-hewan batu-batuan berharga kulit pohon dan
logam.
D. Masa uang
Akhirnya manusia menemukan jenis uang yang kalian kenal
sekarang. Jenis barang yang paling memenuhi syarat tersebut
adalah logam terutama emas dan perak. Jenis uang logam yang
pertama kali ada karena mereka belum mengenal kertas.
E. Mengenal sistem kredit

17
Mulai berkembang pada masa pemerintah kolonial barat. Satu
sisi negatif dalam sistem kredit adalah munculnya berbagai
lintah darat di berbagai daerah.
8.Perubahan dalam pendidikan
Kedatangan bangsa Belanda mengubah sistem pendidikan menjadi dua
model yaitu pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh lembaga
pemerintah, model kedua adalah pendidikan yang didirikan dan
dikembangkan oleh swadaya masyarakat. Pada masa pemerintahan
kolonial barat sekolah dibedakan menjadi dua golongan yakni sekolah
untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Taman siswa
yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan
pendidikan modern di Indonesia. Salah satu sekolah yang sudah berdiri
sejak zaman penjajahan kolonial perguruan tinggi seperti ITB (institut
teknologi Bandung) dan IPB (institut pertanian Bogor). Munculnya elit
intelektual menyebabkan lahirnya jenis pekerjaan baru seperti guru,
administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.
9. Perubahan dalam aspek politik
Saat masa pemerintahan penjajah kolonial barat diketahui sistem
pemerintahan yang dipimpin oleh gubernur jenderal, Residen,dan Bupati.
Para raja yang ada di Nusantara menjadi kehilangan sebuah kekuasaan
karena digantikan oleh kekuasaan pemerintah penjajah kolonial.
Terbentuknya pemerintahan kolonial Hindia Belanda menjadikan
hubungan yang sangat erat antara rakyat/ masyarakat Indonesia dari
berbagai penjuru daerah. Munculnya perasaan senasib serta
sepenanggungan pada masa tersebut memunculkan berbagai macam
organisasi yang mengorbankan semangat pergerakan nasional.
10.Perubahan dalam aspek budaya
Perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni
bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi. Seni pada
bangunan masa penjajahan menggunakan gaya eropa seperti pada
benteng Vredeburg Yogyakarta. Perubahan kesenian terjadi terutama di
masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian barat.
Kebiasaan dansa dan minum-minuman dikenalkan para pejabat Belanda
dan berpengaruh pada sebagian masyarakat Indonesia. Dalam bidang
bahasa banyak bahasa bahasa Belanda yang sedikit banyak
mempengaruhi pada kosakata di bahasa Indonesia.

B.Perubahan Masyarakat pada masa penjajahan Jepang

1. Perubahan dalam aspek geografi

18
Dari aspek geografi, Jepang tidak terlalu besar memberikan pengaruh karena
tidak begitu nampak perbedaan dari kondisi Indonesia setelah penjajahan
Jepang.

2.Perubahan dalam aspek ekonomi

Sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang:

A. Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang. Kondisi tersebut


menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan
meningkat drastis.
B. Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan
sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan perkebunan
teh,kopi,karet, tebu sekaligus memonopoli penjualannya.
C. Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi
kebutuhan daerah sendiri) dan menunjang kegiatan perang.
Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk
kepentingan perang.
Pada tahun 1954 kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak
sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin
meningkat. Guna mengatasinya Jepang mengadakan kampanye
penyerahan bahan pangan secara besar-besaran melalui Jawa hokokai
dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah.

3.Perubahan dalam aspek pendidikan

Zaman pendudukan Jepang pendidikan di Indonesia mengalami kemerosotan


drastis dibandingkan zaman hindia-belanda. Oleh Jepang sekolah-sekolah dan
perguruan perguruan dijadikan tempat indoktrinasi. Sistem pengajaran dan
struktur kurikulum ditujukan untuk keperluan perang Asia Pasifik.

4.Perubahan dalam aspek politik

Sejak awal pemerintahan, Jepang melarang bangsa Indonesia berserikat dan


berkumpul. Oleh karena itu Jepang membubarkan organisasi yang dibentuk pada
masa Hindia Belanda kecuali MIAI. MIAI kemudian dibubarkan dan diganti
dengan Masyumi. Dengan sikap kooperatif para tokoh pergerakan nasional
banyak yang duduk dalam badan-badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang
seperti gerakan 3A, putera, dan Chuo sangi in. Para tokoh pergerakan nasional
juga memanfaatkan kesatuan kesatuan pertahanan yang telah dibentuk oleh
Jepang seperti Jawa hokokai, PETA, dan sebagainya. Kebijakan pemerintah
Jepang bertujuan untuk menarik simpati dan mengerahkan rakyat Indonesia
untuk membantu Jepang dalam perang melawan sekutu. Namun kenyataannya

19
dimanfaatkan oleh para tokoh pergerakan nasional sehingga banyak
memberikan keuntungan bagi perjuangan bangsa Indonesia.

5.Perubahan dalam aspek budaya

Pada 20 Oktober 1943 didirikan komisi (penyempurnaan) bahasa Indonesia,


tugas komisi adalah menentukan terminologi yaitu istilah-istilah modern dan
menyusun suatu tata bahasa normatif dan menentukan kata-kata yang umum
bagi bahasa Indonesia. Di bidang sastra: hasil karya sastra seperti roman, sajak,
lagu, lukisan, sandiwara, dan film. Supaya hasil karya tidak menyimpang dari
tujuan Jepang maka pada 1 April 1943 di Jakarta didirikan pusat kebudayaan
dengan nama Keimin Bunko shidosho. Hasil karya sastra yang terbit seperti cinta
tanah air karya nur Sutan Iskandar, palawija karya Halim, angin fuji karya usmar
Ismail. Gubahan untuk drama seperti api dan cintra karya Usman Ismail, topan
di atas Asia dan intelek istimewa karya El hakim (Dr abu Hanifah). Mengenai seni
musik, komponis C. Simandjuntak berhasil menciptakan lagu tumpah darahku
dan maju putra putri Indonesia.

C. Dampak positif dan negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Dampak positif pendudukan Jepang

A. Bidang politik

 melarang penggunaan bahasa Belanda dan memperbolehkan bahasa


Indonesia
 Dibentuknya BPUPKI dan PPKI kemudian muncullah ide Pancasila
 Mendukung semangat anti Belanda
 Memberi kesempatan rakyat Indonesia untuk ikut dalam pemerintahan
politik.

B.Bidang Ekonomi

 Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama


 Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system

C.Bidang Sosial

 Berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi


 Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah
 Mengalami berbagai pembaharuan bagi pendidikan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan tinggi akan harga dirinya

20
 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu
tonarigami atau rukun tetangga (RT).

D.Bidang Budaya

 Jepang mendirikan Keimin bunka shidosho (pusat kebudayaan) tanggal 1


April 1943 di Jakarta. Fungsi: memadai aktivitas kebudayaan Indonesia
 Pembentukan persatuan aktris film Indonesia(PERSAFI)

E.Bidang pendidikan

 Diperkenalkannya sistem Nippon sentris dan kegiatan upacara dalam


sekolah
 Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun SLTP atau SMP 9 tahun dan SLTA
atau SMA

F.Bidang birokrasi dan militer

Jepang memberikan pelatihan militer semi militer kepada pemuda Indonesia dan
mempersenjatai mereka. Mengikutsertakan ke organisasi keibodan, Heiho,
Suishintai dan sebagainya. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu
banyak peralatan militer Jepang kemudian dikuasai oleh pemuda Indonesia.

2.Dampak negatif pendudukan Jepang

A. Bidang politik

 Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang


ada
 Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik

B.Bidang ekonomi

 Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang


 Mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan pembekalan lainnya dari
rakyat Indonesia
 Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat
 Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self-sufficiency
 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang
 Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem
ekonomi secara ketat
 Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki

C.Bidang sosial

 Adanya praktik perbudakan wanita (Yugun Ianfu)

21
 kegiatan romusha yang menyengsarakan rakyat
 Pembatasan pers
 Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal

D.Bidang pendidikan

Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat menyebabkan kemunduran


standar pendidikan secara tajam

E.Bidang Birokrasi dan militer

Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Jepang karena menghukum keras orang-
orang yang menyimpang/ menentang dari Jepang.

22

Anda mungkin juga menyukai