PEMBAHASAN
3.1 Peta Konsep
Retnodhoemillah
diterbitkan
oleh
Firma
H.
Buning.
untuk
memobilisasi
pergerakan
nasional
pada
saat
itu.
Harian Sinar Djawa, memuat tentang perlunya rakyat kecil untuk terus
menuntut ilmu setinggi mungkin. Surat kabar yang paling mendapat
perhatian pemerintah kolonial saat itu adalah De Express. Surat kabar itu
memuat berita-berita propaganda ide-ide radikal dan kritis terhadap sistem
pemerintahan kolonial. Puncaknya saat Cipto Mangunkusumo, Suwardi
Surjaningrat, dan Abdul Muis mendirikan Comite tot Herdenking van
Nederlands Honderdjarige Vrijheid (Panitia untuk Peringatan Seratus
Tahun Kemerdekaan Belanda dari Perancis), yang kemudian disebut
dengan Komite Boemipoetera (1913).
Kritik tajam yang ditujuan oleh Suwardi Surjaningrat dengan
menulis di brosur yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (
Seandainya Saya Menjadi Seorang Belanda). Pemerintah Kolonial menilai
tulisan itu dapat menghasut rakyat untuk melawan pemerintah. Pada 30
nasional
yang
bersifat
modern.
Organisasi-organisasi
itu mengusung tujuan yang sama, yakni untuk lepas dari penjajahan.
A. Budi Utomo
Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU) merupakan pergerakan
nasional yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, di Jakarta. Organisasi
Pemerintah Hindia
mulanya
ekonomi
tanpa
perkumpulan
menghiraukan
itu
merupakan
masalah
gerakan
kolonialisme.
10
Indische Partij merupakan organisasi politik yang anggotaanggotanya berasal dari keturunan campuran Belanda-pribumi (IndoBelanda) dan orang asli pribumi. Dr. Danudirjo Setiabudhi berkeinginan
untuk melanjutkan Indische Bond sebagai organisasi politik yang kuat.
Keinginan Douwes Dekker itu semakin menguat saat ia bertemu dengan
dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan
Ki Hajar Dewantoro. Mereka kemudian dikenal dengan Tiga Serangkai.
Douwes Dekker adalah cucu Eduard Douwes Dekker atau Multatuli,
seorang penulis Max Havelaar yang membela petani Banten dalam masa
Tanam Paksa. Ia seorang campuran ayah Belanda dan ibunya Indo.
Pengalaman
hidupnya
itulah
yang
menjiwai
gerak
politiknya.
kemudian
mendirikan
30
cabang
dengan
jumlah
organisasi
terlarang
dan
berbahaya
(pertengahan
1913).
11
menjadi
perdebatan
politik
di
kalangan
Dewan
3.3.2.Organisasi Keagamaan
Dengan perbaikan kaum muslim melalui pendidikan yang sedapat
mungkin sejajar dengan pendidikan barat, disamping mengajarkan agama
juga mengajarkan pelajaran berhitung, sejarah, geografi, dan lain-lain.
A. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan Ahmad Dahlan
pada 18November 1912, bercirikan organisasi sosial, pendidikan, dan
keagamaan.Salah
satu
tujuan
pendirian
Muhammadiyah
adalah
12
Reaksi
positif
dari
golongan
tradisionalisme
adalah
lahirnya
13
3.3.3.Organisasi Pemuda
Terdapat
dan
bertujuan
untuk
meningkatkan
derajat
wanita dengan belajar membaca dan menulis, baik huruf Arab maupun
Latin. Juga belajar membuat kerajinan tangan, mengatur rumah tangga.
Putri
Mardika,
Kartini
Fonds,
di
Tasikmalaya
yang
sekolah perempuan
dapatmembawa
keadilan
sosial,
kemakmuran,
dan
radikal.
Cepatnya
pengaruh
komunis
di
Indonesia
15
yang
bernama
Indische
Vereniging
(1908),
yaitu
Semula
organisasi
itu
bergerak
di
bidang
sosial
dan kebudayaan sebagai ajang bertukar pikiran tentang situasi tanah air.
Organisasi itu juga menerbitkan majalah yang diberi nama Hindia Putera.
Dalam perkembangan selanjutnya perkumpulan itu mengutamakan
masalah-masalah politik. Jiwa kebangsaan yang semakin kuat diantara
mahasiswa Hindia di Belanda mendorong mereka untuk mengganti nama
Indische
Vereninging
menjadi
Indonesische
Vereeniging
(1922).
16
dunia
pendidikan.
Taman
Siswa
mendobrak
sistem
17
pemuda
kebangsaan.
Gagasan-gagasan
persatuan
Muhammad
Yamin
berbicara
tentang
Kemungkinan
tindaklanjut
dari
kongres
itu
Jong
Java,
Jong
18
19
20
petisi
Sutardjo
yang
ditandatangani
oleh
Sutardjo,
21
Petisi
Sutardjo
mendorong
gagasan
untuk
GAPI
adalah
adanya
situasi
internasional
akibat
Parindra berpendapat
22
23