Anda di halaman 1dari 58

SUMPAH

PEMUDA DAN
JATI DIRI
KEINDONESIAA
N
A. L. B Sumpah Pemuda
1. PolitikEtis : Pintu Pembuka Pendidikan Modern
Menjelang akhir abad XIX, pem kolonial Belanda mulai mengubah kebijakan di
Indonesia, Belanda mulai mengurangi praktik2 eksploitasi yg sering dilakukan
sebelum dilontarkan tokoh2 liberal dan humanis. Meraka mendorong pem Belanda
agar memikirkan nasib bangsa Indonesia, mengingat banyak kekayaan alam
Indonesia diambil oleh Belanda tanpa memikirkan kepentingan bangsa Indonesia.
Kritik cukup tajam dilontarkan oleh Conraad Theodore van Deventer dlm sebuah
artiketl berjudul “Een Eereschuld” (UTANG BUDI). Artikel ini ditulis 1899 dan
dimuat dlm majalah DeGids, menyatakan bahwa tanam paksa dan sistem ekonomi
liberal yg menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia telah memperbaiki keuangan
negara Belanda. Oleh itu, sudah sewajarnya Belanda sbg bangsa yg beradab
memberikan balas budi kpd bangsa Indonesia.
Kritikan Van Deventer mendapat perhatian dari pem kolonial Belanda, 1901 Ratu
Wilhelmina menerapkan kebijakan baru bagi masy Indonesia yg b’7n meningkatkan
kesejahteraan rakyat “Politik Etis”. Utk menjlkan kebijakan ini, Ratu Wilhelmina
menunjuk Alexander Idenburg yg sebelumnya menjabat sbg Menteri Urusan
Jajahan utk menggantikan Gubernur Jenderal Johanes van Heutsz di Indonesia.
Program Politik Etis, meliputi:
 Edukasi (Pendidikan)

 Irigasi (Pengairan)

 Migrasi (Perpindahan Penduduk)

Dampak pelaksanaan Politik Etis paling besar dirasakan di bid.


pendidikan, utk mendudukung pelaksanaan pendidikan di Indonesia, th 1900
pem kolonial Belanda menunjuk J. H. Abendanon sbg Direktur Pendidikan di
Indonesia, ia dan istrinya berusaha menyelenggarakan pendidikan demi
mendorong kesadaran gol. muda di Indonesia utk memedulikan nasib
bangsanya. Pelaksanaan Politik Etis dlm bid. pendi ditandai dgn b’dirinya
sekolah2 utk bangsa Indonesia.
Model pendidikan pada masa ini disesuaikan dgn bahasa Pengantar yg
digunakan, sekolah di Indonesia dibagi menjadi 4 kategori :
 Sekolah Eropa yg mengadopsi model dan sistem sekolah Belanda

 Sekolah Pribumi yg menggunakan bahasa Belanda sbg bahasa pengantar


 Sekolah Pribumi yg menggunakan bahasa daerah sbg bahasa pengantar

 Sekolah pribumi yg memakai sistem pribumi


Pem. Belanda juga memberi kesempatan pelajar Indonesia bersekolah di
Belanda, beberapa pemimpin Indonesia yg pernah b’sekolah di Belanda:
 Mohammad Hatta
 Sutan Sjahrir

 Ahmad Soebardjo

 Muhammad Natsir

 Sri Sultan Hamengku Buwono IX

2. Perkembangan Pers
Pers Indonesia sudah b’kem sejak abad XVIII, penerbitan surat kabar
De Bataviase Nouvelles di Batavia 1744 menjadi tonggak kelahiran pers di
Indonesia. Surat kabar tsb merupakan surat kabar berbahasa Belanda yg
diterbitkan di Indonesia. 1852 surat kabar De Locomotief terbit di
Semarang dan Bataviaasch Nieuwsblaad terbit 1885 di Batavia.
1855 surat kabar berbahasa Jawa muncul utk p’1 kali di Surakarta
“Bromartani”, meski berbahasa Jawa, pemilik Bromartani adalah seorang
Indo “G. F. Winter”. Bromartani terbit mingguan dan berisi sejumlah berita
keagamaan, artikelnya berisi tentang kemajuan pertanian, dan kutipan
karya sastra. Selanjutnya surat kabar Djawi Kanda, di Yogyakarta muncul
Pengomersilan pers berbahasa Melayu dirintis oleh org2 keturunan
Tionghoa, Pers berbahasa Melayu tertua “Bintang Soerabaja” terbit 1861.
Bintang Soerabaja memiliki pengaruh besar terutama bagi kalangan
Tionghoa yg berpikiran modern di Jawa Timur. Th yg sama di Surabaya
terbit surat kabar “Bintang Timoer”, yg menginformasikan permasalahan
sosial ekonomi lokal dan memuat informasi2 yg b’kaitang dgn Eropa dan
Cina. 1902 di Surabaya muncul surat kabar Pewarta Soerabaja.

Jurnalis2 yg mulai muncul :


 R. Tirtodanuja

 R. Muhammad Jusuf Berperan dlm memberikan wawasan


kebangsaan
 Abdul Muis

1907 muncul surat kabar Medan Prijaji dipimpin R.M. Tirtoadisuryo

Pelopor Pers Pribumi


Karena merupakan pers p’1 yg dicetak dan diterbitkan oleh gol. pribumi
Pada awal kemunculannya, Medan Priaji merupakan surat kabar mingguan, 1910
Medan Priaji berkembang menjadi surat kabar harian. Medan Priaji merupakan media
utk menyampaikan aspirasi kaum priayi, ia mampu menarik perhatian masy luas,
terbukti pada masa kejayaannya Medan Priaji mampu mencetak hingga 2000 eksemplar.
1901 muncul majalah Insulinde yg diterbitkan atas kerjasama guru2 Belanda di
Padang, kemudian disebarkan di seluruh Sumatera dan Jawa. Perkembangan budaya
cetak muncul dlm bentuk pers yg memperjuangkan hak2 kaum wanita. Pers utk kaum
wanita yg p’1 kali terbut “Poetri Hindia” 1907, berkembang di bawah pimpinan R.
Tirtokusumo. Muncul juga Soeloeh Keadilan dan Soeloeh Pengajar yg terbit di Batavia.
K2 surat kabar tsb berada di bawah arahan Raden Sosro Danukusumo.
Pada masa pergerakan nasional, pers dimanfaatkan sbg media utk menyebarkan
sikap dan pandangan para tokoh pergerakan. Surat kabar yg paling berpengaruh pada
masa pergerakan nasional “Oetoesan Hindia”, merupakan media perjuangan tokoh2
Sarekat Islam. 1923, Oetoesan Hindia ditutup karena perpecahan dlm tubuh SI dan
kurangnya minat pembaca utk memasang iklan.
Surat kabar yg juga berpengaruh pada masa pergerakan nasional “Saroetomo”,
menjadi surat kabar berpengaruh karena tulisan Mas Marco Kartodikromo yg sering
mengkritik pem. Setalah keluar dari Saroetomo, Mas Marco Kartodikromo mendirikan
surat kabar sendiri “Doenia Bergerak”. Pem kolonial Belanda juga menaruh perhatian
pada surat kabar De Express, berkembang dibawah naungan Indische Partij. Surat
kabar tsb memuat berita2 propaganda serta ide2 radikal dan kritis terh pem kolonial.
3. Bangkitnya Nasionalisme
Nasionalisme mulai berkembang di Indonesia pada awal abad XX, bangkitnya
nasionalisme bangsa Indonesia berkaitan erat dgn munculnya organisasi2
pergerakan nasional. Organisasi2 yg memlopori bangkitnya nasionalisme bangsa
Indonesia:
a. Budi Utomo
Berdiri : 20 Mei 1908
Pendiri : Wahidin Sudirohusodo

T7n:
Mengumpulkan dana belajar (studiefons) bagi pelajar cakap tetapi kurang mampu
dari segi ekonomi

Dalam kongres Budi Utomo di Yogyakarta 3-5 Oktober 1908, terjadi perdebatan
antara:
Radjiman Wediodiningrat : Bangsa2 Barat lebih cerdas dari pada bangsa Timur
dan
pendidikan Barat berbeda dgn pendidikan Timur
Cipto Mangunkusumo : Bangsa Timur tdk kalah cerdas dibandingkan bangsa2
Barat,
Hasil Kongres Budi Utomo 3-5 Oktober 1908:
 Budi Utomo membatasi keg hanya dlm lingkup Pulau Jawa dan Madura

 Menetapkan R.T. Tirtokusumo sbg ketua Budi Utomo

 Menetapkan Yogyakarta sbg pusat organisasi

 Budi Utomo memfokuskan keg dlm bid pendidikan dan budaya

 Mengubah slogan Budi Utomo dari “perjuangan utk mempatahankan


penghidupan” menjadi “kemajuan secara serasi”

Perjuangan Budi Utomo cenderung memajukan pend dan keb,


aktivitasnya dianggap tdk berbahaya oleh pem kolonial Belanda. Budi Utomo
diakui sbg badan hukum dan mendapat pengesahan dari pem kolonial
Belanda. Setelah diakui sbg badan hukum resmi, Budi Utomo secara rutin
memberi usul kepada pem kolonial Belanda, yg berisi:
 Meningkatkan taraf pend bagi penduduk pribumi dan priayi

 Menyediakan beasiswa bagi pelajar pribumi

 Menambah sekolah2 pertanian

 Mendirikan sekolah kejuruan bagi penduduk pribumi dan perempuan

 Memajukan sistem pendidikan bagi sekolah dokter Jawa (STOVIA)


Dalam perkem. nya, corak p’juangan Budi Utomo mengalami perubahan.
Sbgn besar pengurus dan anggotanya adalah para pegawai negeri dan priayi
sehingga t7n yg dikembangkannya cenderung memperhatikan kepentingan
kelompok tsb. Perhatian Budi Utomo lebih difokuskan pada jalinan
kerjasama dgn pemerintah kolonial Belanda dan tdk lagi fokus pada usaha
mencerdaskan bangsa Indo melalui pend dak keb. Akibatnya, beberapa
pengurus inti Budi Utomo “Cipto Mangunkusumo dan Surjodipuro” memilih
mengundurkan diri.
1920an secara perlahan2 Budi Utomo berubah dari organisasi etnik Jawa
menjadi organisasi nasional Indonesia, kongres BU di Surakarta memutuskan
bahwa BU bergabung dalam federasi Permufakatan Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Sejak saat itu Budi Utomo menjadi
organisasi terbuka yg menerima anggota dari etnik lain, perubahan corak
menjadi organisasi nasional semakin diperkuat pada Kongres BU di Jakarta
1930.

b. Sarekat Islam (SI)


SI didirkan di Surakarta dgn nama Sarekat Dagang Islam (SDI)
Pendiri : R. M. Tirtoadisuryo
Th 1911, H. Samanhudi mengambil alih kepengurusan SDI, dibawah
kepemimpinannya SDI berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan
berpengaruh. Th 1912 kedudukan H. Samanhudi sbg ketua SDI digantikan oleh
Haji Oemar Said Cokroaminoto, kemudian mengubah nama organisasi menjadi
Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dilakukan agar SI tdk hanya bergerak dlm
bid ekonomi, tapi juga dlm bid politik dan sosial. Dalam anggaran dasar (AD)
dibuat 10 Sep 1912, SI memiliki t7n organisasi sbb:
 Memajukan keg perdagangan
 Membantu para anggota yg mengalami kesulitan dlm bid urusan permodalan
dan perdagangan
 Memajukan kepentingan jasmani dan rohani penduduk pribumi
 memajukan pengajaran agama Islam

Selama memimpin SI, H.O.S. Cokroaminoto berusaha memperkuat ekonomi


pedagang pribumi agar mampu bersaing dgn pedagang asing, usaha tsb tampak
dari berdirinya beberapa koperasi di kota2 besar di Jawa (Surakarta,
Yogyakarta, dan Surabaya). Selain mendirikan koperasi, SI mendirikan
perusahaan Setia Usaha dan menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia.
Pendirian perusahaan ini b’7n utk membebaskan keh ekonomi masy pribumi
dari ketergantungan terh bangsa asing.
SI merupakan satu2nya organisasi yg memiliki pengaruh besar dlm politik
Indonesia 1917-1920, corak demokrasi mendekatkan beberapa cabang SI lokal pada
ajaran marxis. Salah satu cabang SI yg menganut ajaran marxis adalah SI Semarang
yg dipimpin “Darsono dan Semaun”.

Pada Kongres 1919 ideologi marxisme yg dianut Darsono dan Semaun semakin
menyebar luas dlm keanggotaan SI
Semaun : agar asas ekonomi SI bersifat dogmatis menyebabkan perpeca-
H.O.S. Cokroaminoto : asas ekonomi yg bersifat nasional keagamaan han dlm tubuh
SI

Krisis di tubuh SI semakin memuncak pada kongres 1921, pada kongres tsb terjadi
perdebatan antara Agus Salim – Abdul Muis dan Semaun – Tan Malaka. Perdebatan
tsb memicu perpecahan dl tubuh SI, keadaan ini menyebabkan H.O.S. Cokroaminoto
mengadakan studi utk membandingkan ajaran Islam dan marxisme.
Studi tsb diwujudkan dlm bentuk buku berjudul Islam dan Sosialisme terbit 1924,
Kongres th 1921 akhirnya menye7i adanya disiplin partai. Beberapa pengurus lokal
seperti Darsono dan Semaun dikeluarkan dari keanggotaan SI . Kebijakan disiplin
partai menyebabkan SI terpecah menjadi 2 kubu:
 SI Putih : Berasaskan kebangsaan dan keagamaan berpusat di Yogyakarta

 SI Merah : Berasaskan komunis berpusat di Semarang


1923, SI kembali mengadakan kongres di Madiun, pada kongres tsb SI
berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI), menganut asas
nonkooperatif (tdk b’sedia bekerjasama dgn pem kolonial Belanda). PSI
mengizinkan anggotanya duduk dlm Volksraad atas nama pribadi dan bukan
mewakili PSI. PSI kemudian menegaskan bahwa asas perjuanggannya b’7n
mencapai kemerdekaan nasional b’dasarkan agama Islam.

c. Indische Partij (IP)


Organisasi pergerakan nasional p’1 yg bergerak dlm bid. Politik
Didirikan 25 Desember 1912
Pendiri Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (Danurdirdja
Setiabudi)

Ingin melanjutkan organisasi Indische Bond (Organisasi campuran org


Asia dan Eropa)
yg didirikan th 1898

Anggota :
Douwes Dekker
Cita2:
Menyatukan semua gol yg ada di Indonesia (Pribumi, Indo-Belanda, Tioghoa dan Arab)

IP juga bekerjasama dgn tokoh2 pergerakan nasional lainnya, kerjasama tsb terlihat dari
rapat bersama yg dilakukan Douwes Dekker dgn elite lokal di Yogyakarta, Surakarta, Madiun,
Surabaya, Semarang, Tegal, Pekalongna, dam Cirebon. Douwes Dekker mengajak elite lokal
membangkitkan gol pribumi dan Indo-Belanda utk menentang praktik kolonialisme serta
imperialisme, sehingga b’dampak dari berdirinya 30 cabang Indische Partij di daerah dgn
jumlah anggota sekitar 7300 orang. Douwes Dekker juga menyampaikan tulisan politiknya
melalui majalah Het Tijdshrift dan surat kabar De Express.

T7n IP:
Meraih kemerdekaan Indonesia

Cara IP mewujudkan t7nnya:


 Memelihara nasionalisme Indonesia dgn meresapi cita2 kesatuan bangsa bagi seluruh
golongan
 Menghilangkan rasa kesombongan dari keistimewaan rasial dlm bid ketatanegaraan dan

kemasyarakatan
 Menghindari usaha2 utk membangkitkan kebencian agama dan sektarianisme yg dpt
mengakibatkan
perselisihan antargol
 Memprkuat daya tahan rakyat Indonesia dgn memperbanyak aktivitas dan
memperkuat kekuatan
spiritual
 Persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia
 Memperkuat pertahanan bangsa dan tanah air dari serangan asing
 Mengadakan unifikasi dan perluasan keg ekonomi gol pribumi
 Memperbesar pengaruh pro-Indonesia dlm bid pem
 Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Indonesia, terutama memperkuat gol
ekonomi lemah

Sikap Radikal IP menyebabkan pem kolonial Belanda mengambil tindakan


tegas, permohonan IP agar diakui sbg badan hukum ditolak oleh Gubernur
Jenderal Indenburg, menurutnya IP merupakan organisasi beralihan politik yg
dapat menganggu keamanan umum. Meski pemimpin IP mengadakan audiensi,
Gubernur Jenderal Idenburg tetap menolak permohonan organisasi. 11 Maret 1913
Gubernur Jenderal Idenburg menyatakan IP sbg partai terlarang
Sikap radikal IP juga ditunjukkan melalui tulisan Suwardi Suryaningrat “Als
ik eens Nederlander was” (seandainya saya seorang Belanda). Tulisan ini
menimbulkan reaksi keras dari pem kolonial Belanda, karena berisi sindirian terh
ketidakadilan di daerah jajahan.
d. Organisasi
Keagamaan
 Muhammadiyah

Pendiri Ahmad Dahlan


Didirikan Kampun Kauman, Yogyakarta 18 November 1912

L.B :
Ahmad Dahlan prihatin dgn kondisi umat Islam pada masa itu yg masih
mempercayai mistik dan bemu menerapkan ajaran Islam secara murni

Konsep yg diterapkan Wahabiyah ditandai dgn:


 Sistem organisasi modern

 Lembaga pendidikan
 Penerbitan surat kabar dan buletin keagamaan

Sekolah2 yg didirikan Muhammadiyah:


 Hooge School 1919 : Sekolah tingkat lanjutan

1921 berganti nama menjadi Kweekschool


o 1923 Muhammadiyah membagi sekolah menjadi 2:
Mu’alimin : utk anak laki2
Mu’alimat : utk anak perempuan

1923, Muhammadiyah mengadakan kongres di Yogyakarta, memutuskan K. H.


Ibrahim sbg ketua pengurus besar Muhammadiyah menggantikan Ahmad Dahlan. Usaha
pertama K. H. Ibrahim adalah mendorong berdirinya koperasi Adz-Dzakirat. Di bid.
sosial, Muhammadiyah mendirikan lembaga kesehatan “Pertolongan Kesengsaraan
Umum” (PKU), pada perkem.nya lembaga ini berubah menjadi RS yg berkembang di
beberapa kota besar di Indonesia hingga saat ini

 Nahdatul Ulama (NU)


Pendiri : K.H. Hasyim Asyhari dan K.H. Wahab Chasbullah
Didirikan : 31 Januari 1926 di Surabaya
Berkembang pesat pada masa kepemimpinan keluarga K.H. Hasyim Asyhari, hingga th
1942 telah terbentuk 120 cabang NU yg tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sumatera

T7n NU:
Membela kepentingan kaum muslim dan para kiai tradisional, mendukung kemajuan
sekolah2 Islam tradisional serta memelihara dan menyantuni fakir miskin
Pada awalnya NU menentang gerakan kaum reformis Islam dan
perubahan2 yg dilakukan penganut ajaran Wahabi. Namun pada p’kem.nya
pertentangan antara NU dan kaum reformis Islam dapat dihindari. Bahkan,
k2 aliran ini dapat bersatu demi terwujudnya kebangkitan nasional bangsa
Indonesia. Salah 1 tradisi yg paling nyata dari NU adalah mengubah tradisi
berkhotbah dari B. Arab menjadi bahasa daerah yg dapat dimengerti oleh
jemaahnya. Perubahan memberi dampak positif bagi pengikutnya, sehingga
mendirikan (RS, Panti Asuhan dan Sekolah)

 Perkumpulan Politik Katolik Jawi

Didirikan kaum Nasrani


Dibentuk I. J. Kasimo 22 Februari 1925
Organisasi bergerak di bid sosial pendidikan

e. Taman Siswa
Didirikan : 3 Juli 1992 di Yogyakarta
Pendiri : R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
Pengurus Taman Siswa yg lainnya “Sarmidi Mangunsarkoro”, menjelaskan
bahawa Taman Siswa merupakan perguruan yg mengajarkan paham kebudayaan
positif dan berpegang pada filsafat hidup nasional dgn jiwa universal. 1930 Taman
Siswa mengadakan kongres di Yogyakarta, membahas kembali aspek pokok yg
akan dicapai (kemerdekaan, kodrati alam, kebudayaan, kebangsaan dan
kemanusiaa).

f. Perhimpunan Indonesia
Kebijakan Politik Etis menitikberatkan pada perbaikan kesejahteraan rakyat,
salah 1 penerapan kebijakan tsb adalah adanya kesemptan bagi anak2 pribumi
utk menempuh pendidikan di Belanda. Pelajar Indonesia yg menempuh
pendidikan di Belanda kemudian membentuk perkumpulan mahasiswa Indonesia
“Indische Vereeniging” 1908.

Pendiri :
 SutanKesayangan
 R.M. Noto Suroto

 R.P. Sosrokusomo
 Husein Djajadiningrat
 Notodoningrat
Th 1992 Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging

Sejak th 1922, IV aktif mempelopori perjuangan rakyat Indonesia utk meraih


kemerdekaan melalui majalah Hindia Poetra. Langkah IV yg cukup radikal adalah
keluar dari Indonesisch Verbond van Studeerenden dan menerbitkan buku yg
menggemparkan kaum Belanda “Gedenkboek 1908-1923 : Indonesische
Vereeniging”, berisi 13 artikel yg ditulis oleh:
 A.A. Maramis
 Ahmad Soebardjo
 Sukiman Wiryosanjoyo
 Mohammad Hatta
 Muhammad Natsir
 Sulaiman

 R. Ng. Poerbatjaraka
 Darmawan Mangunkusumo
 Iwa Kusumasumantri

IV kemudian mengubah nama majalahnya dari Hindia Poetra menjadi Indonesia


Merdeka
1925, IV mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI)
PI dipimpin :
 Ahmad Soebardjo

 Iwa Kusumasumantri

 J.B. Sitanala
 Moh. Hatta
 Sastromulyono
 D. Mangunkusumo

Semakin radikal ketika dipimpin Moh. Hatta


Ia selalu memotivasi seluruh anggota PI agara mengembangkan daya intelektualnya

T7n PI:
 Mengigatkan pelajar Indonesia agar memiliki komitmen yg kuat tentang persatuan dan

kemerdekaan Indonesia
 Menyadarkan rakyat Belanda bahwa kebijakan pem kolonial Belanda di Indonesia sgt
represif
 Meyakinkan rakyat Indonesia tentang kebenaran perjuangan kaum nasionalis

 Mengembangkan ideologi yg bebas dari pengaruh agama dan komunisme


Asas organisasi PI :
 Kesatuan Nasional
Mengesampingkan perbedaan berdasarkan daerah, membentuk kesatuan aksi melawan Belanda,
serta menciptakan negara kebangsaan Indonesia yg merdeka dan b’1
 Solidaritas
Ikut merasakan penderitaan konflik yg terjadi di Indonesia
 Nonkooperatif
Berusaha meraih kemerdekaan dengan usaha sendiri, bukan atas hadiah dan hasil kerjasama
dgn pem kolonial Belanda
 Swadaya
Mengandalkan kekuatan sendiri dgn mengandalkan struktur alternatif dlm keh sosial, politik, eko,
dan hukum yg sejajar dgn administrasi kolonial

Dalam mencari dukungan bagi perjuangan Indonesia, PI ikut serta dalam organisasi internasional,
seperti:
 Liga Demokrasi Internasional di Paris (1926) Moh. Hatta menyampaikan pidato yg kemudian
dijadikan pedoman dan asas perjuangan bagi seluruh deligasi mahasiswa Asia
 Liga Penentang Imperialis dan Kolonialisme di Brussel (1927)
 Kongres Wanita Internasional di Swiss (1927)
 Liga Komintern di Berlin (1927)
23 September 1927, 4 anggota PI ditangkap pemerintah Belanda, yaitu:
 Moh. Hatta 22 Maret 1928
 NazirPamoentjak Pengadilan Belanda di Den Haag membebaskan k4nya
 Abdulmadjid Djojodiningrat setelah Moh. Hatta membacakan pidato
pembelaannya
 Ali Sastroamidjojo “Indonesia Vrij” (Indonesia Mereka)

Dalam pidato pembelaannya, Moh. Hatta menolak segala tuduhan adanya hasutan2
seperti yg dimuat dlm surat kabar Indonesia Merdeka. Segala kegiatan yg dilakuakn PI
b’7n utk memperkuat persatuan bangsa Indonesia, bisa dikatakan PI memiliki perang
penting dlm perjuangan mewujudkan cita2 kemerdekaan.

g. Partai
Komunis Indonesia (PKI)
9 Mei 1914 Sneevliet (seorang anggota Sociaal Democratische Arbeiderspartij / SDAP),
yg semula bekerja sbg staf redaksi surat kabar Soerabajaasch Handelsblaadmend
bersama J.A. Brandster, H.W. Dekker dan Bergsma mendirikan organisasi baru yg
bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). Langkah p’1 utk
menunjukkan eksistensinya adalah menerbitkan majalah Het Vrij Woord. Sneevliet,
Bergsma dan Adolf Baars menjabat sbg redaktur dlm surat kabar tsb.
Dlm membangun basis massa, Sneevliet membawa ISDV b’sekutu dgn gerakan yg lebih besar
dan dapat b’tindak sbg jembatan kpd rakyat Indonesia. Pada mulanya ISDV bersekutu dgn Partai
Insulinde, tetapi p’sekutuan ini hanya b’langsung selama 1 th. ISDV kemudian berafilasi dgn SI yg
memiliki basis massa cukup besar. Sneevliet menggunakan taktik infiltrasi dgn menjadikan anggota
SI sbg anggota ISDV dan sebaliknya. Dlm waktu 1 th, Sneevliet telah memiliki pengaruh kuat
dikalangan anggota SI terutama cabang Semarang.

Beberapa aspek penyebab keberhasilan infiltrasi ISDV ke dlm SI sbb:


 Central Sarekat Islam (CSI) sbg badan koordinasi pusat SI masih lemah kekuasaannya

 Kondiri partai pada masa itu yg memungkinkan seseorang utk menjadi anggota lebih dari 1 partai

Setelah b’hasil menyusup dlm SI, Sneevliet mempengaruhi beberapa pemimpin muda SI
(Darsono dan Semaun). SI Semarangpun berhasil dipengaruhi Sneevliet. Dibawah pengaruh ISDV,
SI Semarang menjadi satu2nya cabang yg berseberangan dgn Central Sarekat Islam (CSI) yg
dipimpin Cokroaminoto. Akibat p’selisihan ini, Okt 1917 Cokroaminoto memecat Darsono dan
Semaun dari SI.
1918, ISDV berubah nama menjadi Social Democratische Arbieders Partij (SDAP) / Partai
Buruh Sosial Demokrat. Perubahan ini menimbulkan perpecahan dlm keanggotaan ISDV. Gol
moderat dlm ISDV menolak perubahan nama tsb, gol moderat akhirnya memilih keluar dari ISDV.
Tdk adanya gol moderat menyebabkan ISDV murni b’corak komunisme. 20 Mei 1920, SDAP
berubah nama menjadi Partai Komunis Hindia. Partai Komunis Hindia b’hasil menarik simpatisan
di Indonesia karena partai ini menjanjikan kebebasan bagi rakyat yg terjajah. Partai Komunis
Hindia akhirnya b’gabung dgn organisasi Communist International (Comintern) yg merupakan
forum dan pusat kegiatan partai komunis di seluruh dunia.
Kongres Partai Komunis Hindia, Des 1920 menyepakati perubahan nama partai menjadi
Partai Komunis Indonesia (PKI). Susunan kepengurusan PKI :

Ketua : Semaun
Wakil : Darsono
Sekretaris : Bergsma
Bendahara : H.W. Dekker
Anggota : Adolf Baars, Sugono dan Tan Malaka

Pada awalnya PKI tdk mendapat banyak dukungan rakyat, sehingga PKI melakukan
propaganda secara besar2n. Sbgn besar anggota PKI berasal dari kaum buruh yg menderita
sbg akibat depresi ekonomi. PKI juga menggerakkan Sarekat Islam Merah 1924 berganti nama
menjadi Sarekat Rakyat. PKI membentuk organisasi dgn nama Barisan Pemuda dan Barisan
Wanita.
PKI semakin kuat setelah Darsono kembali dari Moskow atas perintah Comintern.
Kolaborasi Darsono, Semaun dan Musso (PKI cabang Jkt) memperkuat peranan PKI di
Indonesia. Dlm melakukan propaganda, PKI sering menggunakan kepercayaan rakyat
(Ramalan Jayabaya dan Ratu Adil). Strategi tsb dipadukan dgn dakwah2 agama yg dilakukan
Haji Misbach dan Kiai Samin. PKI mulai meluaskan cabang2nya ke Minangkabau, Aceh,
Makassar, Ternate, Bali dan Lombok. PKI kemudian tumbuh menjadi partai politik dgn basis
massa cukup besar. Jumlah massa yg cukup besar tdk diimbangi dgn pengurus yg memadai.
Akibatnya, aktivitas PKI tdk terkontrol dgn baik dan usaha menanamkan ideologi kpd masy
semakin tdk b’jl baik.
h. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pembentukan PNI terinspirasi oleh organisasi PI, 1925 kaum intelektual muda
Indonesia membentuk sebuah organisasi bernama Algemeene Studie Club di Bandung.
Organisasi ini didirikan oleh Soekarno, Soenarjo, Ali Sastroamidjojo dan Sartono.
Sbgn besar anggota Algemeene Studie Club merupakan anggota PI yg telah
menyelesaikan pendidikanya di Belanda.
4 Juli 1927, Algemeene Studie Club mengadakan rapat di Bandung. Hasil rapat tsb
menye7i pembentukan Perserikatan Nasional Indonesia. Rapat tsb juga menetapkan
Soekarno sbg ketua umum Perserikatan Nasional Indonesia. Tokoh2 yg tergabung dlm
kepengurusan Perserikatan Nasional Indonesia adalah :
 Cipto Mangunkusumo

 Anwari Sartono

 Iskaq Tjokroadisurjo
 Soenarjo

 Budiarto

 Samsi

Perserikatan Nasional Indonesia merupakan organisasi radikal yg ditandai dgn


strategi kooperatif, selhelp dan marhaenisme. Dlm kongres p’1 di Surabaya 1928,
Perserikatan Nasional Indonesia berubah menjadi Partai Nasional Indonesia. Dlm
kongres tsb, Soekarno selaku ketua PNI menjelaskan 3 t7n PNI sbb:
 T7n utama PNI adalah meraih kemerdekaan Indonesia
 Perlu adanya upaya melawan imperialisme Belanda yg telah menjadikan
Indonesia sbg sapi perah utk kepentingan ekomoni pem kolonial Belanda
 Utk menggalang kekuatan dan kerjasama antarorganisasi pergerakan
nasional, PNI berkolaborasi dgn SI, BU, Paguyuban Pasundan, Sumatren
Bond, Kaum Betawi dan Algemeene Studie Club. Beberap organisasi tsb
kemudian membentuk wadah p’juangan yg bernama Permufakatan
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Program kerja PKI:


 Usaha politik, yaitu memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme) dan
kesadaran atas persatuan bangsa Indonesia, memajukan pengetahuan
sejarah kebangsaan, mempererat kerjasama dgn bangsa2 Asia serta
menumpas segala rintangan yg berpengaruh bagi kemerdekaan dan keh pol
 Usaha ekonomi, yaitu memajukan perdagangan pribumi, kerajinan, serta
mendirikan bank2 dan koperasi
 Usaha sosial, yaitu memajukan pengajaran yg b’sifat nasional,
meningkatkan derajat perempuan, memerangi pengangguran, memajukan
transmigrasi, memajukan kesehatan rakyat dgn mendirikan polikliknik
Dari asas dan t7nnya terlihat bahwa PNI merupakan organisasi politik
ekstrem dan radikal yg berlawanan dgn keinginan pem kolonial Belanda. Pem
kolonial Belanda sering memperingatkan tokoh2 PNI agar tdk melakukan keg,
terutama berhub dgn massa (rapat2 umum). Semangat pantang menyerah
tokoh PNI tetap berkobar, 9 Juli 1929 pem kolonial Belanda dgn jelas
menyatakan kecurigaannya pada PNI. 6 Agustus 1929 pem kolonial Belanda
mengeluarkan surat ancaman / peringatan kpd PNI. Ancaman dan provokasi
dari pem kolonial Belanda tsb tdk dihiraukan oleh para tokoh PNI.
Akhir th 1929 beredar isu bahwa PNI b’siap melakukan pemberontakan
terh pem kolonial Belanda 1930. Akibat desakan kaum revolusioner dan
parlemen Belanda, pem kolonial Belanda menangkap anggota PNI. 29 Des
1929, pem kolonial Belanda menangkap 4 tokoh utama PNI (Soekarno, Gatot
Mangkoepraja, Markoen Soemadiredja dan Soepriadinata). Ke 4nya diadili di
pengadilan Bandung 18 Sep 1930. Pem kolonial Belanda menuduh k4 tokoh
PNI mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan Belanda,
kemudian dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Belanda, 22 Des 1930
Kemudian ditahan di penjara Sukamiskin di Bandung.
Pergerakan PNI pada masa pergerakan nasional menunjukkan peran
pentingnya dlm upaya meraih kemerdekaan. Pada masa awal kemerdekaan
Soekarno mengusulkan PNI sbg partai politik satu2nya di Indonesia
i. Organisasi Pemuda
 Tri Koro Dharmo

Tri Koro Dharmo memiliki kedekatan dgn Budi Utomo, organisasi ini
didirikan sbg bentuk ketidakpuasan terh Budi Utomo yg condong menjadi
perkumpulan gol tua. Gol muda menyadari bahwa mereka harus memiliki
p’kumpulan sendiri yg dapat mendidik para pemuda utk memenuhi
kewajibannya pada masa depan. Tri Koro Dharmo dibentuk di Jkt, 7
Maret 1915, diartikan sbg 3 t7n mulia yg terdiri atas (sakti, budi dan
bakti).

Tokoh2 pendiri Tri Koro Dharmo:


 dr. Satiman Wiryosanjoyo

 Kadarman

 Sunardi

Aggota Tri Koro Dharmo:


 Pelajar sekolah menengah

 Mahasiswa dari Jawa dan Madura


Tri Koro Dharmo merupakan organisasi gerakan pemuda p’1, perkumpulan ini
mengelola sebuah majalah bernama Tri Koro Dharmo. Majalah Tri Koro Dharmo
terbit p’1 kali 10 Nov 1915.

T7n perkumpulan Tri Koro Dharmo :


 Mencapai Jawa Raya dgn cara memperkukuh rasa p’satuan antara pemuda
Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok
 Mempererat hub antara murid2 bumiputra pada sekolah menengah dan
perguruan kejuruan
 Menambah pengetahuan umum bagi anggota2nya
 Membangkitkan bahasa dan kebudayaan Hindia-Belanda

 Jong Java
12 Juni 1918, Tri Koro Dharmo mengubah nama menjadi Jong Java, perubahan
nama dilakukan utk menghindari perpecahan akibat ketidaksenangan terh
corak budaya Jawa dalam Tri Koro Dharmo. Sesuai anggaran dasarnya, Jong
Java b’t7n mendidik anggotanya agar mampu menyumbangkan tenaga dan
pemikirannya utk membangun Jawa Raya dgn cara mempererat p’satuan,
menambah pengetahuan dan rasa cinta pada budaya sendiri.
Kepengurusan Jong Java masih diduduki mantan tokoh2 Tri Koro Dharmo, seperti :
 Satiman
 Wirjosanjoyo
 Wongsonegoro
 Sutomo
 Muslich
 Musodo
 Abudl Rahman

1819 Jong Java mengadakan kongres di Yogyakarta, dlm kongres tsb Jong Java
berusaha merangkul para pemuda dari Sunda, Madura, dan Bali. Bahkan, Jong Java
menawarkan ide penggabungan organisasi dgn Jong Sumatranen Bond.

Aspek yg dibahas kongres Jong Java di Yogyakarta:


 Milisi utk bangsa Indonesia

 Mengubah bahasa Jawa menjadi lebih demokratis


 Perguruan tinggi
 Kedudukan wanita Sunda
 Sejarah tanah Sunda
 Arti pendidikan nasional Jawa dlm pergerakan rakyat
 Jong Sumtranen Bond
Organisasi Pemuda Sumatra, didirikan 9 Des 1917 di Jkt

T7n organisasi :
Mempererat hub di antara murid2 yg berasal dari Sumatra, mendidik
pemuda Sumatra utk menjadi pemimpin bangsa, serta memperlajari dan
mengembangkan budaya Sumatra

Tokoh terkemuka Indonesia yg lahir dari Sumatranen Bond:


 Moh. Hatta

 Muhammad Yamin

Selama b’gabung dlm organisasi, Moh. Hatta menuangkan banyak


pemikirannya, salah satunya melalui tulisan b’judul “Hindiana”. Tulisan
tsb dimuat di buletin Jong Sumatra No 5, th 3, 1920. adapun Muh. Yamin
memimpin Jong Sumatranen Bond th 1926-1928 dan dgn aktif mendorong
pemikiran tentang perlunya bahasa p’satuan. Salah satu gagasannya
adalah pengguanaan bahasa Melayu sbg bahasa p’satuan
 Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Dibentuk th 1925

Anggota:
Pelajar dan mahasiswa yg berada di Bandung dan Jkt

T7n:
Menghimpun para pelajar di Bandung dan Jkt utk bersama2 berusaha
meraih kemerdekaan Indonesia

Tokoh2 yg tergabung:
 R.T. Djaksodipuro

 Sugondo Joyopuspito
 Suwiryo
 Gularso
 Darwis
 Abdullah Sigit
Sekretariat PPPI berada di Jl Kramat 106 Weltevreden, Batavia. PPPI
beranggotakan seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia. Sbgn besar anggota PPPI
berasal dari mahasiswa Bataviasch Rechts Hooge School, School tot Opleiding voor
Indische Artsen (STOVIA) dan Technichsche Hooge School (THS)

j. Organisasi Perempuan
 Putri Mardika
Organisasi perempuan tertua dan bagian dari BU

T7n:
Memberikan bantuan, bimbingan dan penerangan kpd perempuan pribumi dlm
menuntut pelajaran serta dlm menyatakan pendapat di muka umum

Kegiatan:
Memberikan beasiswa dan menerbitkan majalah bulanan

Tokoh2 :
P.A. Sabarudin, R.A. Sutinah Joyopranoto, R.R. Rukmini dan Sadikun
Tondokusumo
 Kartini Fonds
Didirikan oleh Nyonya C. Th. van Deventer (tokoh Politik Etis)

Salah 1 usaha organiasi ini adalah mendirikan sekolah, antara lain Sekolah
Kartini di Jkt, Bogor, Semarang (1913), Madiun (1914), Malang dan
Cirebon (1916), Pekalongan (1917), Surabaya serta Rembang.

 Keutamaan Istri
dirintis oleh Dewi Sartika melalui pembukaan Sakola Istri 16 Januari 1904.
1910 nama sekolah diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri.

T7n:
Mengajar anak gadis membaca, menulis, berhutang dan memiliki
keterampilan kerumahtanggaan

Kegiatan:
Diikuti oleh kaum wanita di Kota Tasikmalaya, Garut, Purwakarta dan
PadangPanjang. Salah 1 nya yaitu Raden Ayu Lasminingrat, istri Bupati
 Kerajinan Amal Setia (KAS)
Didirikan di kota Gadang, Sumatra Barat oleh Rohana Kudus, 1914.

T7n:
Meningkatkan pendidikan wanita dgn mengajarkan cara2 mengatur rumah
tangga dan membuat barang2 kerajinan tangan serta cara pemasarannya

Organisasi ini berhasi mendirikan sekolah wanita p’1 di Sumatra sebelum


terbentuknya Diniyah Putri di PadangPanjang

 Aisyiyah
Bagian dari organisasi Muhammadiyah, didirikan 22 April 1917 oeh Hj. Siti
Waidah / lebih dikenal dgn Nyai Ahmad Dahlan

Keg utama:
Memajukan pendidikan dan keagamaan bagi kaum perempuan, merawat
anak yatim, dan menanamkan rasa kebangsaan melalui keg organisasi agar
kaum perempuan dapat mengambil peranan aktif dlm pergerakan nasional
B. Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
1. Federasi dan “Front Sawo Matang”

Perkembangan gol intelektual di Indonesia pada awal abad XX ditandai


dgn banyaknya pemuda yg berpikiran maju dan memikirkan nasib
bangsanya. Sifat2 kedaerahan dlm organisasi2 pemuda mulai luntur di
tengah kebangkitan kesadaran nasionalisme. Dlm diri para pemuda mulai
tumbuh benih2 nasionalisme yg ditujukan ke arah persatuan bangsa
Indonesia. Para pemuda merasa membutuhkan sebuah wadah yg mampu
menampung aspirasi mereka. Mereka juga memerlukan t4 utk bersama2
menyusun rencana guna meraih kemerdekaan bangsa yg sudah lama
dicita2kan.
1926, Moh. Hatta sbg salah satu pimpinan Perhimpunan Indonesia (PI)
mencetuskan perlunya suatu “blok nasional” yg terdiri atas partai2 politik,
baik yg berhaluan nasionalis maupun komunis guna menghadapi
penjajahan Belanda. Namun, upaya tsb gagal karena 1926 PKI justru
melancarkan pemberontakan utk mencapai t7n nya sendiri.
Dorongan utk menyatukan perjuangan antarorganisasi juga b’kaitan
dgn kebijakan2 pem kolonial Belanda. Pem kol Belanda menerapkan
berbagai kebijakan represif terh organisasi2 pergerakan nasional.
Organisasi2 pergerakan nasional perlu bekerja sama utk menghadapi
T7n:
Menentang diskriminasi kel kulit lutih (orang Eropa) yg merasa superior

Ide tentang pembentukan federasi antarpartai dan organisasi mendapat


sambutan positif dari organisasi2 pemuda dan pergerakan nasional. 17-18
Des 1927, perwakilan organisasi pergerakan nasional dan organisasi pemuda
(Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi dan Pemuda Pasundan)
berkumpul di Bandung utk merealisasikan pembentukan federasi tsb. Dlm
p’temuan tsb dihasilkan kesepakatan mengenai pembentukan federasi
“Permufakatan Perhimpunan2 Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)”

T7n:
 Mencegah perselisihan antarpartai dan organisasi

 Menyatukan arah dan cara beraksi dlm p’juangan kemerdekaan Indonesia


 Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia dgn segala lambangnya
(bendera Merah Putih dan bahasa Indonesia)
2. Kongres Pemuda I dan Cita2 Persatuan
Kongres Pemuda I merupakan representasi dari cita2 p’satuan
organisasi2 pemuda di Indonesia. 15 Nov 1925, beberapa organisasi daerah
mengadakan konferensi. Organisasi tsb antara lain:
 Jong Java

 Jong Sumatranen Bond


 Jong Ambon
 Pelajar2 Minahasa (Minahasische Studeerenten)
 Sekar Rukun

Tokoh yg hadir dlm kongres:


 Bahder Djohan

 Sumarto
 Jan Toule
 Soulehuwij
 Paul Pinontoan
 Tabrani
Konferensi tsb berhasil membentuk sebuah komite utk mengadakan kongres pemuda.
Kongres tsb disebut “Komite Kongres” yg diketuai Tabrani.

Salah satu hasil penting kongres Pemuda I adalah munculnya kesadaran tentang
perlunya bahasa p’satuan. Kesadaran tsb dipicu oleh pidato Muh. Yamin dlm Kongres
Pemuda I yg berjudul “Kemungkinan Perkembangan Bahasa2 dan Kesusasteraan
Indonesia di Masa Mendatang”. Pada Kongres Pemuda I juga menyepakati bahasa
Melayu sbg bahasa p’satuan yg disebut dgn bahasa Indonesia. Utk menegaskan hal tsb,
M. Tabrani mengusulkan dan memutuskan agar ikrar pemuda mengenai bahasa
Indonesia sbg bahasa persatuan dibicarakan lagi pada Kongres Pemuda berikutnya.
Pada saat itu kongres PPPI mengusulkan agar semua perkumpulan pemuda
digabungkan dlm sebuah badan perhimpunan pemuda Indonesia. Usulan tsb diterima
oleh panitia dan peserta kongres. Namun, dlm pelaksanaannya usaha tsb sulit terwujud
karena sifat kedaerahan yg masih terdapat dlm organisasi pemuda di daerah2.
15 Agustus 1926, para pemuda kembali mengadakan konferensi, dihadiri oleh
perwakilan2 organisasi pemuda daerah, seperti:
 Jong Java

 Jong Sumatranen Bond

 Jong Batak

 Ambonsche Studeerenten
 Minahasische Studeerenten
Konferensi ini memutuskan membentuk sebuah badan permanen utk keperluan
persatuan Indonesia, yg diberi nama “Jong Indonesia”. Pembentukan Jong
Indonesia d s7i oleh semua peserta konferensi, kecuali Jong Islamieten Bond. 31
Agustus 1926, Jong Indonesia mengadakan rapat, berhasil merumuskan dan
mengesahkan anggaran dasar Jong Indonesia

T7n Jong Indonesia:


Menanamkan dan mewujudkan cita2 persatuan seluruh Indonesia.

Dasar gerakan Jong Indonesia:


Nasionalisme yg mengarahkan terwujudnya Indonesia Raya

Dlm perkembangannya, Jong Indonesia berubah nama menjadi Pemuda Indonesia

3. Kongres Pemuda II dan Sumpah Pemuda


Semangat nasionalisme para pemuda semakin membara yg ditandai dgn
pembentukan Perhimpunan Pelajar2 Indonesia (PPPI) di Jkt, Sep 1926. PPPI b’t7n
memperjuangkan Indonesia merdeka yg diwujudkan dgn menghapus segala bentuk
sifat kedaerahan. Semangat tsb semakin menggelora setelah para pemuda
menyepakati penyelenggaraan Kongres Pemuda II.
12 Agustus 1928 PPPI membentuk panitia penyelenggara kongres yg
diketuai Sugondo Joyopuspito. Kongres Pemuda II berlangsung 27-28 Oktober
1928 di Jkt. Kongres Pemuda II dihadiri oleh :
 PPPI
 Jong Java
 Jong Sumatranen Bond
 Jong Islamieten Bond
 Pemuda Indonesia
 Jong Celebes
 Jong Ambon
 Jong Batak Bond
 Pemuda Kaum Betawi

Selain wakil2 organisasi pemuda, kongres tsb dihadiri pula tokoh2 politik,
anggota Volksraad dan tokoh pendidikan Indonesia
Susunan panitia penyelenggara Kongres Pemuda II
Ketua : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
Wakil Ketua : Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Muh. Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Batak Bond)
Pembantu I : Johan Muh. Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : Kocosungkono (Pemuda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : J. Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V : Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)

Beberapa keputusan dlm Kongres Pemuda II menunjukkan rasa nasionalisme yg


menjiwai seluruh pemuda Indonesia. Keputusan Kongres Pemuda II sbg berikut:
a. Lagu “Indonesia Raya” ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia

b. Bendera Merah Putih ditetapak sbg bendera Indonesia

c. Pengucapan ikrar Sumpah Pemuda yg berbunyi sbb:

a) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yg satu, tanah air Indonesia

b) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yg satu, bangsa Indonesia

c) Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Ikrar Sumpah Pemuda sbg hasil Kongres Pemuda II dapat dikatakan sebuah
revolusi dlm perjuangan bangsa Indonesia utk membebaskan bangsa Indonesia dari
dominasi penjajah. Pada tanggal 24-28 Des 1928 para pemuda mengadakan kongres
di Yogyakarta utk menindaklanjuti hasil keputusan Kongres Pemuda II. Kongres ini
memutuskan utk membentuk fusi (gabungan) organisasi2 pemuda. Keputusan ini
didukung oleh :
 Jong Java
 Jong Sumatranen Bond
 Jong Celebes

Selanjutnya, mereka membentuk sebuah komisi yg disebut Komisi Besar


Indonesia Muda. Akhirnya, 31 Des 1930, dlm sebuah konferensi di Solo ditetapkan
pembentukan organisasi Indonesia Muda. Pada awalnya berdirinya Indonesia Muda
memiliki 2.400 anggota dan 25 cabang. Seluruh organisasi pemuda dari daerah2
b’gabung dlm organisasi ini, kecuali Jong Islamieten Bond dan Pemuda Muslimin.
Organisasi Indonesia Muda menetapkan tidak ikut serta dlm aktivitas politik.
Akibatnya, aktivitas organisasi ini menjadi kurang menonjol. Indonesia Muda
menggunakan asas kebangsaan dan t7nnya adalah mewujudkan Indonesia Raya.
Keg Indonesia Muda meliputi penerbitan majalah Indonesia Muda. Meskipun sudah
menyatakan tdk mengikuti keg pol, pem kol tetap mengawasi keg Indonesia Muda.
Bahkan, pem kol melarang pelajar sekolah bergabung dlm Indonesia Muda.
Dlm p’kembangannya anggota Indonesia Muda kesulitan mendapatkan
pekerjaan /pun melanjutkan studi di sekolah pem. Penyebabnya adalah pembatasan
aktivitas dari pem kolonial. Pem kolonial tdk hanya menghalangi gerak anggota
Indonesia Muda, tetapi hampir semua anggota organisasi politik dan kepemudaan.
Menanggapi kondisi tsb, Indonesia Muda berniat mengadakan Kongres Pemuda III,
1936. pembatasan aktivitas dari pem kolonial menyebabkan Indonesia Muda sulit
mewujudkan terselenggaranya kongres tsb

Kongres Pemuda III dilaksanakan 1938 di Yogyakarta, keputusan kongres sbb:


a. Pembentukan federasi organisasi2 pemuda yg berpusat di Jkt
b. Kata “Kemerdekaan Nusa dan Bangsa” diganti “menjunjung martabat Nusa dan
Bangsa” karena pem kol Belanda melarang penggunaan kata “kemerdekaan”

4. Nilai2 Penting Sumpah Pemuda


Sejarawan Taufik Abdullah menyatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda
merupakan perwujudan dari sebuah peristiwa besar. Peristiwa Sumpah Pemuda
dipandang sbg sebuah pengakuan fundamental dari sebuha bangsa yg masih dlm tahap
pembentukan. Sumpah Pemuda menunjukkan perubahan pesat dan radikal dari
organisasi2 pemuda yg b’sifat kedaerahan. Organisasi2 pemuda pada masa itu mulai
meninggalkan loyalitas kedaerahannya menuju semangat p’satuan yg lebih luas. Dapat
disimpulkan salah 1 nilai penting Sumpah Pemdua adalah p’satuan / nasionalisme.
Semangat Sumpah Pemuda juga menginspirasi para pemuda pada masa
selanjutnya utk melakukan perubahan dlm b’bagai bidang. Beberapa peristiwa yg
terinspirasi semangat Sumpah Pemuda, misalnya kaum muda generasi 1945 yg
muncul sbg generasi pendobrak dan perjuangan mahasiswa generasi 1966.
Mahasiswa pada masa itu menginginkan adanya stabilitas pol dan perbaikan eko.
Sumpah Pemuda juga menginspirasi gerakana mahasiswa 1974 dan 1998.
Gerakan mahasiswa 1974, mengkritik perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme oleh
oknum pejabat negara. Gerakan mahasiswa 1998, menuntut reformasi dlm pemn,
bahkan gerakan mahasiswa ini berhasil memaksa Presiden Soeharto turun dari
jabatannya. Gerakan pemuda Angkatan 45, 66, 74 dan 98 terinspirasi semangat
Sumpah Pemuda . Dgn semangat itu mereka berhasil menjadi penggerak
perubahan.

C. Penguatan Jati Diri Keindonesiaan


1. Politik utk Kesejahteraan dan Kejayaan
Peristiwa Sumpah Pemuda turut mempengaruhi p’kem organisasi perempuan di
Indonesia. Sejl dgn ide p’satuan dlm Sumpah Pemuda, organisasi2 perempuan
juga mengadakan Kongres Perempuan I di Yogyakarta 22-25 Des 1928. Kongres
ini dipkrakarsai oleh 7 organisasi wanita (Wanito Utomo, Wanita Taman Siswa,
Wanita Katolik, Putri Indonesia, Jong Java bagian gadis (Meisjesking), Aisyah
dan Jong Islamieten Bond Domes Afdeeling bagian wanita (JIBDA)).
T7n Kongres Perempuan I
Mempersatukan cita2 dan usaha perempuan Indonesia

Susunan kepanitiaan Kongres Perempuan I


Ketua : R.A. Sukonto (Wanito Utomo)
Wakil Ketua : Siti Munijah (Jong Java)
Sekretaris I : Siti Sukaptinah (JIBDA)
Sekretaris II : Siti Sunaryati (Putri Indonesia)
Bendahara : R.A. Harjodiningrat (Wanita Katolik)

Kongres Pemuda I dihadari oleh 30 organisasi perempuan yg berasal dari


Jawa dan Sumatra. Beberapa keputusan Kongres Pemuda I:
 Mendirikan badan permufakatan yg bernama “Permufakatan Perikatan
Perempuan Indonesia (PPPI)”
 Mengumpulkan dana belajar (studiefonds) bagi anak2 perempuan yg tdk
mampu membayar biaya sekolah
 Mencegah perkawinan di bawah umur
28-31 Des 1929, PPPI mengadakan kongres di Jkt, kongres tsb membahas
kewajiban wanita dlm kehidupan sosial serta penentangan terh poligami dan
kawin paksa. Kongres ini menyepakati penggabungan beberapa organisasi
sehingga nama PPPI diubah menjadi Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia
(PPII). P’juangan organisasi perempuan di Indonesia semakin meningkat dgn
munculnya organisasi Istri Sedar dan Istri Indonesia.

Organisasi Istri Sedar didirikan : Suwarni Pringgodigdo, 1930 di Bandung


B’t7n :
Meningkatkan kesadaran wanita Indonesia utk memperkukuh cita2 kemerdekaan
Indonesia

Organisasi Istri Indonesia didirikan : 1931


T7n:
Mencapai Indonesia Raya dan b’sikap kooperatif terh pem kolonial Belanda

Tokoh2 perempuan yg b’gabung dlm Istri Indonesia:


 Ny. Sunarjo Mangunpuspito
 Maria Ulfah Santoso
2. Pemuda yg B’politik
Setelah pelaksanaan Kongres Pemuda II, organisasi2 pemuda sepakat membentuk organisasi
Indonesia Muda. Indonesia Muda merupakan fusi (gabungan) dari organisasi2 pemuda di
Indonesia yg dibentuk 1931. Pada awalnya Indonesia Muda memutuskan tidak ikut serta dlm
aktivitas politik. Kondisi tsb disebabkan adanya tekanan pem kol terh pergerakan organisai2
pemuda.
Dlm p’kembangannya, anggota Indonesia Muda terdorong utk mendirikan perkumpulan lain.
Perkumpulan2 tsb tersebar di berbagai organisasi politik / gol yg ada. Pada th 1931 para pemuda
anggota PNI Baru di Malang mendirikan Suluh Pemuda Indonesia yg b’corak Marhaen. Ada pula
Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia yg dibentuk oleh Partindo di Yogyakarta. Pada organisasi
Islam terbentuk Jong Islamieten Bond (JIB) bagian keputrian, Pemuda Muslim Indonesia,
Pemuda Muhammadiyah, Anshor NU, Pemuda Perserikatan Ulama dan Pemuda Persatuan Islam.
Selain itu masih banyak perkumpulan pemuda (Mudo Katolik, Persatuan Pergerakan Pemuda
Kristen, barisan Pemuda Gerindo, Persatuan Putri Cirebon, Kebangunan Sulawesi dan
Minangkabau). Melalui p’kumpulan tsb, para pemuda dapat menyalurkan minat politiknya sesuai
dinamika organisasi induk.
Pada masa pergerakan nasional, para pemuda juga beraktivitas melalui kepanduan. Kepanduan
p’1 x didirikan oleh Mangkunegoro VII dgn nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).
Pada awalnya JPO berperan sbg sarana perekrutan tentara dan pegawai2 Mangkunegara. 1930,
para pemuda berupaya mendirikan Kepandua Bangsa Indonesia (KBI). Kepanduan ini berasal
dari kepanduan Jong Java, Pemuda Sumatra dan beberapa organisasi pemuda lainnya. Asas
kepanduan diambil dari asas kepanduan dunia yg isinya memberikan pelajaran dlm bentuk
permainan dan kecakapan. Keg kepanduan (pembinaan disipilin : baris-berbaris). Melalui keg tsb
kepanduan b’t7n menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme. Selain JPO, organisasi
kepanduan pada masa ini (Natipy, Hizbul Wathan, Siap dan Kepandua Rakyat Indonesia).
3. Nasionalisme yg Revolusioner
Pada saat menjabat sbg ketua PNI, Soekarno juga turut memprakarsai pembentukan
Permufakatan Perhimpunan2 Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) Des 1927. PPPKI
diproyeksikan sbg federasi dari organisasi2 gerakan nasional. Pada peristiwa Sumpah
Pemuda th 1928 PPPKI juga turut menyatakan ikrar tentang kesatuan tanah air,
bangsa dan bahasa.
Ikrar Sumpah Pemuda tsb mampu mempengaruhi masy secara luas, semangat
nasionalisme masy di daerah2 tumbuh melalui organisasi yg digerakkan oleh tradisi
dan agama. Mereka terinspirasi oleh para pemimpin pergerakan nasional yg ada di
Jkt, perlawanan terh pem kolonial pada masa pergerakan nasional berbasis pada
perkumpulan agama.
Pada masa pergerakan nasional Soekarno melalui PNI terus menggelorakan program2
perjuangan, PNI menjadi organisasi yg bersifat radikal karena aktif menyuarakan
kritikannya terh praktik kolonialisme dan imperialisme Belanda. PNI dan Soekarno
mendapat banyak tekanan dari pem kolonial Belanda. 29 Des 1929, pem kol Belanda
menangkap Soekarno beserta ke4 pimpinan lainnya. Penangkapan tsb dilakukan
karena Soekarno dianggap melakukan aksi2 radikal yg mengganggu ketertiban umum.
Dlm p’kemnya, PNI terpecah menjadi 2 :
 Partai Indonesia (Partindo) dipimpin Sartono
 Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru) dipimpin Moh. Hatta dan Sultan
Sjahrir
PNI – Baru lebih mengutamakan pendidikan pol dan sosial, sdgkan Partindo mengedepankan
aksi massa sbg senjata utk mencapai kemerdekaan. K2 strategi pol yg diterapkan Partindo dan
PNI-Baru belum mencapai hasil maksimal. 1933, k2 organisasi tsb dibubarkan, sementara
Soekarno, Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir diasingkan ke Ende, Flores, NTT.

4. Volkasraad sbg Wahana Perjuangan


Volkasraad merupakan sebuah dewan yg dibentuk Gubernur Jenderal Graaf von
Limburgstirum. Volkasraad sengaja dibentuk sbg penasihat Gubernur Jenderal Hindia-Belanda
bukan sbg parlemen perwakilan rakyat Indonesia. Oleh beberapa aktivitas pergerakan nasional,
Volkasraad digunakan sbg wadah p’juangan mereka agar Indonesia mampu meraih
kemerdekaan atau setidaknya menjadi sebuah wil otonomi tersendiri

3 kekuatan yg memiliki peran besar dlm Volkasraad pada periode 1930-1942:


a. Fraksi Nasional
Dibentuk : 27 Jan 1930, Jkt
Pelopor : Moh. Husni Thamrin

Faktor2 pembentukan Fraksi Nasional:


 Sikap pem kolonial Belanda terh organisasi pol di luar Volkasraad, teruma PNI
 Anggapan dan p’lakuan sama yg ditunjukkan pem kol Belanda terh organisasi yg bersikap
kooperatif dan nonkooperatif
 Pembentukan Vaderlandsche Club (VC) yg dianggap menghalangi pelaksanaan ethisch beleid
Fraksi Nasional beranggotakan 10 org yg merupakan wakil dari tokoh Jawa,
Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Menurut Husni Thamrin, sedikitnya anggota
bukan merupakan masalah karena hal terpenting adalah mutu dari anggota
Fraksi Nasional. Fraksi Nasional memusatkan kegnya dlm Volkasraad.

T7n Fraksi Nasional:


Menjamin adanya kemerdekaan nasional dlm waktu sesingkat2nya melalui
beberapa cara, seperti:
 Mengusahakan perubahan2 ketatanegaraan
 Menghapus perbedaan pol eko, dan intelektual sbg antitesis kol
 Mengusahakan k2 hal tsb dgn cara2 yg tdk b’tentangan dgn hukum

Dlm p’kemnya, Fraksi Nasional juga berusaha memperhatikan kondisi pend


di Indoensia. Masalah pend yg paling disorot Fraksi Nasional adalah peraturan
sekolah liar (wilde schoolen ordonantie) yg dijlkan pem kol Belanda. Fraksi
Nasional menyatakan penerapan peraturan tsb dapat menghambat kemajuan
pend penduduk pribumi. Menurut Ki Hajar Dewantara, peraturan ini
menghambat kemajuan gol Tonghoa, India dan Arab. Anggota Fraksi Nasional
dlm sidang Volkasraad kemudian menuntut pem kol Belanda agar mencabut
peraturan tsb.
Situasi dlm Volkasraad semakin genting ketika Moh. Husni Thamrin mengancam akan
keluar dari Volkasraad jika tuntutan penghapusan peraturan sekolah liar tdk dipenuhi pem
kolonial Belanda. Langkah Moh. Husni Thamrin tsb kemudian diikuti anggota Volkasraad
lain yg juga mengancam akan keluar. Kondisi ini menyebabkan pem kol Belanda khawatir
karena Volkasraad akan kehilangan tokoh2 penting yg berasal dari Indonesia. Pem kolonial
Belanda juga khawatir jika reaksi ini dapat menimbulkan ketegangan masy Indonesia. Pem
kol Belanda memutuskan menghapus peraturan sekolah liar.
1939, Fraksi Nasional mengalami perpecahan akibat perbedaan pendapat antara Muh.
Yamin dan Muh. Husni Thamrin. Muh. Yamin mengusulkan agar anggota Volkasraad yg
berasal dari Fraksi Nasional menyusun rencana baru yg lebih modern. Muh.Yamin
mengusulkan agar Fraksi Nasional menyusun suatu program yg dapat mengakomodasi
seluruh kepentingan rakyat Indonesia, bukan hanya kepentingan masy Jawa. Usul Muh.
Yamin ditentang Muh. Husni Thamrin dan beberapa anggota Fraksi Nasional lainnya
(Mukhtar dan Lapian). Perbedaan tsb menyebabkan Muh. Yamin mendirikan Gol Nasional
Indonesia (GNI) utk menyaingi Fraksi Nasional dlm Volkasraad. GNI mewakili seluruh gol
rakyat dan bersifat provinsialistis.

Anggota GNI:
 Muh. Yamin
 Soangkupon utusan dari luar Jawa
 Abdul Rasjid
 Tajuddin Noor
Dlm p’kemnya, GNI dan Fraksi Nasional tetap menjalin hub baik dan saling
mendukung. 1941 GNI dan Fraksi Nasional berfusi menjadi Fraksi Nasional Indonesia
(Frani) yg b’t7n memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

b. Petisi Sutardjo
Pencetus : Sutardjo Kartohadikusumo
Pendukung : Sam Ratulangi, Datuk Tumenggung, Alatas, I. J. Kasimo dan Ko Kwat Tiong

15 Juli 1936, Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan sebuah petisi kpd Staten


Generaal (parlemen) di negeri Belanda, yg kemudian dikenal dgn “Petisi Sutardjo”, yg
berisi permohonan agar diselenggarakan suatu musyawarah utk mempertemukan wakil
bangsa Indonesia dan Belanda yg setiap anggotanya mempunyai hak yg sama.
Petisi Sutardjo diajukan karena semakin meningkatnya rasa ketidakpuasan di kalangan
rakyat terh kebijakan pol yg diterapkan Gubernur Jenderal de Jonge. Menurut Sutardjo,
hub antara Indonesia dan K. Belanda perlu diperbaiki. Hub baik ini perlu dijalin karena
dampak PD I sgt b’pengaruh terh nasib tanah jajahan K. Belanda.
Petisi Sutardjo kemudian dibahasa dlm Volksraad, 17 Sep 1936. Dlm sidang tsb terjadi
perdebatan sehingga memunculkan 3 kelompok besar sbb:
 Kelompok van Helsdingen-Notosoeroto

terdiri atas wakil2 dari Christelijke Staatspartij (CSP), Vaderlandsche Club,


Ondernemersgroep dan Indische Katholieke Party. Kel ini menolak Petisi Sutardjo
karena menganggap rakyat Indo blm mampu menyelenggarakan pem sendiri.
 Kelompok Sukardjo Wirjopranoto
Terdiri atas anggota Fraksi Nasional, PSII dan Parindra dgn tegas menolak Petisi Sutardjo
karena tdk ada gunanya. Sukardjo Wirjopranoto berpendapat bahwa petisi tsb dapat
melemahkan bahkan mematikan cita2 Indonesia merdeka. Bahkan Sukardjo menuduh
Sutardjo menjlkn opportunistische politiek
 Kelompok Suroso
Terdiri atas sbgn anggota Fraksi Nasional, Politiek-Economische Bond (PEB) dan Indo-
Europeesch Verbond (IEV). Kel ini b’pendapat bangsa Indonesia sudah cukup matang dan
sudah sepantasnya pem kol Belanda memberikan hak kpd bangsa Indonesia utk mengelola
pem.

29 Sep 1936, Volksraad melakukan pemungutan suara mengenai Petisi Sutardjo, hasilnya
26 suara s7 dan 20 suara menolak. 1 Okt 1936, Petisi Sutardjo dikirimkan kpd Ratu Belanda,
Staaten Generaal dan Menteri Urusan Negara Jajahan. Feb 1937, Petisi Sutardjo dibahas dlm
sidang Staaten Generaal (parlemen) Belanda. Namun, parlemen Belanda blm dapat
memutuskan menerima / menolak Petisi Sutardjo karena masih menunggu saran dari gubernur
jenderal di Indonesia.
B’dasarkan Keputusan K. Belanda No. 40, 16 Nov 1938, Ratu Belanda menolak Petisi
Sutardjo yg diajukan atas nama Volksraad, karena menganggap bangsa Indonesia belum
matang memikul tanggung jawab memerintah diri sendiri. Surat penolakan tsb disampaikan
pada sidang Volksraad, 29 Nov 1939. Penolakan ini sangat mengecewakan para pemimpin
pergerakan nasional. Sutardjo b’pendapat bahwa penolakan petisi tsb menggambarkan bahwa
pem kol Belanda sangat sombong dan ceroboh. Sutardjo juga memperingatkan bahwa sikap yg
diambil pem kol Belanda dlm menyikapi petisi adalah keliru.
Sutardjo selanjutnya mengeluarkan surat terbuka yg ditujukan kpd seluruh
partai pol dan organisasi p’gerakan yg berisi penyesalan atas penolakan Petisi
Sutardjo oleh pem kolonial Belanda. Sutarjdo kemudian mengajak seluruh anggota
Volksraad menentukan sikap atas penolakan petisi tsb dgn mengadakan konferensi
di Jkt 17-29 Des 1939. Konferensi tsb tdk dapat terlaksana karena beberapa partai
pol dan organisasi pergerakan memilih mengadakan Nationale Concentratie utk
membentuk Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Akhirnya, Sutardjo memutuskan
bahwa tugas memperjuangkan petisi telah usai

c. Gabungan Politik Indonesia (GAPI) dan Parindra


Didirikan : 21 Mei 1939 atas prakarsa Muh. Husni Thamrin

Sudah dirintis PSII sejak April 1938 dgn pembentukan Badan Perantara Partai2
Politik Indonesia (Bapeppi), tdk b’jl dgn baik. Parindra berinisiatif membentuk
Konsentrasi Nasional (Nationale Concentratie). Pembentukan konsensus ini
didasarkan pada faktor2:
 Kegagalan Petisi Sutardjo
 Sikap pem kolonial Belanda yg kurang memperhatikan kepentingan bangsa
Indonesia
 Semakin gawatnya situasi internasional sbg akibat perkembangan fasisme
21 Mei 1939, beberapa organisasi pol menyepakati pembentukan GAPI,
dlm GAPI ditegaskan bahwa setiap partai politik tetap memiliki
kemerdekaan penuh terh program kerjanya masing2 apabila timbul
p’selisihan antarpartai, GAPI bertindak sbg penengah. Dlm konferensi p’1
GAPI, 4 Juli 1939 dicanangkan usulan “Indonesia Berparlemen”. Tuntutan
tsb menghendaki pembentukan suatu dewan perwakilan rakyat yg
berlandaskan sendi2 demokrasi.

Tokoh yg tergabung dlm kepengurusan GAPI :


 Muh. Husni Thamrin
 Amir Syarifuddin
 Abikusno Tjokrosujoso

Faktor2 anggaran dasar GAPI:


 Hak utk menentukan nasib bangsa secara mandiri
 P’1n nasiona dari seluruh bangsa Indonesia dgn b’dasarkan kerakyatan
dlm paham pol, eko, dan sosial
 P’satuan aksi seluruh p’gerakan nasional
25 Des 1939, GAPI menyelenggarakan Kongres Rakyat Indonesia p’1 di Batavia, yg
berisi:
 Kongres Rakyat Indonesia menjadi badan tetap
 Aksi “Indonesia Berparlemen” dilanjutkan melalui panitia2 set4 yg telat dibentuk di
seluruh daerah di bawah pimpinan GAPI
 Menetapkan bendera Merah Putih dan lagu “Indonesia Raya” sbg benedera dan
lagu satuan Indonesia serta peningkatan penggunaan bahasa Indonesia bagi seluruh
rakyat Indonesia

Beberapa hasil perjuangan GAPI:


o Memperjuangkan organisasi2 pergerakan dlm satu wadah perjuangan
o Memperkuat rasa kebangsaan sbg modal pokok utk mewujudkan kemerdekaan
bagi bangsa Indonesia

5. Berakhirnya Pemn Kol Belanda di Indonesia


Menjelang berakhirnya pem kol Belanda, kondisi rakyat Indonesia tdk semakin baik.
Perkemn perkebunan yg cukup pesat di Indonesia 1936 ternyata tdk mampu
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keadaan ini menyebabkan protes dari gol
nasionalis semakin kuat, pem kol Belanda juga tdk mampu memberikan solusi bagi
permasalahan yg timbul dan justru menangkap beberapa tokoh gol nasionalis yg
gencar melakukan protes.
Memasuki periode th 1940-an, beberapa tokoh nasionalis (Soekarno, Moh. Hatta,
Sutan Sjahrir, Cipto Mangunkusumo dan Iwa Kusumasumantri) kembali dari
pengasingan. Mei 1940 pem kol Belanda menetapkan bahwa negara dlm keadaan
bahaya . Keadaan inilah yg menyebabkan pem kol Belanda semakin membatasi
aktivitas organisasi pergerakan. Disisi lain, tekanan terh kedudukan pem kol Belanda
semakin kuat.
Kedudukan pemn kol Belanda di Indonesia semakin terancam saat Jepang
menyerang Pearl Harbour, 8 Des 1941. 6 bl sejak jatuhnya Pearl Harbour, Jepang
mulai mengarahkan serangan ke Indonesia. Secara b’tahap, Jepang mulai melakukan
infiltrasi wil Indonesia dari utara menuju selatan. 12 Jan 1942 Jepang berhasil
menguasai Tarakan di Kalimantan Utara, selanjutnya Jepang menguasai Balikpapan,
Manado, Kendari dan Pontianak.
Pasukan Jepang dibawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura akhirnya
berhasil mendarat di Banten 1 Maret 1942. Kedatangan Imamura diikuti pendaratan
puluhan ribu pasukan Jepang di Indramayu dan Rembang. Dlm waktu 1 minggu,
Jepang berhasil menguasai Batavia, Semarang, Surakarta dan Yogyakarta.
8 Maret 1942, akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kpd Jepang. Prosesi
penyerahan tanpa syarat Belanda kpd Jepang dilakukan dgn penandatanganan
Kapitulasi Kalijati, yg ditandatangani oleh Jenderal Ter Poorten dan Gubernur
Jenderal Tjarda van Starkenborgh mewakili pem Belanda serta Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura mewakili pem Jepang. Peristiwa tsb menandai berakhirnya masa
pemn kol Belanda di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai