Anda di halaman 1dari 18

Akar Akar Nasionalisme Indonesia

Kelompok 3:
• Alfa Wibritiasana
• Elsa Nurachmah
• Erica Anindya Utomo
• Melvia Rindra
Nareswari
• Regita Emelia Cahyani
 Berkembangnya Kesadaran Nasional
Pergerakan Nasional adalah seluruh gerakan
atau aksi yang dilakukan dalam bentuk
organisasi modern menuju arah yang lebih baik
dalam kehidupan masyarakat Indonesia (1908-
1945).
Latar Belakang Belakang Lahirnya
Golongan Terpelajar 

Abad ke-19 merupakan keuntungan bagi


pemerintah kolonial Belanda. Politik Eksploitasi
melalui Tanam Paksa menghasilkan keuntungan
tak terkira. 

Keuntungan yang diperoleh oleh Belanda ini


antara lain: 
1. Dapat melunasi utang negara 
2. Membuat jalan-jalan kereta api, gedung-
gedung, serta 
3. Membangun pusat perindustrian. 
Munculnya Politik Etis

◦ Mereka beranggapan, pemerintah kolonial


Belanda mengeruk keuntungan, kekayaan,
waktu dan tenaga pribumi.
◦ Semua itu dianggap sebagai hutang Belanda
kepada bangsa Indonesia. Mereka berhasil
mengaktifkan Politik Etis (Politik Hutang Budi).
◦ Perubahan ini tidak terlepas dari tulisan
Conrad Theodor Van Deventer dalam majalah
De Gids yang berjudul Eean Eereschuld atau
Hutang Kehormatan (Hutang Kehormatan)
tahun 1899 yang telah merintis diterapkannya
Politik etis di Indonesia.
Pelaksanaan Politik Etis
Ratu Wihelmina kemudian menerapkan Politik Etis
di Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tetap
saja rakyat Indonesia yang mengganti kerugian:

1. Irigasi, digunakan untuk mengairi perkebunan


tebu dan tembakau milik pengusaha Belanda. 
2. Transmigrasi, ke luar Jawa, khusus Sumatera,
dapat dilakukan oleh pengusaha-pengusaha luar
Jawa yang memperoleh tenaga kerja murah. 
3. Edukasi, bagi rakyat untuk mengenyam
pendidikan dengan adanya aturan  pendidikan
Barat diberikan kepada orang-orang Eropa,
orang-orang pribumi dari kaum bangsawan
dengan Bahasa Belanda sebagai bahasa
pengantar
Wilhelmina dari Belanda
Pendidikan Pada Masa Kolonial
◦ Pendidikan kolonial adalah pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah
Kolonial. Penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan kepentingan pemerintah itu sendiri,
terdiri atas kebutuhan akan pegawai yang
terdidik dan terlatih, baik di kantor atau
perkebunan.
Peranan Golongan
Cendikiawan/Terpelajar
 Timbulnya golongan terpelajar merupakan
salah satu faktor pendorong dalam Pergerakan
Nasional. Golongan inilah yang pertama kali
terungkap akan keterbelakangan
bangsanya. Mereka dapat melihat kepincangan-
kepincangan sistem pemerintahan Kolonial
Belanda. 
Merekalah yang memulai diskusi sejarah
bangsa dan menemukan bangsanya, yaitu:

1. Tak ada semangat persatuan


2. Perjuangan dimasa lalu bersifat lokal,
masing-masing daerah.
3. Terlalu terpusat pada pemimpin yang
kharismatis.
4. Perjuangan tidak terorganisir, tanpa
organisasi
5. Kebanyak menggunakan senjata
tradisional seperti pedang, tombak dan
panah.
ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL 

 Awal Pergerakan Nasional (1908-1912)

1. Budi Utomo
Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta oleh
beberapa mahasiswa STOVIA di bawah pimpinan
Sutomo. Pada dasarnya tujuan dari BU ini adalah untuk
Memajukan pendidikan dan kebudayaan Jawa. Budi
Utomo merupakan organisasi modern pertama yang
menjadi pelopor Pergerakan Nasional Indonesia karena
memiliki pemimpin, dasar, tujuan organisasi yang jelas
dan keanggotaannya diatur modern.
2. Sarekat Islam

Pada mulanya Sarekat Islam adalah perkumpulan yang


memiliki corak keagamaan, dinamai Sarekat Dagang
Islam (SDI) yang didirikan (10 September 1911) oleh H.
Samanhudi di Solo. 
Faktor yang melatarbelakangi didirikannya SDI adalah:
3. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
berrdagang
4. Membantu menyelesaikan masalah anggotanya
5. Memajukan pendidikan dan kesejahteraan rakyat
6. Mengatasi perdebatan-perdebatan yang membahas
tentang agama islam
7. Membina anggotanya untuk sesuai perintah agama
Islam
3. Indische Partij

Indische partij Tokohnya adalah “Tiga serangkai”, EFE


Douwers Dekker, Dr. Suwardi Suryaningrat, Dr. Tjipto
Mangunkusumo di bandung pada tanggal 25 Desember
1912.

Tujuannya antara yang lain:


4. Mempertebal kecintaan terhadap Indonesia
5. Memperbaiki ekonomi bangsa Indonesia
6. Membela ekonomi yang lemah
7. Mewujudkan kemerdekaan Indonesia
Masa Radikal / Masa Non Kooperatif

(1918-1930)
1. Perhimpunan Indonesia (PI)
Tujuan didirikannya untuk Memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, berdikari dasar perjuangannya
sendiri (tidak meinta-minta).
Perhimpunan Indonesia berasal dari organisasi pelajar
Indonesia bernama Indische Vereeniging. Organisasi ini
didrikan pada tahun 1908 sebagai forum komunikasi
antara pelajar Indonesia yang merantau di luar negeri
atas prakarsa Sutan Kasayangan dan Noto Subroto.
Pada tahun 1925 namanya diganti menjadi
Perhimpunan Indonesia. Tokohnya adalah Muhamad
Hatta, Ahmad Subarjo, Pak Ali Sastroamidjojo, Pak Abdul
Majid, R. Sosrokartono
2. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tokohnya adalah Ir. Sokarno berdiri di Bandung 4 Juli
1927. Anggota PNI sekitar 10.000 orang. PNI dapat
berpartisipasi dalam partai-partai yang ada pada saat itu
ke dalam Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang terbentuk pada bulan
Desember 1927.
Adanya gabungan partai ini mempermudah jalan para
pemuda Indonesia untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928. Belanda khawatir akan perkembangan
PNI sehingga pada tanggal 29 Desember 1929 Belanda
memulai Ir. Soekarno dan kawa-kawan.
3. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Benih PKI adalah Indische Social democratische


Vereeniging (ISDV) yang didirikan tahun 1914 oleh
Sneivleit dan semaun. Dasarnya adalah komunis. Tahun
1920 ISDV diganti menjadi PKI. Usaha mencari massa
dengan menyusutkan ke organisasi lain seperti Sarekat
Islam. Tahun 1926 PKI memberontak dan para
pemimpinnya dipindahkan ke Tanah Merah dan Digul (Irian
Barat).
Masa Moderat
1. Partai Indonesia Raya
Tokoh pendirinya adalah dr. Soetomo. Berdiri di solo tanggal 26
desember 1935. Berkumpul di Indonesia raya dengan cara
memperkokoh persatuan dan persatuan Bangsa Indonesia,
menjalankan aksi politik untuk mencapai pemerintahan demokrastis,
memajukan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia. Merupakan
gabungan Budi Utomo dengan persatuan bangsa Indonesia.

2. Gerakan Rakyat Indonesia


Tokohnya adalah Drs. AK Gani, Bapak sartono, Bapak Muhammad
Yamin, Bapak Amir Syarifudin, R Wilopo. Berdiri di Jakarta tanggal 24
Mei 1937. Tujuannya sdalah mencapai Indonesia merdeka,
memperkokoh ekonomi Indonesia, mengangkat kesejahteraan buruh
dan memberi bantuan bagi kaum pekerja.
3. Gerakan Politik Indonesia

Tokohnya adalah Moh. Husni Thamrin, Amir


Syarifudin. Berdiri di Jakarta tanggal 21 Mei 1933.
Tujuannya adalah meminta kepada pemerintah Belanda
agar Indonesia berparlemen. Pada tanggal 15 Juli 1936
partai-partai politik melakukan aksi bersama yang
menyuarakan keputusan untuk Belanda melalui Petisi
Sutarjo. Isi petisi menuntut agar Indonesia berhak
mengelola sendiri. Permintaan ini ditolak oleh pemerintah
Belanda.
Sumpah Pemuda
Organisasi-pemuda yang betul-betul dipimpin dan diurus
oleh Pemuda adalah Tri Koro Dharmo, didirikan tanggal 7
Maret 1915. Tri Koro Dharmo merupakan organisasi pelajar
sekolah menengah yang berasal dari Jawa, Madura, Sunda,
Bali dan Lombok. Pada tahun 1918 diganti namanya menjadi
Jong Java.
Pesatnya perkembangan Organisasi pemuda mengubah
pemikiran persatuan dan peningkatan kesadaran untuk
mendirikan hanya satu organisasi pemuda
Indonesia. Kongres Pemuda II pada tanggal 27028 oktober
1928 diadakan di Jakarta, menghasilkan Ikrar Sumpah
Pemuda. Dalam konre ini lagu Indonesia raya karya Wage
Rudolf Supratman untuk pertama kali dinyanyikan di muka
umum dan bendera Merah Putih dikibarkan. 

Anda mungkin juga menyukai