Anda di halaman 1dari 4

PERGERAKAN NASIONAL

1. Latar Belakang
Faktor Eksternal:

 Kemenangan Jepang atas rusia


 Pergerakan nasional di negara lain
 Masuknya paham baru di Indonesia
Faktor Internal:

 Munculnya kaum terpelajar


 Kemiskinan, kesengsaraan, dan kelaparan yang merajalela
 Kenangan kejayaan di masa lampau
 Politik diskriminasi: pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (ras,
etnis, dll.)
 Kemajuan pers dan transportasi

2. Organisasi-Organisasi
1) Budi Utomo
Berdiri: 20 Mei 1908, Surakarta
Pendiri: dr. Soetomo, dr. Ciptomangunkusumo, dr. Gunawan, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Tujuan:

 meningkatkan pendidikan bagi bangsa Indonesia,


 memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan
 memperjuangkan hak-hak politik bagi bangsa Indonsia di bawah kekuasaaan
kolonial Belanda.

2) Sarekat Islam
Berdiri: 16 Oktober 1905, Surakarta (SDI)
10 September 1912, Surakarta (SI)
Pendiri: Haji Samanhudi, Tjokroaminoto, dan Semaun
Tujuan: sebagai perkumpulan buruh dengan tujuan melindungi kepentingan ekonomi
dan sosial kaum buruh jawa.
Pecahnya SI: akibat inviltrasi ISDV, SI pecah menjadi dua, yaitu SI merah dan SI putih.
3) Indische Partij
Berdiri: 25 Desember 1912, Bandung
Pendiri: Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara (tiga serangkai)
Tujuan: melepaskan diri dari penjajahan Belanda.
Karya: Suwardi Suryaningrat pernah mengkritik 100 tahun kemerdekaan Belanda
dengan tulisan Als ik een Nederlander Was.
Corak pergerakan: radikal non kooperatif.

4) Partai Nasional Indonesia


Berdiri: 04 Juli 1927, Bandung
Pendiri: Ir. Soekarno, Dr, Tjipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq
Tjokrohdisuryo, Mr Sunaryo, dll.
Tujuan: Untuk meemperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

5) Organisasi Islam
Muhammadiyah Nahdatu Ulama MIAI
Berdiri Yogyakarta, 18 Surabaya, 31 Januari Surabaya, 21
November 1912 1926 September 1937
Tujuan memajukan mengembangkan dan mempersatukan
pengajaran mengamalkan ajaran organisasi –
berdasarkan agama Islam organisasi Islam
Islam

6) PARINDRA (Partai Indonesia Raya)


Berdiri: 15 Oktober 1927, Jakarta
Pendiri: Sartono, Soegondo Djojopoespito, dan Soekarno.
Tujuan: memperjuangkan kemerdekaan indonesia dari penjajahan Belanda serta
mewujudkan cita-cita nasionalis yang lebih besar.

7) Partai Komunis Indonesia


Berdiri: 9 Mei 1914, Semarang (ISDV, Indische Social Democraties Vereeniging)
ISDV berubah menjadi PKI pada tanggal 23 Mei 1920.
Pendiri: Sneevelt dan Semaun.
Tujuan: membangun semangat masyarakat Indonesia terutama buruh untuk melakukan
perlawanan atau pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda.
3. Sumpah Pemuda
Kongres pemuda I:

 diadakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1928 di Batavia (Jakarta).


 Tema: pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda yang kemudian berdiri
dalam satu payung untuk mencapai Indonesia merdeka.
 dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong
Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda Theosofi.
 pembicara dalam kongres ini adalah Sumarto, M. Tabrani, Muh. Yamin, Bahder
Johan dan Pinontoan.

Kongres Pemuda II:


a) Rapat Pertama:

 bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang


Lapangan Banteng), hari Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat dibuka oleh Ketua PPPI,
Soegondo Djojopoespito.
 Soegondo mengharapkan kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan yang
ada di dalam hati para pemuda peserta kongres, dan seluruh Indonesia nantinya.
 menjelaskan lima factor yang bisa membuat persatuan Indonesia menjadi lebih
kuat, yakni sejarah, Bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang kuat.

b) Rapat Kedua

 bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop di tanggal 28 Oktober 1928.


 membahas seputar pendidikan. Di hari kedua ini yang jadi pembicara adalah
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.
 Mereka memiliki pendapat bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan. Selain itu mereka juga mengetengahkan pentingnya keseimbangan
antara pendidikan sekolah dan di rumah.

c) Rapat Ketiga

 mengambil tempat di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya


106.
 Sunario yang menjadi pembicara memberikan penjelasan akan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi mengiringi gerakan kepanduan.
 Ramelan yang ikut menjadi pembicara di rapat ketiga ini mengatakan bahwa
gerakan kepanduan tidak boleh dipisahkan dari pergerakan nasional.
Isi Sumpah Pemuda

4. Politik Etis sebagai Tonggak Lahirnya Masa Pergerakan


Politik etis atau politik balas budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial
memegang tanggung jawab moral bagi kejahteraan bumi putera.

Adanya kebijakan etis dari Pemerintah Belanda ternyata berdampak penting bagi Indonesia. Karena
lahirnya kaum intelektual baru di Indonesia. Mereka anak-anak muda yang terdidik, memiliki semangat
tinggi dan peduli pada bangsanya.

5. Tokoh Pergerakan

6. Sumpah pemuda sebagai puncak masa pergerakan


Sumpah pemuda dikatakan sebagai pendorong pergerakan nasional karena menjadi hal
yang mendasari bersatunya seluruh pemuda Indonesia dari berbagai daerah. Persatuan
para pemuda tersebut secara tidak langsung menjadi titik tolak kebangkitan nasional bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai