Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
susun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran ‘Sejarah’, agar kami dapat
mengetahui dan lebih memahami tentang Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional
di Indonesia, dan lebih khususnya sesuai dengan judul makalah ini yaitu
“Menganalisis Proses Penguatan Jati Diri Bangsa”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa kami tidak dapat
menyelesaikannya tanpa bantuan dari orang-orang di sekitar kami. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami.

Saya berharap makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para pembaca
yang telah membaca makalah ini.

Terimakasih.

Tompaso, 14 Mei 2018

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia ini memang terbentuk melalui proses panjang atas dasar
kesepakatan dan kesadaran nasionalisme para pemuda dan terpelajar saat itu.
Mereka tidak hanya berasal dari satu suku bangsa, akan tetapi mereka berasal dari
suku-suku bangsa yang ada di Hindia-Belanda pada waktu itu. Begitu pula dalam
hal keyakinan mereka sadar bahwa mereka memang berbeda, akan tetapi mereka
yakin bahwa mereka mempunyai tujuan yang mulia, yaitu mencapai Indonesia
sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Bagi pemuda-pemuda saat itu, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa,
bukan untuk dipertentangkan atau dipermasalahkan. Catatan sejarah menunjukan
bahwa pada awal abad ke-20 keindonesiaan digagas oleh kalangan pemuda
pelajar. Pada tahun 1992, De Indishe Vereeninging, yaitu suatu perkumpulan
mahasiswa Hindia (nama sebelum menjadi Indonesia) yang berada di negeri
Belanda, nama itu kemudian berubah menjadi Indonesische Vereebinging. Ketika
nama itu digunakan pleh para kaum muda terpelajar Hindia yang sedang belajar di
negeri Belanda konsep Indonesia menjadi sebuah konsep politik. Maka organisasi
yang mulanya, merupakan perkumpulan sosial kemahasiswaan berubah menjadi
oraganisasi yang memperlihatkan kecenderungan politik. Jadi, penggunaan nama
Indonesia bukan hanya sekedar di dasarkan atas kondisi geografis dan
antropologis saja. Pada tahun 1923, perkumpulan itu berubah lagi menjadi
Perhimpoenan Indonesia (PI). Jelaslah bahwa keinginan kuat para pelajar itu
untuk menampilkan diri sebagai kekuatan nasionalisme Indonesia. Kenyataan itu
menunjukkan hasrat kuat para pemuda itu untuk memperjuangkan tercapainya
kemerdekaan Indonesia yang demokratis.
Sementara itu, pemuda terpelajar di Indonesia menyebarkan paham
kebangasaan, mereka mengekspresikan melalui berbagai cara antara lain, melalui
surat kabar, karya sastra, rapat umum, lagu-lagu,serikat buruh, maupun
perlawanan terhadap kolonialisme.

B. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita
mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia lebih khususnya yaitu dalam
proses penguatan jati diri bangsa.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Menuju Sumpah Pemuda
 Gerakan Sumpah Pemuda
Tujuh tahun setelah di dirikannya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai
bangkit meskipun dalam loyalitas kepulauan. Perubahan pesat dan radikal dari
organisasi-organisasi pemuda saat itu semakin meluas untuk mencapai cita-cita
persatuan. Maka pada 30 April – 2 Mei 1926, diadakannya rapat besar pemuda
di Jakarta, yang dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama. Kongres itu
diketuai oleh M. Tabrani.
Keputusan mendasar dari Kongres Pemuda I adalah kongres mengakui
dan menerima cita-cita persatuan Indonesia. Sementara itu untuk menghapus
penjajahan yang merugikan rakyat Pelajar-pelajar di Indonesia (PPPI) di
Jakarta, September 1926. PPPI bertujuan untuk memperjuangkan Indonesia
merdeka. Aktivitas PPPI meliputi; gerakan pemuda, sosial, dan politik. Ketua
perkumpulan itu yakni Soegondo Djojopoepito, tokoh-tokoh lainnya adalah M.
Yamin, Abdullah Sigit, Suwiryo, Sumitro Reksodiputro, A. K Gani, Tamzil,
Sunarko, Amir Syarifuddin, dan Sumanang. Perhimpunan itu sering berkumpul
di Indonesische Clubgebouwyang yang terletak di Jl. Kramat No 106,
Weltevreden. Mereka mempunyai hubungan antara anggota yang sangat dekat
dan tidak formal.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II dilaksanakan di
gedung Indonesische Clubgebouw. Saat itu kongres dihadiri sekitar 100 orang.
Dalam kesempatan itu, M. Yamin menyampaikan pidatonya yang berjudul
“Dari Hal Persatoean dan Kebangsaan Indonesia”. Pada hari kedua kongres
dibicarakan tentang masalah-masalah pendidikan, pembicara saat itu antara lain
Ki Hajar Dewantara, S. Mangoensarkoro, Djokosarwono, Ramelan, Mr.
Soenario, dan Poernomowoelan.
Keputusan pemuda-pemudi saat itu kemudian dikenal dengan Sumpah
Pemudah, pada saat itu pula dikumandangkannya lagu Indonesia Raya ciptaan
Wage Rudolf Supratman dan bendera Merah Putih digunakan sebagai bemdera
Pusaka Bangsa Indonesia.
Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu merupakan puncak
pergerakan nasional. Karena itulah kita memperingatinya sebagai peristiwa
bersejarah yang di peringati setiap tahun hingga saat ini sebagai hari besar
nasional.

2
B. Bangkitnya Nasionalisme Modern
Sebagai seorang terpelajar Soekarno, muncul sebagai seorang pemuda
cerdas yang memimpin pergerakan nasional baru. Ia mendirikan partai dengan
nama Partai Nasional Indonesia (4 Juli 1929). Partai itu bersifat revolusioner,
sebelumnya partai itu bernama klub studi umum. Soekarno memimpin partai
itu hingga desember 1929. Jumlah anggotanya hingga saat itu mencapai 1000
Orang.
Soekarno juga turut serta memprakarsai berdirinya Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tahun
1927. Pada 28 Oktober 1928 organisasi ini juga ikut menyatakan ikrar tentang
tanah air yang satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.
Sementara itu, Partai Nasional Indonesia (PNI) terus mendapat tekanan
dari Belanda. Soekarno sebagai pimpinan PNI karena aksi-aksi yang dengan
radikal terhadap pemerintah Belanda, akhirnya ditangkap dan di adili.
Menjelang pengadilan vonis dijatuhkan, Soekarno sempat mengucapkan
pidato pembelaan untuk membakar semangat para pejuang. Pidato pembelaan
itulah yang kemudian di bukukan dengan judul, “Indonesia Menggugat”.
Putusan pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman kurungan kepada
Soekarno. Selama Soekarno menjalani masa penahanannya PNI pecah menjadi
dua, yaitu Partai Indonesia (Pertindo) dan Pendidikan Nasional Indonesia atau
PNI baru. Soekarno masuk dalam partai PNI baru yang dipimpin oleh
Mohammad Hatta dan Sjahrir.
Soekarno dengan ide-ide nasionalisme itu memang terus diawasi.
Selepas dari penjara Sukamiskin, kemudian diasingkan di Ende, Flores, NTT.
Ia ditempatkan di sebuah rumah pohon (konon rumah itu milik Haji Abdullah),
bersama keluarganya, Soekarno selama 4 tahun (1934-18938) di isolasi
dijauhkan dari dinamika perjuangan kebangsaan.
Sementara Soekarno dan beberapa tokoh lain ditahan, organisasi
pergerakan untuk menentang Belanda terus berjalan. Kelompok yang beraliran
Marxis mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) dibawah
kepemimpinan Amir Sjarifuddin dan A. K Gani. Partai ini cenderung
menampakkan faham fasisme Internasional. Sementara itu Gabungan Politik
Indonesia (GAPI) didirikan pada tahun 1939. Tokoh pendiri GAPI adalah
Muhammad Husni Thamrin. Dalam gabungan itu, Gerindo berada dalam arah
dengan Parindra yang di pimpin oleh Thamrin dan sebelumnya oleh Sutomo.
Parindra adalah partai politik Indonesia yang paling berpengaruh di Hindia,
karena keberhasilannya dalam pemilihan di volksraad. Indonesia bersatu di
dalam Volksraad yang disebut Fraksi Nasional.

3
C. Perjuangan di Volksraad
Pada akhir tahun 1929, pimpinan PNI ditangkap. Untuk melanjutkan
perjuangan maka dibentuklah fraksi baru dalam volksraad yang bernama
Fraksi Nasional, pada Januari 1930 di Jakarta. Fraksi itu diketuai oleh M.
Husni Thamrin yang beranggotakan sepuluh orang dari Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan. Tujuan organisasi itu adalah menjamin kemerdekaan Indonesia
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
a). Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai ini didirikan di Solo pada Desember 1935. Partai ini merupakan
gabungan dari dua organisasi yang berfusi yaitu BU dan PBI. Sebagai ketuanya
dipilih Dr. Sutomo. Tujuan partai ini adalah mencapai Indonesia Raya dan
mulia yang hakekatnya mencapai Indonesia merdeka.
b). Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Pada 21 Mei 1939, dalam rapat pendirian konsentrasi nasional di Jakarta
berhasil didirikan suatu organisasi yang merupakan kerjasama partai politik
nasional di Jakarta yang diberi nama Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Gabungan Politik Indonesia (GAPI) diketuai oleh Muhammad Husni Thamrin.
Pimpinan lainnya adalah Mr. Amir Syarifuddin, dan Abikusno Tjokrosuyoso.
Alasan lain dibentuknya GAPI adalah situasi internasional akibat
meningkatnya pengaruh fasisme.
D. Masa Berakhirnya Pemerintahan Kolonial
Menjelang berakhirnya masa pemerintahan kolonial, berbagai bentuk
pergerakan nasional dapat dikontrol oleh pemerintah kolonial. Masuknya
Bumiputera sebagai anggota Volksraad, bukan berarti kaum bumiputera diberi
hak penuh untuk menyarankan pendapatnya dalam Volksraad.
Selama masa 1920-an, Politik Etis mulai kehilangan prinsip-prinsip
asosiasinya. Politik Etis kemudian dipandang sebagai tugas kemakmuran yang
tetap berjalan dalam pengamanan masyarkat Indonesia. Pada akhir 1920-an,
pergerakan yang dilakukan oleh kaum terpelajar mengarah pada nasionalisme
sebagai arahan politiknya. Berbeda dengan bentuk-bentuk pergerakan lama
yang didasari pada Ideologi Panislamisme dan Komunisme. Hal itu terlihat
pada gerakan-gerakan mereka di bidang sosial dan ekonomi. Pada 1930-an
pikirang-pikiran asosiasi dilahrikan kembali seperti yang disebut dengan
Gerakan Stuw yang dilakukan oleh pegawai-pegawai kolonial yang progresif
dan berusia muda, hal itu tidak juga memperbaiki kemorosotan rencana-
rencana pemerintah kolonial, sampai akhirnya datangnya Jepang.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat itu, para pelajar dan pemuda terdidik mempunyai pandangan
dengan cara tersendiri terhadap dunia mereka. Cara pandangan baru itulah yang
membuka wawasan dan politik modern yang menjadi cikal bakal pergerakan
bangsa dan tumbuhnya nasionalisme saat itu. Hal itu ditandai dengan
munculnya berbagai organisasi pergerakan baik lokal maupun nasional.
Berbagai organisasi itu misalnya, di Jawa ada organsasi pemuda Budi Utomo,
Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Munculnya organisasi pemuda itu
mendorong pemuda-pemuda dari suku bangsa lain itu juga mendirikan
organisasi kepemudaan seperti Jig Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong
Batak, dan Jong Ambon.

B. Saran
Kita sebagai generasi muda harus mempunyai semangat yang tinggi
seperti pemuda-pemuda pada zaman Belanda, yaitu semangat dalam belajar.
Kita juga tidak boleh melupakan perjuangan mereka, kita bisa memperingati
peristiwa Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober untuk menghormati
perjuangan para pemuda pada zaman dahulu. Sehingga kita dapat membangun
Jati Diri bangsa Indonesia.

5
DAFTAR PUSTAKA
A

http://www.slideshare.net/mashud94jkt/membangun-jati-diri-bangsa-Indonesia

https://docs.google.com/file/sejarah-Indonesia-kelas11

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Menuju Sumpah Pemuda ............................................................................ 2


B. Bangkitnya Nasionalisme Modern .............................................................. 3
C. Perjuangan di Volksraad.............................................................................. 4
D. Masa Berakhirnya Pemerintahan Kolonial.................................................. 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 5
B. Saran ............................................................................................................ 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6

ii

Anda mungkin juga menyukai