Anda di halaman 1dari 6

Lini Masa Pergerakan Kemerdekaan

Sampai Proklamasi

OLEH:

NAMA : SHAFA DESYANI ZAHRA

KELAS : VI F

ABSEN : 24
Lini Masa Pergerakan Kemerdekaan Sampai
Proklamasi

Pergerakan nasional adalah bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap kepada kaum
penjajah dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang
bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Pada awalnya, berdirinya organisasi-
organisasi pergerakan nasional tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat penjajahan. Pada
akhirnya organisasi-organisasi ini digunakan untuk mewujudkan kemerdekaan.
Faktor yang mempengaruhi pergerakan nasional dan nasionalisme di Indonesia adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain : penderitahan akibat penjajahan,
kesatuan Indonesia dibawah Pax Neerlandica memberi jalan kearah kesatuan bangsa.
pembatasan penggunaan atau bahasa Belanda dan penggunaan bahasa Melayu dipopulerkan, dan
pergerakan kebangsaan di Indonesia dapat juga disebut sebagai reaksi terhadap semangat
kedaerahan.
Sedangkan faktor eksternal antara lain ; ide-ide barat yang masuk lewat
pendidikan barat yang modern menggantikan pendidikan tradisionil, kemenangan Jepang atas
Rusia pada 1905 mengembalikan kepercayaan bangsa Indonesia akan kemampuan diri sendiri,
pergerakan dan perjuangan bangsa lain menentang penjajahan: India, Turki, Irlandia dan lain-
lain.
Garis waktu atau linimasa adalah suatu urutan peristiwa yang dapat dibuat menurut waktu
yang panjangnya dapat bervariasi. Dalam garis waktu tersebut, terdapat titik-titik yang mewakili
peristiwa-peristiwa penting. Lini masa pergerakan nasional di Indonesia sampai dengan
dikumandangkannya Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 antara
lain sebagai berikut.

A. Masa Pembentukan (1908-1920)


Masa pembentukan adalah masa awal pergerakan nasional yang ditandai dengan berdirinya
organisasi-organisasi modern. Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi
Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
1. Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa
STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya.
2. Pada tahun 1911 berdirilah Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi,
seorang pedagang batik dari Laweyan Solo.
3. Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga
Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
4. Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya
nonpolitik.
5. Pada tanggal 7 Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman
Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi.

B. Masa radikal/Nonkoperasi (1920-1930)


Masa radikal adalah masa dimana muncul organisasi-organisasi politik yang tidak mau
bekerja sama dengan pemerintah Hindia Blanda dalam mewujudkan cita-cita organisasinya.
Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia
(PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
1. Benih-benih paham Marxis dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda yang
bernama H.J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah kemudian pada tanggal 9 Mei
1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A. Brandsteder, H.W. Dekker, dan
P. Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Pada tanggal 23 Mei 1923 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya
pada bulan Desember 1920 menjadi Partai Komunis Indonesia. (PKI). Susunan pengurus
PKI , antara lain Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Bersgma (sekretaris), dan
Dekker (bendahara).
2. Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1925
telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik, yakni Partai
Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8
pemimpin, yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr.
Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.

C. Masa Krisis Pergerakan (1930-1935)


Pada tahun 1930-1935 masa pergerakan kebangsaan di Indonesia mengalami masa krisis
yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1. Pengaruh krisis ekonomi 1929/1930 yang memaksa pemerintah tidak keras untuk
menjaga ketertiban dan keamanan
2. Pembatasan hak berkumpul dan berserikat.
3. Tanpa melalui suatu proses pengadilan Gubernur Jendral dapat menyatakan sesuatu
pergerakan atau kegiatannya bertentangan dengan law and order sesuai dengan
Koninklijk Besluit tanggal 1 September 1919
4. Sebagai akibat kerasnya pemerintah kolonial, banyak pemuka pergerakan nasional yang
diasingkan. Antara lain Soekarno, Hatta, dan Syahrir.

Meskipun pada 1935 keadaan ekonomi sudah normal kembali, pemerintah kolonial belum
bersedia memulihkan kebebasan-kebebasan politik karena disebabkan bukan saja oleh sifat
konservatif pemerintah, tetapi juga karena kegentingan dari luar yang mengganggun ketenangan
pemerintah India-Belanda yaitu bahaya kuning (ekspansi Jepang).

D. Masa Moderat/Kooperasi (1935-1942)


Masa Moderat adalah masa dimana muncul organisasi yang bersifat lunak, artinya lunak
dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda (bersifat kooperatif). Masa moderat/kooperasi
(1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga berdiri
organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
1. Parindra. Permulaannya Parindra dipimpin oleh Dr. Sutomo sampai wafatnya tahun 1938.
Kemudian diganti oleh Wuryaningrat. Tokoh Parindra lain yang terkemuka adalah M.H
Thamrin dari kaum Betawi. Dasar Parindra adalah nasionalisme Indonesia raya.
Tujuannya adalah Indonesia mulia dan sempurna.
2. Gerindo yang didirikan pada 1937 oleh bekas orang-orang Partindo. Tokoh- tokohnya
Sartono, AK Gani, Sanusi Pane, Sipahutar, Moh. Yamin dan sebagainya.
3. Gapi berdiri pada 1939, dorongan langsung pembentukan Gapi adalah penolakan petisi
Sutarjo tahun 1938, padahal petisi itu telah diterima oleh Volksraad. Anggotanya terdiri
dari Parindra, Gerindo, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII, PII dan Perhimpunan
Politik Katolik Indonesia.
4. Pemuda-pemuda Indonesia tidak ketinggalan, mereka mendirikan pada mulanya
mendirikan perkumpulan-perkumpulan pemuda lokal. Adapun tokoh-tokoh konggres
pemuda yaitu Sugondo Joyopuspito (Ketua), Muh. Yamin (Sekretaris), Abuhanafiah, W.
R. Supratman, Sukarjo Wiryoranoto, Kuncoro Purbopranoto, M. H. Thamrin.

E. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)


Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan
M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Selama masa pendudukan, Jepang juga membentuk
persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia). Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat
dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.

F. Proklamasi Indonesia (17 Agustus 1945)


Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan
oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan
Timur 56, Jakarta Pusat. Tokoh yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta,
Soekarno, dan Achmad Soebardjo.

Anda mungkin juga menyukai