Anda di halaman 1dari 23

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DAN PENEGAKAN HAK-HAK BANGSA

Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia


Ⓐ Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional dianggap


sebagai konsep dari ide-ide,
pikiran, motif, kesadaran dan
harus selalu dengan lingkungan
yang nyata dan situasi yang
sosio-historis.
Ⓐ Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional didorong oleh faktor internal dan eksternal,
yang dilandasi oleh adanya sejumlah aspek sebagai berikut.

1. Ekonomi 3. kebudayaan

2. Sosial 4. Politik
Ⓐ Pergerakan Nasional
1 Ekonomi
Dalam bidang politik, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
kolonial sangat merugikan pribumi karena hanya ditujukan untuk
kepentingan kolonial.

2 Sosial
Pergerakan nasional dipandang sebagai proses sosial yang kemunculannya
tidak dapat dicegah dan berhenti jika kolonialisme lenyap. Aspek sosial
yang mendasari setiap langkah pergerakan sosial telah dipilih, disepakati,
dan kemudian dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
Ⓐ Pergerakan Nasional
3 Kebudayaan
Golongan konservatif berpendapat kebudayaan lama (asli) harus menjadi
dasar untuk menghimpun seluruh rakyat dan golongan yang progresif
menolak unsur budaya yang dinilai sangat Jawa dan menginginkan adanya
perubahan budaya barat.

4 Politik
Dalam bidang politik, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
kolonial sangat merugikan pribumi karena hanya ditujukan untuk
kepentingan kolonial.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif

1. Budi Utomo

Pada tahun 1908 Budi Utomo didirikan oleh dr. Wahidin


Sudirohusodo yang menjadi pelopor pembangkit semangat bagi
terbentuknya organisasi yang menghimpun dana beasiswa untuk
golongan priayi Jawa rendahan agar memperoleh pendidikan
Barat.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif

2. Sarekat Islam

Pada 1911, berdiri organisasi sejenis di Surakarta pendirinya yaitu


pengusaha batik yang bernama K. H. Samanhudi yang diberi nama
Sarikat Dagang Islam (SDI). Di Surabaya, Sarekat Dagang Islam
dipimpin oleh H. O. S. Cokroaminoto dengan tujuan yang sama.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif

3. Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan oleh K. H. Ahmad


Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan,
sifatnya nonpolitik dan kooperatif.

Sumber: dokumen penerbit


Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik

1. Indische Partij

Pada 1911, lahir sebuah partai politik yang diberi nama


Indische Partij (Partai Hindia). Pendirinya adalah seorang
IndoEropa yang radikal bernama E. F. E. Douwes Dekker/
Setiabudi (1879–1950).
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik

2. Gerakan Pemuda

Gerakan pemuda yang pertama kali lahir di Indonesia adalah


Tri Koro Dharmo. Gerakan ini didirikan di Jakarta dipimpin oleh
beberapa tokoh muda, seperti dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik

3. Gerakan Perempuan

Dalam Kongres Perempuan Indonesia I, yang berlangsung di Yogyakarta


pada 25–28 Desember 1928, perkumpulan perempuan ini sepakat
mendirikan sebuah federasi yang diberi nama Perserikatan
Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Nyonya Sukanto.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
c. Periode Radikal

1. Perhimpunan Indonesia

Organisasi ini didirikan di Belanda


pada tahun 1908 oleh para
mahasiswa Indonesia yang sedang
belajar di sana. Pemrakarsanya
adalah Sutan Kasajangan Soripada
dan R. M. Noto Soeroto. Sumber: geheugenvannederland.nl
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
c. Periode Radikal

2. Partai Komunis Indonesia

Pada 23 Mei 1923, nama Perserikatan Komunis Hindia diganti lagi


menjadi Partai Komunis Hindia. Pada tahun 1924, Partai Komunis
Hindia menjadi Partai Komunis Indonesia. Pada tahun ini bergabung
tokoh baru, seperti Alimin dan Muso.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
c. Periode Radikal

3. Partai Nasional Indonesia

Perkumpulan Perserikatan Nasional Indonesia pada tahun 1927


dengan Sukarno sebagai ketuanya. Pemimpin lainnya yaitu dr. Cipto
Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo,
Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Sukarno.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
d. Periode Bertahan

1. Partai Indonesia Raya (Parindra)

Kongres yang diadakan di Surakarta menghasilkan sebuah partai


baru yang kemudian dinamakan Partai Indonesia Raya (Parindra)
Dengan ketua terpilih dr. Sutomo. Kongres juga menetapkan
Surabaya sebagai kantor pusat Parindra.
Ⓐ Pergerakan Nasional
1. Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
d. Periode Bertahan

2. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Gapi merupakan gabungan dari berbagai partai politik yang ada


di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin
pada 21 Mei tahun 1939.
Ⓑ Pendudukan Jepang
1 Kedudukan Jepang di Indonesia
Di daerah Jawa, Jepang pertama kali mendarat Tujuan Jepang menyerang
dan menduduki Hindia
di Banten, kemudian Indramayu, Kragan Belanda adalah menguasai
(Rembang dan Tuban), dan Surabaya. Pada sumber daya alam, terutama
minyak bumi, guna
Maret 1942, Jepang menyerang Batavia dan mendukung industri dan
Bandung. Sejak 9 Maret 1942, Indonesia kampanye perang Jepang.
menjadi daerah kekuasaan Jepang.
Ⓑ Pendudukan Jepang
2 Respons bangsa Indonesia terhadap Pendudukan Jepang

Selama pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-


1945, Jepang secara tidak langsung telah membawa

Sumber: geheugenvannederland.nl
dampak perubahan terhadap Indonesia. Kebijakan
Jepang yang berusaha menghapus beberapa segala
bentuk pengaruh barat di Indonesia.
Ⓑ Pendudukan Jepang
3 Proses menuju Indonesia Merdeka
Pada Maret 1945, Jepang mengumumkan
berdirinya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan menunjuk
Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua.

Sumber: dokumen penerbit


Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
Ⓒ 17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan

1 Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi


Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Keinginan pemuda berseberangan dengan
Sukarno dan Hatta yang menunggu sidang
PPKI untuk memutuskan kapan kemerdekaan
akan dilaksanakan. Dengan perdebatan yang
panjang, proklamasi berhasil dilaksanakan Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia

pada 17 Agustus 1945.


Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
Ⓒ 17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan

2 Pembentukan Perangkat Kenegaraan


a. Pembentukan Kabinet dan Komite Nasional Indonesia Pusat

PPKI melakukan sidang pertama pascaproklamasi pada 18 Agustus


1945.Sidang secara aklamasi menetapkan UUD RI bersama dengan
Pembukaan dan mengangkat Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
Ⓒ 17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan

2 Pembentukan Perangkat Kenegaraan

Sumber: wikimedia.org
Ir. Sukarno Drs. Mohammad
(Presiden RI) (Wakil Presiden RI)
Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
Ⓒ 17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan

2 Pembentukan Perangkat Kenegaraan


b. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat

Pada 19 Agustus 1945, PPKI bersidang kembali dan meminta kepada


Jepang untuk membubarkan PETA dan Heiho. Selain itu, PPKI juga
menetapkan pembagian wilayah bekas Hindia Belanda ke dalam
delapan provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur.

Anda mungkin juga menyukai