Telah disinggung bahwa banyak sekali organisasi pergerakan yang lahir sejak
memasuki abad ke 20 di Indonesia. Berikut organisasi-organisasi yang ada di
Indonesia.
Budi Utomo
Memasuki abad ke 20 banyak sekali mahasiswa yang ada di beberapa kota-kota
besar terutama di Pulau Jawa. Salah satu sekolah kedokteran yang terkenal
adalah STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche Aartsen) yang terdapat di
Jakarta. Para mahasiswa di sekolahan tersebut sepakat untuk memperjuangkan
nasib para rakyat Indonesia lewat pendidikan.
Pada tanggal 28 Mei 1908 berdirilah sebuah organisasi yang bernama Budi
Utomo. Organisasi tersebut diketuai oleh Dr Sutomo, dan sejak berdirinya
organisasi tersebut pada tanggal 20 Mei 1908 dikenang dengan Hari Kebangkitan
Nasional. Ada juga beberapa tokoh lain pendiri organisasi Budi Utomo seperti
Gunawan, Cipto Mangunkusumo dan R.T Ario Tirtokusumo.
Pada awalnya organisasi ini bukanlah sebuah partai politik, Melainkan tujuan
utamanya adalah untuk kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal tersebut terlihat dari
tujuan yang hendak dicapai. Dalam perkembangannya, muncullah dua aliran di
organisasi Budi Utomo yaitu:
Pada mulanya keanggotaan SDI masih terbatas pada lingkup pedagang saja.
Kemudian pada tanggal 18 September 1912 organisasi SDI dirubah menjadi SI
(Sarekat Islam). Organisasi tersebut didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti
H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis dan H Agus Salim.
Pada tahun 1913 terdapat persiapan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda
dari kekuasaan Perancis. Pihak Belanda pun meminta rakyat Indonesia untuk ikut
merayakan peringatan tersebut. Akan tetapi para anggota Indische
Partij menentang rencana tersebut.
Kemudian Suwardi Suryaningrat menulis sebuah artikel yang dimuat dalam
harian De Expressdengan judul Als Ik een Nederlander was yang berarti
“Seandainya Aku Orang Belanda”. Lalu Suwardi mengecam Belanda, bagaimana
mungkin negara terjajah seperti Indonesia disuruh merayakan kemerdekaan
penjajah. Mendengar pernyataan tersebut kemudian pemerintah Belanda marah
dan akhirnya Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat
ditangkap dan dibuang ke Belanda.
Baca juga : 10+ Contoh surat perjanjian beserta jenis, fungsi dan syarat
membuatnya
Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi bernama Indische
Vreeniging. Organisasi tersebut dipelopori oleh Sultan Kasayangan Soripada dan
RM Suroto. Beberapa mahasiswa yang terlibat dalam organisasi tersebut
adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai,
Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat) dan Brentel.
Tujuan dibentuknya organisasi tersebut adalah Indonesia Merdeka, memperoleh
suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.
Kedatangan dua tokoh dari Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan
Suwardi Suryaningrat sangat berpengaruh dalam perkembangan
organisasi Indische Vereeniging.
Organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Komunis Indonesia atau lebih dikenal dengan PKI ini berdiri pada tanggal
23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak lepas dari dari ajaran Marxis yang dibawa
oleh Sneevliet. Ia bersama beberapa temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker
dan P. Bergsma mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di
Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Beberapa tokoh Indonesia yang bergabung
dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain.
PKI terus berupaya mendapatkan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu upaya
yang ditempuh adalah melakukan infiltrasi terhadap Sarekat Islam. Organisasi PKI
semakin kuat ketika bulan Februari tahun 1923 yang mena Darsono kembali ke
Moskow dan ditambah dengan beberapa tokoh seperti Alimin dan Musso yang
menjadikan peranan politik PKI semakin luas.
Lambang Parindra
Organisasi ini berdiri di Solo pada tanggal 26 Desember 1935 dan diketuai oleh
Dr Sutomo. Tujuan Parindra adalah sama seperti organisasi sebelumnya yaitu
mencapai Indonesia Merdeka. Selain itu asas politik dari Parindra
adalah insidental artinya tidak berpegang pada
asas kooperasi maupun nonkooperasi.
Salah satu tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat
di Volksraadadalah Moh Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-
wakil Volksraad semakin bertambah, sehingga suara yang berhubungan dengan
upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah
Belanda. Perjuangan Parindra dalam Volksraad cukup berhasil, karena terbukti
pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
Organisasi Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerindo didirikan oleh orang-orang bekas Parindra pada tanggal 24 Mei 1937 di
Jakarta. Ada juga tokoh-tokoh lainnya seperti Sartono, Sanusi Pane dan Moh
Yamin. Dasar dan tujuan dari organisasi ini adalah nasional dan mencapai
Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut asas insidental yang sama dengan
Parindra. Tujuan Gerindo antara lain:
1. Mencapai Indonesia yang Merdeka
2. Memperkokoh ekonomi Indonesia
3. Mengangkat kesejahteraan kaum buruh
4. Memberi bantuan bagi kaum pengangguran
Baca juga : 5+ Cara membuat telur asin dengan cepat
Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Gabungan
Politik Indonesia
Pada tanggal 15 Juli 1936, berbagai partai politik yang dipelopori oleh Sutardjo
Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi yang berisi permohonan supaya
diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara
Belanda dimana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk
menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang
berdiri sendiri.
Akan tetapi usul tersebut ditolak oleh pemerintah Belanda. Kemudian atas
prakarsa dari Moh Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah suatu
organisasi bernama Gerakan Politik Indonesia (Gapi). Tujuan dibentuknya Gapi
adalah menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia mempunyai parlemen
sendiri.
Organisasi Keagamaan
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam modern yang didirikan oleh
K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Nama
Muhammadiyah memiliki arti pengikut Nabi Muhammad SAW. Selain
Muhammadiyah ada juga beberapa organisasi keagamaan seperti:
Jong Islamienten Bond yang berdiri pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta
Nahdlatul Ulama didirikan oleh Hasyim Asy’ari pada tanggal 31 Januari
1926 di Surabaya
Nahdlatul Wathan berdiri pada tahun 1932 di Pancor Lombok Timur
Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)
Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia
Sumpah Pemuda tidak lepas dari organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-
pelajar Indonesia (PPPI) yang didirikan pada tahun 1926. Organisasi PPPI telah
mendapat dukungan dari beberapa organisasi kepemudaan lainnya seperti: ong
Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong
Batak dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai
tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya
penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan
yang dialami selama masa penjajahan.
Organisasi Pemuda dan Wanita
Organisasi Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah organisasi Tri Koro Dharmo.
Organisasi tersebut berdiri pada tanggal 7 Maret 1925 di Jakarta atas petunjuk
Budi Utomo. Dengan diprakarsai oleh Dr, Satiman Wirjosansdjojo, Jadarman dan
Sunardi. Mereka setuju untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang
anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura.
Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia
(sakti, budhi, bakti).
Selain itu ada juga organisasi yang dipelopori oleh R.A Kartini yang mendirikan
Sekolah Kartini di Jepara. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun
1920 ini antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi Utomo.
Perkumpulan ini memiliki tujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-
anak khususnya perempuan dengan cara memberi penerangan dan bantuan
dana, mempertingi sikap yang merdeka dan melenyapkan tindakan malu-malu
yang melampaui batas.