Anda di halaman 1dari 33

DAMPAK MASUKNYA BUDAYA BARAT TERHADAP

MASYARAKAT INDONESIA

DISUSUN OLEH

Kelompok III

YOSEPIN APRILIANTO DEVI NURBAETI

IWAN SETIAWAN NURAJIANTO

MAHMMAD ASRUL R HRP RIANI AYU

FERI MAULANA RESYA CAHYA NUGRAHA

SITI NURJANAH

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kewarganegaraan

Drs. H . Tursiran, MM.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk
dan hidayah-Nya, sehingga Kelimpok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Dampak Masuknya Budaya Barat Terhadap Masyarakat Indonesia”. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari mata kuliah
KEWARGANEGARAAN.

Makalah ini berisikan informasi tentang dampak positif dan negatifnya budaya barat yg
makin masif berkembang di negeri kita dewasa ini. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi dan kesadaran kepada kita semua tentang pentingnya menumbuhkan
rasa cinta tanah air, agar Negara yang kita cinta ini “ INDONESIA” tetap abadi.

Tentu saja dalam penulisan makalah ini kami yakin tidak lepas dari kekurangan-kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini ke depannya.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
gerak usaha dan langkah kita. Amin.

Bekasi, 20 Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah……...........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
D. Kegunaan Penelitian ..............................................................................
E. Batasan Masalah

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
B. Pengertian Masyarakat
C. Pengertian Globalisasi
D. Kebudayaan Asing di Indonesia
E. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
F. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
G. Perubahan Sosial Budaya
H. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
I. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
J. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Religi / Kepercayaan
K. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Pengetahuan
L. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Teknologi
M. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Kesenian
N. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Bahasa
O. Pengaruh Budaya Asing dalam Era Globalisasi
P. Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Q. Cara Mempertahankan Budaya Asli Indonesia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran-saran ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila dijadikan sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.
Sebagai suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada
dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Alam pikiran itulah yang menentukan prilaku
khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya Indonesia sehingga menjadikan jati diri
bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Akan tetapi pengaruh budaya asing
yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai.
Agar nilai-nilai atau budaya tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.
Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi
keadaan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai
bangsa yang besar dan kaya unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus
budaya barat yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh,
atau mungkin bisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya barat yang lebih mementingkan
individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens, bahwa dampak
moderisasi itu ada yang positif dan ada yang negatif. Memang masuknya budaya barat ke
Indonesia itu akan membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan sekaligus juga
dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti runtuhnya institusi sosial
dan pudarnya budaya lokal. Globalisasi juga berpengaruh terhadap masuknya budaya asing
ke Indonesia. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaranya aspek budaya tatanan masyarakat.
Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya barat, maka kita harus
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan
pengaruh kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak negatif masuknya budaya barat
ke Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat. Perkembangan zaman era Globalisasi
sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-
penemuan baru disegala bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi
oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran,
Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang
Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang Barat tersebut.
Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara-
negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan modern
diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-
orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-
norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para
remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan
Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan
dengan lawan jenis.

Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke indonesia bersifat negatif, karena
ada juga sisi positif dari masuknya budaya asing tersebut. semua dampak positif dan negatif
tersebut akan saya uraikan dalam pembahasan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari karya tulis ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke Indonesia?
2. Mengapa budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia?
3. Melalui media apakah budaya asing masuk ke Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia?
5. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia?
6. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terpengaruh budaya asing yang
bertentangan dengan nilai-nilai budaya kita?

C. Tujuan Penelitian
Kita menyadari bahwa norma-norma dan kebudayaan bangsa Indonesia yang dikenal
sebagai budaya yang luhur dan santun kini telah mulai tersisih akibat terpengaruh oleh
kebudayaan asing. Oleh sebab itu saya mempunyai tujuan-tujuan kenapa kami membuat
makalah ini. Dalam penelitian karya tulis ini ada beberapa tujuan yang ingin di dapat, antara
lain:
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup remaja Indonesia.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke
Indonesia.
4. Dapat menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan benar dan sebaik-
baiknya.
5. Dapat mempertahankan budaya Indonesia dari pengaruh budaya bangsa lain.
6. Agar kebudayaan Indonesia tetap dikenal sebagai warisan budaya yang luhur dan
unggul.

D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:
a) Teoritis
Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan denganpengaruh budaya
barat terhadap budaya dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
b) Praktis
Berguna bagi masyarakat Indonesia untuk memperbaiki pola tingkah laku yang sudah
mulai mengikuti budaya barat dan meninggalkan budaya Indonesia yang sesungguhnya,
terutama bagi kalangan remaja Indonesia.

E. Batasan Masalah
Dalam makalah ini terdapat batasan permasalahan yang akan dipaparkan guna
menghindari terjadinya perluasan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor masuknya budaya asing ke indonesia.


2. Tantangan global ke dalam masyarakat.
3. Pengaruh tantangan globalisasi terhadap budaya bangsa
4. Pengaruh globalisasi terhadap jati diri bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya dan Kebudayaan


Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari
budhi yang berarti budi atau akal. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Dengan demikian budaya dapat
diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai
suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan


meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang ke semuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai


keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka
kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut
berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit
tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan
belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau
kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan
kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti
makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas


berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya
yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul
kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu,
seperti lembaga kemasyarakatan.

E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu
kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila,
hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.

B. Pengertian Masyarakat
Masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik
golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan
telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti masyarakat perkotaan,
masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan lain lain. Sering kali diartikan
secara mudah sebagai warga tetapi konsep masyarakat sendiri cukup rumit untuk dapat
dimengerti. Berdasarkan ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat
ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti
ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang berarti
sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya. Oleh
karena itu bisa ditarik garis lurus bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, saling berhubungan lalu membentuk
kelompok lebih besar serta memiliki kesamaan budaya, identitas dan tinggal dalam satu
wilayah.
Dalam literatur ilmu-ilmu sosial, ada banyak definisi mengenai masyarakat. Beberapa
pengertian Masyarakat menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah
yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki
budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
2. Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah
tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997)
3. Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan
bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa
dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan
bersama. (Wikipedia) .
4. Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis
manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different
merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka
maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling
menyakiti “may subsist among different men, as among different merchants, from a
sense of its utility without any mutual love or affection, if only they refrain from
doing injury to each other.”
5. Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta
sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena kesamaan
tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
6. Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentu organisasi yang
mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap individu
dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu.
7. Menurut M,J. Heskovits, masyarakat adalah sebuah kelompok individu yang
mengatur, mengorganisasikan, dan mengikuti suatu cara hidup (the way life) tertentu.
8. Menurut S.R. Steinmentz, masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia
yang terbesar meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil
yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.
9. J.L Gillin mengartikan masyarakat sebagai sebuah kelompok manusia yang
tersebar yang memiliki kebiasaan (habit), tradisi (tradition), sikap (attitude) dan
perasaan persatuan yang sama.
10. Menurut Mack Ever, arti Masyarakat sebagai suatu sistem dari cara kerja dan
prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan
pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan
kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.
11. Selo Soemardjan memberikan pengertian masyarakat sebagai orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

C. Pengertian Globalisasi
Secara umum, pengertian globalisasi adalah suatu proses yang mendunia dimana
individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Setiap individu dapat terhubung
oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi
melalui media cetak dan elektronik yang mendunia. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa
inggris yaitu Globalization. Kata "Global" berarti mendunia sedangkan "Lization" berarti
proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang
mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia.
Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam
berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan
gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. Pengertian globalisasi
menurut para ahli :
1. Pengertian globalisasi menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
2. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens mengatakan bahwa
globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga
menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya
serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.
3. Menurut definisi Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
4. Pengertian Globalisasi menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah
dari negara yang berbeda.
5. Pengertian Globalisasi menurut definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan
masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam
saling ketergantungan dan persatuan dunia.
6. Pengertian Globalisasi menurut definisi Martin Albrow adalah seluruh proses
penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

D. Kebudayaan Asing di Indonesia


Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati
diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa
Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa
melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat
menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.

Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar
benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu
kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan
baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-
baratan (westernisasi). Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,
diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di
bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia
merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda.
Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam
struktur budaya bangsa Indonesia.

Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-
masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku
menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di
kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan
seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya.
Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi
pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.
E. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya guncangan budaya(kultur shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya. Perkembangan teknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat)
tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi
pemicu akulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya
kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya
kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Budaya asing yang
masuk ke Indonesia menyebabkan Multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin
punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan
tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang
mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain.

Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya


kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya
memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar
dalam bingkai kenafsuan belaka berperilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat
sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya di zaman Edan sekarang ini
manusia hidup dalam tingkat Hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek
hanya mencari kepuasan belaka dimana kepuasan tersebut yang menyesatkan umat Islam
untuk berperilaku. Salah satu contoh Sederhana sesuai dengan kenyataan, Dari cara
berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebriti yang cenderung ke
budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan
bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka
warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:

a) Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk
penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b) Bertambah atau berkurangnya penduduk
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas
tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena
adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan
berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
c) Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk negara,
lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.
d) Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan
perubahan sosial.
e) Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-
orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas,
berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan
kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi
tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak
dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat
terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo”
atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh
warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup
menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
f) Penyalahgunaan teknologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat
mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini
internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno,
melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi
ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-
situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:
g) Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
h) Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan
pengaruhnya.
i) Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.

F. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia


Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang
lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan internasional pada
masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina memberi
pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua
budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh
budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin
menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan
teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa
perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan
budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan
energi, dan bahan industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi
semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari
itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat.
Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini jelas mengikis
perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri khas
kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan
kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah
juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing
dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu masuk
kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang asing di
Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi
mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda
dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui
kemajuan teknologi dan informasi. Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai
terjadinya revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan
Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit
dibendung oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak
dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet. Revolusi informasi salah satu cirinya
adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh sesuatu sulit dielakkan, karena selain
memberikan dampak positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang
memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan hedonis.

G. Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak
dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur
sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan
masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh,
berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian
memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan. Kebudayaan akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Namun sayangnya perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang
tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa
dilakukan siapa saja, baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat.
Dan inilah contoh-contoh perubahan sosial budaya yang terjadi dididalam kehidupan
bermasyarakat dinegeri ini:

1. Cara Berkomunikasi

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam


berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini
dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf,
akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring
sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan
perubahan budaya dimasyarakat.

2. Cara Berpakaian

Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi
di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah
masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada
acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang
didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian
sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

3. Gaya Hidup

Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia
adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang
baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada
juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang
tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan
bebas.
4. Westernisasi (Kebarat-baratan)

Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah


perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan
budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang
melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa
budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang
menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun.

5. Emansipasi Wanita

Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat


Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama
dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan
ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar
dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran
penting dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.

6. Masyarakat Semakin Kritis

Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi


semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi,
seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin
cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-
kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut
tidak populis dimata rakyat.

7. Hilangnya Permainan Tradisional

Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing
atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti
pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan
permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan
modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern
jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.
8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional

Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung,


gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil
masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik
tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik
modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi,
bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.

9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia

Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya


asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang
sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih
berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box,
dan lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera perlu segera ditindaklanjuti
bersama.

10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang

Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah


yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di
Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat
yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena
bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti
oleh masyarakat daerah tertentu saja.

Itulah kesepuluh perubahan sosial budaya yang bisa kita jumpai didalam
masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak selamanya berdampak
baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika itu baik bagi kita maka
manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir dampaknya atau lebih baik
buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahan-perubahan sosial budaya yang
terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia semakin baik lagi.
H. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu:
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan
yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki
dampak positif dan negatif.
Dampak Positif :
1. Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
2. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
3. Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
4. Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di
Indonesia dapat mengubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan
bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

Dampak Negatif :
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya
sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi,
kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
1. Kesenjangan Sosial Ekonomi Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang
tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya
ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya
pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan
menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan
dalam masyarakat.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat
menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata
kabur.
2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
3. Pola hidup konsumtif membuat perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
4. Sikap induvidualistik akan membuat masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
5. Sikap kebarat-baratan tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan
lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya.
Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik
bangsa.
6. Masalah Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang
bersifat kejahatan, seperti: korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,
pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya
kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial
lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi
organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan
E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat)
merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses
tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
7. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan
generasi muda (sekelompok remaja), misalnya: tawuran, perusakan barang milik
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat- obatan
terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor
eksternal dan internal.
1) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi
remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan
yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat
disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan
kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,
berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya: kehidupan keluarga,
pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup
dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku
yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada
masyarakat. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat
pertengkaran orang tuanya.

I. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia


Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya
yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi.
Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak
negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media
elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai
mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia. Seperti telah dibahas diatas bahwa
budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa
para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka
meniru.
Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari
moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan
zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga
pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan negaranya sendiri. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui
apa saja, misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat
tekhnologi lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka
terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara
otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang
seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan
para remaja.
Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian
timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang
berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil diluar nikah, dan tertularnya virus
HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka
masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang
akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat merugikan dan
meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa
pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal
yang positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing,
yaitu: kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan
mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa
barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari
bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.

J. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Religi / Kepercayaan

Bergesernya sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem
religi yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret adanya pengaruh
kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya menganut
sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun kekuatan gaib yang diwariskan secara
turun temurun. Namun, kini telah terkikis dengan adanya ajaran agama yang menekankan
kepada satu tujuan penyembahan yakni Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun demikian bukan
berarti sistem religi tradisional yang merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia telah
punah. Hal ini tampak dalam bentuk upacara adat tradisional yang telah mengalami
penyesuaian dengan sistem religi yang berdasarkan agama. Misal: upacara sedekah laut,
upacara sekaten, dan upacara yaqowiyu, merupakan bentuk-bentuk kebudayaan yang
menggabungkan unsur religi tradisional dengan agama.

K. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Pengetahuan


Setiap suku bangsa memiliki sistem pengetahuan yang membentuk unsur kebudayaan
lokal. Sebelum unsur pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi kebudayaan lokal, nenek
moyang kita telah mengenal pengetahuan tentang kemaritiman, gejala alam, perubahan
musim, berburu, bercocok tanam sampai kepada pengetahuan tentang pengobatan tradisional.
Masuknya kebudayaan asing dengan membawa bentuk sistem pengetahuan yang lebih
modern telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap keadaan alam sekitarnya.
Pengetahuan tradisional yang cenderung berlandaskan pada kemampuan intuitif yang
irasional berubah ke pola pemikiran yang lebih rasional. Misal: penemuan obatobatan
tradisional merupakan bentuk pengembangan pengetahuan tradisional terhadap khasiat
tumbuhan yang dipadukan dengan pengetahuan modern (ilmu farmasi), sehingga
menghasilkan obat yang alami dan bebas dari bahan kimia. Demikian halnya pengaruh
kebudayaan asing di bidang pengetahuan yang berkaitan dengan cara bercocok tanam, telah
mengubah pola kehidupan petani tradisional menjadi lebih produktif.

L. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Teknologi


Teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berkaitan dengan peralatan yang
dipergunakan manusia untuk mengubah keadaan sekitarnya maupun keadaan dirinya demi
terpenuhinya kebutuhan hidup. Sistem teknologi tradisional yang menjadi unsur kebudayaan
lokal menyangkut tentang:

1. Alat-alat produksi
2. Senjata
3. Wadah
4. Alat untuk menyalakan api
5. Makanan dan minuman
6. Pakaian dan perhiasan
7. Tempat berlindung atau rumah
8. Alat-alat transportasi
Masuknya kebudayaan asing banyak memengaruhi teknologi tradisional yang berdampak
pada peningkatan kesejahteraan manusia. Mekanisasi dalam pertanian, telah menggeser
peralatan tradisional dengan alat modern dalam pengolahan tanah. Hal itu membawa dampak
terhadap peningkatan produksi pertanian.

M. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Kesenian


Dari waktu ke waktu kesenian tradisional sebagai salah satu unsur kebudayaan lokal
mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya terutama para generasi muda. Masuknya kesenian
mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili jiwa muda, banyak menggeser ruang
gerak kesenian tradisional. Salah satu upaya untuk mempertahankan kesenian tradisional agar
tetap lestari adalah dengan memadukan unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kesenian
tradisional tersebut. Misal: kesenian musik campur sari, merupakan bentuk kesenian yang
memadukan unsur-unsur kesenian tradisional dengan unsur-unsur kesenian modern.
Pementasan seni pertunjukan tradisional, seperti: lenong dan wayang kulit, banyak
menyisipkan unsur-unsur kesenian modern untuk menarik penonton khususnya kalangan
anak muda.

N. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Bahasa


Bahasa merupakan sistem perlambang dalam komunikasi. Salah satu ciri suatu suku
bangsa adalah memiliki bahasa daerah yang merupakan bahasa komunikasi antar warga
dalam kelompok suku bangsa yang bersangkutan. Pengaruh kebudayaan asing terhadap
perkembangan bahasa daerah sangatlah besar. Terutama di daerah pesisir, di mana
penduduknya banyak berinteraksi dengan suku bangsa lain (asing) yang memiliki komposisi
bahasa yang berbeda dengan komposisi bahasa induknya. Misal: bahasa Jawa yang
diterapkan di daerah pesisir berbeda dengan bahasa Jawa yang ada di daerah pedalaman.
Secara umum, pengaruh kebudayaan asing khususnya dalam bahasa, bukan menghilangkan
bahasa lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal tersebut.
Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata-kata bahasa asing yang telah
diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.

O. Pengaruh Budaya Asing dalam Era Globalisasi

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah memasuki era globalisasi.
Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah menyebabkan masuknya
pengaruh budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses terbentuknya sistem organisasi dan sistem
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem
serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara
dapat diketahui dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi, radio,
surat kabar atau internet. Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti
media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain :

1. Media Massa

Arus globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio,


televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah
membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Melalui media massa, seperti televisi
yang disiarkan dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsunami di Aceh pada tahun
2004 dapat diketahui di seluruh dunia. Demikain juga dengan perkembangan internet
yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan mengakses
berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat. Selain itu,
dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku masyarakat di bidang mode pakaian,
peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh penyebaran informasi dari luar negeri
melalui media massa. Sebagai sarana pewarisan budaya pada era globalisasi, media
massa sangat berpengaruh dalam penyerapan budaya asing di masyarakat yang
bersifat positif dan negatif. Dampak positif budaya asing di media massa adalah
masuknya iptek yang menunjang kemajuan di segala bidang. Pengaruh negatif budaya
asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya karena adanya individu
yang tidak siap menerima perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat
istiadat.

2. Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap
penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan
banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana
transportasi dan telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan wisata antarnegara
menyebabkan masuknya devisa yang sangat dibutuhkan untuk membiayai
pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional,
seseorang dapat dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.

3. Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional


Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar
bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan
keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri. Era pasar
bebas juga ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan antarnegara tanpa dibatasi
hambatan fiskal dan tarif. Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin hubungan
perdagangan, namun tetap diperlukan suatu wadah kerja sama di bidang ekonomi.
Misalnya, pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan dewan kerja
sama ekonomi Amerika Utara (NAFTA).
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang
sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota
besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi,
dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus
globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak
positif dan negatif.

P. Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia


Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia,
khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan
semua pihak terutama pemerintah dan tokoh- tokoh masyarakat seperti, para tokoh agama,
budayawan, dan keterlibatan orang tua di rumah.
1. Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan
ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di
setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan
kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-
minggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah
perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau
kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan
sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan
agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong
kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan
sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang studi agama yang dinilai waktunya
kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat
memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata
pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan
bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dpimpin oleh para pejuang
seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Kapitan Pattimura dan lainnya.
Tokoh- tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap
penjajahan negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi
Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadayaannya.

2. Peranan Tokoh Agama dan Budayawan


Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya
budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para
tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti
Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada
pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu
juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat
merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak
tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat
diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan, maka pola
pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila
dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal
sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja
masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat
berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
3. Peranan Orang Tua dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang
tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa
depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga
sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama
anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang
“tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih
banyak diantara porsi yang lainnya. Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain
mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus
turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah
gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua
atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan
mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga
dan masyarakat. Selain itu, terdapat beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan
oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif, diantaranya:
1. Bersikap Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter
apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis
terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten
dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan
pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2. Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK) Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita
telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa
mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook.
Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua
menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus.
Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki
dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk
menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat
yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa
dan manfaatnya seperti apa.
3. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia Pengaruh budaya asing
yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia.
Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan
jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja
berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film- film barat yang melakukan
adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia
karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta
dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan
di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat
di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan
adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat
mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk
dilakukan.
4. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia” Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat
yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa
manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga
kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang
negatif.
5. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Seperti telah kita bahas bahwa agama
merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa
napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting
bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan,
agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya
mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia
terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia
yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa
membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus,
karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman,
tekhnologi canggih ataupun apa saja. Sehingga kita sebagai orang timur wajib
menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.

Q. Cara Mempertahankan Budaya Asli Indonesia


Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong royong,
silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat
menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan
kebudayaan bangsa sendiri. Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai
masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke
Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-
nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan
dari leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan
teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap
tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus
dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas maka dari diperlukan pelestarian.
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu
sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula.
Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui
tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan
mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini.
Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.

Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai


produk dan kebudayaan dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
5. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.
Dengan begitu masyarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar
jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke
Indonesia khususnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia
tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa
Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia lebih terpengaruh pada hal-hal negatif
dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada
sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan
perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan
bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu, sebaiknya
remaja sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya dapat berperilaku yang selektif
terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakini dan adat
kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran
Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang
tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
Kita harus melestarikan kebudayaan kita, karena kebudayaan kita itu lahir dari nenek
moyang kita . Adat Istiadat , suku , Ras dan agama . Di negara indonesia ini bermacem
macem SARA , Kita harus bersatu dan Tidak bercerai berai . Untuk Melawan budaya asing
yang masuk di inodesia . Memang betul pengaruh budaya asing mempunyai sifat positif
maupun Negatif . Kita harus mengambil sisi positif dari budaya asing dan buang sisi
negatifnya .

B. SARAN-SARAN
1) Masyarakat Indonesia hendaknya sadar akan dampak atau pengaruh-pengaruh negatif
budaya barat terhadap budaya Indonesia dan hendaknya masyarakat Indonesia
mentaati norma-norma yang berlaku guna mengantisipasi akan pengaruh budaya barat
yang merusak mental bangsa.
2) Masyarakat Indonesia hendaknya berprilaku selektif terhadap dampak yang
ditimbulkan budaya barat guna mengambil dampak positifnya dan membuang
dampak negatif dari budaya barat.
3) Pihak keluarga, tokoh agama, dan pemerintah hendaknya berperan lebih dalam
mengantisipasi dan memproteksi dampak negatif dari budaya barat yg semakin massif
berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU
Budiati, Atik Catur, Sosiologi Kontektual, ( Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009 )

Muin, Idianto, Sosiologi, ( Jakarta: Erlangga, 2006 )


Mulyadi, Yad, dkk, Panduan Sosiologi, ( Jakarta: Yudistira, 2012 )
Sudjoko, dkk, Pendidikan Lingkungan Hidup, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 )

Indirayawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan
Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137

Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidiskan Nasional, Jakarta. p. 137

B. KARYA TULIS ILMIAH


Sita, Putu sadhvi, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di
Kalangan Remaja, ( Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 2013 )

C. INTERNET
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html

http://www.tumblr.com/post/5411641895/pengaruh-budaya-asing-bagi-kebudayaan-
indonesia.html

https://www.slideshare.net/Azharlina/makalh-pengaruh-budaya-asing-terhadap-remaja-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai