Anda di halaman 1dari 17

MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

NAMA : YASHINTA PRATIWI RAMBE


NIM :
JURUSAN : STKIP MATEMATIKA
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
DOSEN : MARLINA SIREGAR S.Pd, M.Pd

T.A 2014 / 2015


UNIVERSITAS LABUHANBATU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Halaman
• Cover Makalah ISBD 1

• Kata Pengantar 2

• Daftar isi 3

• BAB I Pendahuluan 4

• BAB II Pembahasan Manusia Dan Lingkungan 6

• BAB III Kesimpulan Dan Saran 16

• Daftar Pustaka 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan (milleu)memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula
kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah
diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu. Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan
lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee
menyatakan peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry
Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia. Dari
beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat
menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia.
Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Bab ini mengkaji masalah lingkungan
hidup dan manusia serta hubungan timbal balik antara keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi manusia;
kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat
beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.

2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3. Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.

4. Serta mengetahui isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :

1. Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.

2. Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3. Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.

4. Mengemukakan isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.


BAB II

PEMBAHASAN

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia

• Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan
hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia
mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai
yang membatasinya.

• Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.

• Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan
lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan
oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan
ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
B. Definisi Lingkungan Hidup Indonesia

• Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan
dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis
yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

• Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan
Nusantara. Persetujuan Internasional Tentang Lingkungan Hidup Indonesia termasuk dalam perjanjian: Biodiversitas, Perubahan Iklim,
Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi
Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim - Protokol Kyoto (UU 17/2004), Perlindungan
Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/19 Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor
C. Teori Etika Lingkungan Hidup

• Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangannya terhadap sesuatu itu, Kalau sesuatu hal
dipandang sebagai berguna dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap sesuatu itu lebih banyak bersifat menghargai. Sebaliknya jika
sesuatu hal dipandang dan dipahami sebagai sesuatu yangn tidak berguna dan tidak penting, maka sikap dan perilaku yang muncul lebih
banyak bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki pandangan tertentu pada alam, dimana pendangan itu telah menjadi
landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam. Dari beberapa pandangan etika yang telah berkembang tentang alam disini
akan dibahas tiga teori utama, yang dikenal dengan Shallow environmental Ethics, Intermediate Environmental ethics, dan Deep
Environmental ethics. Ketiga teori ini dikenal juga sebagai antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme[i]. Ketiganya akan dicoba
diterangkan satu persatu, sambil meninjaunya secara kritis.
1. Antroposentrisme

• Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan yang menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Pandangan ini berisi pemikiran bahwa segala kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup harus dinilai berdasarkan manusia dan
kepentingannya. Jadi, pusat pemikirannya adalah manusia. Kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk mengabdi kepada
kepentingan manusia. Pandangan moral lingkungan yang antroposentrisme disebut juga sebagai human centered ethic, karena
mengandaikan kedudukan dan peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada manusia. Maka tidak heran kalau fokus perhatian dalam
pandangan ini terletak pada peningkatan kesejahteraan dan kebahagian manusia di dalam alam semesta. Alam dilihat hanya sebagai
obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Dengan demikian alam dilihat sebagai alat bagi
pencapaian tujuan manusia.

2. Tinjauan kritis atas teori antroposentrisme

• Antroposentrisme didasarkan pada pandangan filsafat yang mengklaim bahwa hal yang bernuansa moral hanya berlaku pada manusia.
Manusia di agungkan sebagai yang mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting dalam kehidupan ini, jauh melebihi semua mahluk
lain. Ajaran yang telah menempatkan manusia sebagai pusat suatu sistem alam semesta ini telah membuat arogan terhadap alam, dengan
menjadikan sebagai objek untuk dieksploitasi.

• Antroposentrisme sangat bersifat instrumentalis, dimana pola hubungan manusia dengan alam hanya terbatas pada relasi instrumental
semata. Alam dilihat sebagai alat pemenuhan dan kepentingan manusia. Teori ini dianggap sebgai sebuah etika lingkungan yang dangkal
dan sempit ( shallow environmental ethics).

• Antroposentrisme sangat bersifat teologis[1] karena pertimbangan yang diambil untuk peduli terhadap alam didasarkan pada akibat dari
tindakan itu bagi kepentingan manusia. Konservasi alam misalnya, hanya dianggap penting sejauh hal itu mempunyai dampak
menguntungkan bagi kepentinmgan manusia
Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan manusia

1. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

• Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya.
Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan
menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi:

• a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.

• b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di
tiap wilayah Negara (Winarno,2007).
2. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang
hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat
mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak
memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung
yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut
digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga
digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang
ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam
waktu tertentu dibuat hujan buatan.

Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan
lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat
digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia
berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui
penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab
• Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
• 1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
• Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat
tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi
dari kedua belah pihah.
• 2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
• Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus
dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan
silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak
resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam
situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.
• 3. Problema dalam Kehidupan sosial
• Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan
bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan
untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
• b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
• c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
• d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

• Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat
manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah
tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan

• a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang
tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu
merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

• b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama
sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya
air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang
menular.
c. Polusi atau Pencemaran

• Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air,
dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan
oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah
disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat
nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim

• Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya
pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan
suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang.
2. Isu Tentang Kemanusiaan

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai
keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri
yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat secara
nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat
berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah
membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.
BAB III

A. KESIMPULAN

Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada
akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :

• Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.

• Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.

• Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas penduduk dan lingkungan
terhadap kesejahteraan manusia, masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang
persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih menguasainya.
DAFTAR PUSTAKA

• http://www.kampus-info.com/2011/10/profil-stkip-labuhan-batu.html

• https://www.academia.edu/8397048/Makalah_Manusia_dan_Lingkungan_ilmu_sosial_budaya_dasar

• http://ppejawa.com/ekoregion/masalah-lingkungan-sosial-budaya/

• http://www.slideshare.net/ferlianusgulo58/ilmu-sosial-budaya-dasar-manusia-dan-lingkungan

• http://www.scribd.com/doc/132787835/Manusia-Dengan-lingkungan-Sosial-Budaya-docx#scribd

Anda mungkin juga menyukai