Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANUSIA KERAGAMAN DAN KESETARAAN

MATA KULIAH: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

PROGRAM STUDI DILUAR KAMPUS UTAMA (PSDKU ARU)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

KELOMPOK 4

1. Ratna Santika Hasyim

2. Sesilia rumyaan

3. Helena meske warsebi

4. Mediyisma sersian

5. Datu

6.Yolanda langer
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah yang maha kuasa Karena atas berkat dan Rahmat dan hidayah
nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bab ini tentang “manusia, keragaman dan kesetaraan” yakni dapat menyadarkan kepada manusia
bahwa keragaman merupakan keniscayaan hidup manusia, termasuk di indonesia. Dalam paham
multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada
dalam masyarakat. Paham ini sebetulnya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar)
terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya, penting
sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia.

Untuk konteks indonesia sebagai masyarakat majemuk, sehubungan dengan pentingnya ketiga
hal tersebut : manusia, keragaman, dan kesetaraan, tatkala berbicara tentang keragaman, hal itu mesthi
dikaitkan dengan kesetaraan. Mengapa? Karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan
diskriminasi : kelompok etnis yang satu bisa memperoleh lebih dibanding yang lain; atau kelompok umur
tertentu bisa mempunyai hak-hak khusus atas yang lainnya. Keragaman yang didasarkan pada
kesetaraan akan mampu mendorong munculnya kreativitas, persaingan yang sehat dan terbuka, dan
pada akhirnya akan memacu kesaling-mengertian.
Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di indonesia menjadikan
pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan budaya sangat mudah terjadi. Hal itu tentu
saja akan menimbulkan banyak goncangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik
yang keras, indonesia sudah selayaknya mempersiapkan masyarakatnya mengenai adanya keragaman.
Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar harus diletakkan dalam bingkai kebersamaan dan
kesetaraan.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana manusia dan kedudukannya?

2. Bagaimana hakekat keragaman dan kesetaraan manusia?

3. Bagaimana hubungan keragaman dalam dinamika sosial dan budaya?

4. Bagaimanakah hubungan manusia, keragaman, dan kesetaraan di imdonesia?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia Dan Kedudukannya (Responsivity Dan Responsibility)

manusia dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia adalah individu
(makhluk tunggal) yang mampu menjalani hidupnya dalam sebuah konteks yang disebut masyarakat.

masyarakat itu sendiri konsep yang didalamnya manusia menjadi unsur penting. Sebab didlam
masyarakat juga ada unsur lain seperti peraturan, norma dan sistem (pendekatan secara sosiologis),
kebudayaan sebagai cara hidup (pendekatan etnografik), ruang sebagai tempat kehidupan, baik ruang
dalam tataran pengertian sebagai gagasan (pendekatan kualitatif), maupun sebagai unit (spatial) yang
nyata dengan batas-batasnya (pendekatan ekologis).

manusia mulai mengenal dirinya sebagai subyek ketika rene descartes mengumandangkan
pendekatan ego-cogito (cogito ergosum : saya berpikir maka saya ada). Keberadaan manusia ditentukan
oleh cara berpikirnya, atau manusia menjadi manusia karena cara berpikirnya. Disamping kemampuan
berpikir dan hidup saling berdampingan, manusia hidup dalam dimensi rentang waktu dan sejarah, yang
membawanya kedalam alam kesadaran kelampauan, kekinian, maupun kemasadepanan. Martin buber
(1958) menolong manusia melihat bahwa ada pihak lain yang justru lebih berkuasa yaitu tuhan. Bahwa
pendekatan ego-cogito tidaklah cukup. Sebagaimana dialami manusia jawa, dalam kesadaran penuhnya
akan eksistensi kelampauan, kekinian, maupun kemasadepanan yang direnungkan dalam filsafat
sangkanparaning dumadi, mereka senantiasa berupaya mencari jawab : “darimana aku berasal, apa
tugas dalam hidupku kini, dan kemana aku menuju kelak di akhir hayat?”.

manusia dalam masyarakat bukanlah manusia yang pasif. Manusia itu bertindak, yang karenanya
tindakan sosial manusia menjadi penting. Berkaitan dengan tindakan sosial inilah, keberadaan orang lain
merupakan prasyarat mutlak, karena tidak ada tindakan sosial yang terarah pada dirinya sendiri. Oleh
karena itu manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakatnya, maka pertanyaan
mengenai “siapa aku” (who am i) sangat terkait erat juga dengan pertanyaan “siapa kita” (who we are).

menurut hebermas, tindakan manusia tidak cukup hanya direduksi pada aspek kerja, baik yang
didasarkan pada rasionalitas (weber), atau pada lingkungan material yang mengitarinya (marx) yang
mencakup pada soal mencipta, berpikir maupun kerja praktis lainnya, namun juga aspek komunikatif,
yang menekankan relasi antar orang yang dilaksanakan melalui bahasa.

B.Melalui pendekatan praktis komunikatif inilah ada dua fungsi penting yang perlu diperankan seorang
manusia dalam membentuk identitas diri dan masyarakatnya.

1. fungsi pertama adalah responsivity,

yaitu fungsi yang berkaitan erat dengan dimensi deskriptif manusia. Fungsi ini mencakup kegiatan
yang berada di wilayah kebudayaan dan pikiran yang bersifat instrumental, berkaitan dengan relasi
bersama orang lain. Misalnya, bagaimana membangun sistem keamanan desa yang baiksecara
partisipatif; atau bagaimana mengembangkan budaya dan lingkungan yang membuat anak-anak muda
merasa nyaman bergaul satu sama lain; atau bagaimana menciptakan kesenian yang baik dan bisa
diterima oleh semua pihak.

2. fungsi kedua responsibility

berkaitan erat dengan fungsi etika, moral, kewajiban dan hak dari setiap orang sebagai individu
dan juga sebagai bagian dari masyarakat. Tujuan dri responsibility adalah bagaimana tujuan hidup dan
hidup manusia bis dilaksanakan atau terlaksana tanpa gangguan orang lain dalam masyarakat.
Responsibility berusaha untuk membangun pemahaman yang menuju pada terciptanya sebuah
masyarakat yang berkeadilan. Oleh karena itu hak asasi manusia (ham) menjadi bagian dari fungsi
responsibility orang dalam masyarakat.

pada fungsi atau aspek responsivity tekanan diletakkan dalam konteks bagaimana orang dapat
melakukan tindakan yang berkaitan dengan aspek pemikiran dan kebudayaan.

Sementara aspek reponsibility menjaga supaya kegiatan pemikiran dan kebudayaan tidak melanggar
atau memunculkan ketidakadilan terhadap pihak lain.

C. Hakekat Keragaman Dan Kesetaraan Manusia

 keragaman manusia

Sudah menjadi fakta social dan fakta sejarah kehidupan. sehingga pernah muncul penindasan,
perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis tertentu. dalam sejarah kehidupan
manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman bahwa orang berkulit hitam ladalah berbeda,
mereka lebih rendah dan dari yang berkulit putih. contohnya di indonesia, etnis tionghoa memperoleh
perlakuan diskriminatif, baik secara social dan politik dari suku-suku lain di indonesia. dan ternyata
semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan merendahkan martabat orang atau
bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua
bangsa adalah sama dan sederajat.

Martin buber (1985) menjelaskan pada pendekatan “saya-engkau” bahwa manusia menjadi
memahami identitasnya ketika berhadapan dengan tuhan sebagai engkau, bahwa manusia itu lemah
dihadapan tuhan. dengan kata lain, keberadaan manusia satu dengan yang lain menjadi setara, karena
mereka adalah sama-sama ciptaan tuhan. seringkali manusia tidak mampu mentransformasikan
kontradiksi di dalam dirinya bahwa dirinya adalah menjadi dirinya sendiri ketika berhadapan dengan
orang lain yang sama. kontradiksi dalam pikiran, perkataan, dan tindakan inilah yang melahirkan konflik
antar orang. seharusnya hubungan manusia dengan tuhan yang bertujuan memulihkan jiwanya menjadi
manusia utuh, menjadi sumber dan kerangka membangun hubungan antar manusia. melalui relasi
tersebut, manusia yang utuh membagi makna absolute yang tidak akan dipahami melalui diri sendiri.

Perspektif ham yang sejalan dengan perspektif agama, merupakan dasar secara hukum, politik,
social budaya, ekonomi, dan moral mengenai pernyataan bahwa pada dasarnya adalah setara dan
sederajat, walau ada perbedaan di antara mereka. dokumen ham merupakan dasar yang diakui oleh
hampir semua bangsa di dunia bahwa –tidak ada pengecualian- semua manusia adalah sama dan
sederajat. oleh karena itu segala bentukbentuk perendahan, penindasan, dan tindakan lain yang
bertujuan mendeskriminasi perlu dihilangkan dan dilawan.

Dari uraian diatas secara jelas menyebutkan bahwa manusia pada hakekatnya adalah sama dan
sederajat. perbedaan secara fisik tidak dapat menjadi dasar atau legitimasi bagi munculnya tindakan
yang bertujuan meniadakan keberadaan orang lain. sebab, dengan beertindak meniadakan atau
menghancurkaan orang lain, sebet ulnya pada saat yang sama sedang terjadi pengingkaran terhadap
dirinya sendiri sebagai makhluk yang juga berharga. Justru keragaman itu menjadi penanda bahwa
seharusnya dalam kehidupan bersama satu sama lain bisa saling melengkapi. seperti mozaik yang terdiri
dari banyak macam kaca dan bisa membentuk sebuah gambar yang bagus, demikian juga keragaman
seharusnya saling mengisi untuk membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang penuh keindahan dan
harmoni.

 keragaman atau kemajemukan

Merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman


merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di
waktu-waktu mendatang sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima
sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor
penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun bisa juga menjadi pemicu
konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.

 keragaman budaya sangat erat kaitannya

Dengan kebiasaan-kebiasaan dalam menjalani hidup semisalnya cara menjalani hidup, cara
memandang dan menyelesaikan persoalan, cara beribadah sebagai ekspresi keyakinan kepada tuhan,
cara memandang dunia, masyarakat beserta kehidupan di dalamnya. Contohnya : mengapa ada orang
yang percaya dan memilih dukun untuk mengatasi masalah kesehatan, bukannya mencari dokter.
Demikian pula dalam hal mendidik anak dalam keluarga. Ada yang menekankan bahwa berselisih
pendapat dengan orang lain itu dianggap tidak sopan dan mengggangu ketentraman. Karena itu, ada
keluarga yang mendidik untuk tidak membantah orang lain. Keluarga ini ketika mendapat seorang aak
kecil berdepat dengan orang tuanya merasa bahwa anak tersebut tidak sopan, kurang pendidikan,
bahkan nakal dan kuarang ajar. Hal ini menimbulkan persoalan bagi keluarga yang tidak menekankan
pendidikan bahwa anak harus penurut.

 Keragaman budaya juga menjadi persoalan ketika


dikaitkan dengan perbedaan social
Munculah pandangan stereotip yaitu pandangan tentang sekelompok orang yang
didefinisikan karakternya kedalam grup. Pandangan tersebut bisa bersifat positif atau negatif.
Sebagai contoh, suatu bangsa dapat distereotipkan sebagai bangsa yang ramah atau tidak
ramah.
Biasanya ciri-ciri dalam stereotip kebanyakan negatif, seperti cara bicara dan perilaku
orang batak kasar, cara bicara dan perilaku orang jawa lamban, orang cina pelit dan orang
madura suka berkelahi. Sejarah juga menjelaskan bahwa perbedaan budaya dan stereotip telah
menimbulkan banyak persoalan. Sindiran atau pelecehan tehadap budaya pernah terjadi dalam
sejarah kehidupan manusia seperti budaya atau orang tertentu sudah di cap buruk.
Karena itu dalam sejarah pernah terjadi pertobatan budaya. Penginjilan dan atau dakwah dari
agama tertentu pada masa lampau mencerminkan pandangan yang menganggap bahwa suatu
budaya tertentu lebih rendah dari budaya lain misalnya dalam konteks kekristenan sejarah
pengijilan selalu terkait dengan perendahan dan pelecehan budaya bahwa semua orang harus
bertobat dan masuk agama kristen yang baru dan menyelamatkan. Istilah budaya yang tinggi
merupakan milik keraton yang dipertentagkan dengan kebudayaan rakyat, milik orang biasa dan
miskin merupakan bentuk upaya membedakan sekaligus sindiran dan pelecehan antara suatu
budaya dengan yang lain

Sekarang ini muncul budaya global yang datang dari barat dan negara maju berhadapan dengan
budaya lokal. Budaya global tersebut memberikan dampak positif dan negatif bagi budaya lokal.
1. Dampak positif dari budaya global

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Mendorong perubahan yang besar dalam bentuk dan pola tata kerja. Pada saat ini ada
kecenderungan orang untuk tidak bekerja lagi di kantor, tetapi bekerja di rumah dengan
menggunakan fasilitas teknologi komunikasi, seperti internet. Pada saat ini kesuksesan tiap-tiap
individu dalam mendapatkan pekerjaan harus didukung oleh keterampilan dan pengetahuan yang
luas terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Dampak negatif dari budaya global

Contohnya :

a) Masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan,
dan santun.
b) Fenomena anak melawan kepada orang tua
c) Murid yang mengancam guru
d) Perkelahian antara pelajar
e) Model pakaian yang tidak sesuai
f) Pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak
negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung.
D.keragaman budaya berkaitan erat dengan memunculkan dinamika sosial,

Seperti globalisasi melawan lokalisasi atau kebudayan lokal, tetapi juga bisa pada tingkat fisik
seperti penghancuran gedung kembar di amerika serikat. Berbagai keragama yang bersifat sosial
maupun budaya membawa dampak pada masyarakat, yaitu berupa perubahan sosial yang terjadi secara
cepat karena adanya keragaman dan dimanika sosial. Segala perubahan sosial bisa membawa dampak
negatif sekaligus positif. Keragaman sekarang muncul secara cepat akibatnya adalah perubahan dan
dinamika sosial terjadi cepat.

a. Keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial dan budaya bangsa.

keragaman atau perbedaan tidak selalu membawa dampak negatif Kemajemukan sebagai kekayaan
bangsa indonesia

Kemajemukan bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik, disebut juga suku bangsa atau suku.
Beragamnya etnik di indonesia menyebabkan banyak ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata
kebudayaan lainnya karena setiap etnis pada dasarnya menghasilkan kebudayaan. Masyarakat indonesia
adalah masyarakat yang multikultur artinya memiliki banyak budaya.

Etnik atau suku merupakan identitas sosial budaya seseorang. Artinya identifikasi seseorang dapat
dikenali dari bahasa, tradisi, budaya, kepercayaan, dan pranata yang dijalaninya yan gbersumber dari
etnik dari mana ia berasal.

Namun dalam perkembangan berikutnya, identitas sosial budaya seseorang tidak semata-mata
ditentukan dari etniknya. Identitas seseorang mungkin ditentukan dari golongan ekonomi, status sosial,
tingkat pendidikan, profesi yang digelutinya, dan lain-lain. Identitas etnik lama-kelamaan bisa hilang,
misalnya karena adanya perkawinan campur dan mobilitas yang tinggi.

Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik indonesia
yang lain adalah sebagai berikut (sutarno, 2007) :

-. Jumlah penduduk yang besar;

- Wilayah yang luas;

- Posisi hilang;

-. Kekayaan alam dan daerah tropis;


-. Jumlah pulau yang banyak;

- Persebaran pulau

b. Kesetaraan sebagai warga bangsa indonesia

Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesedarajatan itu secara yuridis diakui dan dijamin oleh
negara melalui uud’45. Warga negara tanpa dilihat perbedaan ras, suku, agama, dan budayanya
diperlakukan sama dan memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan negara
indonesia mengakui adanya prinsip persamaan kedudukan warga negara. Hal ini dinyatakan secara
tegas dalam pasal 27 ayat (1) uud’45 bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.

Dinegara demokrasi, kedudukan dan perlakuan yang sama dari warga negara merupakan ciri utama
sebab demokrasi menganut prinsip persamaan dan kebebasan. Persamaan kedudukan di antara
warga negara, misalnya dalam bidang kehidupan seperti persamaan dalam bidang politik, hukum,
kesempatan, ekonomi, dan sosial.

Demikian juga dengan perubahan sosial kerena munculnya perbedaan dan keragaman tidak
selalu dimaknai secara negatif. Contohnya saja di dunia sepak bola sekarang ini banyak sekali klub
bola yang memasukan pemain asing untuk memperkuat klubnya. Di eropa khususnya liga inggris dan
spanyol keragaman menjadi ciri khasnya. Bahkan klub sepak bola yang beragam menjadi juara di di
liga masing-masing negara misalnya barcelona di spanyol, Manchester United (MU), dan inter
milan di italia. Bahkan di indonesia sendiri juga cukup banyak pemain asing seperti di persipura ada
bio dari negro, di sriwijaya fc ada kayamba dan di persib bandung ada gonzales. Klub mu yang
merupakan klub paling beragam ada dari berbagai kebagsaan dan warna kulit mengisi klub ini seperti
dari afrika, asia, eropa, amerika dan australia. Keragaman itu yang membuat mu selalu tampil segar
ketika bertanding.

Terlepas dari semua mu merupakan paduan yang luar biasa dari berbagai orang dengan segala
talenta dari belahan bumi untuk menghadirka sebuah sepak bola yang mampu menyerang dan
bertahan dan maju terus untuk menjadi juara. Banyak keuntungan yang mereka peroleh tetapi juga
menjadi salah satu contoh mengenai bagaimana memadukan berbagai perbedaan menjadi sebuah
kekayaan yang saling menguntungkan bagu semua pihak yaitu: pemilik klub, pengelola, pemain,
sponsor, negara asal pemain bahkan penonton atau fans.

Bercermin pada klub sepakbola mu, jika sebuah masyarakat memiliki kemampuan mengelola
segala perbedaan yang ada dalam konteks dan mekanisme yang demokratis niscaya masyarakat
tersebut akan menjadi masyarakat yang kuat. Indonesia merupakan negara yang memilki banyak
keragaman budaya yang sangat tinggi berdasarka keberadaan kesukuan beserta agama yang dipeluk.
Indonesia juga memilki sumberdaya yang bertalenta dalam berbagai bidang sebagai modal
intelektual (human intectual capital) utama bagi pembangunan kekuatan bangsa dan negara.
Indonesia membutuhkan meneger atau pelatih betangan dingin untuk meracik segala perbedaan
menjadi sebagai sebuah modal utama pembangunan ssebuah neraga-bangsa yang kuat dan maju di
segala bidang. Dengan mempertimbangankan segala persoalan yang dihadapi, kepemimpinan yang
mampu mensinergikan segala perbedaan merupakan kebutuhan mutlak dan kunci kemajuan.

c. problematika keragaman dan solusinya dalam kehidupan masyarakat dan negara

 Dalam menganalisis problematika dan solusi ada 2 hal yang menjadi 2 pertanyaan dasar yaitu :

1. Apa contoh problematika dalam fakta keragaman kehidupan masyarakat sekarang ini?

2. Apa persoalaan yang muncul ketika keragaman mesti mendasari perkembangan masa depan
indonesia kearah perwujudannya menjadi sebuah bangsa yang kuat dan kokoh?

Dalam bermasyarakat kasus yang paling banyak terjadi adalah tentang kehidupan sex. Setiap orang
pasti memiliki aneka ragam pemikiran baik negative maupun positif tentang sex di kawula muda.
Dari sini kita akan mencoba menelaah lebih jauh tentang pandangan orang tentang sex tersebut.

Menurut sigmund freud, dalam kajian psikologis maupun trajektoris(riwayat hidup)


seseorang, seks merupakan aspek dasar dimana seseorang bisa menemukan identitas diri, sekaligus
keinginan berkuasa. Banyak hal – hal negative yang terjadi akibat dari seks ini antara lain
pemerkosaan, aborsi yang bersifat negatif, prostitusi, dan mungkin masih banyak lagi. Dan sebagian
orang mengkambinghitamkan media komunikasi yang cepat(televisi,internet,dll), kurangnya
kehidupan beragama yang menjalani kehidupan seks secara negative tersebut. Kasus yang sangat
ironis adalah tentang bagaimana tokoh masyarakat dan tokoh agama justru terlibat dalam
penyimpangan tersebut.

Kita ambil saja kasus syekh puji yang menikahi anak dibawah umur karena dia mempunyai
harta berlebih dengan aneka macam dalih yang dia kemukakan. Dan dari banyak kasus yang terjadi
akan muncul norma yang berlaku dalam masyarakat antara lain cemoohan, sindiran, sampai
pengucilan. Dari kasus – kasus seksual tersebut solusinya antara lain :

1. Menyelenggarakan pendidikan seks yang benar supaya tidak terjadi penyimpangan seks untuk
kaum muda.

2. Membuat peraturan dan pembatasan terhadap program – program yang berdampak pada
pemahaman mengenai kekerasan dan kebebasan seksual.

3. Membongkar masyarakat mengenai seks dan seksualitas.


Dari contoh problematika tersebut terlihat solusi tersebut dihasilkan dengan keputusan
bersama yang menguntungkan berbagai pihak. Dan solusi tersebut bisa menjadi wadah aneka
ragam pemikiran tentang seksualitas

Dalam kehidupan bernegara, indonesia di hadapkan permasalahan keragaman yaitu tentang


perbedaan suku dan budaya. Hal tersebut sudah terjadi sejak indonesia berdiri dan sudah menjadi
cirri khas bangsa indonesia. Perbedaan tentang suku dan budaya akan menjadi persoalan besar jika
tidak ada nilai yang mengikatnya. Dan di indonesia nilai yang ada adalah demokrasi.

Tujuan di terapkannya demokrasi di indonesia adalah untuk keadilan dan kesejahteraan


masyarakat. Jika dalam kehidupan bernegara kedua hal tersebut tidak terwujud berarti demokrasi
tidak diterapkan secara mendasar.

Bapak soekarno,presiden pertama indonesia merumuskan demokrasi dalam bentuk konsep


nasakom(nasionalisme, agama , dan komnunisme). Gagasan tersebut merupakan upaya
membangun konsep kebersamaan diantara 3 aliran politik yang berkembang saat itu. Dengan
konsep nasakom diharapkan para nasionalis , tokoh agama , dan komunis dapat saling mendukung
dan memperkuat. Namun konsep tersebut tidak membuahkan hasil yang baik dikarenakan
kesejahteraan rakyat belum terpenuhi.

Konsep demokrasi yang masih bertahan di indonesia adalah tentang pancasila. Sejak
pemikiran tersebut di kemukakan oleh soekarno, pancasila merupakan salah satu dasar yang
menjadikan indonesia bersatu sejak hari kemerdekaan hingga saat ini.

Dalam bidang ekonomi, muhammad hatta mengemukakan konsep koperasi sebagai salah
satu pilar penting dalam memajukan dan menyejaterakan masyarakat indonesia. Koperasi adalah
bentuk demokrasi ekonomi di karenakan usaha tersebut di kelola secara terbuka dan adil.

Imbas negatif yang muncul ketika demokrasi tidak di jalankan secara mendasar yaitu
pemberontakan. Indonesia banyak mencatatkan rekor pemberotakan antara lain pemberontakan
pki, pemberontakan di-tii, pemberontakan di timor leste, dan yang saat ini paling disoroti adalah
tentang pemberontakan rms.

Adanya demokrasi bukan untuk menghilangkan konflik akan tetapi untuk mengelola
perbedaan yang ada supaya potensi konflik teredam dan intensitas konflik terkendali sehingga bisa
diperkecil.
D. proses globalisasi juga memberi dampak yang negatif terhadap keragaman

Yang ada di indonesia antara lain gaya hidup, cara hidup serta budaya. Jika masyarakat tidak
siap dan menerima keragaman tersebut,maka akan berdampak pada perilaku menyimpang,
kekerasaan, perkelahian politik massa, kecurangan dan kemunafikan. Demokrasi sebagai falsafah
kehidupan yang bukan sekedar mekanisme legal formal dalam prosedur pengambilan keputusan
sangat diperlukan saat ini. Demokrasi juga merupakan falsafah pemberi nafas dan roh kehidupan
sosial-budaya yang menjiwai pandangan bahwa setiap orang adalah sama dan sederajat. Orang
diberikan kebebasan yang sama sekaligus juga diberi tanggungjawab yang sama untuk memelihara
kebebasan bersama. Demokrasi akan cidera ketika terjadi pelanggaran kebebasan.

Didalam kehidupan kebebasan ada batasnya yaitu ketika kebebasan seseorang merampas
kebebasan orang lain atau kebebasan seseorang bertemu dan bertumpang tindih dengan kebebasan
orang lain. Dialog sebagai proses demokrasi adalah sebagai aturan main untuk menengahi
tercideranya kebebasan seseorang. Kebebasan dalam keragaman masyarakat adalah kebebasan yang
dirumuskan bersama.

Indonesia adalah suatu negara yang memiliki banyak keragaman. Indonesia punya banyak
etnis, suku, ras, agama, dll. Maka perlu ada satu nilai yang dapat mengikat semua aspek tersebut.pada
masa pemerintahan presiden soekarno, beliau membentuk satu konsep yang menurut beliau dapat
mempersatukan bangsa indonesia, konsep beliau adalah nasakom yaitu nasionalisme agama dan
komunis. Namun harapan tersebut lain dari kenyataan yang ada, akhirnya muncullah pancasila
sebagai dasar negara yang dipandang lebih dapat mempersatukan bangsa indonesia dan oleh
beberapa kalangan disebut sebagai upaya membumikan demokrasi secara local dan khas indonesia.

Demokrasi adalah paham yang bebas, sederajad, dan tidak diskriminatif. Sehingga keragaman
yang ada di indonesia yang mempunyai bahaya perpecahan dan konflik dapat berubah menjadi
potensi yang luar biasa. Demokrasi hadir bukan untuk menghilangkan konflik, tetapi untuk mengelola
perbedaan yang ada supaya potensi konflik teredam dan intensitas konflik terkendali sehingga bisa
diperkecil. Selain itu demokrasi memberi ruang yang bebas bagi semua orang untuk berpendapat dan
memutuskan yang terbaik bagi dirinya dan kota (negara) tempat mereka tinggal sehingga konflik yang
ada tidak dihilangkan tapi dikelola secara bersama supaya tidak menimbulkan bahya bagi semua
orang.

Di indonesia sekarang ini, keragaman tidak hanya datang dari factor internal tapi juga factor
eksternal. Factor eksternal tersebut adalah globalisasi. Banyak masyarakat yang belum siap menerima
dan hidup berdampingan secara damai dengan orang lain yang punya gaya hidup serta budaya yang
berbeda. Ketidaksiapan tersebut membuat orang berperilaku menyimpang untuk menunjukkan
bahwa dia kuat, namun dengan sikap yang demikian dapat pula menunjukkan kelemahan dan
kerapuhan jiwanya. Oleh karenanya, demokrasi sebagai falsafah kehidupan, yang bukan hanya
sekedar prosedur dalam pengambilan keputusan. Demokrasi adalah falsafah yang membuat
semua orang punya pandangan bahwa semua orang adalah sama dan sederajad. Demokrasi bisa
terjadi kalau adanya dialog bukan monolog, dimana dialog memampukan seseorang mengutarakan
pendapatnya.

Yang terpenting di sini adalah paham bahwa indonesia terdiri dari banyak sara, budaya, dll, sehingga
rakyat sadar bahwa arti kebebasan bukan tanpa batas, tapi batasanya adalah ketika kebebasan
seseorang merampas kebebasan oranglain. Kebebasan yang ada adalah kebebasan yang dirumuskan
bersama, kebebasan konsensual hasil consensus.
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Sebagai individu yang menjalani hidup di tengah masyarakat, fungsi dan peran manusia dalam
membentuk identitas diri dan masyarakatnya, yaitu responsivity dan responsibility. Melalui dua fungsi
tersebut pengembangan kreativitas social budaya dan pembangunan keadilan social budaya,
diharapkan manusia dalam bermasyarakat dapat mengembangkan kegiatan yang mendukung
identitas individunya secara bebas, bermartabat, berguna, dan berkeadilan. Keragaman pernah
merendahkan martabat manusia, namun dari perspektif ham dan agama, jelas bahwa manusia pada
hakekatnya adalah sama dan sederajad.
DAFTAR PUSTAKA,

Giri Wiloso, Pamerdi, dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Salatiga: Widya Sari

Setiadi, Elly M. dkk. 2005. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media Group

http://stkip.files.wordpress.com/2013/03/isbd.pdf

Anda mungkin juga menyukai