Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang sangat mendukung kehidupan makhluk hidup di bumi ini
adalah lingkungan. Dimana lingkungan menyediakan berbagai sumber kehidupan seperti
makanan, minuman, dan lain sebagainya. Sumber-sumber tersebut disebut dengan sumber
daya alam (SDA). Sumber daya alam adalah segala kekayaan alam baik yang berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan merupakan aset yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk itu, sumber daya alam harus dimanfaatkan
dengan cara yang sebaik-baiknya, tidak dengan cara merusaknya melainkan harus dipelihara
serta dikembangkan agar potensi yang ada semakin besar manfaatnya untuk pembangunan
lebih lanjut di masa yang mendatang.

Di Indonesia sendiri, jumlah dan kualitas sumber daya alamnya sangat berlimpah dan
tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dengan jumlah yang melimpah dan kualitas yang
baik tersebut, banyak sumber daya alam di Indonesia yang pada akhirnya menjadi komoditas
ekspor ke berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara. Oleh Karena itu,
dibutuhkan pula kesadaran masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada sesuai dengan kebutuhannya

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, diperlukannya prinsip ekoefisiensi. Artinya,


cara memanfaatkan sumber daya alam yang tidak merusak ekosistem, yaitu pengambilan
secara efisien dalam memikirkan pembangunan yang berkelanjutan guna terwujudnya
keberadaan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya agar dapat dilakukan pengelolaan terhadap sumber
daya alam tersebut dan daya dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya alam tersebut.

1.3 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Sumber Daya Alam (SDA)?
 Bagaimana karakteristik ekologi sumber daya alam?
 Bagaimana Sumber daya alam yang ada di Indonesia?
 Bagaimana potensi sumber daya alam di Indonesia?
 Bagaimana eksploitasi sumber daya alam di Indonesia?
 Bagaimana peran pemerintah dalam mempertahankan sumber daya alam yang ada di
Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Alam

Istilah sumber daya alam (“natural resources”), Ireland (1974) mengartikannya sebagai
keadaan lingkungan alam (“natural environment’) yang mempunyai nilai untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sedangkan Isard (1972) mendefinisikan sumber daya alam sebagai
keadaan lingkungan dan bahan – bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya dan memperbaiki kesejahteraannya. Maka, definisi dari sumber daya alam
adalah unsur – unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, yang diperlukan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya.

Pada dasarnya, alam memiliki sifat yang beraneka ragam, namun tetap seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan alam ini, baik
biotik maupun abiotik dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba merupakan sumberdaya alam hayati, sedangkan faktor abiotik
lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumberdaya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumberdaya alam yang bersifat terbatas.

2.2 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan sifatnya kedalam sumber daya alam fisik, seperti
tanah, air dan udara. Dan sumber daya alam hayati, yaitu hutan, padang rumput, tanaman
pertanian, perkebunan, margasatwa, populasi ikan dan sebagainya (Spurr, 1969; Warren &
Goldsmith, 1974).

a. Sumber daya alam berdasarkan jenis :


 Sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
 Sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
b. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
 Sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.
 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam.
 Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited, contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

c. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya


 Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian,
dan lain-lain
 Sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak
bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

2.3 Sumber Daya Alam di Indonesia

Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan
yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.

Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik
sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan di
Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta
mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti
biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya
menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti
petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai
jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi
alam yang sangat besar.

2.4 Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Luas wilayah Indonesia yang tergolong besar berupa lahan yang masih belum
dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih belum berpenghuni sehingga pada masa yang akan
datang masih terbuka luas untuk dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan
yang luas juga menarik para pengusaha untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah
Indonesia. Selain lahan yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang sangat panjang. Laut dengan berbagai sumber daya yang terkandung di
dalamnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk.

Sebagian penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat. Padahal,


potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih sangat berlimpah. Garis pantai yang sangat
panjang juga memungkinkan dikembangkannya budi daya perikanan. Sumber daya alam
Indonesia yang beraneka ragam sudah dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan
Cina sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-2
Masehi. Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas,kayu
cendana, cengkih, lada, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang diperdagangkan
di pasaran internasional dengan nilai tinggi. Sementara, bangsa India dan Cina membawa
barang dagangan berupa kain tenun, ukiran, dan barang-barang dari gading gajah.

1. Potensi Sumber Daya Udara


Udara memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Manusia dan hewan membutuhkan udara untuk bernapas. Tubuhan
membutuhkan udara untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses pembentukan zat
makanan karbohidrat ole tumbuhan. Zat makanan yang dihasilkan sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia dan binatang.
Udara juga berungsi melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet dan
benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang
menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan
di bumi. Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi juga akan hancur di udara sebelum
sampai ke bumi

2. Potensi Sumber Daya Tanah

Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu
sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk
dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan
dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air,
mineral, dan senyawa organik.Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat
penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran
lingkungan yang ada sekarang ini.

3. Potensi Sumber Daya Air

Indonesia memiliki sumber daya air yang berlimpah karena curah hujanyang
besar. Namun, di beberapa daerah seperti di Nusa Tenggara Timur,mengalami
kekurangan sumber daya air karena curah hujan yang kecil. Disamping itu, kondisi
tanah di NTT, berbatu (cadas) sehingga air tidak dapatmeresap dengan baik ke dalam
tanah. Kekurangan air pada musim kemarauumumnya lebih banyak terjadi karena
kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Fungsi hutan menyimpan cadangan air
pada saat musim hujan menjadi tidak berfungsi karena sebagian hutan telah
ditebang untuk kepentingan manusia. Pada saat musim hujan, air hujan mengalir ke
sungai dan kemudian ke laut tanpa banyak mengisi cadangan air dalam tanah.
Akibatnya, pada musim kemarauhanya sedikit air dalam tanah yang tersedia. Tidak
ada air yang mengalir kesungai-sungai yang ada sehingga sungai-sungai tersebut
menjadi kering. Air diIndonesia tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu
 Air Hujan
Curah hujan di Indonesia umumnya sangat tinggi sehingga sangatmendukung
kegiatan pertanian. Oleh karena itu, banyak masyarakatIndonesia yang
memanfaatkan lahannya untuk kegiatan pertanian.
 Air Danau
Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air.Sumber air
yang mengisi danau tidak selalu dari air sungai, tetapi
juga bisa dari air hujan secara langsung maupun rembesan dari air tanah disekitar
danau.
 Air Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang lebih rendah, tempat airmengalir dari
hulu sampai hilir. Curah hujan di Indonesia yang sangat besar menimbulkan
banyak sungai dengan berbagai ukuran. Ada sungai yang berukuran kecil dan ada
sungai yang berukuran sangat besar. Sungai-sungai yang berukuran besar ada di
sejumlah pulau besar seperti Kalimantan, Papua, dan Sumatra.
 Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air.
Selain air sungaidan air hujan, air tanah juga mempunyai perananyang sangat
penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik)maupun untuk kepentingan industri.

4. Potensi Sumber Daya Hutan


Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, luasnya mencapai 99,6 juta
hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang
besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan,Sulawesi, dan
Sumatra.
Di Jawa, luas hutan telah berkurang karena terjadi alih fungsi
untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan. Selain
hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau
keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan
spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ditemukandi tempat
lainnya seperti anoa, burung maloe, dan komodo.Hasil hutan sebenarnya tidak hanya
sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan buah-buahan
dan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah
sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4.000 jenis kayu yang 267 jenis di
antaranya: merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-
jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut:
a. Kayu keruing, meranti, agathis dihasilkan terutamadi Papua,Sulawesi, dan
Kalimantan.
b. Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
c. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
d. Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
e. Kayu rasamala dan akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.

Adapun manfaat atau fungsi dari hutan yaitu seperti berikut:

a. Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai


dan danau sehingga pada musim kemarau tidak mengalamikekeringan.
b. Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-
obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
c. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh
ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur.
d. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi
terkendali.
e. Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari
produk yang dihasilkannya.

5. Potensi Sumber Daya Tambang


a. Minyak Bumi dan Gas

Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring


dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahlimemper
kirakan bahwa dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadanganminyak bumi
tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli ataumengimpor dari
negara lain. Hal itu tidak akan terjadi jika ditemukancadangan baru yang masih
besar. Cadangan minyak bumi Indonesiadiperkirakan masih cukup besar.

b. Batubara
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur(Lembah
Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin danSawahlunto), Sumatra
Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
d. Pasir Besi
e. Emas
f. Timah
g. Tembaga
h. Nikel
i. Aspal
j. Mangan
k. Belerang
l. Marmerm
m. Yodium

6. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut


Didalam laut tersimpan kekayaan yang luar biasa besarnya. Poensi kekayaan laut
tidak hanya berupa ikan tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, ema, nikel,
bauksit, pasir, bijih besi, timah dan lainnnya yang ada di bawah permukaan laut.
Kekayaan lain dari sumber daya laut adalah sumber daya alam berupa mangrove,
terumbu karang, dan lain lain. Sumber daya ini dikenal dengan sumber daya pesisir.

2.5 Eksploitasi Kekayaan Alam Indonesia


Kita boleh berbangga dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, tetapi
kita juga pasti menangis jika melihat kenyataan bahwa kekayaan alam kita dikuasai oleh
asing. Sumber kekayaan alam Indonesia dieksploitasi hanya untuk memenuhi kebutuhan
industri Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang dan China.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah Indonesia mendapatkan apa dari penglolaan
kekayaan alam yang dilakukan oleh asing? Di negeri sendiri rakyat Indonesia hanya
dijadikan sebagai penonton yang setiap saat kekayaan alamnya dikeruk.
Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dominasi asing di sektor
Migas 70%, batu bara, bauksit, nikel dan timah 75%, tembaga dan emas sebesar 85%
serta diperkebunan sawit sebesar 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya
posisi pemerintah untuk melindungi aset Negara. Selain itu peran pemerintah untuk
mencegah terjadinya konflik agraria di sektor pertambangan juga sangat lemah. Pada
tahun 2013 Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 38 konflik di sektor
pertambangan dengan luas konflik 197.365,90 ha.
Di Indonesia ada beberapa gunung yang dikuasai oleh asing dan dijadikan
pertambangan. Pertama, Gunung Tembagapura yang ada di Mimika, Papua dikuasai oleh
Freeport sejak 1967. Kedua Gunung Meratus yang ada di Kalimantan Selatan dikuasai
oleh PT Antang Gunung Meratus (AGM) sejak 1999. Ketiga Gunung Salak yang ada
dibogor dikuasai oleh PT Chevron. Keempat, Gunung Pongkor yang dikuasai PT Aneka
Tambang (Antam). Kelima adalah Gunung Ciremai yang ada di Jawa Barat yang dikuasai
Chevron baru-baru ini.

a. Gunung Tembagapura

Dalam artikel Lisa Pease, “JFK, Indonesia, CIA and Freeport” menceritakan
bahwa Freeport Sulphur sempat mengalami kebangkrutan pada 1959. Fidel Castro
yang berhasil menggulingkan rezim Baptista melakukan nasionaslisasi di Kuba.
Freeport Sulphur yang ingin melakukan pengapalan produksi nikel terkendala. Namun
kondisi Freeport Sulphur terselamatkan setelah presiden Soeharto memberikan ijin
pengelolaan tambang tembaga yang ada di Tembagapura, Papua tahun 1967.
Kehadiran Freeport yang ada di Tembagapura, Papua bagaikan sebuah kutukan.
Pasalnya adalah sejak lahan seluas 178.000 ha dikuasai Freeport masyarakat tidak
pernah merasakan manfaat perusahan tersebut. Malahan masyarakat adat yang sudah
mendiami lahan tersebut secara turun-temurun tergusur.

Sejak 1995 Freeport mengeruk 2 miliar ton emas dan tahun 2007 keuntungan
perusahaan ini adalah $ 6.255 miliar (Muhaedhir abuchai). Setelah tembaga dan emas
di Gunung Tembaga habis maka Freeport akan mengeruk keuntungan uranium yang
harganya jauh lebih mahal dari emas. Saham PT Freeport Indonesia dikuasai oleh
Freeport Mc Mo Ran Cooper & Gold Inc 81,28%, sedangkan sisanya PT Indocopper
Investama Corporation 9,36% dan Indonesia 9,36% (Witrianto).

Jadi sangat wajar kehidupan di Papua tidak sejahtera karena hasil tambangnya
sebagian besar dibawa ke Amerika. Selain dari ketidak pedulian Freeport terhadap
masyarakat sekitar, perusahaan asing tersebut juga tidak memperhatikan lingkungan.
Sisa penambangan emas yang dilakukan oleh Freeport telah meninggalkan lubang
yang sangat besar. Proses penambangan yang selama ini dilakukan oleh Freeport
hanya memberikan kerugian, baik materi maupun kerusakan lingkungan serta konflik
terhadap masyarakat adat.

b. Gunung Meratus

PT Antang Gunung Meratus yang bergerak dalam pertambangan batubara


mulai beroperasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan sejak dikeluarkannya keputusan
menteri pertambangan dan energi nomor 50/28/SJNT/1999. Luas kawasan
pertambangan PT AGM adalah 22.433 ha yang ada di empat kabupaten (Banjar,
Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan). Dari hasil keputusan ini PT AGM
mengelola pertambangan batu bara dengan luas 1,767 ha dengan produksi 1,5 juta ton
per tahun selama delapan tahun. Namun pada perpanjangan ijin pertambangan PT
AGM mendapat ijin pengelolaan lahan pertambangan selama 26 tahun sejak 2002.

Jumlah kemiskinan di Kalimantan Selatan pada tahun 2011 berjumlah 194.623


jiwa. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,07% dari tahun sebelumnya
(181.960 jiwa). Ini menunjukkan keberadaan PT AGM tidak memiliki dampak yang
positif kepada masyarakat Kalimantan Selatan. Hal ini memang sangat disayangkan
karena hanya segelintir orang yang menikmati hasil tambang di Kalimantan Selatan.

c. Gunung Salak

Di sekitar Gunung Salak terdapat perusahaan besar, yaitu PT Chevron yang


membangun Gheothermal. Sebelum Chevron melakukan kegiatan geothermal lahan
tersebut dikuasai oleh Perhutani yang bersama masyarakat mengelola hutan produksi.
Namun pada tahun 1997 sejak Chevron masuk maka lahan tersebut berubah menjadi
areal pertambangan geothermal. Petani yang pada awalnya menggarap lahan Perhutani
berubah statusnya menjadi perambah hutan sehingga Perhutani mempunyai alasan
untuk menggusur mereka.
Tambang geothermal yang dibangun oleh Chevron bertujuan untuk mengaliri
listrik ke PLN. Saat ini Chevron yang ada di Gunung Salak sedang mengelola 69
sumur dengan suhu temperatur rata-rata 220-315oC. Fungsi geothermal yang bertujuan
untuk memasok listrik ke PLN tidak sampai kepada masyarakat. Buktinya sampai saat
ini di Bogor ada 6.000 orang yang belum menikmati listrik bahkan desa Leuwikaret
belum pernah masuk listrik. Selain itu pemadaman listrik secara bergilir masih sering
terjadi di kota Bogor. Listrik yang dihasilkan oleh geothermal Gunung Salak ditujukan
untuk mengaliri listrik tambang minyak milik Chevron yang tersebar di tanah air.
Aktivitas Chevron yang ada di Sukabumi telah merusak 500 unit rumah warga
Kecamatan Kalapanunggal. Sampai saat ini ganti rugi bangunan warga belum selesai.

d. Gunung Pongkor

Gunung Pongkor merupakan surga bagi PT Aneka Tambang (Antam) karena


gunung tersebut menghasilkan 200 kg/bulan. Cadangan emas seluas 6.047 ha yang
dikuasai oleh Antam akan habis pada tahun 2019. Jika tidak ada lagi temuan baru,
wilayah tersebut akan dijadikan tempat objek wisata tambang, sejarah dan
keanekaragaman hayati. Hasil 200 kg emas setiap bulan tidak bisa menuntaskan
kemiskinan yang ada di Kebupaten Bogor. Pada tahun lalu berdasarkan data BPS
angka kemiskinan sebesar 446.040 jiwa. Tentu yang menjadi pertanyaan kita adalah
kemana hasil tambang emas yang dikelola oleh Antam? Pengelolaan tambang yang
ada di Bogor, baik geothermal maupun tambang emas membuktikan bahwa swasta dan
negara gagal meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal serupa juga terjadi pada
masyarakat Pongkor, yaitu hasil tambang hanya dinikmati segelintir orang.

e. Gunung Ciremai

Baru-baru ini kita dikagetkan dengan berita tentang penjualan Gunung Ciremai
kepada Chevron. Jika berita ini benar kita tidak perlu terkejut karena sekarang ini
pemerintah memang sudah menjadi kaki tangan pemodal, baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Empat contoh gunung di atas yang dijual kepada swasta
maupun dikelola oleh Negara tidak memiliki manfaat positif bagi peningkatan taraf
ekonomi masyarakat. Gunung-gunung tersebut dieksploitasi tanpa memperhatikan
kondisi sosial masyarakat.

Tidak mengherankan jika jumlah rakyat miskin di Indonesia mancapai 31,02


juta jiwa. Pemerintah membuka peluang yang cukup besar kepada pemilik modal
untuk menguasai sumber agraria secara berlebih. Dampaknya, masyarakat yang tidak
mampu mengelola kekayaan alam karena kerterbatasan modal dan pengetahuan
menjadi tergilas. Untuk melindungi kepentingan para investor maka pemerintah
melibatkan aparat yang terlatih dalam penyelesaian konflik di masyarakat.

Demikian yang terjadi di Gunung Ceremai, berdasarkan penuturan Sekda


Kuningan, Yosep Setiawan bahwa tender pengelolaan panas bumi (geothermal) telah
dimenangkan oleh Chevron. Nasib masyarakat yang ada di Gunung Ciremai tidak
akan berbeda dengan masyarakat yang ada Gunung Salak. Masyarakat hanya akan
mendapat dampak negatif dari pembangunan geothermal tersebut, seperti kerusakan
lingkungan akibat aktivitas pertambangan, pengkaplingan lahan yang melarang
aktivitas pertanian dan non pertanian disekitar area pertambangan serta manfaat listrik
dari geothermal tidak akan dirasakan masyarakat.

Untuk itu sangat tepat jika ada seruan dari rakyat Indonesia, khususnya sekitar
Ciremai untuk mengusir Chevron. Pola pembangunan pertambangan yang dikelola
oleh swasta sangat berorientasi pada keuntungan sehingga kepentingan masyarakat
terabaikan. Dalam mengelola kekayaan alam yang paling berhak adalah rakyat
Indonesia. Wujudnya bisa diwakili oleh Negara ataupun kumpulan individu yang
berasal dari warga sekitar. Inisiatif untuk melakukan nasionalisasi aset Negara bisa
dimulai oleh rakyat yang terkena dampak langsung dari pembangunan pertambangan.
Rakyat tidak pernah merasakan hasil pertambangan dari Freeport Chevron maupun
perusahaan swasta lainnya, jadi keberadaan mereka di negeri ini juga tidak terlalu
penting dalam rangka pembangunan ekonomi nasional. Khusus untuk perusahaan
yang dikelola Negara harus mulai memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia yang
selama ini terabaikan. Jika masyarakat tidak dilibatkan dalam pengelolaan
pertambangan untuk meningkatkan taraf hidupnya maka orang-orang yang selama ini
mengurus perusahaan Negara harus dikeluarkan.
Sehingga, eksploitasi sumber daya alam ini akan berdampak pada berbagai
aspek, mulai dari ekosistem hingga bagi sumber daya alam itu sendiri, yaitu;

 Sumber daya alam menjadi cepat habis apalagi bagi sumber daya alam yang
tidak terbarukan seperti minyak dan gas bumi.
 Habitat sumber daya alam akan menjadi rusak
 Habitat penunggu sumber daya alam tersebut menjadi punah, contohnya; habitat
orang tua dan gajah yang rusak akibat eksploitasi hutan menjadi kebun sawit
mengancam keberadaan mereka.
 Ekosistem rusak dan rantai makanan khidupan menjadi tidak stabil.
 Timbulnya anomaly seperti global warming dan cuaca ekstrim akibat
penggundulan hutan secara besar-besaran.

2.6 Peranan Pemerintah Dalam Melestarikan Sumber Daya Alam

Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk


dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintahan.
Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan sebagimana mestinya
oleh masyarakat. Sesuai dengan undang-undang tahun32 tahun2004 tentang
pemerintah daerah dan PP NO. 25 tahun 2000 tentang kewenangan daerah dan
kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dalam bidang lingkungan hidup
memberikan pengkuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat dari
pemerintah pusat kepada daerah :

1. Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup

2. Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan

3. Membangun hubungan interpedensi antar daerah

4. Menetapkan pendekatan kewilayahan

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU NO. 32 tahun 2004


dengan PP NO. 25 tahun 2000, pengelolaan lingkungan hidup lebih di prioritaskan di
daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit
PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumber daya
alam (SDA) dan lingkungan hidup :
 Program pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam
(SDA) dan lingkungan hidup.
 Program peningkatan efektifitas pengelolaan, konservasi dan rehabilitasi
sumber daya alam (SDA)
 Program pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkunagan hidup
 Program penataan kelembagaan dan penegakkan hukum, pengelolaan sumber
daya alam (SDA) dan pelestarian lingkungan hidup.
 Program peningkatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA)
dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
 Melakukan pembaharuan teknologi yang ramah lingkungan, dengan
mendukung serta memberikan dana bagi institusi atau individu yang
melakukan pembaharuan teknologi tersebut. Misalnya teknologi biogas,
biopori, dan minyak biji jarak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumber daya alam adalah unsur – unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati,
yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan
kesejahteraannya. Sumber daya alam dapat dibedakan sifatnya kedalam sumber daya alam
fisik, seperti tanah, air dan udara. Sumber daya alam berdasarkan jenisnya yaitu sumber
daya alam hayati / biotik dan sumber daya alam non hayati / abiotik. Berdasarkan sifat
pembaharuan dibagi menjadi tiga, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui /
renewable, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable, dan sumber
daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited. Dan sumber daya alam berdasarkan
kegunaan atau penggunaannya, ada sumber daya alam penghasil bahan baku dan sumber
daya alam penghasil energy.

Sumber kekayaan alam Indonesia dieksploitasi hanya untuk memenuhi kebutuhan


industri Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang dan China.
Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) dominasi asing di sektor Migas
70%, batu bara, bauksit, nikel dan timah 75%, tembaga dan emas sebesar 85% serta
diperkebunan sawit sebesar 50%. Jumlah ini menunjukkan bahwa betapa lemahnya posisi
pemerintah untuk melindungi aset Negara. Selain itu peran pemerintah untuk mencegah
terjadinya konflik agraria di sektor pertambangan juga sangat lemah. Pada tahun 2013
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 38 konflik di sektor pertambangan
dengan luas konflik 197.365,90 ha.

Untuk itu dibutuhkan peran serta seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun
masyarakat guna melestarikan dan mencegah terjadinya eksploitasi kekayaan alam bangsa
Indonesia terutama dari tangan-tangan asing yang berusaha mengeruk kekayaan yang ada di
Indonesia. Untuk itu mari bersama-sama lindungi dan jaga bumi ini dari pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

 Soerianegara, Ishemat. Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagian I. 1977. Institut


Pertanian Bogor.
 http://www.academia.edu/6394133/Eksploitasi_Kekayaan_Alam_Indonesia_Didominasi
_Asing
 http://celotehlestarius.blogspot.co.id/2015/03/peranan-pemerintahan-dalam-menerapkan-
kebijakan-yang-dibuat-mengenai-pemanfaatan-sumber-daya-alam.html

Anda mungkin juga menyukai