Anda di halaman 1dari 2

a.

Pengertian Sistem Upah


Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi
yang diterima pekerja. Kompensasi ini merupakan bayaran atau upah yang
diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas hasil kerja mereka.

b. Teori Upah
Terdapat tiga teori pemberian upah, diantaranya:
1. Tawar Menawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran
tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan
penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui organisasi tenaga
kerja sebagai perwakilan mereka. Jika penawaran lebih besar daripada
permintaannya, tingkat upah cenderung turun. Hal ini banyak terjadi di
negara-negara berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi.
Sebaliknya, jika permintaan akan pencari kerja lebih besar daripada
penawaran tenaga kerja, tingkat upah cenderung tinggi. Kondisi ini banyak
terjadi di Negara-negara maju dengan jumlah penduduk yang rendah.
2. Kesepakatan Pemberi Kerja dan Penerima Kerja
Permintaan dan penawaran tenaga kerja bertemu pada saat wawancara
seleksi kerja. Dalam wawancara ini, pemberi kerja dan pencari kerja lazimnya
melakukan tawar-menawar tentang jam kerja dan upahnya.
3. Upah Minimum
Sebelum tahun 2000, Indonesia menganut sistem pengupahan berdasarkan
kawasan (regional). Artinya, untuk kawasan yang berbeda, upah minimum
yang harus diterima oleh pekerja juga berbeda. Ini didasarkan pada
perbedaan biaya hidup pekerja di setiap daerah. Akan tetapi, penentuan upah
berdasarkan kawasan ini dirasakan masih belum cukup mewakili angka biaya
hidup sebenarnya di tiap daerah. Untuk itu pemerintah melakukan perubahan
peraturan tentang upah minimum.

 Dengan adanya Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang


kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah
otonom, maka pemberlakuan upah minimum regional (UMR) berubah
menjadi upah minimum provinsi (UMP) atau upah minimum
kota/kabupaten. Dengan adanya peraturan baru ini, provinsi-provinsi di
Indonesia mulai menyesuaikan upah minimum di wilayah mereka

c. Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia


Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :
1. Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja
seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per
bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu.
2. Upah menurut satuan hasil
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang
dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per
satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung
per kilo.
3. Upah borongan
Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan
bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Sistem borongan
merupakan kombinasi dari upah waktu dan upah potongan. Sistem ini
menetapkan pekerjaan tertentu yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu. Jika selesai tepat pada waktunya ditetapkan upah sekian rupiah.
Misalnya upah untuk membangun rumah, gedung perkantoran dll.
4. Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang
ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat
menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan
keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar
bonus yang diberikan pada pekerja.
5. Sistem mitra usaha
Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham
perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan
melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian
hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan
menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.

Anda mungkin juga menyukai