KEBUDAYAAN KALIMANTAN

TENGAH
Arya Bima 190242610022
Hela Nabila Putri 190242610001
Liliana Wida Larassari I 190242610013
 Sekilas Tentang
Kalimantan
• Kalamantan, Calémantan, Kalémantan],
Kelamantan, dan menjadi pulau terbesar nomor
tiga di dunia.
• Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah;
Brunei, Indonesia (dua per tiga) dan Malaysia
(sepertiga).
• Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan
"Pulau Seribu Sungai"
 Letak Geografis
Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah, dengan ibukota Palangka Raya terletak antara
0°45’ Lintang Utara, 3°30’ Lintang Selatan dan 111°-116° Bujur Timur.

 Letak dan batas wilayah

1. Provinsi Kalimantan Tengah berada di tengah-tengah pulau Kalimantan yang dapat
dijadikan sebagai poros penghubung antar Provinsi-Provinsi di Kalimantan.
2. Batas Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimanten Timur dan Kalimantan Selatan
Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat.
Asal-usul Dayak
 Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh
orang-orang Melayu yang datang ke
Kalimantan.
 Semboyan orang Dayak  “Menteng Ueh
Mamut”, yang berarti seseorang yang
memiliki kekuatan gagah berani, tidak kenal
menyerah atau pantang mundur.
Rumah Betang
• Bentuk rumah panjang, bawah kolongnya
digunakan untuk pertenun dan menumbuk padi dan
dihuni oleh lebih kurang 20 kepala keluarga.
• Terdiri dari 6 kamar  untuk penyimpanan alat-alat
perang, kamar untuk pendidikan gadis, tempat
sesajian, tempat upacara adat dan agama, tempat
penginapan dan ruang tamu. Pada kiri-kanan ujung
atap dihiasi tombak sebagai penolak mara bahaya.
Pakaian Adat
Pria Wanita
• Kepala berhiasankan bulu-bulu
Baju rompi dan kain (rok
enggang, rompi dan kain-kain
pendek), tutup kepala
yang menutup bagian bawah berhiaskan bulu-bulu
badan sebatas lutut. enggang, kalung manik, ikat
• Sebuah tameng kayu hiasan yang pinggang dan beberapa
gelang tangan.
khas bersama mandaunya berada
di tangan.
• Perhiasan yang dipakai berupa
kalung-kalung manik dan ikat
pinggang.
 Bahasa
Pada dasarnya bahasa yang digunakan secara luas di
Kalimantan Tengah adalah Bahasa Dayak dan Bahasa
Indonesia.
Daerah Kalimantan Tengah memiliki beberapa bahasa
daerah. Bahasa Dayak Ngaju adalah bahasa Dayak yang
paling luas digunakan di Kalimantan Tengah, terutama di
daerah sungai Kahayan dan Kapuas.
Bahasa Ma'anyan banyak digunakan di daerah aliran
Sungai Barito dan sekitarnya, sedangkan bahasa Ot
Danum banyak digunakan oleh suku Dayak Ot Danum di
hulu Sungai Kahayan dan Kapuas.
Tari Mandau
• Simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku Dayak
dalam membela harkat dan martabatnya. Selain
menggambarkan patriotisme warga Bumi Tambun
Bungai untuk menjaga tanah kelahirannya, Tari Mandau
ini juga merupakan simbolisasi keperkasaan pria dalam
menghadapi segala macam – macam tantangan dalam
aspek kehidupan.
• Pada pertunjukannya Tari Mandau diringi alunan suara
kemerduan Gandang dan Garantung bertalu kencang. 
• Kesan semangat yang ada seolah mengajak mereka yang
mendengar dan menyaksikan persembahan pejuang
Suku Dayak yang siap terjun ke medan juang. 
Tari Giring-giring
• Tari giring – giring dipentaskan dalam acara-acara
bergembira, menyambut tamu dan juga sebagai
selingan pada pesta – pesta atau acara tertentu.
•  Tarian pergaulan di kalangan pemuda.
• Cara menarinya yaitu dengan menghentakkan satu
tongkat ke lantai yang dipegang di tangan kiri dan
di tangan kanan memegang bambu yang di
dalamnya berisi kerikil sambil digoyang-goyang
agar mendapatkan bunyi dengan jenis musik
tradisional , sedangkan kaki maju mundur
mengikuti irama lagu.
 Lagu
Tradisional
Mamangun Mahagu Lewu

Aku manyanyi manyampai

kabujur Lirik yang tercantum dalam lagu ini
Maninting itah akan ije Kapakat berisi suatu nasehat agar tidak lalai.
Pakat Mamangun Mahaga Lewu
Lewu maju kasanang maningkat
Karena jika lalai maka akan terjadi lewu
Tagal nahuang maraup amas atau dalam Bahasa Indonesia berarti
Lanting sedot mangarak baras berantakan. Sehingga harus terus
Himba pahewan lepah talampas dibangun dalam diri kedisiplinan dan
Metu karayap galabah uras dijaga dari kelalaian.
Reff:
Ela laya yo ela laya
Mamangun mahaga lewu
Sanang mangat eka kahimat
Bahu himba harajur ihaga
Naluya
Hie isa yaro hanye hoan taro
Hie isa yanai hanye hoan tunai
Gersa hanye anak ku kalelo
Gersa hanye bun suku kahasan
Anakku kalele
Bun suku kakas an
Lirik yang tercantum dalam lagu Naluya ini
mengandung makna dan nasehat yang bagus.
Hal ini dikarenakan lagu ini mengajarkan anak
untuk mandiri dan teratur. Sehingga lagu ini
sangat bermanfaat untuk disampaikan dan
diajarkan kepada anak-anak.
Alat Musik Tradisional
Japen Tote / Serupai
Japen adalah alat musik Tote / Serupai
tradisional yang dipetik. merupakan alat musik
Japen mempunyai dawai tradisional Kalimantan Tengah
dan bentuknya layaknya yang kegunaannya untuk
gitar, dengan hiasan untuk pelengkap alat musik di
memberikan tanda bahwa upacara belian. Selain itu
alat musik ini adalah alat Serupai bisa dipakai sebagai
musik dari Kalimantan hiburan pribadi.
Tengah.
 Senjata
Tradisional
 Mandau
• Bagian hulunya dihiasi ukiran
burung tinggang, sejenis burung
enggang. Menurut kepercayaan
mereka, burung tinggang adalah
penguasa seluruh alam. Senjata
terkenal lainnya adalah lunjuk
sumpit, randu (sejenis tombak) dan
perisai.
Upacara
Adat
 Nahunan
• Nahunan merupakan upacara khas suku Dayak
Kalimantan yakni upacara memandikan bayi secara ritual
menurut kebiasaan suku Dayak Kalimantan Tengah.
• Maksud utama dari pelaksanaan Nahunan adalah
prosesi pemberian nama sekaligus pembaptisan
menurut Agama Kaharingan(agama orang dayak asli dari
leluhur) kepada anak yang telah lahir.
 Manyanggar
• Manyanggar berasal dari kata “Sangga” yang
memiliki pengertian batasan atau rambu-rambu.
Upacara Manyanggar Suku Dayak lalu diartikan
sebagai ritual yang dilaksanakan manusia untuk
membikin batas-batas berbagai aspek kehidupan
dengan makhluk gaib yang tidak terlihat secara
kasat mata.
• Mereka percaya bahwa dalam hidup di dunia,
selain manusia ada juga hidup makhluk halus
(diluar manusia).
• Dilakukan pada saat membuka lahan baru
pertanian dan membangun rumah tinggal.
 Mitos
Hutan Adat Ulin
Lokasinya berada di Mungku Baru, Rakumpit, Kalimantan Tengah.
Terdapat kutukan bagi pencuri kayu di hutan tersebut dimana mereka
yang mencuri akan diganggu oleh roh makhluk halus. Sehingga dengan
adannya kutukan itu membuat pohon yang ditebang orang ditinggal
begitu saja sampai lumutan. Orang-orang tak mau mengambilnya
karena takut kena tulah.
 Kekayaan Alam
Kalimantan Tengah terdapat wilayah Taman Nasional Tanjung Puting
yang luasnya sekitar 300 ribu hektar di Kabupaten Seruyan dan
Kotawaringin Barat.
Di daerah Kalimantan Tengah ada beberapa lokasi yang memiliki potensi
pembangkit listrik yang berasal dari batu bara. Sebaran lokasinya berada
di daerah Pangkalan Bun, Tamiang Layang, dan Muara Teweh.
Sementara untuk cadangan gas alam tersebar di Kabupaten Barito
Utara, Barito Selatan dan Kapuas.
 Sistem
Kekerabatan
 Bentuk
kekerabatan
dalam keluarga
• Keluarga batih (nuclear family), wali/asbah (mewakili
keluarga dalam al dan politik di lingkungan dan di luar
keluarga) adalah anak laki-laki tertua.
• Keluarga luas (extended family), wali/asbah adalah
saudara laki-laki ibu dan saudara laki-laki ayah. Peran
wali/asbah, misalnya dalam hal pernikahan, orang yang
paling sibuk mengurus masalah pernikahan sejak awal
sampai akhir acara. Oleh karena itu, semua
permasalahan dan keputusan keluarga harus
dikonsultasikan dengan wali/asbah. Penunjukan
wali/asbah berdasarkankesepakatan keluarga.
Bentuk kekerabatan
di luar garis keluarga
Mata Pencaharianterdiri atas empat
macam, yaitu berladang, berburu, mencari
hasil hutan dan ikan, menganyam. Dalam
berladang mereka mengembangkan suatu
sistem kerja sama dengan cara membentuk
kelompok gotong-royong yang biasanya
berdasarkan hubungan tetanggaan atau
persahabatan.
 Sistem
Kepercayaan
 Kaharingan
• Kaharingan berasal dari bahasa Sangen (Dayak kuno) yang
akar katanya adalah ’’Haring’’ Haring berarti ada dan
tumbuh atau hidup yang dilambangkan dengan Batang
Garing atau Pohon Kehidupan.
• Kaharingan memuat aturan hidup. Nilai dan isinya bukan
sekadar adat-istiadat, tapi juga ajaran berperilaku yang
disampaikan secara lisan turun temurun.
• Aturan hidup tersebut terdapat dalam sejumlah buku suci
yang memuat ajaran dan juga seperangkat aturan adalah:
Panaturan (sejenis kitab suci), Talatah Basarah (kumpulan
doa), Tawar (petunjuk tata cara meminta pertolongan
Tuhan dengan upacara menabur beras), Pemberkatan
Perkawinan dan Buku Penyumpahan / Pengukuhan untuk
acara pengambilan sumpah jabatan.
 Dunia
Supranatural
Manajah Antang→ Manajah Antang merupakan cara
suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari
keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah
para leluhur dengan media burung Antang,
dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.
Prosesi Pernikahan
Adat Dayak Manyaan
1. Paminangan
Tata cara perkawinan ini biasanya didahului oleh kesepakatan kecil antara kedua ahli waris.
Dalam acara peminangan dibuat surat pertunangan yang mencantumkan hasil kesepakatan
antara kedua belah pihak termasuk mencatat pula semua barang bukti peminangan dan
tata cara/hukum adat perkawinan.
2. Singkup Paurung Hang Dapur
Taca cara perkawinan ini merupakan perkawinan resmi yang hanya dihadiri oleh beberapa
orang mantir tokoh adat dan Ahli Waris kedua pengantin. Dalam tata cara ini ada hukum
adat yang mengatur.
3. Adu Bakal
Merupakan upacara yang dianggap perlu agar kedua pengantin dapat hidup sah bersama
untuk mempersiapkan perkawinan lanjutan. Adu Bakal berlaku 100 hari, apabila
perkawinan lanjutan tertunda melebihi masa 100 hari, maka pengantin akan dikenakan
denda saat perkawinan lanjutan dilaksanakan.
4. Adu Jari (adu biasa).
Pada perkawinan resmi ini, pengantin diapit oleh rekan masing-masing mempelai.
5. Acara ‘pangasianan’
Bertujuan untuk meningkatkan penyesuaian antara mertua dengan menantu dan
lingkungan yang baru. Dalam perkawinan ini ada hukum lanyung ume petan gantung.
6. Adu hante (Perkawinan besar-besaran).
Pada tata cara ini perkawinan diadakan secara meriah  dengan acara ‘wurung jue’ dan
‘igunung perak’. Tata cara perkawinan ini disertai upacara belian 2 malam untuk memberi
restu, mendoakan agar menjadi pasangan yang berhasil.
Kedua pengantin biasanya disanding di atas gong yang dilapisi 9 susun kain dan diapit 9
orang pemuda  laki-laki dan perempuan.
Upacara Kematian
 Tiwah atau Tiwah Lale atau Magah Salumpuk Liau Uluh Matei ialah upacara kematian yang
dilakukan oleh suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Upacara Tiwah sendiri merupakan
upacara sakral terbesar dalam Suku Dayak. Hal ini dikarenakan upacara Tiwah melibatkan
sumber daya yang banyak dan waktu yang cukup lama.
1. Konsep kematian
Manusia yang telah meninggal akan berganti wujud menjadi arwah ini disebut dengan
Lio/Liau/Liaw. Liau oleh masyarakat Dayak Ngaju wajib diantar ke dunia arwah yakni alam
tertinggi yang disebut Lewu Liaw atau Lewu Tatau.
2. Biaya
Upacara Tiwah dalam masyakat Dayak Ngaju merupakan acara besar yang juga
membutuhkan biaya sangat besar. Dalam pelaksanaanya, upacara ini biasanya membutuhkan
biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Karena biaya yang besar tersebut,
penyelenggaraan upacara Tiwah dapat menjadi simbol sosial seseorang atau keluarga.
 3. Durasi dan waktu pelaksanaan
Upacara Tiwah umumnya memiliki durasi selama tujuh hingga empat puluh hari. Waktu
penyelenggaran upacara Tiwah biasanya dilangsungkan pada saat setelah musim panen padi
yakni sekitar bulan Mei, Juni dan Juli. Pemilihan waktu setelah panen dikarenakan pada
waktu tersebut orang-orang memilki cadangan pangan yang cukup bagi anggota keluarga
yang akan menyelanggarakan upacara Tiwah.
4. Tahapan upacara
• Pra Upacara Tiwah
• Upacara Tiwah
Upacara selanjutnya pasca penguburan sementara adalah upacara Tiwah itu sendiri. Hal
pertama yang dilakukan adalah mengumpulan tulang belulang orang yang sudah meninggal.
 Adapun pelaksanaan inti dari Upacara Tiwah adalah sebagai berikut:
Hari Pertama
Pada hari pertama upacara Tiwah, bangunan berbentuk rumah yang disebut Balai Pangun
Jandau mulai dibuat.
Hari Kedua
Pada hari kedua, dilakukan prosesi pembuatan sangkaraya sandung rahung yang diletakkan di
depan rumah bakas Tiwah.
Hari Ketiga
Pada hari ketiga, hewan kurban seperti sapi atau kerbau akan diikat di sangkaraya.
Hari Keempat
Pada hari keempat, tidak jauh dari Sangkaraya didirikan tiang panjang yang disebut Tihang
Mandera.
 Hari Kelima
Pada hari kelima, hewan-hewan yang akan dikurbankan diikat di sapundu.
Hari Keenam
Pada hari ini, dilaksanakan puncak upacara Tiwah. Para tamu akan hadir dengan menaiki
rakit atau kapal yang berisi sesaji atau persembahan. Kapal tersebut dinamakan lanting
laluhan atau kapal laluhan.
Hari Ketujuh
Pada hari ketujuh yang merupakan hari terakhir pelaksanaan inti upacara Tiwah, arwah
anggota keluarga atau salumpuk liaw akan melakukan perjalanan menuju Lewu Liaw.
Makanan
Khas
 Juhu Umbut Rotan
• Juhu umbut rotan adalah makanan khas Kalimantan
Tengah yang menggunakan ujung rotan yang masih muda.
Proses pembuatan makanan tradisional ini membutuhkan
tenaga ekstra pada saat menghilangkan duri-duri yang
mengitari batang rotan. Rotan kemudian dipotong kecil-
kecil dan diberi bumbu rempah tertentu. Umbu rotan bisa
dimasak bersama santan ataupun tidak. Penyajian umbu
rotan dilakukan bersama kuliner lain seperti ikan patin atau
nila bakar.
 Kue Gagasan
• Kue gagatas atau kue getas adalah kue tradisional yang terbuat
dari beras ketan. Dahulu penduduk Kalteng banyak yang
memakan kue gagatas saat terjadi paceklik. Selain di
Kalimantan, kue getas juga bisa ditemui di kota Surabaya dan
sekitarnya. Kue satu ini banyak dijual di pasar tradisional
sebagai jajanan atau camilan. Harga pasaran kue gagatas juga
sangat ramah di kantong sehingga tak heran jika kue ini memiliki
banyak peminat.
• Kue gagatas mempunyai bentuk lonjong menyerupai telur.
Meski demikian, ada juga pembuat yang membentuk kuenya
lonjong agak pipih dan di bagian luarnya terdapat lapisan gula
sehingga menimbulkan daya pikat tersendiri dari kue ini. Kue
gagatas banyak disantap oleh [bukan hanya] penduduk Kalteng
sebagai camilan menanti senja.
Terima Kasih