Anda di halaman 1dari 12

PEMBENTUKAN PERILAKU

DOSEN :
Indriana Rakhmawati, S.Kp.M.Si.MTD (HE)

DISUSUN OLEH :
Aldi Kurnia Putra
Dianty Rahma Azahra
Fitria Rizky
Lifthya Nashta Muthi Na’ilah
Marsya Adinda Putri
Miftakhul Rohmah
Muhammad Raafi Husin
Nabila Martha Putri Nuryadi
Tiwi Puji Lestari
Tri Maharani
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun
pedoman bagi pembaca dalam membuat makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “pembentukan perilaku”
yang baik dan benar, yang kami sajikan berdasarkan pencarian dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan pengalaman. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Psikologi yang telah memberikan tugas ini,
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
ditekuni.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Bekasi, 10 Agustus 2022


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4
D. Manfaat ....................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6
A. Pengertian Perilaku Manusia ...................................................................................................... 6
B. Proses Pembentukan Perilaku Manusia...................................................................................... 6
1. Pembentukan Perilaku dengan Conditioning (Pembiasaan) .................................................. 6
2. Pembentukan Perilaku dengan Pengertian (insight) .............................................................. 7
C. Faktor pembentukan perilaku..................................................................................................... 8
1. Faktor endogen (genetic/keturunan) ..................................................................................... 8
2. Faktor eksogen ........................................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 11
B. Saran ......................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang ada di sekitarmya,
seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, bahkan juga faktor lingkungan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dalam
masyarakat.
Pembentukan perilaku manusia tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
lingkungan dan latar belakang individu. Namun sebetulnya perilaku manusia sebagian besar
ialah berupa perilaku yang dibentuk atau dipelajari (Saleh, 2018, hlm. 139). Oleh karena itu,
kita dapat melakukan suatu stimulus untuk membentuknya, baik dengan cara belajar mandiri
maupun mengadakan pembelajaran dan pelatihan untuk meningkatkannya.
Perilaku manusia bisa terjadi karena dorongan yang timbul dari diri manusia.Sementara
dorongan merupakan sebuah usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan yangada dalam diri
manusia tersebut sehingga mengartikan perilaku sebagai perwujudandari kebutuhan manusia
dan adahubungan perilaku dengan sikapbagi masing masingindividu
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik sertatidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpaberubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubahterjadi ketakutan, kebingungan
dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapatmemberikan perubahan pada orang lain.
Merubah orang lain bisa bersifat implicit daneksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Perilaku merupakan basil hubungan antaraperangsang (stimulus) dan respon Skinner, cit.
Notoatmojo 1993). Perilaku tersebutdibagi lagi dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Kognitif diukur daripengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan
(ketrampilan),Olehnya makalah ini membahas pembentukan perilaku manuasia secara spesifik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang ada meliputi :
1. Bagaimana proses pembentukan perilaku manusia ?

C. Tujuan
Adapun tujuannya yaitu :
1. Untuk mengetahui faktor dan cara apa saja yang dapat mempengaruhi pembentukan
perilaku manusia
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor dan cara apa saja yang dapat mempengaruhi pembentukan
perilaku manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Manusia


Perilaku adalah kegiatan/aktivitas manusia yang timbul karena adanya rangsangan yang
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas
dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis,tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian
ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamatioleh pihak
luar. (Notoatmodjo, 2003). Atau perilaku manusia adalah sekumpulanperilaku yang dimiliki
oleh manusiadan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai,etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika.

B. Proses Pembentukan Perilaku Manusia


Pembentukan perilaku manusia tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
lingkungan dan latar belakang individu. Namun sebetulnya perilaku manusia sebagian besar
ialah berupa perilaku yang dibentuk atau dipelajari. Oleh karena itu, kita dapat melakukan suatu
stimulus untuk membentuknya, baik dengan cara belajar mandiri maupun mengadakan
pembelajaran dan pelatihan untuk meningkatkannya.
1. Pembentukan Perilaku dengan Conditioning (Pembiasaan)
Pembentukan perilaku dengan pembiasaan atau conditioning adalah pembentukan
perilaku dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan,
akhirnya akan terbentuk perilaku tersebut. Contohnya, kita dapat membiasakan anak
untuk bangun pagi, atau menggosok gigi sebelum tidur, mengucapkan terima kasih jika
ditolong oleh orang lain, tidak terlambat ke sekolah, dan sebagainya.
Eksperimen Pavlov membuktikan bahwa ketika dibiasakan mendengar lonceng
sebelum melihat makanan, lama-lama anjing akan mengeluarkan air liur cukup dengan
membunyikan lonceng saja, tanpa ada makanan sekalipun. Sementara itu, Skinner
membuktikan bahwa lama-lama tikus dapat mengetahui bahwa dengan menekan
tombol ia bisa mendapatkan makanan, dan menekan tombol itu disebut sebagai perilaku
operant.
a) Classical Conditioning
Pembiasaan berdasarkan penelitian Pavlov selanjutnya disebut sebagai classical
conditioning atau pengondisian klasik. Pengondisian klasik dipandang sebagai
respons spontan yang terbangun melalui paparan dan penguatan yang berulang.
Teori ini lebih menekankan pada pelatihan yang bersifat terus menerus atau kontinu.
Artinya, kondisioning ini dapat mencipatakan stimulus dan respons yang dapat
diamati dan dapat membantu individu dalam menguasai suatu kompetensi atau
keterampilan.
b) Operant Conditioning
Berbeda dengan classical conditioning yang menekankan respons spontan,
operant conditioning melibatkan respons operatif yang dilakukan oleh
individunya untuk meraih suatu stimulus yang dibutuhkannya. Menurut Skinner
(1938) prosedur pembentukan perilaku melalui operant conditioning adalah
sebagai berikut.
1) Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau
reinforcer berupa hadiah-hadiah atau reward bagi perilaku yang akan
dibentuk.
2) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil
yang membentuk perilaku yang dikehendaki, kemudian komponen-
komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada
terbentuknya perilaku yang dimaksud.
3) Menggunakan secara urut komponen-komponen itu sebagai tujuantujuan
sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing
komponen tersebut.
4) Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan
komponen yang telah tersusun itu. Apabila komponen pertama telah
dilakukan, maka hadiahnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan
komponen perilaku yang kedua yang kemudian diberi hadiah (komponen
pertama tidak memerlukan hadiah lagi). Demikian berulang-ulang sampai
komponen kedua terbentuk, setelah itu dilanjutkan dengan komponen
selanjutnya sampai seluruh perilaku yang diharapkan terbentuk.

2. Pembentukan Perilaku dengan Pengertian (insight)


Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Misal
datang kuliah jangan sampai terlambat karena dapat mengganggu teman yang lain. Naik
motor harus pakai helm, karena helm tersebut untuk keamanan diri. Cara berdasarkan
atas teori belajar kognitif yaitu belajar disertai adanya pengertian. Bila dalam
eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka
dalam eksperimen Kohler dalam belajar yang penting adalah pengerian atau insight.
Roger mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru di
dalam diri orang tersebut tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni sebagai berikut.
1) Awareness : Individu menyadari dalam arti dapat mengetahui stimulus (obyek)
terlebih dahulu.
2) Interest : Individu sudah mulai tertarik kepada stimulus yang diberikan. Sikap
subyek sudah mulai timbul.
3) Evaluation: individu tersebut mulai menimbang-nimbang baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya sendiri. Berarti sikap responden sudah mulai lebih
baik.
4) Trial: Orang (subjek) mulai mencoba perilaku baru sesuai dengan apa yang
dikehendaki stimulus.
5) Adoption: Individu tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru melalui tahap seperti yang dikemukakan di
atas atau yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng.

2. Pembentukan Perilaku dengan Menggunakan Model


Perilaku juga dapat di bentuk dengan menggunakan model atau contoh, jika
orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh bagi anak-anaknya hal ini banyak terjadi
di dalam keluarga anak meniru apa-apa yang orang tua lakukan, hal ini dapat
mempangaruhi tumbuh kembang dan sikap seoraang anak terhadap teman keluarga
guru, masyarakat dan lingkunganya.
Perilaku tidak di bawa sejak lahir. Ini berarti manusia sejak di lahirkan tidak
mempunyai perilaku terhadap objek karena perilaku tidak di bawa sejak individu
dinlahirkan.oleh karena itu perilaku terbentuk dalam pertumbuhan dan perkembangan
individu yang bersangkutan, oleh karena itu perilaku terbentuk atau di bentuk, maka
perilaku itu bisa di pelajari. Dan karenaya perilaku itu dapat berubah walau demikian
perlaku itu mempunyai kecendrungan adanya sifat yang aga tetap. Cara ini didasarkan
atas teori belajar sosial atau observational learning theory yang dikemukakan oleh
Albert Bandura di tahun 1977.

C. Faktor pembentukan perilaku

1. Faktor endogen (genetic/keturunan)


Faktor pembawaan atau herediter merupakan dasar perkembangan perilaku makhluk
hidup selanjutnya. Yang termasuk faktor genetik berasal dari diri individu di antaranya
berikut ini.
a) Jenis ras
Setiap ras mempunyai perilaku yang spesifik, ras yang satu berbeda dengan ras
lainnya. Di dunia ini tiga ras terbesar sebagai berikut :
1) Ras kaukasoid (ras kulit putih), memiliki ciri fisik warna kulitnya putih, bermata
biru, dan berambut pirang, dengan perilaku yang dominan, yaitu, terbuka,
senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
2) Ras negroid (ras kulit hitam), memiliki ciri fisik warna kulit hitam, rambut
keriting dan bermata hitam. Perilaku yang dominan adalah tabiatnya keras,
tahan menderita, dan menonjol dalam kegiatan olah raga.
3) Ras mongoloid (ras kulit kuning), memiliki ciri fisik, kulit kuning, rambut lurus,
dan mata coklat. Perilaku yang dominan adalah ramah, suka gotong royong,
tertutup, senang dengan upacara-upacara ritual.
b) Jenis kelamin
Perilaku pria dan wanita berbeda seperti kita lihat dalam berpakaian dan melakukan
pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita berperilaku atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan.
Perilaku pria disebut maskulin, sedangkan perilaku wanita disebut feminism.
c) Sifat fisik
Individu yang pendek dan gemuk berbeda perilaku dengan individu yang tinggi kurus.
d) Kepribadian.
Perilaku merupakan manifestasi dari kepribadian yang dimiliki individu, hasil,
perpaduan antara faktor genetik dan lingkungan. Kepribadian individu dipengaruhi oleh
aspek kehidupan seperti pengalaman, usia, watak, tabiat, sistem norma, nilai, dan
kepercayaan yang dimilikinya.
e) Bakat pembawaan
Bakat pembawaan merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta
bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f) Intelegensi
Individu yang intelegensinya tinggi dapat mengambil keputusan dan bertindak
secara cepat, tepat, dan mudah. Individu dengan intelegensi rendah, cenderung lambat
dalam mengambil keputusan dan tindakan.

2. Faktor eksogen
Faktor ini berkaitan dengan faktor dari |uar individu, antara lain seperti berikut ini.
a) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar individu, baik fisik,
biologi maupun sosial. Berpengaruh, karena lingkungan merupakan lahan untuk
perkembangan perilaku.
b) Pendidikan
Pendidikan baik secara formal maupun informal proses pendidikan melibatkan
masalah perilaku individu maupun kelompok. Latar belakang pendidikan akan
berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
c) Agama
Agama sebagai suatu keyakinan hidup akan masuk dalam konstruksi
keperibadian seseorang. Hal ini akan berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap,
bereaksi dan berperilaku dari seseorang.
d) Sosial ekonomi
Orang dengan status sosial ekonomi berkecukupan akan dengan mudah
memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan yang status sosial ekonominya kurang akan
bersusah payah memenuhi kebutuhan hidupnya.
e) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil budi dan karya manusia. Dalam arti sempit
diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Kita dapat
membedakan orang dari perilakunya. Ada yang berperilaku halus dan ada juga yang
berperilaku keras karena berbeda kulturnya.

Faktor lain, seperti susunan saraf pusat, persepsi, dan emosi. Ketiga hal ini berkaitan
dengan susunan saraf pusat yang menerima rangsangan, selanjutnya akan terjadi proses
persepsi dan akan muncul emosi. Tentunya bila ada masalah pada salah satunya, maka
perilakunya akan berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi
manusiadengan lingkungannya.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri dari faktor Personal, dan Faktor
Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap,
fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perubahan
alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-
macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.
3) Manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itupula yang menyebabkan adanya
interaksi sosial diantara manusia. Teori-teori diatas juga menunjukkan pada kita
bahwa perilaku itu didorong dan diarahkan ketujuan. Mereka juga menunjukkan
pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuancenderung untuk menetap.
Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak
merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia
tersebut.

B. Saran
Kepada semua pembaca makalah ini, kami menyarankan agar dapat membaca dengan teliti
dan dapat menyimpulkan bagaimana pembentukan perilaku bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://e-journal.uajy.ac.id/1827/2/1HK09514.pdf

https://serupa.id/pembentukan-perilaku-operant-classical-conditioning-insight-dsb/

https://www.coursehero.com/file/50676848/MAKALAH-PERILAKU-MANUSIAdocx/

https://serupa.id/pembentukan-perilaku-operant-classical-conditioning-insight-dsb/

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-
Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai