Anda di halaman 1dari 107

l-

Milik Perpuslrko;n l-lnrun


' K nt-* I!al 1rn*

DASAR PERENCANAAN
DAN PEMILIHAN
ELEMEN MESIN
DASITR PERENCIINAAN
DAN PEMILIHAN
ELEMEN MESIN

OLEH:

In. Sulnnso,MSME
I-ektorKepala,DePartemenMesin
InstitutTeknologiBandung

KrvornrsuSucA
Toh-inGakuen
Professor,
Technical College, Japan

CetakanKesebelas

t"lc. F:gestef :
X".7dB /W /oo

PT PRAI}TEAE\RA}[XA
J A K A RT A
Pcrpsfur Naional: futalog dalamterbitan6pf)

Sularso

Dasarperencanaan danpemilihanetemen
mesin/olehSularso,KiyokatsuSufa. - Cet' tt'-
Jakarta: PradnYaParamita,2004'

ilus26 cm
x;352ha1.;
ISBN 979- 408- 126- 4.

1..Alat'alat bagianmesin' I. Judul'


IL Sug4 KiYokatsu.

62r.82

l*{ Lt }'{ '."1

DASARPERENCANA
ELEMEN MESIN

Judul asli Design


Oleh k

@Hak Ciptadilindungi
Diterbitkanoleh : PT,
JalanBungaNo"8-8A
Jakarta13140
CetakanKegebelas :2W
Dicetakolbh : PT.AKA
PRAKATA
Dengan berkembangnyasegalabentuk industri yang mempergunakandan meng-
hasilkan mesin di Indonesia,maka semakin banyak diperlukan tenaga trampil yang
mampu mengatasiberbagaimasalahperbaikandan perencanaanmesin.Namun justru
dalam keadaanyang demikian itu akhir-akhir ini dirasakan adanyakelemahandalam
pengetahuan-pengetahuan dasar mesin pada para teknisi yang berkecimpungdalam
bidang permesinan.Kelemahanini di antaranya diakibatkan oleh kurangnya sarana
pendidikan,baik yang formil maupunnon-formil, bagi para tenagateknik di Indonesia.
Salah satu saranayang penting tetapi langka adalah buku. Maka penulisanbuku ini
diharapkandapat memberikansumbangandalam rangka memperkokohpengetahuan
dasar dalam ElemenMesin bagi para teknisi dan tenagaprofesionil lainnya.
Sesuaidenganjudulnya, buku ini bermaksudmemberikanpedomandalam meren-
canakandan memilih elemenmesin.Meskipuntujuan utamanyaadalahmembantupara
mahasiswatingkat sarjana muda di Perguruan Tinggi, namun uraian-uraian dalam
buku ini diberikan secarapraktis sehinggadapat ditangkap juga oleh siswa Sekolah
Lanjutan Atas maupun merekayang mempunyaidasar pengetahuansederajat.
Contoh-contoh perhitungan dalam buku ini diberikan secaraterperinci disertai
tabel-tabeldan grafik-grafik.Tata cara perhitunganyang pentingjuga dijelaskandalam
bentuk diagram aliran atau flow chart sehinggapara pembaca dapat memperoleh
gambaran menyeluruh tentang langkahJangkahyang perlu dilakukannya. Diagram
aliran ini bila perlu juga dapat dimanfaatkan,untukmenyusunprogram komputer.
Sebagaistandar untuk menyatakanbahan, ukuran, jenis, dll. di dalam buku ini
dipergunakan standar Jepang JIS. Dengan dasar standar JIS ini tidak akan ada
kesulitanmencariekivalensiatau persamaannyadenganstandarlain, terutamastandar
internasionalISO dan standar lain yang terkenal di dunia.
Penulismenginsyafibahwamasihada beberapahal yang dapat ditarnbahkanuntuk
lebih melengkapibuku ini. Namun untuk itu kami terlebih dahulu akan mengundang
sarandan tanggapandari para pembaca.
Akhirnya penulis ingin menyampaikanrasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr. Seiji Kaya, Ketua dari The Assbciation for International Technical
Promotion di Jepadgataskerja samadan bantuan yang diberikan dalam penulisandan
penerbitanbuku ini. Terima kasih juga kami ucapkankepadaTuan Koichi Fukui dan
Prof. ir. Wiranto Arismoenandaryang telah menjembatanikerja samaini.

Bandung,Indonesiadan
Tokyo, Jepang

J,,2,-
1978

Surlnso

)ldtuJ.,f
Kryorersu Suce,
F-
$

DAFTAR I S I

BAB 1. POROS DAN PASAK


Ll Macam-macamPoros I
t.2 Hal'hal PentingDalam PerencanaanPoros . I
1.3 PorosDenganBebanPuntir.. .. . . . 5
1.4 Poros DenganBebankntur Murni 12
t.5 Poros DenganBebanPuntir Dan Lentur 17
1 . 6 Macam-macamPasak 23
1.7 Hal-hal PentingDan Tata Cara PerencanaanPasak 25

BAB 2. KOPLING TETAP


LI Macam-macamKopling Tetap 29
2.2 H4-hal Penting Dalam PerencanaanKopling Tetap . 29
2_3 Kopling Kaku. 29
L4 Kopling Karet Ban 36
2.5 KoplingFluida .. .. 4

. BAB 3. KOPLING TAK TETAP DAN REM


3.1 Macam-macamKoplingTakTetap :"'""'' 57
3.2 Kopling Cakar 58
3.3 Kopling Plat 6l
3.4 Kopling Kerucut 73
3.5 Kopling Friwil 76
3.6 Klasifikasi Rem . 77
3.7 Rem Blok Tunggal. 77
3.8 Rem Block Ganda 83
3.9 Rem Drum 84
3.10 Rem Cakera 90
3.ll Rem Pita 94

BAB 4. BA}.ITALAI{
4.1 Klasifikasi Bantalan 103
4.2 PerbandinganAntara Bantalan Luncur Dan Bantalan Gelinding 103
4.3 Klasifikasi Bantalan Luncur. 104
4.4 Bahan Untuk Bantalan Luncur 105
I
I

I
I
I

vl Daftar Isi

4.5 Hal-hal PentingDalam PerencanaanBantalanRadial ..... 107


4.6 BantalanAksial .... 124
4.7 CaraPelumasan Untuk BantalanLuncur ...... 127
4.8 Jenis-jenis
BantalanGelinding . .... .. 129
4.9 Kelakuan BantalanGelinding r30
4.10 Bahan BantalanGelinding 131
4.11 Nomor Nominal BantalanGelinding 132
4.12 KapasitasNominal BantalanGelinding 133
4.13 PerhitunganBebanDan Umur BantalanGelinding. t34
4.14 FelumasanBantalanGelinding 157
4.15 SekatPelumas. 158

BAB 5. SABUK DAN RANTAI


5.1 TransmisiSabuk-V ...... 163
<t TransmisiSabukGilir . ... 179
5.3 TransmisiRantaiRol .... 190
5.4 TransmisiRantai Gigi . ... 201

l
BAB 6. RODA GIGI I
t
I

5"1 Klasifikasi Roda Gigi 2tl I


I

6.2 Nama-namaBagian Roda Gigi Dan Ukurannya 214 I


6.3 PerbandinganPutaran Dan PerbandinganRoda Gigi 2t5 I
6.4 Profil Roda Gigi Dan Kelakuan 2t7 /l

6.5 PersamaanUmum Untuk PerencanaanRoda Gigi Lurus Involut 230 I

6:6 Roda Gigi DenganPerubahanKepala 232 I

6.7 KapasitasBebanRoda Gigi 237 2.

6.8 Proporsi Bagian-bagianRoda Gigi 265 I

6"9 Roda Gigi Kerucut 266 2


6.10Roda Gigi Cacing 276 2
6 . 1 rRangkaianRoda Gigi 282 2
2
2
BAB 7. I.JLIR DAN PEGAS 3
3
1.1 Hal Umum TentangUlir .. 284
7.2 PemilihanBaut Dan Mur 296
7.3 Ulir DenganBebanBerulang 304
7.4 Hal Umum TentangPegas . 311
7.5 PerencanaanPegasUlir . ... . . 315
7.6. PegasUlir DenganBebanBerulang 31E
7.7 Alat PercegahDan PeredamGetaran ... ' . . 326

Lampiran ------ 32e

Laftar Istitah 341


: r
i
i
I
it

frerpus"lkaen
Knta lrlalang

DAFTARNAMA.NAMADIAGRAMALIRAN

l. Diagramaliran untukmerencanakan porosdenganbebanpuntir ............,.' 6


,}
Diagram aliran untuk merencanakanporos denganbebanlentur murni. 14
3. Diagram aliran untuk merencanakanporos denganbebanpuntir dan lentur 20
4. Diagramaliran untuk merencanakan pasakdan alur pasak . . ...... 26
5. Diagram aliran untuk memilih kopling tetap jenis flens . . 32
6. Diagram aliran untuk memilih kopling tetap jenis karet ban 42
7. Diagramaliranuntuk memilihkoplingfluida . ....... 46
8. Diagram aliran untuk merencanakankopling cakar .. 60
9. Diagram aliran untuk memilih kopling elektro magnit 66
t0. Diagram aliran untuk merencanakankopling kerucut 15
il. Diagram aliran untuk merencanakanrem blok tunggal
12. Diagram aliran untuk menghitungfaktor efektivitasrem pada otomobil 92
13. Diagram aliran untuk merencanakanrem pita 96
14. Diagramaliran untuk merencanakan bantalan.luncursecarasederhana .... l2o
15. Diagram aliran untuk merencanakanbantalanluncur secarateliti . . . ... .. l2l
16. Diagram aliran untuk merencanakanbantalanaksial
17. Diagram aliran untuk memilih bantalangelindingpada persnelengotomobil .... 147
18. Diagram aliran untuk peririlihanbantalangelindingpada diferensialotomobil .... 152
19. Diagramaliran untuk memilihbantalangelindingpada roda otomobil .. .. .... .. 155
20. Diagramaliranuntuk memilihsabuk-V. ... .... 176
21. Diagramaliran untuk memilihsabukgilir. . .. . " lg8
?2. Diagramaliran untuk memilihrantai rol . ... .. 195
23. Diagramaliran untuk memilihrantai gigi .... 204
u. Diagramallran untuk merenbanakan roda gigi Iurus standar . ... .. 246
25. Diagram aliran untuk merencanakanroda gigi denganperubahankepala .... 2sg,z6o
x. Diagramaliran untuk merencanakan roda gigi kerucutlurus .... .. 274
n. Diagram aliran untuk merencanakanroda gigi cacingsilinder .... 279
28. Diagramaliran untuk merencanakan baut dan mur kait .... 302
29. Diagramaliran untuk merencanakan baut dan mur denganbebanberulang...... 303
30. Diagramaliran untuk merencanakan pegasulir .. ... . 314
31. Diagram aliran untuk merencanakanpegasulir denganbebanberulang ... . 3zl,322
IF';{tiJ fir uJ;
};'l t;lr,l4

dad'DiagraxnAliran
Lcnrbartg.l'arnbang

Dagram aliran yang menjadiinti dari buku ini digambarkandenganmenggunakan


lambangJambang tersebutdibuatagakberbeda
sepertidi bawahini. Lambang-lambang
denganyang biasadipergunakandalam program urnum komputer untuk memudatrkan
pengertiantata cara perencanaan.Jumlah lambangyangdipakai diusahakansesedikit
mungkin.

yangdiberikandisu*indi.sini.
Data dan persyaratan

Di sini diperlu*an-,pertirnbangan-pertimbangan seperti pemilihan pei-'


syaratan kerja, persyaratanpengerjaan,bahan dan perlakuan paaas,pe-
nggunaanfaktor keamanan dan faktor-faktorlain,harga-hargaempiris,dll.,

Pengolahan:dilakuf<ansdcaramekanisdengan menggunakanlbrsamaan.'
tabel danf'eambar.

Harga yang dihitung dibadingkan deng,tn hargrapatol(an, dll. untuk


mengambilkeputusan.

Hasil perhitunganyang utama dikeluarkan pada alat tik.

Untok menyata.kanpengeluarandari tempat.keputusan'ke,tempdJ


umnya atau berikutnya,atau suatu pemasukanke dalam aliran y'ang
berlanjut.

yang berturutan
langkah-langkah
Untuk menghubungkan

Y = y a: T: t idak .

t
t
i
r{
!

BAB 1. POROSDAN PASAK

Porosmerupakansalahsatubagianyangterpentingdari setiapmesin.Hampir semua


mesin meneruskantenaga bersama-samadengan putaran. Peranan utama dalam
transmisisepertiitu dipegangoleh poros.
Dalam bab ini akan dibicarakanhal poros penerusdaya dan pasakyang dipakai
untuk meneruskanmomendari atau kepadaporos.

[.] Macam-macam Poros

Poros untuk meneruskandaya dikasifikasikanmenurut pembebanannyasebagai


berikut.

(l) PorosTransmisi

Poros macam ini mendapat beban puntir murni etau puntir dan lentur.
Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk
atau sproket
rantai, dll.

@ Spindel

Poros transmisi yang relatif pendek, sepertiporos utama mesinperkakas,dimana


beban utamanyaberupa puntiran, disebut spindel. syarat yang harus dipenuhi poros
ini adalahdeformasinya haruskecil dan bentuksertaukurannyi harusteliti.

(3) Gandar

Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapatbebanpuntir, bahkan kadang-kadangtidak boleh berputar, disebutgandar.
Gandar ini hanya mendapatbebanlentur, kecualijika digerakkanoleh penggera=k
ti mula
i dimanaakan mengalamibebanpuntir juga.
|.: Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros
rc engkol sebagaiporos utama dari mesin totak, dll., poros luwes untuk transmisi
dava
kecil agar terdapatkebebasanbagi perubahanarah, dan lain-lain.

[J Hal-hal Penting Dalam Perencanaan poros

Untirk merencanakansebuahporos, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.

(1) Kekuatanporos

Suatu poros transmisi dapat mengalamibeban puntir atau lentur atau gabungan
antatapuntir dan lentur sepertitelah diutarakandi atas.Jugaada poros yang;enda;at
Bab 1' PorosDan Pasak

dll'
bebantarik atau tekan sepertiporos baling-balingkapal atau turbin'
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros
diperhatikan'
diperkecil(porosbertangga)atau bila poros mempunyaialur pasak,harus
hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban
sebuah poros harus-lirencanakan
di atas.

(2) Poros
jika lenturan atau
Meskipun sebuahporos mempunyaikekuatanyang cukup tetapi
(pada mesin
defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak-telitian
suara(misalnyapada turbin dan kotak roda gigi).
perkakaJ)atau getarandan
- juga harus diperhatikandan
Karena itu, disampingkekuatanporos, kekakuannya
disesuaikandenganrnacammesin yang akan dilayani poros tersebut.

(3) Putaran Kritis


dapat
Bila putaran suatu mesindinaikkan maka pada suatuharga putaran tertentu
Putaran ini disebut putaran kritis' Hal ini
lerjadi g"t"run yang luar biasa besarnya.
daiat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik, dll., dan dapat mengakibatkan
direnca-
keiusakanp"d" poro. dan bagian-bagianlainnya. Jika mungkin,.porosharus
nakan sedemikianrupa hingga putaran kerjanyalebih rendah dari putaran kritisnya'

(4) Korosi
poros propeler
Bahan-bahantahan korosi (termasukplastik) harus dipilih untuk
yang korosif. Demikian pula untuk poros-
dan pompa bila terjadi kontak denganfluida
pofos yangterancamkavitasi,dan poros-poros mesinyang seringberhenti lama. Sampai
batas.batastertentu dapat pula dilakukan perlindunganterhadap korosi.

(5) .BnhanPoros
dingin
Poros untuk mesin umum biasanyadibuat dari baja batang yang ditarik
(disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari
dan difinis, baja karbon konstruksi mesin
dengan ferrosilikon dan dicor; kadar
ingot yang'di-ikin" (baja yang dideoksidasikan
ini kelurusannva
taiUon teijamin) (nS C:rz: Tabel l.l). Meskipun demikian, bahan
karena tegangan yang kurang
agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi
ada tegangan sisadi dalam terasnya'
sJimbangmisalnyabila diberi alur pasak,karena
poros menjadi keras dan kekuatannya
Tetapi pinarikan dingin membuat permukaan
dari batang
bertambah besar. Hirga-htga yang terdapat di dalam tabel diperoleh
ini harus diingat bahwa untuk poros
percobaandengandiameter 2S.-; dalam hal
tersebut akan lebih rendah
yang diameternyajauh lebih besar dari 25 mm, harga-harga
iari paOayang ada di dalam tabel karenaadanyapngaruh masa'
Poros.porosyangdipakaiuntukmeneruskanputarantinggidanbebanberat
yang sangattahan terhadap
umumnyadiUuatiuriUuj" paduandenganpengerasankulit
keausan.Beberapadi antaranyaadalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden,
G4104, G4105dalam Tabel
baja khrom, baja khrom molibden,dll. (G4102,G4103,
tidak selalu dianjurkan jika
t.i;. seranpun temikian pemakaianbaja paduan khusus
karena iutaran tinggi dan beban berat. Dalam hal demikian perlu
alaSannyat
"nyn prlakuln panas secaratepat
dipertimbangkanpenggunaanbaja karbon yang diberi
kel-uatuoy"ng diperlukan. Baja tempa (G3201, ditempa dari ingot
untuk
-.-p"roletr
t-

1.2 Hal-hal Pe,ntingDalam perencanaanporos

Tebel 1.1 Baie karbon untuk konsfrutsi mesin drn boia batang yang difinis
dingin unhrk poros.

Staadar dan macam Lambang Perlakuan Kekuatan tarik Keterangan


panas (kg/mm')

s30c Penormalan 48
s35C 52
Baja karbon kons- s40c 55
truksi mesin s45C 58
(JrsG 45ol) s50c 62
s55C 66

Batang baja yang s35C-D 53 ditarik dingin,


difinis dingin s45C-D 60 digerinda,di-
s55C-D 72 bubut, atau ga-
bungan antara
hal-hal tersebut

Tabel 1.2 Baja prduan untuk poros.

Kekuatan tarik
Standardan macam Lambamg Perlakuanpanas
(klmm2)

SNC 2 85
Baja khrom nikel sNc 3 95
(JIS G 4102) sNc21 Pengerasankulit 80
SNC22 100

SNCM 1 85
SNCM 2 95
Baja khrom nikel moliMen SNCM 7 100
(JrsG 4103) SNCM 8 105
sNcM22 Pengerasankulit 90
sNcM23 100
sNcM25 t20

SCr 3 90
SCr 4 95
Baja khrom
(JIS G 4104)
SCr 5 100
SCr2l Pengerasankulit 80
SCr22 85

SCM 2 85
SCM 3 95
SCM 4 100
Baja khrom moliMen
SCM 5 105
(JIS G 4105)
scM2l Pengerasankulit 85
SCM22 95
scM23 100
I
r

rI
a

Bab 1. PorosDan Pasak

I yang dikil dan disebutbahan sF; kekuatandijamin)iuga seringdipakai.


Poros.porosyang bentuknyasulit sepertiporos engkol, besi cor nodul atau coran
lainnya telah banyak dipakai.
Gandar untuk kereta rel dibuat dari baja karbon, khususnyayang dinyatakan
dalam EA5o2(Tabte 1.3). Demi keamanan,perlu dipertimbangkan secarahati-hati.

Trltsl 1.3 Behanporosuntukkendaraanrel.

Batas Kekuatan
Kelas Lambang Pemakaian utama Perlakuanpanas mulur tarik
(kg/mm2) (kg/mm2)
A SFA 55A
Kelas I Poros pengikut 28 55
B SFA 55B Penormdan atau
celup dingin dan
A SFA 604 pelunakan
Kelas 2 30 60
B SFA 608

A SFA654 Gandar yang


Kelas 3 digerakkan dan Celup dingin dan
pelunakan 35 65
B SFA65A poros pengikut

A SFAQA C-elupdingin dan


Kelas 4 pelunakanpada 30 60
B SFAQB bagian tertentu

Cannn: A=0935% P atau kurang B :0,M5% P atau kurang


9,a% S atau kurang 0,045% S atau kurang

Pada umumnya baja diklasifikasikan atas baja runak, baja liat, baja agak k
dan baja keras. Di antaranya, baja liat dan baja agak:keras banyak aipititr
u
Poros. Kandungan karbonnya adalah seperti yang tertera dalam Tabel 1.4.
lunak yang terdapat di pasaran umumnya agak kurang homogen di tengah,
se
tidak dapat dianjurkan untuk dipergunakan sebagaiporos pJnting. Baja agak
keir
pada umumnya berupabaja yang dikil sepertitelah disebutun ai atas. Baja
macam i
jika diberi perlakuan panas secaratepat dapat me4iadi bahan poros yang
sangat
Tebel 1.4 Pelggolongan bojr seceraumum.

Golongan Kadar C (%)


Baja lunak -o,15
Baja liat 0,2-0,3
Baja agak keras 0,H,5
Baja keras 0,H,9
Baja sangat keras 0,9-1,2

Meskipun demikian, untuk perencanaanyang baik, tidak dapat dianjurkan un


memilih baja atas dasar klasifikasi yang terlalu umum seperti di atas. sebaiknya
I

\ 1.3 PorosDe,nganBebanPuntir 5

milihan dilakukan atasdasarstandar-standaryang ada.


Nama-nama dan lambang-lambang dari bahan-bahan menurut standar beberapa
negarasertapersamaannyadenganJIS (standarJepang)untuk poros diberikan dalam
Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Strndrr brjr.

Standar Jcpang Standar Amerika (AISI), Inggris (BS),


Ndma
(Jrs) dan Jerman (DIN)

s25C AisI 1025,Bso6oA25


s30c AISI 1030,85060A30
s35C 4ISI 1035,85060A35,DIN C35
Baja karbon kons-
truksi mesin
S,|(rc AISI 1040,85060A40
s45C AISI 1045,85060A45,DIN C45,CK45
s50c AISI 1050,85060450,DIN St 50.11
s55C AISI 1055,85060455

sF 40,45
Baja tempa ASTMAl05-73
50,55

Baja nikel khrom


sNc BS653M31
sNc22 BSEn36

SNCM 1 AISr 4337


SNCM 2 BS830M3l
SNCM 7 AISI 8645,BS En100D
Baja nikel khrom
SNCM 8 AISI 4340,8S817M40,
E16M{
moliMen
SNCM22 AISI 4315
SNCM23 AISI 4320,BSEn325
SNCM25 BSEn39B

SCr 3 AISI 5135,85530A36


SCr 4 AISI 5140,BS530A40
Baja khrom SCr 5 AISI 5145
SCr2l AISI 5115
SCr22 AISI5l2O

SCM2 AISI4130, DIN 34CrMo4


SCM3 AISI 4135,85708A37,DIN34CrMo4
Baja khrom
SCM4 AISI 4140, BS708M$, DIN42CrMo4
molibden
SCM5 AISI4145. DIN50CrMo4

IJ PorosDenganBebanPuntir

Berikut ini akan dibahasrencanasebuahporos yang mendapatpembebananutama


berupatorsi, sepertipada poros motor dengansebuahkopling.
Jika diketahui bahwaporos yang akan direncanakantidak mendapat beban lain
kecualitorsi, maka diameterporos tersebutdapat lebih kecil dari pada yang dibayang-
kan.
Meskipun demikian,jika diperkirakan akan terjadi pembebananberupa lenturan,
Bab 1. Poros Dan Pasak

Diagram aliren untuk ."r"ooo"k"o poroe dcnganbehenpuotir

S T AR T

I Daya yang ditransmisikan:P ftW)


Putaran poros: n, (rpm)
13 Dameter Porosd" (mm)
'- ;ffi;;;il,,-i.,iiu"i p*".
Jari-jari filet dari poros bertangga
Ukuran pasak dan alur Pasak

3 Daya rencana P, (kW)

4 Momen puntir rencana I (kg mm)

5 Bahan poros, Perlakuan Panas'


kekuatan tdrik d! (kglmm1
Apakah Poros bertangga atau ber-
alur pasak
Faktor' keamanan Sft, Sf,

6 Teganqqn geser Yang diizinkan ro


ftg/mm')

7 Faktor koreksi untuk momen puntir


K,
Faktor lenttrran C,

E Diameter poros d (mm)

9 Jari.-jari filet dari poros'brtangga r


(mm)
Ukuran pasak dan alur Pasak

l0 Faktor konsentrasi tegaugan pcda


poros bertanggaf,pada paspkb

ll Tegangan gesert (kg/min'z)

r- Sf'
12 ' ": c K, t
d" tauf
r

1.3 Poros De.nganBeban puntir

tarikan, atau tekanan, misalnyajika sebuahsabuk, rantai atau roda gigi dipasanglcan
pada poros motor, maka kemungkinan adanyapembebanantambahan
terseuut rtnu
diperhiturrgkandalam faktor keamananyang diambil.
Tara caraperencanaandiberikan dalam sebuahdiagiam aliran. Hal-hal yang perlu
diperhatikanakan diuraikan sepertidi bawahini.
Pertama kali, ambill ah suatu kasus di mana daya P (kW) harus ditransmisilon
dan putaran poros t?1(rpm) diberikan. Dalam hal ini p"tiu Otukukan pemeriksaan
terhadap daya P tersebut. Jika P adalah daya ruta-ratayang diperlukan maka
harus
dibagi denganefisiensimekanis4 dari sistim transmisi untuk mendapatkandaya peng-
gerak mula yang diperlukan. Daya yang besar mungkin diperlukan pada
saat stai,
atau mungkin beban yang besar terus bekerja setelahstart. Dengan iemikian
serinj
kali diperlukan koreksi pada daya rata-ratl yang diperlukan dingan menggunakan
faktor koreksi pada perencanaan.
Jika P adalahdaya nominal output dari motor penggerak,maka berbagaimacam
-
faktor keamananbiasanyadapat diambil dalam perencanaan,sehinggakoreksi pcrtama
dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalahf" (Table 1.6) mala daya ren,:ana
i,
(kW) sebagaipatokan adalah

Pd : f"P (kw) (l .l)


Trbel 1.6 Frktor-frktor koreksidayayrng rkrn ditrrncnrbihra,f.

Daya yang akan ditransmisikan


f"
Daya rata-rata yang diperlukan r,2-2p
Daya maksimumyang diperlukan 0,8-1,2
Daya normal I,G-l,5

Jika daya diberikan dalam daya kuda @s), maka harus dikalilcan dengan
eT35
untuk mendapatkandaya dalam kW.
Jika momenpuntir (disebutjuga sebagaimomenrencana)adalahu (kg.mm) maka

_ (I/1000)(2nnrl60)
.o:_____aE_ (r.2)
sehingla

T : 9,74xtOt& (1.3)
n1

Bila momen rencanaz (kg.mm) dibebankanpada suatu diameterporos d" (mm),


maka tegangangeserr (kglmm2)yang terjadi adalah

T 5,IT
: (1.4)
' 1"a!rcy:E
Tegangangeseryang diizinkan z. (kg/mm2) untuk pemakaianumum pada poros
'lapat diperolehdenganberbagaicara. Di dalam buku ini ro dihitung atas dasarbatas
kelelahanpuntir yang besarnyadiambil 40o/odari bataskelelahantarik yang besarnya
Bab 1. PorosDan Pasak

kira-kira 45o/odari kekuatantarik os Gg/mm'z).Jadi bataskelelahanpuntir edalah l8lo


dari kekuatan tarik or, sesuaidengan standar ASME. Untuk harga l8o/oini faktor
keamanandiambil sebesarl/0,18 : 5,6.Harga 5,6 ini diambil untuk bahanSF dengan
kekuatan yang dijamin, dan 6,0 untuk bahan S-c denganpengaruhmasa,dan baja
paduan.Faktor ini dinyatakandengan,!f,.
. Selanjutnyaperlu ditinjau apakah poros tersebut akan diberi alur pasak atau
dibuat bertangga, karena pengaruh konsentrasi tegangan cukup besar. pengaruh
kekasaranpermukaanjuga harusdiperhatikan.Untuk memasukkanpengaruh-pengaruh
ini dalamperhitunganperlu diambil faktor yang dinyatakansebagaisf, denganharga
sebesar1,3sampai3,0.
Dari hal-hal di atasmaka besarnyaro dapatdihitung dengan

r,: o"f(Sf, x Sfz) (1.5)

Kemudian, keadaanmomen puntir itu sendirijuga harus ditinjau. Faktor koreksi


yang dianjurkan oleh ASME juga diprikai di sini. Faktor ini dinyatakan denganK,,
dipilih sebesarl,0jika bebandikenakansecarahalus,1,0-l,5jika terjadisedikitkejutan
atau tumbukan, dan 1,5-3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau tumbukan
besar.
Meskipun dalam perkiraan sementaraditetapkan bahwa beban hanya terdiri atas
momen puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada kemungkinanpemakaiandengan
beban lentur di masa mendatang.Jika memangdiperkirakan akan terjadi pemakaian
denganbebanlentur maka dapat dipertimbangkanpemakaianfaktor C6yangharganya
dntaru 1,2 sampai.2,3.(Jika diperkirakantidak akan terjadi pembebananlentur maka
C, diambil : 1,0).
Dari petsamaan(1.4) diperolehrumus untuk menghitungdiameterporos 4 (mm)
sebagai

d":
lrL*''"f''' (1.6)

Diameterporos harus dipilih dari Tabel l.7.Pada tempat dimanaakan dipasang


bantalangelinding,pilihlah suatu diameteryang lebih besardari harga yang cocok di
dalam tabel untuk menyesuaikannyadengan diameter dalam dari bantalan. Dari
bantalanyang dipilih dapat ditentukanjarijari filet yang diperlukan padatanggaporos.
Selanjutnyaukuran pasakdan alur pasakdapat ditentukan dari Tabel 1.8.
Harga faktor konsentrasiteganganuntuk alur pasaka dan untuk poros bertangga
fl dapatdiperolehdengandiagramR. E. Peterson(Gambarl.l,1.2).
Bila a atau B dibandingkandenganfaktor keamanan,f, untuk'konsentrasitegangan
padaporos bertanggaatau alur pasakyangditaksir terdahuhi,maka a alau B seringkali
menghasilkandiameterporos yang lebih besar.
Periksalahperhitungantegangan,mengingatdiameteryang dipilih dari Tabel 1.7
lebih besardari d" yang diperolehdari perhitungan.
Bandingkanu and B, dan pilihlah yang lebih besar.
Lakukan koreksi pada Sf2 yang ditaksir sebelumnyauntuk konsentrasitegangan,
denganmengambilr,'Sf2l(uatau p) sebagaiteganganyang diizinkan yang dikoreksi.
Bandingkanhargaini denganx.Ca.K dari tegangangeserx yang dihitung atas dasar
poros tanpa alur pasak, faktor lenturan C6, dan faktor koreksi tumbukan Kr, dan
tentukan masing-masingharganyajika hasil yang terdahulu lebih besar,sertalakukan
penyesuaian jika lebih kecil.

_-b--
G'
T

1.3 Foros Dengan Beban puntir

Tebel 1.7 Dirmeter potos.


(Satuanmm)

4 10 ,22A q 100 *224 400


24 (105) 2&
11 25 42 lt0 250 4m
2@ m
*ll2
l*'
l.
'11,2
t2
28
30
*31,5
32
45

,18
50
120

r25
280
300
r315
450
4ffi
480
'12,5 320 500

1.,,,
6
t4
(15)
t6
35
*35,5

38
55
56

60
130

tq
150
160
3N
1355
360
380
530

560

600
(r7) r70
*6,3 18 63 180 630
19 190
20 2W
22 65 2n
7 70
*7,1
7l
75
8 80
E5'
9 90
95

Keterangan: l. Tanda* menyatakanbahwabilangan yang bersangkutandipilih dari bilangan


standar.
) didalam kurung hanya dipakai untuk bagiandimana akan dipasang
-Bilangan
bantalangclinding.

It
c
6
oo
c
c
a0
o
o
6
c
ca
c
I

o
T
cl Gbr. I.l Fektor komentresi tg.ogrn c untuk
lr
pembebanaapumir statb dari surtu
porosbolrt dngu dur posrl persegi
yeng diberi filet.

0.t2
r
I
r
lo Bab l. Poros Dan Pasak

Tebcl lJ LILunn posek den'elur pasaf,.

Penampong
hmmpeng posak alur pasak

Uluran.ukuran utama (Satuan:mm)

Utuea Ufjts.o lrt0r.tr rood.r rl Ukuru 3trndil A


l"JLuu lcfcrcBi
mhd rrld.r ft
c St !&r dso
,nr b ,4 , Pu.t Flrn.tb Prrt
,!
Pant Plst Prlet Diamctcr pot6 yaDt
b xh d|0 tr krl luncrr tiru prim.tir lun0r tins dspri dipctai dr.

2x2 2 2 0,tG Gal r2 lp 0,5 frHh dsri G8


3x3 I 3 G36 0,0t-
o2s 1,8 rA OB 0,15 " t-10
axa I a t{5 2,5 rJ r2
'i " t0-t2
5xJ 5 5 l(F56 3,0 2,3 t,7 " 12-17
i 6x6 6 6 t+70 3.5 2,8 " t7_22
02, 0,lG
Ox?) 7 7 72 o"o lGto 4.0 3,0 3,5 3O 025 n-25
lx7 t 7 rt-90 4p 3,3 2,4 22-n
l0xt l0 t 2"2-lto 5,0 3,X 2A 3{l3t
12xt l2 t 28-t1o sp 3,3 2,4 38-.14
llx9 ta 9 0,'lo- 35-t60 5J 1t 29 4-fi
02,
0,6(l 0J0
(15x l0) t5 t0 t0, 5p 5,0
'|(Flt0 5,5 5,0 5G55

16x l0 t6 t0 ,15-lt0 6,0 43 3A 5G58


Itxll It ll 5G200 7p 4A 3,4 5H5

l)x 12 x t2 56-m 7,5 19 39 65-75


tlxll z2 ta 63-2fi 9,0 5,4 4l 75-t5
0,6(F 0,4{F
(!l x 16) u t5 162 o.fl, flF2to rp t,0 tJ rp E(FgO
0,60
25xla 25 ta ru-2t0 ep 5A 4l tH5
t,16 n t6 9F320 r0p 6A 5'/t 9t-lt0
32x lt t2 It 9G360 It,0 7A 6A ll0-r30

' , harut d[i[h d|ri angtaongta bcrikut scsuaidcngandaerahyangbersangkutan dalamtabel.


6,t, 10,t2,14,16,1t,n,22,25,?9,32,t6,Q,45,50,56,63,70,90,g0,
100,ll0, 125,140,l@, 1g0,200,220,250,280,
320,360,400.
t
I

1.3 Poros Dengan BebanPuntir ll

Q.
tr

o0
n
o

o
t

o
J
a
E

Gbr. 1.2 Faktor konsennesiteganganp untuk


pembebananpuntir statiC daii suatu
porocbulat dengenpengecilandiame-
ter yang diberi filet.

P
[Contoh 1.1] Tentukan diametersebuahporos bulat untuk meneruskandaya l0 (kW)
^l pada 1450(rpm). Disamping pula akan dikenakannya
' Elgn-gustit*drperkirakan
alur
_be,ban-lentr*r.-Sebuah pasak perlu dibuat, dan dalam sehari akan bekerja selama
8 jam dengantumbukan ringan. Bahan diambil baja batangdifinis dingin S30C.

[Penyelesaian]

O P : l0 (kW), z, : 1450(rpm)
@ f": l'o
'; @ Pa: l,O x 10 : l0 (kW)
,,@ T:9,74 x 105x 10/1450 :6717 (kg'mm)
@ S30C-D,oa : 58(kg/mm2),S/r : 6,0,Sfz :2,0
O @ r": 581(6,0x 2,0) : 4,83(kg/mm2)
@ Ca:2,0 Kr: 1,5
T51 lrlr
O@ 4 : x 2,0x 1,5x 6717 : 27,7(mm)
LO,rr- )
diameterporos d" : 28 (mm)
O Anggaplahdiameterbagian yang menjaditempat bantalanadalah : 30 (mm)
Jari-jari filet : (30 - 28)12- 1,0(mm)
AlurpasakT x4x filet0,4
@ Konsentrasiteganganpada poros bertanggaadalah
1,0128 : 0,034,30128: 1,07,F : 1,37
Konsentrasiteganganpada poros denganalur pasakadalah
0,4128: 0,014,c : 2,8,a > p
@ Dari persamaan(1.4)
r : 5,1 x 67171(28)t : 1,56(kg/mm2)
r
il
il
t2 Babl. PorosDanPasak
tl '

@ 4,83 x 2,012,8:3,45 (kg/mm2)


1,55x 2,0 x 1,5 : 4,68(kg/mm2)
:.ro'Sfz < rC5'Kr-Kembali ke @
@' Anggaplahdiameter4 : 31,5(mm)
o' Diameter bagian bantalan 35 (mm)
Jari-jarifilet (35 - 31,5)12: 1,75(mm)
Alur pasak l0 x 4,5 x 0,6
o' Konsentrasi tegangandari poros brtangga adalah
475131,5 : 0,056,35/31,5: 1,11,f : l,3O
Konsentrasi tegangandari poros denganalur pasak adalah
0,6131,5:0,019,q,:2,7, u > P
I @' t : 5,1 x 67171(31,5)3 : l,l0(kg/mm')
I :
4,83 x 2,012,7 3,58 (kg/mm')
@'
l,l0 x 2 x 1,5:3,3(kg/mm2)
:. qSf2la > t'C6'f', baik
@ 4 : 3l'5 (mm)
s30c-D
Dia^meterporos: 531,5x Q35
Jari-jari filet 1,75(mm)
. Pasak: l0 x 8
Alur pasak: l0 x 4,5 x 0,6

Diameter poros motor dengan daya l0 (kW) x 4 kutub adalah lebih besar dari
630,yaitu $42.

I
I
t 1.4 Poros DenganBebanLentur Murni
i
I
t.l
Gandar dari kereta tambang dan kereta rel tidak dibebani dengan puntiran me-
lainkan mendapatpembebananlentur saja.
Jika beban pada satu gandar didapatkan sebagaill2 dari berat kendaraan dengan
muatan maksimum dikurangi berat gandar dan roda, maka besarnya momen lentur
M1(kg'mm) yang terjadi pada dudukan roda dapat dihitung- l
Dari bahan yang dipilih dapat ditentukan tegangan lentur yang diizinkan oo
(kg/mn). Momen tahanan lentur dari poros dengair diameter 4 (--) adalah z :
(n132)dllmmt;, sehinggadiameterd"yang diperlukan dapat diperoleh dari

Mt Mr lo,zMr
o o-1 7 :@" :T (1.7)

n:\Y,,)'' (1.8)

Dalam kenyataan, gandar tidak hanya mendapat beban statis saja melainkan
juga beban dinamis. Jika perhitungan d" dilakukan sekedar untuk mencakup beban
dinamis secarasederhanasaja, maka dalam prsamaan(1.8) dapat diambil faktor
keamananyang lebih besaruntuk menentukanoo.Tetapi dalam perhitungan yang lebih

b-_ .L i
t- r

t
r
i

lerpust,:kaan
Fiot:r hl i !":ng
1.4 Poros Dengan Beban

teliti, beban dinamis dalam arah tegak dan mendatar harus ditambahkan pada beban
statis. Bagian gandar dimana dipasangkannaf roda disebut dudulcan roda. Beban
tambahan dalam arah vertikal dan horizontal menimbulkan momen pada dudukan
roda ini.
suatu gandar yang digerakkan oleh suatu penggerak mula juga mendapat beban
puntir. Namun demikiart gandar ini dapat diperlakukan sebagaiporos pengikut dengan
jalan mengalikan ketiga momen tersebut di atas (yang ditimbulkan oteh gaya-giya
statis,vertikal dan horizontal) denganfaktor tambahan(faktor m) dalam rauef t.g-.-
Tebel1.9 Fektortambohrntegmgrnpadagrndar.

Faktor tambahan
Pcmakaian gandar
teganganzr

Gandarpengikut (tidak termasukgandar


lengan rem cakera) 1,0

Gandaryang digerakkan; ditumpu pada ujungnya l,l-1,2

Gandar yang digerakkan; lenturan silang l,l-12


Gandar yang digerakkan; lenturan terbuka 1,2-1,3

Lambangdari masing-masingbagianperangkatroda diberilcandalam Gambar 1.3.


Rumus perencanaangandar diberikan dalam JIS 84501. Tata cara perencanaan
denganmenggunakanrumus-rumustersebut ditunjukkan dalam suatu diagram aliran
(Diagram 2).

Gbr.l.3 Gra&r.

Rumus.rumusdari JIS E4501diberikan di bawahini, sedangkanarti dari lambang-


lambangnyadapat dilihat di dalam diagram aliran.

M t: (j - ilwl4 (l.e)
M 2: avMl (1.10)
P: at W (1.l t)
Q o: P (h b ) (r.r2)
Ro :P(h+r)ls
r -

r
]

r.. a :
.t

' . .. '' - ' ' " Bab l. Poros Dan Pasak

2. Diagram aliran untuk merencanaksnporos denganbebanhntur nuni

S T AR T

Bebanstatis pada satu gandar lV(kg)


Jarak telapak roda g (mm) 9 Diameter tumpuan roda d" (mm)
Jarak bantalan radial j (mm)
Tinssi titik berat II (mm)
kerja maks. Iz (km/h) Tegangan lentur Pada tumpuan
feiiatan
rods di sebelahdalam naf roda o5
Jari-jari telaPak roda r (mm)

Momen pada tumpuan roda kerena ll Faktor keamanankelelahann


beban statis Mt (kg mm)

L getaranvertikal J-n 12 n'. I

13 Diameter tumpuan roda d" (mm)


4 Momen Pada tumPuan roda karena Bahan poros
gayavertikal tambahan M, (kg mm) Perlakuanpanas

5 Jarak dari tengahbantalanke ujung


luar naf roda a (mm)
Panjang naf roda / (mm)

6 Bebanhorisontal P (kg)
Bebanpada bantalan karena beban
horisontal 0o Gg)
Beban pada telaPak roda karena
bebanhorisontal Ro Gg)

7 Momen lentur Pada naf tumPuan


roda sebelah dalam karena beban
1 horisontal M. (kg mm)

l
8 Macam, Pemakaian, bahan, Per-
lakuan Panasdari roda
Tesanean lentur Yang diizinkan
;il;i ma"am roda oru (kg/mm')
Faktor tambahan untuk tegangan
menurut Pernakaianroda z
1.4 Poros Delrcan Beban Lcntur Murni t5

Mt: Pr + Qo@+ /) - Re(a* t) - (i - ill}l (r.14)


Harga ay dan cl diberikan dalam Tabel 1.10.
Harga teganganyang diizinka;r.6y6(kg/mm2) dari suatu dudukan roda tcrhadap
kelelahandiberikan dalam Tabel l.l l.
. Tabel l.l0 cye ep

Kecepatan kerja max. (km/jam) dy lr1

120atau kurang 0,4 0,3


t2vrffi , 0,5 0,4
160-190 ' 0,6 0,4
190-210 0,7 0,5

Trbel l.l1 Tegrngrnyrry dlperbolchlmprdr hhn jdlr.

Bahan gandar Tegangan yang diperbolehkan,


or, (kg/mm2)

Kelas I 10,0
Kelas 2 10,5
Kelas 3 I1,0
Kelas 4 15,0

Dari hal-hal di atasdapat disimpulkanbahwa

o,=lYr*,
^(M,* M,+ M))''' ( l.lt

setelah d" ditentukan maka teganganlentur o6(kg/mm2) yang terjadi poda dudukan
roda dapat dihitung. selanjutnya jika oy6lo6samadenganI atau lebih, maka

_ 10,2m(Mr I Mz + M)
.-r: 71 (r.16)

n: owb> l (1.17)
C 6-

Berikut ini diberikan contoh rencanasederhanatanpa mempergunakanDiagram 2.

[contoh 1.2] sebuah kereta tambang beratnya 2,6 ton memakai 2 gn&r dengan
4roda. Gandar tersebuttetap, dan beratnyasendiri 950(kg). Lebar ret6l0(mm) dan
jarak tumpuan pada gandar dengan penampangpeseg adalah 420 (mm).
ntopoun
diameter gandar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasaog pod"
jarak285 (mm) dari tengahgandar?(Gambar 1.4)

[Penyelesaian]Beban pada gandar adalah (950 + 2ffi)12 = lz?s(kg). panjang


lenganmomen pada bantalan rol kerucut adalah (61012\- 2gs zo (mmi. nesarnyi
momenlentur -

M : (177512)
x 20 : 12750(kg.mm)
r
I
;

I'
l5
Bab 1. Poros Dan pasak

Gbt. f.,f f,.rcir 3rnDlr3.


Jika bahanyang dipakai
adalah
S45C,maka or : 5g (kg/mm2;.
Jikafaktorkeamananuntukbeban ,ruri,a"Lu' o ii.'ili.;or perkarian
diambil4'
sehingga
t"i"."r,"r" menjadi untuk
n'ilriffiTs 6 x 4 : Z4,maka oo: Jgrl -
Dari persamaan(l.g)

, f lo,2 tr/r
* = x tTzsnl : 42,3(mm)
--r4i (mm)
LT Jawaban:
as(nrn)
(C-atatan:Dalamkenv
uuo,"ruivuie?;'j,ffi:lffif"f*kai diameter
60mmsebagai
hasildariperhitunsan
Berikut ini diberikan contoh
penggunaanDiagram2. l.
[contoh r'3] Gandar dari sebuah
kendaraanrer sepertidiperrihatkan
daram Gambar
i;?"Tl,tl11*tffl*:"b:;i;,tr-ii.rir91-"rl"ahi"i",e;ndarpadaduduk
dianggapsebesar
dari JISE4so2r"u. rfru. roo(tm/tj, ;;;.#1"" gandardiambit

Gbr' l'5 Gamber untul contoh13.


[Penyelesaian]

h : 970(mm), : loo (km/h);'r


: 430(mm)
- -y
l12o
0 tt, :2! _a--__ x 12000
@ _-r
:2,43 x 106(kg.mm)

,e;'-
!-

1.5 Poros Dengan BebanPuntir Dan Lentur

^ @ Q , y: 0, 3, d r: 0 ,4
@O Mz :0,3 x 2,43 x 106 : 0,729 x 106(kg.mm)
O a: 345( m m ),/-1 2 8 (mm)
Ai @ P : 0,3x12000: :600(kg)
Qo : 3@Ox 97011930: 1809(kg)
Ro : 3600 x (970 + 430\lll20 : 4500(kg)
A Ms:3600 x 430+ l8l0 x (345+ 128)- 4500x {345 + 128- (810/2)}
: 2,188x 106ftg.mm)
@ Porospengikut, Kelas 3,6wt : l l (kg/mm2)
Untuk poros pengikut m : I
I x(2,43+0,972+2,188) x 106'11i3
O O-rll0,2x :173(mm)--+175(mm)
L lt-]
10,2 x I x (2,43 + 0,972 + 2,188) x 106
@ 0 b: :10,64 (kg/mm,)

@ n : 11110,64:1,03,baik
@ Ditentukand": 175(mm), Kelas 3

15 Poros DenganBebanPuntir Dan Lenfur

Porospadaumumnyameneruskandayamelaluisabuk,roda gigi dan rantai. Dengan


ddmikian poros tersebutmendapatbebanpuntir dan lentur sehinggapada permukaan
poros akan terjadi tegangangeserz(: TlZr) karcna momen puntir T dan tegangan
o(: MIZ) karenamomenlentur.
Untuk bahan yang liat seperti pada poros, dapat dipakai teori tegangangeser
maksimum

f
-max
:-
,/rc
2

Pada poros yang pejal denganpenampangbulat, o : 32 Mlnd? dan r : 16 Tlnd3,,


sehingga

r-",: (\lld:)JW

Bebanyang bekerjapada poros pada umumnyaadalahbebanberulang.Jika poros


tersebutmempunyairoda gigi untuk meneruskandaya besarmaka kejutan berat akan
terjadi pada saatmulai atau sedangberputar.
Dengan mengingatmacam beban, sifat beban, dll., ASME menganjurkansuatu
rumus untuk menghitungdiameterporos secarasederhanadimana sudahdimasukkan
pengaruhkelelahankarenabebanberulang.Disini faktor koreksiK, untuk momenpuntir
sepertiterdapat dalam persamaan(1.6) akan terpakai lagi. Faktor lenturan C6 dalam
perhitunganini tidak akan dipakai, dan sebagaigantinya dipergunakanfaktor koreksi
K, untuk momenlenturyang dihitung. Padaporos yang berputardenganpembebanan
momenlentur yangtetap,besarnyafaktorK^adalah 1,5.Untuk bebandengantumbukan
ringan K, terletak antara 1,5 dan 2,a, lan untuk beban dengantumbukan berat l(.
terletakantara2dan3.
t-
I
I

F
t8 Bab 1. Poros Dan Pasak

Dengan demikian persamaan(1.18) dapat dipakai dalam bentuk

?-"*: (5,lld:)J@W@F (1 . 1 e )
Besarnya rmaxyang dihasilkan harus lebih kecil dari tegangan geser
yang diizinkan
ro. Harga-harga K, telah diberikan dalam pasal 1.3.
Ada suatu cara perhitungan yang populer dimana dicari lebih dahulu
momen
puntir ekivalen yang dihitung menurut teori tegangangeser
maksimum, dan momen
lentur ekivalenyang diperolehdengapteori tegangannormal maksimum.
Selanjutnya
diameter poros ditentukan denganmenganggapbahwa kedua momen
di atas seolah-
olah dibebankanpada poros secaraterpisah.Dari keduahasil perhitungan
ini kemudian
dipilih harga diameter yang terbesar. Namun demikian, pemakaian
rumus ASME
lebih dianjurkan dari pada metodaini.
Dari parsamaan (1.19)

d"2 [(5,rlr
")J@ +@g1r rt (1.20)
Besarnyadeformasiyang disebabkanoleh momenpuntir pada poros
harusdibatasi
juga. untuk poros yang dipasangpada mesin umum
dalam lonaisi kerja normal, be-
sarnya defleksipuntiran dibatasi sampai0,25 atau 0,3 derajat. untuk poros
panjang
atau poros yang mendapatbebankejutanatau berulang,hargatersebut
narusOinurangl
menjadi ll2 dart harga di atas.Sebaliknyadapat te4ad1,pad-aporos transmisi
di dalam
suatupabrik, beberapakali harga di atas tidak menimbulkanliesukaran
apa-apa.
Jikb 4 ada]ahdiameterporos (mm), 0 defleksipuntiran (.), / panjangporos
(mm),
Zmomen puntir (kg.mm), danG modulusgeser(kg/mm11,
^ii-'

e:58 4# (t.2r)

Dalam hal baja G : 8,3 x 103(kglmm2).perhitungan0 menurut


- rumus di atas
dilakukan untuk memeriksaapakah harga yang diperolehmasih
di bawah batasharga
yang diperbolehkanuntuk pemakaianyang bersangkutan.Bila g
dibatasisampai0.25"
untuk setiapmeterpanjangporos, maka dapat dipiroleh persamaan

d " > 4 ,1 \ft

_. Kekakuan poros terhadap lenturan juga perlu diperiksa. Bila suatu poros baja
ditumpu oleh bantalan yang tipis atau banlalan yang mapan
sendiri, maka lenturan
porosl, (mm) dapat ditentukan denganrumus berikut.

! :3,23" to-^o!ail| (r.22)

di mana 4 : diameter poros (inm), / : jarak antara bantalan penumpu


(mm), ^F=
beban(kg), l, danI, : jarak dari bantalanyangbersangkutan
ke titii<pembebanan(mm).
Perlu dicatat bahwatermasukbebanF dalam ru.u, di atas
aaaun guyu-guyitui,
sepertigaya dari roda gigi, tegangandari sabuk dan berat puli
besertasabuk, berat
poros
_sendiri,dll. Jika beberapada'i gaya-gayatersebut u&e4a di antara bantalan
atau di luarnya, maka perhitungan harus didasarkanpada gaia
resultantenya.Bila
gaya bekerjadalam berbagaiarah, perlu ditentukairkomponei
vertikal dan horizontal
I ttlif:r l'eipusr-.,karn
Umum
1.5 porosDengannetan rurltir D* L"nt# {"i h{alrng
19
dan resu\tantenya, dan se\anjutnya dihitung lenturan yang akan
terjadi dalam arah
vertikal dan horizontal. Jika berat poros sendiri tidal dipat
diabaikan, maka pe_
nambahangayavertikar dengan r12berat poros tersebutdapat
dianggapcukup.
Bila suatu poros panjang ditumpu secarakaku dengan't^ouil'ojt^u
J.oLn .u."
lain, maka lenturannyadapat dinyatakandenganrumus berikut.

Ft?rt
l:3,23 x l0-a
w (r.23>
GayaFdihitung dengancara sepertidiutarakandi atas.
Dalam persamaan(r.22) lenturan yang terjadi perlu dibatasi
sampai0,3-0,35(mm)
atau kurang untuk setiap I (m) iarak bantalan, untuk poro,
transmisi umum Oengan
bebanterpusat'Syaratini bila dipenuhitidak akan memperburuk
kaitan antarapur"nlun
roda gigi yang teliti. Bila celah antara rotor_dan rurnah merupakan
masalah,seperti
padaturbin, maka batastersebuttidak borehlebih dari 0,03-0,ii
lmmTm).
poros putaran tinggi, putaran kritis sangatpenting untut
_Untuk aiperhitungkan.
Pada mesin-mesinyang dibuat secarabaik, putaran kerja
di dekat atau di atas
putaran kritis tidak terlalu berbahaya.Tetapi, demi keamanan,
dapat diambil pedoman
secaraumum bahwaputaran kerja poros maksimumtidak bolehn'"t"Ui6i
s0(%i putaran
kritisnya.
Misalkan ada suatu bebanterpusatyang berasaldari berat rotor,
dil. yang bekerja
di suatutitik pada sebuahporos. Jika beratleban tersebutoinyaiatcan
jarak antarabantalan/ (mm), dan diameterporos yang dengan rv (ke),
seragamd, (mm),sertapenumpu-
nya terdiri atas bantalantipis atau mapan sendiri, rnutu putu.un
t riti, poros tersebut
nf" (rpm) adalah

N":527N&F (r.24)
Perludiperhatikanbahwadalampenentuanputarankritis, gayayang
diperhitungkan
hanyalahgaya berat dari masaberputar yang membebanipoios
sa;a,s"dangkanlaya
luar sepertiyangterdapatdalampersamaan(r.22) dan(r.23itidak
ada sangkul_puutiry".
Berat poros sendiri dapat diabaikanjika cukup kecil. tetapi jika
dirasa-cukupuasar
dibandingkandenganberat masayang membebaninya,
berat poros ter-
sebutdapat ditambahkanpada berat bebanyang ada. ^^iuilzdari
Jika bantalan cukup panjang dan poros ditumpu secarakaku,
maka putaran
kritisnya adalah

,a, f-

N^: t
527ffiait I
' IJrl WtLt2 (t.2s)

Bila terdapat beberapabenda berputar pada satu poros, maka


dihitung lebih dahulu
putaran-putaran kritis N"t, N"z,N"g,' '., dari masing-masing
bendatersebutyungseorah-
olah beradasendiripada poros. Maka putaran kritis keseluruhan
dari sistimr/"e adalah

I
Nio h,. iT'.iT {t.26)

Harga N"o dari rumus ini kemudian dibandingkan dengan putaran


maksimum se_
sungguhnyayang akan dialami oleh poros.
*,-r'i.t
!- ' ', :'i baU t. Poros flan Pasak
?n

3. Diegnn dirrn untul Ecttncrnrkrn poros denptr behn puntir den hntur

S T AR T

Daya yang diransmisikan P (k$f) 14 Defleksi Puntiran 0(")


Putaran poros n1 (rPm)

3 Daya rencana Pd (kW)

4 Momen rencana I (kg mm)

'6
Perhitungan bebanhorisontcl
Perhitungan beban vcrtikal

l8 Berat masing-masing bcnda


yang berputar W, (kg)

19 Putaran kritis untuk masing


E Gambar bidang momen lentur bendayg berPutarJV",(rpm)

20 Putaran kritis sistem if* (rpm)

ftt

10 Bahan poros 21
N_
Perlakuan Panas
Kekuatan tarik o" (kg/mm2)
Apakan ada tanggaatau alur Pasak
Faktor keamanan Sfr, Sf,

22 Dianetet poros d(mm)


1l Teganganlentur yang diizinkan o" Bahan poros
(kg/mm') Perlakuan panas

12 Faktor koreksi lenturan K'


Faktor koreksi Puntiran K,

13 Diameter Porosd (mm)


1.5 Poros Dengan Beban Puntir Dan Lentur 2l

Urutan perencanaansepertidi atas tersusundalam Diagram 3. Contoh di bawah


ini akan memperjelasapa yang dibahasdi atas.

[contoh 1.4] Sebuahporos ditumpu oleh 2 buah bantalan pada jarak I (m). Dua
bluahpuli sabuk-v dipasangpada jarak 300(mm) dan 200 (mm) dari masing-masing
bantalan, di mana gaya mendatar dan gaya tegak pada sabuk-V adalah sepertiyang
diperlihatkan dalam Gambar 1.6. Hitunglah diameter poros yang diperlukan untuk
meneruskandaya sebesar18 (kW) pada 300(rpm). Bahan poros diambil S30C. Jika
"! defleksipuntiran dibatasisampaiI derajat,berapabesardiameterporos yangdipandang
cukup? Jika berat puli sabuk I adalah 25(kg), berapakahkecepatankritis poros?
Apakah poros dalam contoh ini cukup aman?

Gbr. f.5 Conroh1.4.

[Penyelesaian]

O P : 18(kW), n, : 300(rpm)
@ f": 1,4
@ Pa: 1,4 x 18 : 25,2(kW)
@ T :9,74 x lOs x 25,21300:81820(kg.mm)
O Bebansepertiyang diperlihatkandalam Gambar 1.6
@ Hr :215 (kg) n : 403(kgl
'
Hz : 270(ke) -' Yz : 35 (kgl
2l5x7Co+27Ox2N
A .Rr r : : zo5(kg)
1000
Rnz: Qls + 270)- 205:280 (kg)
2103x700*35x200
Rvr : : zg9(kg)
1000
Rvz (403 + 35) - 289 : 149(kg)
-
@ Gambarkandiagram momen lentur (Gambar l.Z)
Dari diagram momen lentur, harga-hargamomen lentur horizontal dan vertikal
pada posisi puli I dan puli II adalah
Mnr :205 x 3CI : 61500(kg.mm)
Mnz :280 x 200 : 56000(kg.mm)
Myr :289 x 300 : 86700(kg.mm)
Mvz : 149 x 2I0/':-:29800(kg.mm)
O Momen lentur gabunganadalah
Mnr : {i-I5mITTF6-mF : 106300
(kg.mm)
Mnz: J(smf@900F : 63400
(kg.mm)
l
l

22 Bab 1. Poros Dan Pasak

Mn :615S

Gbr. 1.7 Diagram momct! lentur drri contoh.

r = 29t00 (kg mm)

@ Bahanporos S30C,on: 55 (kg/mm2).


Porosharus diberi tanggasedikit pada tempat puli'
Puli ditetapkandenganPasak.
s , - 6 ,0sfz:2
, ,0
@ rao: 551(6,0 x 2,0): 4,58(kg/mm2)
@ K^ - 2,0,Kr: 1,5
q9 Dari persamaan (1.20)
d": f(5,114,5s)j fr/3 : 64,9(mrn) -- 65 (mm)
poros'
Konsentrasitegangandi alur pasakadalahlebih besardari pada di tangga
Dari Tabel 1.8,alur Pasakadalah
18 x 6 x 1,0 (1,0Jari-jarifilet)
l,0165:0,015. Dari Gambar1.2,a :2,85
16 : 4,55(kg/mm2)
r :;6f (1,5 x 8l
JQ,o x lo6olo)2*
Jikaq' Sf2 dibandingkandengant'a, 4,58 x 2 < 4,55 x 2,85
Suatudiametersebesar{70 tidaklah cukup, dan kita coba$75'
Alur pasak20 x 7 x 1,0,1,0/75: 0,013,a :2,86
16
t :;;Ei x 244967:2,96(kg/mm2)

4,58x 2>2,96 x 2,86,baik


@ PerhitungandefleksiPuntiran
G : 8,3 x 103(kg/mm2)
81820x 1000
o :584ffi :0,18' l.
@ 0,18' < 0,25" baik
tipis'
@ Bantalanyang dipakai pada kedua ujung poros dianggap
(kg)'
Gaya resultantedari komponenhorizontal yang bersangkutan:a85

Padatitik pusatgaya: 3N +Hx 500 : 584(mm), 1000- 584 : 416 (mm)

Gaya resultantedari komponenvertikal yang bersangkutan:a38Gg)'


Karena gaya ini lebih kecil dari komponen horizontal maka diabaikan.
F
I
r-

1.6 Macam-macam
Pasak 23

Perhitungandefleksi:Dari persamaan(1.22)
. 485 x 5842x 4162
! : 3,23 x l0-" * : 0,29(mm)
ZSa,
yll :0,2911 :0,29 (mm/m) 'OOO-
@ 0,29 < (10,3-0,35),baik
@ Berat bendayang berputar: Wt : ZS(kg), Wz : 20 (kg)
Beratporos:W,: (nl4) x 7,52x 100x ?,86/1000:34,7(kg)
Setengahdari berat tersebut dianggap bekerja di tengah poros sebagaibeban
terpusat.
@ Kecepatan kritis dari masing-masingbendayang berputar adalah
7s2 n 0fro
N.r : 52700-----jj-300 8930(rpm)
x 700J;:

N"2 : s2700--E-ffi)* : 13000(rpm)

i52 lt00o
N"r : s2700-----::-Jjd : e000(rpm)
I I I I
@ Dari persamaan(1.25),N% *
(8e30)z * (oob6;,
Groory
t-
l0-" x (0,0125+ 0,0059+ 0,123)
tt-r"o:
N3o:106x32,5733
N"o : 5707(rPm)
@ 30015707 <<(0,6 - 0,7),baik
@ d":75 (mm);S30C

Diameter poros yang direncanakandengan cara ini akan lebih besar dari hasil
yangdiperolehdengancaraperhitunganlain. Hal ini disebabkanoleh faktor konsentrasi
tegangandari Petersonyangbesarpada alur pasak.ASME menganjurkanagartegangan
puntir yang diizinkan pada permukaanporos yang menggunakanalur pasak diambil
75 (%) dari poros tanpa alur pasak. Dengan lain perkataan,faktor keamananuntuk
ini adalah110,75: 1,33.
Seperti ditunjukkan dalam contoh ini, bila daya diteruskan oleh sabuk, maka
tumbukan dapat diserap oleh sabuk itu sendiri, sehinggaporos dapat dibuat sedikit
lebih kecil. Bila daya diteruskan oleh roda gigi atau rantai, maka tumbukan akan
dikenakanlangsungpada poros hinggakondisi pembebanannya lebih berat.

1.6 Macam-macamPasak
Pasakadalah suatu elemenmesin yang dipakai untuk menetapkanbagian-bagian
mesinsepertiroda gigi, sproket,puli, kopling, dll. pada poros. Momen diteruskandari
poros ke naf atau dari naf ke poros.
Fungsiyang serupadenganpasakdilakukan pula.olehseplain(spline)(Gambar 1.8)
dan gerigi(serration,Gambar 1.9)yang mempunyaigigi luar pada poros dan gigi dalam
denganjumlah gigi yang samapada naf dan salingterkait yang.satu denganyang lain.
Gigi pada seplain adalah besar-besar,sedangpada gerigi adalah kecil-kecil dengan
24 Bab 1. Poros Dan Pasak

Lubang
Poros

N% @mn
i -\\K ..
(a) Alur persegi

Lingkaranjarak bagi

Gbr. 1.9 Gerigi (serration).

Lingkaran dasar
i
-L'
(b) Alurinvolut
Gbr. l.t Sephin(spline).

jarak bagi yang kecil pula. Kedua-duanyadapat digeser secaraaksial pada waktu
meneruskandaya.
Dalam pembahasandi sini hanya akan diuraikan tentangpasak saja. Pasakpada
umumnya dapat digolonglan atas beberupamacam sbb.: (Gambar 1.10). Menurut
letaknya pada poros dapat dibedakanantara pasak pelana,pasak rata, pasak benam,
dan pasaksinggung,yangumumnyaberpenampangsegiempat.Dalam arah memanjang
dapat berbentukprismatisatau berbentuktirus. Pasakbenamprismatisadayangkhusus
dipakai sebagaipasakluncur. Di sampingmacamdi atasada pula pasaktemberengdan
pasakjarum.
Pasak luncur memungkinkan pergeseranaksial roda gigi, dll. pada porosnya,
seperti pada seplain, Yang paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat
meneruskanmomenyang besar.Untuk momendengantumbukan, dapat dipakai pasak
singgung.

Pasak benam

(c)

Gbr. l.l0 Macamorcrn 1ol.


T-

1.7 Hal-hal Penting Dan Tata Cara Pere,ncanaan


Pasak 25

1,7 Hal-hal PentingDan Tata Cara PerencanaanPasak


Pasakbenammempunyaibentuk penampangsegiempat di mana terdapat bentuk
prismatisdan tirus yang kadang-kadangdiberi kepalauntuk memudahkanpencabutan-
nya. Kemiringan pada pasaktirus umumnya sebesarl/100, dan pengerjaanharus hati-
hati agar naf tidak menjadieksentrik.Padapasak yangrata, sisi sampingnyaharus pas
denganalur pasak agar pasak tidak menjadi goyah dan rusak. ukuran dan bentuk
standarpasak diberikan dalam Tabel 1.8. Untuk pasak, umumnya dipilih bahan yang
mempunjai kekuatan tarik lebih dari 60 (kg/mm2), lebih kuai dari pada porosnya.
Kadang-kadangsengajadipilih bahan yang lemah untuk pasak, sehinggapasak akan
lebih dahulu rusak dari pada poros atau nafnya. rni disebabkanharga pasak yang
murah sertamudah menggantinya.
Sebagaicontoh ambillah suatu poros yang dibebani denganpuntiran murni atau
mfuFn antarapuntiran dan lenturan,dimana diameterporos dan pasaksertaalurnya
akan ditentukan.
JIka momen rencana dari poros adalah z(kg.mm), dan diameter poros adalah
4 (mm), maka gayatangensialF (kg) pada permukaanporos adalah

F:#) (r.27)

Menurut lambang pasak yang diperlihatkan dalam Gambar l.ll, gaya geser
bekerjapada penampangmendatarb x /(mm2) oleh gaya rGg).Dengan demikian
tegangangeserrk (kg/mm2)yang ditimbulkan adalah

F
'k- bl
Dari tegangan geser yang diizinkan rka(kg/mm2), panjang pasak /, (mm) yang
diperlukan dapat diperoleh.

F
a . > -:
-* b.l, (r.28)

Gbr. l.l1 Gaya geserprdr penk.

Harga qo adalahharga yang diperolehdenganmembagikekuatan tarik o, dengan


falitor keamanansf,a x sfrr. Harga
^!f,, umumnyadiambil 6, dan sfr2 dipilih
l-1,5 jika bebandikenakansecaraperlahanJahan,antara 1,5-3jika dikenakandengan^niuru
tumbukanringan, dan antara 2-5 jika dikenakansecaratiba-tiba dan dengantumbukan
berat.
Selanjutnya,peihitunganuntuk menghindarikerusakanpermukaansampingpasak
karenatekananbidangjuga diperlukan.
Bab l. 'Poros DanPasak

Diagram diran untuk merencenlkan pasak dan alur pasak

S T AR T

I Daye yang akan ditransmisikanP 14 Harga terbesar dari antara /, dan


(k!v) l, L (mm)
Putaranporosnt (rPm)
15 PanjangPasakIn (mm)

/' bld":Q,25-
3 Daya rencanaPd (kW)
16 -.915
4 Momen rencana7 (kg mm)

5 Bahan poros, Perlakuan Panas


Kekuatan tarik ou(kg/mm2)
Apakan ada tanggaatau alur Pasak 17 Ukuran pasakD xi
Faktor keamananSf', Sft Panjang pasak /* (mm)
Bahan pasak,perlakuanPanas

6 Tegangangeserporos yang diizinkan


r* (kg/mm')

7 Faktor koreksi untuk PuntiranK,


' Faktor lenturan Co

l0 Pasak: lebar Dx tinggi I


Kedalaman alur Pasak Poros 4,
Kedalaman alur Pasak naf l,

ll Bahan pasak,PerlakuanPanas
Kekuatan tarik o"(kg/mm2)
Faktor keamanan Sfn, Sfo,

l2 TekananPenhukaan^PasakYang
diizinkan p, (kg/mm')
TegangangeserPasakYang
diizinkan tr, Gg/mm')

13 PanjangPasak,dari tegangan
geseryang diizinkan /t (mm)
PanjangPasak,dari tekanan
PermukaanYangdiizinkan /r (mm)
I
i

1.7 Hal-halPentingDan Tata Caraperencanaan


pasak 27

Gaya keliling lr (kg) yang sama sepertitersebut di atas dikenakan pada luas per-
mukaan samping pasak. Kedalaman alur pasak pada poros dinyatakan dengan /r,
dan kedalamanalur pasak pada naf denganrr. Abaikan penguranganluas permukaan
oleh pembulatansudut pasak.Dalam hal ini tekananpermukaanp (kg/mm2)adalah

P : l;7, utavD Q'29\

Dari hargatekananpermukaanyang diizinkanp,(kg),panjang pasakyang diperlukan


dapat dihitung dari

Po 2
I x (t, atau tr) (l.30)

Harga poadalahsebesar8 (kg/mm2)untuk poros dengandiameterkecil, l0 (kg/mm2)


untuk poros dengandiameterbesar,dan setengahdari harga-hargadi atasuntuk poros
berputarantinggi.
Perlu diperhatikan bahwa lebar pasak sebaiknya antara 25-35(%) dari diameter
poros, dan panjangpasakjanganterlalu panjang dibandingkandengandiameterporos
(antara 0,75 sampai 1,5d"). Karena lebar dan tinggi pasak sudah distandarkan,maka
bebanyangditimbulkan olehgaya.Fyangbesarhendaknyadiatasidenganmenyesuaikan
panjang pasak. Namun demikian, pasak yang terlalu panjang tidak dapat menahan
tekananyang meratapada permukaannya.Jika terdapat pembatasanpada ukuran naf
atauporos,dapatdipakai ukuran yangtidak standarataudiameterporosperlu dikoreksi.
Tata caraperencanaandiberikan di dalam Diagram 4.

[Contoh 1.5] Tentukan bahan dan ukuran suatupasakuntuk poros yang meneruskan
daya sebesar10(kW) pada 1450(rpm). Panjangpasak benam tidak boleh lebih dari
1,3kali diameterporos.

[Penyelesaian]

O P : l0 (kW), n, : 1450(rpm)
@ f":l
@ Pa: 1,0 x l0: lQ(kry)
@ T:9,74 x 105x l0lt450: tilT (kg.mm)
@ S30C-D: or : 58 (kg/mm2),S.ft : 6, Sfz : 2
@ t* : 58/(6,0x 2,0) : 4,83(kg/mm2)
@ Kt:2, Ct:2
T 5.1 ltlr
@ o':L#x 2 x 2 x e tn : 3 0 ,4( m m )31,5( m m )
--+
)
O F : 6717 : a26gg)
l(31,512)
@ Penampangpasak 10 x 8,
Kedalamanalur pasakpada poros tr : 4,5 (mm)
Kedalamanalur pasak pada naf tz : 3,5 (mm)
@ Jika bahanpasakS45Cdicelupdingin dan dilunakkan, maka
on:70 (kg/mm2), Sfr : 6, Sftz:3, Sf*r.Sf*z:6 x 3 : 1g
@ Tegangan geser
yang diizinkan rr, : 70118: 3,9(kg/mm2)
I
\1!F;
T

r
ii Bab l. Poros Dan Pasak

Tekanan permukaan yang diizinkan po : 8 (kg/mm2)


L)6
@ t : Vft3 3,9 i. tr 2lo,9 (mm)
426
P: S 8'o ." l" Z 15'2(mm)
4;3p
@ / :, 15,2(mm)
@ /r : 25 (mm)
@ bfd" = l0l3l,5 :0,317,0,25 < 0,317< 0,35,baik
lkld": 25131,5:0,817,0,75< 0,794< 1,5,baik
Ukuran pasak: 10 x 8 (standard)
Panjangpasakyang aktif: i5 (mm)
Bahanpasak: S45C,dicelupdingin, dan dilunakkan.
29

BAB 2. KOPLING TETAP

Kopling tetap adalah suatu elemenmesin yang berfungsi sebagaipenerusputaran


dan daya dari poros penggerakke poros yang digerakkan secarapasti (tanpa terjadi
slip), di mana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat
sedikit berbedasumbunya.Berbedadengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan
dan dihubungkanbila diperlukan,maka kopling tetap selaludalam keadaanterhubung.

2.1 Macam-macamKoplingTetap

Kopling tetap mencakup kopling kaku yang tidak mengizinkanketidak lurusan


kedua sumbuporos, kopling luwes(fleksibel)yang mengizinkansedikit ketidak lurusan
sumbu poros, dan kopling universalyang dipergunakanbila kedua poros akan mem-
bentuksudutyangcukup besar(Gambar2.1).
a

(a) Kopling kaku


(1) Koplingbus' (2) Kopling flenskaku (3) Koplng flens tempa.
(b) Kopling luwes
(l) Kopling flensluwes (2) Koping karet ban
(3) Kopling karet bintang (4) Kopling gigi (5) Kopling rantai
(c) Kopling untversal
(l) Kopling universalHook (2) Kopling universalkecepatantetap
-

2J Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap

Dalam merencanakansuatukoplingletap, hal-halberikut ini menjadipertimbangan.


l) Pemasangan yang mudah dan cepat.
2) Ringkasdan ringan.
3) Aman pada putaran tinggi; getarandan tumbukan kecil.
4) Tidak ada atau sesedikitmungkin bagianyang menjorok (menonjol).
5) Dapat mencegahpembebananlebih.
6) Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi
pemuaia4karenapanas,dll.

23 Kopling Kaku

Kopling kaku dipergunakanbila kedua poros harus dihubungkan dengansumbu


segaris.Kopling ini dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik.
Kopling flens kaku terdiri atas naf denganflens yang terbuat dari besi cor atau
baja cor, dan dipasangpada ujung poros dengandiberi pasak sertadiikat denganbaut
pada flensnya.Dalam beberapahal naf dipasangpada poros dengansambunganpres
atau kerut.
30 Bab2. Kopl Tetap

(a-l) Kopling bus


(a-3) Kopling flens
(a-2) Koplirig flenskaku

Bus karet
atau kulit

(b-2) Kopling karet ban Kopling karet

(b-1) Kopling flensluwes

(b-4) Kopling gigi

Tempat nipel pelurtas'


(c) Koplinguniversa!
Hook

Gbr. 2.1 Macem-mlcarn kopling tetNp.


4

Kopling ini tidak mengizinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros
sertatidak dapatmengurangitumbukan dan getarantransmisi.Padawaktu pemasangan,
sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakansegarisdengan tepat sebelum
baut-bautflensdikeraskan.
Tabel2.1menunjukkan bentuk dan ukuran kopling flenskaku.
Tata caraperencanaandisusun sebagaidiagram aliran di dalam Diagram 5. Tata
cara ini sudahbarangtentu dapat disusunlain, yaitu secaralebih sederhanaatau secara
lebih terperinci.Urutannyapun dapat dirubah.
Mula-mula perlu diketahui besarnyadaya dan putaran yang akan diteruskanporos
penggerak.Jika diameter poros penggeraksudah tertentu seperti pada poros motor
listrik, periksalahdiametertersebutdan ambil diameter yang sarnauntuk poros yang
digerakkan.
Menurut tata caradalam Diagram l, periksalahsifat dari daya yang akan diterus.
kan, tetukan faktor koreksi dan daya rencana,dan hitunglah momen rencana.
Bila bahan poros ditentukan sesuai dengan standar, maka kekuatannya dapat
diketahui denganjelas. Tetapijika bahantersebutditentukan sebagaibaja liat misalnya,
Trbel 2.1 Ukurrn kopting fiens (JIS B f451-1962).

Q uq

Bingkai
ffi /- - r
Lubani baut pas Jumlah baut n

(Satuan:mm)

G D
Tanpa F H d
A bingkai Diameter L C B K n
(Halus lubang lubang Kasar HaIus Kasar Halur Kasar Halus
saja) max. min

rn l 2 ) (r00) 25 20 40 45 75 tl,2 l8 22,4 31,5 4 4 10,5 l0


IE tt2 28 22,4 45 50 E5 tl,2 l8 224 31,5 4 4 10,5 l0
r{0 r24 ?5S 28 50 63 100 ll,2 l8 22,4 31,5 4 4 10,5 l0
160 tn 45 35,5 56 80 It2 15 20 28 35,5 6 4 t4 14
r1$) 060) 50 40 63 90 t32 l5 20 28 35,5 6 6 t4 l4
m 180 56 45 7l 100 140 l8 22A 35,5 ,|() 6 6 1E l6
@1) (200) 63 50 80 tt2 160 t8 22A 35,5 ,00 6 6 l8 16
150 224 7l 56 90 t25 180 21,6 28 45 50 8 6 2l 20
pto) (250) 80 63 100 l,m 2@ 23,6 28 45 50 8 6 2l ?i
315 2E0 90 7l lt2 160 236 26,5 1{{ 50 63 8 6 24 25
fl55) (315) 100 80 125 180 265 26,5 155 50 63 8 6 24 25

Ktterangan: 1. Jika tidak disebutkan secarakhusus, angka-angka di dalam tabel berlaku umum baik untuk
"halus" maupun untuk i'kasar".
2. Pemakaianangka-angkadi dalam kurung sejauhmungkin dihindarkan.
5. Diagram aliran untuk memilih kopling tetap ienis flens

S T AR T

t D"y" yatg akan ditrans misikan P


14 K6o6: o6o

15 Bahan flens,tebal flens F (mm)


3 Daya rencana Po GW) Kekuatan tarik a" (kg/mm)
Faktor keamananS/"
Faktor koreksiK"
4 Momen rencanaT (kg mm)

16 Tegangangeseryang^diizinkan un-
tuk flens t"" (kg/mm')
Bahanporos, PeflakuanPanas
Kekuatan tarik oe ftg/mm';
Apakah ada tanggaatau alur Pasak l? Tegangan geser flens to (kg/mm2)
Faktbr keamananSl" S/,

l8 Krop: oso
6 Tegangangeserporosyangdiizinkan
r", (kg/mm')

Faktor koreksi untuk PuntiranK,


Faktor koreksi lenturan C, 19 Diameter luar koPling
flens,4 (mm)
Diameter Poros d" (mm)
8 Diameter Porosd" (mrn) Diameter baut 4 (mm) x
Jumlah baut.n
Bahan baut; bahan flens

9 Diameter luar koPling flens '4 (mm)


Diaineter naf (bos) C (mm),
Panjangnaf / (mm)
Diameier pirsat baut B (mm) 5
I
,1
:l
-t
10 Nilai efektif baut e
Jumlah baut efektif r"

I I Tegangargeserbaut t, (kg/mm2)

12 Bahan baut, PerlakuanPanas


Kekuaton taiik o" (kg/mm'?)
Faktor keamanan S/,
Faktor koreksi K,

T"guogung"serbaut yangdiizinkan
zr,(kglmm')
-
rI

2.3 KoplingKaku 33

makaambillahhargakadar karbon terendahsebesar0,2 (o/")dari kadar yangdimungkin-


kan antara 0,2 dan 0,3 (o/J, lalu kalikan dengan 100 dan tambahkan 20 pada hasil
perkalian tersebut untuk memperolehharga kekuatan tarik o6 dari bahan yang ber-
sangkutan.
Selanjutnyapilih ^!fr sebesar6 atau 5,6, dan tentukan sl denganmemperhatikan
apakahada alur pasakatau tanggapada poros, untuk memperolehtegangangeseryang
diizinkan z, (kg/mm2). Kemudian tentukan faktor koreksi K, (lihat 1.3). Jika dapat
dipastikan bahwa nanti tidak akan ada elemenyang dipasangpada poros yang dapat
memberikanmomen lentur, maka ambillah faktor koreksi lenturan Ct : l, dan jika
nanti ada kemungkinan mengganti kopling dengan sabuk-V atau alat transmisi
lain yang menimbulkanlenturan maka harga C6 perlu diambil antara 1,2 hingga 2,3.
Diameterporosd" (mm) selanjutnyadapat dihitung denganpersamaan(1.6),dan ukuran
yang diambil dapat diperolehdari harga-hargadalam Tabel l.Z.
Jika kopling akan dipasangpada poros dengan menggunakanpasak, tentukan
diamefer luar kopling sedemikianrupa hingga harga diameter poros yang diperoleh
dari perhitungan terletak antara harga diameter lubang maksimum dan minimum
dari Tabel 2.1, Dengan demikian maka seluruh ukuran kopling dapat ditentukan.
Selanjutnyahanya perlu dilakukan pemeriksaanpada diameter baut sertajumlahnya,
dan tebal flens.Bahankopling dari standar yangadamencakupSS4IB untuk baut dan
mur, FC20, sc42, sF45, dsb. untuk flens, dll. (Tabel 2.2). Dalam hal ini telah diambil

Tabrcl2.2 Bahanuntukflensdanbautkoptingtetap.

*E
{E Tipe standar Lambanl Perlakuan panas
Kekuatan
Keterangan
tarik (kg/mm2)

Pelunakan temperatur
Besicor kelabu
FC20 rendah 20
(Jrs G 5501) FC25 25
FC30 30
FC35 35

Penormalan.
o sc37 Pelunakan JI Kadang-kadang
|rr Baja karbon cor sc42 42 setelahpenor-
(Jrsc 5101) sc46 46 malan dilanjut-
sc49 49 kan dengan
ditemper.

Baja karbon tempa


sF50 Pelunakan 50-60 Perlakuan panar
(Jrs G 3201) sF55 55-65 yang lain juga
sF60 60-70 dilakukan.

s20c q
Baja karbon untuk
konstruksi mesin
s35C 50
(Jrs G 3102)
s40c 60
s45C 70

Baja karbon untuk


! konstruksibiasa
ss4lB q
(ns G 3101) ss50B 50

Baja batang difinis


dingin
s20c-D 50
(Jrs G 3123) s35C-D 60
Bab 2. KoPling TetaP

faktor-faktor keamananyang cukup besarhinggapada umumnyaukuran yang ditentu-


jika
kan secaradi atas akan lutus dari hampir semuapemeriksaan.Namun demikian
ternyata masih kurang kuat, dapat diambil bahan baut yang mempunyai kadar karbon
yang lebih tinggi, atau ambil bahan lain untuk flensnya'
'
iuotuk dalat menyetellurus kedua sumbu poros secaramudah, permukaanflens
yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya
dibubut menonjol sehinggadapat salingmengepas'
Bagianyang perlu diperiksaadalah baut. Jika ikatan antarl kedua flensdilakukan
denganbaui-bJ,rf pu., di mana lubangJubangnyadirim, maka meskipun diusahakan
ketJitian yang tinggi, distribusi tegangangeserpada semuabaut tetap tidak dapat di'
jamin seraga.. fr4ulin banyakjumlah baut ydirg dipakai, makin sulit untuk menjarnin
-k
..r"gu-uo tersebut. Sebagaicontoh dalam hal kopling yang mempunyaiketelitian
rendah-,dapatterjadi bahwahanyasatubaut sajayangmenerimaseluruhbebantransrnisi
hingga daiam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut ini putus terjadi lagi pem'
bebananpada satu baut, maka seluruhbaut dapat mengalamihal yang samadan putus
secarabergantian.
Biasanyadalam perhitungandianggapbahwa hanya 50 (%) saja dari seluruhbaut
jang berjumlahz buah seluruhbebansecaramerata.Jika jumlah blut *kti!
junl 1n"o"oggungbeba'n dinyatakandengann"mak4dengan mempergunakanlambangi
-.n"rio,"

T:4Ia\"rrr"B;1ug.^^)

"r: #rr"r(kg/mm2)
Ta S tao

16oadalah suatu harga yang diperoleh misalnya dengan membagi kekuatan ta:
4l (ktTinmr) dari bahan SS4l dengan faktor keamanan Sfa : 6. Bagian yang mengala
konsintrasi tegangansepertibagian ulir harus dijauhkan dari permukaankontak
kopling. Dalam hal ada tumbukan, maka ro harus dikalikan dengan faktor Ka
dipilih antara 1,5dan 3.
Bagian berikutnya yang memerlukan perhatian adalah flens. untuk kopling ya
dipergUnakanbagi tugas-tugaspnting sepertimenghubungkanturbin dengan
pakailahbajatempauntuk menghindariadanyabagianyangkeropok.Untuk pema
l,ritt urn,r-oya dipakai besi cor, dan jika dikehendaki bahan yang agaklebih kuat
dipakai baja cor. farena bagian yang keropok peka terhadaptumbukan' maka fa
koreksi K" harusdiambil sebesar2 atalu3 dan dikalikan pada tp'
Dengan memakai lambangJambang dalam Diagram 5, rumus
adalah

T: nckrt
Maka

2T
oF -
nCzF

tp 3 tlto
2.3 Kopling Kaku 35

Jika baut pas dipakai, gesekanatara kedua flens dapat juga meneruskanmomen;
tetapi gesekanini biasanyadiabaikan.
Ada juga flens yang ditempa menjadi satu'denganporos pada ujung poros dan
disebut poros flens tempa. Keuntungannyaadalah diameter flens dapat dibuat kecil
karenatidak memerlukannaf.

[Contoh 2.1] Pilihlah suatu kopling flens kaku yang dihubungkan dengan poros
baja liat dengansebuahpasak untuk meneruskandaya sebesar65 (PS) pada 180(rpm),
dan periksalahkekuatanbaut dan ffens.

IPenyelesaian]

/i\ P:65 (PS):0,735 x 65:47,78 (kW),zt : 180(rpm)


@ f" : 1,2
\t Pa : 1,2 x 47,78: 57'34(kW)
/i\
'3 T :9,74 x 105x 57,341180:3,10x 105(kg.mm)
@ Dilgan mengambilkadar karbon untuk baja liat sebesarO,2O(%), maka kekuatan
miknya o" adalah
ot:0,20 x 100* 20 : 40 (kg/mm2)
Sft : 6,0,Sfz:2,0
6 r-: 4ol(6,0x 2,0) : 3,33(kg/mm2)
W
fi.il
&:2,0, Cr: l,o
f sl lr/3
,@ 4: x 2,0x 1,0x 3,10x l05J :98,2 (mm)-- 100(mm)
L#
tu Dari Tabel2.1,A : 355(mm), B : 260(mm),C : 180(mm),Z : 125(mm)
a :25 (mm),z : 8
@ e:0,5,n" :0,5x8:4
8x3,10x105
@ rb: l,2l (kg/mm2)
*3--x 4 x 260:
@ Denganbahanbaut SS4IB,oa: 4l (kg/mm2)
Faktor keamananSft: 6,
Faktor koreksiKt: 3,0
@ ru : 4ll(6 x 3) : 2,28(kglmm2)
@ l,2l < 2,28,baik
@ Bahanflens FC20, ,F: 35,5(mm), o" : 17 (kg/mm'), Sfr : 6,
Faktor koreksi Kr : 3
@ 'tr,: 17l(6 x 3) : 0,94(kg/mm2)
2x3,10x105
@ 'F-nx1802x35.5
@ 3,0 x 0,17 : 0,51 < O,g4(kg/mm2), baik
@ Diameterluar kopling A : 355(mm) kopling standar
4 : .100(rirm), Baut: M25 x 8 (pcs)
Bahanbaut: SS4l..Bahanflens:FC20

Ujung poros mesinyang digerakkanseringkali lebih pendekdari pada panjangnaf


Bab 2. KoPling TetaP

standar harus dirubah' Di sini


kopling standar. Dalam hal demikian ukuran kopling
p"ifu iipttfratikan bahwapasak juga akan menjadi lebih pendek'
-
maksimum kopling standar adalah 355(mm)'
Di dalam JIs Bl45l, iiu-.i"itrr"t
poros harus dibuat lebih besar
Diameter poros terbesaradalah 100(mm). Jika suatu
perlu direncanakan tersendiri' untuk melakukan
dari yang diperlukan, maka kopling
p"rrn*n-"uo tersebut,pengetatruana"tut dan tata cara standar sepertiyang diuraikan
di atas tetaP daPat diPergunakan.

2.4 Kopling Karet ban


kopling flens kaku,
Mesin-mesinyang dihribungkandenganpenggeraknyamelalui
sumbu poros yang saling.di-
memerlukanp.oy"t"ti y"ng [ng", tetiti agar.kedua
itu, getaran dan tumbukan yangterjadi
hubungkandapatmenjadit"t"ug"t{ lurus. Selain
dan yang digerakkan tidak dapat
J"U--p"n"-.ao A"y" a*ari mesin penggerak
mesin serta menimbulkan bunyi berisik'
diredam,sehinggaOapatmemperpendekumur
Untuk kesulitan-kesulitan di atas dapat dipergunakan kopling karet
poros yang di:
ban. Kopling ioi a"pai uft.4" denganbaik meskipun kedua sumbu
-.rrgttina"ti
kopling ini juga dapat meredam
hubungkannla tidak benar-benarlurus. Selain itu
tumbukan dan getaranyang terjadi pada transmisi'
Meskipun ierjadi terai".t pada pemasanganporos, dalam batas-batastertentu
"n dapat meneruskandaya
seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.), kophng ini masih
dan pelepasan juga dapat dilakukan denganmudah karena
;J";;; ffi*i-t;;angan
. variasi bebandapat pula
hubungandilakukan denganjepitanbaut pada ban karetnya.
kedua poros dapat dicegah'
diserapoleh ban tcaret,sJaangtanhubunganlistrik antara
umum dipakai'
Gambar 2.3 memperlihatkan.utunuo ban'karet yang

Eksentrisitas e lnklinasi 0 Kompresi tidak lebih dari


tidak lebih dari 4 . lV/"tebd kopling C.
tidak lebih dari'l/.
Perpanjangan tidak lebih d^ti5%
diameter luar kopling
tebal koPling C.

Gfu.2.2Daerahkesalahanyangriliperbolehkanpadakop|ingkaretban.

semakin luas' i
Karena ,keuntungannya demikian banyak, pemakaian -kopli"g -ini
kopling flens kbku' namunl
Meskipun harganyaagakiebih tinggi dibandrngkandengan
keuntringanyangdiperolehdarisegi.segilainlebihbesar.
Beberapaprodusenkoplinginimenyediakanukuran.ukuran-standar.uyr|
lebih dahulu besarnyadayal
merencanakanatau melakulianpemilihan,perlu diketahui
putaranporos'mesinyangdipakai'pttYT,11?,i,
yangakanditeruskan, i::::,i*l
,"p,,tipadaperencanaankoplingflens.Setelahtipeyangsesuaidipilih'kemudlan!
sertabahanyang dipakai' l
diperiksakekuatanbagian-bagiannya nensl
Jip"rn"tit"o seperti pada kopline
Ada beberapa hal penting yang n"ru, I

I
L
2.4 Kopling Karet ban 37

oo
lt
Logam pemasang
Karet luar
Berkaskawat
o

lenang ban
Karet dalam

Sudut putaran (rad)

Gbr. 2.3 Susunankopling karet ban. Gbt.2.4 Yariasi momenpuntir.

kaku. Salahsatu dari padanyaadalahtaksiran variasi momenpuntir, sebagaitambahan


atas momenyang dihitung dari daya dan putaran poros.
Misalkan momen puntir yang diteruskan bervariasi seperti dalam Gambar 2.4.
Garis putus-putus menyatakanmomn puntir 7. (kg.mm) yang dihitung dari daya
nominal P (kW) dan putaran n1 (rpm) dari suatumotor listrik. Motor tersebutmampu
memberikandaya tambahanyang cukup besarsesuaidenganpermintaandi atas daya
rata-tatayang sesungguhnya.

T^:9,74 x lOs x P/2, (kg.mm) (2.6)

Bila terdapat sedikit variasi momen, kalikan harga T^ dengan faktor koreksi /
untuk tumbukan dan umur ban. (Lihat Tabel 23).
Bila variasi momen sangatbesar sepertidikemukakandi atas, kalikan harga Tn.",
(kg'mm) yang terbesardalam satu putaran denganfaktor koreksi yung samafc seperti
di atas.

Ta: f"T^,* (2.7)

Pilihlah ukuran sedemikianrupa hingga momen fa (kg.mm) lebih rendah dari


pada momennormal maksimumdari kopling standar4 (kg.mm).
Perlu juga diperiksa apakah momen awal yang dikenakan beberapakali dalam
seharijuga lebih rendah dari harga Z6ini.
Untuk perhitungandiameterporos, faktor koreksi K, untuk poros sudahtercakup
di dalam 7r. Faktor koreksi lenturan C, ditentukanatasdasarperkiraanapakahkopling
tersebutdi masamendatangakan diganti denganalat lain yang menimbulkanmomen
lentur pada poros. Biasanyaperhitungandidasarkanatas harga Ct: l, yaitu dengan
anggapantidak akan ada penggantiankopling denganalat lain.
Dengandemikianrumusuntuk diameterporosadalah

d" :
lT,,f" (2.8)

Diameter poros dari motor induksi yang tertutup dan didinginkan dengan kipas di-
perlihatkandalam Tabel2.4. r
Selanjutnya,perhitungankekuatangeserdari bagianpermukaanban yangmenempel
pada logam pemasangdiperlihatkandalam Gambar 2.5.
Bagian yang menempeldapat dibagi atas bagian piringan dan bagian silinder.
Luastempelan51 dan 52 (mm2)uhtuk ukuran-ukuranyang bersangkutandiperlihatkan
38 Bab 2. Kopling TetaP

Tabel 2.3 Faktor koreksif .

Variasi momen puntir


Macam penggerak
mula Kecil Sedang Besar

Motor Dieselde- Motor Dieselde-


ngan 6 silinder ngan kurang dari
Watak sisi Motor listrik atat lebih. Motor 6 silinder. Motor
yang digerakkan Turbin uap bensin dengan 4 bensin dengan
silinderataulebih kurang dari 4 si-
linder

Momen awal : kecil


Variasi momen : kecil 2-3
I I -1,5 1,5-2
Kejutan : ringan
Putaran balik : tidak ada

Momen awal : sedang


Variasi momen : sedang
II 1,5-2 2 -2,5 2,5-4
Kejutan : sedang
Putaran balik : tidak ada

Momen awal : besar


Variasi momen : besar 3,5-5
m Kejutan : berat
2 -?-5 ?5-?5

Putaran balik : banYak

PenalcaianPaktek T Penakaiot praktek f'


Motor listrik-PomPa minYak 1,0 Motor torak-roda gigi reduksi 2,5
Motor listrik-roda gigi rcduksi 2,0 (4 silinder)
Motor listrik-kompresor 3,0 Motor torak-pompa minYak 2,5
(4 silindcr)
Motor torak-generator 3,5
(6 silinder)

Tabte 2.4 Diameter poros motor induksi tiga fasa (tertutup seluruhnya' didi-
nginkan dengankipas).
(mm)

PS kw 4 (kutup) 6 (kutup) 8 (kutup)

0,5 o,4 l+16 18-19 22


I 0,75 18-19 22-24 24
2 1,5 2+28 2+28 28
3 )) 2+28 28-35 35
5 J,I 28-35 32-35 35
7,5 32-35 3242 42
10 3542 42 42
15 11 42 45 48
20 15 45 4548 ))
25 1 8 ,5 48 48-55 60
30 20 55 55-60 65
2.4 Kopling Karet ban 39

Gbr.25 LrmbongJrmbmgpcdt Lophngluet bm.

dalam Tabel2.5. Jika diameterluar dari bagian piringan dan silinder adalah d, daa d,
(mm), maka tegangan geser ?, (kg/mrn,) yang tirnbul pada bagian yang menempel
adalah

( t , # +s,!)" ,:ro
r,:nl\!'#* t'+) (2.e)

Tegangangeseryang diizinkan rta antarx ban kopling dan logam pemasangadalah


0,M (kg/mm'z).

r, S tro (2.10)
Pemeriksaanselanjutnyaperlu dilakukan pada baut pengikat antara flens dengan
Trld 2.5 Ukuran-ukuran
dasardankapasitaskoplingkaretban.

& Ukurm kopling Baut Flcot


rn Monco
Lus jc?itm Dia.Fpitatr Lbs Dia. Jumlah Dia. xjual Dia. Da. Db. totd nornrl
E baut baut bagi lw bu por6 ennf
nrt!.
I s, & d, cl2 c B n dxp E F tv (ksn) (krn) Gpo)
il m23 1254 82 64 50 2x 6 6xlp 84 32 1E 93 4 l0 5(m
.,& ?86 1Et4 99 t3 39 65 2x 6 8 x.1,25 9t 4 22 l u E m
.#fi 3328 2713 tt6 95 45 75 2x 6 l0 x 1,5 tt2 45 25 t25 'aiq)
t2 30 lln
,& 4041 2996 t2t r06 51 t5 2x 6 l0 x 1,5 t25 50 2a t4l l7 42 {m
ilg 5*7 38 146 t22 5t 100 2x 6 12 x 1,75 140 4 15t 20 50 3fi)
!m 56ti 4333 166 l3t 61 tt2 2x 6 12 x 1,75 t62 t0 45 t79 a 72 32m
t$2e,1 61E0 2m t& 82 t4 2x 6 12 x 1,75 t95 100 56 224 36 90 260
irl ?f0i2 120r'.s 267 214 106 180 2x 6 16x2p 2& r25 7l 2E6 t2 205 21(D
du 41410 170E2 356 272 r39 236 2x 6 It x 2,5 332 l60 90 363 160 ,|(D r6ql
.lfllr 4]f33 26376 422 350 t73 290 2x 8 24x3p 445 t50 473 sfi) t25o 1200
xm 7Z* 432M 526 430 220 370 2x12 24 x 3.0 560 310 M 620 lm 25{n r@0
t-
I
I

r
& Bab 2. Kopling Tetap

logam pemasangkopling ban. Dalam hal kopling flens faku ya4g diikat denganbaut
pas, perhitungankekuatandidasarkanpada setengahdarijumlah seluruhbaut, karena
distribusi gaya geseryang tidak merata. Tetapi pada kopling karet ban, karena flens
diikat denganbaut tanam, maka momen yang diteruskandapat dianggapterbagi rata
pada semuabaut. Deriganpemakaianbaut tanam ini, tegangangeserterjadi pada uli
baut sehinggakonsentrasitegangan harus diperhatikan. Di sini faktor konsentrasi
tegangandapat diambil sebesar3,0. Maka besarnyategangangeseryang diizinkan
pada baut adalah

16o: oef(Sf1 x Sfr) Q.ll

Jika diameter inti baut adalah d,, inaka

8T-"*
xu:iEvi"v-E
fl": fl

Akhirnya, pada kopling yang dipergunakanuntuk meneruskandaya dari


penggerakmula dengan momen puntir yang sangat bervariasi seperti sebuah
torak denganjumlah silinder sedikit, atau kopling untuk menggerakkanmesin
bebanyang bervariasisecaraperiodik, maka getaranpuntir perlu diperiksa.
Jika jumlah puncak momen tiap putaran adalah v, dan putaran poros adalah
(rpm), maka frekwensivariasi momen puntir adalahvnr.Dalam hal sepertiyang
tunjukkan dalam Gambar 2.4, besarnyafrekwensiadalah2nr.
Sekarangakan dihitung frekwensipribadi dari poros. Momen inersia poros
digerakkan dinyatakan dengan d (kg'cm's2). Jika GDI (kg'm2) diberikan,
It : l}a x GDI l@ x 980).Ini adalahjumlah momeninersiabebandan ll2 dali
inersia kopling. Momen inersia dari satu flens dapat diperoleh dari Tabel 2.6,
besarnya adalah setengahdari selisih antara momen inersia logam pemasang dan
inersiabadankopling.
Momeninersiadari motor induksidapatdiperolehd,ariGDldari Tabel2.7.Jumla

Tabel 2.6 Momen inersia kopling karet ban.

Momen inersia(kg.cm2)
Konstanta pegas
No. Kopling puntir kopling
Logam
(kg.cm/rad) Badan kopling
pemasang

No.100 4,25 x 103 0,0035 0,0086


No.120 7,91x 103 0,0079 0,020
No.140 2,02 x lOa 0,016 0,040
No.l60 1,77x lDa 0,030 0,074
No.l85 2,94 x l}a 0,049 0,130
No.210 3,91x 104 0,087 0,23
No.265 6,07 x 104 0,38 0,83
No.3,t0 1,88x 10s 1,07 3,1
No.445 5,10x 105 3,4 10,1
No.550 1,00'x 106 29
No.700 1,80x 106 t7 84
2.4 Kopling Karet ban 4l

Tabel 2.7 GD2- drri motor induksi tiga fase (tertutup


seluruhnya,didinginkan dengankipas).
(kg' mt)

PS kw 4 (kutup) 6 (kutup) 8 (kutup)

0,5 0,4 0,006 0,009 0,015


I 0,75 0,013 0,017 0,028
2 1,5 0,019 0,031 0,102
J )) 0,031 0,052 0,12
) 71 0,063 0,127 0,23
1S 0,13 0,22 0,37
10 0,19 0,36 0,55
15 11 0,27 0,52 123
20 15 o,37 0,95 1,72
25 1 8 ,5 0,59 1,2 4
30 22 0,72 1,4 4

an dari lDa x GDz*l(ax 980) dan ll2 dari momen inersiakopling adalahI^.
Jika roda gigi reduksi dipakai antara motor dan kopling, maka GD2 dari motor
dan pinyon harus dikalikan dengankuadrat dari perbandinganreduksi i(i > l). Hasil
perkalian tersebut setelahditambah dengan GD2 dari roda gigi kemudian dikalikan
dengan(104/4x 980).
Jika konstanta pegas kopling ban adalah k(kg'cmlrud), maka harga ukuran-
ukuran yang bersangkutanadalah sepertiyang tertera dalam Tabel 2.6. Dengansistim
poros sepertiyang digambarkandalam Gambar 2.6, putaran kritisnya n, (rpm) adalah

(2.r4)

Adalah suatu hal yang dapat dipandang baik jika frekwensivariasi momen puntir
vn, tidak lebih dari 0,8 n,.
Suatu diagram untuk pemilihan kopling macam ini diberikan dalam Diagram 6.

lContoh 2.21 Sebuah kompresor yang menimbulkan variasi momen puntir seperti
dalam Gambar 2.7 dalam satu putaran poros, digerakkanoleh sebuahmotor induksi
sebesar5,5(kW) pada 960(.pm). Pilihlah suatu kopling karet ban untuk menghubung-
kan kedua mesin tersebut. Motor tersebut mempunyai poros berdiameter 42(mm),
GD2 sebesar0,22(kg'm2), dan 6 buah kutup, sedangkankompresor mempunyaiGD2
sebesar0,12(kg.m2).Ukuran kopling dsb.terdapatdalamTabel2.3.

(ks

o
7" : 5,02Lg'm

Sisi penggerak
Sisi yang digerakkan Sudut putaran (rad)

Gbr.2.6 Pendeketensurtu sistem poroo. Gbt.2.7 Variasi momenpuntir drri contoh2.2.


'{.ln '"4
t-

Bab 2. Kopling TetaP

Diegren elinn untuk mcmilih kopling tetrp ft:nis heret bsn

S T AR T

aDsya yant akan ditransmisikanP !l'

(kw) 'ad

Putaran

2 Momen yang ditraasmisikan T' (kg

15 Bahan baut, Perlakuan Panas


Momen puntir maksimum <hlam Kekuatan tarik or" (kgmm'z)
satu putaran T*(kg mm) Diameter akar baut drt (mm)
Jumlah puncak dalam satu Putaran v Diameter Pusat baut A (mm)
Judah baut n
Sft, Sfr, faktor koreksi f

5 Momen rencana llkg mm)


16 Tegangangeserbaut^Yang
diizinkan tr" (kg/mm')

6 Femilihen ukuran kopling ban karOt 17 Tegangan geserbaut tt


Momen normal maksimum I, (kg
m)
Diameter Dusat baut I (mm)
Diam*ir naf C (mm), Panjangnaf t lE f"t6: t5o
(mm).
Diamcter baut dxjumlah baut z

9 Momen inersia sisi Penggerak/.


Bahan poros, perlakuanpa-nas (kg mm2)
Kekuatan tarik os Gdnm') Momen inersia sisi Yang
Faktor keamanan SIr, Sf, kan d (kg mm2)
Konstanta PegaskoPling /c
(kg cm/rad)

9 Diameter poros d" (mm) 20 Putaran kritis n" (rPm)

diameter
--'Penksa
naf dan diameter ;t'\- 9: (o,s-0,8)
l0 nc
/

22 Nomor kopling
ll sentrasi tegangan Diameter poros d" (mm)
Bahan poros
Diameter baut do (mm)
Jumlah baut 2n"
Bahan baut
2 Luas tempel Sr, S, (mm2) Tegangan
gpser yang diizinkan t. (kg/mm2)

13 Tegangan geserPada bagian


yang menemPelt (kg/mm')
1
I
t

2.4 Kopling Karet ban 43

[Penyelesaian]
O P : 5,5(kW), n, : 960(rpm)
@ T^:9,74 x 105x 5,51960:5580(kg.mm)
@ 7.n* : 11000 (kg'mm),v:2
@ bari Tabel 2:7,f" : 3,g
O Ta: 3,0 x 11000: 33000(kg.mm)
@ No. 265A :265 (mm)
Momen normal maksimumTu = 36(kg.m) > 33000(kg.mm),
B:140 (mm),C: 100(mm),I:71(mm), F: l|(mm),d: 12(mm),
n:2x6
v-/ Bahanporos S45C
or : 58 (kg/mm2),s/, : 6,0
denganalur pasakSfz :2,5
Pengaruhtanggaporos adalahkecil.
58
@ 3,87(kg/mm2)
"': 60lZ,-
f5t lr lt
6't
4 : L*: x soool : 35'l(mm)
Diameter poros sebesar35 (mm) dapat dipandangcukup. Tetapi karena diameter
poros motor adalah42 (mm\, maka diameteryang samajuga harus diambil untuk
poros yang digerakkan.
o Dengan diameter naf kopling No. 265 sebesar100(mm), diameter lubang poros"
maksimum adalah 56 (mm). Jadi diameter poros sebesar42 (mm) adalah cukup
baik.
@ Periksakonsentrasiteganganpada alur pasak.
untuk diameter poros sebesar38 sampai 44 (mm), ukuran pasak adalah 12 x g.
Jari-jari filet rr, rz : 0,25 sampai 0,,10(mm) -+ ambil 0,4 (mm). Maka 0,4f42 :
0,0095,a : 3,2
Konsentrasiteganganternyata lebih besardari taksiran semulayaitu sebesar2,5.
Karena itu perlu diadakankoreksi.
3,87 x 2,513,2 :3,02(kg/mm2)
Periksa apakah tegangan geser yang diperoreh dengan mengalikannya dengan
7a : 33000(kg'mm) untuk porostanpapasakadalahlebih kecil dari 3,02(kg/mm2)
atau tidak.
5,1 x 33000/423 :2,27 < r12(kg/mm2) baik.
Luas penempelan -
@ antara ban denganlogam pemasang.
Bagianpiringan Sr : 10287(m-t).
Bagiansilinder Sz : 6180(mor').
dt : 200(mm), d2 : 164(mm), zo : 0,04 (kg/mm2).

a ,: + 164
nrxmf(rorr',200
4 --- 2/ :0,023(kg/mm2)
+ 6180+)
1\
@ 0,023< 0,04,baik
@ BahanbautS20C,ot:41(kg/mm2).
!-

Bab 2. Kopling TetaP


r :

dr',J 10,863(mm), B : l4o(mm), 2: 6 , s f r: 6 , s f z : 3 , f " : 3


@ 16": 4ll(6 x 3) : 2,28(kglmm2)
8 x 1100O
@ ?D:ffi:o'283(kg/mm2)
@ 3,0 x 0,283: 0,849<;2,28,baik
@ Kompresor:GD2 : 0,12(kg' m2)
f : 10a x O,l2l(4 x 980) : 0,306(kg'cm2)
Kopling: 1" : (0,83- 0,38): 0,45(kg'cm's2)
Sisidigerakkan/r : 0,306+ (0,4512): 0,531(kg'cm's2)
Motor: GDz :0,22(kg'mz), I : l}a x 221( x 980) : 0,56(kg'cm's2)
Sisipenggerak^I, : 9,569+ (0,4512): 0,785(kg'cm's2)
' Konstanta pegaspuntiran: k : 6,07 x 104(kg'cm/rad)

@ n":tgm:4r80(rpm)
@ 2 x 96014180 : 0,46 < 0,8, baik
@ No. 265 Diameterluar 265 (mm)
.Diameterporos 42(mm), bahanporos S45C
" Baut Ml2 x 6(buah) x dua sisi
Bahan baut S20C

25 Kopling Fluida
Dalam tahun 1905oleh Fettinger di Jermandibuat untuk pertama kali suatu
yang meneruskandaya melalui fluida sebagaizalpnrantara. Kopling ini disebut
fluida, di'mana antara kedua poros tidak terdapathubunganmekanis.
Bila suatu impeler pompa dan suatu raner turbin dipasang saling
di mana keduanya berada di dalam ruangan yang berisi minyak, maka jika poros
yang dihubungkan dengan impeler pompa diputar, minyak yang mengalir dari i
tersebut akan menggerakkan raner turbin yang dihubungkan dengan poros
(Gambar 2.8). Momen puntir yang diteruskanadalahberbandinglurus dengan
lima dari diameter luar kopling dgn kuadrat dari putaran. Dalam keadaan
normal, putaran poros output adalah lebih rendah dari pada putaran poros

Aliran minyak
Diameter D

II Gelang inti

I Selubung

Porosinput Poros output

Gbr.2.8 Bagankopling fluida.


I t*iur
2.5 Koplingrfica
n Umum
Ferpusti.r.ka:r
Kc'ta ['!;,rlpfS 45

Perbedaanputaran ini disebut slip, yang besarnyaantara2 sampai5 (o/o)dari putaran


porosinput. Dalam keadaanslip sebesarini efisiensikopling mencapaihargamaksimum-
nya.
Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikanputaran tinggi dan daya
besar. Keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerakdan
tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan.Demikian pula pada waktu terjadi
pembebananlebih, penggerakmulanya tidak akan terkena momen yaog mel"bihi
batas kernampuan.Oleh karena itu umur mesin dan peralatanyang dihubungkannya
akan menjadi' lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling tetap uiasa.
Selainhal di atas,diameterporos.jugadapat diambil lebih kecil. Start dapat dilakukan
denganlebih mudah dan perc'epatandapat berlangsungdenganhalus, karena kopling
dapat diatur sedemikianrupa hingga penggerakmula diputar lebih dahulu .u-p"'i
mencapaimomenmaksimumnyadan baru setelahitu momen diteruskankepadapoios
yangdigerakkan.Jika beberapakopling fluida dipakai untuk menghubungkanbeberapa
penggerakmula secaraserentak,distribusi beban yang merata di mesin-mesin
penggerakmula tersebutdapat diperolehdenganmudah. "nt"r"
Karena sifat-sifattersebutdi atasmaka kopling ini banyak dipakai sebagaipenerus
daya pada alat-alat besar, lokomotip, dsb., baik yang digerakkan oleh mltoi listrik
maupun (terutama)oleh motor bakar.
Cara memilih kopling fluida diberikan dalam Diagram 7 sebagaidiagram aliran.
Tentu saja diagram ini dapat dirubah dan disesuaikandengankondisi yang ada serta
konsepsiperencananya.
Dengan mengambil konveyor sebagaicontoh mesin yang akan digerakkan, kita
akan meninjauperbedaanyang dapat diakibatkan oleh penggunaankopling kaku dan
kopling fluida. cara ini dapat dipakai untuk memilih kopling fluida yang cocok.
Misalkan mesin yang digerakkan dalam keadaanbekerja dengankapasitasbeban
maksimum.Jika gaya tahananpada sabuk yang menarik adalah F(kg), diameterpuli
adalah D (m), dan kecepatankonveyoradalah v (mlmin\, maka mornenpuntir tahanan
f (kg.m) adalah

T:Fx( Dlz) (2.I 5)


Putaran n, (rpm) dari puli penggerak adalah

np: Vl(nD) (2.16)

Denganefisiensimekanisiebesar4, daya rata-ratayang diperlukanadalah

p _T x (2nnrl60)
_T x 2rn,
'^:---6-:-6 e.r7)
Pilihlah untuk sementaradayaPM,{(kw) dan jumlah kutup (p) dari suatu motor
standaryang lebih besardari daya di atas,dan carilah GD2 motor tersebutdari Tabel
2.6.
Bagilah bagian-bagianbergerak yang akan dipercepat dari 0 hinga mencapai
kecepatanv pada waktu start, atas bagian yang bergeraklurus dan bagian yang ber-
putar. Tentukan harga GD2 (kg.m2) dari masing-masingbagiantersebutdalam bentuk
rnomen inersia sudut untuk menghitungjumlah harga GD2 pada poros puli. Harga
tersebutkemudian dibagi dengan4 x 9,8 untuk mendapatkanmomen inersia ekivalen
I, (kg'm' s') dari sistem.
-----

F 1
=1-iir+:.:::- *
'
.- ;::'':

a ir f'.,i r ' i *J f.: :


t

7. Dirgnm alirrn mtuk memilili kopllng fluidr

ST A R T

Tahanan rata'rata F (kg) i,iifi'l[?*o .o)cD,kopring


Diameter Puli PenggerakD (mm)
Kecepatan Z (m/min)
GD2ikem2) pada Poros Puli 16 Tipe kopling ffuida Yang
Waktuprcepatant"(s) dipilih untuk sementara
Gb2 kopling (kg m')

2 Momen beban f $g m)
Putar4n n, (rpm) l7 Koreksl rencana roda gigi
reduksi karena slip pada
kopling fluida
3 Efisiensi mekanis 4 Koreksi GD'
Daya rata-rata P. (kW)

l8 Koreksi ZGD2 (kgm2)


4 Daya motor Pr; (kW)
:Iumlah,kulup (P)
Putaran (rPm)
GD2 dari motor (kg m') 19 Momen percepatan?"(kg m)
Momen start Io (kg m)
Rorcana.roda gigi reduksi
GD2 r&a gi.gi ieduksi (kg m')

5 Riencanaporos 20 Momen nomiiral motor 7. (kg m)

7 RencanakoPlingtetaP

8- EG D2

9 Momen percepatan 4 (kg m)


' Moinen start I, (kg m) 22 Daya motor standar PM (kW)
Momen Porosmotor I; (kg m)

A) Dihubungkan
lalg dengan motor
23 Pu: Pu^
B) Dengan kopling

24 Jumlah minYakditentukan
l0 Momen nominal motor I,

25 Nomor koPling fluida


12 Daya motor standar P (k\v) Jumlah minYak
Daya motor Yang ditentukan P,
(kw)
Jumlah kutuP (P)

14 Daya motor Ya g ditentukan


' Pl, (kw)
, :Jumlahrkutup (p) . .
Perpust;rka:in
Katn Ltalaag
2.5 Kopling

Jika kecepatansudut a : 2nnrl60 (rad/s) dicapai dalam jangka waktu percepatan


lo" (s), maka besarnyapercepatansudut ar (radis2)adalah

dt = 2nn1l(60t")

Jika momen percepatan"a dalah T,(kg.m), maka

GD2 2nn,
r o: r eQ ):4 " w ' 6 o t* (2.18)

Dalam keadaanpembebanansecaramaksimum, momen puntir yang diperlukan


untuk start adalah

To=T+To (2.re)
Pada beberapamesin, beban permulaanyang dikenakan tidak berapa besar,dan
bebanberat baru dikenakansetelahmesinbergerak.Tetapi, dalam uraian di sini dibahas
keadaanyang paling berat.
Penggerakrnula yang umumnyadipakai adalahmotor induksi. Motor ini digolong-
kan atas2 tipe menurutrotornya, yaitu: motor denganlilitan, dan motor dengansangkar
pada rotornya. Rotor sangkar selanjutnya dapat dibagi atas rotor sangkar bajing
(squirrel cage),dan sangkarbajing khusus.Macam yang terakhir ini mempunyaiarus
awal yang rendah dan momen awal yang besar.
Motor denganrotor lilitan harus selaludiberi tahanan awal pada sirkit sekunder.
Pada waktu start, suatu tahanan yang besarditambahkan untuk memberikanmomen
yang besar, dan dengan bertambahnyaputaran, tahanan diperkecil sehinggamotor
mengalamipercepatanhingga tercapai putaran normalnya. Cara semacamini selain
mahaljuga menyulitkanpengendalianjarak jauh.
Pada motor induksi macam sangkar bajing dengan daya kecil kurang dan 3,7
(kW), teganganjala dapat dikenakan secaralangsungpada waktu start. Dalam hal
ini arusawal dapat mencapai400 sampai600 (%) arus nominal. Motor dengankapasitas
sebesar5,5 sampai 15 atau 20(kW) menggunakanhubunganbintang-segitiga(I - A).
Jika lilitan primer disusun dalam hubungan bintang pada wallu start, maka masing-
masinglilitan akan mendapattegangansebesarl/J3 kali tegangannormalnya,dan arus
yangterjadi hanya sebesarl/3 dari arus normalnya.Cara ini hanyadapat dipalcaiuntuk
start denganbebanrendah.Motor dengandaya lebih besardari 15(kW) menggunakan
transformator lilitan tunggal tiga fasa yang disebut kompensatorstart. Cara ini mem-
punyai kelemahandalam hal faltor daya yang rendah, pemakaiandaya yang tinggi,
dan mahal harganya.
Jika output nominal motor adalahPr (kW) pada n1(rpm), maka besarnyamomen
pada bebanpenuh Zp (kg'm) adalah

D
7r:974xJ Q.2o)

Sekarangkita perhatikanlebih lanjut hubungun anta;rl Te denganmomenawal.


Motor induksi sangkarbajing khusussepertitelah disebutkandi atas, masih dapat
dibagi lagi atas sangkarbajing gandadan sangkarbajing alpr dalam.
Momen awal motor ditentukan dalam standartidak kurang dari 125(o/o)Ip untuk
daya kurang dan 3,7 (kW) (tipe sangkarbajing), dan 150(%) f , untuk daya lebih besar
48--'---*- Bab2. KoPlingTetaP

dari 5,5 (kw) (tipe sangkarbajing alur dalam dengan4 kutup, dan 6 kutup). Mo
maksimumadalah 175(%) Tr'
Dalam kenyataanmomen awal dan momen maksimumdari motorstandar
daya kurang dari 37 (kw) adalahkurang lebih 200 (%) Tr. Jika diperlukanmomen
lebih besar dari momen awal motor standar, pemakaian suatu motor momen
dengan tahanan sekunder yang tinggi dapat menghasilkan momen awal sebesar
lebih 300(o/o\Tr, denganmengorbankansedikit efisiensinya'
Karakteristik suatu motor induksi sangkarbajing menunjukkanmomenmaksi
pada 80 sampai go(%) putaran sinkronnya.Putaran sinkron n": l2oflp (rpm),
manaf : frekwensisumberlistrik (Hz), dan p : jumlah kutup. (Lihat Gambar 2.
Karena itu jika momen pada bebanpuncak lebih besardari momen maksimum,
putaran tidak dapat naik dengan cepat sehingga akan menjadi sangat panas dan da
terbakar pada akhirnya.

Momen puntir

1 Momen max.

Momen bebanpenuh
Momen awa

s 80_9Ol rffi%
I\taran - (Putaransinkron)
(start)
Gbr. 2.9 Kurva momen puntir terhatlap Putaran dari motor induksi tiga fasa.

Gambar 2.10 menunjukkanmacam-macamhubunganantara momen dan


untuk beberapamesin.Momen yang diperlukan pada putaran 0 (o/o)merupakan
persoalan.

Gbr.2.10 Kurva standar momen luntlr


hadap kecepatan &ri ml
q macam beban.
o 1A: Unit motor-generatorlistrik
18: Pompa sentrifugal (kecepat
tinggi; salurankeluar ditutul
lC: Kompresor torak

beban)
4C: Pompa aliran aksial (sal
Putaran (/o) keluar terbuka)
r-
t.
I
II

2.5 Kopling Fluida 49

Jika jumlah start dalam sehari hanya beberapa kali saja maka daya yang diperlukan
adalah

-P: r : ::" '$ w )


6l2on (2.2r)

di mana l(kg.m) adalah momen yang diperlukan, nr(rpm) adalah putaran, dan
4
adalah efisiensi mekanis. untuk ini harus dipilih suatu motor dengan output nominal
P, (kW) yang lebih besar dari pada p di atas.
Jika motor sering sekali distart, maka To adalah lebih besar dari pada r. Dengan
menganggap To + (1,25 sampai 1,5) r T, > T maka daya motor yang dipilih adalah

r^:r\i#" wvtt (2.22)

Sebagaipilihan lain dapat dipakai suatu motor induksi dengan rotor lilitan dan
tahanan awal untuk mengubahtahanan sekunderdalam 5 atau 6 tunggupada waktu
start (Gambar2.ll).

Momen puntir

Arus
Gbr. 2.11 Tahanandan momenpuntir sekunder.

Jt f,z JJ J a J =o

q r in I
- ""r I
100
- Putaran motot (/"\

Ada juga suatu cara mengangkatdan melepaskanbebandengankopling tak tetap


dan rem, di manamotor penggerakdalam keadaanberputarterus. Hal ini akan dibahai
dalam pasaltentangkopling tak tetap dan rem.
Gabungan antara suatu moter induksi sangkar bajing dan sebuahkopling fluida
tidak memerlukan kompensator start. cara seperti ini memungkinkan .Lrt ?.ngun
menghubungkanlangsungpadajala sertadapat dipakai untuk pengendalianjaratcjautr.
Keuntungan khusus dari cara ini ialah adanyakemungkinanuniuk menstart motor
secaratanpa beban. Kemudian beban dihubungkan setetlahmotor mencapaimomen
yang besar.
Seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.12(a),motor distart dan berputar hingga
mencapai93 (%) putaran sinkronnya dengankopling fluida yang slip 100(%\. p;da
titik ini momen puntir motor mencapai 220 sampai240(%) mororn nominalnya hingga
bebandapat distart denganlebih mudah dari pada denganearayangterdahulu.Setelah
I'
50 Bab 2. Kopling Tetap

________t@

o -E ---soF
o EA
.!F .- R
E.E
aa
a:! 600 I- - - ,oE
IE
E& 6=

>'c {00 H---- l() x


I
'd e_\ E
2fl) i ---20!
<!
A

putam porG motor (%)


(a) Momen puntir dan arus bila dihubungkanlangsungdengan
motor

a
A
AE
g Bt
o
Lq
c&
EE D
r3 .
Eg,
l 'q rE
putir ymg dirsep kooling luida
!
G>
s

Putsran poror motor (7.)


(b) Bila dihubungkandenganiopling
fluida

------ __ro0

a roF
9
A
E E
e3 rnE
s&
t. E
>'5!
ttO b

Aru Oih dip.kai kopling 6uida)


208

o ----80---- 0
2s & 60 l
Putenn poro mtor putum mtor x%) pdbandirsappuluu kopling
- {l - iufuts)
(c) Momen puntir dan arus biladipakai topttg nuiOa

Gtu'2'r2 dengan
motor
dibandingkan
dengan
ffi*:ififfullllf*,tlng.*ng hubu-

itu pufaran poros output akan naik dengancepatmendekatiputaran poros input,


denganlain perkataan,slip akan turun dengancepat dari roo
rzl hingga mencapai
sampai5 (%\- Harga slip antara 3 sampai5 (o/")ini adarahu-o- uot.rk kopling
fi
pada keadaanbekerjaterus.menerus. Jika denganpemakaiankopling nuida aiknawati
kan akan mengurangidaya tarik, maka dapat diatur perbandinganliameterpuli
roda grgr reduksinya pada walru merencanakanalat yang bersarigkutan.
Bermacam-macamkopling fluida
1lah dikembangkan menurut
Kopling murah dan iederhana dengari isi minyak y"n! t"tup sangat banyak
|-

2.5 Kopling Fluida 51

Ada pula kopling fluida denganpenyimpanminyak di dalam sirkit aliran minyak, serta
kopling kembar yang merupakan gabunganantara dua kopling fluida dengan sirkit
aliran minyak yang terpisah(Gambar 2.13).

Rusul pcndingin

lmpcla pompr

Potu penggerak Poros yilg digrrakk0

Macam kembar
Dengan penyrmpanminyak

Gh. 2.13 Mgcrm-mecrhkoplingfluide.

Padakopling-koplingyangdibahasterdahulu,momenyangditeruskandikendalikan
dengan mengatur jumlah minyak di dalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir
pengendaliandilakukan dengan menghalangi sebagiandari sirkit aliran fluida dengan
plat penghalang.Cara yang terakhir ini dipakai pada kopling dengan kapasitas besar
dan mesinberputarantinggi.
Diagram kapasitassuatumacamkopling fluida sebagaicontoh diperlihatkandalam
Gambar 2.la@). Bilangan-bilangandi samprngmasing-masinggaris lurus menyatakan
diameterkopling dalam inch. Ukuran, jumlah minyak standar,berat, dsb., dari kopling
fluida yang paling dasardiperlihatkandalam Gambar 2.14(b).

>
x ut
(l

x(l
o x
oo
b0 o
oo
t{ a0
o
A

Gbr. 2.14(a) Diagram kapositesdari kopling fluide.


J

52 Rab 2. Kopling Tetap

----tt---lomor
-----=\ ukuran 7,4 8,4 9,5 10,6
Ukuran t2 13,5 t5 16.5 18,5 2l

Dameter luar D (mm) 215 248 277 306 360 395 440 498 563 606
Panjangtotal I (mm) 116 tt2 145 r54 r75 r90 175 187 224 234
Jumlah minyak (/) 1,0 1,6 aa
3,1 5 7 10 l3 16
Berat kering (kg) 4,0 4,7 9,2 20 25 35 60 100 130
GD2 Bagian luar 0,06 0,09 0,18 0,28 1,8 ) 9, 4,5 10,0 15,0
(kgm') Bagiandalam 0,02 0,02 0,05 0,07 0,2 0,3 1,0 1< 2,0 5,0

Gbr. 2.1aft) Dimensidimensi dari kopling fluida dasar.


Catatan:Ingatlahbahwabagianluar haru^s.dif,ubunlkan
langsungdengan
motor.

[Contoh 2'3] Sebuah konveyor sabuk untuk memindahkan benda tertentu sering
distart dan dihentikan.Diameterpuli penggerakD: 500(mm), kecepatansabuk z :
120(m/min), tahanan rata-ratadalam keadaanberbebanF : 4201tg),eret roda gaya
dari bagian-bagianyang bergerak lurus dan berputar (terhadap poros puli) Gi, :
'3200(kgm'z).carilah kapasitassebuahmotor induksi
50(Hz),6 kutup (p) yang di-
hubungkanlangsung,untuk mencapaiputaran penuh dalam 5 detik
G) mulai darisaat
start. Carilahjuga kapasitasmotor untuk persyaratanyang samatetapi dipasangdengan
perantaraankopling fluida yang sesuai.
Kurva karakteristik motor induksi, kurva momen puntir beban dari konveyor,
dan karakteristik gabungan antara kgdins fluida dan motor, diperlihatkan daiam
2.15(a),(b), dan (c).

[Penyelesaian]

O F : 420(kg),D : 500(mm) : 0,5 (m)


V:120 (m/min)
Gp' :3200 (kg.m2),t : 5 (s)
"
@ T : 420 x (0,512): 105(kg.m)
np: Vl(nD) : l20l(n x 0,5) : 76,4(rpm\
@ Dengan4-0,85,
.- 1- ar!4!4

'++.*'<;.fiiGaialiic**-*r;-
-1
I
Milik PcrpurtakaanUmuP
2:5 Kopling, Kota Lfalang t3

.3E E

at!

ET
>5
P

Putum mtor (%)


(a) Kurva karaktcristik motor

o
.=E

'E
EE
6r
Es

Putuu poros puli (%)


(b) Tahanan konveyor

Puttraf, poros motor


- :- --- - 100

m!
6
.38 E
Ed 60&
qi

El|
^E 40b
>'5
!
E

20 1

0
putCran porq outpu-t-(%)
(c) Karakrcrisit hubungan-antara'mditir
din kopHhgfiuida
Gbr.2.f5 Diagram untuk Contoh23.

105 x 2n x
f.r : -ildT665- 76.4
: 9,68(k\trr)
Misalkan diambil motor dng.Pu^: ll (kW), 6 (p), dan 960(rpn).
GD2 - 0,52(kg.m2) (dari Tabel 2.6)
Perbandinganreduksi i = 9@176,4: 12,57
Pergunakan2 ttngkat reduksi
PerbandinEanreduksitingkat-l : i, : 1,2,1nV x 4,25
Perbandinganreduksitingkat-2: i, : 12,j7 + 4,25 x 2,96
F

54 Bab 2. Kopling Tetap

Tingkat-l: dari Gambar6.24,m :3, zr :20' zz: 2O x 4,25: 85,


b:3 x l0:30(mm),dr:3 x 20:60(mm),dr:3 x 85:255(mm)
: 3080D;b
Dalam hal ini pakaiGD2: ?850(kgimt) x (nl4'1D2n'b'(o,7o7De)2
(kg'mt)
Pinyontingkat-l GD2 :3080 x (0,004 x 0,03 : 0,0012(kg'mt)
Roda gigi tingkat-l GD2 :3080 x (0,25t4 x 0,03 : 0,3846(kg'm')
: 226(rpm)
Tingkat-2: 1I (kW), 9601(85120)
Dari Gambat6.24,m : 4, zt : 30,zq :30 x 2,96x 89
b:4 x 10:40(mm),d. :4 x 39: l-20(mm),da:4 x 89:356(mm)
Pinyontingkat-2:GD2 :3080 x (0,12)4x 0,04:0,0255(kg'm')
Rodagigi tingkat-2: GDz :3080 x (0,3504 x 0,04 : 1,979(kg'mt)
Jumlah hargaGD2 dari roda gigi (terhadapporos puli)
0,0012x (85/20)'z(8gl3o)2+ (0,3846+ 0,0255)x (89/30)'z+ 1,979:5,79
(kg'm')
\9 Perhitunganporos
1l (kW), 960(rpm), S30C-D,oa : 58 (kg/mm2)
Sfr : 6, Sfz : 2,5, % : 581(6x 2,5) : 3,87(kg/mm2)
Tv:9,74 x 105x (1U960): 11160(kg'mm)
Cr:2, Kt:2
d" : f(5,113,87)
x 2 x 2 x 1116011/3 : 38,9(mm) --+'10(mm)
\, Perhitungankopling flenskaku.
Meriurut Tabel 2.1, kopling yang cocok untuk dihubungkan denganporos ber-
diameter40 (mm) adalahkopling dengandiameterluat A : 160(mm) dan tebd
flensF: 20 (mm).
:3080 x (0,16)4x (0,02x 2) :0,074(kg'm2)
9D'
@ iGD' : (0,52+ 0,074)x (85/20)'z(8gl3o\2 + 5,8 + 3200: 3300(kg'm')
3300 )n y 764 1
ro T": ffi"--:60:- (ke'm)
, S:134,6
: 239,6(kg'm)
Ta: lo5+ 134,6

(A) Motor dihubungkanlangsung


@ Dari Gambar 2.15(a),jika harga yang diperoleh dengan membagi momen a
dengan1,5 adalahmomennominal Ip (kg'm), maka
Tr : 239,611,5: 159,7(kg'm) > 105(kg'm) (padaporospuli)
159,7x2nx76,4
@ PR: : 14,7(k\il)
6120x 0,85
@ P,u : 15(kW)
@ 15(kw) > 11 (kw), dari sini tembaii ke @.
(x\, GD2:0,95 (kg'm2)
r<\, Janganrubah modul, jumlah gigi dan lebar gigi.
Jika perlu rubahlah bahan yang dipakai atau perlakuan panas.
\9, Ta :9,'14 x 105x (15/960): 15219(kg'mm)
d": l(5,113,87) x 2 x 2 x l52l9lrt3 : 43,I (mm) -* 45 (mm)
Ir

2.5 KoplingFluida 55

@' Kopling dapat tetap sama.


@' 2GD2 : (0,95+ 0,074)(8512q'z$9130\2 + 5,8 + 3200:3369(kg.m2)
(o'\, To: 3369 t ---?6-
2rx76,4 | --__..
* j: 137,5(kg.m)
TR
Ta: lO5+ 137,5: 242,5(kg'm)
@' Tr :242,511,5: 161,7(kg'm) > 105(kg'm) (padaporospuli)
161,7x2nx76,4
@' P a: : 14,9(kW)
6120x 0,85
@' Pu : 15(kW)
@' Py : Pya,baik
@ Pm : 15(kw), 6 (p), adalah motor yan! aipititr.

(.R) Dengankoplingfluida
@ Put : ll (kW), 6 (p), GDz : 0,52(kg.m')
@ ll (kW),960(rpm),No. 16,5
GD2:5,5 + 1,5: 7,0(kg.m2)
@ Misalkan slip pada kopling fluida adalah 5(f).
Perbandingan reduksi960 x 0,95176,4.:11,94
Sesuaikanroda gigi tingkat-2. :
lt,94l$5120):2,81 .
z+ : 30 x 2,81: 84,3-- 84,d+ : 4 x 84 : 336(mm)
GD2 :3080 x (0,336)4x 0,04: 1,570(kg.m')
Koreksi harga total GD2 dari roda gigi (terhadapporos puli).
@ Koreksi denganhargayangdiperolehkarenaperubahandari kopling kaku menjadi
koplingfluida.
0,074(kg.m') -- 3 (kg.mt)
2GD2: (0,52+ 7)(8512q2$4130)2 + 4,96 + 3200: 4270(kg.m2)
4270 2r x 76.4 I
U I : -6d-, 174,2(kg.m)
" 4AT-,8" S:
Ta: 105+ 174,2:279,2 (kg.m)
O Dari Gambar 2.15(c),kurang lebih 230(ft) momennominal samadenganmomen
awal, sehingga
Tr : 279,212,3: 121,4(kg.m) (pada poros puli)
l2l,4 x 2n x'16,4
@ Pn: : I1,2 (krlf)
6120x 0,85
e Pu : 11(k!v)

Momenporosmotor Ta :9,74 x lOs x tl,l (kg.m)


ft:
A Pu: Pa*balk.
A Dari perpotongankoordinat ll (kW) dan 960(rpm) dari Gambar 2.14(a\ maka,
dipilih kopling fluida No. 16.5denganpenyimpanminyak.
Dari kurva karakteristik kopling No. 16.5 dalam Gambar 2.16, dipakai minyak
s/d No. 5, jumlah minyak 9,5 (l), shp 3 (%).
!-

Bab 2. Kopling Tetap

Perhitunganuntuk mengoreksiroda gigi reduksi tidak diperlukan karena


slip pada kopling fluida.
@ No. 16.5
Tingkat minyak No. 5, jumlah minyak 9,5 (l), ll (kW), 6 (p)

(b) No. 16.5

(a) No. 16.5 ' Penggerak bagian luar


Minyak kopling B
Penggerak bagian luar
Jumlah minyak 9,5 /
Minyak kopling B
Tzndz #5
Jumlah minyak l0,l /
Tanda *4

I 0

(c) No. 16.5


6m 800 lm l2m
Putaranporosinput (rpm)
rffi
Put.ran poros inpul {rpm}

Penggerak bagian luar


Minyak kopling B
Junlah minyak 8,5 /
Tanda #6
{
I Gbr. 2.16 Contoh-contohkurva
f' kopling fluida.

Puhr.n lbr6 input (rph)


t-

I
t

57

BAB 3. KOPLING TAK TETAP DAN.REM

Sebuahkopling tak tetap adalah suatu elerdenmesin yang menghubungkanporos


yang digerakkandan poros penggerak,denganputaran yang samadalam meneruskan
daya, ierta dapat melepaskanhubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan
diam maupun berputar.
Rem adalah alat untuk menghentikanputaran suatu poros dengan perantaraan
gesekan.Berbedadengankopling tak tetap yangmembuatkeduaporos berputardengan
kecepatansama,makarem berfungsiuntuk menghentikanporos atau bendayangsedang
berputar. Sering kali penghentianini harus dilakukan dalam waktu singkat hingga
berhenti samasekali,dengan carayang aman. Kadang-kadangrem juga dipergunakan
untuk mengaturputaran suatuporos denganmengurangiatau membatasiputaran.

Macam-macam Kopling Tak Tetap

Kopling tak tetap mencakupmacam-macamberikut ini.

(1) Kopling Cakar

Kopling ini meneruskanmomen dengankontak positip (tidak denganperantaraan


gesekan)hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar
persegidan kopling cakar spiral.

(2) Kopling Plat

Kopling ini meneruskanmomen denganperantaraangesekan.Dengan demikian


pembebananyang berlebihanpada poros penggerakpada waktu dihubungkan, dapat
dihindari. Selainitu, karena dapat terjadi slip, maka kopling ini sekaligusjuga dapat
berfungsisebagaipembatasmomen.
Menurut jumlah platnya, kopling ini dapat dibagi atas kopring plat tunggal, dan
kopling plat banyak, dan menurut cara pelayanannyadbpat dibagi atas caramanual,
cara hidrolik, dan cara maknetik. Kopling disebut keiing bila plat-plat gesektersebut
bekerjadalam keadaankering,dan disebutbasahbila'terendamatau dilumasidengan
minyak.

(3) Kopling Kerucut

Kopling ini menggunakanbidang gesekyang berbentukbidang kerucut.

(4) KoplingFriwil

Kopling ini hanya dapat meneruskanmomen dalam satu arah putaran, sehinggh
putaran yang berlawananarahnya akan dicegahatau tidak diteruskan.Cara kerjanya
dapat berdasarkanatasefek baji dari bola atau rol.
I
58 Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem

(t Kopling Macam Lainnya

Termasukdalam.golongan ini adalah misalnyakopling fluida kering atau


serbuk, yang meneruskanmomen denganperantaraangaya sentrifugalpada bu
butiran baja d.i dalam suatu rumah, dan kopling fluida yang bekerja atas dasar
sentrifugal pada minyak pengisinya.Karena kopling tersebuttidak dapat di
hubungannyapada waktu berputar,maka dapat digolongkandalam kopling tetip.

3.2 Kopling Cakar


Konstruksi kopling ini adalahyang paling sederhanadari antara kopling tak
yang lain (Gambar 3.1). Kopling cakar pese!1idapat meneruskanmomen dalam
arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkandalam keadaanberputar.Dengande
an tidak dapat sepenuhnya berfungsisebagaikopling tak tetap yang sebenarnya.
nya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaanberputar, tetapi
baik untuk satu arah putaran tertentu saja.Namun demikian,karenatimbulnya tu
kan yang besarjika dihubungkandalam keadaanberputar,maka cara
semacamini hanya boleh dilakukan jika poros penggerakmempunyaiputaran
dari 50 (rpm).

penggerak
(a) {b)
Gbr.3.l Dua macam kopling tak tetap.

Jika daya yang akan diteruskanadalahP (kw) dan putaran poros adalahn1 (
serta faktor koreksif. dm bahan poros dipilih, maka diametei poros dapat dihit
menurut tata caraDiagram 1. Sebuahalur pasak untuk menggeserkan cakar tentu
harus disediakan.
Diameter dalam D1(mm), diameter luar D2(mm), dan tinggl h(mm) dari
untuk suatu diameter poros dn(mm) dapat ditentukan secaraempiris (Garnbar 3

Gbr. 3.2 Lambang-,lnnnbang


untuk kopling ca&.on.
r- -
I
r
I

3.2 Kopling Cakar 59

D1 :1,2d"+10(mm)l
Dz.: 2d" + 25 (mm) ! (3.1)
h : 0,5d"+ 8 (mm) )

Momen puntir yang diteruskanadalah

T : 9,74 x 105 x f"pln, (kg.mm) (3.2\

dan jika gayatangensiald ftg) bekerjapadajari-jari rata-ratar, (mm), maka

r^: (Dt + D)14 (3:3)


F, : Tlr- (3.4)
Jika luas akar dari cakar adalah ll2 dan @14|l@7- D?\, maka tegangangeser
t (kg/mm2)yang timbul pada akar cakar adalah

7:(8ln)F,l@i_D?) (3.5)
Momen lentur yang bekerja pada cakar adalah (F,ln).h,jika 4 dikenakan
pada
ujung cakar, di mana n adalahjumlah cakar.
Alas dari penampangcakar segiempat adalah (D, - Dr)12,dan tingginya adalah
KD, + Dr)|{@ln), sehinggamomentahananlenturnya adalah

_ 6' l ( Dz-D,\fn(Dr+Dr)1,
o: 2 'LTl (3.6)

Besarnyateganganlentur o, (kg/mmr) adalah

Frh
ot: (3.7)
iZ

Tegangangesermaksimuft ?-u* Gg/mmr) adalah

?-",: fJ[TEyz (3.8)

Jika harga ini lebih kecil dari tegangangeseryang diizinkan, maka dapatditerirna.
Tetapijika lebih besar,maka Dr, D2, h, dsb.harus disesuaikan.
Dalam hal ini perlu ditegaskanbahwa penghubungkan dan melepaskankopling
harusdilakukan dalam keadaanberhenti.
Kini akan dicoba membuat diagram aliran untuk suatu contoh perhitungan(lihat
Diagram 8).

[Contoh 3.1] Sebuahkopling cakar untuk putaran dua arah akan dihubungkandengan
sbuah poros baja liat untuk meneruskandaya sebesar1,5(kw) pada 120(rpn)"
Tentukan diameter luar, diameter dalam dan tinggi cakar denganrnengambiljuamiah
cakar 3 buah.
Bab 3. Kopling Tak TetaP Dan Rern
kopling cakar
E. Diagram ahran untuk merencanakan

S TA R T

Daya yang akan ditransmisikanP (kW)


Putaran poros nt (rPm)

2 Macam baja Poros(l C)


Kekuatan iarik o, (kB/mm2)
Sfi, Sf2 r"

Faktor koreksiI
Daya rencanap (kW)
Momen rencana f GE mm)

4 Faktor koreksi momen Puntir Kt


Faktor lenturan C,
Diameter Poros d" (mm)

Macam baja bahan kopling (f C)


Kekuatan tzrik o" (kg/mm')
Faktor keamanan Sfr, Sf,
Tegangangeseryang diizinkan
r. (kg/mm')

Diameter dalam cakar Dt (mm)


Diameter luar cakar D, (mm)
Tinggi cakar ft (mm)

'Jari-jari rztarata r. (mm)

8 Gaya tangensial4 (kg)

9 Tegangangesercakar z (kg/mm')

l0 Momen tahananlentur cakar


Teganganlentur Z (mm3)
Cakar oo ftg/mm')

11 Tegangangesermaksimumr
-.'(kg/mm'z)

12 r to
^"1

13 Diameter poros 4 (mm)


Diarneterdalam cakar Dt (mm)
Diameter luar cakar D, (mm)
Tinggi cakar ft ((mm)
" Bahan cakar
3.3 Kopling Plat 61

[Penyelesaian]

O P : 1,5(k\il), n, : 120(rpm)
o\ Denganmenganggapkadar karbon poros baja liat sebesar
0,20(%\, on : 40 (kg/mm2)
Ambil mis. S/r : 6, Sfz: 2,5 (denganalur pasak)
x": 401(6x 2,5): 2,67(kglmm2)
\, f" : l, Pa: P : 1,5(kW)
T :9,74 x 105(1,51120) : t2175(kg.rnm)
Kr:2,5,Ct:l
d" : [(5,112,67)x 2,5 x I x 12175]r/3: 38,7--+40 (mm)
@ Denganmenganggapkadar karbon baja liat sebagaibahancakar sebesar0,25(l),
on: 45 (kg/mm2),{fr : lo, sfz : 5,
r,: 451(10x 5) : 0,9(kg/mm2)
@ Dr:1,2x40*10:58(mm)
Dz:2x40*25:105(mm)
h:0,5x40*8:28(mm)
@ r. : (58 + 105)14: 4l (mm)
@ F, : l2l75l4l :297 (kc)
8 297
ro : ='1195?. o'099(kg/mm'z)
' sg\:
a t:e' I (105- s8) [z(105 + s8)1'z
@ z (-mt)
L -x3 ):7 1 41
297 x 28
oo: frffi: (kglmm'z)
0,388
@ ?mu:: Jd3s-8zTZlTFggz- p : 0,218(kg/mm2)
@ 0,218(kg/mm') < 0,9 (kg/mm2),baik
@ d,: 40 (mm), Dt : 58 (mm), Dz : 105(mm), ft : 28 (mm)
Bahancakar:bajaliat (C:0,25%)

Kopling Plat
Kopling plat adalah suatu koplingyang menggunakansatu plat atau lebih yang
dipasangdi antara kedua poros sertamembuatkontak denganporos tersebutsehingga
terjadi penerusandaya melalui gesekanantara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup
sederhanadan dapat dihubungkan dan dilepaskandalam keadaanberputar. Karena
itu kopling ini sangatbanyak dipakai.
Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak,yaitu
berdasarkan atas banyaknya plat gesekyang dipakai. Juga dapat dibagi atas kopling
basahdan kering, sertaatas dasar cara pelayanannya(manual, hidrolik, numatik, dan
elektromagnitis).Macam mana yang akan dipilih tergantung pada tujuan, kondisi
kerja, lingkungan,dan sebagainya.
Bentuk kopling plat yang paling sederhanadiperlihatkan dalam Gambar 3.4.
Badan A dipasangtetap pada poros sebelahkiri, dan badan B dipasangpada poros
di sebelahkanan serta dapat bergesersecaraaksial pada poros tersebut sepanjangpasak
e,

oz Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem

Gbr.33 Bryrn koplingplet.

Poros penggerak Poros yang digerakkan

Gbr.3/ LemblngJemblne untuh hopling plrt (setu Hdeng gcl).

luncur. Bidang gesek C pada badan B didorong ke badan A hingga terjadi


putarandari porospenggerakdi sebelahkiri ke poros yangdigerakkandi sebelah
Pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan meniadakan gaya dorong hingga
akan hilang.
D, adalah diameter dalam, dan D" adalah diameter luar bidang gesek.
bagianbidang gesekyang terlalu dekat pada sumbuporos hanya mempunyai
yang kecil sajapada pemindahanmomen, maka besarnyaperbandinganDrl D2
lebih rendahdari 0.5.
Besarnyatekanan pada permukaanbidang gesekadalah tidak terbagi rata
seluruhpermukaantetsebut; makin jauh dari sumbuporos, tekanannyasemakin
Jika dalam Gambar 3.4 besarnya tekanan rata-tala pada bidang gesek adalah
(kg/mm2), maka besarnya gaya yang menimbulkan tekanan ini adalah

F:i(DT-o?)p

Jika koefisien gesekanadalah 1t, dan seluruh gaya gesekandianggap bekerja


keliling rata-ratabidang gesek,maka momengesekanadalah

T:ttF.'+
Harga pt dan harga tekanan yang diizinkan p"(kglmm2) diberikan dalam Tabel
Harga-hargakoefisiengesekdalam tabel tersebutditentukan denganmemperhitu
keadaan bidang gesekyang sudah agak menurun gesekannyakarena telah te
beberapa waktu, serta didasarkan atas harga tekanan yang diizinkan yang di
baik.
Selanjutnyaharus diperhatikan pula GD2 dari poros yang digerakkanyang
dipercepatpadawaktu kopling dihubungkan. Falilor keamanankoplipg harus
dengan memperhatikan macam penggerakmula yang dipakai, variasi beban,
GD2, dan ada tidaknya tumbukan.
3.3 Kopling Plat 63

Tabel3.1 Harga p dan,po.

Lt
Bahan permukaankontak p. (kg/mm')
Kering Dilumasi

Besicor dan besi cor 0,10-0,20 0,08--0,12 0,09{,17


Besicor dan perunggu 0,1H),20 0,1H,20 0,05-o,08
Besicor dan asbes(ditenun) 0,35-0,65 0,007-0,07
Besicor dan serat 0,0H,10 0,05-0,10 0,005-0,03
Besicor dan kayu 0,10-0,35 0p2-0,03

Kerja penghubunganyang diizinkan dibatasi menurut banyaknyapenghubungan


dalam suatu jangka waktu tertentu. Kenaikan temperatur juga dibatasi. Umur plat
gesekjuga harus dihitung.
'Sekalipununtuk kopling plat yang sederhana,sebanyakmungkin segiyang penting
harus diperhatikan,agar kopling dapat bekerjadenganhhlus dan aman,karenakopling
adalah suatubagianyang penting. Suatucontoh perhitungansederhanaakan diberikan
di bawah ini tanpa suatudiagram.

[Contoh 3.2] Rencanakansebuahkopling trlat tunggaluntuk meneruskandaya sebesar


7,5(kW) pada 100(rpm). AnggaplahbesarnyaperbandinfandiameterDrlDr: 0,8,
koefisiengesekanF : 0,2, dan tekanan permukaanyang diizinkan pada bidang gesek
po: (kg/mm2).
"0,02
IPenyelesaian]

O P : 7,5(kW), nt : 100(rpm)
@ Denganmenganggapdaya nominal motor sebesar7,5 (kW),t : 1,0
@ Pa: I x 7,5 :7,5 (kW)
@ T:9,74 x 105x 7,5ll00:73050(kg'mm)
O f : ( n l $ (D |- o ? )p " :(n l 4 )(l-0 ,8\DZx 0,02:O,W s65Dtr
@ r^: (Dr + D)14: (0,8+ l)Dzl4: O,45Dz
@ f - pF'r^:0,2 x 0,00565D? : 508,5x t0-6 D3,
x 0,45Dr: 0,0005085D1
@ 73050:508,5x 10-6D,
Dz : : 523,7
(mm)+ 530(mm)
@D2 : 530"ilf,
(mm) -L"
D1 : 0,8 x 530 : 424(mm)

Dalarn contoh ini, ukuran kopling hanya ditentukan dari perhitungan momen
saja.Tetapi, dalam praktek karenapercepatandll. turut menentukan,maka perhitungan
sepertidi atastidak cukup. Di bawah ini akan diberikan carayang lebih lengkap.
1) Mula-mula ditentukan cara pelayananpada mesinyang akan dipakai seperti:
manualatau otomatik, langsungataujarak jauh, sertamacampelayananseperti:manual,
hidrolik, nurnatik, atau magnitik [Gambar 3.5(a),(b), (c).
2) Tentukan maqlm kopling menurut besarnya momen yang akan diteruskan,
plat tunggal atau plat banyak.
3) Pertimbangkanmacam dan karakteristik momen dari penggerakmula. Jika
t
r
& Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem

Macam gigi

(b) Kopling hidrotik

(c) Kopling numatik

Gbr.3.5 Penggolongan
koplingmenurutcarakerjanya.
variasi momennya besar, suatu kopling kering dapat dipakai dengan plat luar
roda gigi, atau kopling basahtanpa bentuk plat luar yang demikian.Jika kopling
dikenai bebantumbukan berat, ada baiknya dipakai kopling numatik.
4) Untuk jangka waktu penghubungansebesar0,2 sampai I detik (s),
Tacam apa sajadapatdipakai. Namun untuk 0,2 (s) atau kurang, kopling basahhan
,!1-qatdipakai untuk kapasitaskecil. Terutamakopling denganpelayananhidrolik har
dihindari karena kerjanya lebih lambat dari pada yang lain.
t-

3.3 KoplingPlat 65

t untuk jumlah penghubungankurang dali 20 kali/menit, semuamacam dapat


dpnkai, tetapi untuk Iebih dari 20 kali/rnenit, kopring basahtidak cocok.
6) Jika lingkungan kerja tidak baik, pakailah kopling basah,dan jika pemakaian
@ling kering tak dapat dihindari, pasanglahkopling tersebut di dalam kotak yang
firmtup rapat dan kedap.

Momen Puntir

i) Momen yang dihitung dari daya penggerak

T : g74f"P (3.r l)
nl

Jika P adalah daya nominal motor, f" : I dapat dipandangcukup karena sudah
mcakup beberapatambahan.
ii) Momen yang dihitung dari beban. Jika gayd yang ditimbulkan oleh beban
rdelafi F(kg), kecepatan beban adalah /(m/min), putaran poros kopling adalah
n1
ifrpm), dan efisiensi mekanis adalah 4, maka momen beban Tr(kg.m) dapaidinyatakan
dl

fr:n+Uffi (3.r2)

illomen ini mencakupdua macam beban: pertama, beban berat sejak dari permulaan
raerti pada konveyor,dan kedua,bebanringanpadapermulaansepertipadapemutaran
Gtnm mesin bubut bersamabenda kerjanya dan kemudian beban penuh setelahpe-
motonganoleh pahat bubut dimulai.
Jika beban berat sudah bekerja sejak permulaan dan harganyatidak diketahui,
Ipka momen z(kg'm) yang dihitung dari daya motor nominal dapat dipakai
secara
rftktif. Jika momen start adalah 2,. (kg.m), maka

7,, x T (3.13)

MomenmaksimumpadakecepatanpenuhkemudiandapatdianggapTn(kg.m).
Jika efek total roda gaya terhadapporos kopling adalah GD2 (kg.m2), tecepaian
mbtif adalahltr : ,7 - n2 (rpm), di manabebanberputardengann2 (rpm)1,danjangka
nalitu penghubungan(dari saat kopling dihubungkan hingga kedua poros mencapai
Ftaran yang sama) adalah lo (s), maka persamaangerak dari seluruh benda yang
berputaradalah
TFE

r ^r
- ii:r.lt/,i i

:
6. Bab 3. Kopling Tak TetaP Dan Rem

9. Diagram alinn untuk memilih kopling elektro naknit

S T AR T

I Daya yang akan diransmisikan 15 Bahan gesek


P (kw) Volume keausan yang
Putaran poros motor nr (rpm) diizinkan 13 (cm3;
Putaran poros kopling nr (rpm) Laju keausanPcrmukaan
w (cm37tg m)
2 Faktorkoreksil

3 Daya rencanaPr'(kW)
l7 Umur dalam jumlah hari atau
tahun l[,o (hari, tahun)
Momen poros motor ?'t(kt m)
Momen poros koPling T, (kg m)
l8 Nomor kopling elektro maknit
Bahan gesek
5 Momen bebanpada saat start ?ir (kg m) Waktu penggantian bahan
Momen beban setelahstart Ir, (kg m)

6 GD2 padaporos koPling (kg m')


Putaran relatif n, (rPm)

7 Waktu penghubunganrencana
(s)
'"
Foktor keamanankoPling/

8 Momen start I" (kg m)

9 Pemilihan tipe koPling


Pemilihannomor tipe koPling
Momen gesekanstatis I," (kg m)
Momen gesekandinamis Ir" (kg m)

I I Kerja penghubunganE (kg m)

E
12 -:l
Eo

'
13 Waktu penghubungansesungguhnyat@(s)
I Milik perpuitaka;rnUmun
3.3 xoptindeut Koul blafang (

r :Ja:(G?'\'t-'o (3.r4)
\+s / to

di manaZ: momendari luar (kg.m), ./: momeninersia(kg.m.s2),g : 9,g(m/sr),


@o:kecepatansudutawal(rad/s),60r:ke9epatansudutakhir(rad/s)
Jika momenprcepatanyang diperlukan untuk mencapaijangka waktu penghubu-
ngan yang direncanakanl"(s) adalah7,(kg.m), maka karenamomenluar ?: Ta-
7,,,

r.-r,,:ffi(#-'#)i: GD2(n, - nr)


375t.
(3.15)

r":ffi*r,, (3.r6)

Bila GD2 dan momen bebanadalah kecil pada penghubungan,dan momen beban
berat dikenakan setelahterjadi hubungan,sertajika momen bebanmaksimum adalah
712,dimana

,.:g##* ,,,.)r,, (3.r7)

maka kopling tersebutdapat dianggapbekerja denganmomen gesekanstatis. Dalam


keadaandemikian,pilihlah kopling dengan?ls sebagaikapasitasmomengesekanstatis
dalam daerahberikut:

Tro > Tn'f (3.18)


Sebaliknya,meskipunbebanberat dikenakankemudian,jika

GDz.n, I _
1o:Eill * -711>2Tp (3.re)
dan, bila momenbebanberat dikenakandari permulaan,maka pilihlah kopling dengan
7oosebagaikapasitasmomengesekandinamisdalam daerahberikut:

Too> T;f
Q.zO)
untuk kopling elektromagnit plat tunggal kering (Gambar 3.6) momen gesekan
statisnyadiberikan dalam Tabel 3.2, dan momen gesekandinamisnyadalam Gambar
3.7..Faktor keamanan;f diberikan dalam Tabel 3.3.

(2) Keria Penghu[nngan

Setelahpemilihan kppasitas momen, perlu dibahas panas gesekanatau kerja


penghubunganolbh slip pada waktu berlangsungprosespenghubungan.untuk kopling
dengankapasitasmomen yang dipilih, kerja penghubunganyang diizinkan AiUeritan
menurut jumlah penghubungandalam jangka waktu tertentu. Jika kerja untuk sekali
penghubunganlebih kecil dari pada kerja penghubunganyang diizinkan, maka dapat
.diterima.
i) Pada waktu percepatan.Sekarangakan dicari kerja yang dilakukan bila beban
58 Bab 3. KoPling Tak TetaP Dan Rem

,t-----------l
I r-qTl
Ii l - ilt II
#+ - I
ffiLl]l
@r r'-r-- Gbr. 3.6 Kopling elektromegnit denganplar tunggal ker

Tabet 3.2 Contoh momenpuntir geek statis untuk kopling elektromagnit plat tunggd kering.
(Gambor 3.6).

Nomor kopling 1,2 2,5 ) t0 20 ,00 70 r00

Momen gpsekstatis(kg'm) 1,2 )s ) 10 20 & 70 100

GD2 sisirotor (kg'm2) 0,0013 0,0034 0,00E9 o,o22r 0,0E82 0,2r9t 0,4124 t,125'
GD2 sisi stator (kg' m2) 0,ffi22 0,0052 0,0150 09322 0,1004 0,23r: 0,503( 1,085:

Diameter lubang ds7 15 20 25 30 Q, 50 60 70


Alur pasak bse x lq+o'r 5x2 5x2 7 x3 7x3 l0 x 3,5 15x5 15x5 l E x6

A 90. 110 140 175 220 zffi 315 380


B 144 150 180 205
c
.L 25 35 42 50 70 85 100 tn
60 75 90 l t5 r32 t57 168 t92
U 50 60,3 69 85 95,3 109 123 138
s 0,3 0,3 0,3 0,4 0,5 0,7 0,7 O,E

Berat (kg) 1,5 2,4 4,5 9,0 l6 25 3E,5 56

yang telah berputar denganputaran nz$pm) dipercepatmenjadi zr (rpm) sttelah


hubungkan dengan poros penggerak yang mempunyai putaran rl1 (rpm) dalama
yang sama.Kerja untuk satukali hubungandapatdinyatakandengansatuan(k c'mll
Kerja yang dilakukan dalam jangka waktu penghubunganyang sesunggl rhnya
(s) dari kecepatansudut ro2(rad/$ menjadi ar1(rad/s) dengankapasitasmr)men T,
(.kg'm) adalahperkalian antarasudutyang ditempuh oleh putaran poros dalarn jant
waktu lo,, sebesar(at - a2\l2kali to", denganTao.Jadi

n: r*V,"" :,o(T _r#)T: rl|,,l,,*


Karena Todalampersamaan(3.16)menjadi Tao,maka

. : GD2 n , GD2'n,
:
tae 1l;=-1i' 19"6x 60(rrt- n) !E1r*=7;
Dari keduapersamaandi atas,
-\

3.3 Kopling plat 69


ttt
r r , ' r r r i[ ljil i ,
l
lr
e:
g"
E lllT-fT-r-
'

a''
.!-

E'
s'
'
'
,rllllllllrrirrrrl
r r r l,uL ulI I l, ul, l I I I r
t'o'n'
ch. 3.7 Kerekreri*ik *iJffi*'"'"ttt
ercltromegoit reletifderiLoplirg
-.o--
detrgrnn roo"ldffi S$.uiti:t"*n
",

Tebel 3.3 Fektor keemenanuntuk memilih kopling tak tetap.

flnak pembebanan Macam penggerakmula


Ewensi penghubungan,
rsia, variasi beban, Motor listrik. Motor bensin Motor Diesel4-6 Macam mesin
nbukan) Turbin. silinder.Motor
4-6 silinder
bensin 1-2 silinder.
ffi*'ensi dan inersia ren-
1 ,5 t,7 2,r Blower, kipas angin,
5- bebasvariasi beban.
mesinkantor.

Mesin perkakaskecil,
hrensi dan inersia ren-
t,7 2,0 2,4 mesin pintal, pompa
ffi-
kecilkecepatantinggi,
mesinkayu kecil.

Mesin perkakas
ht*-ensi rendah. besar, pres kecil, pe-
2,0 )1 2,8 ngerek, mesin pintal,
pompa kecil, kom-
presor.

r.irsi bebanbesar,inersia Pres sedang, .kran,


E. 2,4 2,8 3,4 pengaduk,mesin tap,
penumbuk.

hn tumbukan, beban I Rolling mill berat,


ker 3,4 4,0 4.7 | pres besar, mesin
I serut, mesin tusuk
I gerigi.
--
i

70 KoPling Tak TetaP Dan Rem


Bab 3. Kopling

Tao'fl, GD2'n,
E': rsT'!W[;=-r;

'. n:G!r::'; \ (ke'm/hb)


,Itu .| d 0 - r tL

Bilateban dalam keadaan diam, maka flr: flr.


- ii) Jika sisi beban berputar berlawanan fungan arah putaran poros,.pengger7k
Jika jangka waktu yang diperlukanuntuk perlambatandain2(rpm) menjadinol adalah
r, (si dan jangka waktu untuk percepatandari nol menjadi z, (rpm) adalah l, (s
maka persamaangerak dari benda ying berputar adalah

-' .'2:) (
-(Tao * Trr) :GP2
-49 'Q tr

- O) (
(Tao- Trr):G?2 .(t'l
49 t2

maka,

GD2ln"
u :g ffi ;tz :7 ffi f i
GD2'n, (
Besarnyasudut yang ditempuhadalah((C|,zl2)t,* ai, + (a112\tr),sehingga

* ('?. :
- : roo\i t1* tDtl T r,
U 7WtTn, 76
-.r )
. E _Taof(2nr+nz\nz * "? 1
" L - 7lffiL Tdo+ Tn Too- TrrJ

Jika kerja penghubunganyang diizinkan adalahE" (kg'm/hb), maka haruslah

E<_E"

Jumlah penghubunganterhadap kerja penghubunganyang diizinkan untuk


elelCromagnitplat tunggal kering diperlihatkan dalam Gambar 3.8.

(Waktu Keria)
(3) Waktu PelayananDan Penghubungan

Pada permulaanperhitungan, momen percepatanyang diperlukan untuk memr


waktu penghubunganteyangdirencanakandicari lebih dahulu,dan momenpuntir
nomof kopling ditentukan. Kemudian momen percepatanoleh kopling dan
penghubunganyang sesungguhnyato" dapatdihitung. Karena Zaomenjadi lebih
mal<ato. menjadi lebih kecil dari pada /". Meskipun demikian perlu diperiksa
meyakinkannya.
Rumusyang diperolehdalam Q\ dap,atdisusunsebagaiberikut.
i) Pada percepatan

GD2'n,
Ioe:
iB(I;;= T;
t'
3:3 Kopling Plat 7l

E
;0
J'

I

o

E.
tt
a0
r!

cl
o0

.o

oo

t
o
v

Jumlah penghubungantiap menit (hb/min)

Gbl. 3.t Kerje pcnghutungrn yrng-diperbolehken untuk kopling elektromegnit dengrn


plrt tunggelkering (Gbr-3.Q.

ii) Bila sisi bebair'berputar berlawanan dengan arah putaran poros penggerak

, _GDz( nz ,, \
'o" - 375\Zro * Trr''- Too- Tu) (3.30)

Waktu yang diambil sejak dari permulaan pelayanan hingga tercaEai hubungan
adalah waltu penghubunganyang sesungguhnyataeseperti tersebut di atas ditambah
waktu to yang diambil sejakoperator memulai pelayanansampaisaatgayamulai bekerja
pada badan kopling. Waktu tq mencakup semua waktu di dalam pelayanan yang
tergantung pada macam kopling, dan perbedaandi antara operator dalam hal kopling
manual.Besarnyawaktu tersebutadalahpenting,'meskipunharganyatidak tetap.

(4) PerhitungonPanas

Kerja penghubunganpada kopling akan menimbulkan panaskarena gesekanhingga


temperatur kopling akan naik. Temperatur permukaanplat gesekbiasanyanaik sampai
200("C)dalam sesaat.Tetapi untuk seluruhkopling umumnya dijagaagarsuhunyatidak
lbih tinggi dari pada 80('C).
Jika kerja penghubunganuntuk satu kali pelayanandirencanakanlebih kecil dari
pada kerja penghubunganyang diizinkan, pada dasarnya pemeriksaantemperatur
tidak diperlukanlagi.

(t Umur Plat Gesek

Umur plat gesekkopling kering adalah lebih rendah dari pada kurang lebih se-
72 Bab 3. Kopling Tak TaaP Dan Rem

persepuluhumur koplingibasah.Karena laju keausanplat geseksangattergantungpa


ma
macam bahan geseknya,tekanan kontak, kecepatankeliling, tempetatut, dll.,
agak sukar untuk menentukan umur secarateliti. Sekalipundemikian, taksiran
dapat diperolehdari rumus berikut ini.

7 tt
t'I\r
- tt -
E.*

di mana E: kerja penghubunganuntuk satu kali hubungan(kg'm/hb)' w:


keausanpermukaanbidanggesek(cm2/(kg'm) (Tabel3.4),dan 13': volumekea
yang diizinkan dari plat gesek(cm3)(Tabel 3.5)'

Tabel 3.4 Laju keausanpermukaanpelat gesek.

Bahan permukaan w [cm3/(kg.m)]

Paduantembagasinter (3-6) x 10-?


Paduan sinter besi ('t-8) x 10-?
Setengahlogam (5-10)x 10-?
Damar cetak (G| 2) x 10-?

Tabel 3.5 Bataskeausanrem dan kopling elektromagnitpelat tunggalkering.

Nomor kopling/rem t,2 ?5 5 10 20 40 70 100

Bataskeausan t< )\ 3,0 3,0 ?5 1(


2,0 2,0
permukaan(mm)

Volume total pada ))\ ?1 5 63,5 91,0 r50 zto


7,4 10,8
batas keausan (cm3)

awal,di
[contoh 3.3] sebuahmesinyangmemberikanbebanpenuhsejakdari
olehsebuahmotor dengandayanominal sebesar P : I (PS) dengan putaranporosI
nr : 1450(rpm) dan putaran poros kopling sebesar 600 (rpm). Dimisalkan efek
gayaterhadapporos kopling GD2 3,0 (kg.m2), dan frekwensiirenghubunganN :
:
(nU/-in). pititriah sebuahkopling plat tunggal kering yang cocok untuk poros ir
Taksirlahjuga umur plat geseknya,jika kopling dianggapbekerja6 jam sehari.

[Penyelesaian]
.
O P = 1,0(PS): 0,735(kW);nr: 1450(rpm),nr: 600(rpm)
@ f":l
@ Pa: I x 0,735: 0,735(kW)
@ Tr :974 x 0,73511450 :0,494 (kg'm)
:
Tz :974 x 0,7351600 l,l9 (kg'm)
O Tn : Tz: l,l9 (kg'm):7t,
@ GDz :3 (kg'm2),n,: 600- 0 : 600(rPm)
@ t" : 0,3(s),f -- 1,7
T--

I
i

i
I

#
f,
r
T

3.4 KoPling Kerucut 73

n : #f& + t,re: 17,te(ke'm)


f.'f :17,19 x 1,7:29,2(kg'm)
fo'pling plat tunggalkering denganpelayananelektro magnitik(untuk pengendalian
oromatik)
*$, Tao: 32 (kg'm) > 29,2(kg'm)
+.f0, 6 (hb/min) : 360(hb/h)Eo :200 (kg'm)

@ t: +# (ke'm)
156,7
":tTt:
3 x6 00 : 0,156(s)
i @ L:
375(32- 1,19)
lmr ot56(s) < 0,3(s),baik
,@DL] : 9l (cm3)
.trkadamar cetak dipilih sebagaibahangesek,w : 8 x 10-7 (cm3/kg'm)
9l
@r N-r : :7,26 x 10s: 726000(hb)
ffi-f-.-"
6 x 6Ox 6:2160(hb/harD
Dengan300hari tiap tahun, 2160 x 300 : 648000(hb)
t o : 726000164S000 : 1,12(tahun) '-+kurang lebih setahun.
I
] (@, Kopl.ingplat tunggal kering elektro magnit, No. ,10.Plat gesekharus diganti tiap
D
f
t
tehun.
I

rt@tan): Dalam hal rem cakera yang mirip dengan kopling plat, dipergunakan
l[ury yang samasepertipada penurunanpersamaan(3.24),di manaI11 ditambahkan
[ - Lo. Rumus-rumusmomen, kerja penghubungan,dan waltu penghubungandan
16lhnnan, yang diperlukan untuk penurunan, adalah rumus-rumus kopling dengan
ffi fr yang dibalik.

efling Kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhanadan
i keuntungandi mana dengangaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
rorrn yang besar (Gambar 3.9). Kopling macam ini dahulu banyak dipakai; tetapi
ffilsrang tidak lagi, karena daya yang diteruskantidak seragam.Meskipun demikian,
&h keadaandi mana bentuk plat tidak dikehendaki,dan ada kemungkinanterkena
rtryak, kopling kerucut seringlebih menguntungkan.

Poros penlgerak

Gbr. 3.9 Kopling kerucut.

Poros yang digerakkan


76 Bab 3. KoPling Tak TetaPDan Rem

@ f" : l,O (untuk daYanominal motor)


@ Pa: I x 37 :37 (kW)
@ T :9,74 x 105x 37ll44}: 25000(kg'mm)
\0, D. : r401--1
0 : 15", p : 0,3,po : o,o3(kg/mm2)
@ Q :2 x 25000/(0,3x 240\: 095(kg)
@ A : 69510,025 :278C[. (mm')
b :2780fl.(n x 240): 37 (mm)'-+ 40 (mm)
@ F:695(sin 15'* 0,3cos15'): 695(0,259 * 0,3 x 0,966): 375(kg)
o 375 < 350,tidak baik.
o' 0:12"
@' F : 695(sin 12" f 0,3cos 12") :695 (0,208* 0'3 x 0,978): 348ftg)
6)'
, 348 < 350,baik
@ 0:12"
Permrlkaangesek:baja dan besi cor
Diameter rata':iata 240 (mm) x lebar kontak ztO(mm)

3.5 Kopling Friwil


Dalam permesinanseringkali diperlukan kopling yang dapat lepasdengan
nya bila poros penggerakmulai berputarlebih lambat atau dalam arah berlawanan
poros yang digerakkan. Kopling friwil adalah kopling yang dikembangkan u
maksud tersebut.
Sepertidiperlihatkandalam Gambar 3.11(a),bola-bolaatau rol-rol dipasangdr
ruanganyang bentuknyasedemikianrupa hinggajika poros penggerak(bagianda
berputar searahjarum jam, maka gesekanyang timbul akan menyebabkanrol
bola terjepit di antara poros penggerakdan cincin luar, sehinggacincin luar bet
poros yang digerakkan akan berputar meneruskandaya.

Arah gcrakln bb8

- PDdorong

Pcgs

Arsh Scntm bcbs Arah gerakm bcbas


Bols atsu rol silindcr
,_
Arah gerakm tfihubung
Bagia! dalam

Cincin luu

Arah gerakan bb6

Arsh gcnkm tcrhubunS

(a) Arah gcrakanterhubung

Gbr. 3.ff KoPHngfriwil.


(b)
!-

I
Miiik PcrPustakaanUmrn
L t a la n g
3.7 Rem Block Tunggal 77

Jika poros penggerakberputar berlawananarah jarum jam, atau jika poros yang
df,erakkan berputar lebih cepat dari pada poros p,enggerak,
maka bola atau rol akan
@s dari jepitan hinggatidak terjadi penerusanmomenlagi. Kopling ini sangatbanyak
fimanya dalam otomatisasimekanis'.
Suatu bentuk lain dari kopling semacamini, menggunakanbentuk kam (nok)
nbagai penggantibola atau rol dan disebutkopling kam (Gambar 3.11(b)).

flasifikasi Rem

Fungsi utama rem adalah menghentikanputaran poros, mengaturputaran poros,


dnnjuga mencegahputaranyangtidak dikehendaki,sepertitelah dikemukakandi muka.
Efek pengeremansecaramekanisdiperoleh dengangesekan,dan secaralistrik dengan
rrbuk magnit, arus pusar, fasa yang dibalik, arus searahyang dibalik atau penukaran
hrrup, dll.
Rem gesekandapat diklasifikasikanlebih lanjut atas
(a) Rem blok, yang dapat dibagi lagi atasrem blok tunggal, dan ganda
(b) Rem drum
(c) Rem cakera
(d) Rem pita
dan beberapamacamlain yang kurang penting.

Rem Blok Tunggal

Rem blok macam yang paling sederhanaterdiri dari satu blok rem yang ditekan
terhadap drum rem, seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.12. Biasanyapada blok
rem tersebutpada permukaangeseknyadipasanglapisan rem atau bahan gesekyang
dapat diganti bila telah aus. Dalam Gambar 3.13(a),jrka gayatekan blok terhadap
drum adalah Q (kd, koefisiengesekadalah p,, dan gaya gesekyang ditimbulkan pada
rem adalah/(kg), maka

f: ttQ (3.36)

Momen T yangdiserip oleh drum rem adalah

7 : f' (Dl2) alaluT : pQ. (Dl2) (3.37)

Jika panjangtuas rem adalah 11,jarak engseltuas sampaigaris kerja Q adalahlr,


dan gaya yang diberikan kepada tuas adalah F, dan jika garis kerja gaya/melalui
engseltuas, maka dari keseimbanganmomen,

Gbr.3.12 Rem blok tunggal.


:" ,-i

78 Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem

(b)
rembloktunggel.
Gbr.3.13 Mrcern-mrcern

Ql 2 - F \:0

F : a+:+
' =1,
Flr
(
Dalam hal pelayananmanual, trcsarnya gayaF kurang lebih 15 sampai 20
Gaya tekan pada blok rem dapat diperbesardenganmemperpanjanglt.
Suatu hal yang kurang menguntungkanpada rem blok tunggal adalah gaya
yangbekerjadalamsatuarah sajapadadrum, sehinggapadaporostimbul momen
serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak dikehendaki.Demikian pula, u
pelayananmanualjika diperlukangayapengreman yangbesar,tuasperlu dibuat
panjang sehinggakurang ringkas. Karena alasan-alasan inilah maka rem blok tu
tidak banyak dipakai pada mesin-mesinyang memerlukan momen pengefeman
besar.
Jika engseltuas terletak di luar garis kerja gayaf, maka persamaandi atas
agak berbeda.Dalam hal engseldigesermendekatisumbuporos sejauhc sepertida
Gambar 3.13(b), maka untuk putaran searahjarum jam, persamaankeseimba
momenpada tuas berbentuksebagaiberikut.

Ql2 - Flr 't fc :0

, -(flP)I, + fc + ttc
-- J,lz
It ttlt

Untuk putaran berlawanandenganjarum jam,

,lz - Itc
r- : l-=-
" llr

Bila engselmenjauhigaris kerja gayaf denganjarak c dalam arah menjauhisu


poros, maka untuk arah putaran sesuaidenganjarum jam,

, : f', -urirt

Untuk putaran berlawanandenganjarum jam,


:r-

3.7 Rem Block Tunggal 79

F:ft+f (3.42\

Dari hasil-hasildi atas dapat dilihat bahwa untuk mendapatkangaya pengereman


gmigsama,besarnyagayaFberbeda dan tergantungpada arah putaran.Perlu diketahui
mh, bahwauntuk putaran searahjarum jam pada (b), bila rem bekerja,blok rem akan
Ufierik ke arah drum, sehinggadapattedadi gigitan secaratiba-tiba.
Dalam perencanaanrem, persyaratan terpenting yang harus dipenuhi adalah
hrrnya momen pengeremanyang harus sesuaidenganyang diperlukan. Di samping
nu. besarnyaenersi yang dirubah menjadi panas harus pula diperhatikan, terutama
&lem hubungannyadengan bahan gesekyang dipakai. pemanasanyang berlebihan
ffinkanhanyaakan merusakbahan lapisanrem, tetapi juga akan menurunkankoefisien
6csekannya.
Ji&:agayatekan rem per satuanluas adalahp (kg/mm'z)dan kecepatankeliling drum
uun adalah u (m/s), maka kerja gesekanper satuan luas permukaangesekper satuan
mtru, dapat dinyatakandenganppu(kg.m/(mm2.s)).Besaranini disebutkapasitas
nn Bila suatu rem terus-menerusbekerja, jumlah panas yang timbul pada setiap
t|t permukaan gesektiap detik adalah sebandingdengan besarnyapprs.Dalam
+nan --') panas,
besaran tersebut dapat ditulis sebagai ppal860(Kcal/(mm2.s)).Bila
harnya ppt: pada suatu rem.lebih kecil dari pada harga batasnya,maka pemancaran
ilmas akan berlangsungdenganmudah,dan sebaliknyaakan terjadi bila hargatersebut
plebihi batas,yang dapat mengakibatkanrusaknyapermukaangesek.
Harga batasyang tepat dari pputergantungpada macam dan konstruksi rem serta
h'han lapisannya.Namun demikian, pada urnumnya kondisi kerja juga mempunyai
Fgaruh sepertiberikut:
0'l [kg'm/(mm''s)] atau kurang, untuk pemakaian jarang dengan pendinginan
radiasibiasa.
0,06[kg.m/(mm2. s)] atau kurang, untuk pemakainterus-menerus,
0,3 [kg.m/(mm' . s)] atau kurang,jika radiasi panassangatbaik.
Drum rem biasanyadibuat dari besicor atau baja cor. Blok rem merupakanbagian
yangpenting.Dahulu biasanyadipakai besicor, baja lia't, perunggu,kuningan,tenunan
arbes,pasta asbes,serat, kulit, dll., untuk bahan gesek,tetapi akhir-akhir ini banyak
dftembangkan bahan gesek dari damar, serbuk logam, dan keramik. Bahan yang
mnggunakan tenunan atau tenunan istimewa terdiri dari tenunan asbessebagaike-
rangka,denganplastik cair atau minyak kering yang diserapkansebagaiperekat,dan
drikeraskan dengancetakpanasatau perlakuanpanas.Damar cetak'dansetengahlogam
mnumnyahanya berbedadalam hal kadar serbuklogamnya.Keduanyadibuat dengan
mencampurkanseratpendekdari asbes,plastik serbuk,dan bahantambahanberbentuk
rrbuk, kemudiandibentuk. Cara ini mempunyaikeuntungankarenasusunannyadapat
dirubah sesuaidengan keperluan. Bahan geseklogam, logam-keramik,dan keramik
tilak mengandungasbessama sekali. cara membuatnyaadalah dengan mengepres
dan membentuksatu macamatau lebih serbuk logam atau serbuk keramik, dan me-
rypres dan membentuksatumacamatau lebih serbuklogam atau serbukkeramik, dan
nengeraskannyapada temperaturdi bawahtitik cair bahanyang bersangkutan.
Bahan rem harus memenuhi persyaratankeamanan,ketahanan,dan dapat me-
ryeremdenganhalus.Di sampingitu juga harusmempunyaikoefisiengesekyangtinggi,
heausankecil, kuat, tidak melukai permukaan drum, dan dapat menyerap getaral.
Karakteristik gesekandari beberapamacambahan gesekdiperlihatkandalam Gambar
3.14.
Bab 3 Kopling Tak TetaP Dan Rem

Gbr.3.l4 Karakteristik gecekan yang tergm-


tung pada baban gesek.
otI 1: Damar cetak A (p tinggi)
2: Setengahlogam (p sedang)
3: Logam (p rendah)
|
^ ., 1 l- - -- -- -- -- -o' -- -- -- -- - ^ - - - - - a - r 4: Tenunan(tekstil) khusus
o 4F l:- - _ *- - .- - - - - ..- 2 5: Damar cetak B (p rendah)
.i :-^\. 6: Karet cetak

8.,,1-;-x--i\;;
7: Rol

EI
I 0,2F
t7
\:
| zl
I
o'rl-
I
ol t
tOO
t
200
t
300 '
'm0
Temperatur permukaaq gesek ("C)
ffil
Gbr.3.15 Blok rem.

Dari Gambar 3.15,tekanankontakp (kg/mm'z)dari permukaanblok rem adalah

p: Ql@h) Q'4

Daerah tekanan yang diizinkan p" (kg/mm2) untuk bahan-bahanyang bersangkutz


'
diperlihatkan dalam Tabel 3.6. Sudut kontak a'dapat diambil di antara 50 sampai
derajat.Jika diameterdrum adalah D (mm), maka

h x D sin (a/2) QA

Padarem dengansudut a besar,tekanansebuahblok pada permukaandrum tak dap


terbagi secaramerata.Namun demikian hargap dalam persamaan(3.43)dapat diaml
sebagaihargarata-ratauntuk sementara.Dari tekanankontak rencanayang diberik
po,ditentukanukuran rem, dan kemudiandihitung tekanankontak yang sesungguhnl
Dalam Diagram 11 diperlihatkancontoh Iata caraperencanaanrem blok tunggr
Tabel3.6 Kodsiengesekdantekananrem.

Koefisien Tekanan permukaan


Bahandrum Bahan gesek Keterangan
gesekp p, (kglmm2)

0,10-0,20 Kering
Besicor 0,09-0,17
0,08-0,12 Dilumasi

Perunggu 0,10-0,20 0,05-0,08 Kerins-dilumasi


Besicor,
baja cor, Kayu 0,10-0,35 0,02-{,03 Dilumasi
besi cor khusus
Tenunan 0,35-0,60 0,007-0,07 Kapas, asbes

Damar, asbes,
Cetakan(pasta) 0,30-0,60 0,003-0,18 setengahlogam

Paduan sinter 0,20-0,50 0,003-0,10 Logam

Catatan: Jika kecepatan slip dan gaya tekan bertambah' maka p berkurang'
i
I
L

3.7 Rem Block Tunggal 81

ll. rem blok tunggal


Diagram aliran untuk merencanakan

ST A R T

Daya yang akan direm P (kW) 15 Diameter drum rem D (mm)


Putaran drum rem n, (rpm)
Kondisi radiasidan pendinginan
16 Kecepatankeliling drum
rem u (m/s)
2 Faktor koreksil

3 Daya rem rencanaP, (kW)

4 Momen rem I (kg mm)


l8 ppo: hargabatas

5 Bahan gesek
Bahan drum
i Koefisiengesekp

6 Reaksirem Q (kg)
19 Bahan gesek
Panjangtuas rem
7 Gayarem/(kg)
Ukuran blok rem

8 Gaya pelayanan lP (kg)

9 Panjangtuas rem

Catatan:
l0 dihitung: Jika urutan 8 dan 9 dibalik, maka 10
adalahF: gaya pelayananrnaksimurn.

11 Tekanankontak rencanadari
permukaanrem P, 1kg/mm2)
Sudut kontak a (")

12 Ukuran blok b (mm) x ft (mm)

13 Tekananrem yang sesungguhnya


p (kglmmz)

14 p: daerahtekanan
82 Bab 3. Kopling Tak TetapDan Rem

[Contoh 3.5] Sebuah drum rem dengan diameter 300(mm) dipasangpada sebuah
poros yang mempunybiputaran sebesar250(rpm) dengandaya 1,6(kW). Ukuran yang
diberikanterdapatdalam Gambar 3.16.Berapakahpanjangtuas yang diperlukanuntuk
menghentikanputar'anporos dengangaya 20 (kg) pada ujungnya? Berapakahukuran
blok rem untulr menjaminkeamananterhadappanas? Bahangesekadalahasbes(pasta),
dan panjangtuas tidak lebih dari I meter.

Gbr. 3.16 Contoh3.5 untuk rem blok.

[Penyelesaian]

O P : 1,6(kSI), nt : 250(rpm), radiasibiasa,pendinginanalamiah.


@ f": 1,2
@ Pa: 1,6 x 1,2 : 1,92(kW) .- 2 (kW) dianggapsebagaidaya motor nominal
@ T :9,74 x 105x 21250:7792(kg.mm)
@ Asbes(pasta);bahandrum: besicor, F : 0,3
@ 7792 : 0,3Q x (3ffi12),Q : 173(kS)
@ f :0,3 x 173: 5t,9 (kg)
@ r:20(kg)
51,9 loo + 9,3 x 30,
\y./ ^n : rr:943--1 950(mm)
"u @.-r1
@ 950(mm) < 1000(mm), baik.
@ Misalkan tekanankontak rencanadari asbespastapd: 0,03(kg/mm2),dan
kontak 50 derajat.
@ 0,03 : lT3lbh, bh : 5767(mm2)
h : 300sin (50'/2) : 127(mm)
b : 51671127 : 45,4(mm) -+ 50 (mm)
@ p : l73l127 x 50) : 0,027(kg/mm2)
@ 0,003< 0,027< 0,19,baik
@ Diameter drum rem D(mm)
@ Kecepatankeliling drum rem
,:ffi:a#4:3,e3(m/s)
@ ppu :0,3 x 0,027x 3,93:0,032[kg.m/(mm2.s)]
@ 0,032 < 0,1 (pendinginanalamiah),0,06 (pemakaianterus-menerus)
Pemakaianterus-menerus denganppu -- 0,032[kg. m/(mm' . s)]
adalahcukup aman.
@ Asbes (pasta)
Ir : 950(mm), D : 50 (mm), h : 127(mm)
r
h

3.8 Rem Blok Ganda 83

Rem Blok Ganda


Telah disinggungdi atas bahwa rem blok tunggal agak kurang rnenguntungkan
karenadrum mendapatgayatekan hanyadalam satu arah hinggamenimbulkanmomen
hntur yang besarpada poros sertagayatambahanpada bantalan.Kekurangantersebut
dapat diatasijika dipakai dua blok rem yang menekandrum dari dua arah yang ber-
bwanan, baik dari sebelahdalam atau dari sebelahluar drum. Rem semacamini disebut
rem blok ganda(Gambar 3.l7). Rem denganblok yang menekandari luar dipergunakan
untuk mesin-mesinindustri dan kereta rel yang pada umumnya digerakkan secara
numatik, sedangkanyang menekan dari dalam dipakai pada kendaraanjalan raya
yang digerakkansecarahidrolik.

(a) Rem luar (b) Rem dalam

Gbr.3.17 RemHok grndr.

Dalam pembahasanberikut ini hanya akan ditinjau rem blok ganda yang menekan
dari luar, sedangyang menekandari dalam akan dibicarakanpada pasal 3.9. Mengenai
tabel-tabeldan rumus-rumus,di sini dapat dipakai tabel dan rumus dari rem blok
tunggal.
' Karena dipakai dua buah blok rem, maka momen T yang diserapoleh rem dapat
dinyatakan denganrumus-rumusdi bawah ini, dengancatatan bdhwa besarnyagaya
rem dari kedua blok harus samaatau hampir sama.Dalam Ganibar 3.18,jika masing-
masinggayarem adalah/dan f ', dan gayapadatuas adalah Q dan Q', maka

fxf';Q:Q'
T : f x (Dlz) + f' x (Dl2\ x fD (3.45)

T: pQ@12)+ pQ'(Dl2) N ttQD (3.46)

Notrri untuk rem blol gendr.


r
E4 . Bab 3. KoPling Tak TetaP D,an Rem

Jadi, dibandingkan dengan persamaan (3.37), besarnya momen T adalah dua kali lipat'
Di dalam Gambar 3.18, Tuas ,4 ditumpu oleh piston B dari silinder numatik. Jika
udara tekan di Bdibuang ke atr1osfir, r4 akanjatuh karena pembetat F. Dengan demikian
B akan tertarik ke bawah dan memutar tuas C (disebut engkol bel). Gerakan ini akan
menarik D dan E ke kanan, dan mendorong E ke kiri.
Di sini dianggap bahwa gaya Q yang dikenakan dari drum pada ,E adalah sama
dengan gaya Q' pada E';
Q dapat dihitung dengan perbandingan tuas sebagai berikut.

a+a' c e* e'
(3.47)
O :F X --= -X
a' 7* d

Momen rem ?F(kg.mm) dapat diperoleh dari rumus di atas dan persamaan(3.45),
dan daya rem Ps (kW) dapat dihitung dari putaran drum rem n 1 (rpm)'

P":srk-tr (4.48)

Perhjtungankapasitasrem dan blok rem adalahsamasepertipadarem blok tunggal-


perhitunganini, maka di sini tidak akan dibuat diagram aliran-
Karena sederhananya

[Contoh 3.6] Pada rem blok ganda seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3.18,
dimisalkana : 520(mm),c' : 80 (mm), c : 80(mm), c' : 160(mm), e : 300(mm)'
e' : 300(mm), dan D : 600(mm). Jika berat F adalah60 (kg) dan putaran drum rem
adalah 100rpm, berapakahbesardaya (kW) yang dapat direm? Dalam hal ini ambil
F :0,25'

n**-;:tuo
,0,,# , ry#ry: reooGg)
* ,ro-a
T : 0,25 x 1800x 600 : 270000(kg'mm)

,J!##:27,7(kw)

3.9 Rem Drum


Rem untuk otomobil umumnya berbentuk rem drum (macam ekspansi)dan rem
cakera(disk). Rem drum mempunyaiciri lapisanrem yang terlindung,dapat menghasil-
kan gaya rem yang besaruntuk ukuran rem yang kecil, dan umur lapisan rem cukup
panjang.Suatukelemahanrem ini adalahpemancaranpanasnyaburuk' Blok rem dari
ren ini disebut sepaturem karenabentuknyayang mirip sepatu.Gaya rem tergant
pada letak engselsepaturem dan silinder hidrolik sertaarah putaran roda.
Biasanya,macam sepertiyang diperlihatkan dalam Gambar 3.19(a)adalah
terbanyak dipakai, yaitu yang memakai sepatu depan dan belakang- Pada rem macam
ini, meskipun roda berputar dalam arah yang berlawanan, gaya rem tetap besarnya-
Rem dalam Gambar 3.19(b) memakai dua sepatu depan, di mana gaya rem dalam satu
arah putaran jauh lebih besar dari pada dalam arah yang berlawanan' Juga terdapat
"_ffi,"ff 3.9 Rem Drum 85

,"**"rV \
(a, O) (c)
Gbr.3.l9 Macam-macamrem drum.

macam yang diperlihatkan dalam Gambar 3.19(c), yang disebut duo-servo.


Dalam hal sepatu rem seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3.20(a), disebut
sepatu berengsel, dan sepatu yang menggelinding pada suatu permukaan seperti dalam
Gambar 3.20(b), disebut sepatu mengambang. Macam yang terdahulu memerlukan
ketelitian yang lebih tinggi dalam pembuatannya.
untuk merencanakan rem drum, pada umumnya perhitungan yang sederhana
seperti diberikan dalam contoh di bawah ini dapat diikuti untuk memperoleh ukuran
bagian-bagian yang bersangkutan serta gaya untuk menekan sepatu.

Sepatuberengseldan sepatumengambang.

(a) (b)

[Contoh 3.7] Sebuahrem otomobil seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.21 mem-
punyai ukuran sebagaiberikut: a : 162(mm), 6 : 77 (mm), e : 86 (mm), dengan
I : 0,38. Tentukan gaya r'(kg) untuk mengembangkansepaturem dan mendapatkan
gayaf: ft * f, : 647(kg), Gaya / diperoleh dengan perhitungan seperti di bawah
ini.

Pipa rem

Gbr.3.2l Rem drum.


Berat seluruh kendaraan W : 1320(kg)
Diameter ban efeltif D : 562(mm)
Diameter dalam drum rem d : 228(mm)
Kecepatanmobil Z : 50 (km/h), u : 13,9(m/s)
Jarak pengereman,S: 12,4(m)
Atas dasarhal di atas,jika enersikecepatanyangharusdihabiskansampaimobil
adalah samadengankerja rem pada 4 roda, maka

w)21(2s):(FdlD\xSx4
: f x (n8152) x 12,4 x 4
1320x 13,92119,6
: 647(kg)
f : 13012120,1

[Penyelesaian]
Untuk sepatudePan,

-F x 162 - ft x 86 + (ft10,38) x 77 : 0

^ 162^
ft: : l'389F
T-eeF

Untuk sepatubelakang,

F x 162- f, x 86 - (ftlo,38) x 77 : 0
162
f,: o'516F
zs1^oF:

Gaya rem tiap roda adalahf : f, * f, : 647(kg\, atau 1,389F* 0,561F:


sehinggagayapadapermukaandrum F : ::2 (kg).

Menurut perhitungan dari pabrik, gaya rem total adalah 1030(kg) pada
luar roda, untuk mobil yang sama. Harga ini hampir sama dengan 647 (kg) x 4
2251562: 1050(kg), dengandasarperhitungandi atas.Meskipundemikian,gaya
nenekan sepatu satu roda belakang adalah 149(kg), yang ternyata sangat
dengan 332(kg) yang didasarkan pada perhitungan di atas.
Jadi, mempelajari cara perhitungan biasa adalah sangatperlu.
Dalam keadaan darurat, pengereman dilakukan dengan perlambatan
d' : g (m/s') di manae : o,5 - 0,8,g :9,8 (m/s').
Misalkan bebanroda depandalam keadaanjalan biasaadalah we(kg),beban
belakanglV"(kg),jarak sumburoda depandan belakangZ (mrr), dan tinggi titik
& (mm). (Gambar 3.22')
Jika pengeremendilakukan dalarn keadaan darurat, gaya inersia sebesarI(
akan timbul padatitik berat.Jika titik singgungantararoda belakangdenganpermuJ
jalanan diambil sebagaiengsel,maka pertambahan gaya reaksi yang timbul pada
depan adalah

lTiL : W'e'h; Wi: W'e'hlL

Dengandemikian,bebandinamis roda depanlAoradalah

Wap: WD+ W'e'(hlL)


Milik PcrPustakaanUmum
3.9 Rem Dru Kou blalang 87

Gb.3.22 Bebondepnn,drn bebnnbelakrng.

Jika titik singgungroda depan denganjalanan diambil sebagaiengsel,maka pe-


trgurangangaya leaksi pada roda belakang adalah lYi: W'e'h[, sehinggabeban
dinamisroda belakangW* adalah

Wan: W - llr'e.(hlL) (3.s0)


Perlambatana' yang terjadi pada masa mobil (wlg) adalah disebabkanoleh gaya
g*,k 1rlV, selingga menurut hukum Newton ke dua

p4l : (lVlilu'
p : ( a'fg): e (3.5r)
Gaya rem Brp (kg) yang diperlukan untuk roda depan pada diameter luarnya
rdalah

Bt o : r ( r ,**r (3.s2)
r)
Gaya rem &" (kg) yang diperlukan untuk roda belakangpada diameterluar.roda

/ ,\
Bn :ellvt- w'e"il (3.53)
\- L/

Di sini, jika diameterpiston silinder hidrolik 6dalah dnp dan d-" (mm), maka luas
Irnampangnyaadalah Anpdan Ans(cm2\, di mana

AnD: (nl4)d3DltD)
(3.54)
Awn:@F)aSrlml

Jika tekanan minyak adalah p*(kglcm2), gaya tekan Awo.pw dan A*".p_(kg)
ekan dikenakan pada masing-masingroda depan dan roda belakang. Harga yang
diperolehdenganmembagimomenrem ?(kg.mm) denganhasil perkalian antara gaya
tekan P (kg) yang dikenakan pada ujung-ujung sepatudan jari-jari drum (mm) disebut
faltor efelcivitas rem, yang dinyatakan dengan (FER)D dan (FER)r, berturut-turut
untuk roda depan dan roda belakang.
Tekanan kontak pada lapisan rem tergantung pada letaknya, yaitu

Pt : Pr^rrcos(96", - 0r) (3.55)


Bab 3: KoPling Tak TetaP Dan Rem

g1 p1-"* adalah
di mana p1 adalahtekanan kontak pada letak dari sumbu-Y'
maksimum'
kontak *ukri-u*, dan 01-o'adalah sudut untuk tekanankontak
Tekanan minyak di datam silinder diperbesaratau diperkecil oleh gaya
padap e d a l re my a n g m e n g g e ra k k a npi stonsi l i ndermau' errem,bai kS ecara
darurat' untuk
atau dengan penguat gaya.-Pada pengereman dalam keadaan
minyak yang
k"nuikarr"guyur"* yang terlalu melonjak, maka kenaikan tekanan
(kg) dibuat lebih lu
timbulkan oleh injakan f.dul ..- dengangayalebih da1-15-22
suatucontohpel
dari pada injakan di bawah 15-22(kg. Gambar 3.23menunjukkan
tetap sama' Na
kan gayatersebut.Dalam hal demikian, perbandingangayarem
pengeremanti
de-ikiun, pada konstruksi baru, untuk menjaga agar pada waktu
jalanan, maka pengurangankenai
terjadi slip antara telapak ban dan permukaan
teianan minyak di atas gaya pedaltertentu seperti dikemukakandi atashanyadilaku
padaroda belakangsajalsehingga dalam hal ini, perbandingan gayarem sedikitberul
dalam persamaan (3'51) dan (3'52)' gayarem
Untuk gayarem yang diperlukan
gandarno, iuo Bo" dapatdinyatakan dengan rumus berikut ini:
sebenarnya-per

Gbr. 3.23 Gaya pedal dan tekanan minyak silinder rodr'

30 40
Gaya pedal 0 (kg)

Bap : 2(FER) o' Pn'Ano .a


R

dan

: 2(FER)n'Pn'Ann .fn (3.


4r R
(3.
BdD+ BdB: eL/'

: (km/h) atau u : I
Dengan hatga e tersebut,jarak rem pada kecepatanY 50
(m/s) dapat diperolehdengan

02
S :^ -
zeg

Faktor efektivitas rem tergantungpada macam dan ukuran drum rem. Koefi
(F
gesekjugamerupakansalahsaiu faktor penting, di mana hubungannyadengan
iip"rtittutt un daiam Gambar 3.24.Hargaini adalahhargakasar,dan untuk mempe
harga yang teliti harus dihitung dari ukuran yang sesungguhnyadenganrumus
diagram.
3.9 Rem Drum 89

Frhtor efektivites rem terhrdrp


koeffgiengeccLlepicrn.

Koefisilh gesek

Selanjutnya, perbandingan distribusi gaya rem (BD) adalah

8 ,. B.
: E-:f
(BD)o :
@D)a (3.60)
-DdD i h";
DdB Effi;
o4p -f o4g

Gaya rem yang sebenarnyadikenakanpada roda depandan belakangadalah

Bao: W'e'(BD)o;Bas: W'e'(BD), (3.61)

Titik di mana Br, : Bao dan Brn : Baadisebut titik kunci sinkron (Gambar 3.25).
Jika pada titik ini e dinyatakan dengane", maka
'/r\
t w.e".i) : w.(BD)D
""\r, ",
(BD)o - (WrlW)
" " : 'T Q.6 2 )
Harga e" ini biasanyadiambil sebesar0,5 sampai0,7.
Enersikinetis total dari mobil yang mempunyaikecepatanu adalah

Eo: (Wl2g)u2 (3.63)

Jika waktu rem adalaht" : t)la(s)dan luasbidanglapisanadalahA* danA6(mm2),


besarnyakapasitas enersi dari lapisan (yaitu enersi kinetis per satuan luas lapisan dan
satuan waktu, yang berkaitan dengan ppu seperti diuraikan di muka) Kae dan Kag
[kg'm/(mm2s)]masing-masinguntuk roda depandan roda belakangdapat dinyatakan
denganrumus berikut.
90

).oo
oo
6
J'
!00
36t
E
o
E
c,
(t
.>\
6

(Bcrat kotor mobil: l225kg, beban depan:640kg, beban belakang:


5t5kg, hlL:0,221

Gbr.3.25 TidL Luncisinkron.

E*(BD)p
K to :
ZALD. t"

.g&(BD),
K rn :
2Au.t"

Harga-harga Kae dan KaB diusahakandapat ditekan sampai sebesar0'18 ftg'


(mm2s)latau kurang untuk rem drum, dan untuk rem cakerayang sangatbaik radiasir
sampai0,65[kg.m/(mm2s)]atau kurang.Perhitungandi sini didasarkanpada
kendaraan sebagaiberikut:

ng
Mobil PenumPT 100(km/h) : 27,8(m/s)
'
Truk kecil 80 o :22,8 ',
: l $ , 'l n
Truk besar @ 'n

serta perlambatan sebesar0,6 g.


di samping perhitungan untuk hal-hal di atas sebenarnyamasih ada
koefisien gesekanantara roda dan permukaan jalanan pada batas slip, dll.
perhitungan-perhitungan tersebut tidak akan dilakukan di sini. Adapun tata
perencanaanrem macam ini akan disusun bersama-samadenganrremcakera.

3.10 Rem Cakera


Rem cakera terdiri atas sebuahcakera dari baja yang dijepit oleh lapisan rem
kedua sisinya pada walctu pengereman(Gambar 3.26). Rem ini mempunyai
yang baik seperti mudah dikendalikan, pengerernanyang stabil, radiasi panas
6ait, an., sehinggasangat banyak dipakai untuk roda depan' Adapun
adalah umur hlisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang besarpada roda'
Jika lambangJambang seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.27 dipkai,
momenrem 7, (kg'mm) dari satu sisi cakeraadalah
r
3.10 Rem Cakera 9l

Gbr.326 Rem ceken.

Gb.3.tl Note.duntul.rem c*cre.

Tr: 4FK1R. (3.6t

I manap adalahkoefisiengeseklapisan,F (kg) adalahhasil perkalianantaraluaspiston


tau silinder roda A-(cm2) dan tekanan minyak p, (kg/cm2), sedangkanKt dan R.
d[hitung dari rumus berikut:

K,:ffi[r-m3,.^rr] (3.66)

^^:Y (3.67>

Perhitunganini dilakukan untuk membuatkeausanlapisan yang seragambaik di


dekat poros maupun di luar, denganjalan mengusahakan
tekanankontak yang merata.
Jika R, : 1,5Rr, maka

Kr:l ,O2luntuk4:25o
Kz: l,O4 untuk d : 45"

Satu cakera ditekan oleh gaya'P(kg) x 2dafi kedua sisinya.Jika pusat tekanan
ada di K1R^: r, maka faktor efektivitasrem (FER) adalah -

(FER) :ZTlFr :2p (3.68)

Dalam hal otomobil, karena satu gandar mempunyai2 roda denganjari.jari R,


gaya rem pada diameter luar roda adalah

r
B a : 2 (F ER )' p .' 4 .' R (3.6e)

Faktor efektivitas rem diberikan dalam Gambar 3.24. Dibandingkan dengan


macamrernyang lain, rem cakeramempunyaiharga FER terendahkarenapemancaran
panasyang sangatbaik, sehinggabanyak dipakai" Dalam Diagram 12 diberikan tata
cara perhitunganFER yang disusunbersama-sama denganrem drum.
5: -+id;.'":';;*'' 1-

92 Bab 3. KoplinE Tak Tetap Dan Rem

12. Diagram aliran untuk rnenghitungfaktor efektiiitas rem pada otomobil

'S T A R T

Berat total W (ke)


Bebandepan W, (kg)
Bebanbelakang W"'(ke) Index D untuk roda depan.
Jarak sumbu roda Z (rnm) Index B untuk roda belakans.
Tinggi titik berat I (mm)
Jari-jari efektif ban R (mm)

2 Pemilihantipe rem
Gaya pedal Q (kg)
Reduksirencanapada rem
darurata':eg (mls2)

3 Diametersilinderhidrolik
roda d.*p,d." (mm)
Jari-jari rem rr, r; (mm) 13 Kecepatankendaraan
KoefisiengeseklapisanM D, M B t/ (km/h), u (n/0
Sudut kontak lapisan 0r, 0, (')

14 Enersikinetis kendaraan
4 (ke m)
/ 4 Hubungan antara tekanan
minyak p* (kg/cm'z)dan gaYaPedal

5 Bebandinamis Woo,Wo, (kg)


16 Kapasitasenersilapisan
6 Gaya rem yang diperlukan /kcm\
B,o, 8,, (kg) Kro, Kr" ( -: . ,
\mm- s/
7 Luas penampangsilinder
hidrolik A.o, An" (dm")
17 Luas lapisanA"o, A""(cmz)
8 Tekananminyak p- (kg/cm'?) Lebar rem drum D" (mm)

9 Faktor efektivitasrem roda


depan(FER),
l8 (FER)D (FER)'
Atn 4""
l0 Gaya rem yan! diperlukan Pada bB
gandardepan 4o Gg)
Perbandingan distribusi gaYa
rem (BD)r, (BD)"

ll Gaya rem yang diperlukan pada


gandar belakang Br, (kg)

12 Faktor efektivitasrem roda


belakang(FER)'

a
!-

3.10 Rem Cakera

[contoh 3.8] Diberikan sebuahmobil penumpangdenganberat total 1320(kg). Beban


roda depan 700(kg), beban roda belakang 620(kg), jarak gandar 2500(mm), tinggi
titik berat 550(mm), dan jari-jari efektif roda 281(mm). Rem cakera denganjari-jari
cakera rala-rala 94 (mm) dipakai untuk roda depan, dan rem drum macam muka-
belakangdenganjari-jari drum sebesarI 14(mm) dipakai untuk roda belakang.Dimisal-
kan pada waktu pedal diinjak dengan gaya Q<30(kg), akan menimbulkan tekanan
minyakp. (kg/cm'?)sebagaiberikut:

untuk 0 < 21,3(kg),p-:2,37Q - 4,49,dan


untuk Q > 21,3(kg),p- :0,92Q + 26,4

Diameter silinder untuk roda depan 52,7(mm), dan untuk roda belakang19,05(mm).
Untuk merencanakan rem cakeradengankoefisiengeseklapisafiFo :0,3g, sudut
kontak lapisan roda belakang25o", dan perlambatan pada titik kunci sinkron 0,6g,
berapakahbesarnyafaktor efektivitas rem (FER), untuk,roda belakang?Tentukan
juga luas rem roda depandan belakang,sertalebar rem ro<ii belakang.

[Penyelesaian]

O W : 1320(kg), Wr: 700(kg), Wa: 020(kg)


t : 2500..(mm), h = 550(mm), R : 281(mm)
q Roda depan:Rem cakera,
Roda belakang:Rem drum (macammuka-belakang)
Q : 28 (kg) < 30 (kg)
a':0,69(m/s2)
CI dnp : 57,1(mm), dn": 19,05(mm), r, : 94 (mm), r, : I 14(mm)
I : 0,38
0, + 0":250(')
@ pn:2,37Q - 4,49(0 < 21,3(kg)
p. : 0,92Q + 26,4(e > )tJ {ft(d)
a, Wao: 700 + 0,6 (550/2500)x 1320: g74(kg)
Wan: 620 - 0,6 (550/2500)x 1320: ++6(kg)
re, Bro:0,6 x 874: 524,4(kg), Brn:0,6 x 446:267,6(kg)
@ :
AnD @14)x 5,722: 25,7(cm2),Awn: @l$ x 1,9052:2,g5 (cm2)
@ Q : 28 (kg) > 21,3(kg), pn : 0,92 x 28 * 26,4 : 52,2(kglcm2)
@ (FER)D: 2Fo : 2 x 0,38 : 0,76
@ Bao: 2 x 0,76 x 25,7 x 52,2 x Qal28l): 082(kg)

oe ::(P)s_ (7oot32o)
--lSb].ffi)--
"," (BD)o:0,662, (BD), : 9,333
"'
682
@
MTT*: o'662 Ba:3a8 Gg)
"'
@ 348:2 x (FER), x 2,85x 52,2x (tt4l28L),(FER)' : 2,88
@ V : 100(km/h),u : 100x 100/36@ : 27,8(m/s)
@ Ek: Ql2)(132019,8) x 27,82: 52050(kg.m)
@ 27,8- 0,6 x 9,8 x te,te: 4,73(s)
94 Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem

@ Kto:0,55(H; .o,ut(H)
kg'mm\
-#;)
52050x 0,662
@ z , o'55 At': 662o(mm2)
e"Tt * qJg: "'
Satusisi: A"rl2 : 3310(mm2)
52050x 0,338
). Ar.c: 15500(*-')
ffi:o '12
(z/180")x 250' x 114x Da: 15500 ). bs:31(mm) --+35(mm)
@ (FER)D :0,76, (FER)B: 2,88
Ato :3310 x 2 (tnrrl\, Arn : 15500(mm2),bs : 35 (mm)

3.lf Rem Pita

Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang di sebelah
dilapisi denganbahan gesek,drum rem, dan tuas, sepertidiperlihatkandalam
3.28. Adapun macam-macamnyaditunjukkan dalam Gambar 3.29' Gaya rem
timbul bila pita diikatkan pada drum dengangayatarik pada keduaujung pita
Jita gayatarik pada keduaujung pita adalahF1 dan F, (kg), maka besarnyagaya
adalah samadengan(Ft - F")

Gbr.3.2,t Rem pite (tunggel).

( a) b)

Gbr.3.29 Macun-rnecamrem pita.


(a) Macamdeferensial
(b) Untukputarandalamduaarah
(c) Untuk putarandalamdua arah
!-
i

3.ll Rem Pita 95

Jika D* (m) adalah diameter drum rem, maka besarnya momen rem adalah

T : (h - F)DR|2 (kg) (3.70)

Perbandinganantara kedua gaya tarik pada ujung pita adalah

F1lF2 : s"o (3.7r)

di manae - 2,718(bilangandasarlogaritma natural), dan p adalahkoefisiengesek,dan


0 sudut kontak (rad).
Selanjutnya,

Fr: bntoo (3.72\


Ft 3 b^(D^12)p" (3.73)

di mana 6n : lebar pita rem (mm), ;"


pa: tekananpermukaanyang diizinkan pada bahangesek(kg/mm2),
oo : kekuatan tarik pita rem (kg/mm2),
' t : tebal plat pita rem (mm).
Salahsatu atau kedua ujung pita diikatkan pada tuas.
Dalam hal rem tunggal sepertidiperlihatkan dalam Gambar 3.28, besarnyagaya
yang dikenakanpada ujung tuas dapat dinyatakandenganrumus berikut ini.

p : (bla)F2 (3.14)

Jika celah antara druin rem dan lapisanrem adalah d (mm), maka ujung F, harus
membuat langkah sebesar
.;

(+.r),
\z /
- !e:
z
ae
untuk dapat mengikatkan pita pada drum.'Untuk membuat langkah ini, ujung tuas
harus digerakkan sebesar

L,s: 6'0'(alb\ (3.7t

(Gambar 3.30).

Gbr. 331 Genkan uiungtues.


98 Bab 3.' Kopling Tak Tetap Dan Rem

Bandingkan F" dan F,v,dan ambillah harga yang lebih besar.


Pilihlah bahanlapisanrem, dan tetapkankoefisiengeseksertatekananpermu
nya menurut Tabel 3.6.
Tentukansudut kontak 0('), dan celah6 (mm) antarapermukaanlapisandan d
rem. Kemudian hitung euo.
Gaya tarik f' (kg) pada sisi tarik pita dan gayatarik F, (ke) pada sisi lain

F": Fr - F 2 ; F 1 l F , : evo

Maka

r,:'fi1r"\
,r :fu,"[
Lebarrem untuk derekkecil diperlihatkandalamTabel 3.7.Untuk drum rem de
diameteryanglebih besarterdapatlebarrem sampai150(mm), atau pita dapat di
dua kali.
Tabel 3.7 Tebal dan lebar rem.

250 40 2
300 50 J

350 60 3
400 70 4
450 80 4
500 100 )

Pilihlah lebar rem, dan tentukan tekanan rem maksimufl P-", (kg/mm'z),
rem minimuf,p-i, (kg/mm2),dan tekananrem rata-ratap' (kg/mm2)dari rum
berikut ini:

pnat: Frl(DRbRl2) (3.


pmin: F2l(DRbRlz) (3.

P^: (P^", * P^i)12 (

Periksalahapakahp-"* terletak dalam daerahtekananrem menurut Tabel 3.6, dan


ternyata terlalu besar,perbesarlebar rem 6*.
Hitunglah kapasitas rem ppnJ)[kg'm/(mm2s)], dan periksalah apakah harga
lebih rendah dari pada harga batasyang diberikan di dalam bagian rem blok t
Hitunglah panjang dan langkah tuas, dan periksalah apakah hasilnya sesuaide
ketentuan yang diberikan.
Jika hasil-hasildi atas dipandangcukup memuaskan,selanjutnyarencanakan
dan kelingan.
Pilihlah bahan-bahan dan masing-masing kekuatan tariknya. Sebagai fa
I Uilk PcrPustakaanUmuo
3'll ne- dnt" Kota lr'latang qo

keamanan,ambillah dasar 75(o/) dari batas kelelahanatau batas mulur (o, x 0,45)
untuk tegangantarik, danSo/o\ dari (os x 0,45)untuk tegangangeser.Besarnyafaktor
keamananadalah l/(0,45 x 0,75)x3 dan l/(0,45 x 0,4)15,6. Tetapkan faktor ke-
amananakhir denganmengalikanharga di atas dengan 1,2 sampai 2,0 sesuaidengan
kondisi masing-masing.
setelah tegangantarik yang diizinkan o, (kg/mm2) dari pita dan tegangangeser
yangdiizinkan dari paku keling tj (kg/mm2)ditentukan,tetapkandiameterdan susunan
paku keling sedemikianrupa hingga tidak terlalu banyak mengurangi luas penampang
efektif pita. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa lubang paku sedikit lebih besai
dari pada diameterpaku. Jika d, adalahdiameterpaku (mm) dan z adalahjumlah paku,
maka

\: rl(nl4\d1z (3.86)

Karena gayatidak selaludapat dikenakan padaz paku keling s@aramerata,maka


perlu diperhitungkanefisiensisambungankeling 4, (Tabel 3.8).

Tabel 3.8 Efisiensi kelingan (Diameter paku keling


10-30 mm, tebal plat dalam mm).

Macam kelingan Efisiensi(%)

l-baris paku 34-60


Hg 2-baris paku
58. (selang-seling, 53-75
EE sejajar)
3E
lbaris paku 6G82

z' : zl4p (3.87)


F t : oo (b p -d ? ' )t (3.88)

d'oadalahdiameter lubang paku (mm). Dari persamaandi atas, tebal plat r


1 ryl"
(mm) dapat dihitung. Tebal plat ini terletak antara 2 sampai4 (mm); jika kurang iebal,
dapat dipakai dua plat yang ditumpuk.
untuk pita dapat dipakai bahan dari baja konstruksi umum yang luwes (ss4l)
atau baja pegas(suP). Dalam hal ini tebal plat juga terletak antara 2 sampai4 (mm).
Untuk paku, dipakai baja rol untuk paku (SV).
Perhitunganyang samadapat pula dilakukan untuk sisi Fr.

[Contoh 3.9] Rencanakansebuahrem pita untuk sebuahderek denganbebanangkat


2000(kg), putaran drum 29 (rpm), diameter drum 400 (mm), diameter drum dengan
lilitan kabel 3 lapis 470 (mm), dan diameterdrum rem 720(mm).

[Penyelesaian]

O W : 2ffi0(kg), D : 400(mm) : 0,4(m)


D' : 470(mm) : 0,47(m), no: 29 (rpm)
A Jika 4 : 0,8,maka
' Bab 3., Kopling Tak TetapDan Rein

nx2000x29x0.47
t:- : l7'5 (kw) * Px :22(kw)
@
@ T :974 x 22129:739 (kg.m)
@ Dn:72O (mm) : 0,72(m), on : n x 0,72 x 291ffiJ t,09 (m/s)
@ F. : 7391(0,7212, :2053 (kg)
@ .Frv: 2000 x (0,41O,72)
X 1,5 : 1667(kg). Ambil L : 2053(kg)
@ Pilih tenunanasbes,F : O,3,po : O,007 0,0?(kg/mm2)
-
0 : 270" : (z/180') x 270" : 4,71(rad), d : 3 (mm)
@ 4e : 4rll
4,ll
- :4fiTi
@ rr x 2053: 2713(kg)
I
rz l +F l x 2053:660(ke)
Dn : 120(mm)
Pmsx:27131fQ20x 12012)= 0,063(kg/mm2)
Pmin: 660l(720x 12012): 0,015(kg/mm')
p, : (0,063+ 0,015)/2: 0,039(kg/mm2)
@ 0,007(kg/mm2) < 0,063(kg/mm2) < 0,07(kg/mm2),baik.
@ Itp^o:0,3 x 0,039 x 1,09:0,0127 (kg.m/(mm2s))
@ Pendinginanalamiah,0,01n ftg.m/(mm2s)l < 0,06 ftg.m/(mm2s) baik.
@ F : 2O(kg), b": 35 (mm)
@ Fa: Fzb,maka20a:660 x 35 ... a = ll55(mm) +a: llg0(mm)
@ d : 3(mm), maka As : 3 x 4,71 x llE0/35 = 477(mm)
@ a77 @tn1.< 600 (mm), baik;
@ Bahanpita: SS4l, oB: 4l (kg/mm2)
Faktorkeamanan: t x2-6
Bahanpaku: SV4IA, 6b : 41 (kg/mm2)
Faktor keamanan5,6 x 1,5 : 8,4
Diameter paku do: 12(mm),
Diameterlubang paku d'o: 12,8(mm)
@ oo : 4116: 6,86(kg/mm2),t'o : 4llt,4: 4,9(kg/mm2)
@ 2713(kd:4,9(3,1414)122x zr, i. z1- 4,9+ S(buah)
Efisiensikelingan4p : 0,7
z\:510,7:7,1+ 8(buah)
:
660 4,9 (3,1414)x 122x z2 .'. zz : 1,2.+) (buah)
4p = 0,6, zL : 21016: 3,3 r 4(buah)
@ Dua diameterlubang dikurangkandari lebar pita, pada sisi maupun sisi.F2.
^F,
2713(kg\: 6,86(120- t2,8 x 2'1x t ... | :4,2(mm)
@ Karena lebih dari (2 - 4) (mm), kembali ke @.
@' Bahanpita: SS50,oa : 50 ftg/mm2), oo : fi16: 8;33(kg/mm2)
@' 2713(kg):8,33 (120- 12,8x 2) x t ... t:3,216(mm)
Ambil r:4(mm)
@' Masih dalam daerah(2 - 4)(mm), baik.
- -F

I
3.ll Rem Pita l0l

e Bahan rem: tenunan asbes


bn : l2}(mm), 0 : 27O(o),d : 3 (mm)
Langkah tuas: As : 47? (mm)
Pita: SS50,120(mm) lebar x 4 (mm) tebai
Paku: SV4IA, sisi F1: Sl2 x 8 (buah),sisi ltrr: $12 x 4 (buah)

i
i

Anda mungkin juga menyukai