DASAR PERENCANAAN
DAN PEMILIHAN
ELEMEN MESIN
DASITR PERENCIINAAN
DAN PEMILIHAN
ELEMEN MESIN
OLEH:
In. Sulnnso,MSME
I-ektorKepala,DePartemenMesin
InstitutTeknologiBandung
KrvornrsuSucA
Toh-inGakuen
Professor,
Technical College, Japan
CetakanKesebelas
t"lc. F:gestef :
X".7dB /W /oo
PT PRAI}TEAE\RA}[XA
J A K A RT A
Pcrpsfur Naional: futalog dalamterbitan6pf)
Sularso
Dasarperencanaan danpemilihanetemen
mesin/olehSularso,KiyokatsuSufa. - Cet' tt'-
Jakarta: PradnYaParamita,2004'
ilus26 cm
x;352ha1.;
ISBN 979- 408- 126- 4.
62r.82
DASARPERENCANA
ELEMEN MESIN
@Hak Ciptadilindungi
Diterbitkanoleh : PT,
JalanBungaNo"8-8A
Jakarta13140
CetakanKegebelas :2W
Dicetakolbh : PT.AKA
PRAKATA
Dengan berkembangnyasegalabentuk industri yang mempergunakandan meng-
hasilkan mesin di Indonesia,maka semakin banyak diperlukan tenaga trampil yang
mampu mengatasiberbagaimasalahperbaikandan perencanaanmesin.Namun justru
dalam keadaanyang demikian itu akhir-akhir ini dirasakan adanyakelemahandalam
pengetahuan-pengetahuan dasar mesin pada para teknisi yang berkecimpungdalam
bidang permesinan.Kelemahanini di antaranya diakibatkan oleh kurangnya sarana
pendidikan,baik yang formil maupunnon-formil, bagi para tenagateknik di Indonesia.
Salah satu saranayang penting tetapi langka adalah buku. Maka penulisanbuku ini
diharapkandapat memberikansumbangandalam rangka memperkokohpengetahuan
dasar dalam ElemenMesin bagi para teknisi dan tenagaprofesionil lainnya.
Sesuaidenganjudulnya, buku ini bermaksudmemberikanpedomandalam meren-
canakandan memilih elemenmesin.Meskipuntujuan utamanyaadalahmembantupara
mahasiswatingkat sarjana muda di Perguruan Tinggi, namun uraian-uraian dalam
buku ini diberikan secarapraktis sehinggadapat ditangkap juga oleh siswa Sekolah
Lanjutan Atas maupun merekayang mempunyaidasar pengetahuansederajat.
Contoh-contoh perhitungan dalam buku ini diberikan secaraterperinci disertai
tabel-tabeldan grafik-grafik.Tata cara perhitunganyang pentingjuga dijelaskandalam
bentuk diagram aliran atau flow chart sehinggapara pembaca dapat memperoleh
gambaran menyeluruh tentang langkahJangkahyang perlu dilakukannya. Diagram
aliran ini bila perlu juga dapat dimanfaatkan,untukmenyusunprogram komputer.
Sebagaistandar untuk menyatakanbahan, ukuran, jenis, dll. di dalam buku ini
dipergunakan standar Jepang JIS. Dengan dasar standar JIS ini tidak akan ada
kesulitanmencariekivalensiatau persamaannyadenganstandarlain, terutamastandar
internasionalISO dan standar lain yang terkenal di dunia.
Penulismenginsyafibahwamasihada beberapahal yang dapat ditarnbahkanuntuk
lebih melengkapibuku ini. Namun untuk itu kami terlebih dahulu akan mengundang
sarandan tanggapandari para pembaca.
Akhirnya penulis ingin menyampaikanrasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dr. Seiji Kaya, Ketua dari The Assbciation for International Technical
Promotion di Jepadgataskerja samadan bantuan yang diberikan dalam penulisandan
penerbitanbuku ini. Terima kasih juga kami ucapkankepadaTuan Koichi Fukui dan
Prof. ir. Wiranto Arismoenandaryang telah menjembatanikerja samaini.
Bandung,Indonesiadan
Tokyo, Jepang
J,,2,-
1978
Surlnso
)ldtuJ.,f
Kryorersu Suce,
F-
$
DAFTAR I S I
BAB 4. BA}.ITALAI{
4.1 Klasifikasi Bantalan 103
4.2 PerbandinganAntara Bantalan Luncur Dan Bantalan Gelinding 103
4.3 Klasifikasi Bantalan Luncur. 104
4.4 Bahan Untuk Bantalan Luncur 105
I
I
I
I
I
vl Daftar Isi
l
BAB 6. RODA GIGI I
t
I
frerpus"lkaen
Knta lrlalang
DAFTARNAMA.NAMADIAGRAMALIRAN
dad'DiagraxnAliran
Lcnrbartg.l'arnbang
yangdiberikandisu*indi.sini.
Data dan persyaratan
Pengolahan:dilakuf<ansdcaramekanisdengan menggunakanlbrsamaan.'
tabel danf'eambar.
yang berturutan
langkah-langkah
Untuk menghubungkan
Y = y a: T: t idak .
t
t
i
r{
!
(l) PorosTransmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni etau puntir dan lentur.
Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk
atau sproket
rantai, dll.
@ Spindel
(3) Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, dimana tidak
mendapatbebanpuntir, bahkan kadang-kadangtidak boleh berputar, disebutgandar.
Gandar ini hanya mendapatbebanlentur, kecualijika digerakkanoleh penggera=k
ti mula
i dimanaakan mengalamibebanpuntir juga.
|.: Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros
rc engkol sebagaiporos utama dari mesin totak, dll., poros luwes untuk transmisi
dava
kecil agar terdapatkebebasanbagi perubahanarah, dan lain-lain.
(1) Kekuatanporos
Suatu poros transmisi dapat mengalamibeban puntir atau lentur atau gabungan
antatapuntir dan lentur sepertitelah diutarakandi atas.Jugaada poros yang;enda;at
Bab 1' PorosDan Pasak
dll'
bebantarik atau tekan sepertiporos baling-balingkapal atau turbin'
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros
diperhatikan'
diperkecil(porosbertangga)atau bila poros mempunyaialur pasak,harus
hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban
sebuah poros harus-lirencanakan
di atas.
(2) Poros
jika lenturan atau
Meskipun sebuahporos mempunyaikekuatanyang cukup tetapi
(pada mesin
defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak-telitian
suara(misalnyapada turbin dan kotak roda gigi).
perkakaJ)atau getarandan
- juga harus diperhatikandan
Karena itu, disampingkekuatanporos, kekakuannya
disesuaikandenganrnacammesin yang akan dilayani poros tersebut.
(4) Korosi
poros propeler
Bahan-bahantahan korosi (termasukplastik) harus dipilih untuk
yang korosif. Demikian pula untuk poros-
dan pompa bila terjadi kontak denganfluida
pofos yangterancamkavitasi,dan poros-poros mesinyang seringberhenti lama. Sampai
batas.batastertentu dapat pula dilakukan perlindunganterhadap korosi.
(5) .BnhanPoros
dingin
Poros untuk mesin umum biasanyadibuat dari baja batang yang ditarik
(disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari
dan difinis, baja karbon konstruksi mesin
dengan ferrosilikon dan dicor; kadar
ingot yang'di-ikin" (baja yang dideoksidasikan
ini kelurusannva
taiUon teijamin) (nS C:rz: Tabel l.l). Meskipun demikian, bahan
karena tegangan yang kurang
agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi
ada tegangan sisadi dalam terasnya'
sJimbangmisalnyabila diberi alur pasak,karena
poros menjadi keras dan kekuatannya
Tetapi pinarikan dingin membuat permukaan
dari batang
bertambah besar. Hirga-htga yang terdapat di dalam tabel diperoleh
ini harus diingat bahwa untuk poros
percobaandengandiameter 2S.-; dalam hal
tersebut akan lebih rendah
yang diameternyajauh lebih besar dari 25 mm, harga-harga
iari paOayang ada di dalam tabel karenaadanyapngaruh masa'
Poros.porosyangdipakaiuntukmeneruskanputarantinggidanbebanberat
yang sangattahan terhadap
umumnyadiUuatiuriUuj" paduandenganpengerasankulit
keausan.Beberapadi antaranyaadalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden,
G4104, G4105dalam Tabel
baja khrom, baja khrom molibden,dll. (G4102,G4103,
tidak selalu dianjurkan jika
t.i;. seranpun temikian pemakaianbaja paduan khusus
karena iutaran tinggi dan beban berat. Dalam hal demikian perlu
alaSannyat
"nyn prlakuln panas secaratepat
dipertimbangkanpenggunaanbaja karbon yang diberi
kel-uatuoy"ng diperlukan. Baja tempa (G3201, ditempa dari ingot
untuk
-.-p"roletr
t-
Tebel 1.1 Baie karbon untuk konsfrutsi mesin drn boia batang yang difinis
dingin unhrk poros.
s30c Penormalan 48
s35C 52
Baja karbon kons- s40c 55
truksi mesin s45C 58
(JrsG 45ol) s50c 62
s55C 66
Kekuatan tarik
Standardan macam Lambamg Perlakuanpanas
(klmm2)
SNC 2 85
Baja khrom nikel sNc 3 95
(JIS G 4102) sNc21 Pengerasankulit 80
SNC22 100
SNCM 1 85
SNCM 2 95
Baja khrom nikel moliMen SNCM 7 100
(JrsG 4103) SNCM 8 105
sNcM22 Pengerasankulit 90
sNcM23 100
sNcM25 t20
SCr 3 90
SCr 4 95
Baja khrom
(JIS G 4104)
SCr 5 100
SCr2l Pengerasankulit 80
SCr22 85
SCM 2 85
SCM 3 95
SCM 4 100
Baja khrom moliMen
SCM 5 105
(JIS G 4105)
scM2l Pengerasankulit 85
SCM22 95
scM23 100
I
r
rI
a
Batas Kekuatan
Kelas Lambang Pemakaian utama Perlakuanpanas mulur tarik
(kg/mm2) (kg/mm2)
A SFA 55A
Kelas I Poros pengikut 28 55
B SFA 55B Penormdan atau
celup dingin dan
A SFA 604 pelunakan
Kelas 2 30 60
B SFA 608
Pada umumnya baja diklasifikasikan atas baja runak, baja liat, baja agak k
dan baja keras. Di antaranya, baja liat dan baja agak:keras banyak aipititr
u
Poros. Kandungan karbonnya adalah seperti yang tertera dalam Tabel 1.4.
lunak yang terdapat di pasaran umumnya agak kurang homogen di tengah,
se
tidak dapat dianjurkan untuk dipergunakan sebagaiporos pJnting. Baja agak
keir
pada umumnya berupabaja yang dikil sepertitelah disebutun ai atas. Baja
macam i
jika diberi perlakuan panas secaratepat dapat me4iadi bahan poros yang
sangat
Tebel 1.4 Pelggolongan bojr seceraumum.
\ 1.3 PorosDe,nganBebanPuntir 5
sF 40,45
Baja tempa ASTMAl05-73
50,55
IJ PorosDenganBebanPuntir
S T AR T
r- Sf'
12 ' ": c K, t
d" tauf
r
tarikan, atau tekanan, misalnyajika sebuahsabuk, rantai atau roda gigi dipasanglcan
pada poros motor, maka kemungkinan adanyapembebanantambahan
terseuut rtnu
diperhiturrgkandalam faktor keamananyang diambil.
Tara caraperencanaandiberikan dalam sebuahdiagiam aliran. Hal-hal yang perlu
diperhatikanakan diuraikan sepertidi bawahini.
Pertama kali, ambill ah suatu kasus di mana daya P (kW) harus ditransmisilon
dan putaran poros t?1(rpm) diberikan. Dalam hal ini p"tiu Otukukan pemeriksaan
terhadap daya P tersebut. Jika P adalah daya ruta-ratayang diperlukan maka
harus
dibagi denganefisiensimekanis4 dari sistim transmisi untuk mendapatkandaya peng-
gerak mula yang diperlukan. Daya yang besar mungkin diperlukan pada
saat stai,
atau mungkin beban yang besar terus bekerja setelahstart. Dengan iemikian
serinj
kali diperlukan koreksi pada daya rata-ratl yang diperlukan dingan menggunakan
faktor koreksi pada perencanaan.
Jika P adalahdaya nominal output dari motor penggerak,maka berbagaimacam
-
faktor keamananbiasanyadapat diambil dalam perencanaan,sehinggakoreksi pcrtama
dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalahf" (Table 1.6) mala daya ren,:ana
i,
(kW) sebagaipatokan adalah
Jika daya diberikan dalam daya kuda @s), maka harus dikalilcan dengan
eT35
untuk mendapatkandaya dalam kW.
Jika momenpuntir (disebutjuga sebagaimomenrencana)adalahu (kg.mm) maka
_ (I/1000)(2nnrl60)
.o:_____aE_ (r.2)
sehingla
T : 9,74xtOt& (1.3)
n1
T 5,IT
: (1.4)
' 1"a!rcy:E
Tegangangeseryang diizinkan z. (kg/mm2) untuk pemakaianumum pada poros
'lapat diperolehdenganberbagaicara. Di dalam buku ini ro dihitung atas dasarbatas
kelelahanpuntir yang besarnyadiambil 40o/odari bataskelelahantarik yang besarnya
Bab 1. PorosDan Pasak
d":
lrL*''"f''' (1.6)
_-b--
G'
T
,18
50
120
r25
280
300
r315
450
4ffi
480
'12,5 320 500
1.,,,
6
t4
(15)
t6
35
*35,5
38
55
56
60
130
tq
150
160
3N
1355
360
380
530
560
600
(r7) r70
*6,3 18 63 180 630
19 190
20 2W
22 65 2n
7 70
*7,1
7l
75
8 80
E5'
9 90
95
It
c
6
oo
c
c
a0
o
o
6
c
ca
c
I
o
T
cl Gbr. I.l Fektor komentresi tg.ogrn c untuk
lr
pembebanaapumir statb dari surtu
porosbolrt dngu dur posrl persegi
yeng diberi filet.
0.t2
r
I
r
lo Bab l. Poros Dan Pasak
Penampong
hmmpeng posak alur pasak
Q.
tr
o0
n
o
o
t
o
J
a
E
P
[Contoh 1.1] Tentukan diametersebuahporos bulat untuk meneruskandaya l0 (kW)
^l pada 1450(rpm). Disamping pula akan dikenakannya
' Elgn-gustit*drperkirakan
alur
_be,ban-lentr*r.-Sebuah pasak perlu dibuat, dan dalam sehari akan bekerja selama
8 jam dengantumbukan ringan. Bahan diambil baja batangdifinis dingin S30C.
[Penyelesaian]
O P : l0 (kW), z, : 1450(rpm)
@ f": l'o
'; @ Pa: l,O x 10 : l0 (kW)
,,@ T:9,74 x 105x 10/1450 :6717 (kg'mm)
@ S30C-D,oa : 58(kg/mm2),S/r : 6,0,Sfz :2,0
O @ r": 581(6,0x 2,0) : 4,83(kg/mm2)
@ Ca:2,0 Kr: 1,5
T51 lrlr
O@ 4 : x 2,0x 1,5x 6717 : 27,7(mm)
LO,rr- )
diameterporos d" : 28 (mm)
O Anggaplahdiameterbagian yang menjaditempat bantalanadalah : 30 (mm)
Jari-jari filet : (30 - 28)12- 1,0(mm)
AlurpasakT x4x filet0,4
@ Konsentrasiteganganpada poros bertanggaadalah
1,0128 : 0,034,30128: 1,07,F : 1,37
Konsentrasiteganganpada poros denganalur pasakadalah
0,4128: 0,014,c : 2,8,a > p
@ Dari persamaan(1.4)
r : 5,1 x 67171(28)t : 1,56(kg/mm2)
r
il
il
t2 Babl. PorosDanPasak
tl '
Diameter poros motor dengan daya l0 (kW) x 4 kutub adalah lebih besar dari
630,yaitu $42.
I
I
t 1.4 Poros DenganBebanLentur Murni
i
I
t.l
Gandar dari kereta tambang dan kereta rel tidak dibebani dengan puntiran me-
lainkan mendapatpembebananlentur saja.
Jika beban pada satu gandar didapatkan sebagaill2 dari berat kendaraan dengan
muatan maksimum dikurangi berat gandar dan roda, maka besarnya momen lentur
M1(kg'mm) yang terjadi pada dudukan roda dapat dihitung- l
Dari bahan yang dipilih dapat ditentukan tegangan lentur yang diizinkan oo
(kg/mn). Momen tahanan lentur dari poros dengair diameter 4 (--) adalah z :
(n132)dllmmt;, sehinggadiameterd"yang diperlukan dapat diperoleh dari
Mt Mr lo,zMr
o o-1 7 :@" :T (1.7)
n:\Y,,)'' (1.8)
Dalam kenyataan, gandar tidak hanya mendapat beban statis saja melainkan
juga beban dinamis. Jika perhitungan d" dilakukan sekedar untuk mencakup beban
dinamis secarasederhanasaja, maka dalam prsamaan(1.8) dapat diambil faktor
keamananyang lebih besaruntuk menentukanoo.Tetapi dalam perhitungan yang lebih
b-_ .L i
t- r
t
r
i
lerpust,:kaan
Fiot:r hl i !":ng
1.4 Poros Dengan Beban
teliti, beban dinamis dalam arah tegak dan mendatar harus ditambahkan pada beban
statis. Bagian gandar dimana dipasangkannaf roda disebut dudulcan roda. Beban
tambahan dalam arah vertikal dan horizontal menimbulkan momen pada dudukan
roda ini.
suatu gandar yang digerakkan oleh suatu penggerak mula juga mendapat beban
puntir. Namun demikiart gandar ini dapat diperlakukan sebagaiporos pengikut dengan
jalan mengalikan ketiga momen tersebut di atas (yang ditimbulkan oteh gaya-giya
statis,vertikal dan horizontal) denganfaktor tambahan(faktor m) dalam rauef t.g-.-
Tebel1.9 Fektortambohrntegmgrnpadagrndar.
Faktor tambahan
Pcmakaian gandar
teganganzr
Gbr.l.3 Gra&r.
M t: (j - ilwl4 (l.e)
M 2: avMl (1.10)
P: at W (1.l t)
Q o: P (h b ) (r.r2)
Ro :P(h+r)ls
r -
r
]
r.. a :
.t
S T AR T
6 Bebanhorisontal P (kg)
Bebanpada bantalan karena beban
horisontal 0o Gg)
Beban pada telaPak roda karena
bebanhorisontal Ro Gg)
l
8 Macam, Pemakaian, bahan, Per-
lakuan Panasdari roda
Tesanean lentur Yang diizinkan
;il;i ma"am roda oru (kg/mm')
Faktor tambahan untuk tegangan
menurut Pernakaianroda z
1.4 Poros Delrcan Beban Lcntur Murni t5
Kelas I 10,0
Kelas 2 10,5
Kelas 3 I1,0
Kelas 4 15,0
o,=lYr*,
^(M,* M,+ M))''' ( l.lt
setelah d" ditentukan maka teganganlentur o6(kg/mm2) yang terjadi poda dudukan
roda dapat dihitung. selanjutnya jika oy6lo6samadenganI atau lebih, maka
_ 10,2m(Mr I Mz + M)
.-r: 71 (r.16)
n: owb> l (1.17)
C 6-
[contoh 1.2] sebuah kereta tambang beratnya 2,6 ton memakai 2 gn&r dengan
4roda. Gandar tersebuttetap, dan beratnyasendiri 950(kg). Lebar ret6l0(mm) dan
jarak tumpuan pada gandar dengan penampangpeseg adalah 420 (mm).
ntopoun
diameter gandar yang harus diambil pada bantalan rol kerucut yang dipasaog pod"
jarak285 (mm) dari tengahgandar?(Gambar 1.4)
M : (177512)
x 20 : 12750(kg.mm)
r
I
;
I'
l5
Bab 1. Poros Dan pasak
, f lo,2 tr/r
* = x tTzsnl : 42,3(mm)
--r4i (mm)
LT Jawaban:
as(nrn)
(C-atatan:Dalamkenv
uuo,"ruivuie?;'j,ffi:lffif"f*kai diameter
60mmsebagai
hasildariperhitunsan
Berikut ini diberikan contoh
penggunaanDiagram2. l.
[contoh r'3] Gandar dari sebuah
kendaraanrer sepertidiperrihatkan
daram Gambar
i;?"Tl,tl11*tffl*:"b:;i;,tr-ii.rir91-"rl"ahi"i",e;ndarpadaduduk
dianggapsebesar
dari JISE4so2r"u. rfru. roo(tm/tj, ;;;.#1"" gandardiambit
,e;'-
!-
^ @ Q , y: 0, 3, d r: 0 ,4
@O Mz :0,3 x 2,43 x 106 : 0,729 x 106(kg.mm)
O a: 345( m m ),/-1 2 8 (mm)
Ai @ P : 0,3x12000: :600(kg)
Qo : 3@Ox 97011930: 1809(kg)
Ro : 3600 x (970 + 430\lll20 : 4500(kg)
A Ms:3600 x 430+ l8l0 x (345+ 128)- 4500x {345 + 128- (810/2)}
: 2,188x 106ftg.mm)
@ Porospengikut, Kelas 3,6wt : l l (kg/mm2)
Untuk poros pengikut m : I
I x(2,43+0,972+2,188) x 106'11i3
O O-rll0,2x :173(mm)--+175(mm)
L lt-]
10,2 x I x (2,43 + 0,972 + 2,188) x 106
@ 0 b: :10,64 (kg/mm,)
@ n : 11110,64:1,03,baik
@ Ditentukand": 175(mm), Kelas 3
f
-max
:-
,/rc
2
r-",: (\lld:)JW
F
t8 Bab 1. Poros Dan Pasak
?-"*: (5,lld:)J@W@F (1 . 1 e )
Besarnya rmaxyang dihasilkan harus lebih kecil dari tegangan geser
yang diizinkan
ro. Harga-harga K, telah diberikan dalam pasal 1.3.
Ada suatu cara perhitungan yang populer dimana dicari lebih dahulu
momen
puntir ekivalen yang dihitung menurut teori tegangangeser
maksimum, dan momen
lentur ekivalenyang diperolehdengapteori tegangannormal maksimum.
Selanjutnya
diameter poros ditentukan denganmenganggapbahwa kedua momen
di atas seolah-
olah dibebankanpada poros secaraterpisah.Dari keduahasil perhitungan
ini kemudian
dipilih harga diameter yang terbesar. Namun demikian, pemakaian
rumus ASME
lebih dianjurkan dari pada metodaini.
Dari parsamaan (1.19)
d"2 [(5,rlr
")J@ +@g1r rt (1.20)
Besarnyadeformasiyang disebabkanoleh momenpuntir pada poros
harusdibatasi
juga. untuk poros yang dipasangpada mesin umum
dalam lonaisi kerja normal, be-
sarnya defleksipuntiran dibatasi sampai0,25 atau 0,3 derajat. untuk poros
panjang
atau poros yang mendapatbebankejutanatau berulang,hargatersebut
narusOinurangl
menjadi ll2 dart harga di atas.Sebaliknyadapat te4ad1,pad-aporos transmisi
di dalam
suatupabrik, beberapakali harga di atas tidak menimbulkanliesukaran
apa-apa.
Jikb 4 ada]ahdiameterporos (mm), 0 defleksipuntiran (.), / panjangporos
(mm),
Zmomen puntir (kg.mm), danG modulusgeser(kg/mm11,
^ii-'
e:58 4# (t.2r)
_. Kekakuan poros terhadap lenturan juga perlu diperiksa. Bila suatu poros baja
ditumpu oleh bantalan yang tipis atau banlalan yang mapan
sendiri, maka lenturan
porosl, (mm) dapat ditentukan denganrumus berikut.
Ft?rt
l:3,23 x l0-a
w (r.23>
GayaFdihitung dengancara sepertidiutarakandi atas.
Dalam persamaan(r.22) lenturan yang terjadi perlu dibatasi
sampai0,3-0,35(mm)
atau kurang untuk setiap I (m) iarak bantalan, untuk poro,
transmisi umum Oengan
bebanterpusat'Syaratini bila dipenuhitidak akan memperburuk
kaitan antarapur"nlun
roda gigi yang teliti. Bila celah antara rotor_dan rurnah merupakan
masalah,seperti
padaturbin, maka batastersebuttidak borehlebih dari 0,03-0,ii
lmmTm).
poros putaran tinggi, putaran kritis sangatpenting untut
_Untuk aiperhitungkan.
Pada mesin-mesinyang dibuat secarabaik, putaran kerja
di dekat atau di atas
putaran kritis tidak terlalu berbahaya.Tetapi, demi keamanan,
dapat diambil pedoman
secaraumum bahwaputaran kerja poros maksimumtidak bolehn'"t"Ui6i
s0(%i putaran
kritisnya.
Misalkan ada suatu bebanterpusatyang berasaldari berat rotor,
dil. yang bekerja
di suatutitik pada sebuahporos. Jika beratleban tersebutoinyaiatcan
jarak antarabantalan/ (mm), dan diameterporos yang dengan rv (ke),
seragamd, (mm),sertapenumpu-
nya terdiri atas bantalantipis atau mapan sendiri, rnutu putu.un
t riti, poros tersebut
nf" (rpm) adalah
N":527N&F (r.24)
Perludiperhatikanbahwadalampenentuanputarankritis, gayayang
diperhitungkan
hanyalahgaya berat dari masaberputar yang membebanipoios
sa;a,s"dangkanlaya
luar sepertiyangterdapatdalampersamaan(r.22) dan(r.23itidak
ada sangkul_puutiry".
Berat poros sendiri dapat diabaikanjika cukup kecil. tetapi jika
dirasa-cukupuasar
dibandingkandenganberat masayang membebaninya,
berat poros ter-
sebutdapat ditambahkanpada berat bebanyang ada. ^^iuilzdari
Jika bantalan cukup panjang dan poros ditumpu secarakaku,
maka putaran
kritisnya adalah
,a, f-
N^: t
527ffiait I
' IJrl WtLt2 (t.2s)
I
Nio h,. iT'.iT {t.26)
3. Diegnn dirrn untul Ecttncrnrkrn poros denptr behn puntir den hntur
S T AR T
'6
Perhitungan bebanhorisontcl
Perhitungan beban vcrtikal
ftt
10 Bahan poros 21
N_
Perlakuan Panas
Kekuatan tarik o" (kg/mm2)
Apakan ada tanggaatau alur Pasak
Faktor keamanan Sfr, Sf,
[contoh 1.4] Sebuahporos ditumpu oleh 2 buah bantalan pada jarak I (m). Dua
bluahpuli sabuk-v dipasangpada jarak 300(mm) dan 200 (mm) dari masing-masing
bantalan, di mana gaya mendatar dan gaya tegak pada sabuk-V adalah sepertiyang
diperlihatkan dalam Gambar 1.6. Hitunglah diameter poros yang diperlukan untuk
meneruskandaya sebesar18 (kW) pada 300(rpm). Bahan poros diambil S30C. Jika
"! defleksipuntiran dibatasisampaiI derajat,berapabesardiameterporos yangdipandang
cukup? Jika berat puli sabuk I adalah 25(kg), berapakahkecepatankritis poros?
Apakah poros dalam contoh ini cukup aman?
[Penyelesaian]
O P : 18(kW), n, : 300(rpm)
@ f": 1,4
@ Pa: 1,4 x 18 : 25,2(kW)
@ T :9,74 x lOs x 25,21300:81820(kg.mm)
O Bebansepertiyang diperlihatkandalam Gambar 1.6
@ Hr :215 (kg) n : 403(kgl
'
Hz : 270(ke) -' Yz : 35 (kgl
2l5x7Co+27Ox2N
A .Rr r : : zo5(kg)
1000
Rnz: Qls + 270)- 205:280 (kg)
2103x700*35x200
Rvr : : zg9(kg)
1000
Rvz (403 + 35) - 289 : 149(kg)
-
@ Gambarkandiagram momen lentur (Gambar l.Z)
Dari diagram momen lentur, harga-hargamomen lentur horizontal dan vertikal
pada posisi puli I dan puli II adalah
Mnr :205 x 3CI : 61500(kg.mm)
Mnz :280 x 200 : 56000(kg.mm)
Myr :289 x 300 : 86700(kg.mm)
Mvz : 149 x 2I0/':-:29800(kg.mm)
O Momen lentur gabunganadalah
Mnr : {i-I5mITTF6-mF : 106300
(kg.mm)
Mnz: J(smf@900F : 63400
(kg.mm)
l
l
Mn :615S
1.6 Macam-macam
Pasak 23
Perhitungandefleksi:Dari persamaan(1.22)
. 485 x 5842x 4162
! : 3,23 x l0-" * : 0,29(mm)
ZSa,
yll :0,2911 :0,29 (mm/m) 'OOO-
@ 0,29 < (10,3-0,35),baik
@ Berat bendayang berputar: Wt : ZS(kg), Wz : 20 (kg)
Beratporos:W,: (nl4) x 7,52x 100x ?,86/1000:34,7(kg)
Setengahdari berat tersebut dianggap bekerja di tengah poros sebagaibeban
terpusat.
@ Kecepatan kritis dari masing-masingbendayang berputar adalah
7s2 n 0fro
N.r : 52700-----jj-300 8930(rpm)
x 700J;:
i52 lt00o
N"r : s2700-----::-Jjd : e000(rpm)
I I I I
@ Dari persamaan(1.25),N% *
(8e30)z * (oob6;,
Groory
t-
l0-" x (0,0125+ 0,0059+ 0,123)
tt-r"o:
N3o:106x32,5733
N"o : 5707(rPm)
@ 30015707 <<(0,6 - 0,7),baik
@ d":75 (mm);S30C
Diameter poros yang direncanakandengan cara ini akan lebih besar dari hasil
yangdiperolehdengancaraperhitunganlain. Hal ini disebabkanoleh faktor konsentrasi
tegangandari Petersonyangbesarpada alur pasak.ASME menganjurkanagartegangan
puntir yang diizinkan pada permukaanporos yang menggunakanalur pasak diambil
75 (%) dari poros tanpa alur pasak. Dengan lain perkataan,faktor keamananuntuk
ini adalah110,75: 1,33.
Seperti ditunjukkan dalam contoh ini, bila daya diteruskan oleh sabuk, maka
tumbukan dapat diserap oleh sabuk itu sendiri, sehinggaporos dapat dibuat sedikit
lebih kecil. Bila daya diteruskan oleh roda gigi atau rantai, maka tumbukan akan
dikenakanlangsungpada poros hinggakondisi pembebanannya lebih berat.
1.6 Macam-macamPasak
Pasakadalah suatu elemenmesin yang dipakai untuk menetapkanbagian-bagian
mesinsepertiroda gigi, sproket,puli, kopling, dll. pada poros. Momen diteruskandari
poros ke naf atau dari naf ke poros.
Fungsiyang serupadenganpasakdilakukan pula.olehseplain(spline)(Gambar 1.8)
dan gerigi(serration,Gambar 1.9)yang mempunyaigigi luar pada poros dan gigi dalam
denganjumlah gigi yang samapada naf dan salingterkait yang.satu denganyang lain.
Gigi pada seplain adalah besar-besar,sedangpada gerigi adalah kecil-kecil dengan
24 Bab 1. Poros Dan Pasak
Lubang
Poros
N% @mn
i -\\K ..
(a) Alur persegi
Lingkaranjarak bagi
Lingkaran dasar
i
-L'
(b) Alurinvolut
Gbr. l.t Sephin(spline).
jarak bagi yang kecil pula. Kedua-duanyadapat digeser secaraaksial pada waktu
meneruskandaya.
Dalam pembahasandi sini hanya akan diuraikan tentangpasak saja. Pasakpada
umumnya dapat digolonglan atas beberupamacam sbb.: (Gambar 1.10). Menurut
letaknya pada poros dapat dibedakanantara pasak pelana,pasak rata, pasak benam,
dan pasaksinggung,yangumumnyaberpenampangsegiempat.Dalam arah memanjang
dapat berbentukprismatisatau berbentuktirus. Pasakbenamprismatisadayangkhusus
dipakai sebagaipasakluncur. Di sampingmacamdi atasada pula pasaktemberengdan
pasakjarum.
Pasak luncur memungkinkan pergeseranaksial roda gigi, dll. pada porosnya,
seperti pada seplain, Yang paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat
meneruskanmomenyang besar.Untuk momendengantumbukan, dapat dipakai pasak
singgung.
Pasak benam
(c)
F:#) (r.27)
Menurut lambang pasak yang diperlihatkan dalam Gambar l.ll, gaya geser
bekerjapada penampangmendatarb x /(mm2) oleh gaya rGg).Dengan demikian
tegangangeserrk (kg/mm2)yang ditimbulkan adalah
F
'k- bl
Dari tegangan geser yang diizinkan rka(kg/mm2), panjang pasak /, (mm) yang
diperlukan dapat diperoleh.
F
a . > -:
-* b.l, (r.28)
S T AR T
/' bld":Q,25-
3 Daya rencanaPd (kW)
16 -.915
4 Momen rencana7 (kg mm)
ll Bahan pasak,PerlakuanPanas
Kekuatan tarik o"(kg/mm2)
Faktor keamanan Sfn, Sfo,
l2 TekananPenhukaan^PasakYang
diizinkan p, (kg/mm')
TegangangeserPasakYang
diizinkan tr, Gg/mm')
13 PanjangPasak,dari tegangan
geseryang diizinkan /t (mm)
PanjangPasak,dari tekanan
PermukaanYangdiizinkan /r (mm)
I
i
Gaya keliling lr (kg) yang sama sepertitersebut di atas dikenakan pada luas per-
mukaan samping pasak. Kedalaman alur pasak pada poros dinyatakan dengan /r,
dan kedalamanalur pasak pada naf denganrr. Abaikan penguranganluas permukaan
oleh pembulatansudut pasak.Dalam hal ini tekananpermukaanp (kg/mm2)adalah
Po 2
I x (t, atau tr) (l.30)
[Contoh 1.5] Tentukan bahan dan ukuran suatupasakuntuk poros yang meneruskan
daya sebesar10(kW) pada 1450(rpm). Panjangpasak benam tidak boleh lebih dari
1,3kali diameterporos.
[Penyelesaian]
O P : l0 (kW), n, : 1450(rpm)
@ f":l
@ Pa: 1,0 x l0: lQ(kry)
@ T:9,74 x 105x l0lt450: tilT (kg.mm)
@ S30C-D: or : 58 (kg/mm2),S.ft : 6, Sfz : 2
@ t* : 58/(6,0x 2,0) : 4,83(kg/mm2)
@ Kt:2, Ct:2
T 5.1 ltlr
@ o':L#x 2 x 2 x e tn : 3 0 ,4( m m )31,5( m m )
--+
)
O F : 6717 : a26gg)
l(31,512)
@ Penampangpasak 10 x 8,
Kedalamanalur pasakpada poros tr : 4,5 (mm)
Kedalamanalur pasak pada naf tz : 3,5 (mm)
@ Jika bahanpasakS45Cdicelupdingin dan dilunakkan, maka
on:70 (kg/mm2), Sfr : 6, Sftz:3, Sf*r.Sf*z:6 x 3 : 1g
@ Tegangan geser
yang diizinkan rr, : 70118: 3,9(kg/mm2)
I
\1!F;
T
r
ii Bab l. Poros Dan Pasak
2.1 Macam-macamKoplingTetap
23 Kopling Kaku
Bus karet
atau kulit
Kopling ini tidak mengizinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros
sertatidak dapatmengurangitumbukan dan getarantransmisi.Padawaktu pemasangan,
sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakansegarisdengan tepat sebelum
baut-bautflensdikeraskan.
Tabel2.1menunjukkan bentuk dan ukuran kopling flenskaku.
Tata caraperencanaandisusun sebagaidiagram aliran di dalam Diagram 5. Tata
cara ini sudahbarangtentu dapat disusunlain, yaitu secaralebih sederhanaatau secara
lebih terperinci.Urutannyapun dapat dirubah.
Mula-mula perlu diketahui besarnyadaya dan putaran yang akan diteruskanporos
penggerak.Jika diameter poros penggeraksudah tertentu seperti pada poros motor
listrik, periksalahdiametertersebutdan ambil diameter yang sarnauntuk poros yang
digerakkan.
Menurut tata caradalam Diagram l, periksalahsifat dari daya yang akan diterus.
kan, tetukan faktor koreksi dan daya rencana,dan hitunglah momen rencana.
Bila bahan poros ditentukan sesuai dengan standar, maka kekuatannya dapat
diketahui denganjelas. Tetapijika bahantersebutditentukan sebagaibaja liat misalnya,
Trbel 2.1 Ukurrn kopting fiens (JIS B f451-1962).
Q uq
Bingkai
ffi /- - r
Lubani baut pas Jumlah baut n
(Satuan:mm)
G D
Tanpa F H d
A bingkai Diameter L C B K n
(Halus lubang lubang Kasar HaIus Kasar Halur Kasar Halus
saja) max. min
Ktterangan: 1. Jika tidak disebutkan secarakhusus, angka-angka di dalam tabel berlaku umum baik untuk
"halus" maupun untuk i'kasar".
2. Pemakaianangka-angkadi dalam kurung sejauhmungkin dihindarkan.
5. Diagram aliran untuk memilih kopling tetap ienis flens
S T AR T
16 Tegangangeseryang^diizinkan un-
tuk flens t"" (kg/mm')
Bahanporos, PeflakuanPanas
Kekuatan tarik oe ftg/mm';
Apakah ada tanggaatau alur Pasak l? Tegangan geser flens to (kg/mm2)
Faktbr keamananSl" S/,
l8 Krop: oso
6 Tegangangeserporosyangdiizinkan
r", (kg/mm')
I I Tegangargeserbaut t, (kg/mm2)
T"guogung"serbaut yangdiizinkan
zr,(kglmm')
-
rI
2.3 KoplingKaku 33
Tabrcl2.2 Bahanuntukflensdanbautkoptingtetap.
*E
{E Tipe standar Lambanl Perlakuan panas
Kekuatan
Keterangan
tarik (kg/mm2)
Pelunakan temperatur
Besicor kelabu
FC20 rendah 20
(Jrs G 5501) FC25 25
FC30 30
FC35 35
Penormalan.
o sc37 Pelunakan JI Kadang-kadang
|rr Baja karbon cor sc42 42 setelahpenor-
(Jrsc 5101) sc46 46 malan dilanjut-
sc49 49 kan dengan
ditemper.
s20c q
Baja karbon untuk
konstruksi mesin
s35C 50
(Jrs G 3102)
s40c 60
s45C 70
T:4Ia\"rrr"B;1ug.^^)
"r: #rr"r(kg/mm2)
Ta S tao
16oadalah suatu harga yang diperoleh misalnya dengan membagi kekuatan ta:
4l (ktTinmr) dari bahan SS4l dengan faktor keamanan Sfa : 6. Bagian yang mengala
konsintrasi tegangansepertibagian ulir harus dijauhkan dari permukaankontak
kopling. Dalam hal ada tumbukan, maka ro harus dikalikan dengan faktor Ka
dipilih antara 1,5dan 3.
Bagian berikutnya yang memerlukan perhatian adalah flens. untuk kopling ya
dipergUnakanbagi tugas-tugaspnting sepertimenghubungkanturbin dengan
pakailahbajatempauntuk menghindariadanyabagianyangkeropok.Untuk pema
l,ritt urn,r-oya dipakai besi cor, dan jika dikehendaki bahan yang agaklebih kuat
dipakai baja cor. farena bagian yang keropok peka terhadaptumbukan' maka fa
koreksi K" harusdiambil sebesar2 atalu3 dan dikalikan pada tp'
Dengan memakai lambangJambang dalam Diagram 5, rumus
adalah
T: nckrt
Maka
2T
oF -
nCzF
tp 3 tlto
2.3 Kopling Kaku 35
Jika baut pas dipakai, gesekanatara kedua flens dapat juga meneruskanmomen;
tetapi gesekanini biasanyadiabaikan.
Ada juga flens yang ditempa menjadi satu'denganporos pada ujung poros dan
disebut poros flens tempa. Keuntungannyaadalah diameter flens dapat dibuat kecil
karenatidak memerlukannaf.
[Contoh 2.1] Pilihlah suatu kopling flens kaku yang dihubungkan dengan poros
baja liat dengansebuahpasak untuk meneruskandaya sebesar65 (PS) pada 180(rpm),
dan periksalahkekuatanbaut dan ffens.
IPenyelesaian]
Gfu.2.2Daerahkesalahanyangriliperbolehkanpadakop|ingkaretban.
semakin luas' i
Karena ,keuntungannya demikian banyak, pemakaian -kopli"g -ini
kopling flens kbku' namunl
Meskipun harganyaagakiebih tinggi dibandrngkandengan
keuntringanyangdiperolehdarisegi.segilainlebihbesar.
Beberapaprodusenkoplinginimenyediakanukuran.ukuran-standar.uyr|
lebih dahulu besarnyadayal
merencanakanatau melakulianpemilihan,perlu diketahui
putaranporos'mesinyangdipakai'pttYT,11?,i,
yangakanditeruskan, i::::,i*l
,"p,,tipadaperencanaankoplingflens.Setelahtipeyangsesuaidipilih'kemudlan!
sertabahanyang dipakai' l
diperiksakekuatanbagian-bagiannya nensl
Jip"rn"tit"o seperti pada kopline
Ada beberapa hal penting yang n"ru, I
I
L
2.4 Kopling Karet ban 37
oo
lt
Logam pemasang
Karet luar
Berkaskawat
o
lenang ban
Karet dalam
Bila terdapat sedikit variasi momen, kalikan harga T^ dengan faktor koreksi /
untuk tumbukan dan umur ban. (Lihat Tabel 23).
Bila variasi momen sangatbesar sepertidikemukakandi atas, kalikan harga Tn.",
(kg'mm) yang terbesardalam satu putaran denganfaktor koreksi yung samafc seperti
di atas.
d" :
lT,,f" (2.8)
Diameter poros dari motor induksi yang tertutup dan didinginkan dengan kipas di-
perlihatkandalam Tabel2.4. r
Selanjutnya,perhitungankekuatangeserdari bagianpermukaanban yangmenempel
pada logam pemasangdiperlihatkandalam Gambar 2.5.
Bagian yang menempeldapat dibagi atas bagian piringan dan bagian silinder.
Luastempelan51 dan 52 (mm2)uhtuk ukuran-ukuranyang bersangkutandiperlihatkan
38 Bab 2. Kopling TetaP
Tabte 2.4 Diameter poros motor induksi tiga fasa (tertutup seluruhnya' didi-
nginkan dengankipas).
(mm)
dalam Tabel2.5. Jika diameterluar dari bagian piringan dan silinder adalah d, daa d,
(mm), maka tegangan geser ?, (kg/mrn,) yang tirnbul pada bagian yang menempel
adalah
( t , # +s,!)" ,:ro
r,:nl\!'#* t'+) (2.e)
r, S tro (2.10)
Pemeriksaanselanjutnyaperlu dilakukan pada baut pengikat antara flens dengan
Trld 2.5 Ukuran-ukuran
dasardankapasitaskoplingkaretban.
r
& Bab 2. Kopling Tetap
logam pemasangkopling ban. Dalam hal kopling flens faku ya4g diikat denganbaut
pas, perhitungankekuatandidasarkanpada setengahdarijumlah seluruhbaut, karena
distribusi gaya geseryang tidak merata. Tetapi pada kopling karet ban, karena flens
diikat denganbaut tanam, maka momen yang diteruskandapat dianggapterbagi rata
pada semuabaut. Deriganpemakaianbaut tanam ini, tegangangeserterjadi pada uli
baut sehinggakonsentrasitegangan harus diperhatikan. Di sini faktor konsentrasi
tegangandapat diambil sebesar3,0. Maka besarnyategangangeseryang diizinkan
pada baut adalah
8T-"*
xu:iEvi"v-E
fl": fl
Momen inersia(kg.cm2)
Konstanta pegas
No. Kopling puntir kopling
Logam
(kg.cm/rad) Badan kopling
pemasang
an dari lDa x GDz*l(ax 980) dan ll2 dari momen inersiakopling adalahI^.
Jika roda gigi reduksi dipakai antara motor dan kopling, maka GD2 dari motor
dan pinyon harus dikalikan dengankuadrat dari perbandinganreduksi i(i > l). Hasil
perkalian tersebut setelahditambah dengan GD2 dari roda gigi kemudian dikalikan
dengan(104/4x 980).
Jika konstanta pegas kopling ban adalah k(kg'cmlrud), maka harga ukuran-
ukuran yang bersangkutanadalah sepertiyang tertera dalam Tabel 2.6. Dengansistim
poros sepertiyang digambarkandalam Gambar 2.6, putaran kritisnya n, (rpm) adalah
(2.r4)
Adalah suatu hal yang dapat dipandang baik jika frekwensivariasi momen puntir
vn, tidak lebih dari 0,8 n,.
Suatu diagram untuk pemilihan kopling macam ini diberikan dalam Diagram 6.
lContoh 2.21 Sebuah kompresor yang menimbulkan variasi momen puntir seperti
dalam Gambar 2.7 dalam satu putaran poros, digerakkanoleh sebuahmotor induksi
sebesar5,5(kW) pada 960(.pm). Pilihlah suatu kopling karet ban untuk menghubung-
kan kedua mesin tersebut. Motor tersebut mempunyai poros berdiameter 42(mm),
GD2 sebesar0,22(kg'm2), dan 6 buah kutup, sedangkankompresor mempunyaiGD2
sebesar0,12(kg.m2).Ukuran kopling dsb.terdapatdalamTabel2.3.
(ks
o
7" : 5,02Lg'm
Sisi penggerak
Sisi yang digerakkan Sudut putaran (rad)
S T AR T
(kw) 'ad
Putaran
diameter
--'Penksa
naf dan diameter ;t'\- 9: (o,s-0,8)
l0 nc
/
22 Nomor kopling
ll sentrasi tegangan Diameter poros d" (mm)
Bahan poros
Diameter baut do (mm)
Jumlah baut 2n"
Bahan baut
2 Luas tempel Sr, S, (mm2) Tegangan
gpser yang diizinkan t. (kg/mm2)
[Penyelesaian]
O P : 5,5(kW), n, : 960(rpm)
@ T^:9,74 x 105x 5,51960:5580(kg.mm)
@ 7.n* : 11000 (kg'mm),v:2
@ bari Tabel 2:7,f" : 3,g
O Ta: 3,0 x 11000: 33000(kg.mm)
@ No. 265A :265 (mm)
Momen normal maksimumTu = 36(kg.m) > 33000(kg.mm),
B:140 (mm),C: 100(mm),I:71(mm), F: l|(mm),d: 12(mm),
n:2x6
v-/ Bahanporos S45C
or : 58 (kg/mm2),s/, : 6,0
denganalur pasakSfz :2,5
Pengaruhtanggaporos adalahkecil.
58
@ 3,87(kg/mm2)
"': 60lZ,-
f5t lr lt
6't
4 : L*: x soool : 35'l(mm)
Diameter poros sebesar35 (mm) dapat dipandangcukup. Tetapi karena diameter
poros motor adalah42 (mm\, maka diameteryang samajuga harus diambil untuk
poros yang digerakkan.
o Dengan diameter naf kopling No. 265 sebesar100(mm), diameter lubang poros"
maksimum adalah 56 (mm). Jadi diameter poros sebesar42 (mm) adalah cukup
baik.
@ Periksakonsentrasiteganganpada alur pasak.
untuk diameter poros sebesar38 sampai 44 (mm), ukuran pasak adalah 12 x g.
Jari-jari filet rr, rz : 0,25 sampai 0,,10(mm) -+ ambil 0,4 (mm). Maka 0,4f42 :
0,0095,a : 3,2
Konsentrasiteganganternyata lebih besardari taksiran semulayaitu sebesar2,5.
Karena itu perlu diadakankoreksi.
3,87 x 2,513,2 :3,02(kg/mm2)
Periksa apakah tegangan geser yang diperoreh dengan mengalikannya dengan
7a : 33000(kg'mm) untuk porostanpapasakadalahlebih kecil dari 3,02(kg/mm2)
atau tidak.
5,1 x 33000/423 :2,27 < r12(kg/mm2) baik.
Luas penempelan -
@ antara ban denganlogam pemasang.
Bagianpiringan Sr : 10287(m-t).
Bagiansilinder Sz : 6180(mor').
dt : 200(mm), d2 : 164(mm), zo : 0,04 (kg/mm2).
a ,: + 164
nrxmf(rorr',200
4 --- 2/ :0,023(kg/mm2)
+ 6180+)
1\
@ 0,023< 0,04,baik
@ BahanbautS20C,ot:41(kg/mm2).
!-
@ n":tgm:4r80(rpm)
@ 2 x 96014180 : 0,46 < 0,8, baik
@ No. 265 Diameterluar 265 (mm)
.Diameterporos 42(mm), bahanporos S45C
" Baut Ml2 x 6(buah) x dua sisi
Bahan baut S20C
25 Kopling Fluida
Dalam tahun 1905oleh Fettinger di Jermandibuat untuk pertama kali suatu
yang meneruskandaya melalui fluida sebagaizalpnrantara. Kopling ini disebut
fluida, di'mana antara kedua poros tidak terdapathubunganmekanis.
Bila suatu impeler pompa dan suatu raner turbin dipasang saling
di mana keduanya berada di dalam ruangan yang berisi minyak, maka jika poros
yang dihubungkan dengan impeler pompa diputar, minyak yang mengalir dari i
tersebut akan menggerakkan raner turbin yang dihubungkan dengan poros
(Gambar 2.8). Momen puntir yang diteruskanadalahberbandinglurus dengan
lima dari diameter luar kopling dgn kuadrat dari putaran. Dalam keadaan
normal, putaran poros output adalah lebih rendah dari pada putaran poros
Aliran minyak
Diameter D
II Gelang inti
I Selubung
p _T x (2nnrl60)
_T x 2rn,
'^:---6-:-6 e.r7)
Pilihlah untuk sementaradayaPM,{(kw) dan jumlah kutup (p) dari suatu motor
standaryang lebih besardari daya di atas,dan carilah GD2 motor tersebutdari Tabel
2.6.
Bagilah bagian-bagianbergerak yang akan dipercepat dari 0 hinga mencapai
kecepatanv pada waktu start, atas bagian yang bergeraklurus dan bagian yang ber-
putar. Tentukan harga GD2 (kg.m2) dari masing-masingbagiantersebutdalam bentuk
rnomen inersia sudut untuk menghitungjumlah harga GD2 pada poros puli. Harga
tersebutkemudian dibagi dengan4 x 9,8 untuk mendapatkanmomen inersia ekivalen
I, (kg'm' s') dari sistem.
-----
F 1
=1-iir+:.:::- *
'
.- ;::'':
ST A R T
2 Momen beban f $g m)
Putar4n n, (rpm) l7 Koreksl rencana roda gigi
reduksi karena slip pada
kopling fluida
3 Efisiensi mekanis 4 Koreksi GD'
Daya rata-rata P. (kW)
7 RencanakoPlingtetaP
8- EG D2
A) Dihubungkan
lalg dengan motor
23 Pu: Pu^
B) Dengan kopling
24 Jumlah minYakditentukan
l0 Momen nominal motor I,
dt = 2nn1l(60t")
GD2 2nn,
r o: r eQ ):4 " w ' 6 o t* (2.18)
To=T+To (2.re)
Pada beberapamesin, beban permulaanyang dikenakan tidak berapa besar,dan
bebanberat baru dikenakansetelahmesinbergerak.Tetapi, dalam uraian di sini dibahas
keadaanyang paling berat.
Penggerakrnula yang umumnyadipakai adalahmotor induksi. Motor ini digolong-
kan atas2 tipe menurutrotornya, yaitu: motor denganlilitan, dan motor dengansangkar
pada rotornya. Rotor sangkar selanjutnya dapat dibagi atas rotor sangkar bajing
(squirrel cage),dan sangkarbajing khusus.Macam yang terakhir ini mempunyaiarus
awal yang rendah dan momen awal yang besar.
Motor denganrotor lilitan harus selaludiberi tahanan awal pada sirkit sekunder.
Pada waktu start, suatu tahanan yang besarditambahkan untuk memberikanmomen
yang besar, dan dengan bertambahnyaputaran, tahanan diperkecil sehinggamotor
mengalamipercepatanhingga tercapai putaran normalnya. Cara semacamini selain
mahaljuga menyulitkanpengendalianjarak jauh.
Pada motor induksi macam sangkar bajing dengan daya kecil kurang dan 3,7
(kW), teganganjala dapat dikenakan secaralangsungpada waktu start. Dalam hal
ini arusawal dapat mencapai400 sampai600 (%) arus nominal. Motor dengankapasitas
sebesar5,5 sampai 15 atau 20(kW) menggunakanhubunganbintang-segitiga(I - A).
Jika lilitan primer disusun dalam hubungan bintang pada wallu start, maka masing-
masinglilitan akan mendapattegangansebesarl/J3 kali tegangannormalnya,dan arus
yangterjadi hanya sebesarl/3 dari arus normalnya.Cara ini hanyadapat dipalcaiuntuk
start denganbebanrendah.Motor dengandaya lebih besardari 15(kW) menggunakan
transformator lilitan tunggal tiga fasa yang disebut kompensatorstart. Cara ini mem-
punyai kelemahandalam hal faltor daya yang rendah, pemakaiandaya yang tinggi,
dan mahal harganya.
Jika output nominal motor adalahPr (kW) pada n1(rpm), maka besarnyamomen
pada bebanpenuh Zp (kg'm) adalah
D
7r:974xJ Q.2o)
dari 5,5 (kw) (tipe sangkarbajing alur dalam dengan4 kutup, dan 6 kutup). Mo
maksimumadalah 175(%) Tr'
Dalam kenyataanmomen awal dan momen maksimumdari motorstandar
daya kurang dari 37 (kw) adalahkurang lebih 200 (%) Tr. Jika diperlukanmomen
lebih besar dari momen awal motor standar, pemakaian suatu motor momen
dengan tahanan sekunder yang tinggi dapat menghasilkan momen awal sebesar
lebih 300(o/o\Tr, denganmengorbankansedikit efisiensinya'
Karakteristik suatu motor induksi sangkarbajing menunjukkanmomenmaksi
pada 80 sampai go(%) putaran sinkronnya.Putaran sinkron n": l2oflp (rpm),
manaf : frekwensisumberlistrik (Hz), dan p : jumlah kutup. (Lihat Gambar 2.
Karena itu jika momen pada bebanpuncak lebih besardari momen maksimum,
putaran tidak dapat naik dengan cepat sehingga akan menjadi sangat panas dan da
terbakar pada akhirnya.
Momen puntir
1 Momen max.
Momen bebanpenuh
Momen awa
s 80_9Ol rffi%
I\taran - (Putaransinkron)
(start)
Gbr. 2.9 Kurva momen puntir terhatlap Putaran dari motor induksi tiga fasa.
beban)
4C: Pompa aliran aksial (sal
Putaran (/o) keluar terbuka)
r-
t.
I
II
Jika jumlah start dalam sehari hanya beberapa kali saja maka daya yang diperlukan
adalah
di mana l(kg.m) adalah momen yang diperlukan, nr(rpm) adalah putaran, dan
4
adalah efisiensi mekanis. untuk ini harus dipilih suatu motor dengan output nominal
P, (kW) yang lebih besar dari pada p di atas.
Jika motor sering sekali distart, maka To adalah lebih besar dari pada r. Dengan
menganggap To + (1,25 sampai 1,5) r T, > T maka daya motor yang dipilih adalah
Sebagaipilihan lain dapat dipakai suatu motor induksi dengan rotor lilitan dan
tahanan awal untuk mengubahtahanan sekunderdalam 5 atau 6 tunggupada waktu
start (Gambar2.ll).
Momen puntir
Arus
Gbr. 2.11 Tahanandan momenpuntir sekunder.
Jt f,z JJ J a J =o
q r in I
- ""r I
100
- Putaran motot (/"\
________t@
o -E ---soF
o EA
.!F .- R
E.E
aa
a:! 600 I- - - ,oE
IE
E& 6=
a
A
AE
g Bt
o
Lq
c&
EE D
r3 .
Eg,
l 'q rE
putir ymg dirsep kooling luida
!
G>
s
------ __ro0
a roF
9
A
E E
e3 rnE
s&
t. E
>'5!
ttO b
o ----80---- 0
2s & 60 l
Putenn poro mtor putum mtor x%) pdbandirsappuluu kopling
- {l - iufuts)
(c) Momen puntir dan arus biladipakai topttg nuiOa
Gtu'2'r2 dengan
motor
dibandingkan
dengan
ffi*:ififfullllf*,tlng.*ng hubu-
Ada pula kopling fluida denganpenyimpanminyak di dalam sirkit aliran minyak, serta
kopling kembar yang merupakan gabunganantara dua kopling fluida dengan sirkit
aliran minyak yang terpisah(Gambar 2.13).
Rusul pcndingin
lmpcla pompr
Macam kembar
Dengan penyrmpanminyak
Padakopling-koplingyangdibahasterdahulu,momenyangditeruskandikendalikan
dengan mengatur jumlah minyak di dalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir
pengendaliandilakukan dengan menghalangi sebagiandari sirkit aliran fluida dengan
plat penghalang.Cara yang terakhir ini dipakai pada kopling dengan kapasitas besar
dan mesinberputarantinggi.
Diagram kapasitassuatumacamkopling fluida sebagaicontoh diperlihatkandalam
Gambar 2.la@). Bilangan-bilangandi samprngmasing-masinggaris lurus menyatakan
diameterkopling dalam inch. Ukuran, jumlah minyak standar,berat, dsb., dari kopling
fluida yang paling dasardiperlihatkandalam Gambar 2.14(b).
>
x ut
(l
x(l
o x
oo
b0 o
oo
t{ a0
o
A
----tt---lomor
-----=\ ukuran 7,4 8,4 9,5 10,6
Ukuran t2 13,5 t5 16.5 18,5 2l
Dameter luar D (mm) 215 248 277 306 360 395 440 498 563 606
Panjangtotal I (mm) 116 tt2 145 r54 r75 r90 175 187 224 234
Jumlah minyak (/) 1,0 1,6 aa
3,1 5 7 10 l3 16
Berat kering (kg) 4,0 4,7 9,2 20 25 35 60 100 130
GD2 Bagian luar 0,06 0,09 0,18 0,28 1,8 ) 9, 4,5 10,0 15,0
(kgm') Bagiandalam 0,02 0,02 0,05 0,07 0,2 0,3 1,0 1< 2,0 5,0
[Contoh 2'3] Sebuah konveyor sabuk untuk memindahkan benda tertentu sering
distart dan dihentikan.Diameterpuli penggerakD: 500(mm), kecepatansabuk z :
120(m/min), tahanan rata-ratadalam keadaanberbebanF : 4201tg),eret roda gaya
dari bagian-bagianyang bergerak lurus dan berputar (terhadap poros puli) Gi, :
'3200(kgm'z).carilah kapasitassebuahmotor induksi
50(Hz),6 kutup (p) yang di-
hubungkanlangsung,untuk mencapaiputaran penuh dalam 5 detik
G) mulai darisaat
start. Carilahjuga kapasitasmotor untuk persyaratanyang samatetapi dipasangdengan
perantaraankopling fluida yang sesuai.
Kurva karakteristik motor induksi, kurva momen puntir beban dari konveyor,
dan karakteristik gabungan antara kgdins fluida dan motor, diperlihatkan daiam
2.15(a),(b), dan (c).
[Penyelesaian]
'++.*'<;.fiiGaialiic**-*r;-
-1
I
Milik PcrpurtakaanUmuP
2:5 Kopling, Kota Lfalang t3
.3E E
at!
ET
>5
P
o
.=E
'E
EE
6r
Es
m!
6
.38 E
Ed 60&
qi
El|
^E 40b
>'5
!
E
20 1
0
putCran porq outpu-t-(%)
(c) Karakrcrisit hubungan-antara'mditir
din kopHhgfiuida
Gbr.2.f5 Diagram untuk Contoh23.
105 x 2n x
f.r : -ildT665- 76.4
: 9,68(k\trr)
Misalkan diambil motor dng.Pu^: ll (kW), 6 (p), dan 960(rpn).
GD2 - 0,52(kg.m2) (dari Tabel 2.6)
Perbandinganreduksi i = 9@176,4: 12,57
Pergunakan2 ttngkat reduksi
PerbandinEanreduksitingkat-l : i, : 1,2,1nV x 4,25
Perbandinganreduksitingkat-2: i, : 12,j7 + 4,25 x 2,96
F
2.5 KoplingFluida 55
(.R) Dengankoplingfluida
@ Put : ll (kW), 6 (p), GDz : 0,52(kg.m')
@ ll (kW),960(rpm),No. 16,5
GD2:5,5 + 1,5: 7,0(kg.m2)
@ Misalkan slip pada kopling fluida adalah 5(f).
Perbandingan reduksi960 x 0,95176,4.:11,94
Sesuaikanroda gigi tingkat-2. :
lt,94l$5120):2,81 .
z+ : 30 x 2,81: 84,3-- 84,d+ : 4 x 84 : 336(mm)
GD2 :3080 x (0,336)4x 0,04: 1,570(kg.m')
Koreksi harga total GD2 dari roda gigi (terhadapporos puli).
@ Koreksi denganhargayangdiperolehkarenaperubahandari kopling kaku menjadi
koplingfluida.
0,074(kg.m') -- 3 (kg.mt)
2GD2: (0,52+ 7)(8512q2$4130)2 + 4,96 + 3200: 4270(kg.m2)
4270 2r x 76.4 I
U I : -6d-, 174,2(kg.m)
" 4AT-,8" S:
Ta: 105+ 174,2:279,2 (kg.m)
O Dari Gambar 2.15(c),kurang lebih 230(ft) momennominal samadenganmomen
awal, sehingga
Tr : 279,212,3: 121,4(kg.m) (pada poros puli)
l2l,4 x 2n x'16,4
@ Pn: : I1,2 (krlf)
6120x 0,85
e Pu : 11(k!v)
I 0
I
t
57
(4) KoplingFriwil
Kopling ini hanya dapat meneruskanmomen dalam satu arah putaran, sehinggh
putaran yang berlawananarahnya akan dicegahatau tidak diteruskan.Cara kerjanya
dapat berdasarkanatasefek baji dari bola atau rol.
I
58 Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem
penggerak
(a) {b)
Gbr.3.l Dua macam kopling tak tetap.
Jika daya yang akan diteruskanadalahP (kw) dan putaran poros adalahn1 (
serta faktor koreksif. dm bahan poros dipilih, maka diametei poros dapat dihit
menurut tata caraDiagram 1. Sebuahalur pasak untuk menggeserkan cakar tentu
harus disediakan.
Diameter dalam D1(mm), diameter luar D2(mm), dan tinggl h(mm) dari
untuk suatu diameter poros dn(mm) dapat ditentukan secaraempiris (Garnbar 3
D1 :1,2d"+10(mm)l
Dz.: 2d" + 25 (mm) ! (3.1)
h : 0,5d"+ 8 (mm) )
7:(8ln)F,l@i_D?) (3.5)
Momen lentur yang bekerja pada cakar adalah (F,ln).h,jika 4 dikenakan
pada
ujung cakar, di mana n adalahjumlah cakar.
Alas dari penampangcakar segiempat adalah (D, - Dr)12,dan tingginya adalah
KD, + Dr)|{@ln), sehinggamomentahananlenturnya adalah
_ 6' l ( Dz-D,\fn(Dr+Dr)1,
o: 2 'LTl (3.6)
Frh
ot: (3.7)
iZ
Jika harga ini lebih kecil dari tegangangeseryang diizinkan, maka dapatditerirna.
Tetapijika lebih besar,maka Dr, D2, h, dsb.harus disesuaikan.
Dalam hal ini perlu ditegaskanbahwa penghubungkan dan melepaskankopling
harusdilakukan dalam keadaanberhenti.
Kini akan dicoba membuat diagram aliran untuk suatu contoh perhitungan(lihat
Diagram 8).
[Contoh 3.1] Sebuahkopling cakar untuk putaran dua arah akan dihubungkandengan
sbuah poros baja liat untuk meneruskandaya sebesar1,5(kw) pada 120(rpn)"
Tentukan diameter luar, diameter dalam dan tinggi cakar denganrnengambiljuamiah
cakar 3 buah.
Bab 3. Kopling Tak TetaP Dan Rern
kopling cakar
E. Diagram ahran untuk merencanakan
S TA R T
Faktor koreksiI
Daya rencanap (kW)
Momen rencana f GE mm)
9 Tegangangesercakar z (kg/mm')
11 Tegangangesermaksimumr
-.'(kg/mm'z)
12 r to
^"1
[Penyelesaian]
O P : 1,5(k\il), n, : 120(rpm)
o\ Denganmenganggapkadar karbon poros baja liat sebesar
0,20(%\, on : 40 (kg/mm2)
Ambil mis. S/r : 6, Sfz: 2,5 (denganalur pasak)
x": 401(6x 2,5): 2,67(kglmm2)
\, f" : l, Pa: P : 1,5(kW)
T :9,74 x 105(1,51120) : t2175(kg.rnm)
Kr:2,5,Ct:l
d" : [(5,112,67)x 2,5 x I x 12175]r/3: 38,7--+40 (mm)
@ Denganmenganggapkadar karbon baja liat sebagaibahancakar sebesar0,25(l),
on: 45 (kg/mm2),{fr : lo, sfz : 5,
r,: 451(10x 5) : 0,9(kg/mm2)
@ Dr:1,2x40*10:58(mm)
Dz:2x40*25:105(mm)
h:0,5x40*8:28(mm)
@ r. : (58 + 105)14: 4l (mm)
@ F, : l2l75l4l :297 (kc)
8 297
ro : ='1195?. o'099(kg/mm'z)
' sg\:
a t:e' I (105- s8) [z(105 + s8)1'z
@ z (-mt)
L -x3 ):7 1 41
297 x 28
oo: frffi: (kglmm'z)
0,388
@ ?mu:: Jd3s-8zTZlTFggz- p : 0,218(kg/mm2)
@ 0,218(kg/mm') < 0,9 (kg/mm2),baik
@ d,: 40 (mm), Dt : 58 (mm), Dz : 105(mm), ft : 28 (mm)
Bahancakar:bajaliat (C:0,25%)
Kopling Plat
Kopling plat adalah suatu koplingyang menggunakansatu plat atau lebih yang
dipasangdi antara kedua poros sertamembuatkontak denganporos tersebutsehingga
terjadi penerusandaya melalui gesekanantara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup
sederhanadan dapat dihubungkan dan dilepaskandalam keadaanberputar. Karena
itu kopling ini sangatbanyak dipakai.
Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak,yaitu
berdasarkan atas banyaknya plat gesekyang dipakai. Juga dapat dibagi atas kopling
basahdan kering, sertaatas dasar cara pelayanannya(manual, hidrolik, numatik, dan
elektromagnitis).Macam mana yang akan dipilih tergantung pada tujuan, kondisi
kerja, lingkungan,dan sebagainya.
Bentuk kopling plat yang paling sederhanadiperlihatkan dalam Gambar 3.4.
Badan A dipasangtetap pada poros sebelahkiri, dan badan B dipasangpada poros
di sebelahkanan serta dapat bergesersecaraaksial pada poros tersebut sepanjangpasak
e,
F:i(DT-o?)p
T:ttF.'+
Harga pt dan harga tekanan yang diizinkan p"(kglmm2) diberikan dalam Tabel
Harga-hargakoefisiengesekdalam tabel tersebutditentukan denganmemperhitu
keadaan bidang gesekyang sudah agak menurun gesekannyakarena telah te
beberapa waktu, serta didasarkan atas harga tekanan yang diizinkan yang di
baik.
Selanjutnyaharus diperhatikan pula GD2 dari poros yang digerakkanyang
dipercepatpadawaktu kopling dihubungkan. Falilor keamanankoplipg harus
dengan memperhatikan macam penggerakmula yang dipakai, variasi beban,
GD2, dan ada tidaknya tumbukan.
3.3 Kopling Plat 63
Lt
Bahan permukaankontak p. (kg/mm')
Kering Dilumasi
O P : 7,5(kW), nt : 100(rpm)
@ Denganmenganggapdaya nominal motor sebesar7,5 (kW),t : 1,0
@ Pa: I x 7,5 :7,5 (kW)
@ T:9,74 x 105x 7,5ll00:73050(kg'mm)
O f : ( n l $ (D |- o ? )p " :(n l 4 )(l-0 ,8\DZx 0,02:O,W s65Dtr
@ r^: (Dr + D)14: (0,8+ l)Dzl4: O,45Dz
@ f - pF'r^:0,2 x 0,00565D? : 508,5x t0-6 D3,
x 0,45Dr: 0,0005085D1
@ 73050:508,5x 10-6D,
Dz : : 523,7
(mm)+ 530(mm)
@D2 : 530"ilf,
(mm) -L"
D1 : 0,8 x 530 : 424(mm)
Dalarn contoh ini, ukuran kopling hanya ditentukan dari perhitungan momen
saja.Tetapi, dalam praktek karenapercepatandll. turut menentukan,maka perhitungan
sepertidi atastidak cukup. Di bawah ini akan diberikan carayang lebih lengkap.
1) Mula-mula ditentukan cara pelayananpada mesinyang akan dipakai seperti:
manualatau otomatik, langsungataujarak jauh, sertamacampelayananseperti:manual,
hidrolik, nurnatik, atau magnitik [Gambar 3.5(a),(b), (c).
2) Tentukan maqlm kopling menurut besarnya momen yang akan diteruskan,
plat tunggal atau plat banyak.
3) Pertimbangkanmacam dan karakteristik momen dari penggerakmula. Jika
t
r
& Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem
Macam gigi
Gbr.3.5 Penggolongan
koplingmenurutcarakerjanya.
variasi momennya besar, suatu kopling kering dapat dipakai dengan plat luar
roda gigi, atau kopling basahtanpa bentuk plat luar yang demikian.Jika kopling
dikenai bebantumbukan berat, ada baiknya dipakai kopling numatik.
4) Untuk jangka waktu penghubungansebesar0,2 sampai I detik (s),
Tacam apa sajadapatdipakai. Namun untuk 0,2 (s) atau kurang, kopling basahhan
,!1-qatdipakai untuk kapasitaskecil. Terutamakopling denganpelayananhidrolik har
dihindari karena kerjanya lebih lambat dari pada yang lain.
t-
3.3 KoplingPlat 65
Momen Puntir
T : g74f"P (3.r l)
nl
Jika P adalah daya nominal motor, f" : I dapat dipandangcukup karena sudah
mcakup beberapatambahan.
ii) Momen yang dihitung dari beban. Jika gayd yang ditimbulkan oleh beban
rdelafi F(kg), kecepatan beban adalah /(m/min), putaran poros kopling adalah
n1
ifrpm), dan efisiensi mekanis adalah 4, maka momen beban Tr(kg.m) dapaidinyatakan
dl
fr:n+Uffi (3.r2)
illomen ini mencakupdua macam beban: pertama, beban berat sejak dari permulaan
raerti pada konveyor,dan kedua,bebanringanpadapermulaansepertipadapemutaran
Gtnm mesin bubut bersamabenda kerjanya dan kemudian beban penuh setelahpe-
motonganoleh pahat bubut dimulai.
Jika beban berat sudah bekerja sejak permulaan dan harganyatidak diketahui,
Ipka momen z(kg'm) yang dihitung dari daya motor nominal dapat dipakai
secara
rftktif. Jika momen start adalah 2,. (kg.m), maka
7,, x T (3.13)
MomenmaksimumpadakecepatanpenuhkemudiandapatdianggapTn(kg.m).
Jika efek total roda gaya terhadapporos kopling adalah GD2 (kg.m2), tecepaian
mbtif adalahltr : ,7 - n2 (rpm), di manabebanberputardengann2 (rpm)1,danjangka
nalitu penghubungan(dari saat kopling dihubungkan hingga kedua poros mencapai
Ftaran yang sama) adalah lo (s), maka persamaangerak dari seluruh benda yang
berputaradalah
TFE
r ^r
- ii:r.lt/,i i
:
6. Bab 3. Kopling Tak TetaP Dan Rem
S T AR T
3 Daya rencanaPr'(kW)
l7 Umur dalam jumlah hari atau
tahun l[,o (hari, tahun)
Momen poros motor ?'t(kt m)
Momen poros koPling T, (kg m)
l8 Nomor kopling elektro maknit
Bahan gesek
5 Momen bebanpada saat start ?ir (kg m) Waktu penggantian bahan
Momen beban setelahstart Ir, (kg m)
7 Waktu penghubunganrencana
(s)
'"
Foktor keamanankoPling/
E
12 -:l
Eo
'
13 Waktu penghubungansesungguhnyat@(s)
I Milik perpuitaka;rnUmun
3.3 xoptindeut Koul blafang (
r :Ja:(G?'\'t-'o (3.r4)
\+s / to
r":ffi*r,, (3.r6)
Bila GD2 dan momen bebanadalah kecil pada penghubungan,dan momen beban
berat dikenakan setelahterjadi hubungan,sertajika momen bebanmaksimum adalah
712,dimana
GDz.n, I _
1o:Eill * -711>2Tp (3.re)
dan, bila momenbebanberat dikenakandari permulaan,maka pilihlah kopling dengan
7oosebagaikapasitasmomengesekandinamisdalam daerahberikut:
Too> T;f
Q.zO)
untuk kopling elektromagnit plat tunggal kering (Gambar 3.6) momen gesekan
statisnyadiberikan dalam Tabel 3.2, dan momen gesekandinamisnyadalam Gambar
3.7..Faktor keamanan;f diberikan dalam Tabel 3.3.
,t-----------l
I r-qTl
Ii l - ilt II
#+ - I
ffiLl]l
@r r'-r-- Gbr. 3.6 Kopling elektromegnit denganplar tunggal ker
Tabet 3.2 Contoh momenpuntir geek statis untuk kopling elektromagnit plat tunggd kering.
(Gambor 3.6).
GD2 sisirotor (kg'm2) 0,0013 0,0034 0,00E9 o,o22r 0,0E82 0,2r9t 0,4124 t,125'
GD2 sisi stator (kg' m2) 0,ffi22 0,0052 0,0150 09322 0,1004 0,23r: 0,503( 1,085:
. : GD2 n , GD2'n,
:
tae 1l;=-1i' 19"6x 60(rrt- n) !E1r*=7;
Dari keduapersamaandi atas,
-\
a''
.!-
E'
s'
'
'
,rllllllllrrirrrrl
r r r l,uL ulI I l, ul, l I I I r
t'o'n'
ch. 3.7 Kerekreri*ik *iJffi*'"'"ttt
ercltromegoit reletifderiLoplirg
-.o--
detrgrnn roo"ldffi S$.uiti:t"*n
",
Mesin perkakaskecil,
hrensi dan inersia ren-
t,7 2,0 2,4 mesin pintal, pompa
ffi-
kecilkecepatantinggi,
mesinkayu kecil.
Mesin perkakas
ht*-ensi rendah. besar, pres kecil, pe-
2,0 )1 2,8 ngerek, mesin pintal,
pompa kecil, kom-
presor.
Tao'fl, GD2'n,
E': rsT'!W[;=-r;
-' .'2:) (
-(Tao * Trr) :GP2
-49 'Q tr
- O) (
(Tao- Trr):G?2 .(t'l
49 t2
maka,
GD2ln"
u :g ffi ;tz :7 ffi f i
GD2'n, (
Besarnyasudut yang ditempuhadalah((C|,zl2)t,* ai, + (a112\tr),sehingga
* ('?. :
- : roo\i t1* tDtl T r,
U 7WtTn, 76
-.r )
. E _Taof(2nr+nz\nz * "? 1
" L - 7lffiL Tdo+ Tn Too- TrrJ
E<_E"
(Waktu Keria)
(3) Waktu PelayananDan Penghubungan
GD2'n,
Ioe:
iB(I;;= T;
t'
3:3 Kopling Plat 7l
E
;0
J'
I
o
E.
tt
a0
r!
cl
o0
.o
oo
t
o
v
ii) Bila sisi bebair'berputar berlawanan dengan arah putaran poros penggerak
, _GDz( nz ,, \
'o" - 375\Zro * Trr''- Too- Tu) (3.30)
Waktu yang diambil sejak dari permulaan pelayanan hingga tercaEai hubungan
adalah waltu penghubunganyang sesungguhnyataeseperti tersebut di atas ditambah
waktu to yang diambil sejakoperator memulai pelayanansampaisaatgayamulai bekerja
pada badan kopling. Waktu tq mencakup semua waktu di dalam pelayanan yang
tergantung pada macam kopling, dan perbedaandi antara operator dalam hal kopling
manual.Besarnyawaktu tersebutadalahpenting,'meskipunharganyatidak tetap.
(4) PerhitungonPanas
Umur plat gesekkopling kering adalah lebih rendah dari pada kurang lebih se-
72 Bab 3. Kopling Tak TaaP Dan Rem
7 tt
t'I\r
- tt -
E.*
awal,di
[contoh 3.3] sebuahmesinyangmemberikanbebanpenuhsejakdari
olehsebuahmotor dengandayanominal sebesar P : I (PS) dengan putaranporosI
nr : 1450(rpm) dan putaran poros kopling sebesar 600 (rpm). Dimisalkan efek
gayaterhadapporos kopling GD2 3,0 (kg.m2), dan frekwensiirenghubunganN :
:
(nU/-in). pititriah sebuahkopling plat tunggal kering yang cocok untuk poros ir
Taksirlahjuga umur plat geseknya,jika kopling dianggapbekerja6 jam sehari.
[Penyelesaian]
.
O P = 1,0(PS): 0,735(kW);nr: 1450(rpm),nr: 600(rpm)
@ f":l
@ Pa: I x 0,735: 0,735(kW)
@ Tr :974 x 0,73511450 :0,494 (kg'm)
:
Tz :974 x 0,7351600 l,l9 (kg'm)
O Tn : Tz: l,l9 (kg'm):7t,
@ GDz :3 (kg'm2),n,: 600- 0 : 600(rPm)
@ t" : 0,3(s),f -- 1,7
T--
I
i
i
I
#
f,
r
T
@ t: +# (ke'm)
156,7
":tTt:
3 x6 00 : 0,156(s)
i @ L:
375(32- 1,19)
lmr ot56(s) < 0,3(s),baik
,@DL] : 9l (cm3)
.trkadamar cetak dipilih sebagaibahangesek,w : 8 x 10-7 (cm3/kg'm)
9l
@r N-r : :7,26 x 10s: 726000(hb)
ffi-f-.-"
6 x 6Ox 6:2160(hb/harD
Dengan300hari tiap tahun, 2160 x 300 : 648000(hb)
t o : 726000164S000 : 1,12(tahun) '-+kurang lebih setahun.
I
] (@, Kopl.ingplat tunggal kering elektro magnit, No. ,10.Plat gesekharus diganti tiap
D
f
t
tehun.
I
rt@tan): Dalam hal rem cakera yang mirip dengan kopling plat, dipergunakan
l[ury yang samasepertipada penurunanpersamaan(3.24),di manaI11 ditambahkan
[ - Lo. Rumus-rumusmomen, kerja penghubungan,dan waltu penghubungandan
16lhnnan, yang diperlukan untuk penurunan, adalah rumus-rumus kopling dengan
ffi fr yang dibalik.
efling Kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan konstruksi sederhanadan
i keuntungandi mana dengangaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
rorrn yang besar (Gambar 3.9). Kopling macam ini dahulu banyak dipakai; tetapi
ffilsrang tidak lagi, karena daya yang diteruskantidak seragam.Meskipun demikian,
&h keadaandi mana bentuk plat tidak dikehendaki,dan ada kemungkinanterkena
rtryak, kopling kerucut seringlebih menguntungkan.
Poros penlgerak
- PDdorong
Pcgs
Cincin luu
I
Miiik PcrPustakaanUmrn
L t a la n g
3.7 Rem Block Tunggal 77
Jika poros penggerakberputar berlawananarah jarum jam, atau jika poros yang
df,erakkan berputar lebih cepat dari pada poros p,enggerak,
maka bola atau rol akan
@s dari jepitan hinggatidak terjadi penerusanmomenlagi. Kopling ini sangatbanyak
fimanya dalam otomatisasimekanis'.
Suatu bentuk lain dari kopling semacamini, menggunakanbentuk kam (nok)
nbagai penggantibola atau rol dan disebutkopling kam (Gambar 3.11(b)).
flasifikasi Rem
Rem blok macam yang paling sederhanaterdiri dari satu blok rem yang ditekan
terhadap drum rem, seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.12. Biasanyapada blok
rem tersebutpada permukaangeseknyadipasanglapisan rem atau bahan gesekyang
dapat diganti bila telah aus. Dalam Gambar 3.13(a),jrka gayatekan blok terhadap
drum adalah Q (kd, koefisiengesekadalah p,, dan gaya gesekyang ditimbulkan pada
rem adalah/(kg), maka
f: ttQ (3.36)
(b)
rembloktunggel.
Gbr.3.13 Mrcern-mrcern
Ql 2 - F \:0
F : a+:+
' =1,
Flr
(
Dalam hal pelayananmanual, trcsarnya gayaF kurang lebih 15 sampai 20
Gaya tekan pada blok rem dapat diperbesardenganmemperpanjanglt.
Suatu hal yang kurang menguntungkanpada rem blok tunggal adalah gaya
yangbekerjadalamsatuarah sajapadadrum, sehinggapadaporostimbul momen
serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak dikehendaki.Demikian pula, u
pelayananmanualjika diperlukangayapengreman yangbesar,tuasperlu dibuat
panjang sehinggakurang ringkas. Karena alasan-alasan inilah maka rem blok tu
tidak banyak dipakai pada mesin-mesinyang memerlukan momen pengefeman
besar.
Jika engseltuas terletak di luar garis kerja gayaf, maka persamaandi atas
agak berbeda.Dalam hal engseldigesermendekatisumbuporos sejauhc sepertida
Gambar 3.13(b), maka untuk putaran searahjarum jam, persamaankeseimba
momenpada tuas berbentuksebagaiberikut.
, -(flP)I, + fc + ttc
-- J,lz
It ttlt
,lz - Itc
r- : l-=-
" llr
, : f', -urirt
F:ft+f (3.42\
8.,,1-;-x--i\;;
7: Rol
EI
I 0,2F
t7
\:
| zl
I
o'rl-
I
ol t
tOO
t
200
t
300 '
'm0
Temperatur permukaaq gesek ("C)
ffil
Gbr.3.15 Blok rem.
p: Ql@h) Q'4
h x D sin (a/2) QA
0,10-0,20 Kering
Besicor 0,09-0,17
0,08-0,12 Dilumasi
Damar, asbes,
Cetakan(pasta) 0,30-0,60 0,003-0,18 setengahlogam
Catatan: Jika kecepatan slip dan gaya tekan bertambah' maka p berkurang'
i
I
L
ST A R T
5 Bahan gesek
Bahan drum
i Koefisiengesekp
6 Reaksirem Q (kg)
19 Bahan gesek
Panjangtuas rem
7 Gayarem/(kg)
Ukuran blok rem
9 Panjangtuas rem
Catatan:
l0 dihitung: Jika urutan 8 dan 9 dibalik, maka 10
adalahF: gaya pelayananrnaksimurn.
11 Tekanankontak rencanadari
permukaanrem P, 1kg/mm2)
Sudut kontak a (")
14 p: daerahtekanan
82 Bab 3. Kopling Tak TetapDan Rem
[Contoh 3.5] Sebuah drum rem dengan diameter 300(mm) dipasangpada sebuah
poros yang mempunybiputaran sebesar250(rpm) dengandaya 1,6(kW). Ukuran yang
diberikanterdapatdalam Gambar 3.16.Berapakahpanjangtuas yang diperlukanuntuk
menghentikanputar'anporos dengangaya 20 (kg) pada ujungnya? Berapakahukuran
blok rem untulr menjaminkeamananterhadappanas? Bahangesekadalahasbes(pasta),
dan panjangtuas tidak lebih dari I meter.
[Penyelesaian]
Dalam pembahasanberikut ini hanya akan ditinjau rem blok ganda yang menekan
dari luar, sedangyang menekandari dalam akan dibicarakanpada pasal 3.9. Mengenai
tabel-tabeldan rumus-rumus,di sini dapat dipakai tabel dan rumus dari rem blok
tunggal.
' Karena dipakai dua buah blok rem, maka momen T yang diserapoleh rem dapat
dinyatakan denganrumus-rumusdi bawah ini, dengancatatan bdhwa besarnyagaya
rem dari kedua blok harus samaatau hampir sama.Dalam Ganibar 3.18,jika masing-
masinggayarem adalah/dan f ', dan gayapadatuas adalah Q dan Q', maka
fxf';Q:Q'
T : f x (Dlz) + f' x (Dl2\ x fD (3.45)
Jadi, dibandingkan dengan persamaan (3.37), besarnya momen T adalah dua kali lipat'
Di dalam Gambar 3.18, Tuas ,4 ditumpu oleh piston B dari silinder numatik. Jika
udara tekan di Bdibuang ke atr1osfir, r4 akanjatuh karena pembetat F. Dengan demikian
B akan tertarik ke bawah dan memutar tuas C (disebut engkol bel). Gerakan ini akan
menarik D dan E ke kanan, dan mendorong E ke kiri.
Di sini dianggap bahwa gaya Q yang dikenakan dari drum pada ,E adalah sama
dengan gaya Q' pada E';
Q dapat dihitung dengan perbandingan tuas sebagai berikut.
a+a' c e* e'
(3.47)
O :F X --= -X
a' 7* d
Momen rem ?F(kg.mm) dapat diperoleh dari rumus di atas dan persamaan(3.45),
dan daya rem Ps (kW) dapat dihitung dari putaran drum rem n 1 (rpm)'
P":srk-tr (4.48)
[Contoh 3.6] Pada rem blok ganda seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3.18,
dimisalkana : 520(mm),c' : 80 (mm), c : 80(mm), c' : 160(mm), e : 300(mm)'
e' : 300(mm), dan D : 600(mm). Jika berat F adalah60 (kg) dan putaran drum rem
adalah 100rpm, berapakahbesardaya (kW) yang dapat direm? Dalam hal ini ambil
F :0,25'
n**-;:tuo
,0,,# , ry#ry: reooGg)
* ,ro-a
T : 0,25 x 1800x 600 : 270000(kg'mm)
,J!##:27,7(kw)
,"**"rV \
(a, O) (c)
Gbr.3.l9 Macam-macamrem drum.
Sepatuberengseldan sepatumengambang.
(a) (b)
[Contoh 3.7] Sebuahrem otomobil seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.21 mem-
punyai ukuran sebagaiberikut: a : 162(mm), 6 : 77 (mm), e : 86 (mm), dengan
I : 0,38. Tentukan gaya r'(kg) untuk mengembangkansepaturem dan mendapatkan
gayaf: ft * f, : 647(kg), Gaya / diperoleh dengan perhitungan seperti di bawah
ini.
Pipa rem
w)21(2s):(FdlD\xSx4
: f x (n8152) x 12,4 x 4
1320x 13,92119,6
: 647(kg)
f : 13012120,1
[Penyelesaian]
Untuk sepatudePan,
-F x 162 - ft x 86 + (ft10,38) x 77 : 0
^ 162^
ft: : l'389F
T-eeF
Untuk sepatubelakang,
F x 162- f, x 86 - (ftlo,38) x 77 : 0
162
f,: o'516F
zs1^oF:
Menurut perhitungan dari pabrik, gaya rem total adalah 1030(kg) pada
luar roda, untuk mobil yang sama. Harga ini hampir sama dengan 647 (kg) x 4
2251562: 1050(kg), dengandasarperhitungandi atas.Meskipundemikian,gaya
nenekan sepatu satu roda belakang adalah 149(kg), yang ternyata sangat
dengan 332(kg) yang didasarkan pada perhitungan di atas.
Jadi, mempelajari cara perhitungan biasa adalah sangatperlu.
Dalam keadaan darurat, pengereman dilakukan dengan perlambatan
d' : g (m/s') di manae : o,5 - 0,8,g :9,8 (m/s').
Misalkan bebanroda depandalam keadaanjalan biasaadalah we(kg),beban
belakanglV"(kg),jarak sumburoda depandan belakangZ (mrr), dan tinggi titik
& (mm). (Gambar 3.22')
Jika pengeremendilakukan dalarn keadaan darurat, gaya inersia sebesarI(
akan timbul padatitik berat.Jika titik singgungantararoda belakangdenganpermuJ
jalanan diambil sebagaiengsel,maka pertambahan gaya reaksi yang timbul pada
depan adalah
p4l : (lVlilu'
p : ( a'fg): e (3.5r)
Gaya rem Brp (kg) yang diperlukan untuk roda depan pada diameter luarnya
rdalah
Bt o : r ( r ,**r (3.s2)
r)
Gaya rem &" (kg) yang diperlukan untuk roda belakangpada diameterluar.roda
/ ,\
Bn :ellvt- w'e"il (3.53)
\- L/
Di sini, jika diameterpiston silinder hidrolik 6dalah dnp dan d-" (mm), maka luas
Irnampangnyaadalah Anpdan Ans(cm2\, di mana
AnD: (nl4)d3DltD)
(3.54)
Awn:@F)aSrlml
Jika tekanan minyak adalah p*(kglcm2), gaya tekan Awo.pw dan A*".p_(kg)
ekan dikenakan pada masing-masingroda depan dan roda belakang. Harga yang
diperolehdenganmembagimomenrem ?(kg.mm) denganhasil perkalian antara gaya
tekan P (kg) yang dikenakan pada ujung-ujung sepatudan jari-jari drum (mm) disebut
faltor efelcivitas rem, yang dinyatakan dengan (FER)D dan (FER)r, berturut-turut
untuk roda depan dan roda belakang.
Tekanan kontak pada lapisan rem tergantung pada letaknya, yaitu
g1 p1-"* adalah
di mana p1 adalahtekanan kontak pada letak dari sumbu-Y'
maksimum'
kontak *ukri-u*, dan 01-o'adalah sudut untuk tekanankontak
Tekanan minyak di datam silinder diperbesaratau diperkecil oleh gaya
padap e d a l re my a n g m e n g g e ra k k a npi stonsi l i ndermau' errem,bai kS ecara
darurat' untuk
atau dengan penguat gaya.-Pada pengereman dalam keadaan
minyak yang
k"nuikarr"guyur"* yang terlalu melonjak, maka kenaikan tekanan
(kg) dibuat lebih lu
timbulkan oleh injakan f.dul ..- dengangayalebih da1-15-22
suatucontohpel
dari pada injakan di bawah 15-22(kg. Gambar 3.23menunjukkan
tetap sama' Na
kan gayatersebut.Dalam hal demikian, perbandingangayarem
pengeremanti
de-ikiun, pada konstruksi baru, untuk menjaga agar pada waktu
jalanan, maka pengurangankenai
terjadi slip antara telapak ban dan permukaan
teianan minyak di atas gaya pedaltertentu seperti dikemukakandi atashanyadilaku
padaroda belakangsajalsehingga dalam hal ini, perbandingan gayarem sedikitberul
dalam persamaan (3'51) dan (3'52)' gayarem
Untuk gayarem yang diperlukan
gandarno, iuo Bo" dapatdinyatakan dengan rumus berikut ini:
sebenarnya-per
30 40
Gaya pedal 0 (kg)
dan
: (km/h) atau u : I
Dengan hatga e tersebut,jarak rem pada kecepatanY 50
(m/s) dapat diperolehdengan
02
S :^ -
zeg
Faktor efektivitas rem tergantungpada macam dan ukuran drum rem. Koefi
(F
gesekjugamerupakansalahsaiu faktor penting, di mana hubungannyadengan
iip"rtittutt un daiam Gambar 3.24.Hargaini adalahhargakasar,dan untuk mempe
harga yang teliti harus dihitung dari ukuran yang sesungguhnyadenganrumus
diagram.
3.9 Rem Drum 89
Koefisilh gesek
8 ,. B.
: E-:f
(BD)o :
@D)a (3.60)
-DdD i h";
DdB Effi;
o4p -f o4g
Titik di mana Br, : Bao dan Brn : Baadisebut titik kunci sinkron (Gambar 3.25).
Jika pada titik ini e dinyatakan dengane", maka
'/r\
t w.e".i) : w.(BD)D
""\r, ",
(BD)o - (WrlW)
" " : 'T Q.6 2 )
Harga e" ini biasanyadiambil sebesar0,5 sampai0,7.
Enersikinetis total dari mobil yang mempunyaikecepatanu adalah
).oo
oo
6
J'
!00
36t
E
o
E
c,
(t
.>\
6
E*(BD)p
K to :
ZALD. t"
.g&(BD),
K rn :
2Au.t"
ng
Mobil PenumPT 100(km/h) : 27,8(m/s)
'
Truk kecil 80 o :22,8 ',
: l $ , 'l n
Truk besar @ 'n
K,:ffi[r-m3,.^rr] (3.66)
^^:Y (3.67>
Kr:l ,O2luntuk4:25o
Kz: l,O4 untuk d : 45"
Satu cakera ditekan oleh gaya'P(kg) x 2dafi kedua sisinya.Jika pusat tekanan
ada di K1R^: r, maka faktor efektivitasrem (FER) adalah -
r
B a : 2 (F ER )' p .' 4 .' R (3.6e)
'S T A R T
2 Pemilihantipe rem
Gaya pedal Q (kg)
Reduksirencanapada rem
darurata':eg (mls2)
3 Diametersilinderhidrolik
roda d.*p,d." (mm)
Jari-jari rem rr, r; (mm) 13 Kecepatankendaraan
KoefisiengeseklapisanM D, M B t/ (km/h), u (n/0
Sudut kontak lapisan 0r, 0, (')
14 Enersikinetis kendaraan
4 (ke m)
/ 4 Hubungan antara tekanan
minyak p* (kg/cm'z)dan gaYaPedal
a
!-
Diameter silinder untuk roda depan 52,7(mm), dan untuk roda belakang19,05(mm).
Untuk merencanakan rem cakeradengankoefisiengeseklapisafiFo :0,3g, sudut
kontak lapisan roda belakang25o", dan perlambatan pada titik kunci sinkron 0,6g,
berapakahbesarnyafaktor efektivitas rem (FER), untuk,roda belakang?Tentukan
juga luas rem roda depandan belakang,sertalebar rem ro<ii belakang.
[Penyelesaian]
oe ::(P)s_ (7oot32o)
--lSb].ffi)--
"," (BD)o:0,662, (BD), : 9,333
"'
682
@
MTT*: o'662 Ba:3a8 Gg)
"'
@ 348:2 x (FER), x 2,85x 52,2x (tt4l28L),(FER)' : 2,88
@ V : 100(km/h),u : 100x 100/36@ : 27,8(m/s)
@ Ek: Ql2)(132019,8) x 27,82: 52050(kg.m)
@ 27,8- 0,6 x 9,8 x te,te: 4,73(s)
94 Bab 3. Kopling Tak Tetap Dan Rem
@ Kto:0,55(H; .o,ut(H)
kg'mm\
-#;)
52050x 0,662
@ z , o'55 At': 662o(mm2)
e"Tt * qJg: "'
Satusisi: A"rl2 : 3310(mm2)
52050x 0,338
). Ar.c: 15500(*-')
ffi:o '12
(z/180")x 250' x 114x Da: 15500 ). bs:31(mm) --+35(mm)
@ (FER)D :0,76, (FER)B: 2,88
Ato :3310 x 2 (tnrrl\, Arn : 15500(mm2),bs : 35 (mm)
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang di sebelah
dilapisi denganbahan gesek,drum rem, dan tuas, sepertidiperlihatkandalam
3.28. Adapun macam-macamnyaditunjukkan dalam Gambar 3.29' Gaya rem
timbul bila pita diikatkan pada drum dengangayatarik pada keduaujung pita
Jita gayatarik pada keduaujung pita adalahF1 dan F, (kg), maka besarnyagaya
adalah samadengan(Ft - F")
( a) b)
Jika D* (m) adalah diameter drum rem, maka besarnya momen rem adalah
p : (bla)F2 (3.14)
Jika celah antara druin rem dan lapisanrem adalah d (mm), maka ujung F, harus
membuat langkah sebesar
.;
(+.r),
\z /
- !e:
z
ae
untuk dapat mengikatkan pita pada drum.'Untuk membuat langkah ini, ujung tuas
harus digerakkan sebesar
(Gambar 3.30).
F": Fr - F 2 ; F 1 l F , : evo
Maka
r,:'fi1r"\
,r :fu,"[
Lebarrem untuk derekkecil diperlihatkandalamTabel 3.7.Untuk drum rem de
diameteryanglebih besarterdapatlebarrem sampai150(mm), atau pita dapat di
dua kali.
Tabel 3.7 Tebal dan lebar rem.
250 40 2
300 50 J
350 60 3
400 70 4
450 80 4
500 100 )
Pilihlah lebar rem, dan tentukan tekanan rem maksimufl P-", (kg/mm'z),
rem minimuf,p-i, (kg/mm2),dan tekananrem rata-ratap' (kg/mm2)dari rum
berikut ini:
keamanan,ambillah dasar 75(o/) dari batas kelelahanatau batas mulur (o, x 0,45)
untuk tegangantarik, danSo/o\ dari (os x 0,45)untuk tegangangeser.Besarnyafaktor
keamananadalah l/(0,45 x 0,75)x3 dan l/(0,45 x 0,4)15,6. Tetapkan faktor ke-
amananakhir denganmengalikanharga di atas dengan 1,2 sampai 2,0 sesuaidengan
kondisi masing-masing.
setelah tegangantarik yang diizinkan o, (kg/mm2) dari pita dan tegangangeser
yangdiizinkan dari paku keling tj (kg/mm2)ditentukan,tetapkandiameterdan susunan
paku keling sedemikianrupa hingga tidak terlalu banyak mengurangi luas penampang
efektif pita. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa lubang paku sedikit lebih besai
dari pada diameterpaku. Jika d, adalahdiameterpaku (mm) dan z adalahjumlah paku,
maka
\: rl(nl4\d1z (3.86)
[Penyelesaian]
nx2000x29x0.47
t:- : l7'5 (kw) * Px :22(kw)
@
@ T :974 x 22129:739 (kg.m)
@ Dn:72O (mm) : 0,72(m), on : n x 0,72 x 291ffiJ t,09 (m/s)
@ F. : 7391(0,7212, :2053 (kg)
@ .Frv: 2000 x (0,41O,72)
X 1,5 : 1667(kg). Ambil L : 2053(kg)
@ Pilih tenunanasbes,F : O,3,po : O,007 0,0?(kg/mm2)
-
0 : 270" : (z/180') x 270" : 4,71(rad), d : 3 (mm)
@ 4e : 4rll
4,ll
- :4fiTi
@ rr x 2053: 2713(kg)
I
rz l +F l x 2053:660(ke)
Dn : 120(mm)
Pmsx:27131fQ20x 12012)= 0,063(kg/mm2)
Pmin: 660l(720x 12012): 0,015(kg/mm')
p, : (0,063+ 0,015)/2: 0,039(kg/mm2)
@ 0,007(kg/mm2) < 0,063(kg/mm2) < 0,07(kg/mm2),baik.
@ Itp^o:0,3 x 0,039 x 1,09:0,0127 (kg.m/(mm2s))
@ Pendinginanalamiah,0,01n ftg.m/(mm2s)l < 0,06 ftg.m/(mm2s) baik.
@ F : 2O(kg), b": 35 (mm)
@ Fa: Fzb,maka20a:660 x 35 ... a = ll55(mm) +a: llg0(mm)
@ d : 3(mm), maka As : 3 x 4,71 x llE0/35 = 477(mm)
@ a77 @tn1.< 600 (mm), baik;
@ Bahanpita: SS4l, oB: 4l (kg/mm2)
Faktorkeamanan: t x2-6
Bahanpaku: SV4IA, 6b : 41 (kg/mm2)
Faktor keamanan5,6 x 1,5 : 8,4
Diameter paku do: 12(mm),
Diameterlubang paku d'o: 12,8(mm)
@ oo : 4116: 6,86(kg/mm2),t'o : 4llt,4: 4,9(kg/mm2)
@ 2713(kd:4,9(3,1414)122x zr, i. z1- 4,9+ S(buah)
Efisiensikelingan4p : 0,7
z\:510,7:7,1+ 8(buah)
:
660 4,9 (3,1414)x 122x z2 .'. zz : 1,2.+) (buah)
4p = 0,6, zL : 21016: 3,3 r 4(buah)
@ Dua diameterlubang dikurangkandari lebar pita, pada sisi maupun sisi.F2.
^F,
2713(kg\: 6,86(120- t2,8 x 2'1x t ... | :4,2(mm)
@ Karena lebih dari (2 - 4) (mm), kembali ke @.
@' Bahanpita: SS50,oa : 50 ftg/mm2), oo : fi16: 8;33(kg/mm2)
@' 2713(kg):8,33 (120- 12,8x 2) x t ... t:3,216(mm)
Ambil r:4(mm)
@' Masih dalam daerah(2 - 4)(mm), baik.
- -F
I
3.ll Rem Pita l0l
i
i