Anda di halaman 1dari 19

“PERANCANGAN PEMBUATAN RODA GIGI CACING”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin III

Dosen Pengampu : Drs. Hi Muhyidin

Penyusun :

Fadhilah Ruhendi Putra : 20322310P

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian .............................................................................................. 3
2.2 Klasifikasi Roda Gigi ............................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN .................................................... 10
3.1 Perhitungan .......................................................................................... 10
3.1.1 Kasus .......................................................................................... 10
3.1.2 Penyelesaian ............................................................................... 10
3.1.3 Perhitungan Roda Gigi Cacing .................................................. 14
3.1.4 Pembuatan Roda Gigi Cacing .................................................... 15
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16
4.2 Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Roda ggigi adalah salah satu jenis elemen transmisi yang penting untuk
suatu pemindah gerak (terutama putaran), daya atau tenaga pada suatu system
transmisi antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi roda gigi
digunakan pula untuk suatu system pengatur pada pemindah putaran, atau untuk
merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.
Oleh karena itu penggunaan roda gigi sangat luas pada konstruksi mekanik
yang memerlukan gerak yang menkombinasikan beberapa komponen alat yang
tergabung. Pembuatan roda gigi cukup rumit dan kompleks karena pembuatan
profil roda giginya yang khusus, dengan berbagai ukuran dan keakuratan
tergantung dari peran dari roda gigi itu sendiri pada suatu gabungan komponen
mesin.
Pada tugas perencanaan Elemen Mesin III kali ini, yang akan dijadikan
bahan perencanaan adalah Roda Gigi Cacing dengan daya yang diteruskan adalah
12 HP dan putaran poros cacing adalah 720 rpm, sedangkan untuk roda gigi
cacing adalah 20 rpm. Roda gigi adalah suatu komponen yang berguna untuk
mentrasmisikan daya dan putaran yang tepat, yang tidak dapat dilakukan oleh
roda gesek. Yang mana untuk pengerjaan roda ini dibuat bergigi kelilingnya
sehingga penerus daya dilakukan oleh gigi – gigi dua roda yang saling bertaut.
Roda gigi dapat berbentuk kerucut atau silinder.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembentukan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
proses dalam perencanaan pembuatan roda gigi cacing. Dengan harapan mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami secara teoritis maupun praktek di lapangan
terkait proses perancangan pembuatan roda gigi cacing. Disamping itu sebagai
langkah untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait teknik mesin
khususnya, adapun tujuan yang hendak dalam makalah pembuatan makalah ini
meliputi :
1. Menjelaskan tentang perancangan roda gigi cacing.
2. Menjelaskan tentang teori-teori roda gigi dalam cakupan yang luas.
3. Mengaplikasikan keilmuan yang didapat pada perencanaan roda gigi
cacing
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada makalah ini yang berkaitan dengan perancangan
pembuatan roda gigi cacing adalah:
a. Perencanaan pada roda gigi cacing dengan data-data yang telah ditentukan
dan distandarkan
b. Penggambaran roda gigi secara umum

2
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Roda gigi adalah suatu media atau alat transmisi mekanik getaran putaran atau
torsi dari suatu poros (penggerak ) kepada poros lain (digerakkan ). Transmisi roda
gigi merupakan transmisi dengan beban, daya, dan putaran yang bernilai relative
besar. Selain dengan transmisi roda gigi dapat juga dilakukan untuk meneruskan
daya adalah dengan sabuk (belt) atau rantai. Namun demikian, transmisi roda gigi
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih
ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak
selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi disamping cara lain, karena memerlukan
ketelitian yang besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.
Berikut ini beberapa hal yang merupakan keuntungan dan kerugian. penggunaan
roda gigi secara umum.
Keuntungan penggunaan roda gigi :
a) Alih gerak roda gigi menyampaikan gerakan putaran tampa penggelinciran
dari satu poros keporos lainnya.
b) Rasio ahlinya tepat seperti rasio angka-angka pada gigi-gigi.
c) Membutuhkan ruang yang cukup kecil.
d) Mempunyai harga efisiensi yang cukup tinggi
Kerugian penggunaan roda gigi
a) Mempunyai massa yang cukup besar dan bentuk yang kaku
b) Proses pembuatan terbilang mahal
c) Dalam pengoperasiaannya memerlukan pelumas yang diberikna di antara gigi-
gigi

3
2.2 Klasifikasi Roda Gigi
Roda gigi diklasifikasikan seperti pada table 2.1, menurut letak poros, arah
putaran dan bentuk jalur gigi. Macam macam roda gigi dapa dilihat pada gambar
dibawah ini.

Table 1 Klasifikasi Roda Gigi

Roda gigi gigi dengan poros sejajar adalah roda gigi dimana giginya sejajar
pada dua bidang silinder disebut ( bidang jarak bagi ) yang kedua bidang silinder itu
bersinggungan dan yang satu mengelinding pada yang lain dengan sumbu tetap
sejajar.

4
a) Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang
sejajar poros.

Figure 1 Roda Gigi Lurus

b) Roda gigi miring mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada silinder
jarak bagi. Roda gigi miring mempunyai jumlah pasang gigi yang saling
membuat kontak serentak disebut ( perbandingan kontak ) dengan jumlah
lebih besar dari pada roda gigi lurus, sehingga pemindahan momen melalui
gigi tersebut dapat berlangsung dengan halus. Sifat ini sangat baik untuk
mentransmisikan putaran tinggi dan beban besar.

Figure 2 Roda Gigi Miring

c) Roda gigi miring ganda mempunyai gaya aksial yang timbul pada gigi yang
mempunyai alur berbentuk V yang saling meniadakan. Dengan roda gigi ini,
perbandingan reduksi, kecepatan keliling, dan daya yang diteruskan dapat
diperbesar, tetapi pembuatannya sungkar.

5
Figure 3 Roda Gigi Miring Ganda

d) Roda gigi dalam dipakai jika diingginkan alat transmisi dengan ukuran kecil
dengan perbandingan reduksi yang besar, karena pinyon (roda gigi kecil)
terletak dalam roda gigi.

Figure 4 Roda Gigi Dalam

e) Batang gigi merupakan dasar profil pahat pembuat gigi. Pasangan antara
batang gigi dan pinyon dipergunakan untuk merubah gerakan putaran
menjadi lurus dan sebaliknya.

Figure 5 Batang Gigi

6
f) Roda gigi kerucut lurus dengan gigi lurus adalah yang paling mudah dibuat
dan sering dipakai. Tetapi, roda gigi ini sangat berisik karena perbandingan
kontaknya yang kecil dan juga kontruksinya tidak memungkinkan
pemasangan bantalan pada kedua ujung poros-porosnya.

Figure 6 Roda Gigi Kerucut Lurus

g) Roda gigi kerucut spiral karena mempunyai perbandingan kontak yang lebih
besar, dapat meneruskan putaran tinggi dan beban besar. Sudut poros kedua
gigi kerucut ini biasanya dibuat 90 derajat.

Figure 7 Roda Gigi Krucut Spiral

h) Roda gigi cacing mempunyai macam berbentuk silinder dan lebih umum
dipakai, tetapi untuk beban besar, biasanya digunakan roda gigi cacing
globoid.

7
Figure 8 Roda Gigi Cacing

i) Cacing selubung ganda dengan perbandingan kontak yang lebih besar dapat
di dipergunakan.

Figure 9 Cacing Selubung Ganda

j) Roda gigi hipoid adalah seperti yang dipakai pada roda gigi differensial
otomobil. Roda gigi ini mempunyai jalur berbentuk spiral pada bidang
kerucut yang sumbunya bersilang, dan pemindahan gaya pada permukaan
gigi berlangsung secara meluncur dan mengelinding.

8
Figure 10 Roda Gigi Hipoid

Roda-roda gigi yang telah sebutkan diatas semuanya mempunyai perbandingan


kecepatan sudut tetap antara kedua poros. Tetapi disamping itu terdapat pula roda
gigi yang perbandingan kecepatan sudutnya bervariasi, seperti misalnya roda gigi
eksentris, roda gigi bukan lingkaran, roda gigi lonjong seperti pada meteran air,
dan lain-lain. Ada pula roda gigi dengan putaran yang terputus-putus dan roda gigi
Geneva yang dipakai misalnya untuk menggerakan film proyektor bioskop. Dalam
teori roda gigi pada umumnya digunakan anggapan bahwa teori roda gigi
merupakan benda kaku yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk untuk
jangka waktu lama. Pada apa yang disebut transmisi harmonis, dipergunakan
gabungan roda gigi yang berkerja dengan deformasi elastis (perubahan tetap) dan
tanpa deformasi.

9
BAB 3
PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

3.1 Perhitungan
3.1.1 Kasus
Perencanaan pada suatu transmisi mempunyai data-data sebagai
berikut :
Dari sebuah pasangan poros dan roda gigi cacing, diketahui : tegangan
efektif ( berguna ) dari alat yang digerakkan P2 = 12 HP ; n2 ( untuk
poros cacing ) = 720 rpm ; n1 = n2 = 0,97 ; Poros cacing berulir tunggal
dengan  = 5 derajat dan  = 80 ; Bahan poros cacing = baja St 70 ;
Bahan roda cacing = kuningan (C = 100Kg/cm2) ; Bahan poros roda
cacing = Baja poros roda cacing = Baja St 50. Desain rak display
aquarium multifungsi yang akan dibuat berkapasitas 75 soliter
bervolume 4 liter, untuk dimensinya sebagai berikut :

3.1.2 Penyelesaian

Momen punter yang bekerja pada poros cacing, tanpa memperhitungkan


gesekan-gesekan adalah :

10
Maka,

Selanjutnya, besarnya modulus dapat dihitung dengan rumus :

Besarnya diameter tusuk dari poros cacing adalah :

Besarnya sudut kisar rata-rata menjadi :

Rendemen gigi-giginya adalah :

11
Rendeman seluruhnya menjadi :

Karena P2=P1 x ntotal didapatkanlah :

Ini berarti tenaga motor yang harus menggerakan hubungan cacing


adalah sebesar :

P1 = 86 DK
Dengan mengabaikan gesekan pada bantalan-bantalan maka momen
punter dari poros cacing adalah :

Maka,

Mengingat bahwa :

12
Maka
Bila poros cacing dianggap sebagai roda gigi, maka tinggi giginya
adalah :

Bila demikian didasarkan atas tinggi gigi, diameter dasarnya adalah :

Antara 2 hasil yang sedikit berbeda ini diambilkan yang terbesar, yaitu
:

Dengan langkah ini kita harus mengadakan koreksi lagi, sehingga


hasilnya menjadi seperti berikut :

13
3.1.3 Perhitungan Roda Gigi Cacing

Besarnya diameter tusuk :

Panjang gigi :

Poros roda cacing :

Maka :

14
Dari hasil perhitungan diatas , maka data-data yang dibutuhkan
untuk merancang dan membuat roda gigi cacing telah lengkap, adapun
data-data tersebut adalah sebagai berikut :

Tenaga Penggerak P1 = 86 DK
Tenaga Efektif P2 = 50 DK
Putaran untuk Poros Cacing n1 = 720 rpm
Putaran untuk Roda Cacing n2 = 20 rpm
Jumlah gigi z1 = 1
Jumlah gigi z2 = 36
Konstanta bahan roda gigi C = 100 Kg/cm2
Bahan poros baja St 70 Tw = 120 Kg/cm2
Bahan roda gigi baja St 50 Tb = 850 Kg/cm2
Panjang gigi b = 128 mm
Diameter tusuk dt2 = 582.5 mm
Diameter poros d2 = 1950 mm
Diameter roda gigi d1 = 614.5 mm

3.1.4 Cara Pembuatan Roda Gigi Cacing


Worm Gear seperti yang telah diketahui sebelumnya, terdiri
dari 2 bagian yaitu roda gigi dan poros cacing. Dalam pembuatan roda
gigi dapat dilakukan dengan menggunakan hobbing machine seperti
dalam pembuatan roda gigi pada biasanya. Sedangkan dalam
pembuatan poros cacing dapat dilakukan dengan menggunakan mesin
bubut maupun mesin CNC.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan pasangan roda gigi cacing :
• Poros cacing harus memiliki satu center sepanjang poros tersebut
(konsentris).
• Kedua modul (pitch) roda gigi harus sama. Jika tidak sama,
maka kedua roda gigi tidak akan bisa dipasangkan.
• Jumlah kedua sudut helik roda gigi harus 90°, supaya sumbu
kedua roda gigi saling tegak aalurus.
• Tentukan rasio sebelum membuat roda gigi.

15
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpuan
Dalam perencanaan roda gigi cacing ini kita harus memperhatikan
beberpa aspek ketika ingin melakukannya. Aspek-aspek tersebut ialah
memperhitungkan secara detail sebelum membuat roda gigi cacing,
perhatikan urutan langkah-langkah dalam pembuatan roda gigi cacing,
dikarenakan hal tersebut akan menentukan hasil akhir dari pembuatan
roda gigi cacing tersebut. Lalu tidak lupa pula ketika kita membuat roda gigi
cacing kita harus tetap memperhatikan aspek-aspek safety terhadap
perlatan yang kita gunakan.

4.2 Saran
Saran yang ditujukan pada perancangan roda gigi cacing ini adalah
sebelum kita membuat roda gigi cacing pastikan semua perhitungan dan
segala prose tahapan pembuatan dilakukan secara teliti sehingga dapat
menciptakan hasil yang maksimal. Tak lupa pula ketika roda gigi cacing sudah
dibuat, maka kita harus memperhatikan dalam segi perawatan yang intensif
terhadap system-system dari roda gigi. Misalnya, dengan memperhatikan
pelumasan pada pegangan antara dua roda gigi. yang diinginkan sesuai
rencana.

16
DAFTAR PUSTAKA

Khurmi, RS, A Text Book Of Machine Design. Eurasio House. 1982. New Delhi.

Robert L Norton. Machine Design an Integgrated Approach. Prentice hall


Inc.1996.
Sukrisno Umar. Bagian – bagian Mesin dan Merencana. Erlangga. Jakarta.1983.

Sularso,Ir, Kiyokatsu Suga. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PT


Pradnya Paramita. Jakarta 1978.

17

Anda mungkin juga menyukai