OLEH
M E I S YA P R I M A D I TA
1701012019
3B
PERANCANGAN SPRING PADA VIBRATING
FEEDER PLTU BANTEN 1 SURALAYA
LATAR BELAKANG
PT Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya merupakan perusahaan pembangkit listrik dimana energi listriknya
dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang
dipanaskan oleh bahan bakar di dalam ruang bakar (boiler). Dalam hal ini bahan bakar utama yang digunakan adalah
batu bara. Dan High Speed Diesel (HSD) sebagai bahan bakar Ignitor atau pemantik pada penyalaan awal dengan
bantuan udara panas bertekanan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Jawa – bali, PT Indonesia Power PLTU Banten 1 Suralaya harus
memiliki keandalan, ketersediaan, kemampuan dan unjuk kerja agar kondisi sistem kelistrikan dapat dipertahankan
dengan baik dan tidak terjadi pemadaman. Karena kerusakan mesin akan menimbulkan kerugian ekonomis yang
besar, baik kerugian karena perbaikan maupun kerugian karena produksi yang terhenti. Vibrating feeder merupakan
alat yang berfungsi untuk Mengalirkan batu bara dari suatu hopper ke belt conveyor dengan cara di getarkan sehingga
batu bara tersebut dapat jatuh merata pada conveyor. Pada saat saat vibrating feeder beroperasi, alat ini menggunakan
spring (pegas) yang berguna untuk mengumpan batubara dan menyerap beban kejut ketika batubara tersebut
dijatuhkan.
Namun, akibat beban dan getaran yang ditahan oleh spring sangat besar. Sering terjadi kegagalan atau kerusakan
pada spring sehingga membuat kerja dari alat vibrating feeder kurang efisien. Karena alasan ini, penulis bermaksud
menulis judul “Perancangan spring pada vibrating feeder di PLTU Banten 1 Suralaya”. Agar nantinya dapat
merancang spring yang dapat memperpanjang umur spring dan mengefisienkan kerja dari vibrating feeder.
TUJUAN
Indonesia Power melakukan pengembangan bisnis jasa operasi di seluruh Indonesia, baik
melalui pengelolaan sendiri, anak perusahaan, maupun usaha patungan. Saat ini PT
Indonesia Power mengelola 4 Unit Pembangkitan (UP), 3 Unit Pembangkitan dan Jasa
Pembangkitan (UPJP), 12 Unit Jasa Pembangkitan (UJP), dan 1 Unit Jasa Pemeliharaan
(UJH). Selain mengelola unit pembangkitan, PT Indonesia Power memiliki 5 anak
perusahaan, 2 perusahaan patungan (Joint Venture Company), 1 perusahaan asosiasi dan 3
cucu perusahaan (afiliasi dari anak perusahaan) untuk mendukung strategi dan proses bisnis
perusahaan (Indonesia Power,2017).
VISI & MISI
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN
PROSES PRODUKSI PLTU BANTEN 1
SURALAYA
COAL HANDLING PROSES
PERALATAN
TRIPPER
• Diketahui :
• Laju aliran massa = 1200 T/H (333,3 Kg/s)
• Laju aliran massa maksimal = 1300 T/H (361,1 Kg/s)
• Frekuensi maksimal = 16 Hz
• Frekuensi minimal = 10 Hz
• Panjang lintasan = 1610 mm
• Indek pegas (asumsi) = 5
• Modulus Geser = 80 kN/mm2
• Tegangan Geser diijinkan = 420 N/mm2
• Defleksi = 25mm
• Gaya yang Bekerja (F) • Faktor Korekai Wahl (k)
•
F minimal k= +
Fmin = m. f. l k = 1,31
Fmin = 333,3 kg/s. 10/s. 1610m
Fmin = 5366 N
• Diameter berdasarkan indeks pegas dan
tegangan geser
F maksimal
c = D/d
Fmax = m. f. L
5d = D
Fmax = 361,2 kg/s. 16/s. 1610m
Fmax = 9302 N
d2 =
F rata-rata d=
Fm = d = 8,84 mm
Fm =
Fm = 7334 N D = 5.d
D = 5. 8,84 mm
F alternatif
D = 44,21 mm
Fm =
Fm =
• Jumlah lilitan
Fm = 1968 N
n=
n=
n = 9 lilitan
DESAIN
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan
Berdasarkan data perhitungan dari perancangan pegas untuk vibrating feeder PLTU
Banten 1 Suralaya dapat diambil kesimpulan :
• Spring yang digunakan adalah spring menggunakan material AISI 4140 alloy
spring standar
• Namun pada desain spring Diameter kawat, diameter pegas dan jumlah lilitan
pegasnya dirubah
• Diameter kawat yang didapat dari perhitungan perancangan adalah 8,84mm,
Dimeter Pegas yang digunakan adalah 44,21mm dengan jumlah lilitan pegas 9.
• Saran
Pergantian Desain Spring ini dianjurkan untuk mengurangi kerusakan pada spring.
Diperlukan maintenance yang sesuai bagi spring di vibrating feeder agar lebih awet
dan tidak mudah rusak.
TERIMA KASIH