Anda di halaman 1dari 9

7 KEBIASAAN MANUSIA YANG PALING

EFEKTIF

Nama : Meisya Primadita


No BP : 1701012019
Kelas : 3B
Prodi : D3 Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin

POLITEKNIK NEGERI PADANG


2020
Kata pengantar

Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya. dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
dengan kerja keras, dorongan, dan bimbingan para dosen, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan


mengenai etika professi yang juga bertujuan untuk melengkapi tugas yang di
berikan dosen pembimbing demi kelancaran proses belajar mengajar yang baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
politeknik negeri padang. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing dan
para pembaca saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang.

Padang, 17 mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

2.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

2.1 Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1 Menjadi Proaktif ............................................................................... 2

2.2 Merujuk pada Tujuan Akhir ............................................................. 2

2.3 Dahulukan yang Utama .................................................................... 3

2.4 Berpikir Menang/Menang ................................................................ 3

2.5 Berusaha Memahami Dulu Baru Dipahami ..................................... 3

2.6 Wujudkan Sinergi ............................................................................ 4

2.7 Mengasah Gergaji ............................................................................. 4

BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Layar Belakang

Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan adanya


etika membuat manusia berorientasi bagaimana ia menjalankan kehidupannya
dalam tindakannya sehari-hari dan bisa membedakan perbuatannya benar atau
salah.

Tapi dalam kenyataanya etika perlahan-lahan mulai hilang seiring


perkembangan jaman, coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitar kita banyak sekali persoalan yang melanggar etika, hal ini terjadi
karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya etika. Hal inilah yang
menyebabkan terjadi berbagai peristiwa yang melanggar moral.

Karena itu etika sangatlah penting kita terapkan dalam kehidupan kita
agar kita bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk
selain itu memberi batasan dalam pergaulan kita dengan sesama agar bisa
tercapai kehidupan yang aman dan tentram.Selain itu dapat menciptakan
suasana hidup yang aman dan tentram. Dan kebiasaan seseorang sangat
berpengaruh terhadap bagaimana etika seseorang. Dalam makalah ini akan
dibahas apa saja 7 kebiasaan manusia yang efektif

1.2. Tujuan

1. Mengetahui apa itu 7 kebiasaan manusia yang efektif


2. Penerapan 7 kebiasaan manusua yang efektif

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Menjadi Proaktif

Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di
masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat
pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada
suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku
perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap
reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka lakukan ini dengan
mengembangkan serta menggunakan keempat karunia manusia yang unik –
kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan
menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan.
Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri,
yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Dalam mencapai tujuan untuk sukses tidak mungkin seseorang hanya


berdiam diri. Anda harus lebih proaktif untuk menentukan apa yang ingin Anda
capai, lalu mulai menggambar peta yang akan membantu Anda menyusuri
jalan menuju pencapaian tersebut.

2.2. Merujuk pada Tujuan Akhir

Proses penciptaan itu sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu penciptaan di


pikiran dan kemudian penciptaan secara fisik. Mereka bukan menjalani
kehidupannya hari demi hari tanpa tujuan-tujuan yang jelas dalam benak
mereka. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai,
hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka
sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya.

Menetapkan tujuan akan membantu kita tetap termotivasi dalam keadaan


apapun. Mungkin kita akan bersedih karena sesuatu hal atau mengalami
kegagalan yang menyakitkan. Tapi jika kita memiliki tujuan untuk diraih,
niscaya kita punya kekuatan untuk bangkit lagi tanpa kenal kata menyerah.

Menentukan tujuan hidup membuat kita lebih mudah menyusun rencana


atau langkah-langkah paling realistis untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan menentukan tujuan hidup, kita akan mampu menetapkan skala


prioritas dalam hidup. Bayangkan saja, kita hanya melakukan apapun yang
benar-benar kita inginkan, tidak sekadar ikut-ikutan tren saja. Kita menjadi diri
sendiri dan menikmati hidup dengan sepenuhnya

2
2.3. Dahulukan yang Utama

Mendahulukan yang utama artinya memanajemen diri dalam


memprioritas hal-hal yang menjadi tujuan kita sebelum melakukan hal-hal
lainnya dalam kehidupan kita.

Dengan membuat daftar pekerjaan yang penting untuk dilakukan setiap


minggunya, dan lakukan review harian pada daftar tersebut. Selalu utamakan
hal-hal yang paling penting untuk dilakukan.

Stephen Covey menyebutnya “batu-batu besar”. Bayangkan sebuah


ember, dimana Anda akan menempatkan batu-batu kegiatan Anda. Tanpa
membuat daftar batu-batu besar, hal-hal yang paling penting, mungkin Anda
akan membuat ember tersebut dipenuhi oleh batu-batu kerikil. Masukkan batu-
batu besar Anda terlebih dahulu kedalam ember, baru kemudian batu-batu
kerikil, hal-hal yang kurang penting. Dengan demikian, pengaturan kerja harian
Anda akan lebih efektif.

2.4. Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai


kemenangan. Dimana pilihan yang tersedia hanya menang/menang. Yang
berarti disini selalu memikirkan peluang dan keuntungan dalam stiap tindakan.

Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah)


atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun
keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah
“kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian
konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi
yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi
informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

2.5. Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Dengan seseorang mulai dengan memahami maka terciptalah komunikasi


dan hubungan. Dimana jika seseorang merasa dipahami, maka ia akan merasa
di hargai inilah dinamakan sifat empatik. Dengan memahami akan mudah bagi
orang lain memahami kita kembali. Berusaha memahami ini menuntut
pertimbangan. berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak
dalam keseimbangan di antara keduanya.

3
2.6. Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah prinsip-prinsip komunikasi kreatif. Memanfaatkan


perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan
peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan
kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar
seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan. Mereka tidak puas
dengan kompromi, atau sekedar kerjasama. Melainkan, mereka kejar kerjasama
yang kreatif.

Jika seseorang telah berkomunikasi dengan sinergi, berarti telah ada


saling percaya diantara orang yang berkomunikasi. Komunikasi yang
dilakukan, dan sling menghargai satu sama lain. Inti dari seinergi adalah
mampu mengatasi segala permasalahan yang ada.

2.7. Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus secara


seimbang. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk
menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Kebiasaan mengasah gergaji
sangat berguna untuk menjaga kesegaran pikiran dan motivasi Anda.

Selain itu, kebiasaan ini akan membantu meningkatkan kemampuan dan


pengetahuan Anda. Stephen Covey menggambarkan kebiasaan ini dengan
ilustrasi seseorang yang sedang menggergaji sebatang pohon besar dan tanpa
menyadari bahwa gergajinya telah tumpul. Jika saja ia mengambil waktu untuk
mengasah gergajinya, tentunya ia akan lebih mudah dan cepat menebang
pohon yang sedang ia gergaji. Mengasah gergaji adalah tentang liburan,
melakukan hal-hal menyenangkan, mengerjakan hobi, dan semua hal yang
membantu Anda mendapatkan kesegaran dan semangat baru dalam melakukan
pekerjaan rutin Anda.

4
BAB III
KESIMPULAN

Tujuh kebiasaan yang efektif adalah menjadi proaktif, merujuk pada


tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang/menang, berusaha
memahami dulu baru dipahami, wujudkan sinergi dan mengasah gergaji.

Menjadi proaktif merupakan hal yang paling mendasar disbanding yang


lainnya. 7 kebiasaan ini merupakan kebiasaan demi kemenangan pribadi,
kelompok dan seluruhnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

 Covey, Stephen R. 2015. The 7 Highly Effective People.


Mango Media.
 Hamdan, Yusuf. 2003. Penerapan konsep “The 7 Highly
Effective People” dalam profesi guru.

Anda mungkin juga menyukai