Jl. Raya Merak, Desa Suralaya, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten
42439, Indonesia
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan
OLEH :
MEISYA PRIMADITA
1701012019
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
OLEH :
MEISYA PRIMADITA
1701012019
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
MEISYA PRIMADITA
1701012019
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :
198112132005011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Perancangan spring pada vibrating feeder
iii
di PLTU BANTEN 1 SURALAYA” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan salah satu
persyaratan untuk nilai kelulusan di Politeknik Negeri Padang dan juga sebagai salah satu
bahan pertanggungjawaban penulis selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan yang
dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2020 s.d. 5 April 2020.
Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, yaitu:
1. Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
2. Nusyirwan, ST., MT. selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Politeknik
Negeri Padang, yang memberikan nasehat dan arahan dalam penyelesaian laporan.
3. Bapak Nugroho Prasetyo Rubiyanto selaku SPS Pemeliharaan Energi Primer dan Abu,
yang telah mengawasi dan member izin selama Praktik Kerja Lapangan (PKL).
4. Bapak Fajar Awit Subagyo selaku SP Pemeliharaan Energi Primer dan Abu, yang
telah membimbing dan mengarahkan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL).
5. Rekan Mekanik Pemeliharaan Energi Primer dan Abu, yang telah memberikan arahan
dan pengetahuan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL).
6. Rekan PKL untuk kebersamaan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Indonesia Power.
7. Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf dan mengharapkan masukan dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ii
iv
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel vii
Bab I Pendahuluan 1
1.1. Latar belakang PKL 1
1.2 .Tujuan .2
1.3. Manfaat 2
1.4. Batasan Masalah 2
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan 3
2.1 Sejarah PT. Indonesia Power 3
2.2 Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Paradigma PT. Indonesia Power 4
2.1.1. Visi Perusahaan ...................................................................................................4
2.1.2. Misi Perusahaan ...................................................................................................4
2.1.3. Kompetensi Inti Perusahaan ................................................................................4
2.1.4. Motto Perusahaan ................................................................................................4
2.1.5. Tujuan ..................................................................................................................5
2.3 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power 5
2.4 Struktur Grup Perusahaan 6
2.5 Lokasi PLTU Banten 1 Suralaya 6
2.6 Proses Produksi PLTU Banten 1 Suralaya 7
2.7 Coal Handling System dan area PLTU Banten 1 Suralaya 8
2.8 Peralatan Mekanik Utama Coal Handling PLTU Banten 1 Suralaya 9
Bab III Perancangan Spring pada Vibrating Feeder di PLTU Banten 1 Suralaya 14
3.1 Pegas 14
3.2 Spesifikasi Pegas pada Vibrating Feeder di PLTU Banten 1 Suralaya 17
3.3 Perancangan Pegas 19
3.4 Desain Pegas 21
Bab IV Penutup 22
4.1. Kesimpulan 22
4.2. Saran 22
Daftar Pustaka 23
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 1. Peta Kerja Indonesia Power 3
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Vibrating feeder merupakan alat yang berfungsi untuk Mengalirkan batu bara dari
suatu hopper ke belt conveyor dengan cara di getarkan sehingga batu bara tersebut dapat
jatuh merata pada conveyor. Pada saat saat vibrating feeder beroperasi, alat ini
menggunakan spring (pegas) yang berguna untuk mengumpan batubara dan menyerap
beban kejut ketika batubara tersebut dijatuhkan.
Namun, akibat beban dan getaran yang ditahan oleh spring sangat besar. Sering
terjadi kegagalan atau kerusakan pada spring sehingga membuat kerja dari alat vibrating
feeder kurang efisien. Karena alasan ini, penulis bermaksud menulis judul “Perancangan
spring pada vibrating feeder di PLTU Banten 1 Suralaya”. Agar nantinya dapat
1
merancang spring yang dapat memperpanjang umur spring dan mengefisienkan kerja
dari vibrating feeder.
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa belajar menerapkan ilmu pengetahuan di lingkungan industri.
2. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul di industri serta mencari solusi
permasalahan.
3. Mahasiswa belajar mengembangkan interpersonal skill (human relation)
4. Mahasiswa belajar / mengenal suasana kerja di lingkungan industri (jasa / manufaktur)
5. Untuk Mengetahui proses kerja dari vibrating feeder sehingga dapat memaksimalkan
peralatan untuk mendukung ketersediaan peralatan di coal handling.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui dan menganalisis
permasalahan khususnya pada kerusakan spring pada vibrating feeder sehingga
meminimalkan kegagalan yang terjadi selama proses berlangsung.
2
BAB II
Indonesia Power merupakan salah satu anak Perusahaan PT PLN (Persero) yang
didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I
(PT PJB I). Pada tanggal 8 Oktober 2000, PT PJB I berganti nama menjadi Indonesia
Power sebagai penegasan atas tujuan Perusahaan untuk menjadi Perusahaan pembangkit
tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni (Indonesia Power,2017).
3
2.2. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Paradigma PT Indonesia Power
2.2.4. MottoPerusahaan
“Energy of things”
4
2.2.5. Tujuan
5
2.3. Struktur Organisasi PT. Indonesia Power
Berikut adalah struktur grup Indonesia Power yang terdiri dari 5 Anak Perusahaan,
2 Perusahaan Patungan (Joint Venture Company), 1 Perusahaan Asosiasi, 3 Cucu
Perusahaan (Afiliasi dari Anak Peruasahaan) , sebagaimana tergambar dalam struktur
dibawah ini :
6
Gambar 4. Struktur Grup Perusahaan
7
Gambar 6. Proses produksi PLTU Banten 1 Suralaya
Batubara yang dibongkar dari kapal di Coal Jetty atau Movable Hopper kemudian
dikeruk dengan menggunakan Stecker Reclaimer dan selanjutnya diangkut dengan
conveyor menuju penyimpanan sementara (Temporary Stock) melalui Telescopic Chute
untuk kemudian dikirim ke boiler. Selanjutnya, batubara tersebut ditransfer melalui
Junction House ke Scrapper Conveyor atau tripper lalu ke Coal Bunker, diteruskan ke
Coal feeder yang berfungsi mengatur aliran ke Pulverizer dimana batubara digiling sesuai
kebutuhan menjadi serbuk yang sangat halus seperti tepung. Serbuk batubara ini
dicampur dengan udara panas dari Primary Air Fan dan dibawa ke Coal Burner yang
menghembuskan batubara tersebut ke dalam ruang bakar untuk proses pembakaran dan
terbakar seperti gas untuk merobah air menjadi uap.
Udara panas yang digunakan oleh Primary Air Fan dipasok dari Force Draft Fan
yang menekan udara panas setelah dilewatkan melalui Air Heater . Force Draft Fan juga
memasok udara ke Coal Burner untuk mendukung proses pembakaran. Pembakaran yang
terjadi menghasilkan limbah berupa abu dengan perbandingan 14 : 1. Abu yang jatuh ke
bagian bawah boiler secara periodik dikeluarkan dan disimpan. Gas hasil pembakaran
dihisap ke luar dari boiler oleh I.D. Fan dan dilewatkan melalui Electrical Presipitator
yang menyerap 99,5 % dari abu terbang dan debu dengan sistem elektroda yang
dihembuskan ke cerobong asap atau Stack Abu dan debu kemudian dikumpulkan dan
8
diambil dengan plat Pneumatic Gravity Conveyor yang digunakan sebagai material untuk
bahan pembuatan jalan, semen dan bahan bangunan (con block).
Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar diserap oleh pipa - pipa
penguap atau Waterwalls menjadi uap jenuh/uap basah yang selanjutnya dipanaskan
dengan Superheater . Kemudian uap tersebut dialirkan ke turbin tekanan tinggi H.P .
Turbine , dimana uap tersebut ditekan melalui nozzle ke sudu - sudu turbin. Tenaga dari
uap menghantam sudu - sudu turbin membuat turbin berputar. Setelah melalui H.P.
Turbine, uap dikembalikan ke boiler dipanaskan ulang di Reheater sebelum uap tersebut
digunakan di I.P. Turbine dan L.P. Turbine . Sementara itu, uap bekas dikembalikan
menjadi air di Condensor dengan media pendingin air laut atau Sea Water yang dipasok
oleh C.W. pump. Air kondensasi akan digunakan kembali di boiler.
2.7. Coal Handling System dan area pada PLTU Banten 1 Suralaya
Coal handling system berfungsi menangani mulai dari pembongkaran batubara dari
kapal / tongkang (unloading area), penimbunan atau penyimpanan di stock area atapun
pengisian ke bunker (power plant). yang digunakan untuk pembakaran di Boiler. Alat
transportasinya menggunakan system conveyor.
9
Gambar 7. Coal Handling System dan area pada PLTU Banten 1 Suralaya
10
Gambar 8. Belt Conveyor
2. Belt Feeder
Belt feeder berfungsi untuk mengalirkan batu bara yang berasal dari suatu
hopper ke belt conveyor melalui chute untuk dikirim ke tempat yang dikehendaki.
Belt feeder ini mempunyai jarak penghantaran yang relatif pendek. Kapasitas
maksimum belt feeder tergantung dari kapasitas belt conveyor yang mengikutinya
dan kecepatannya dapat diatur sesuai dengan aliran batubara yang dibutuhkan.
11
4. Ship Unloader (S/U) Ship
Suatu peralatan yang digunakan untuk pembongkaran batubara dari kapal yang
tidak mempunyai peralatan bongkar sendiri (non self Unloading) yang dilengkapi
dengan Grab (bucket).
12
Gambar 13. Junction House
7. Diverter Gate (DG)
Diverter Gate adalah suatu alat yang berfungsi untuk merubah arah curah
batubara pada chute yang berbeda di conveyor tertentu.
13
Gambar 16. Tripper
10. Coal Bunker
Tempat penampungan batubara terakhir sebelum digunakan untuk pembakaran
di boiler.
14
BAB III
Pegas dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan seperti pegas
kendaraan, sebagai penyimpan energi seperti pada jam, untuk pengukur seperti
pada timbangan, dll. Dalam hal ini pegas berguna sebagai pelunak tumbukan pada
vibrating feeder.
Pegas dapat dibuat dari berbagai jenis bahan sesuai pemakaiannya. Bahan
baja dengan penampang lingkaran adalah yang paling banyak dipakai
15
Bahan – bahan pegas terlihat pada tabel berikut : Tabel 1.
16
a. Panjang Bebas (Free length of the spring)
= n’ d + δmak + (n’ – 1) x 1 mm
Dalam kasus ini, jarak antara dua kumparan yang berdekatan diambil 1 mm.
17
18
(tegangan dengan mempertimbangkan efek lengkungan dan pembebanan )
4C - 1 0,615
K= +
4C - 4 C
19
Gambar 22. Spring
Tabel 2.
Tabel 3. Sifat Mekanik AISI 4140 Alloy Steel Standard Material Spring
20
3.3. Perancanggan Pegas
Diketahui :
Laju aliran massa = 1200 T/H (333,3 Kg/s)
Laju aliran massa maksimal = 1300 T/H (361,1 Kg/s)
Frekuensi maksimal = 16 Hz
Frekuensi minimal = 10 Hz
Panjang lintasan = 1610 mm
Indek pegas (asumsi) = 5
Modulus Geser = 80 kN/mm2
Tegangan Geser diijinkan = 420 N/mm2
Defleksi = 25mm
Ditanya :
Rancanglah pegas untuk vibrating feeder dengan data diatas
Jawab :
21
1. Gaya yang Bekerja (F)
F minimal
Fmin = m. f. l
Fmin = 333,3 kg/s. 10/s. 1610m
Fmin = 5366 N
F maksimal
Fmax = m. f. L
Fmax = 361,2 kg/s. 16/s. 1610m
Fmax = 9302 N
F rata-rata
Fmax + Fmin
Fm =
2
9302 N +5366 N
Fm =
2
Fm = 7334 N
F alternatif
Fmax −Fmin
Fm =
2
9302 N −5366 N
Fm =
2
Fm = 1968 N
22
8. fa . 5. k
d2 =
π . tmax
8.1968 N .5. 1,31
d=
√ 3,14. 420 N /mm2
d = 8,84 mm
D = 5.d
D = 5. 8,84 mm
D = 44,21 mm
4. Jumlah lilitan
δ . G. d 4
n=
8. Fa . D 3
25 mm .80000 N /mm2 . 8,844
n=
8.1968 . 44,213
n = 9 lilitan
23
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan data perhitungan dari perancangan pegas untuk vibrating feeder PLTU
Banten 1 Suralaya dapat diambil kesimpulan :
1. Spring yang digunakan adalah spring menggunakan material AISI 4140 alloy
spring standar
2. Namun pada desain spring Diameter kawat, diameter pegas dan jumlah lilitan
pegasnya dirubah
3. Diameter kawat yang didapat dari perhitungan perancangan adalah 8,84mm,
Dimeter Pegas yang digunakan adalah 44,21mm dengan jumlah lilitan pegas 9.
4.2. Saran
1. Pergantian Desain Spring ini dianjurkan untuk mengurangi kerusakan pada spring
2. Diperlukan maintenance yang sesuai bagi spring di vibrating feeder agar lebih awet
dan tidak mudah rusak.
25
DAFTAR PUSTAKA
[3] Kurniawan AA, Mursadin Aqli. Analisis Efisiensi Boiler Unit 2 dan 4 Di PT.
PLN (Persero) Wil. Kalselteng Sektor PLTU Asam-Asam. SJME Kinematika.
2019:4(1).
[4] Setiawan E, Windarto, Djoko. 2014. Coal Handling System PLTU Rembang.
Semarang: Universitas Diponegoro.
[5] Sularso, Suga, Kiyokatsu. 2008. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen-
Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
[6] Widyawati, Fauzi. 2014. Analisis Sifat Mekanik pada Material AISI 4140 dan
Creusabro 8000 untuk Aplikasi Gigi Bucket Produksi PT. Polman Swadaya.
Bandung : Polman Bandung
26
LAMPI
RAN
27
Lampiran : I
JOB DESCRIPTION
1. Preventive Maintenance ( PM )
3. Corrective Maintenance ( CM )
28
Lampiran : II
120
100
80
60
Plan
Real
40
20
0
1 4 7 10 1 3 16 1 9 2 2 2 5 28 3 1 34 37 4 0 4 3 46 4 9 5 2 55 5 8 6 1
29
Lampiran : III
Safety Induction
Pengenalan Diri
2 Kamis, 6 Februari Pengenalan lingkungan PLTU
2020
3 Jum’at, 7 Februari Pengenalan EPA
2020 CM Underground
4 Senin, 10 Februari PM Submerged Scraper Conveyor Unit
2020 Monthly
5 Selasa, 11 Februari PM Belt Conveyor Monthly
2020
6 Rabu, 12 Februari PM Belt Conveyor Monthly
2020
7 Kamis,, 13 Februari Materi Pengenalan PLTU
2020
8 Jum’at, 14 Februari Materi Pengenalan PLTU
2020
9 Senin, 17 Februari Materi Pengenalan PLTU
2020
10 Selasa, 18 Februari Presentasi Materi Pengenalan PLTU
2020
11 Rabu, 19 Februari Materi Siklus Rankine
2020
12 Kamis, 20 Februari PM Vibrating Feeder Monthly
2020
13 Jum’at, 21 Februari Review PLTU
30
2020 Materi Coal Handling dan Ash Handling
14 Senin, 24 Februari PM Belt Conveyor BC Monthly
Handling
21 Rabu, 4 Maret 2020 PM ST/RE
Handling
24 Senin, 9 Maret 2020 Materi Peralatan Mekanik
25 Selasa, 10 Maret 2020 Materi Peralatan Mekanik
26 Rabu, 11 Maret 2020 Materi Inventory Batu Bara PLTU
27 Kamis, 12 Maret PM Transfer Conveyor di SPOJ
2020
36 Rabu, 25 Maret 2020 Pembuatan Laporan PKL (PKL From Home)
37 Kamis, 26 Maret 2020 Pembuatan Laporan PKL (PKL From Home)
38 Jum’at, 27 Maret Pembuatan Laporan PKL (PKL From Home)
2020
39 Senin, 30 Maret 2020 Revisi
40 Selasa, 31 Maret 2020 Revisi
41 Rabu, 1 April 2020 Revisi
42 Kamis, 2 April 2020 Revisi
43 Jum’at, 3 April 2020 Penutupan
32
Lampiran : IV
DOKUMENTASI KEGIATAN
CM Underground
PM SSC
PM Bellt Conveyor
33
PM Vibrating Feeder
Presentasi
34
PM Transfer Coveyor
PM ST/RE
35