Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PRATEK KERJA LAPANGAN

PT. PJB UBJ O & M PLTU PAITON

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PKL

disusun oleh:
Fakhri Satya Nugroho Rianto
1710641019

kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang bertanda tangan


dibawah ini :

Nama : Fakhri Satya N.R


Nim : 1710641019

Telah menyelesaikan program Praktek Kerja Lingkungan (PKL) di PT. PJB UBJ O &
M PLTU Paiton Unit 9, selama satu bulan sejak tanggal 1 November sampai dengan
30 November 2021.

Menyetujui

Telah dipriksa dan disetujui oleh:

Mengetahui Memeriksa dan Menyetujui


Ketua Prodi Teknik Mesin Dosen Pembimbing
Universitas Muhammadiyah Jember

Kosjoko, ST., MT M. Zainur Ridlo, S. ST., M.Eng


NIDN. 0715126901 NIP. 20210015

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page i
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM KERJA TURBINE DAN KOMPONEN PENDUKUNG PADA


TURBINE
PT. PJB UBJ O & M PLTU PAITON
JL. RAYA Surabaya Situbondo KM. 141 Paiton, Probolinggo

Disusun Oleh :

Nama : Fakhri Satya N.R


NIM : 1710641019

Laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan Kerja Praktek di PT. PJB UBJ
O & M PLTU Paiton Unit 9, pada tanggal 1 November sampai dengan 30 November
2021.
Menyetujui,

Supervisor Senior Pemeliharaan Pembimbing Lapangan


Mesin 1 Bidang Turbine

Wawanto Muchamad Zaenal Arifin


NID: 7394108JA NID : 8410130PT

Manajer Administrasi dan Keuangan


PT. PJB UBJ O & M PLTU Paiton 9

Samsul Efendi
NID: 6787013JA

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page ii
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

KATA PENGANTAR
Rasa syukur mari kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan berkah dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek,
untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Industri dengan tepat pada waktunya.
Pembuatan Laporan Kerja Praktek ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah yang telah ditentukan dan juga agar mahasiswa dapat melatih dalam
pembuatan Laporan Hasil Kerja Praktek.
Penulisan Laporan Kerja Praktek dapat terlaksana dengan adanya dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Samsul Efendi selaku manager administrasi dan keuangan PT. PJB O&M
PLTU Paiton 9 yang telah memperkenankan saya untuk melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja di PLTU di PJB UBJ O&M Unit 9 Paiton.
2. Bapak Wawanto selaku supervisor senior pemeliharaan mesin I yang telah
memberikan arahan bimbingan.
3. Bapak Muchamad Zaenal Arifin selaku pembimbing lapangan bidang turbin
yang telah banyak memimbing dan memotivasi.
4. Bapak Kosjoko, S.T.,M.T. selaku kepala prodi teknik mesin Universitas
Muhammadiyah Jember.
5. Muhammad Zainur Ridlo, S. ST., M.Eng selaku dosen pembimbing kerja praktek
yang telah sabar menyisihkan waktu dan perhatian dalam membimbing sehingga
laporan ini terselesaikan dengan baik.
6. Seluruh pihak yang membantu secara langsung dan tidak langsung demi
terselesainya laporan ini.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page iii
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Pembuatan Laporan Praktek Kerja ini masih banyak kekurangan-kekurangan


yang ditemukan. Oleh karena itu saya mengucapkan mohon maaf. Saya
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, semoga penulisan Laporan Kerja
Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page iv
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KAMPUS i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 3
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Metode Pelaksanaan Praktek Industri 3
1.6 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 5
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PJB UBJ & OM PLTU Paiton 5
2.2 Latar Belakang Perusahaan 7
2.3 Visi dan Misi Perusahaan 7
2.4 Strategi O&M PJB 7
2.5 Deskripsi Umum Perusahaan Proyek PLTU Baru Unit 9 8
2.6 Struktur Organisasi 9
2.6.1 Posisi PJB dalam Struktur Organisasi PLN 9
2.6.2 Struktur Organisasi PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 9
2.7 Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Bagi Karyawan 11

BAB III SIKLUS RANKINE 14

3.1 Pengertian Siklus Rankine 14


3.2 Komponen Siklus Rankine 14

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page v
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

3.3 Proses Siklus Rankine 16


3.4 Siklus Rankine Ideal Dan Aktual 17
BAB IV SISTEM PLTU PAITON UNIT 9 19

4.1 Sistem PLTU 19


4.1.1 Siklus Aliran Air Umpan dan Uap 21
4.1.2 Siklus Bahan Bakar 25
4.1.3 Siklus Udara Pembakaran 26
4.1.4 Siklus Air Pendingin 26
4.1.5 Siklus Gas Buang 27
4.2 Komponen Peralatan Utama PLTU 27
4.3 Komponen Peralatan Bantu 31
4.3.1 Sistem Penanganan Batu Bara Coal Handling 31
4.3.2 Sistem Penanganan Abu Batubara (Ash Handling) 36
4.3.3 Sistem Pengolahan Air / Water Treatment Plant WTP 38
BAB V TURBINE DAN KOMPONEN 40
5.1 Turbin 40
5.2 Jenis Turbine Uap 42
5.3 Komponen Turbin Uap 43
5.4 Tahapan Kerja Turbin Uap 47
5.5 Bagian Bergerak (Rotor) Pada Turbin 47
BAB VI KESIMPUAN DAN SARAN 48
6.1 Kesimpulan 48
6.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 49

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page vi
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Spesifikasi Turbin di PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON 9 40

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page vii
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layout PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton Baru Unit 9 5
Gambar 2.2 Posisi PJB dalam Struktur PLN 9
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 11
Gambar 3.1 Siklus Rankine 14
Gambar 3.2 Diagram T-s siklus Rankine 16
Gambar 3.3 Diagram temperatur – entropi siklus Rankine ideal 17
Gambar 4.1 Gambaran Umum Peralatan Utama PT. PJB UBJ O&M 19
Gambar 4.2 Pola Pusaran Api di dalam Furnace 28
Gambar 4.3 Skema Konstruksi komponen sistem pembakaran pada Boiler 29
Gambar 4.4 Gambar Turbin 29
Gambar 4.5 Spesifikasi Generator PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 30
Gambar 4.6 Siklus batu bara pada PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 32
Gambar 4.7 Bentuk Dasar Conveyor 33
Gambar 4.8 System Ash Handling secara umum 36
Gambar 5.1 Turbin 41
Gambar 5.2 Shaft Sheals 43
Gambar 5.3 Turbine Bearing 44
Gambar 5.4 balance Piston 44
Gambar 5.5 Turbine Stop Valves 45
Gambar 5.6 Turbine Stop Valves 45
Gambar 5.7 Turning Device 46
Gambar 5.8 Cassing 46

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page viii
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional Indonesia
yang merupakan negara agraris menuju ke negara industri. Indonesia adalah negara
berkembang yang saat ini pembangunannya menyeluruh disegala bidang, salah
satunya adalah bidang pertambangan dan energi. Maka sektor pertambangan dan
energi sangatlah memegang peranan penting dalam pembangunan nasional.
Penyediaan energi listrik dalam pertumbuhan ekonomi dewasa ini sangat dibutuhkan
karena seiring berkembangnya sektor industri di Indonesia dan perkembangan produk
yang semakin besar. Oleh karena itu sumber daya manusia di Indonsia harus
mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional Indonesia khususnya
dalam sektor energi.
PT. PJB Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance PLTU Paiton Baru Unit 9
atau yang disingkat PT. PJB UBJ O&M Paiton merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang pembangkit tenaga listrik terletak di kecamatan Paiton, kota
Probolinggo, Jawa Timur. PT. PJB UBJ O&M Paiton merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), salah satu anak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bertugas
melayani penyediaan kebutuhan listrik masyarakat.
Peran PT. PJB UBJ O&M Paiton sebagai perusahaan yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang mampu bersaing dengan berbagai
perusahaan industri pembangkit baik dalam maupun luar negeri, secara berkelanjutan
terus diusahakan seiring dengan pemenuhan kebutuhan listrik serta pelayanan kepada
masyarakat secara profesional. Hal tersebut diatas dilakukan juga untuk memperoleh
setifikasi dalam bidang manajemen perusahaan maupun manajemen lingkungannya.
Dengan adanya praktek industri diharapkan mahasiswa dapat lebih aplikatif
terhadap ilmu yang telah diterima pada saat masa perkuliahan. Selain itu mahasiswa
diharapkan mampu menemukan, memahami, menjelaskan, serta dapat menyelesaikan

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 1
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

masalah yang muncul dilapangan kususnya perbaikan dan perawatan kerusakan yang
terjadi pada boiler PT. PJB UBJ O&M Paiton Unit 9.

1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan pelaksanaan praktek industri di PT. PJB UBJ O&M Paiton
Unit 9 terbagi menjadi dua yakni :
Umum
1) Terciptanya suatu hubungan yang sinergi, jelas, terarah antara dunia perguruan
tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.
2) Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan
kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
3) Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi
ilmunya di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan
berasosiasi dengan dunia kerja utuh.
4) Mahasiswa dapat memahami secara utuh dan menyeluruh mengenai konsep
sistem dan proses kerja yang terdapat dilokasi prakek industri.
5) Menumbuhkan sikap turut bertanggung jawab dan pola pikir konstruktif dalam
megelola berbagai macam sumber daya alam yang ada di negaranya.
6) Meningkatkan dan memantapkan ilmu serta keterampilan mahasiswa yang di
dapat di bangku kuliah sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja.
Khusus
1) Sebagai syarat untuk menyelesaikan beban studi SKS (Satuan Kredit Semester)
untuk mata kuliah Praktek Indutri dalam aturan akademis Program Studi S1
Teknik Mesin FT UM Jember.
2) Untuk lebih memahami teknologi yang sesuai dengan bidang studi yang ingin
dipelajari secara lebih spesifik.
3) Untuk mempelajari secara khusus dan memperdalam proses produksi energy
listrik pada PLTU di PJB UBJOM Unit 9 Paiton.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 2
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

4) Memahami siklus proses produki yang berkaitan dengan ilmu teknik


(Engineering).
1.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan praktik industri di PT. PJB UBJO&M Unit 9 yakni;
1) Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang safety first atau alat
pelindung diri yang dipakai dalam dunia industri terutama di PT. PJB
UBJO&M Unit 9.
2) Memberikan wawasan kepada mahasiswa akan pentingnya menjaga
lingkungan dan kenyaman dalam sebuah industri guna meningkatkan
produktivitas perusahaan.
3) Memberikan pengetahuan baru tentang perawatan preventif dan korektif
terutama pada boiler yang ada di PT. PJB UBJO&M Unit 9.
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak melebar maka dalam Praktek Industri ini penulisan
laporan difokuskan pada permasalahan berikut :
Pembelajaran maintenance yang ada pada proses produksi energi listrik yang
dikonsentrasikan pada mesin turbin.
1.5 Metode Pelaksanaan Praktek Industri
Proses penyusunan laporan praktek industri ini membutuhkan alur pemikiran
yang runtut dan sistematis supaya hasil akhir yang didapat adalah hasil yang paling
maksimal. Alur pemikiran ini sering disebut sebagai metodologi. Pokok-pokok
permasalahan yang menjadi bahasan di dalam laporan ini adalah seluruhnya mengacu
pada runtutan metodologi berikut.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 3
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan Praktik Industri adalah di PT. PJB UBJ O&M
PAITON 9 yang berada di Jl. Raya Surabaya-Situbondo KM 141 Paiton, Waktu
untuk pelaksaan Praktik Industri dilaksanakan pada tanggal 1 November sampai
30 November 2021 di semester ganjil. Ketentuan jam bekerja sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan dari perusahaan yaitu hari senin - jumat mulai pukul
07.30 – 16.00 WIB dengan jam istirahat 11.00 – 13.00 WIB.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 4
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PJB UBJ & OM PLTU Paiton
PLTU Paiton baru unit 9 adalah salah satu proyek pembangkit yang ditangani
pemerintah dalam menanggulangi krisis enrgi di Indonesia yang diberi nama Proyek
Percepatan 10.000 MW. Pembangunan Proyek Percepatan ini terdiri atas 10
pembangkit dibangun di pulau Jawa dan 25 pembangkit dibangun di luar pulau Jawa.
Berdasarkan RUPS PJB tgl 28 Januari 2008 dan Letter of Intent PLN tgl 25 Juli
2008, PJB ditetapkan sebagai pengelola O&M untuk 4 Proyek Percepatan
Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW : Rembang, Indramayu, Pacitan, Paiton
Baru unit 9.
Paiton Baru unit 9 mempunyai kapasitas 660 MW, terletak diantara desa
Sumber Glatik dan desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa
Timur atau sekitar 35 km sebelah timur kota Probolinggo dan berada sekitar 140 km
timur laut dari kota Surabaya. Proyek ini dibangun di lahan seluas 48 hektar terletak
di komplek area pembangkit yang sudah beroperasi yaitu PLTU unit 1, 2 milik PT.
PJB (Pembangkitan Jawa Bali), PLTU unit 3, 4 dalam tahap pembangunan, PLTU
unit 5, 6 milik PT. YTL (Yeoh Tiong Lay), dan PLTU unit 7, 8 milik PT. IPMOMI
(International Power Mitsui Operation and Maintenance).

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 5
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 2.1. Layout PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton Baru Unit 9
Sumber : PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton Unit 9

Kontrak proyek ini ditandatangani tanggal 12 Maret 2007 dengan nomor


kontrak 047.PJ/041/DIR/2007 dan nilai kontrak sebesar USD. 428,127,137.46 dan Rp
777.293.309.115,90 dengan kontrak EPC (Engineering Procurement Construction).
Pelaksana proyek dikerjakan oleh Consortium Harbin Power Engineering Co. Ltd.
(HPE) dari China sebagai Leader Consortium dengan partner lokal MSHE (PT. Mitra
Selaras Hutama Energi), sedangkan sebagai institut desain dari China adalah CSEPDI
(Central Southern China Electric Power Design Institute). Dari Jasa konsultan
QA/QC adalah BVI(Black and Veatch International Company). Perencanaan Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 500kV dan 150kV akan diinterkoneksikan dengan
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) PAITON. Dengan adanya proyek ini,
maka masing-masing elemen dari PT. PLN (Persero) memiliki tugas sebagai berikut :
1. Sebagai pengendali proyek adalah Unit Pembangkitan Indramayu.
2. Sebagai Supervisi Konstruksi adalah PT. PLN (Persero) Jasa Manajemen
Konstruksi.
3. Sebagai Supervisi Sertifikasi dan Laik Operasi adalah PT. PLN (Persero) Jasa
Sertifikasi.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 6
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

2.2 Latar Belakang Perusahaan


1. PT PJB UBJ O&M Unit 9 PLTU Paiton adalah salah satu Unit Bisnis Jasa
Operasi & Maintenance di PT PJB yang diberi tugas untuk mengelola PLTU
PPDE 10.000 MW yang berlokasi di PLTU Paiton Baru.
2. Untuk komposisi kepemilikan asset adalah PT PJB sebagai asset Operator, PT
PLN (Persero) UPJB sebagai Asset Manager dan PT PLN (Persero) sebagai
Asset Owner.
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik Indonesia yang terkemuka
dengan standar kelas dunia.
Misi Perusahaan
1. Memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing.
2. Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata kelola
pembangkitan dan sinergi bisnis partner dengan metoda best practice dan
ramah lingkungan.
3. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi
teknik dan manajerial yang unggul dan berwawasan bisnis.
2.4 Strategi O&M PJB
1. Menerapkan O&M dengan kaidah Asset Management Best Practices
2. Tahap Mobilisasi (O&M) selesai paling lambat 3 bulan sebelum COD
3. Berpartner dengan O&M Svc. In
4. Technical support oleh Konsultan Ahli batubara
5. Benchmarking ke perusahaan pengelola PLTU China “yang berhasil”

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 7
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

2.5 Deskripsi Umum Perusahaan Proyek PLTU Baru Unit 9


PLTU Paiton Unit 9 dibangun diatas areal tanah seluas ± 42 Ha (420.187
m2).Lokasi PLTU Paiton terletak di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten
Probolinggo, berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo. Letak lokasi PLTU
Paiton Baru adalah sekitar 52 km ke arah timur Kota Probolinggo atau 141 km ke
timur Surabaya.
Deskripsi Umum PLTU Paiton Baru, sebagai berikut :
• Lingkup Pekerjaan : 1 x 660 MW Construction
(EPC CONTRACT)
• Spek. Bahan Bakar : HHV 4200 kCal/kg
• Nama Pelaksanan Kontrak : Harbin Power Engineering Ltd, RRC
PT Mitra Selaras Hutama Energi
• No & Tanggal Kontrak : 047.PJ/041/DIR/2007
Tanggal 12 Maret2007
• Nilai Kontrak : USD 428,127,137.46 +
Rp.777.293.309.115,90(incl.VAT)
• Sumber Dana USD : 85% Bank China EXIM +15% APLN
• Sumber Dana Rp : 85% Bank Mega + 15% APLN
• Contract Signing : 12 Maret 2007
• Synchronization : 10 October 2009 (Original)
• Commercial Operation Date : 12 Maret 2010 (Original)
• Design Review : PT PLN (Persero) Jasa Enjiniring
• Supervisi Konstruksi : PT PLN Jasa Manajemen
Konstruksi (JMK)
• Jasa Sertifikasi : PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi /
PLN JASER
• SUTT 500 kV & 150 kV : Interkoneksi dg GITET Paiton
(± 2,8 km)

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 8
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

2.6 Struktur Organisasi


2.6.1 Posisi PJB dalam Struktur Organisasi PLN
PT PLN
(PERSERO)

Transmission
Electricity
And Load Distribution
Generation
Centre (P3B)

PJB

PT PJB UBJ O & M


PLTU Paiton

Gambar 2.2 Posisi PJB dalam Struktur PLN


Sumber : PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton Unit 9

2.6.2 Struktur Organisasi PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton


Berikut adalah struktur organisasi PT UBJ O&M PLTU Paiton, antara lain :
1. General Manager
2. Manager Operasi
- Spvs rendal operasi
- Spvs produksi A,B,C,D
- Spvs kimia & lab
- Spvs niaga & bahan bakar
3. Manager Pemeliharaan
- Spvs rendal pemeliharaan
- Spvs Lingkungan
- Spvs K3
- Spvs har mesin 1
- Spvs har listik
- Spvs har control
- Spvs har mesin 2
- Spvs sarana

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 9
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

4. Manager Enjiniring
- Spvs system owner boiler
- Spvs system owner turbin
- Spvs system owner common
- Spvs condition monitoring
- Spvs component analyst
- Spvs Manajemen mutu dan kepatuhan (MMK)
- Spvs Manajemen mutu dan resiko (MMR)
5. Manager keuangan & administrasi
- Spvs SDM
- Spvs keuangan
- Spvs umum& csr
6. Manager Logistik
- Spvs inventory
- Spvs pengadaan
- Spvs gudang
2.7 Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Bagi Karyawan
Untuk mengimplementasikan Undang – undang dan peraturan keselamatan
kerja di pusat pembangkit (PLTU), maka perlu ditegaskan tanggung jawab pegawai
terhadap keselamatan kerja. Tanggung jawab pegawai tersebut mencakup seluruhnya
atau hanya sebagian, tergantung dari batas wewenangnya. Ruang lingkup tanggung
jawab pegawai dalam keselamatan kerja sistem meliputi ijin untuk bekerja atau
menguji unit dan peralatan serta urutan pemulihannya atau dapat diidentifikasi secara
singkat.
Melakukan tindakan membuat aman peralatan dan unit untuk dikerjakan dan
menerbitkan dokumen keselamatan kerja, memerintahkan mengembalikan unit
peralatan untuk beroperasi.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 10
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Menerima dokumen keselamatan kerja, melaksanakan pekerjaan yang


ditugaskan, menyelesaikan dan menunda. Setelah daerah kerja dibereskan,
menyelesaikan dan menunda. Setelah daerah kerja diberekan, menyelesaikan
dokumen keselamatan kerja Menurut Undang – Undang Keselamtan kerja No.1 tahun
1970, tujuan keselamatan kerja adalah untuk :
1. Mencegah dan mengurangi dan memadamkan kebakaran
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberikan keselamatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian lain yang berbahaya
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
6. Memberikan alat – alat perlindungan pada kecelakaan
7. Memberikan alat – alat perlindungan kepada para pekerja
8. Mencegah dan mengendalikan timbul dan menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara
dan getaran.
9. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik,
psikis, peracunan, infeksi dan penularanenerangan yang cukup sesuai
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11. Memelihara kebersihan, kesehatan dan kertertiban
12. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang.
14. Mencegah sengatan aliran listrik yang berbahaya.
15. Menyelesaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 11
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

2.8 Perlindungan personal :


1. Perlindungan muka dan mata
Melindungi muka dan mata dari loncatan bunga api, loncatan benda-benda kerja,
percikan bahan kimia dan sinar yang bersifat keras.
2. Topi Pelindung/ helm
Melindungi kepala terhadap bahaya listrik, mekanik, kimia, panas dan lain lain.
3. Sepatu Lars / penyelamat
Melindungi kaki terhadap bahaya listrik, mekanis, panas dan lain-lain.
4. Pelindung Telinga
Melindungi pendengaran petugas dari suara keras yang melampaui batas kekuatan
pendengaran.
5. Sarung tangan dan sarung lengan
Melindungi tangan dan lengan terhadap bahaya listrik, mekanik, kimia, panas dan
lain – lain.
6. Perlindungan pernapasan
Melindungi alat pernafasan petugas (kerongkongan, paru-paru dan lain-lain) terhadap
bahaya yang ditimbulkan oleh debu, serbuk-serbuk cat, gas beracun lainnya.
7. Detektor Gas
Untuk meyakinkan ada tau tidaknya gas yang membahayakan.
8. Sabuk Penyelamat
Untuk melindungi petugas dari bahaya jatuh pada waktu bekerja ditempat yang
tinggi.
9. Pakaian kerja
Melindungi bahan terhadap bahaya listrik, mekanik, kimia panas dan lain-lain.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 12
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

BAB III
SIKLUS RANKINE
3.1 Pengertian Siklus Rankine

Siklus rankine merupakan siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Seperti pada
siklus brayton, pada siklus rankine juga terdapat proses kompresi isentropik,
penambahan panas isobarik, ekspansi isentropik, dan pelepasan panas
isobarik. Perbedaan antar keduanya terletak pad fluida kerja yang digunakan. Siklus
rankine fluida kerjanya adalah dua fase fluida, yaitu cair dan uap, sedangkan siklus
brayton merupakan siklus tenaga gas. Pada siklus tenaga uap rankine, fluida
yang umum digunakan adalah air, sedangkan fluida kerja lainnya adalah
potassium, sodium, rubidium, ammonia dan senyawa karbon aromatik. Merkuri juga
pernah digunakan sebagai fluida kerja siklus rankine, hanya saja harganya sangat
mahal dan berbahaya.

3.2 Komponen Siklus Rankine

Gambar 3.1 Siklus Rankine


Sumber : https://images.app.goo.gl/b1bCk1uDCjkj6QKGA

Sistem siklus Rankine terdiri atas empat komponen, yaitu:


1. Pompa
2. Ketel (boiler)
3. Turbin
4. Kondensor

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 13
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Fluida kerja berupa air jenuh pada kondensor dikompresi pompa sampai masuk
boiler atau ketel uap. Dari proses kompresi pada pompa terjadi kenaikan temperatur
kemudian didalam boiler air dipanaskan. Sumber energi panas berasal dari proses
pembakaran atau dari energi yang lainya seperti nuklir, panas matahari, dan lainnya.
Uap yang sudah dipanaskan di boiler kemudian masuk turbin. Fulida
kerja mengalami ekspansi sehingga temperatur dan tekanan turun. Selama proses
ekspansi pada turbin terjadi terjadi perubahan dari energi fluida menjadi energi
mekanik pada sudu-sudu menghasilkan putaran poros turbin. Uap yang keluar dari
turbin kemudian dikondensasi pada kondensor sehingga sebagian besar uap air
menjadi mengembun. Kemudian siklus berulang lagi. Cairan yang meninggalkan
kondensor pada 1 dipompa dari tekanan kondensor ke tekanan boiler maka
kesetimbangan massa dan energi.

1. Dimana adalah laju daya input per unit massa melewati pompa. Fluida kerja suatu
siklus seperti air meninggalkan pompa pada 2 disebut boiler feedwater dipanaskan
sampai saturasi dan diuapkan di dalam boiler. Dari keadaan 2 sampai 3,
kesetimbangan laju massa dan energi:
2. Dimana adalah laju heat transfer dari sumber energi ke fluida kerja per unit massa
melalui boiler. Pada Gambar 1, uap dari boiler pada keadaan 3 mempunyai
kenaikan temperatur, berekspansi melalui turbin menghasilkan kerja dan
kemudian dikeluarkan ke kondensor pada keadaan 4 dengan tekanan rendah.
Heat transfer dengan lingkungan diabaikan, laju kesetimbangan massa dan energi
untuk control volume sekitar turbin pada keadaan stabil memberikan:
3. Dimana menunjukkan laju aliran massa fluida kerja dan adalah laju kerja yang
dibangkitkan per unit massa uap melalui turbin. Pada kondensor disini heat
transfer dari uap ke air pendingin mengalir dalam aliran separasi. Uap kondensasi
dan temperatur air pendingin meningkat. Pada steady state, kesetimbangan massa
dan energi untuk control volume:

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 14
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

4. Dimana adalah laju energi yang ditransfer oleh panas dari fluida kerja ke
air pendingin per unit massa fluida kerja melalui kondensor.

3.3 Proses Siklus Rankine

Gambar 3.2 Diagram T-s siklus Rankine


Sumber : https://images.app.goo.gl/NdJ3pMg43xWXjdkM6

Siklus Rankine ideal tidak melibatkan irreversibel internal dan terdiri dari 4
tahapan proses :
1–2 Merupakan proses kompresi isentropik dengan pompa.
2–3 Penambahan panas dalam boiler pada P = konstan.
3–4 Ekspansi isentropik ke dalam turbin.
4–1 Pelepasan panas di dalam kondenser pada P = konstan.

Air masuk pompa pada kondisi 1 sebagai cairan jenuh dan dikompresi sampai
tekanan operasi boiler. Temperatur air akan meningkat selama kompresi isentropik ini
melalui sedikit pengurangan dari volume spesifik air. Jarak vertikal antara 1 – 2 pada
T – s diagram ini biasanya dilebihkan untuk lebih amannya proses. Air
memasuki boiler sebagai cairan terkompresi pada kondisi 2 dan akan
menjadi uap superheated pada kondisi 3.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 15
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Dimana panas diberikan oleh boiler ke air pada T tetap. Boiler dan seluruh
bagian yang menghasilkan uap ini disebut sebagai uap generator. Uap superheated
pada kondisi 3 kemudian akan memasuki turbin untuk diekspansi secara isentropik
dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung dengan generator
listrik sehingga dihasilkanlah listrik. P dan T dari uap akan turun selama proses ini
menuju keadaan 4 dimana uap akan masuk kondensor dan biasanya sudah berupa uap
jenuh.
Uap ini akan dicairkan pada P konstan didalam kondensor dan akan
meninggalkan kondenser sebagai cairan jenuh yang akan masuk pompa
untuk melengkapi siklus ini. Ingat bahwa data dibawah kurva proses pada diagram T
– s menunjukkan transfer panas untuk proses reversibel internal. Area dibawah kurva
proses 2 – 3 menunjukkan panas yang ditransfer ke boiler, dan area dibawah kurva
proses 4 – 1 menunjukkan panas yang dilepaskan di kondensor. Perbedaan dari kedua
aliran ini adalah kerja netto yang dihasilkan selama siklus.

3.4 Siklus Rankine Ideal dan Aktual

Jika fluida kerja melewati bermacam-macam komponen dari siklus daya uap
sederhana tanpa irreversibilitas, gesekan pressure drop dari boiler dan kondenor dan
fluida kerja akan mengalir melalui komponen pada tekanan konstan, juga tidak ada
reversibilitas dan heat transfer dengan lingkungan, proses melalui turbin dan pompa
akan isentropis, sehingga suatu siklus menjadi ideal (siklus Rankine ideal).

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 16
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 3.3 Diagram temperatur – entropi siklus Rankine ideal


Sumber : https://images.app.goo.gl/UsZpjMHkZe2fSZGC9

Pada kenyataannya terdapat penyimpangan dalam siklus Rankine yang terjadi karena:
1. Adanya friksi fluida yang menyebabkan turunnya tekanan di boiler dan
condenser sehingga tekanan steam saat keluar boiler sangat rendah sehingga
kerja yang dihasilkan turbin (Wout) menurun dan efisiensinya menurun. Hal ini
dapat diatasi dengan meningkatkan tekanan fluida yang masuk.
2. Adanya kalor yang hilang ke lingkungan sehingga kalor yang diperlukan (Qin)
dalam proses bertambah sehingga efisiensi termalnya berkurang.
Penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal dikarenakan karena beberapa
faktor seperti gesekan fluida, kerugian panas, dan kebocoran uap. Gesekan
fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak perlatan seperti boiler, kondensor
dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan. Tekanan jatuh yang besar
pada boiler mengkibatkan pompa membutuhkan tenaga yang lebih untuk mempompa
air ke boiler. Tekanan jatuh juga mengakibatkan tekanan uap dari boiler ke
turbin menjadi lebih rendah sehingga kerja turbin tidak maksimal.
Kerugian energi panas banyak terjadi pada peralatan. Pada turbin karena proses
ekspansi uap air pada sudu- sudu dan rumah turbin banyak kehilangan panas.
Kebocoran uap juga mengibatkan kerugian yang tidak bisa diremehkan, biasanya

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 17
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

terjadi didalam turbin. Karena sebab-sebab tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi


turun.

BAB IV
SISTEM PLTU PAITON UNIT 9

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 18
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 4.1 Gambaran Umum Peralatan Utama PT. PJB UBJ O&M
PLTU Paiton

4.1 Sistem PLTU


Proses Produksi Energi Listrik Secara garis besar prosesproduksi listrik tampak
dalam gambar 4.1 beberapa proses penting yang tampak dalam gambar tersebut antara
lain:
1. Penanganan batu bara (Coal Handling).
2. Sistem pengolahan air (Water Treatment Plant).
3. Sistem penanganan abu (Ash Handling).

Untuk pembakaran awal dalam proses pemanasan air menjadi uap digunakan
bahan bakar tiny oil yang di campur dengan bahan bakar batu bara dari Mill A hingga
pembebanan mencapai 50% dan selanjutnya menggunakan bahan bakar batu bara
hingga beban mencapai puncak.
Sistem pengisian air ke boiler berasal dari proses kondensasi uap, dimana air hasil
kondensasi uap (steam condensate) yang tertampung di dalam dipompa oleh
Condensate Extraction Pump (CEP) kemudian sebagian dialirkan ke Condensate
Polisher Plant (Unit Pengolahan Air Dengan Penukaran Ion). Setelah itu air dilewatkan
ke pemanas tekanan rendah(LPH- 5, LPH-6, LPH-7,dan LPH-8) selanjutnya ke
Dearator Storage Tank (DST). Dari DST, air pengisian boiler dipompa dengan Boiler
Feed Pump (BFP) lalu dilewatkan ke pemanas tekanan tinggi (HPH-1, HPH- 2, HPH-
3) kemudian ke economizer, economizer ini menyerap sebagian gas yang keluar dari
boiler untuk pemanasan awal supaya air yang masuk ke Steam Drum memiliki temperatur

tinggi yaitu antara 300 oC – 500 oC . Dari economizer, air masuk ke steam drum. Di
dalam steam drum dihasilka n saturated steam. Saturated steam kemudian dilewatkan
ke superheater sehingga dihasilkan uap yang benar-benar kering (superhating steam).
Uap kering tersebut dialirkan ke turbin tekanan tinggi untuk memutar HP Turbine, uap

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 19
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

keluaran dari HP turbine dipanaskan lagi di reheater. Dari reheater uap tersebut
dialirkan ke turbin tekanan menengah untuk memutar IP Turbine dan selanjutnya sisa uap
dari IP Turbine dialirkan ke turbin tekanan rendah (LP Turbine) yang terdiri dari dua
buah turbin (LP Turbine A dan LP Turbine B). Poros turbin-turbin tersebut seporos
dengan generator untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Generator PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton menghasilkan tegangan listrik sebesar 20
KV, kemudian dinaikkan oleh Main Transformer menjadi 500 KV. Daya listrik yang
dihasilkan oleh PT. PJB UBJ O&MPLTU Paiton sebesar 660 MW, energi listrik
tersebut kemudian disalurkan ke P3B dan sebagian lagi digunakan untuk pemakaian
sendiri, yaitu sekitar 5% atau 30 MW dari daya yang dihasilkan.

4.1.1 Siklus Aliran Air Umpan dan Uap


Sistem siklus air dan uap merupakan fluida kerja dari siklus “Rankine”. Sistem
siklus air dan uap ini menggunakan peralatan boiler, turbin, dan alat bantu dari masing-
masing alat. Cara kerja siklus air dan uap dimulai dari pemanasan air didalam pipa
pemanas air boiler dengan pembakaran di ruang bakar boiler. Selanjutnya air mendidih
berubah menjadi uap karena proses pemanasan tersebut. Uap yang terbentuk ditampung
di dalam steam drum yang bertekanan 167 kg/cm² dan bersuhu kira-kira 320°C. Uap
jenuh selanjutnya dialirkan ke pipa-pipa pemanas uap lanjut (Super heater) sampai suhu
540°C.
Untuk pengaturan suhu uap yang keluar dari superheater supaya konstan dilakukan
dengan 2 cara, yaitu dengan mengatur arah nyala api pada coal burner ke atas atau ke
bawah dan dengan membuka spray water desuperheater. Sedangkan untuk pengaturan
tekanan uap utama dilakukan dengan set point pada boiler master control. Uap dari
superheater yang bersifat kering selanjutnya dialirkan ke turbine tekanan tinggi (HP
turbine) melalui katup utama (Main Stop Valve) dan Control Trhotle Valve untuk
mengatur bukaan steam yang masuk HP turbin. Uap dari HP turbine yang kira-kira
bersuhu 340 °C dan mempunyai tekanan 42 kg/cm² tersebut dipanaskan ulang dalam

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 20
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

boiler melalui pipa-pipa pemanas ulang(Reheater).


Proses perubahan air ke dalam uap yaitu melalui beberapa tahap. Tahapan tersebut
berupabagian-bagian dalam siklus. Dan bagian tersebutadalah:
1. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant berfungsi sebagai tempat pengolahan air yang dari Laut
diolah dengan bahan kimia. Air yang akan menuju boiler harus diolah menjadi air murni
yang menjadi dengan standart air mempunyai conductivity <1µs / cm dan pH boiler 6,5 –
8 sehingga tidak mempengaruhi kerja boiler dan turbin.
2. Demin Water Plant
Setelah dari WTP, air yang diproses secara kimia kemudian dipompa menuju
Demin Water Tank. Demin Water Tank berfungsi untuk menampung air hasil
pengolahan WTP yang memiliki kapasitas air 1800 KL.
3. Condensate Storage Tank
Air dari Demin Water Tank dipompa oleh condensate transfer pump menuju ke
condensate storage tank. Disini air akan ditampung, tapi kapasitas penampungan air
lebih sedikit dari DWT yaitu 725KL.
4. Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar panas. Fungsi dari kondensor adalah
mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air kondensate melalui pipa-pipa
pendingin agar dapat disirkulasikan kembali.
5. Hotwell
Hotwell adalah tangki penampungyangterletakdibagian bawah kondensor dan
berfungsi untuk menampung air hasil kondensasi uap bekas di dalam kondensor sebagai
pemasok utama system air kondensat.
6. Gland Steam Condensor
Gland Steam Condensor digunakan untuk menutup kebecoran uap dari kayup
kontrol dan HP/IP/LP untuk memanaskan bagian dari air kondensasi utama.

7. Low Pressure Heater (LPH)

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 21
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

LPH digunakan untuk meningkatkan efisiensi siklus dengan cara memanaskan air
kondensat yang melintasinya. Media pemanas yang digunakan adalah uap yang diekstrak
dari turbin. Di PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton, LPH ini dibagi menjadi 6 bagian,
yaitu LPH 5, LPH 6, LPH 7,dan LPH8. Masing-masing LPH mempunyai suhu
pemanas yang berbeda. Pada PLTU 9 LPH 7 dan 8 terletak dalam kondensor pada lantai
dua guna untuk eifsiensi.
8. Deaerator
Setelah dari LPH, air diteruskan menuju deaerator. Deaerator adalah suatu
komponen dari tenaga uap yang berfungsi untuk menghilangkan oksigen dan gas-gas
terlarut lainnya pada feed water sebelum masuk ke boiler. Oksigen dan gas-gas yang
terlarut dalam feed water perlu dihilangkan karena dapat mengakibatkan korosi pada
pipa logam dan peralatan logam lainnya dengan membentuk senyawa oksida ( penyebab
berkarat ). Setelah air melalui deaerator maka air akan dipompa oleh Boiler Feed Pump
( BFP ) menuju ke High Pressure Heater ( HPH).
9. High Pressure Heater ( HPH)
Berfungsi sebagai pemanas air bertekanan tinggi. PT. PJB UBJ O&M PLTU
Paiton, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu HPH-1, HPH-2, dan HPH-3. Masing-masing HPH
mempunyai suhu pemanas yang berbeda.
10. Economizer
Berfungsi sebagai pemanas awal dari feed water sebelum masuk ke steam drum
dengan jalan mengambil sejumlah kalor dari gas buang yang meninggalkan ruangbakar.
Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari Boiler. Dengan adanya economizer ini, gas
buang yang keluar melalui cerobong mempunyai suhu yang tidak terlalu
panas(memperkecil tingkat pencemaran), hal ini disebabkan karena adanya
pemaksimalan perbedaan suhu antara feed water dan gas buang sehingga terjadi
perpindahan panas yang optimum.
11. Steam Drum

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 22
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Steam Drum adalah salah satu komponen pada boiler yang berfungsi sebagai
reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air
dengan air pada proses pembentukan uap superheater .Uap berada di bagian atas dan
air berada di bagian bawah.Didalam steam drum terdapat alat pemisah uap yang disebut
Turboseparator. Prosesnya dibagi dalam 3 tahap. 2 tahap pertamater jadi
turboseparator dan tahap akhir terjadi di bagian atas drum setelah meninggalkan drum.
Di dalam turboseparator, campuranuap air akan dipisahkan. Air akan turun ke bawah
steam drum akibat gaya sentrifugal, sedangkan uap akan naik ke bagian atas steam
drum. Uap jenuh yang berasal dari steam drum akan dipisahkan lebih lanjut
disuperheater.

12. Super Heater


Merupakanalat yang berfungsi untuk meningkatkan dan mengurangi moisture dari
uap jenuh dengan jalan memberikan panas lanjut, sehingga terbentuk uap kering yang
dapat mengura ngi terjadinya kondensasi dan mencegah terjadinya bahaya yang timbul
akibat pukulan balik atau back stroke karena mengembun sewaktu- waktu.
13. Main Stop Valve (MSV)
Berfungsi untuk membuka dan menutup uap utama (main steam) yang masuk ke
HP Turbine dan juga proteksi saat turbine trip.

14. HP Turbin
HP Turbin mempunyai 1 pasang sudu impuls dan 14 pasang sudu reaksi. High
pressure Turbine mengekspansi uap utama yang dihasilkan dari superheater dengan
tekanan 169 kg/cm² dan temperatur 540 °C. kemudian uap yang keluar dari
HPturbinedengan tekanan 41 kg/cm² dan temperatur 336 °C dipanaskan kembali pada
bagian reheater di Boiler untuk menaikan entalpi uap. Selanjutnya uap diekspansi di
dalam Intermediate Pressure (IP) Turbine.
15. Reaheater
Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP Turbine dengan
memanfaatkan gas hasil pembakaran dengan temperatur tinggi. Pemanasan ini bertujuan

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 23
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

untuk menaikan efisie nsi secara keseluruhan. Perpindahan panas yang paling dominan
padareheater adalah perpindahan panas konveksi. Temperatur uap yang masuk pada
reheater adalah 336 °C dengan tekanan 42,8 kg/cm². Sedangkan uap panas keluarnya
adalah 541 °C dengan tekanan 39 kg/cm². uap ini kemudian digunakan untuk
menggerakkan IP Turbine selanjutnya digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa
pemanasan ulang.
16. Reheat Stop Valve
Digunakan untuk membuka dan menutup aliran uap reheat yang masuk ke IP
turbine. Pada saat start up, RSV sudah pada kondisi membuka penuh, sehingga tidak
berperan dalam pengaturan laju aliran uap reheat dan juga berfungsi sebagai proteksi
saat turbine trip.
17. IP Turbin
Intermediate Pressure Turbine mengekspansikan uap reheat dengan tekanan
30 kg/cm² dengan temperatur 538°C. Sedangkan keluarannya mempunyai tekanan 8
kg/cm² dengan temperatur 330°C.

18. LP Turbin
Low Pressure Turbine mengekspansikan uap yang bertekanan 8 kg/cm² dan
temperatur 330 °C, sedangkan uap yang keluar dari LP Turbine bertekanan56 mmHg
(Vacum). Kondisi ini dihasilkan didalam kondensor dengan temperatur 40°C.

4.1.2 Siklus Bahan Bakar


Dalam proses produksi listrik memerlukan energi untuk proses tersebut. Energi
tersebut berasal dari bahan bakar yang pada PLTU biasanya berasal dari batubara.
Proses penyediaan bahan bakar batubara pada PLTU biasanya disebut dengan sistem
penanganan batu bara. Sistem penanganan batubara pada PLTU meliputi proses
pembongkaran batubara dari pembongkaran kapal pengangkut batu bara sampai
pengiriman ke area penyimpanan atau stock pile hingga proses pengisian coal bunker
(silo) yang selanjutnya digunakan untuk poses pembakaran pada furnace.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 24
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Batubara yang dikirim menggunakan kapal pengangkut batu bara kemudian


dibongkar di jetty menggunakan ship unloader. Jetty merupakan dermaga dimana kapal
batubara bersandar untuk dibongkar. Batu bara yang dibongkar kemudian diletakkan
diatas belt conveyor untuk kemudian ditransfer menuju stock pile area. Pada stock pile
area batubara ditata dengan menggunakan stacker reclaimer. Batubara pada stock
pilearea dijadikan sebagai cadangan batu bara selama unit beroperasi. Bila batu bara
dari stock pile area akan digunakan maka stacker reclaimer mengambil batu bara dan
menaruh diatas belt conveyor yang kemudian di transfer menuju coal bunker (coal silo).
Kapasitas angkut belt conveyor adalah 1250 ton per jam. Batubara akan dimasukkan
dan mengisi coal bunker yang kemudian akan digunakan untuk proses pembakaran.

Dari coal bunker batubara dimasukan menuju besarnya batubara yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk proses pembakaran diatur laju aliran batubara oleh coal
feeder. Besarnya laju aliran massa batubara yang dimasukkan menuju pulverizer
tegrantung oleh beban yang dibangkitkan unit. Dari coal feeder batu bara dimasukkan
pulverizer untuk dihaluskan menjadi serbuk batu bara dengan ukuran 200 mesh yang
kemudian diangkut dengan udara pembakaran yang berasal dari primary air fan menuju
furnace.

4.1.3 Siklus Udara Pembakaran


Siklus udara pembakaran adalah siklus udara yang digunakan untuk proses
pembakar pada PLTU. Terdapat dua udara pembakaran yang digunakan yaitu udara
primer pembakaran dan udara sekunder pembakaran. Udara primer merupakan
menyediakan 30% udara dari udara total dari proses pembakaran. Udara primer
pembakaran disediakan oleh primary air fan. Sebelum udara primer masuk dipanaskan
terlebih dahulu melalui pemanas udara awal. Selain itu udara primer pembakaran juga
berfungsi sebagai udara transportasi yang mengangkut bahan bakar dari pulverizer
menuju ruang bakar dan mengeringkan batubara untuk mengurangi kandungan air pada
batubara.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 25
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Udara sekunder pembakaran menyediakan 70% udara dari udara total dari proses
pembakaran. Udara sekunder pembakaran disediakan oleh FDF air fan yang berasal dari
force draft fan. Sebelum udara sekunder dimasukkan keruang bakar dipanaskan melalui
pemanas udara awal.

4.1.4 Siklus Air Pendingin


Siklus air pendingin ini merupakan siklus air laut yang digunakan untuk
pendinginan pada PLTU selama produksi energilistrik. Pada siklus air pendingin ini air
laut digunakan untuk proses pendinginan uap pada kondensor, pendingin heat
exchanger pada close cooling circulating water (CCCW), pendinginan heat
exchanger pada vacuum pump cooler, dan pendinginan heat exchanger pada turbin oil
cooler. Air keluaran dari proses pendinginan tersebut kemudian dibuang menuju laut
melalui outletcanal.

4.1.5 Siklus GasBuang


Dari hasil proses pembakaran batubara akan menghasilkan gas asap yang
membawa material berupa abu terbang (fly ash) dan padatan dari sisa pembakaran
batubara yang disebut abu berat (bottom ash). Bottom ash yang berupa padatan dari
sisa pembakaran batu bara akan jatuh pada sisi bawah boiler hopper yang kemudian
dikeluarkan menggunakan submersible scraper conveyor (SSC) dan ditampung pada
bottom ash silo. Dengan bantuan incude draft fan akan membawa gas yang membawa
abu sisa pembakaran keluar boiler dan masuk menuju ESP (electro static
precipitator). Pada ESP (electro static precipicator) menggunakan prinsip elektrostatik
tegangan tinggi untuk menguragi kadar abu yang terbawa oleh gas buang agar tidak
mencemari lingkungan. Debu akan menempel pada plat-plat ESP (electro static
pressure) yang secara periodic ada hammer yang memukul rangkaian plat sehingga debu

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 26
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

akan jatuh dan ditampung di fly ash silo.Setelah melalui ESP (electro static
precipicator) gas buang dibuang melalui stack.

4.2 Komponen Peralatan Utama PLTU

Pada power plant PLTU paiton ini memiliki komponen-kompo nenutama,yaitu

1. Boiler
Boiler yang digunakan pada PLTU Paiton ini termasuk boiler negative, artinya
tekanan pada ruang bakarnya lebih kecil dari tekanan udara di luar. Pada PLTU Paiton
tekanan di dalamnya sekitar -12 mm H2O.

Gambar 4.2 Pola Pusaran Api di dalam Furnace


(source : Dokumen Perusahaan)

Boiler yang digunakan pada PLTU Paiton terdiri dari beberapa bagian utama antara lain :
1. Furnace
Tungku pembakaran batu bara.
2. SteamDrum
Pemisahan fase uap dan fase cair.
3. Economizer
Berfungsi memanaskan air.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 27
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

4. Reheater
Pemanasan ulang uap dari High Pressure Turbine.
5. Superheater
Pemanasan lanjut uap dari Steam Drum sebelum memutar turbin.
6. WallTube
Pemanasan air di Steam Drum yang masih memiliki fase cair.
7. Boiler Water CirculatingPump
Pompa yang menyalurkan air ke Wall Tube.

Gambar 4.3 Skema Konstruksi komponen-komponen sistem pembakaran pada Boiler


(source : Dokumen Perusahaan )

2. Turbin

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 28
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 4.4 Gambar Turbin


(source : Dokumen Perusahaan )

PLTU Paiton menggunakan 1 buah turbine dengan 4 fase untuk menggerakkan


generator. Keempat fase turbine tersebut adalah HP (High Pressure) Turbine, IP
(Intermediate Pressure) Turbine, LP (Low Pressure) Turbine A dan LP (Low
Pressure) Turbine B. keempat- empatnya terpasang dalam satu poros dengan
generator.

3. Generator

Generator dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang berputar (rotor) dan bagian
yang tidak berputar (stator). Pada PLTU Paitonmotor-motor besar yang menjadi
statornya adalah kumparan dan rotornya berfungsi sebagai magnet sementara yang juga
menimbulkan medan magnet. Pada bagian rotor medan magnetnya dibangkitkan oleh
kumparan (exciter) atau penguat medan magnet yang dialiri oleh arus DC pada bagian
rotor ini adalah supaya medan magnet yang ditimbulkan memiliki arah yang sama dan
tetap sehingga proses pemotongan medan listriknya dapat teratur sehingga gaya gerak
listrik dapat ditimbulkan oleh generator. Adapun spesifikasi dari generator yang dipakai
di PLTU Paiton ini adalah:

Gambar 4.5 Spesifikasi Generator PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 29
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

( Source :Dokumen Perusahaan )

4.3 Komponen Peralatan Bantu PLTU

4.3.1 Sistem penanganan batu bara ( Coal Handling)


Coal Handling System adalah peralatan atau perlengkapan unit PLTU Paiton yang
berfungsi memberikan pelayanan atau servis nutuk pengangkutan atau pengaturan batu
bara dari ship unloader hingga ke sistem pembakaran di boiler. Coal Handling System
dirancang untuk bekerja pada baseboard dengan operasi 24 jam perhari dan 7 hari
dalam seminggu secara terus-menerus tanpa terputus-putus kecuali unit trip/stop. Sistem
ini mencapai plant life 30 tahun bekerja dengan baik apabila pada kondisi 24º C- 30º C
dengan kelembaban udara relatif 95%.
Batu bara yang digunakan untuk bahan bakar PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton ini
semuanya berasal dari pulau kalimantan, untuk sarana pengirimannya digunakan tongkang
atau kapal pengangkut batu bara. Oleh karena itu PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
memiliki dermaga kapal (Coal Jetty) lengkap dengan Ship Unloadernya yang berfungsi
untuk membongkar batu bara dari tongkang untuk dibawa ke silo dengan belt conveyor.
Peralatan utama untuk menangani batu bara meliputi:

2 buah ship unloader dengan kapasitas 2 x 1.250 ton/hari

8 Jalur Conveyor (BC)

2 buah Transfer Tower (TT)

1 buah Crusher House (CH)

6 buah Silo dengan kapasitas @ 879,12 ton

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 30
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

6 buah Pulverizer dengan kapasitas @ 88,4 ton/h

Stock Pile dengan kapasitas 207.276 MT

Gambar 4.6 Siklus batu bara pada PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
( Source : Dokumen Perusahaan)
1. Ship Unloader

Batu bara yang berasal dari kapal tongkang dan dibongkar oleh ship unloader
yang dijalankan secara manual oleh operator. Terdapat 1 buah unloader dari kapal
dengan kapasitas 2 x 1.250 ton/hari. Batu bara kemudian diangkut oleh conveyor ke silo
langsung atau ke stock pilearea.
2. Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah alat yang berfungsi untuk mengangkut batu bara yang
dibongkar oleh ship unloader menuju silo. Belt Conveyor ini digerakkan oleh motor–
motor listrik yang terdapat pada salah satu ujung belt conveyor. Ujung belt conveyor satu
dengan lainnya dipisahkan oleh transfer tower. Ada 8 belt conveyor, yaitu belt conveyor
1 hingga belt conveyor 8, dimana belt 3-5 terdiri dari 2 jalur, belt 1, 2, 7, dan 8 terdiri
dari 2 jalur, sedangkan belt 6 merupakan reversiblebelt.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 31
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 4.7 Bentuk Dasar Conveyor


(Source:stay-learning.blogspot.com)

3. Splitter
Splitter disini berfungsi sebagai pemisah jalur pengangkutan batubara.
4. Transfer tower
Transfer tower berfungsi untuk memindahkan batu bara dari satu belt conveyor
ke belt conveyor lain. Selain itu Transfer tower berfungsi untuk mengurangi debu yang
ada pada batu bara. Adaduakomponen dalam transfer tower yang berfungsi untuk
mengurangi kandungan debu dalam batu bara,yaitu:

a. Dust Suppresion
Dust Suppresion adalah alat yang berfungsi untuk mengura ngi debu yang
tercampur dalam batu bara dengan cara menyemprotkan air (water sprayer) ke
permukaan batu bara. Dust Suppresion ini terdapat pada setiap transfer tower dan air
dispraykan pada tiap ujung perpindahan belt conveyor.

b. Dust Collection

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 32
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Tidak semua debu yang ada pada batu bara hilang setelah di spray dengan dust
suppresion. Debu yang beterbangan dalam transfer tower ditangkap dengan Dust
Collection untuk dialirkan menuju silo.

Pertama kali batu bara diangkut dari ship unloader menggunakan belt konveyor
1A menuju transfer tower 0 diteruskan dengan konveyor 2A menuju transfer tower 1.
Dari transfer tower 1 disalurkan ke crusher house menggunakan konveyor 3A dan 3B.
Setelah itu dengan konveyor 4A dan 4B batu bara disalurkan ke transfer tower tripper,
selanjutnya disalurkan ke coal bunker menggunakan konveyor 5A dan 5B. Sedangkan
dari stacker reclaimer menuju transfer tower 1 digunakan konveyor 6A. Konveyor 8A
menyalurkan batu bara dari emergency reclaime hopper menuju transfer tower 1 dan
koveyor 7 berfungsi menyalurkan batu bara menuju telescopicchute.

Di dalam silo ini batubara ditampung untuk dialirkan secara gravitasi ke dalam
coal feeder yang berfungsi mengatur jumlah batubara yang dibutuhkan oleh boiler.
Sebelum masuk ke dalam boiler batubara digiling terlebih dahulu di dalam mill yang di
dalamnya terdapat pulverizer, berfungsi untuk menghaluskan batubara hingga menjadi
bentuk serbuk/ debu untuk dimasukkan ke dalam boiler dan dibakar.
5. Stock Pile
Tempat penampungan batu bara sementara. Area ini berada pada ruang terbuka
dan terdapat bulldozer untuk memampatkan batu bara agar udara tidak dapat menempati
ruang-ruang di batu bara. Hal ini dikarenakan jika udara di dalam batu bara mendapat
panas pada siang hari dapat membakar batubara.
6. Vibrating Feeder
Alat yang terdapat pada bawah tanah di stock pile area, berfungsiuntuk
menggerakkan batu bara agar tidak terjadi pengumpatan udara yang bisa
menyebabkan kebakaran.
7. Coal Feeder

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 33
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Berfungsi untuk mengatur pemasukan batu bara dari storage bunker menuju ke
pulverizer. Di PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton coal feeder terdiri dari 6 unit, dimana 5
unit beroperasi dan 1 unit dalam keadaan stand by dengan tipe gravimetric feeder.

8. Coal Milling
Coal mill atau disebut juga dengan tempat penggilingan batubara menjadi
serbuk batubara. Coal mill memiliki berbagai macam tipe tergantung dari
spesifikasinya. Salah satu tipe yang digunakan power plant di indonesia adal coal
mill type roller ball, dimana terdapat 3 buah roller ball sebagai penghancur batubara
dan satu buah pad grinding sebagai alasnya. Tipe Coal mill ini menggunakan system
oli hidraulik sebagai tenaga penggerak roller ball. Sesuai fungsinya sebagai
penghancur batubara sampai pada ukuran tertentu.
9. Fuel Oil System

Fuel oil System digunakan untuk ignitation dan start up, Diesel Generator,
Diesel Fire Pump dan untuk Auxiliary Boiler. Boiler dapat beroperasi dengan Fuel
Oil System . Fuel Oil Transfer Pumps merupakan alat pemompa minyak HSDagar
minyak dapat dikirim dari tank penampung minyak ke mesin yang membutuhkan
minyak HSD. Minyak HSD dalam PLTU digunakan oleh tiga mesin yaitu boiler
utama, auxiliary boiler, dan pada bongkar muat batu bara. Fuel Oil Transfer Pumps
ini dapat dioperasikan secara manual maupun secara otomatis melalui ruang kontrol.
Kontrol manual dilakukan jika terjadi kesalahan pada system otomatis akan tetapi
jika terjadi error maka pompa dioperasikan secara otomatis melalui ruang kontrol.
Penggunaan minyak ini hanya dilakukan pada saat start up saja atau baru memulai
pembakaran.

Auxiliary boiler merupakan sebuah boiler mini yang digunakan pada saat
memulai pengoperasian PLTU. Auxiliary boiler menghasilkan uap. Uap tersebut
yang nantinya akan digunakan untuk pengoperasian dari boiler utama. Uap yang
dihasilkan dari Auxiliary boiler akan dikirim ke Auxiliary steam header yang berada

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 34
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

diboiler utama. Auxiliary boiler ini hanya menggunakan bahan bakar minyak HSD
saja tidak menggunakan bahan bakar batu bara. Auxiliary boiler ini jika boiler utama
sudah menghasilkan uap sendiri maka Auxiliary boiler ini akan dimatikan atau tidak
digunakan. Tetapi harus dilakukan pengecekan secara rutin pada Auxiliary boiler ini
agar jika digunakan lagi tidak mengalami kegagalan system.

4.3.2 Sistem penanganan abu batubara (Ash Handling)


Sistem penanganan abu terbagi atas dua bagian, yaitu : Bottom Ash yang tertinggal
dibagian bawah ruang bakar, dan Fly Ash atau abu halus yang terbawa bersama gas sisa
pembakaran. Abu sisa pembakaran dibuang ke ash disposalarea.
Ash Disposal Area direncanakan mampu menampung selama life time unit kurang lebih
hingga 30 tahun. Lokasi Ash Disposal Area terletak di barat daya dan selatan area
PLTU Paiton dengan total luas kurang lebih 200 Ha. Untuk menghindari perembesan
yang dapat mencemari air tanah, maka area penimbunan debu diberi lapisan yang kedap
air dan dikelilingi oleh selokan dan penghijauan.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 35
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 4.8 System Ash Handling secara umum


( Source : stay-learning.blogspot.com )

1. Electrostatic Precipitator
Abu hasil pembakaran yang terbawa oleh gas sisa pembakaran melalui GDP (Gas
Duct to Precipitator) dilewatkan pada elemen negatif (Wire Frame) pada EP yang
mendapat suplai arus searah dari transformator rectifier, berfungsi untuk mengubah arus
listrik AC menjadi DC tegangan tinggi.
Abu akan menempel pada elemen positif sedangkan abu yang tidak tertangkap
pada elemen positif dihisap ID Fan dan dibuang melalui chimney (cerobong asap). Abu
yang menempel pada elemen positif akan jatuh ke Hopper, disebabkan collecting Plate
digetarkan oleh DC Electric Rapper. Pada hopper, abu batu bara akan dipanaskan oleh
hopper heater untuk mencegah penggumpalan.

2. Ash Handling Process


Sebagai hasil sisa pembakaran batu bara maka dihasilkan 2 jenis debu,yaitu:
1. Bottom Ash
Bottom Ash merupakan abu berat sisa pembakaran dari batu bara. Bottom Ash ini
diambil dari bagian bawah furnace dan tangki reject yang terletak di setiap mill. Bottom
ash yang dari furnace dibawa oleh submerged scrapper conveyor dan ditampung
dalam Bottom Ash Silo dan dibuang ke disposalarea menggunakan truck. Sedangkan
bottom ash yang dari Mill Reject langsung diangkut truck menuju disposal area.

2. Fly Ash
Selain abu berat pada proses pembakaran batu bara juga dihasilkan abu halus
(Fly Ash). Sisa pembakaran dari furnace akan masuk ke prespirator yang berfungsi

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 36
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

untuk memisahkan udara sisa pembakaran dengan partikel halus, seperti debu dan
asap yang mengalir menggunakan kekuatan muatan elektrostatik. Udara sisa
pembakaran akan terbebas dari partikel halus sisa pembakaran batu bara dan udara
bersih tersebut dapat dibuang ke atmosfir melalui chimney/stack. Sedangkan Fly
Ashatau partikel debu yang tertangkap akan ditampung di Fly Ash Silo yang berada
didekat Stack sebelum akhirnya dibawa ke Ash Disposal Area.

Pengangkutan abu dari Bottom Ash Silo untuk ditempatkan di Ash Disposal Area
menggunakan Dump Truck, sama halnya dengan Bottom Ash, pengangkutan Fly Ash
Silo menuju Ash Disposal Area menggunakan sistem transportasi truck (manua l). Ash
Disposal Area adalah suatu lokasi yang digunakan untuk penimbunan ash (abu) yang
dihasilkan dari proses pembakaran batu bara dalam Boiler. Adapun lokasi penimbunan
terletak di barat daya dan selatan areal PLTU Paiton seluas 200 Ha.

Untuk menghindari perembesan yang mencemari air tanah, maka areal


penimbunan abu dibuat lapisan yang kerah air dan dikelilingi selokan dan
penghijauan. Lebih lanjut untuk menanggulangi dampak abu batu bara yang
jumlahnya cukup banyak itu dapat dilakukan pengolahan terhadap bahan tersebut
antara lain menjadi bahan bangunan, misalnya sebagai bahan campuran beton,
batako, genteng, dan eternit.

4.3.3 Sistem pengolahan air / Water Treatment Plant (WTP)


Water treatment system direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di
PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton yang sumbernya berasal dari air Laut Jawa (Selat
Madura). Air tersebut dipompa dan ditampung pada tangki penyimpanan (Well Water
Tank). Dari well water tank ini air dipompa ke atas oleh well water transfer pump ke
Service Water Tank yang tingginya 70 meter. Alur air ini terpecah dari service water
tank untuk berbagaikeperluan.

1. Pre Water Treatment System

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 37
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Pada Pre Water Treatment System ini air dari service water tank dialirkan secara
gravitasi ke clasifier. Di dalam clasifier air mengala mi proses pengadukan dan proses
penginjeksian alum sulfate serta feric chloride. Dengan adanya kedua proses tersebut
maka kotoran dalam air akan mengendap menjadi lumpur. Dari clasifier air
dialirkansecaragravitasi ke sand filter, di dalam sand filter ini kotoran dalam air yang
belum mengendap akan tersaring sehingga air menjadi bersih. Air bersih tersebut dialirkan
menuju clear welltank.

2. Demineralizer Water System


Pada Demineralizer Water System ini air dipompa oleh filtered water transfer
pump dari clear well tank menuju kation exchange. Pada kation exchange ini
diinjeksikan acid berupa asam chlorida (HCl) yang berfungsi untuk mengikat ion-ion
negatif yang terdapat dalam air. Kemudian air dialirkan menuju decarbonator, pada
decarbonator ini air dijatuhkan dari atas dan dihembus/spray udara dari bawah oleh
decarbonator booster pump yang berfungsi untuk menghilangkan kadar karbondioksida
(CO2) dalam air. Dari decarbonator air dialirkan menuju anion exchanger dan diinjeksi
dengan basa berupa natrium hidroksida (NaOH) sehingga ion –ion positif dalam air akan
terikat. Kemudian air dialirkan menuju mix bed ion exchangers yang berfungsi mengikat
ion positif maupun ion negatif yang masih terkandung dalam air. Dari mix bed ion
exchangers air murni tersebut dialirkan menuju demineralised water tank dan
diteruskan ke condensate water tank. Air murni yang ada pada condensate water tank
tersebut siap digunakan untuk dialirkan ke turbine condenser.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 38
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

BAB V
TURBIN DAN KOMPONEN

5.1 Turbin

PLTU Paiton menggunakan 1 buah turbine dengan 4 fase untuk menggerakkan


generator. Keempat fase turbine tersebut adalah HP ( High Pressure ) Turbine, IP (
Intermediate Pressure ) Turbine, LP ( Low Pressure ) Turbine A dan LP ( Low
Pressure ) Turbine B. keempat-empatnya terpasang dalam satu poros dengan
generator.

Sub-critical, single reheat, 3 - casing, 4 – flow, tandem


Turbine type
compound, condensing
Rotating direction Clockwise ( view from governor end)
Continuous output 660 MW
Speed 3000 rpm
Main steam temperatur 538ºC
Main steam pressure 16,7 Mpa
Reheat steam temperature 538ºC
Stages of HP Turbine 9
Stages of IP Turbine 6
Stages of LP Turbine 2x2x7

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 39
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Noise Level <85dB


Max. Vertical vibration <0.025 mm

Tabel 5.1 Data Spesifikasi Turbin di PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON 9
Sumber : Harbin Power Engineering Company Limited. 2009. Operation manualOf
Steam Turbine

Gambar 5.1 Turbin


Sumber : Dokumentasi PKL di PT.PJB UBJ O&M PLTU PAITON

Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan


langsung untuk memutar sudu turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi pada mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin
yang berputar dinamakan rotor atau sudu turbin, sedangkan bagian yang tidak
bergerak dinamakan stator atau rumah turbin. Sudu turbin terletak di dalam rumah

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 40
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

turbin dan sudu turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar
bebannya (baling-baling, generator listrik, pompa, kompresor, atau mesin lainnya).
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan
bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan.
Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada
berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan
transportasi. Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu
dalam bentuk putaran poros. Turbin uap modern pertama kali dikembangkan oleh Sir
Charles Parsons pada tahun 1884.
Pada perkembangannya, turbin uap ini mampu menggantikan peranan dari kerja
mesin uap torak. Hal ini disebabkan karena turbin uap memiliki kelebihan berupa
efisiensi termal yang besar dan perbandingan berat dengan daya yang dihasilkan yang
cukup tinggi. Pada prosesnya
turbin uap menghasilkan gerakan rotasi, sehingga hal ini sangat cocok
digunakan untuk menggerakkan generator listrik.

5.2 Jenis Turbin Uap

Cara kerja dan bentuk dari susunan rangkaian sudu jalan turbin dapat dibagi menjadi
2 jenis :
1. Turbin Aksi
Yang dimaksud dengan turbin aksi atau turbin tekanan rata ialah turbin yang
tekanan sebelum dan sesudah sudu jalan sama besar, atau suatu turbin dimana gaya-
gaya yang menghasilkan tenaga adalah gaya aksi saja.
Jenis turbin aksi :
a) Turbin de Laval
b) Turbin Curtis

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 41
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

c) Turbin Zoelly
Konstruksi turbin ini terdiri dari stator dan rotor (bagian yang tetap dan bagian
yang berputar). Yang termasuk bagian yang tetap yaitu pipa pancar (tabung pancar)
yang gunanya untuk merubah tenaga panas yang dikandung oleh uap menjadi
kecepatan. Dengan demikian kecepatan uap keluar dari pipa pancar yang lebih besar.

2. Turbin Reaksi
Yang dimaksud turbin reaksi adalah dimana gaya-gaya yang menimbulkan
putaran, bukan hanya gaya akan tetapi juga reaksi, atau turbin dimana tekanan
sebelum sudu jalan lebih besar dari tekanan sesudah sudu jalan. Pada turbin jenis ini,
untuk merubah tenaga panas yang dikandung oleh uap mempergunakan sudu-sudu
pancar yang bentuknya sama dengan sudu-sudu jala

5.3 Komponen Turbin Uap


Pada sebuah turbin uap, terdapat bagian penting yang terdiri atas:

1. Shaft Sheals
Terdapat diantara poros dan cassing turbin. Dengan menggunakan sistem
labyrinth seal,shaft sheals pada turbin uap berfungsi untuk mencegah uap air serta
udara masuk melalui sela- sela poros dan cassing karena perbedaan tekanan.

Gambar 5.2 Shaft Sheals

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 42
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Sumber : https://images.app.goo.gl/XqbKE26eaaD7mpy19

2. Turbine Bearing

Dengan menggunakan jenis bantalan thrust bearing, journal bearing, maupun


combination, turbine bearings berfungsi untuk menahan berat dan diam komponen
rotor.

Gambar 5.3 Turbine Bearing


Sumber : https://images.app.goo.gl/2ysxJ5WBQyupNnAG7

3. Balance Piston

Berfungsi melawan gaya reaksi yang dapat menghasilkan gaya aksial pada sisi
belakang silinder pertama turbin.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 43
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 5.4 balance Piston


Sumber : https://www.slideshare.net/NurIlham7/jenis-turbin-dan-nozzle-beserta-
komponennya

4. Turbine Stop Valves

Berfungsi untuk menghentikan putaran turbin uap serta mengisolasi turbin dari
pemasukan air dalam keadaan darurat.

Gambar 5.5 Turbine Stop Valves


Sumber : https://www.slideshare.net/NurIlham7/jenis-turbin-dan-nozzle-beserta-
komponennya

5. Turbine Control Valve

Berfungsi dalam mengontrol masukan uap agar sesuai dengan sistem kontrol.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 44
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 5.6 Turbine Stop Valves


Sumber : https://www.slideshare.net/NurIlham7/jenis-turbin-dan-nozzle-beserta-
komponennya

6. Turning Device

Berfungsi untuk mencegah distorsi akibat berbagai proses seperti pemanasan


atau pendinginan yang dapat menyebabkan kerusakan pada rotor dengan cara
memutar sudu-sudu turbin dengan kecepatan rendah.

Gambar 5.7 Turning Device


Sumber : https://www.slideshare.net/NurIlham7/jenis-turbin-dan-nozzle-beserta-
komponennya

7. Cassing

Adalah komponen yang berfungsi untuk menutup serta melindungi bagian-


bagian utama turbin.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 45
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Gambar 5.8 Cassing


Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/dtec-hp-ip-lp-cylinder-for-0-
3-1700-mw-steam-turbine-1875193569.html

5.4 Tahapan Kerja Turbin Uap

Energi yang tersedia dirubah ke dalam energi kecepatan (energi kinetik) oleh
ekspansi uap di dalam nozzle atau jalan yang tepat, yang mana uap timbul pada
kecepatan tinggi.
Energi kinetik ini dirubah ke dalam energi mekanik atau kerja keseluruhan,
secara langsung semburan uap mendorong sudu-sudu yang terpasang pada rotor yang
bisa berputar, atau dengan reaksi dari semburan itu sendiri dalam perjalanan ekspansi
jika perjalanan berputar.
Menurut Irianpoo (2013), uap masuk ke dalam turbin melalui nozzle. Di dalam
nozzle energi panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami
pengembangan. Tekanan uap pada saat keluar dari nozzle lebih kecil dari pada saat
masuk ke dalam nozzle, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nozzle lebih
besar dari pada saat masuk ke dalam nozzle. Uap yang memancar keluar dari nozzle
diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling
roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah- celah antara sudu turbin itu dibelokkan
kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
5.5 Bagian bergerak (rotor) pada turbin
 Roda Jalan

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 46
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

Roda jalan adalah tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.

 Poros Turbin

Poros turbin merupakan komponen utama tempat dipasangnya cakram-


cakram sepanjang sumbu.

 Sudu Jalan

Sudu jalan merupakan turbin untuk merubah energi potensial uap menjadi energi
mekanik (putar) melalui nozzle.

 Pipa Pancar

Pipa pancar (nozzle) berfungsi untuk menyebarkan dan mengarahkan aliran uap yang
masuk ke turbin pada permukaan sudu-sudu tingkat pengaturan putaran turbin.

 Bantalan (bearing)

Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak
menerima beban.

 Perapat (seal)

Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang mengelilingi


poros. Perapat yang digunakan adalah: labyrinth packing dan gland packing.

 Kopling

Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 47
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Selama pelaksanaan kerja praktek di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O & M Paiton 9
maka dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. PJB Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance Paiton terdiri dari 1 unit
Memiliki kapasitas 660 MW.
2. Pada proses pembuangan sisa pembakaran yang berupa fly ash dapat
dimanfaatkan untuk bahan tambahan pembuatan semen.
3. Pada proses pengoperasian untuk memproduksi listrik PT. PJB Unit Bisnis Jasa
O & M Paiton 9 menggunakan siklus tertutup.
4. Turbine akan tetap beroperasi dengan normal tanpa adanya kebocoran gas
panas.
6.2 Saran

Dari pengamatan selama menjalani kerja praktek terdapat beberapa saran yang
ingin kami utarakan kepada PT. PJB Unit Bisnis Jasa O & M Paiton 9 :

1. Mengucapkan salam ketika hendak memasuki ruangan kantor.


2. Perlengkapan safety untuk peserta magang sebaiknya disediakan.

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 48
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
Di PT. PJB Unit Bisnis Jasa O&M
JL. Raya Surabaya – Situbondo km 141 Paiton -Probolinggo
Jawa Timur – Indonesia UBJ O&M PLTU PAITON

3. Sebagian personil di lokal ada yang masih melanggar budaya K3 sehingga perlu
adanya monitoring secara intensif dari petugas K3.
4. Penggunaan warna helm safty yang harus diterapkan sesuai peraturan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

PT. PLN (Persero) 2008. Manual Books Operation boiler, PT. PLN (Persero)

PT. PJB UBJ O & M 2008. Operating and manual maintenance turbine, PT. PJB
UBJ O & M

Harbin Power Engineering Company Limited. 2009. Operation manualOf Steam


Turbine

https://images.app.goo.gl/XqbKE26eaaD7mpy19

https://images.app.goo.gl/2ysxJ5WBQyupNnAG7

https://indonesian.alibaba.com/product-detail/dtec-hp-ip-lp-cylinder-for-0-3-1700-

mw-steam-turbine-1875193569.html

https://www.slideshare.net/NurIlham7/jenis-turbin-dan-nozzle-beserta-komponennya

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Page 49

Anda mungkin juga menyukai