Laporan Kerja Praktek Apdul
Laporan Kerja Praktek Apdul
OLEH:
DOSEN PEMBIMBING :
2016
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Disusun oleh:
TUHALIM RUSMANTO
NID. 68920442JA NID. 8212574RB
ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Menyetujui
DOSEN PEMBIMBING :
Mengetahui : Ketua
Program Studi
D3 Teknik Elektronika
Bambang Sumari
NIP.197812102003121002
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya, kesehatan, kemampuan, serta kelancaran sehingga laporan hasil Praktik Kerja
Lapangan di PT. PJB UBJ O&M Rembang dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu bentuk aplikasi dari teori yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan dan selanjutnya diharapkan menjadi bekal ilmu yang
bermanfaat dalam dunia kerja. Laporan praktik kerja lapangan ini disusun bardasarkan
praktik kerja lapangan yang telah dilakukan di PT. PJB UBJ O&M Rembang pada tanggal
25 Januari 2016 sampai dengan 25 Maret 2016. Laporan ini merupakan salah satu syarat
bagi mahasiswa Akademi Komunitas PJB Angkatan 4, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya jurusan Instrumen Pembangkit untuk dapat menyelesaikan laporan akhir maupun
tugas praktik kerja lapangan.
Akhir kata, penyusun mengharapkan semoga laporan praktik kerja lapangan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan PT. PJB UBJ O&M Rembang sebagai tempat praktik
kerja lapangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan
laporan praktik kerja lapangan kedepannya.
Penulis
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk terus
berprestasi.
2. Bapak Dr. Amang Sudarsono, ST. selaku Ketua Akademi Komunitas di Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.
3. Bapak Bambang Sumari selaku Kepala Program Studi D3 Departemen Teknik Elektro
4. Bapak Endro Wahjono.S, ST, MT. selaku Koordinator Program Akademi Komunitas
PJB Angkatan 4.
5. Bapak Ir.Moch.Rochmad,MT selaku dosen pembimbing untuk materi Operasi
PLTU/PLTGU.
6. Bapak dan Ibu dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan bagi kami.
7. Ibu Onieke Simorangkir selaku Manager CSR PT. PJB Kantor Pusat beserta jajarannya
yang memberikan dukungan selama proses penyusunan praktik kerja lapangan.
8. Bapak Tuhalim selaku mentor pembimbing kami di PT. PJB UBJ O&M PLTU Rembang
9. Bapak-bapak HAR I&C dan Helper I&C di PT PJB U B J O & M
R e m b a n g 1&2 yang telah memberikan saran, bimbingan, dan doa selama praktek
kerja lapangan.
10. Rekan-rekan Akademi Komunitas PENS-PJB yang telah membantu meluangkan waktu
untuk berbagi ilmu bersama.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Lembar Pengesahan ..............................................................................................ii
Kata Pengantar ......................................................................................................iv
Ucapan Terimakasih..............................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................viii
Daftar Tabel ..........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Dasar Pemikiran....................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ..............................................................................3
1.4 Metodologi Masalah .............................................................................4
1.5 Sistematika Penulisan ...........................................................................5
BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat dan Profil Perusahaan .................................................6
2.2 Perencanaan UBJ O&M Rembang .......................................................7
2.3 Lokasi dan Plan Layout UBJ O&M Rembang.....................................8
2.4 Struktur Organisasi ...............................................................................9
2.5 Visi dan Misi Perusahaan .....................................................................10
2.5.1 Visi Perusahaan............................................................................
2.5.2 Misi Perusahaan ...........................................................................11
2.6 Tata Nilai Perusahaan ...........................................................................12
2.7 Bahan Baku Produksi Listrik ................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1.Definisi dan Tujuan Pemeliharaan........................................................13
3.1.1.Definisi Pemeliharaan ..................................................................13
3.1.2.Tujuan Pemeliharaan ...................................................................13
3.2.Jenis Pemeliharaan................................................................................14
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
BAB IV PENUTUP
3.3 Kesimpulan ...........................................................................................41
3.4 Saran .....................................................................................................41
Daftar Pustaka .......................................................................................................
Lampiran ...............................................................................................................
vii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
DAFTAR GAMBAR
8
888
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
DAFTAR TABEL
1
0
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
1.4. Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktik kerja lapangan :
1.4.1. Umum
1) Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia kerja dalam
memberikan kontribusinya terhadap system pendidikan nasional.
2) Terciptanya suatu hubungan yang sinergia, jelas dan terarah antara
dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.
3) Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
aplikasi ilmunya di dunia industri pada umumnya dan mampu menyerap
serta berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
4) Mahsiswa memahami dan mengetahui system kerja di dunia industri
serta mampu melakukan pendekatan masalah secara umum.
5) Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
1.4.2. Khusus
1) Mengenal secara khusus bidang yang dipelajari mahasiswa, serta
aplikasinya di dunia kerja.
2) Mengetahui bagaimana proses dan produksi di PT PJB UBJ O&M
Rembang yaitu proses PLTU.
3) Mempermudah dan memperjelas pelaksanaan teori dan praktik yang
diperoleh selama kuliah dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
4) Memantapkan kemampuan praktik dalam penguasaan di dalam unit
pembangkitan sebagai produsen listrik.
5) Mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh,
sekaligus dapat mengetahui dan memahami system kerja di dunia
industri.
6) Untuk mengaplikasikan dan melakukan koreksi dalam kajian
keilmuannya.
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
1.4.3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referansi khususnya mengenai perkembangan industri di
Indonesia maupun proses dan teknologi mutakhir, yang dapat dipergunakan oleh
pihak-pihak yang memerlukan.
2. Bagi PT PJB
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktik dapat menjadi
bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan di
masa yang akan datang.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang ada
di dunia industri (di unit pembangkit) sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri yang tak lain nantinya
setelah lulus dari AK PJB akan dipekerjakan di PT PJB itu sendiri.
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan,
pembatasan masalah, Metodologi penulisan serta sistematika penulisan dari
laporan.
2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Berisi tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi serta garis besar kegiatan di
PT PJB UBJ O&M Rembang.
3. BAB III PREVENTIVE MAINTENENCE PADA ALAT INSTRUMEN
Berisi penjelasan mengenai definisi pemeliharaan serta jenis-jenis pemeliharaan
pada alat Instrumens dalam siklus kerja produksi PT PJB UBJ O&M Rembang.
4. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran dari apa yang telah dibahas pada laporan kerja
praktik.
5
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
2.1. Nama Perusahaan
PT PEMBANKITAN JAWA BALI UBJ O&M unit
pembangkitan Rembang
Sejarah PT PJB UBJ O&M Rembang (Perseroan Terbatas Pembangkitan Jawa Bali Unit Bisnis Operasi
dan Maintenance Pembangkit Listrik Tenaga Uap Rembang) dimulai dengan adanya Proyek Percepatan
Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 71
Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan
Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara. Perpres ini menjadi dasar
bagi pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau yang dikenal dengan nama
Proyek Percepatan PLTU 10.000 MW. Pembangunan proyek-proyek PLTU tersebut bertujuan
memenuhi pasokan tenaga listrik yang diprediksi akan mengalami defisit sampai beberapa tahun
mendatang serta menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non bahan
bakar minyak (BBM) dengan memanfaatkan batubara berkalori rendah (4200 kcal/kg.)
Proyek-proyek pembangunan PLTU tersebut diharapkan siap beroperasi tahun 2009/2010. Dalam
Pelaksanaan Pembangunan Proyek PLTU Rembang dengan kapasitas 2 x 315 MW ini ditunjuk PT. PLN
(Persero) Jasa Manajemen Konstruksi untuk melaksanakan supervisi selama periode konstruksi, sesuai
surat penugasan Direksi PT. PLN (Persero) No. 00255/121/DIRKIT/2007. Kontrak EPC PT PJB UBJ
O&M Rembang ditandatangani pada tanggal 21 Maret 2007 oleh PT. PLN (Persero), konsorsium dari
Malaysia yaitu Zelan Holding (M) Sdn Bhd, perusahaan lokal PT. Priamanaya Djan International, dan
Tronoh Consolidated Malaysia Berhad (ZPT).
Operasi komersial untuk unit 1 dan 2 dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2010. Operasi secara
kontinyu oleh unit 1 untuk mendukung kelistrikan Jawa dan Bali pada tanggal 20 Nopember 2011,
sedangkan untuk unit 2 pada 13 Desember 2011. Untuk masalah penyaluran dan pengaturan berapa daya
yang harus dihasilkan, PT PJB UBJ O&M Rembang bekerjasama dengan pihak P3B (Penyaluran dan
Pusat Pengatur Beban Jawa Bali). P3B adalah unit dari PT. PLN yang bertugas untuk mengatur
penyaluran dan pengaturan beban yang harus dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit di Jawa dan Bali.
Berikut adalah gambar PT PJB UBJ O&M Rembang.
6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
1. Lokasi di Jl. Raya Semarang Surabaya Km. 130 Desa Leran dan Desa Trahan, Kecamatan Sluke,
Kabupaten Rembang.
2. PLTU 1 Jawa Tengah, Rembang dibangun diatas lahan seluas 54,96 Ha, berada di Desa Leran
dan Desa Trahan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang. Lokasi PLTU berjarak sekitar 130 km
dari Semarang ke arah timur dan sekitar 600 meter dari jalan utama Pantai Utara (Pantura) Jawa
Tengah bagian Timur.
3. Proyek PLTU 1 Jawa Tengah, Rembang memiliki dua unit pembangkit dengan kapasitas masing-
masing unit sebesar 315 megawatt dan kapasitas total tenaga listrik yang dihasilkan adalah 630
MW. Energi listrik yang dihasilkan PLTU Rembang nantinya disalurkan melalui Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV ke Gardu Induk 150 kV Rembang dan Gardu Induk 150 kV
Pati.
8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
GENERAL MANAGER
SPV SENIOR
MESIN 2 SISTEM
BAHAN BAKAR& SPV SENIOR
ABU QUALITY & RISK
MANAGEMENT
SPV SENIOR
SARANA
SPV SENIOR
LINGKUNGAN
SPV K3
10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
2.7 Utility (Sarana-sarana penunjang yang ada di UBJ O&M Rembang jawa tengah)
Sarana-sarana penunjang yang ada di PLTU Rembang antara lain:
2.7.2 Masjid
2.7.3 Kantin
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
2.7.4 Workshop
Lapangan tenis PLTU Rembang ada dua buah . Tepatnya di sebelah kanan (utara )
dari tempat parkir.
12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
BAB III
PEMBAHASAN
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
MAINTENANCE
Planed Unplaned
Maintenance Maintenance
Time-based Condition-based
Maintenance Maintenance
Perbaikan peralatan
Routine Periodie dari kerusakan karena
Maintenance Year’ly Maintenance gangguan
14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Adalah kegiatan pemeliharaan terhadap komponen atau peralatan yang reguler (rutin)
dan terencana. PM terdiri dari:
1. Inspeksi yang terjadwal
2. Pembersihan
3. Pelumasan
4. Penggantian atau perbaikan komponen yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan pada dasarnya berpedoman jam operasi (time base maintenance).
Kelebihan:
1. Meningkatkan umur pakai (life cycle) dari komponen.
2. Mengurangi kegagalan peralatan / proses
3. Lebih hemat sekitar 12% - 18% bila dibandingkan program pemeliharaan
reaktif
Kekurangan:
1. Kegagalan Catastrophic masih sering terjadi
2. Melibatkan banyak tenaga kerja
3. Pekerjaan pemeliharaan yang tidak perlu dilakukan
4. Potensi kerusakan karena melakukan pekerjaan yang tidak perlu.
1. Pemeliharaan Corrective
Adalah kegiatan pemeliharaan atau perbaikan peralatan yang tidak terjadwal atau suatu
pemeliharaan yang dilakukan untuk mengembalikan (termaksud memperbaiki dan
adjustment) peralatan yang tidak bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya
15
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
-. Sepatu Safety
Sepatu safety ini sangat penting, di gunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda
yang jatuh dari atas
-. Ear Plug
Ear plug ini sangat penting, di gunakan untuk melindungi pendengaran kita dari suara
mesin yang sangat bising
-. Wear pack
Wear pack ini sangat penting, digunakan untuk melindungi badan kita dari panas
-. Sarung tangan
Sarung tangan ini sangat penting, di gunakan untuk melindungi tangan kita dari panas
16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Setiap peralatan di unit pembangkit memiliki spesifikasi arus dan tegangan ,oleh sebab itu
kita perlu ketahui bahwa arus dan tegangan dari masing-masing peralatan. Untuk mengukur
tegangan suatu peralatan pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mengetahui apa yang
harus kita ukur yaitu spesifikasi alat tersebut agar tidak terdapat kesalahan dalam melakukan
pengukuran. Spesifikasi alat yang perlu kita ketahui yaitu berapa tegangan dari peralatan yang
akan kita ukur agar range di multimeter bias akurat.
Amperemeter adalah alat yang di gunakan untuk mengukur kuat arus baik untuk DC
maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang
berderet dengan element listrik. Jika kita akan mengukur arus yang melewati penghantar
dengan menggunakan amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong
penghantar agar arus mengalir melewati amperemeter.
17
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian
listrik. Voltmeter disusun secara parallel terhadap letak komponen yang diukur dalam
rangkaian.
3.3.3 Ohmmeter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik,yaitu daya untuk menahan
mengalir arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh
alat ini di nyatakan dalam ohm. Ohm meter dipasang diujung-ujung alat yang diukur.
18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Speed Diesel) sebagai bahan bakar pemantik pada awal penyalaan dengan bantuan udara panas
bertekanan. Panas hasil pembakaran digunakan untuk memanaskan air hingga menghasilkan
uap yang digunakan untuk memutar turbin. Putaran turbin tersebut digunakan untuk memutar
generator hingga menghasilkan listrik. Untuk lebih jelasnya, alur produksi listrik di PLTU
Rembang dapat dilihat pada Gambar.
19
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Sistem conveyor adalah bagian dari material handling equipment yang memindahkan bahan dari
satu lokasi ke lokasi lain yang paling sering digunakan. Conveyor sangat berguna untuk
pengangkutan bahan berat atau besar.
Gambar Conveyor
Belt Conveyor
Belt conveyor adalah ban berjalan yang digunakan untuk mentransfer batu bara dari suatu tempat
ke tempat lain secara kontinyu. Belt Conveyor merupakan komponen utama dari Coal Feeder
yang digerakkan oleh sebuah Motor. Belt Conveyo juga dilengkapi dengan lugs bergelombang
yang bertujuan agar batu bara tidak keluar dari Belt Conveyor.
20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Belt Sway berfungsi unuk memberhentikan Belt Conveyor apabila terjadi Unbalanced
Jogging (belt brgerak kekiri atau kekanan tidak pada posisi tengah). Jika Belt Conveyor
bergerak melebihi batas yang diijinkan secara otomatis Belt Conveyor tersebut akan berhenti.
Chute Block berfungsi untuk mmberhentikan conveyor secara otomatis yang ada di
belakang (di sisi inlet) plugged chute apabila terjadi pnumpukan di outlet chute (hopper).
21
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Zero Speed Switch berfungsi memberhentikan motor apabilla putaran conveyor tidak
normal (slip, overload) biasanya alat ini dipasang di Band Pulley.
Tombol switch untuk memberhentikan jika ada gangguan atau kelainan dilokal, juga pada
saat dilakukan pemeliharaan/perbaikan. Alat ini lokasinya di dekat Motor penggerak
22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Urutan Unloading dari ship unloader sampai masuk coal bunker adalah : dari Ship
unloader turun ke Belt conveyor(BC1) dari BC1 di transfer ke Belt coveyor(BC2) di mana
dilengkapi dengan Magnetic separator dan Tramp metal detector yang berada di Belt
conveyor(BC2), dimana Magnetic separator ini berfungsi untuk menarik logam dengan
pengaruh gaya magnetnya yang ada pada alat itu, yang ikut bercampur dengan batubara waktu
belt conveyor beroperasi seperti pada
yang dibawah ini.
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau liquid)
dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan ini berupa psi (pound per square inch), psf
(pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch of mercury), bar, atm
(atmosphere), N/m^2 (pascal).
24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Transmitter
Level transmitter adalah suatu alat ukur elektronik yang berfungsi untuk mengukur ketinggian
suatu medium baik itu liquid,gas ataupun solid dimana alat ini terdiri atas dua bagian yaitu blok
sensor dan transmitter.
25
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Resistance Thermal Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini membutuhkan
energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan resistansi adalah kawat nikel,
tembaga, dan platina murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna untuk memproteksi
terhadap kerusakan mekanis. Resistance Temperature Detector (PT100) digunakan pada
kisaran suhu -200 0C sampai dengan 650 0C.
Dome Valve
dome valve pada ESP dan cara kerjanya
Domevalve merupakan alat yang berfungsi sebagai pengatur bahan bakar ( Fly Ash ) yang jauh
dari collecting platedan Electroda di dalam hopper,setelah proses rapping selesai akan di
tampung beberapa detik untuk mencapai berat tertentu oleh ash hopper yang berada di bawah
bagian ESP dan untuk buka tutup mengunakan sistem katup yang berbentuk seperti kubah.Untuk
pengeraknya itu sendiri mengunakan sistem elektro peneumatik yaitu sistem yang
memaanfaatkan aliran udara bertekanan dan rangkaian elektronika. Aliran udara bertekanan
digunakan untuk mendorong tuas torak pada selenoid
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
3. Thermokopel
Thermokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu
dalam benda menjadi perubahan tenaga listrik ( voltase ).
Thermokopel yang sederhana dapat di pasang dan memiliki jenis konektor standar yang sama,
serta dapat mengukur temperature dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas
kesalahan pengukuran kurang dari 1 derajat celcius.
Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga
2300oC. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus
cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat
tinggi, contohnya rentang suhu 0 hingga -100oC dengan keakuratan 0.1oC. untuk aplikasi ini,
Termistor dan RTD lebih cocok.
Nilai tegangan listrik yang dihasilkan termokopel tidak bergantung pada panjang kawat
atau diameternya, tetapi bergantung pada bahan dan beda suhu antar sambungan ukur dan
sambungan acuan.
Gambar Thermokopel
1. Load Cell
Load Cell adalah salah satu Sensor yang banyak digunakan di timbangan-
timbangan elektronika untuk mengukur berat suatu benda. Load Cell mengubah
27
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
suatu gaya tekanan, menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya gerak-gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan.
Contohnya mungkin diindustri beras. Misal kita ingin mengarungkan beras dengan
besar 50kg perkarung, nah disini kita bisa memakai Load Cell untuk mendeteksi bila
50kg itu sudah tercapai. Load Cell akan mengirim sinyal ke indikator bahwa karung
tersebut sudah mencapai batasnya.
ID Fan
ID fan : berfungsi untuk membuat tekanan negatif di dalam boiler.dengan tekanan yang
negatif dalam boiler maka laju flue gas akan menjadi lancar.ID fan menghisap flue gas untuk
selanjutnya di buang ke stack,tetapi sebelum di buang ke stack flue gas akan melewati air heater
sebagai media pemanas udara bakar dan udara drying.
28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Gambar ID Fan
Gambar PA Fan
FD FAN:pemasok udara bakar dalam boiler.Dalam satu unit di pltu rembang terdapat dua buah
fd fan dengan pemasok udara bakar 70% di dalam boiler.sebelum masuk ke ruang bakar terlebih
dahulu udara dari fd fan melewati air heater untuk di panaskan agar terciptanya efisiensi
pambakaran
Gambar FD Fan
29
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Merupakan peralatan Analyzer untuk mengetahui nilai konduktivitas atau daya hantar listrik air
sampling. Kemampuan daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion dalam suatu
larutan. Banyaknya ion-ion mineral akan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya. Ion-ion
mineral merupkan unsur logam, hal ini tentu saja akan mengakibatkan korosif pada pipa-pipa
boiler. Semakin besar nilai daya hantar listriknya maka akan semakin buruk pula dampaknya
pada pipa boiler. Dengan di monitor nilai conductivitynya setiap saat maka pada bagian
laboratorium PLTU dapat membuat kualitas air yang baik untuk boiler
Gambar Conductivity
-PH Analyzer
Merupakan peralatan instrument untuk memonitor nilai keasaman air sampling boiler
atau turbin. Semakin tinggi nilai keasaman maka akan menyebabkan mudah
mengeraknya pipa-pipa di boiler.
30
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
Gambar PH Analyzer
-Disolved Oxigen Analyzer
Merupakan peralatan instrument yang berfungsi untuk memonitor kandunagn
O2(Oksigen) di dalam air. Air yang masuk daerator harus bebas dari kandungan O2
dikarenakan air mendidih dan bertekanan tinggi apabila masih ada kandungan O 2 maka
akan menyebabkan pipa-pipa dalam daerator akan cepat rusak.
-Hydrazine Analyzer
Merupakan peralatan instrument yang digunakan untuk memonitor nilai N2H4 pada air sampling.
Nilai Hydrazine akan berhubungan dengan Disolved Oksigen, apabila Nilai dari Disolved
oksigennya tinggi maka harus di inject Hydrazine agar Kandunagn O2 turun.
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
AK PJB UBJ O&M REMBANG 10&20 TAHUN 2016
32