Oleh
Jihad Akbar
NIM : 1920403034
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Teknologi Listrik Dosen Pembimbing
Tanggal 15/10/2021 Tanggal 15/10/2021
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Pembimbing Lapangan
Tanggal 15/10/2021
Mengetahui
Pondes Syahrul
Manager Unit Pelayanan Supervisor Teknik
Pelanggan UP3 Lhoseumawe Kota
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan
yang berjudul ” Inspeksi Jaringan Pada Penyulang Simpang Keramat PT. PLN
(Persero) ULP Lhokseumawe Kota ” dengan baik. Penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Rizal Syahyadi, S.T., M.Eng.Sc selaku Direktur Kampus Politeknik
Negeri Lhokseumawe.
2. Bapak Yassir, S.T., M. Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Elektro.
3. Bapak Suprihardi, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknologi
Listrik.
4. Bapak Ir. Nazaruddin, M. T. selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Pondes selaku Manager Unit Pelayanan Pelanggan ULP
Lhokseumawe Kota.
6. Bapak Syahrul selaku Supervisor Teknik.
7. Ibu Azlinsyah selaku Supervisor Transaksi Energi.
8. Bapak M Syahrul Qadri selaku Supervisor Pelayanan dan Administrasi.
9. Ibu Afra Nurmayani selaku Assistant Analyst Kinerja Unit Layanan.
10. Bapak Dani Novandi selaku PJ Pelaksana Keselamatan, Kesehatan Kerja
Lingkungan dan Keamanan.
11. Bapak Zuljalali selaku Junior Officer Pembacaan Meter dan Pembuatan
Rekening.
12. Bapak Bibing Noorqolby selaku Junior Technician Pelayanan Pelanggan
13. Bapak Teuku Anis Ansar selaku Junior Officer Administrasi Umum
14. Seluruh anggota tenaga alih daya Layanan Teknik dan Layanan
administrasi PT. PLN (Persero) ULP Lhokseumawe Kota.
15. Kedua Orang tua kami tercinta yang tak henti – hentinya mendoakan dan
memberikan dukungan kepada kami.
v
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan kami. Semoga laporan kerja praktek
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha dan kerja keras
kami semua. Amin.
Lhokseumawe, 15 Oktober 2021
Penulis,
Jihad Akbar
vi
ABSTRAK
INSPEKSI JARINGAN PADA PENYULANG SIMPANG KERAMAT
PT. PLN (PERSERO) ULP LHOKSEUMAWE KOTA
Oleh
Jihad Akbar
NIM : 1920403034
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENILAIAN................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek.................................................................................. 1
1.2.1 Tujuan Umum...................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan........................................................................................ 2
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek........................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................. 2
viii
3.4 Penyebab Gangguan................................................................................... 18
3.4.1 Petir...................................................................................................... 18
3.4.2 Binatang.............................................................................................. 18
3.4.3 Manusia................................................................................................ 18
3.4.4 Tumbuhan............................................................................................ 18
3.4.5 Jumper Putus....................................................................................... 19
3.4.6 Isolator Retak atau Pecah.................................................................... 19
3.4.7 Inspeksi Pada Penyulang Simpang Keramat....................................... 19
3.5 Spesifikasi Alat Ukur.................................................................................. 21
3.6 Pencegahan Gangguan Pada Penyulang..................................................... 21
3.6.1 Thermovision...................................................................................... 24
3.6.2 Perabasan Pohon dan Pembersihan Layang-Layang.......................... 25
3.7 Penyulang CD - 02 – Simpang Keramat Dan Hasil Inspeksi……………. 26
3.8 Hasil Inspeksi Super Zoom CD 02………………………………………. 27
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 32
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 32
4.2 Saran................................................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 32
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman praktek sesuai dengan program
studinya masing-masing.
2. Mahasiswa mempunyai gambaran nyata tentang lingkungan kerjanya,
mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.
3. Mengenali gangguan-gangguan pada Lighting Arrester Jaringan Distribusi
20 KV.
4. Mempelajari strategi Pemeliharaan Penyulang Jaringan Distribusi 20 KV
PT. PLN (Persero) ULP Lhokseumawe Kota
2
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan laporan kerja
praktek yaitu latar belakang masalah, tujuan kerja praktek,
batasan masalah, metode penulisan, lokasi & Waktu
pelaksanaan kerja praktek dan sistematika penulisan.
BAB IV : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
4
terdiri dari 11 Wilayah kerja ditambah dengan kawasan Batam sebagai
wilayah khusus.
Oleh karena itu PT. PLN (Persero) Wilayah NAD memiliki 6 (enam) kantor
cabang:
1. PLN Cabang Banda Aceh (UP3)
2. PLN Cabang Sigli (UP3)
3. PLN Cabang Lhokseumawe (UP3)
4. PLN Cabang Meulaboh (UP3)
5. PLN Cabang Langsa (UP3)
6. PLN Cabang Subussalam (UP3)
PT. PLN (Persero) Wilayah Aceh merupakan salah satu Kantor Wilayah PT.
PLN (Persero) di daerah paling ujung bagian barat Pulau Surnatera. PT. PLN
(Persero) Wilayah Aceh terdiri dari 6 unit Kantor Area dan 31 unit Kantor Rayon
dan 4 Rayon yang tersebar di seluruh daerah dalam Propinsi Aceh yaitu:
5
5. Rayon Sabang
6
Gambar 2.1 Gambar ULP Lhokseumawe Kota
Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan lain yang terkait, beriontasi pada
kepuasan pelanggan anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
7
2.1.3 Tujuan Perusahaan
Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
8
3. No Gift (hindari/menolak penerimaan/ pemberian hadiah atau gratifikasi
yang bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku).
9
2.2.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut PP.50/2012, Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kecelakaan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan Kerja K3
adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pancapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan.
b. Perencanaan K3
Perencanaan K3 di PT. PLN (Persero) ULP Sinabang dilakukan
melalui penetapan tujuan dan sasaran penerapan K3 yaitu terwujudnya
kegiatan ketenagalistrikan yang andal, aman, efisien, dan ramah
lingkungan serta tercapai angka kecelakaan kerja yang nihil atau Zero
Accident. Skala prioritas yang telah ditetapkan di PT. PLN (Persero) ULP
Sinabang yaitu meningkatkan budaya K3 melalui peningkatan kompetensi
dalam bentuk pendidikan dan pelatihan.
c. Pelaksanaan K3
Berdasarkan hasil wawancara, prosedur dan instruksi kerja di PT.
PLN (Persero) ULP Sinabang yaitu berdasarkan SOP yang berlaku di PT.
PLN (Persero). PT. PLN (Persero) ULP Sinabang memiliki prosedur
komunikasi K3, prosedur pelaporan bahaya K3 sampai dengan inspeksi
K3. Prosedur dan instruksi kerja ini dibagikan ke semua bidang yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara, upaya pengendalian bahaya di PT. PLN
(Persero) ULP Sinabang yaitu pertama dengan pengecekan kelengkapan
dokumen K3 seperti HIRARC dan JSA sebelum pekerjaan dilaksanakan,
kemudian diadakannya komunikasi K3 seperti safety briefing, safety
induction, safety talk, serta pemasangan safety sign di area kantor PLN
10
Sinabang, penyediaan APD, serta pelatihan bagi para petugas keamanan
dalam menghadapi bahaya misalnya kebakaran.
e. Tinjauan Ulang
Berdasarkan hasil wawancara, tinjauan ulang di PT. PLN (Persero)
UIW Suluttenggo dilakukan dalam bentuk rapat tinjauan manajemen yang
sesuai prosedur dilaksanakan minimal satu tahun sekali atau tiap semester
apabila diperlukan. Rapat tinjauan manajemen melibatkan Tim P2K3,
semua manajer bidang, serta Biro Pengendali K3L. Dalam tinjauan ulang
ini pihak perusahaan mereview apakah kebijakan K3 termasuk tujuan dan
sasaran K3 masih relevan ataukah perlu diubah. Hasil temuan dari Audit
SMK3 serta hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka mengoptimalkan
penerapan Sistem Manajemen K3 juga dibahas dalam tinjauan ulang ini.
11
Gambar 2.3 Diagram Single Line Daerah Lhokseumawe Kota
PT.PLN(Persero) ULP Lhokseumawe Kota
12
Gambar 2.4 Single Line Penyulang Simpang Keramat PT. PLN (PERSERO)
ULP Lhokseumawe Kota
13
BAB IIIx`
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
14
keandalan tinggi akan mampu memberikan pasokan listrik kapanpun dibutuhkan.
Parameter kehandalan dapat dinyatakan seberapa sering sistem mengalami
pemadaman, berapa lama pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang
dibutuhkan untuk memulihkan kondisi dari pemadaman yang terjadi (restoration)
[4]. Indeks Kehandalan adalah suatu besaran untuk mernbandingkan penampilan
sistem distribusi. indeks keandalan yang paling sering digunakan dalam sistem
distribusi adalah indeks frekuensi pernadaman rata-rata dan indeks lama
pemadaman rata-rata.
15
3.2.2 Fuse Cut Out
Fuse cut out digunakan sebagai pengaman dari penyulang, bila terjadi
gangguan di gardu (trafo) dan melokalisir gangguan di trafo agar peralatan
tersebut tidak rusak. FCO dipasang pada sisi tegangan menengah (20kV).
3.2.3 Isolator
PLTD Lasikin sendiri memiliki 13 unit mesin pembangkit, namun
hanya 8 mesin yang dapat beroperasi karena mesin yang lainnya rusak dan
ada yang dalam perbaikan. Untuk pengoperasian masing-masing mesin
pembangkit dilakukan secara bergantian, tergantung kebutuhan daya yang
dibutuhkan. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Isolator jaringan tenaga listrik merupakan isolasi listrik dan pemegang
mekanik yang digunakan untuk memisahkan secara elektris dua buah
kawat atau lebih agar tidak terjadi kebocoran arus (leakage current) atau
loncatan bunga api (flash over) sehingga mengakibatkan terjadinya
kerusakan pada sistem jaringan tenaga listrik. Langkah yang perlu diambil
untuk menghindari terjadinya kerusakan terhadap peralatan listrik akibat
tegangan lebih dan loncatan bunga api ialah dengan 15 menentukan
pemakaian isolator berdasarkan kekuatan daya isolasi (dielectric strenght)
dan kekuatan mekanis (mechanis strenght) serta bahan-bahan isolator yang
dipakai.
Fungsi utama isolator adalah : 1. Untuk menyekat/mengisolasi
penghantar dengan tanah dan antara penghantar dengan penghantar. 2.
Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat penghantar
dan atau gaya tarik penghantar. 3. Untuk menjaga agar jarak antar
penghantar tetap (tidak berubah). Isolator yang digunakan untuk jaringan
SUTM, karakteristiknya dan konstruksi dapat dilihat dibawah ini : -
Temperature maksimum :40 o C - Temperatur normal :28 o C -
Temperature minimal :16 o C Dalam jaringan SUTM digunakan isolator
jenis sangga dan isolator suspension (isolator gantung). Dalam
16
pemasangan isolator suspension maupun isolator sangga, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu memeriksa baut dan mur, kedua alat ini
harus dikunci dengan kuat. Isolator itu dipasang pada traves dengan
mengunci mur dan baut yang terdapat pada plat penegang. Memasang
isolator suspension dilakukan pada setiap satu persatuan unit. Setiap satu
jaringan SUTM yang memiliki sambungan saluran udara pada tiang,
membutuhkan enam unit isolator suspension dan satu isolator sangga.
Isolator sangga berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar yang
berada ditengah jaringan yang melintasi traves. Sebagai pengunci kawat
penghantar dibutuhkan enam buah klem penyambung yang terbuat dari
bahan yang sama dengan bahan penghantar. Pada traves diakhiri saluran
SUTM dipakai tiga unit isolator suspension
3.2.4 Arrester
Lightning Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik yang memiliki
tegangan lebih tinggi karena disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching
surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass di sekitar isolasi yang membentuk jalan
dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak
menimbulkan tegangan yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. By-
pass ini harus dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu aliran daya
sistem frequensi 50 Hz.
Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, bila timbul
tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tegangannya relatif rendah,
sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah surja hilang,
arrester harus dengan cepat kembali menjadi isolasi.
17
Gambar 3.5 Arrester
Pada umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu
Induk. Dalam gardu induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester untuk
menjamin terlindunginya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih tersebut
18
menengah juga pada pengaman Transformator tenaga. Relay ini berfungsi
untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa
untuk OCR dan gangguan phasa-tanah untuk GFR.
3.3.2 Gangguan Hubung Singkat
Gangguan hubung singkat, dapat terjadi antara fasa (3 fasa atau 2 fasa)
atau 1 fasa ke tanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen.
Pengamannya adalah Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay
(GFR) relay pengaman arus lebih yang bekerja karena adanya besaran arus
dan terpasang pada Jaringan Tegangan Tinggi, Tegangan menengah juga
pada pengaman Transformator tenaga. Relay ini berfungsi untuk
mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa untuk
OCR dan gangguan phasa-tanah untuk GFR. OCR dan GFR digunakan
sebagai pengaman utama pada jaringan distribusi, pengaman cadangan,
generator, transformator daya dan saluran transmisi.
3.4.2 Binatang
Burung, tupai, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab gangguan
hubung singkat 1 fasa ke tanah, 2 fasa bahkan 3 fasa.
3.4.3 Manusia
Permainan layang-layang dapat menyebabkan kabel jaringan putus.
19
3.4.4 Tumbuhan
Tumbuhan yang merambat dan dahan/ranting pohon besar dapat pula
menjadi penyebab adanya gangguan.
20
Gambar 3.7
(Teropong)
21
Gambar 3.9 Isolator Dengan Bekas Terbakar (Isolator 1)
Gambar 4.2
Megger Test Kyoritsu
22
Rangkaian Pengukuran
Pengukuran
Saat terjadi trip penyulang akibat gangguan yang belum diketahui pasti,
dapat dilakukan dengan inspeksi aksesoris-aksesoris pada penyulang tersebut
seperti isolator. Namun dengan inpeksi juga belum cukup jika keadaan aksesoris
saat dilakukan inspeksi visual tidak ada kerusakan atau hanya adanya flek-flek
pada permukaan isolasi pada isolator sehingga kita harus mengetahui seberapa
tahanan isolasi dari isolator dan untuk tegangan kerja 20kV dan begitu pula untuk
kabel A3CS yang menggali stress. Untuk mengetahui tahanan isolasi pada isolator
dan kabel A3CS dilakukan pengukuran dengan megger test dengan tegangan uji
5000 V DC.
23
Tabel 1.2 Pengukuran Tahanan Isolasi
Dari data pengukuran yang didapat maka menurut tabel 3.2 untuk tahanan
isolasi dengan tegangan uji 5000 V dan tegangan sistem 20 KV minimal tahanan
isolasinya adalah 80 MOhm,. Untuk Isolator 1, saat pengukuran ke – 2 didapat
nilai isolasi yang buruk yakni sebesar 50 MOhm dan untuk isolator 2 didapat nilai
isolasi yang buruk pada pengukuran ke – 1 yakni sebesar 75 MOhm. Dari nilai
isolasi yang kurang ini menyebabkan gangguan hubung singkat seperti yang nyata
ditemukan adalah tembusnya tegangan pada jumper kabel A3CS yang membuat
traves terbakar (Gambar 3.8) dan menyebabkan tripnya penyulang Blahkiuh.
Sehingga perlu segera dilakukan penggantian agar penyulang Simpang Keramat
tidak trip lagi. Untuk isolator 3, karena pemakaian dan modelnya lama serta ada
flek-flek pada permukaannya maka dilakukan penggatian pula. Dilakukan
penggantian ini untuk mencegah tahanan isolasi isolator memburuk dikemudian
hari dan akan menyebabkan trip penyulang lagi.
24
Gambar 4.4 Penggantian Isolator
25
Gambar 4.6 Inspeksi pada Tranfomator distribusi di bagian bushing dengan
Thermovision
26
Gambar 4.8 Pohon yang dekat dengan SUTM
27
HASIL INSPEKSI SUPER ZOOM CD 02
KOORDINAT
N
PENYULANG EVIDENT/FOTO KETERANGAN
O
LATITUDE LONGITUDE
28
1 CD 02 5,09413119 97,1138841
2 CD 02 5,08815134 97,11229054
3 CD 02 5,08815134 97,11229054
4 CD 02 5,08815134 97,11229054
5 CD 02 5,08815134 97,11229054
6 CD 02 5,08808104 97,11230202
7 CD 02 5,08808104 97,11230202
29
8 CD 02 5,08808104 97,11230202
9 CD 02 5,04824083 97,07840111
10 CD 02 5,04824083 97,07840111
11 CD 02 5,03588441 97,06769796
12 CD 02 5,03588441 97,06769796
13 CD 02 5,04816971 97,07841505
14 CD 02 5,04816971 97,07841505
30
15 CD 02 5,04816971 97,07841505
16 CD 02 5,04816971 97,07841505
17 CD 02 5,04816971 97,07841505
18 CD 02 5,03588441 97,06769796
19 CD 02 5,03588441 97,06769796
97,0752322
20 CD 02 5,04594899
97,0752322
21 CD 02 5,04594899
31
22 CD 02 5,04594899 97,0752322
23 CD 02 5,08808104 97,4112302
24 CD 02 5,08808104 97,4112302
25 CD 02 5,08808104 97,4112302
26 CD 02 5,08808104 97,4112302
27 CD 02
5,02699515 97,04805053
HANG 24
PIN 1
ARRESTER 2
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan inspeksi penyulang yang mengalami trip maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Inspeksi penyulang dilakukan untuk mengetahui keadaan penyulang Simpang
Keramat yang mengalami trip baik dari penghantar, traves dan aksesoris
aksesoris seperti isolator dan arrester dengan pengamatan secara visual dan alat
untuk mengetahui bagaimana keadaan penyulang lebih jelas.
2. Berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan, ditemukan isolator yang
mengalami flek-flek dan isolator yang siripnya patah, yang setelah diukur nilai
33
tahanan isolasinya memiliki nilai tahanan isolasi yang buruk yakni kurang dari
nilai tahanan isolasi minimal sebesar 80 MOhm.
3. Dengan buruknya nilai isolasi dari peralatan-peralatan ini, maka penyebab dari
tripnya penyulang Simpang Keramat adalah adanya peralatanperalatan listrik
seperti penghantar dengan isolasi dan isolator yang memiliki nilai tahanan
isolasi yang kurang sehingga menyebabkan gangguan arus hubung singkat.
4. Dengan nilai isolasi yang kurang maka dilakukan kegiatan penggantian isolator
dan jumper kabel A3C pada titik-titik yang menjadi penyebab gangguan dan
penyulang Simpang Keramat beroperasi kembali dan tidak mengalami
gangguan dikemudian hari.
5. Untuk menanggulangi terjadinya gangguan yang sampai menyebabkan
penyulang trip maka dilakukan kegiatan inspeksi secara rutin pada penyulang-
penyulang untuk menjaga kehandalan penyaluran energi listrik ke pelanggan
baik itu inspeksi secara visual dan thermovision pada komponen-komponen
yang ada pada penyulang, jika ditemukan hal yang menimbulkan gangguan
maka akan dilakukan pemeliharaan, perbaikan ataupun penggantian komponen
untuk kehandalan penyaluran yang lebih baik
4.2 Saran
Setelah melakukan kerja praktek penulis mengajukan beberapa usulan
perbaikan yang telah dipertimbangkan oleh penulis sesuai dengan kondisi
yang terjadi pada system maintenance tersebut. Adapun usulan perbaikan dari
penulis yaitu:
1. Internal watuk pemeliharaan tidak boleh terlambat agar tidak terjadi
kerusakan yang lain.
2. Metode-metode perawatan yang telah diterapkan sebaiknya dijalankan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar mesin dapat terawat
dan awet.
3. Sebaiknya pengadaan persediaan material cadangan harus diperhatikan
agar tidak menunda jalannya waktu perbaikan dari pemeliharaan mesin
4. Dalam inspeksi seharusnya dilakukan secara lebih teliti saat terjadi trip
penyulang yang belum diketahui pasti penyebabnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ir. Wahyudi Sarimun N., MT., Buku Saku Pelayanan Teknik Ed.2, Bekasi
2011
[2] Daman Suswanto. (2009). Sistem Distribusi Tenaga Listrik. [Online].
Available:http://daman48.files.wordpress.com/2010/11/materi-5-
isolatorjaringan-distribusi.pdf
[3] Kelompok Pernbakuan Bidang Distribusi dan Kelompok Kerja Isolator
Distribusi, SPLN : 10 – 4 A Isolator Tonggak Pin untuk Saluran Udara
34
Tegangan Menengah 20 kV, Departemen Pertambangan & Energi
Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta : 1994
[4] Kelompok Pernbakuan Bidang Distribusi, SPLN : 10 – 4 C Isolator Pin untuk
Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV, Departemen Pertambangan &
Energi Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta : 1994
[5] PT. PLN (Persero), Buku 1 Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik, Jakarta Selatan: PT. PLN (Persero) : 2010 [6]
Widharma, I G Suputra, I N Sunaya, I M Sajayasa, IGP Arka, Effect of
Using Ground Wire to Lightning Surge Interference at 20 kV Medium
Voltage Distribution System Based on Genetics Algorithm, IRJEIS, IJCU
Publication USA, 2017
35
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : GAMBAR KEGIATAN PKL DI LAYANAN TEKNIK
PENGECEKAN PANEL
MEMATIKKAN TRANSFORMATOR
PROSES MENGGANTI LAMPU JALAN
38
PARAMETER KRITERIA PENILAIAN PKL
Lhokseumawe, 15 Oktober
2021
Pembimbing Industri
2. Inisiatif/Kreatif
45
Senin 30/09/202 08.00 16.00
1
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
47
AGENDA KEGIATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
Briefing dan Perkenalan
dengan karyawan
pengarahan oleh staff bagian
15/10/202 teknik dan K3
Senin
1 Pemindahan sumber arus
listrik konsumen
Pembersihan jaringan SUTM
dari ranting pohon
Briefing dan pengarahan
16/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Selasa
1 Menggantikan Konektor pada
tiang
Briefing dan pengarahan
17/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Rabu
1 Pengecekkan Panel provider
jaringan internet
Briefing dan pengarahan
pekerjaan yang akan dilakukan
18/10/202
Kamis Pengecekkan padamnya
1
instalasi listrik dirumah
konsumen
Briefing dan pengarahan
19/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Jumat
1 Pengecekkan Panel Phbtr yang
trouble akibat petir
Briefing dan pengarahan
pekerjaan yang akan dilakukan
22/10/202
Senin Memasukkan Kode pada kwh
1
meter konsumen yang
mengalami error
Briefing dan pengarahan
23/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Selasa
1 Mengganti Lampu jalan yang
Mati
Briefing dan pengarahan
24/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Rabu
1 Mengganti Konektor pada
tiang
Briefing dan pengarahan
25/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Kamis
1 Pengecekkan kabel SR yang
putus
Briefing dan pengarahan
26/10/202
Jum’at pekerjaan yang akan dilakukan
1
Pengecekkan Kwh konsumen
Briefing dan pengarahan
27/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Senin Survey penginputan tiang
1
Gardu Distribusi
Briefing dan pengarahan
28/10/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Selasa
1 Survey penginputan tiang
Gardu Distribusi
Briefing dan pengarahan
20/08/202 pekerjaan yang akan dilakukan
Kamis
0 Peng
Membersihkan pendingin
03/09/202 radiator mesin pembangkit
Kamis
0
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________
Pondes