Anda di halaman 1dari 74

KERJA MAGANG

RELIABILITY CENTER MAINTENANCE PADA ASET


POMPA CIRCULATING WATER PUMP DI PT. PLN
INDONESIA POWER PLTGU CILEGON POWER
GENERATION UNIT

DISUSUN OLEH:
SAMSUL ROHMAN
NIM : 202012070

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2023
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
PT. PLN INDONESIA POWER PLTGU CILEGON POWER
GENERATION UNIT

(6 Oktober 2023 – 31 Januari 2024)

RELIABILITY CENTER MAINTENANCE PADA ASET POMPA


CIRCULATING WATER PUMP DI PT. PLN INDONESIA POWER
PLTGU CILEGON PGU

Diajukan guna memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Magang


Program Studi Strata Satu Teknik Mesin

Disusun Oleh:
SAMSUL ROHMAN
NIM : 202012070

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
DI PT. PLN INDONESIA POWER PLTGU CILEGON PGU

(6 Oktober 2023 – 31 Januari 2024)

RELIABILITY CENTER MAINTENANCE PADA ASET


POMPA CIRCULATING WATER PUMP DI PT. PLN
INDONESIA POWER PLTGU CILEGON PGU

Disusun Oleh :
SAMSUL ROHMAN
NIM : 202012070

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


pada tanggal :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Magang

(Muhammad Ridwan, S.T., M.T.)


(David Firdaus) NIDN : 0325049103
NIDN :

Megetahui,
Kepala Program Studi
S1/Teknik Mesin

(Muhammad Ridwan S.T., M.T.)


NIDN : 0315049103
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhormat :

Bapak David Firdaus Selaku Pembimbing Lapangan


Bapak Ridwan Selaku Pembimbing Akademik

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga


laporan kerja magang ini dapat diselesaikan.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :


1. Bapak Bangun Wijayanto
2. Bapak Sayuti
3. Bapak David Firdaus
4. Bapak Achmad Faisal
5. Bapak Yondha Dwika Arferiandi
6. Bapak Mustakin
7. Bapak Jusuf Baharudin Prabowo
8. Bapak Jefry Anang Cahyadi
9. Bapak Pebrianto Ginting
10. Bapak Rizcky Rahadian Nugraha
11. Seluruh pegawai PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu

Yang telah mengijinkan untuk melaksanakan kerja magang di PT PLN


INDONESIA POWER.

Jakarta, 31 Januari 2023

SAMSUL ROHMAN
NIM : 202012070
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................

UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................III

DAFTAR TABEL.......................................................................................IV

DAFTAR GAMBAR............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................

1.2 Ruang Lingkup...................................................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................................

1.4 Rencana Waktu dan Penjadwalan Kerja Magang...............................................

1.5 Sistematika Penulisan.........................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.....................................................

2.1 Profil PT. Indonesia Power.................................................................................

2.1.1 Visi dan Misi Serta Budaya PT. Indonesia Power......................................

2.1.2 Sejarah Umum PT. Indonesia Power..........................................................

2.1.3 Ruang Lingkup Kinerja Perusahaan.........................................................

2.2.4 Tata Kelola Perusahaan.............................................................................

2.2.4.1 Sistem Manajemen Mutu........................................................................

2.2.4.2 Sumber Daya Manusia.........................................................................

2.2.4.3 Proses Produksi Listrik PLTGU PT Indonesia Power

Cilegon PGU.......................................................................14

2.2.4.4 Struktur Organisasi PT Indonesia Power Cilegon PGU.........................


BAB III TINJAUAN PROSES MAGANG..........................................................

3.1 Rencana Kegiatan................................................................................

3.1.1 Rencana Kegiatan Magang...........................................................

3.1.2 Penempatan Magang....................................................................

3.1.3 Prosedur Kerja…………………………………………………..20

3.1.4 Log Book Kegiatan…………………………………...………...21

3.1.5 Kendala dan Solusi……………………………………………..22

BAB IV KONSEP TEORI DAN PENERAPAN..................................................

4.1 Konsep Teori........................................................................................

4.1.1 Pengenalan Umum PLTGU...........................................................

4.1.2 Komponen Utama PLTGU............................................................

4.1.3 Circulating Water Pump................................................................


DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Rencana Pelaksanaan Magang...............................................14


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Logo PT PLN Indonesia Power……………………………….1


Gambar 2. 2 Open Cycle PLTGU…………………………………………….2
Gambar 3. 3 Combined Cycle PLTGU……………………………………….3
Gambar 4. 4 Struktur Organisasi PT. PLN Indonesia Power………………4
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam menghadapi tantangan operasional dan pemeliharaan
aset, PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU telah mengadopsi
pendekatan inovatif dalam bentuk Reliability Centered Maintenance
(RCM) untuk memastikan keandalan dan kinerja optimal dari aset kritis,
terutama pada pompa circulating water pump. Sebagai salah satu
pembangkit listrik yang strategis di Indonesia, PLTGU Cilegon PGU
memiliki peran sentral dalam menyediakan pasokan listrik yang
konsisten dan andal bagi masyarakat. Pompa circulating water pump
menjadi komponen krusial dalam operasional pembangkit listrik,
bertanggung jawab atas sirkulasi air yang mendukung proses
pendinginan sistem. Dengan menempatkan RCM sebagai landasan
strategis, PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU berupaya
meningkatkan efisiensi, keandalan, dan masa pakai aset tersebut.
Pentingnya pompa dalam mengoptimalkan suhu sistem pembangkit
listrik tidak hanya menuntut perhatian khusus terhadap pemeliharaan
rutin, tetapi juga strategi yang lebih terukur dan terarah.

Sebagai langkah awal, pemahaman mendalam tentang pompa


circulating water pump dan lingkungan operasionalnya menjadi kunci
utama. PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU telah
melakukan analisis menyeluruh terhadap spesifikasi teknis, karakteristik
operasional, dan riwayat kinerja pompa. Data historis mengenai
kegagalan yang pernah terjadi, durasi operasional, dan kondisi
lingkungan menjadi dasar untuk mengidentifikasi pola kegagalan
potensial. Dengan demikian, RCM dapat diterapkan secara lebih
presisi, meminimalkan risiko kegagalan yang dapat menyebabkan
gangguan produksi. Penerapan RCM juga melibatkan identifikasi fungsi
kritis dari pompa circulating water pump. Dengan memahami peran dan
dampaknya terhadap operasional keseluruhan, PT. PLN Indonesia
Power PLTGU Cilegon PGU dapat menetapkan prioritas pemeliharaan
dan alokasi sumber daya dengan lebih cerdas. Langkah ini membantu
dalam menghindari pendekatan pemeliharaan satu ukuran untuk semua
komponen, melainkan menyesuaikan strategi pemeliharaan sesuai
dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing aset.

Salah satu aspek penting dari RCM adalah penekanan pada


pengelolaan resiko. PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU
telah secara aktif mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan
kegagalan pompa, baik dari segi keamanan operasional maupun
dampak finansial. Dengan memahami risiko-risiko ini, langkah-langkah
preventif dan reaktif dapat dirancang dengan lebih cermat. Selain itu,
perencanaan mitigasi risiko menjadi fokus utama dalam menjaga
keberlanjutan operasional PLTGU Cilegon PGU. Adopsi RCM juga
mencakup pemantauan kondisi secara terus-menerus terhadap pompa
circulating water pump. Penggunaan sensor dan teknologi pemantauan
terkini memungkinkan PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU
untuk mendapatkan data real-time mengenai kinerja pompa. Hal ini
memungkinkan deteksi dini terhadap anomali atau tanda-tanda potensial
kegagalan, memungkinkan tindakan preventif sebelum kegagalan
tersebut benar-benar terjadi. Pemantauan kondisi juga memungkinkan
perencanaan pemeliharaan yang lebih tepat waktu dan efisien,
mengurangi downtime dan meningkatkan ketersediaan sistem secara
keseluruhan.

Dalam konteks pemeliharaan proaktif, PT. PLN Indonesia Power


PLTGU Cilegon PGU telah mengintegrasikan konsep predictive
maintenance dalam kerangka RCM. Analisis data yang canggih dan
algoritma prediktif digunakan untuk memprediksi potensi kegagalan
pompa berdasarkan pola kinerja historis dan parameter operasional
saat ini. Dengan mengadopsi pendekatan ini, PLTGU Cilegon PGU
dapat mengoptimalkan jadwal pemeliharaan, menggantikan komponen
yang mendekati akhir umur pakainya sebelum terjadi kegagalan yang
merugikan. Tidak hanya terfokus pada aspek teknis, RCM di PLTGU
Cilegon PGU juga mengintegrasikan faktor manusia dalam strategi
pemeliharaan. Pelatihan reguler bagi personel yang terlibat dalam
pemeliharaan, pemantauan, dan operasi pompa circulating water pump
menjadi prioritas. Kesadaran akan praktik-praktik aman dan
pengetahuan mendalam tentang operasi pompa membantu dalam
mencegah kegagalan yang disebabkan oleh faktor manusia. Penerapan
RCM juga melibatkan kolaborasi erat antara berbagai departemen di
PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU. Tim pemeliharaan,
teknik, dan operasional bekerja bersama-sama untuk mengintegrasikan
strategi RCM ke dalam kegiatan sehari-hari. Keterlibatan lintas
departemen memastikan pemahaman yang holistik terhadap kebutuhan
pemeliharaan dan memungkinkan solusi terbaik untuk diidentifikasi dan
diimplementasikan.

Selain itu, RCM juga memberikan dorongan signifikan terhadap


pengelolaan biaya pemeliharaan di PLTGU Cilegon PGU. Dengan
pendekatan yang lebih terencana dan terukur, perusahaan dapat
mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Biaya pemeliharaan
yang dapat diprediksi dan diantisipasi membantu dalam perencanaan
anggaran jangka panjang, meminimalkan ketidakpastian, dan
mendukung keberlanjutan operasional. Penerapan RCM pada aset
pompa circulating water pump di PT. PLN Indonesia Power PLTGU
Cilegon PGU bukan hanya sekadar strategi pemeliharaan, tetapi juga
merupakan investasi jangka panjang dalam keberlanjutan dan daya
saing perusahaan. Dengan fokus pada keandalan, efisiensi, dan
pengelolaan risiko, PT. PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon PGU
membuktikan komitmennya untuk menjaga kinerja optimal dalam
menyediakan pasokan listrik yang vital bagi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.

1.2 Ruang Lingkup


Pada penulisan dan pembahasan laporan kerja magang itu cukup luas.
Maka dari itu dalam laporan internship ini penulis ingin membatasi
permasalahan yang akan dibahas agar pembahasan tidak terlalu jauh atau
luas. Berikut ruang lingkup pembahasan pada laporan internship ini :

1. Kerja magang dilaksanakan di PT. PLN Indonesia Power Cilegon Power


Generation Unit
2.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan pada Enjiniring PT PLN
Indonesia Power Cilegon PGU terdapat beberapa tujuan dan manfaat bagi
mahasiswa maupun perusahaan sebagai berikut:
Tujuan:
1. Memenuhi persyaratan mata kuliah jenjang Strata Satu (S1) jurusan T
eknik Mesin di Institut Teknologi – PLN Jakarta yaitu dengan menyele
saikan mata kuliah magang.
2. Dapat Mengetahui pelaksanaan Reliability Center Maintenance Pada
Aset Pompa Circulating Water Pump di PT. PLN Indonesia Power
PLTGU Cilegon Power Generation Unit

Manfaat:
1. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja di perusahaan.
2. Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat pada
bangku kuliah dipemeliharaan
3. Melatih mahasiswa untuk disiplin, bertanggung jawab serta berpikir se
cara Kritis dan kreatif.
4. Menambah wawasan tentang dunia kerja.

1.4 Rencana Waktu dan Penjadwalan Kerja Magang


Pelaksanaan kerja magang ditempatkan pada Enjiniring PLTGU PT. PLN
Indonesia Power Cilegon yang berlokasi di . Pelaksanaan kerja magang
dilakukan selama enam bulan pada tanggal 6 Oktober 2023 – 31 Januari 2024
yang dilaksanakan setiap hari dari hari senin hingga jumat pada pukul 07.00 –
16.00 WIB.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan laporan kerja magang ini akan diuraikan menj
adi lima bab yang disusun secara singkat. Adapun uraian penulisan adalah seb
agai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan tentang latar belakang masalah, penjelasan
ruang lingkup kerja magang, mengemukakan tujuan yang ingin dicapai,
rencana waktu dan penjadwalan kerja magang, serta memaparkan sistemat
ika penulisan.
2. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, seperti
sejarah perusahaan, logo Perusahaan, visi dan misi perusahaan , bidang
usaha perusahaan, dan struktural organisasi serta tugasnya. Hal ini
sebagai bentuk pengenalan tempat magang penyusun dan menjadi
pendukung dalam penyusunan laporan kerja magang.
3. BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Bab ini menjelaskan tentang lokasi dan waktu magang, deskripsi
divisi, dan juga mendeskripsikan pekerjaan.
4. BAB IV KONSEP TEORI DAN PENERAPAN
Bab ini menjelaskan tentang kegiatan selama magang, studi
permasalahan dan solusi dari permasalahan tersebut. inti dari pembahasan
yaiuu hal-hal yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja magang sesuai
dengan topic permasalahan yang ditemukan selama magang.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan, saran, bagian penutup (berisi daftar
Pustaka dan lampiran) dari laporan kerja magang yang telah disusun oleh p
enulis.
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT MAGANG

2.1 Profil PT. PLN Indonesia Power

Gambar 1 Logo PT PLN Indonesia Power

Makna bentuk dan warna logo PT Indonesia Power


merupakan cerminan identitas dan lingkup usaha yang
dimilikinya.
Adapun makna bentuk logo diatas adalah :
1. Nama yang kuat, kata INDONESIA dan POWER
ditampilkan dengan menggunakan jenis huruf ya
ng tegas dan kuat ( futura book regular dan futur
a bold ).
2. Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf ”O” mela
mbangkan ”Tenaga Listrik” yang merupakan ling
kup usaha utama.
3. Red Dot (bulatan merah) di ujung ilatan petir mer
upakan simbol perusahaan yang telah digunaka
n saat bernama PT PLN PJB Ι. Titik ini merupak
an simbol yang digunakan di sebagian besar mat
eri komunikasi perusahaan, dengan simbol yang
kecil ini, diharapkan identitas perusahaan dapat
langsung terwakili.
Makna warna logo diatas :
1. MERAH
Diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan identitas
yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk
memproduksi teaga listrik, guna dimanfaatkan di indonesia dan
juga di luar negeri.
2. BIRU
Diaplikasikan pada kata POWER, pada dasarnya warna biru
menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi
pada kata POWER, makna warna ini menunjukkan produk
tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri-ciri
berteknologi tinggi, efisien, aman dan ramah lingkungan.
2.1.1 Visi dan Misi Serta Budaya PT. PLN Indonesia Power
PT. Indonesia Power menetapkan visi sebagai pedoman dalam
arah pengembangan, posisi bisnis yang akan di capai dan bagaimana
harapan-harapan yang akan dating diraih.
a) Visi PT. PLN Indonesia Power
Menjadi perusahaan energi terpercaya yang tumbuh berkelanjutan.

b) Misi PT. PLN Indonesia Power


Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan
jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
c) Budaya PT. Indonesia Power

Dalam rangka mewujudkan visi perusahaan dan target


rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) maka PT. PLN
Indonesia Power maka dirumuskan suatu budaya perusahaan
yang disebut “Indonesia Power Way” yang didasari dengan The
Way We Think-IP Aksi dan diwujudkan dalam pekerjaan sehari-
hari
Empat nilai perusahaan yang kemudian disingkat menjadi IP-AKSI
adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Sikap 1moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan
yang terbaik kepada perusahaan.
2. Profesional
Menguasai pengetahuan, ketrampilan dan kode etik sesuai
bidang pekerjanya.
3. Proaktif
Insan IP senantiasa peduli dan cepat tanggap melakukan
peningkatan kinerja untuk mendapatkan kepercayaan
stakeholder.
4. Sinergi
Insan IP senantiasa membangun hubungan kerja sama
yang produktif atas dasar saling percaya untuk
menghasilkan karya unggul.

2.1.2 Sejarah Umum PT. PLN Indonesia Power


 Sejarah PT. PLN Indonesia Power
Pada awal tahun 1990-an, pemerintah Indonesia
mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor
ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali
dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No.37 Tahun 1992
tentang pemanfaatan sumber dana swasta melaui pembangkit-
pembangkit listrik swasta. Kemudian pada akhir tahun 1993,
Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) menerbitkan
kerangka dasar kebijakan (Sasaran & Kebijakan Pengembang
Sub Sektor Ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka
panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.
statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian,
tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1995, PT. PLN (Persero)
membentuk dua anak perusahaan yang tujuannya untuk
memisahkan misi sosial dan komersil yang diemban oleh Badan
Usaha Milik Negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan
tersebut adalah PT. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I,
atau yang lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak
perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersil
pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain
yang terkait.
Pada tanggal 3 Oktober 2000, bertepatan dengan ulang
tahunnya yang kelima, Manajemen Perusahaan secara resmi
mengumumkan perubahan nama PLN PJB I menjadi PT.
Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk
menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis
ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi
perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang
pembangkitan yang baru didirikan pada pertengahan 1990-an,
PT. Indonesia Power mewarisi sejumlah asset berupa
pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-
pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis
komputer dengan menggunakan beragam energy primer
seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya. Namun
demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut, ada pula
pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan,
PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang
dibangun pada 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi.
 Sejarah PLTGU Cilegon PGU
Sejak berdiri pada tahun 2004, PT. PLN (Persero)
Pembangkitan PLTGU Cilegon PGU telah menjadi salah satu
unit bisnis PT PLN (Persero) yang cukup diperhitungkan
dalam usaha kelistrikan pada Sistem Jawa Bali. Beroperasi
dengan satu blok Pembangkit, PLTGU Cilegon PGU yang
memiliki kapasitas produksi 1 x 740 MW, sedikitnya berkontribusi
sebesar 4% dalam penyediaan energi listrik Sistem Jawa Bali.
Pembangunan PLTGU Cilegon PGU dibiayai dari pinjaman
Kredit Ekspor Pemerintah Jepang melalui JBIC dan dari dana
APLN dengan total nilai asset ekuivalen proyek sebesar Rp. 3,2
triliun. PLTGU Cilegon memiliki satu blok PLTGU, terdiri dari dua
unit Turbin Gas dan satu unit Turbin Uap.
PLTGU Cilegon PGU menggunakan bahan bakar gas yang
dipasok dari Lapangan gas PSC-SES CNOOC di lepas pantai
utara Banten melalui pipa gas bawah laut sepanjang ± 60 km.
Jumlah pasokan gas sebesar 80 BBTU per hari, dengan tekanan

pasokan ± 42 kg/cm2. Setelah selesainya konstruksi,


pengetesan dan pengujian, 2 (dua) unit Turbin Gas
beroperasi secara komersial pada bulan Mei 2006 dan pada
September 2007 PLTGU Cilegon dapat beroperasi combined
cycle secara penuh dengan konfigurasi 2 Turbin Gas, 2 HRSG
dan 1 Steam Turbine (2-2-1) pada beban 470 MW.
Pada Desember 2009, dengan adanya tambahan pasokan
gas dari PT PGN sebesar 30 BBTU per hari, maka saat ini total
pasokan gas sebesar ± 110 BBTU per hari dengan total beban ±
740 MW.
PLTGU Cilegon PGU merupakan pembangkit yang dibangun
untuk membantu pasokan listrik di Sistem Jawa-Bali dan
khususnya di Provinsi Banten yang saat itu memerlukan
banyak tambahan pasokan
tenaga listrik. Didirikannya PLTGU Cilegon PGU sekaligus
dapat mendorong investasi di daerah Industri Banten.
Dalam sistem ketenagalistrikan Jawa Bali, PLTGU Cilegon
PGU memiliki peranan sebagai berikut:
a. Memberikan tambahan daya untuk Jawa bagian barat d
ari sistem Jawa Bali
b. Mengantisipasi shortage daya dari Jawa bagian timur k
arena keterbatasan kapasitas jaringan
c. Kebijakan atas penggunaan bahan bakar minyak menj
adi bahan bakar gas
d. Mengisi kekurangan daya ±200 MW untuk kawasan industri
PT. Krakatu Steel yang dipasok dari Gardu Induk Cilegon Baru
e. Mendukung pengembangan daerah industri Jawa bagian barat

PLTGU Cilegon merupakan pembangkit dengan tingkat


keandalan yang tinggi dan efisien serta ramah lingkungan,
karena mesin yang digunakan dikategorikan berteknologi tinggi
dan berkualitas.
Tahun 2011 PLTGU Cilegon bergabung ke dalam PT PLN
(Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali (UPJB) sesuai
keputusan nomor: 1067.K/DIR/2011 menjadi asset manager
sekaligus asset operator. Sejak tanggal 1 Januari 2016, PLTGU
Cilegon dikelola oleh anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu
PT. Indonesia Power berdasarkan surat dari Direktur Utama PT
PLN (Persero) Nomor 0186/SDM.01.03/DIR/2015 tanggal 28
Desember 2015 perihal Penugasan sebagai Asset Manager dan
Asset Operator ke PT Indonesia Power. Saat ini sebutan resmi
PLTGU Cilegon PGU adalah PT. PLN Indonesia Power Cilegon
PGU.
2.1.3 Ruang Lingkup Kinerja Perusahaan
Kegiatan ini meliputi pemantauan pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) pada tahap operasional triwulan III Tahun
2018. PLTGU Cilegon yang menempati lahan seluas 17 ha ini
memproduksi listrik dengan kapasitas terpasang 1 x 740 MW. Energi
listrik yang dihasilkan ditransmisikan dan didistribusikan melalui
sistem jaringan 150 kV Jawa-Madura-Bali.
RKL & RPL merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
penyusunan studi ANDAL. Berdasarkan pada laporan Analisa
Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) pembangunan PLTGU Cilegon,
telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan dan evaluasinya,
sehingga dapat teridentifikasi seluruh kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak besar dan penting baik positif maupun negatif
terhadap komponen fisika kimia, biologi, sosial ekonomi, budaya dan
kesehatan masyarakat. Dengan demikian, maka ruang lingkup
kegiatan pelaksanaan RKL & RPL PLTGU Cilegon adalah
menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak
negatif besar dan penting.
Pada tahap operasi, komponen lingkungan yang berpotensi
dampak besar dan penting adalah komponen udara, kebisingan, air
laut dan biota perairan, dan sosial ekonomi yang berhubungan
dengan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, kegiatan
pemantauan pelaksanaan RKL & RPL pada tahap operasi akan fokus
pada pemantauan dampak lingkungan tersebut.
2.1.4 Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan dan evaluasi terhadap pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup selama Triwulan III Tahun 2018 yang
merupakan tindakan tindak lanjut terhadap pengelolaan dan
pemantauan periode sebelumnya yaitu Triwulan II Tahun 2018 tetap
mengacu kepada Dokumen Izin Lingkungan yang telah disetujui oleh
Gubernur Provinsi Banten No. 660/218-BPDL/IV/2004 pada tanggal
22 April 2004 serta Izin Lingkungan PLTGU Cilegon berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Provinsi Banten No. 570/12/ILH.BKPMPT/V/2016.
Teknik dan metodologi pengelolaan dan pemantauan yang digunakan
dalam pelaksanaan Izin Lingkungan dilakukan sesuai dengan teknik
dan metodologi standar atau yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Lokasi pengambilan sampel untuk kualitas
udara ambien, gas emisi, tingkat kebisingan, air laut, air sumur
penduduk, air sungai, air limbah hasil pengolahan (waste water
treatment), aspek sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan
masyarakat disesuaikan dengan dokumen ANDAL, RKL dan RPL.
Demikian juga sampling air limbah brine blowdown sumber
desalination plant, oil trap/oil catcher dan condenser outlet
ditambahkan sebagai pengukuran kualitatif atas tambahan dampak
penting yang kemungkinan timbul dari operasionalisasi PLTGU
Cilegon. Secara sistematis kegiatan pelaksanaan Izin Lingkungan
pada Triwulan III Tahun 2018 ini melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) beberapa
parameter lingkungan yang sudah dilakukan pada periode-
periode sebelumnya, seperti air laut, biota laut, air sungai, air
tanah/sumur, air limbah sumber WWTP, air limbah sumber
desalinasi, air limbah sumber condenser outlet (bahang), oil
trap/oil catcher, udara ambien, emisi gas, kebisingan dan aspek
sosial, aspek ekonomi, dan kesehatan masyarakat sekitar
lokasi kegiatan. Sampel fisik yang sudah diambil ini kemudian
dilakukan
pengujian di laboratorium yang terakreditasi yaitu laboratorium
PT Sribangun Buminitiya dan PT Sucofindo (Persero). 2.
Melakukan analisa hasil uji laboratorium dan melihat
kecenderungannya dibandingkan dengan pemantauan pada
periode sebelumnya.
3. Penyusunan laporan pelaksanaan Izin Lingkungan berdasarkan
pengamatan lapangan yang didukung hasil analisa.
4. Penyampaian laporan tersebut ditujukan kepada instansi terkait
atau membidangi bagian lingkungan hidup yaitu:
a. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang
b. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten
c. Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KL
HK) Bagian Pengendalian Pencemaran Sumber Pertambang
an Energi dan Migas
d. PPE Regional Jawa
e. Kantor Pusat PT PLN (Persero)
f. Kantor PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Barat
g. Kantor Pusat PT Indonesia Power
h. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

5. Dalam pelaksanaan Izin Lingkungan, titik-titik pengambilan cont


oh (sampling) disesuaikan dengan titik koordinat pada saat Izin
Lingkungan diimplementasikan pertama kali dan juga sesuai de
ngan titik-titik pada pemantauan periode-periode sebelumnya a
gar dapat diketahui apabila terjadi perubahan kualitas lingkunga
n hidup sebagai akibat dari hasil pengelolaan terhadap limbah-li
mbah yang dikeluarkan selama ini.
2.1.5 Sistem Manajemen Mutu
PT. Indonesia Power UJP PLTGU Cilegon adalah Obyek Vital
Nasional yang memproduksi tenaga listrik dengan daya terpasang 740
MW bertekad menjalankan utuh, kontinyu dan konsisten terhadap
semua persyaratan Stakeholder yang berkaitan dengan Aspek Mutu,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkunagan dan Pengamanan.
Untuk itu Menajemen menetapkan kebijakan sebagai bukti komitmen
untuk diimplementasikan secara menyeluruh guna meminimalisir
sasaran sebagai berikut :
1. Mempertahankan Zero Accident
2. Meningkatkan Indeks Kepuasan Pelanggan
3. Memenuhi Persyaratan Baku Mutu Lingkungan
4. Memastikan Terjaminnya Pengamanan Aset Perusahaan

Untuk mencapai 4 (empat) sasaran organisasi tersebut maka


Manajemen dan seluruh karyawan bersungguh-sungguh untuk
melakukan kerangka kerja sebagai berikut :
1. Memenuhi peraturan perundang-undangan mengenai Keselam
atan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Pengamanan dan yan
g berkaitan dengan persyaratan pelanggan serta Standar yang
berlaku (Nasional dan Internasional) serta berkaitan dengan pro
ses bisnis perusahaan.
2. Menetapkan dan Melaksanakan secara konsisten Sistem Manaj
emen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan da
n Pengamanan.
3. Melakukan usaha untuk mencegah kecelakaan kerja dan penya
kit akibat kerja secara berkelanjutan.
4. Memenuhi kepuasan pelanggan dengan mempertahankan sert
a meningkatkan faktor kesiapan keandalan unit pembangkit.
5. Menjamin pengamanan asset fisik, rantai pasokan produksi
6. Menjadikan 5S sebagai budaya kerja demi tercapainya perusah
aan kelas dunia yang kembang unggul dan terpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani.
7. Mencegah pencemaran terhadap air, tanah dan udara mendoro
ng adanya sistem pengolahan limbah yang efektif dengan meng
utamakan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah pdat no
B3 (sampah) serta pengurangan dan pemanfaatan limbah baha
n berbahaya dan beracun (B3). Mengurangi pemakaian Freon u
ntuk mengurangi pencemaran udara dan melaksanakan progra
m penghijauan guna menurunkan emisi gas dan rumah kaca. M
endorong penggunaan transportasi yang efisien pada semua ke
giatan serta melakukan uji emisi kendaraan secara berkala, me
ngembangkan konservasi sumber daya alam melalui efisiensi e
nergi secara efektif dalam konsumsi energi listrik, melakukan ko
nservasi air, mengoptimalkan penggunaan air laut untuk sirkula
si air pendingin. Mendorong program kepedulian dan pengemb
angan masyarakat sekitar (Comdev/CSR) dan program perlin
dungan keanekaragaman hayati dengan target tahunan:
a) Efisiensi energi sebesar 2500000 GJ
b) Pengurangan pencemar udara, GRK sebanyak 300.000 t
on CO2 eq. Konvensional sebanyak 10.000 ton (Sox, NOx
dan Particular)
c) Pengurangan limbah B3 sebanyak 25%
d) Pemanfaatan limbah padat No B3 sebanyak 15 ton
e) Konservasi air sebanyak 20360 m³, efisiensi air sebanyak
25360 m³ dan penurunan beban pencemar air sebanyak 0,
2 ton polutan
f) Penurunan beban air limbah sebanyak
g) Indeks konservasi keanekaragaman hayat
8. Melakukan prinsip-prinsip manajemen risiko untuk mengurangi
risiko bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyak
it akibat kerja serta hal yang dapat mengganggu produksi kerja.
9. Memelihara dan mengkomunikasikan kebijakan integrasi ini kep
ada seluruh karyawan dan stakeholder.
10. Memelihara dan mendokumentasikan dokumen-dokumen terkai
t Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Lingkungan dan Pengamanan.
11. Mengkomunikasikan kebijakan ini kepada seluruh Kontraktor/S
upplier atau mitra kerja untuk dapat mengikuti kebijakan ini sert
a mengkomunikasikan kepada masyarakat setempat.
12. Melakukan evaluasi terhadap kinerja sistem integrasi tanpa me
ngesampingkan inovasi sehingga tercipta perbaikan berkelanju
tan tetap terjaga di lingkungan perusahaan.
Kebijakan ini akan ditinjau secara berkala, sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada peraturan perundang-undangan,
teknologi, proses dan lainnya untuk disempurnakan. Kebijakan
ini adalah turunan dan merupakan satu kesatuan dengan
kebijakan korporat. Kebijakan ini berlaku ketika ditetapkan
dan menjadi tanggung jawab dan karyawan serta pihak
eksternal terkai
2.1.6 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di UJP PLTGU Cilegon berjumlah:


 General Manager UJP PLTGU CIlegon
 Manajer Operasi
- Supervisor Senior Perencanaan dan Pengendalian Operasi dan Niaga
- Supervisor Senior Operasi
- Supervisor Senior Kimia Energi Primer dan Material Operasi
- Supervisor Senior K3 dan Lingkungan
 Manajer Pemeliharaan
- Supervisor Senior Perencanaan,Penegendalian
Pemeliharaan dan Inventory
- Supervisor Senior Pemeliharaan Mesin
- Supervisor Senior Pemeliharaan Listrik, Kontrol dan Instrumen
 Manajer Enjiniring
- Supervisor Senior Reliability dan System Owner
- Supervisor Senior Efisiensi, Kinerja dan Sistem Informasi
- Ahli Madya Enjiniring Mesin
- Ahli Madya Enjiniring Listrik
- Ahli Madya Enjiniring Kontrol dan Instrumen
- Ahli Madya Enjiniring K3, Kimia dan Lingkungan
- Ahli Madya Pengendalian Kontrak
- Ahli Madya Pengendalian Resiko
 Manajer Administrasi
- Supervisor Senior Umum
- Supervisor Senior Keuangan
- Supervisor Senior Pengadaan Barang dan Jasa
 Ahli Tata Kelola Pembangkit
2.2 Proses Produksi Listrik PLTGU PT PLN Indonesia Power Cilegon
PGU
A. Open Cycle

Gambar 2 Open Cycle PLTGU


Open cycle merupakan proses produksi listrik pada PLTGU
dimana gas buangan dari turbin gas langsung dibuang ke udara
melalui cerobong exhaust. Suhu gas buangan di cerobong
o
exhaust ini mencapai 610 C. Proses seperti ini pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dapat disebut
sebagai proses Pembangkitan/Produksi Listrik Turbin Gas
(PLTG) yaitu suatu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan
oleh putaran turbin gas.
Mula-mula sebagai pemutar awal saat turbin belum
menghasilkan tenaga, motor cranking mulai berputar dengan
menggunakan energi listrik yang diambil dari jaringan listrik 150
KV atau 500 KV Jawa – Bali. Motor cranking ini berfungsi
memutar compressor sebagai penghisap udara luar, dengan
terlebih dahulu melalui air filter. Udara luar ini akan diubah
menjadi udara atomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan
sebagian besar sebagai pendingin turbin.
Disisi lain bahan bakar gas alam atau CNG (Compress
Natural Gas) dialirkan dari tempat penyimpanan gas ke dalam
ruang bakar atau combustion chamber, jumlah bahan bakar
yang masuk kedalam ruang
bakar diatur oleh GCV (Gas Control Valve). Pada saat bahan
bakar gas dan udara filter yang berasal dari compressor
bercampur dalam combustion chamber, maka bersamaan
dengan itu busi (spark plug) mulai memercikkan api sehingga
menyulut pembakaran.
Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran inilah
yang akan digunakan sebagai penggerak atau pemutar turbin
gas. Sehingga listrik dapat dihasilkan setelah terlebih dahulu
diolah oleh GTG. Daya yang dihasilkan mencapai 238,500 MW
untuk tiap Turbin Gas generator.
Pada PLTGU memiliki dua unit dengan masing-masing unit
terdiri dari 1 buah Turbin Gas generator. Karena tegangan yang
dihasilkan dari generator masih rendah maka pada tahap
selanjutnya tegangan ini akan disalurkan ke trafo utama untuk
dinaikkan menjadi 150 KV. Jadi pada proses open cycle maka
gas buangan dari turbin gas akan langsung dibuang melalui
cerobong exhaust.

B. Closed Cycle / Combined Cycle

Gambar 3 Combined Cycle PLTGU


Jika pada kondisi open cycle gas buang dari turbin gas
langsung dibuang melalui cerobong exhaust, maka pada proses
combined cycle/closed cycle, gas buang dari tubin gas akan
dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memanaskan air yang
berada di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kemudian
uap yang dihasilkan dari HRSG (Heat Recovery Steam
Generator) tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap
agar dapat menghasilkan listrik setelah diolah terlebih dahulu
pada generator.
Prosesnya bermula sesaat setelah gas buang yang keluar
dari turbin gas terlebih dulu diatur oleh selector valve untuk
dimasukkan ke dalam boiler atau HRSG (Heat Recovery Steam
Generator) yang memiliki LP & HP drum. Uap yang dihasilkan
dipakai untuk memutar turbin uap agar menghasilkan tenaga
listrik pada generator . Uap bekas dari turbin tadi diembunkan
lagi di kondensor untuk dirubah fasanya menjadi liquid (cair) dan
kemudian ditampung kedalam Hot Well. Air yang berada didalam
Hot Well tersebut kemudian di pompa oleh condensate pump
menuju pipa LP Economizer.
Selanjutnya setelah air keluar dari pipa LP Economizer, air
dimasukkan lagi ke dalam Deaerator dan oleh Feed Water Pump
dipompa lagi ke dalam drum untuk kembali diuapkan. Inilah yang
disebut dengan combined cycle atau closed cycle. Jadi secara
singkat dapat dikatakan bahwa combined cycle/closed cycle
merupakan rangkaian open cycle ditambah dengan proses
pemanfaatan kembali gas buang dari proses open cycle untuk
menghasilkan uap sebagai penggerak turbin uap.
Jadi proses combined cycle/closed cycle inilah yang disebut
sebagai proses Pembangkitan/Produksi Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU). yaitu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh
putaran turbin gas dan turbin uap. Daya listrik yang dihasilkan
pada proses open cycle tentu lebih kecil dibandingkan dengan
daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi listrik combined
cycle/closed cycle.

Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan


kebutuhan listrik masyarakat. Misalnya hanya diinginkan open
cycle karena pasokan daya dari open cycle sudah memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat. Sehingga stack holder yang
membatasi antara cerobong gas dan HRSG dibuat close, dengan
demikian gas buang dialirkan ke udara melalui cerobong
exhaust. Dan apabila dengan open cycle kebutuhan listrik
masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah untuk
menerapkan combined cycle/closed cycle.
Secara garis besar untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU) pada PT. Indonesia Power Unit Jasa
Pembangkitan Cilegon dapat dibagi menjadi 2 proses yaitu :
1. Proses Pembangkitan atau Produksi Listrik Turbin Gas (PLTG)
2. Proses Pembangkitan atau Produksi Listrik Turbin Uap (PLTU)
2.3 Struktur Organisasi PT Indonesia Power PGU Cilegon

Pada unit-unit pembangkitan sistem organisasi yang dibentuk


mempunyai sifat desentralisasi kewenangan. Kebijakan ini diambil
untuk menyederhanakan organisasi sehingga perusahaan dapat
bergerak secara kreatif. Kantor pusat melakukan tugas-tugas yang
bersifat strategis untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan
datang, sedangkan unit-unit pembangkitan melakukan prioritas
efisiensi baik pada masalah teknis maupun finansial. Sebagai salah
satu dari unit pembangkit yang berada dibawah manajemen PT.
Indonesia Power, PT. Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan (UJP)
Cilegon menerapkan sistem keorganisasian yang bersifat
desentralisasi kewenangan. PT. Indonesia Power Unit Jasa
Pembangkitan (UJP) Cilegon yang bersifat managerial bukan sistem
staf, dimana perusahaan dipimpin oleh seorang General Manager.
Struktur organisasi PT. Indonesia Power UJP Cilegon dapat dilihat
pada gambar berikut ini :

Gambar 4 Bagian Struktur Organisasi PT. PLN Indonesia Power


Cilegon PGU
a. Senior Manajer
Tugas dari seorang General Manajer adalah memimpin dan
mengurus unit Pembangkitan sesuai dengan tujuan dan
lapangan usahanya, dengan berusaha meningkatkan kerja unit
pembangkitan dan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengevaluasi perkembangan unit pembangkitan dan lingk
ungan yang mempengaruhinya serta melaksanakan identif
ikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
2. Menyusun rencana strategi untuk mencapai tujuan sesuai
dengan lapangan usahanya, dengan memperhatikan strat
egi dan kebijaksanaan perusahaan dan memproses peng
esahan direksi.
3. Mengarahkan dan membina program-program operasi da
n pemeliharaan unit jasa pembangkitan
4. Menetapkan standar-standar prosedur pelaksanaan melip
uti operasi, pemeliharaan, logistik, anggaran keuangan da
n akuntansi dengan memperhatikan ketentuan yang lebih t
inggi.
b. Manajer Operasi
Tugas dari Manajer Operasi adalah Leader yang sudah
pengalaman untuk mengawasi atau mensupervisi seluruh bidang
pengelolaan pengoperasian di Unit Pembangkitan dengan
kegiatan utamanya antara lain
:
1. Penyusunan rencana kegiatan Pengoperasian
2. Pengembangan sistem dan prosedur pengoperasian
3. Pengkoordinir perlaksanaan operasi.
c. Manajer Pemeliharaan
Tugas dari Manajer Pemeliharaan adalah sebagai Leader
yang sudah pengalaman untuk mengawasi atau mensupervisi
seluruh bidang pemeliharaan mesin dan alat bantunya termauk
daftar kebutuhan suku cadang dan material peralatan kerja,
kebutuhan jasa, tenaga kerja serta penjadwalannya.
d. Manajer Enginiring
Tugas dari Manajer Enginiring adalah sebagai Leader yang
sudah pengalaman untuk mengawasi atau mensupervisi seluruh
bidang yang berkaitan dengan teknik dan tugas-tugas yang
berkaitan. Berikut adalah tanggunga jawab manajer enginiring :
1. Pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi, alat mesin,
bangunan dan lainnya.
2. Penghematan energi dalam menggunakan segala keperluan.
3. Menangani alat, mesin dan instalasi lainnya yang menggu
nakan listrik, gas dan air.
4. Mencegah instalasi, mesin, alat dan bangunan terhadap b
ahaya kebakaran dan segala situasi yang membahayakan.
e. Manajer Operasi dan Pemeliharaan
Fungsi dari bagian Operasi dan Pemeliharaan yaitu
mengelola perencanaan pemeliharaan mesin-mesin
pembangkit kecuali pemeliharaan periodik, mengelola
kegiatan pengoperasian pembangkit, mengelola
perencanaan inventory unit PLTGU, mengelola K3 sesuai
dengan standar dan kontrak kinerja yang diterapkan dengan
mengendalikan biaya, mutu dan waktu secara efektif dan
efisiensi.
f. Manajer Administrasi
Tugas dari Manajer Administrasi adalah sebagai Leader
yang sudah pengalaman untuk mengawasi atau mensupervisi
pengelola sumber daya manusia dan sistem informasi serta
mengkoordinasikan pengelola keuangan unit pembangkit
dengan kegiatan utama sebagai berikut:
1. Pengelolaan keuangan
2. Administrasi kepegawaian
3. Pengembangan dan pengadaan pegawai
4. Penyusunan anggaran unit pembangkit.
BAB III
TINJAUAN PROSES MAGANG

2.1 Rencana Kegiatan


3.1.1 Rencana Kegiatan Magang

Peserta kerja magang melaksanakan kegiatan magang sesuai dengan


jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Magang


Waktu Pelaksanaan
No Jenis Kegiatan
Oktober November Desember Januari

1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Pelaporan

A. Persiapan Magang

Mahasiswa diminta oleh kampus IT-PLN untuk memberikan data lokasi


penempatan magang yang diinginkan dan juga memberikan nilai ipk beserta
KRS yang akan diambil semester 7, selanjutnya mahasiswa diberikan
pembekalan perihal tentang kerjasama magang regular IT-PLN dengan pihak
PLN. Lalu PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU juga memberikan pembekalan
terkait safety induction, materi tentang perusahaan PLN , dan juga tentang Unit
Pembangkit yang ada di PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU.

B. Pelaksanaan Magang
Kerja Magang Dilaksanakan di PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU
dan ditempatkan di Enjiniring PLTGU Cilegon. Periode kerja magang dilakukan
selama 3 bulan pada tanggal 6 Oktober 2023 sampai dengan 31 Januari 2024.
Selama melaksanakan kegiatan kerja magang di Enjiniring PLTGU PT PLN
Indonesia Power Cilegon PGU, mahasiswa magang dibimbing dan diawasi
langsung oleh pembimbing lapangan atau mentor lapangan.selama Kegiatan
magang mahasiswa harus menaati peraturan atau tata tertib yang diterbitkan
oleh perusahaan yaitu sebagai berikut :
a) Kegiatan magang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jumat pad
a pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
b) Ketika memasuki area PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU wajib menggu
nakan alat pelindung diri seperti Wearpack, safety Shoes, earplug dan helm l
apangan serta mematuhi protokol Kesehatan
C. Pelaporan Magang
Penyusunan laporan magang diawali dengan mengajukan topik magang
kepada dosen pembimbing dan pembimbing lapangan selain mengajukan
mahasiswa juga dapat meminta saran perihal topik magang. Jika topik sudah
disetujui maka akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan magang sesuai
dengan pedoman penulisan laporan magang yang telah ditetapkan oleh Program
Studi S1 Teknik Mesin Institut Teknologi PLN

3.1.2 Lokasi Magang

Gambar 3.1 PLTGU PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU


Nama PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU
Instansi :
Alamat Instansi : Jl.Raya Bojonegara, Desa Margasari, Kec,
Margasari,Kec.Pulo Ampel, Kab.Serang, Banten 42454
Unit/ Enjiniring Reliability PLTGU Cilegon
Bagian :
Waktu : 6 Oktober 2023 – 31 Januari 2024 (Senin – jumat )
2.2 Pelaksanaan Kegiatan
3.2.1 Penempatan Magang
Selama proses magang berlangsung, mahasiswa ditempatkan pada
bagian Enjiniring PLTGU yang memiliki beberapa peraturan kerja bagi
mahasiswa magang yang sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan
oleh pihak PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU.
3.2.2 Prosedur Kerja
Prosedur kerja selama kegiatan Internship yang ada di PT PLN Indonesia
Power Cilegon PGU sebagai Berikut :
a. Mematuhi semua peraturan yang berlaku PT. PLN Indonesia Power Cilegon
PGU
b. Berpakaian sopan dan rapih,
c. Memakai pakaian kerja lapangan (wearpack),
d. Tidak menggunakan atau memakai sendal saat bekerja / harus memakai
sepatu safety,
e. Memakai tanda pengenal yang telah disediakan oleh PT PLN Indonesia
Power Cilegon PGU
f. Dilarang merokok, memakai narkoba, minuman keras, dan membawa
senjata tajam di area instalasi PT PLN Indonesia Power Cilegon PGU
g. Wajib memakai peralatan keselamatan kerja dan apabila terjadi kecelakaan
yang disebabkan kelalaian mahasiswa magang, tidak menjadi tanggung
jawab PT PLN Indonesia Power

3.2.3 Log Book kegiatan


Nama Mahasiswa : SAMSUL ROHMAN
NIM : 2020-12-070
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Jenjang : Sarjana
Fakultas : Fakultas Teknologi Dan Bisnis Energi
Pembimbing Magang Program Studi : Muhammad Ridwan, S.T., M.T.

Tabel 3.2. Log Book Kegiatan Magang

No. Tanggal Kegiatan Bukti Dokumen

Jumat, 6  K3 Induction
1 Oktober  Briefing Awal dan
Penyerahan syarat magang
2023
Senin, 9  Briefing awal
2 Oktober  Pengenalan Inlet air filter
pada gas turbin uap pltgu
2023 cilegon
 Kunjungan ke CCR (Central
control room)

Selasa,10  Ikut meeting CBM


3 Oktober
2023
Rabu, 11  Briefing awal
4 Oktober  Kunjungan ke ruangan PLC
 Kunjungan ke sea water
2023 feed pump
Kamis, 12 - Pengenalan gland steam
5 condenser
Oktober
- Pengenalan daerator
2023 - Pengenalan Hp turbin
Jumat, 13 - Kelanjutan hari kemarin
6 - Pengenalan steam turbin
Oktober
- Pengenalan boiler seat
2023 pump
- Pengenalan ip steam drum
Senin,16 - Pengenalan Lp steam drum
- Pengenalan Hp drum
7 Oktober
- Pengenalan HRSG
2023

Selasa, 17 - Mengikuti Rapat CBM


8 (Condition Based Monitoring)
Oktober
2023

Rabu, 18 - Mengikuti rapat plant


9 peformance monitoring
Oktober
2023
Kamis, 19 - Melakukan pengecekan alat-
alat solar cell
10 Oktober
- Melakukan survey tempat
2023 yang akan di pasang solar cell

Jumat, 20 - Olahraga rutin setiap hari


jum’at
11 Oktober
2023

Senin, 23 - Review pustaka pembangkitan


12
Oktober
2023

Selasa, 24 - Melakukan survey ke ruangan


13 hydrogen plant (H2) yang
Oktober
akan di pasang solar cell
2023 - Mengukur panjang dan lebar
ruangan hydrogen plant
Rabu, 25 - Mengikuti rapat plant peforma
14 nce monitoring
Oktober
2023 (WEEK 43)

Kamis, 26 - Mengikuti BOP ke clening s


15 ea water intek
Oktober
2023 - PM (preventif maintenance)
demineralized plant

Jumat, 27 - Mengikuti upacara dalam ra


ngka HUT listrik nasional ya
16 Oktober
ng ke 78
2023 - Survey ke tempat pemasan
gan solar sell
Senin, 30 - Review pustaka
pembangkitan
17 Oktober
2023

Selasa, 31 - Mengikuti PM ke clening


sea water intek
18 Oktober
- PM desalination plant
2023

Rabu, 1 - Mencatat data parameter


performance test
19 November
2023

Kamis, 2 - Diberikan tugas melengkapi


spesifikasi asset pada
20 November
aplikasi maximo
2023

Jumat, 3 - ijin
21 November
2023
Senin, 6 - Mengikuti daily morning
22 meeting
November
2023

Selasa, 7 - Mengikuti rapat rutinan


CBM (Condition based
23 November
monitoring)
2023 (Week 45 )

Rabu, 8 - Mengikuti rapat RCFA


24 (Root Cause Failure
November
Analysis)
2023
Kamis, 9 - Mengikuti acara In House
Training (IHT) Pembangkit
25 November
Listrik Tenaga Surya- Cilegon
2023 PGU
- Melakukan survey untuk
tempat yang akan dipasang
solar cell
selanjutnya

Jumat, 10 - Olahraga rutin setiap hari


26 jum’at
November
- Mengikuti acara forum karya
2023 inovasi semester II tahun 2023
cilegon pgu

Senin, 13 - Kunjungan ke kompresor


27 November bersama mentor

2023

Selasa, 14 - Meresume buku sumber dari


28 mobiusinstitut
November
2023
Rabu, 15 - Mengikuti rapat plant
29 peformance monitoring
November ( Week 46 )
2023

Kamis, 16 - Kunjungan ke condensate


30 pump bersama mentor
November
- Kunjungan ke gas turbin
2023 bersama mentor

Jumat, 17 - ijin
31 November
2023

Senin, 20 - Mengikuti acara peresmian 21


32 November Unit Green Hydrogen Plant PL
N
2023
Selasa, 21 - Kunjungan ke generator gas
33 driyer bersama mentor
November
- Kunjungan ke seal air damper
2023 fan bersama mentor

Rabu, 22 - Mengikuti rapat plant


34 performance test monitoring
November
( Week 47 )
2023 - Kunjungan ke start up unit
bersama mentor
Kamis, 23 - Kunjungan ke combaster
bersama mentor
35 November
- Kunjungan ke GT main fuel oil
2023 pump bersama mentor

Jumat, 24 - ijin
36 November
2023

Senin, 27 - Kunjungan ke generator


37 November bersama mentor

2023
Selasa, 28 - Mengikuti rapat CBM
( Condition Based Monitoring )
38 November
( Week 48 )
2023 - Mengerjakan laporan magang

Rabu, 29 - Mengikuti rapat plant


peformance monitoring
39 November
( Week 48 )
2023

Kamis, 30 - Mengerjakan laporan magang


40 November
2023

Jumat, 1 - Olahraga rutin setiap hari


jum’at
41 Desember
2023
Senin, 4 - Diberikan tugas melengkapi a
42 Desember sset pada aplikasi maximo

2023

Selasa, 5 - Mengikuti rapat mingguan reli


43 Desember ability CBM ( Condition based
monitoring )
2023 - Penjelasan materi reliability m
anagement

Rabu, 6 - Mengikuti rapat efisiensi Plant pe


rformance monitoring
44 Desember
( Week 49 )
2023
45 Kamis, 7 - Mencatat data parameter perf
Desember ormance test

2023

Jumat, 8 - Rutinan olahraga setiap hari ju


46 Desember mat
- Mengerjakan laporan magang
2023

Senin, 11 - Mengerjakan laporan akhir


47 Desember magang

2023

Selasa, 12 - Mengikuti rapat mingguan reli


48 Desember ability CBM ( Condition based
monitoring )
2023 ( Week 50 )

Rabu, 13 - Mengerjakan laporan akhir ma


49 Desember gang

2023

Kamis, 14 - Mengerjakan laporan akhir ma


50 Desember gang

2023

Jumat, 15 - ijin
51 Desember
2023

Senin, 18 - Mengecek laporan magang be


52 Desember rsama mentor

2023
Selasa, 19 - Mengikuti rapat Condition Bas
53 Desember ed Monitoring (CBM) Tim Reli
ability
2023 ( WEEK 51 )

Rabu, 20 - Mengikuti rapat mingguan efis


54 Desember iensi Plant performance monit
oring
2023 ( Week 51 )

Kamis, 21 - Mengerjakan laporan akhir ma


55 Desember gang

2023

Jumat, 22 - Ijin pulang ke kampung


56 Desember
2023

Senin, 25 - Libur hari raya natal


57 Desember
2023

Selasa, 26 - Cuti bersama natal


58 Desember
2023

Rabu, 27 - Ijin sakit


59 Desember
2023

Kamis, 28 - Ijin sakit


60 Desember
2023

Jumat, 29 - Ijin sakit


61 Desember
2023
3.2.4 Kendala dan Solusi
Kendala yang dihadapi selama dilaksanakanya kerja magang
adalah sebagai berikut :

1. Masih kurang memahami system kerja dan pengetahuan tentang


PLTGU
2. Pada awal magang penulis masih kurang memahami mekanisme
magang
3. Pada minggu awal penulis masih kurang dapat menyesuaikan
dengan lingkungan ditempat magang
Solusi yang dari kendala kerja magang yang dihadapi adalah sebagai
berikut :

1. Harus memaksimalkan waktu yang ada dengan bertanya atau


mencari tahu tentang PLTGU
2. Harus lebih mencari tahu tentang mekanisme magang kepihak
perusahaan maupun kampus
3. Harus dapat membaur dan berkoordinasi serta memahami
lingkungan yang ada.
BAB IV
KONSEP TEORI DAN PENERAPAN

4.1 Konsep Teori


4.1.1 Pengenalan Umum PLTGU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas
merupakan kombinasi antara Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTGU) atau dapat disebut sebagai combined cycle
dimana gas buas sisa dari gas turbin digunakan untuk
memanaskan air dalam Heat Recovery Steam Generator
(HRSG) hingga menghasilkan uap yang digunakan
sebagai fluida kerja di PLTU.
Sistem Produksi PLTGU dalam pengoperasianya
dibagi menjadi dua siklus yaitu siklus terbuka (open cycle)
dan siklus tertutup (combined cycle). Siklus terbuka
merupakan siklus dimana mula – mula udara dimasukan
kedalam kompresor untuk dinaikan tekananya lalu
dialirkan ke ruang bakar untuk di bakar bersama bahan
bakar. Hasil pembakaran akan memutar turbin gas
sehingga akan memutar generator untuk menghasilkan
listrik dan gas buangan sisa dari turbin gas langsung
dibuang melalui cerobong gas dengan temperatur
mencapai 500℃. Sedangkan, siklus tertutup
menggunakan HRSG sebagai komponen utama untuk
menghasilkan fluida kerja yang akan digunakan untuk
memutar turbin uap. Gas buang sisa dari turbin gas
digunakan untuk memanaskan air pada HRSG hingga
menghasilkan uap yang digunakan memutar turbin uap
hingga menggerakan generator untuk diubah menjadi
energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan oleh siklus
terbuka lebih kecil dibandingkan dengan siklus tertutup.
Gambar 4. 1 Siklus PLTGU

4.1.2 Prinsip Kerja PLTGU

Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu


untuk menghasilkan daya listrik, sementara gas buangnya berproses
untuk menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Setelah
uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk
menghasilkan daya listrik. Secara umum sistem produksi tenaga listrik
pada PLTG/U dibagi menjadi dua siklus, yaitu sebagai berikut :

a. Siklus sederhana (Simple Cycle)

Siklus serderhana merupakan proses produksi listrik pada PLTGU


dimana gas buangan dari turbin gas langsung dibuang ke udara melalui
cerobong saluran keluaran. Suhu gas buangan di cerobong saluran
keluaran ini mencapai 550°C. Proses seperti ini pada PLTGU dapat
disebut sebagai proses pembangkitan listrik turbin gas yaitu suatu
proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas.
b.Siklus Kombinasi (Combined Cycle)

Jika pada Siklus sederhana gas buang dari turbin gas langsung
dibuang melalui cerobong saluran keluaran, maka pada proses Siklus
kombinasi, gas buang dari turbin gas akan dimanfaatkan terlebih dahulu
untuk memasak air yang berada di HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). Kemudian uap yang Siklus Tertutup inilah yang disebut
sebagai proses Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap yaitu proses
pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas dan turbin
uap. Daya listrik yang dihasilkan pada proses Siklus sederhana tentu
lebih kecil dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan pada
proses produksi listrik Siklus kombinasi. Pada prakteknya, kedua siklus
diatas disesuaikan dengan kebutuhan listrik masyarakat. Misalnya
hanya diinginkan Siklus Terbuka karena pasokan daya dari Siklus
Terbuka sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Sehingga
damper (stack holder) yang membatasi antara cerobong gas dan
HRSG dibuat close, dengan demikian gas buang dialirkan ke udara
melalui cerobong saluran keluaran. Dan apabila dengan Siklus Terbuka
kebutuhan listrik masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah
untuk menerapkan Siklus Tertutup. Namun demikian dalam sistem
mekanik elektrik, suatu mesin akan lebih baik pada kondisi selalu
beroperasi, karena apabila mesin berhenti akan banyak mengakibatkan
korosi, perubahan pengaturan (setting), mur atau baut yang mulai
kendur dan sebagainya. Selain itu dengan selalu beroperasi lebih
mengefektifkan daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih
besar. Jadi secara garis besar untuk produksi listrik di Pembangkit
Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2 proses berikut ini :

1) Proses Pembangkitan Listrik Turbin Gas.

2) Proses Pembangkitan Listrik Turbin Uap.


4.1.3 Komponen Utama PLTGU
1. Kompresor
Kompresor berfungsi sebagai mengkompresikan atau
memampatkan udara yang masuk melalui air filter untuk dinaikan
tekananya sebesar 12 – 16 atm. Kompresor terdiri atas 19 stage
dimana semakin besar ukuran blades pada kompresor maka tekanan
nya semakin kecil. Kompresor yang digerakkan dengan penggerak
mula akan menyuplai udara bertekanan pada putaran 1100 rpm. Udara
bertekanan digunakan dalam proses pembakaran bahan bakar
(gas/minyak) pada ruang bakar / combution chamber.
Gambar 4. 2 Kompresor
2. Combustor (Ruang Bakar)
Combustion chamber (ruang bakar) adalah tempat terjadinya
proses pembakaran antara bahan bakar dengan udara yang telah
dikompresi sehingga menghasilkan gas pembakaran dengan
temperature dan tekanan yang tinggi. Gas panas yang dihasilkan dari
proses pembakaran di combustion chamber digunakan sebagai
penggerak turbin gas.

Gambar 4. 3 Combuster Chamber

3. Turbin Gas
Turbin gas berfungsi untuk mengkonversikan dari gas yang
dihasilkan dari combustion chamber yang bertekanan dan
berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik (putaran poros). Hasil
putaran dari turbin digunakan memutar generator untuk menghasilkan
energi listrik. Bagian turbin yang berputar disebut rotor turbin dan
bagian yang diam disebut stator atau rumah turbin. Dalam rangkaian
turbin gas di kopel bersamaan dengan kompresor, combuster dan
generator.
Gambar 4. 4 Komponen Turbin Gas

Gambar 4. 5 Turbin Gas

4. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)


Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
menggunakan HRSG sebagai peralatan utama dari combined cycle
untuk menghasilkan uap. HRSG memanfaatkan gas buang sisa dari
turbin gas untuk memanaskan air hingga menghasilkan uap. HRSG
memiliki beberapa stage yaitu stage pertama preheater untuk menaikan
temperature air kondensat sebelum masuk ke daerator. Stage kedua
economizer berfungsi untuk menaikan temperature air dari daerator
(feed water) sebelum masuk ke HP/LP Drum. Stage ketiga evaporator
berfungsi untuk menuapkan air tau mengubah fasa air menjadi fasa
uap kering.

Stage keempat superheater (primary/secondary) berfungsi untuk


menaikan temperature uap yang berasal dari HP evaporator sehingga
menghasilkan superheated steam.
Gas sisa hasil pembakaran dari turbin gas yang masih memiliki
tekanan dan temperatur yang tinggi dimanfaatkan untuk memanaskan
air pada HRSG. Proses perpindahan panasnya terjadi antara air yang
ada pada tube dengan gas buang hasil pembakaran pada area shell
dengan suhu hasil gas buang sekitar 500 oC. Perpindahan panas ini
mengakibatkan air pengisi pada HRSG berubah fase menjadi uap
panas. Uap panas tekanan tinggi akan dihasilkan pada HRSG daerah
inlet, dan uap panas tekanan rendah dihasilkan pada HRSG daerah
outlet. Uap tekanan tinggi pada daerah inlet HRSG nantinya dikirimkan
pada High Pressure Turbine (HPH) dan uap tekanan rendah pada
daerah outlet HRSG dikirim pada Low Pressure Turbine (LPH).

Gambar 4. 6 Heat Recovery Steam Generator

5. Turbin Uap
Turbin uap adalah turbin yang berputar dengan menggunakan
energi uap kering yang dihasilkan oleh heat recovery steam generator
untuk memutar generator yang menghasilkan listrik.
Turbin uap berputar akibat gaya dorong yang diberikan oleh uap
hasil pemanasan pada HRSG dengan tekanan tinggi. Uap tekanan
tinggi (HP steam) yang berasal dari HP super heater dari area HRSG
menuju turbin uap tekanan tinggi (HP steam turbine), begitu juga untuk
uap tekan rendah (LP steam) datang dari evaporator pada area HRSG
menuju turbin uap tekanan rendah (LP steam turbine). Uap mengalir
melalui sudu – sudu reaksi turbin sehingga mengakibatkan putaran
poros turbin uap. Untuk turbin tekanan tinggi, uap keluaran dari turbin
ini dicampur dengan aliran uap menuju turbin tekanan rendah karena
masih memiliki energi yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan lagi.

Gambar 4. 7 Turbin Uap

6. Kondensor
Kondensor adalah peralatan konversi energi yang merubah fase
uap air menjadi air, air hasil kondensasi ini biasa disebut dengan air
kondensat. Air kondensat ini yang nantinya akan di sirikulasi menuju
kedalam HRSG untuk dipanaskan pada proses selanjutnya menjadi
uap yang digunakan untuk memutar turbin uap.
Gambar 4. 8 Kondensor
7. Generator
Generator berfungsi sebagai sebagai alat pembangkit listrik
untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan sistem
rangkaian magnetik dengan menggunakan tenaga putaran yang
dihasilkan oleh turbin. Pada PLTGU terdapat 9 generator denga
penggerak turbin gas dan 3 generator dengan penggerak turbin uap.

Gambar 4. 9 Generator
4. 2 Penerapan
4.2.1 Circulating water pump, atau pompa air sirkulasi, adalah
perangkat yang dirancang untuk menggerakkan air melalui suatu
sistem perpipaan untuk tujuan sirkulasi dan distribusi. Fungsi utama
circulating water pump adalah memastikan aliran air yang terus
menerus dalam sistem tertentu, yang dapat mencakup sistem
pemanasan, pendinginan, atau sirkulasi air dalam proses industri.
Pompa ini biasanya dilengkapi dengan impeller yang berputar untuk
menarik dan mendorong air melalui pipa. Dalam sistem pemanasan,
circulating water pump membantu memastikan distribusi panas
secara merata ke seluruh ruangan atau zona. Di sisi lain, dalam
sistem pendinginan, pompa ini membantu mengalirkan air ke
peralatan atau mesin yang memerlukan pendinginan. Keberadaan
circulating water pump sangat penting dalam menjaga efisiensi dan
kinerja optimal dari sistem air tertentu, serta menjaga suhu atau
kondisi lingkungan yang diinginkan.

Gambar 5.0 Circulating Water Pump


SPESIFIKASI
Type Vertical shaft single stage mix flow
type
Model 72 MN
Nomber of Unit 2 sets
Rated capacity 30500 m3 / hr
Minimum Submergence depth 3500 mm
Total Head 15m
Delivery size 1800 mm
Speed 370 rpm
Rotating direction Clockwise
Pump liquid Sea water
Liquid temp ( Design ) 30C
Specific Gravity 1.03
Manufacturing factory Mitsubishi Heavy Industries Ltd.,
Takasago Machinery Works

Tabel 3. 2 Circulating Water Pump

4.2.2 PRINSIP KERJA


Pompa air sirkulasi bekerja dengan menarik air dari satu tempat
dan memompanya ke tempat lain untuk menjaga aliran air yang
terus-menerus. Ini umumnya melibatkan impeller yang berputar
untuk menghasilkan tekanan yang cukup agar air dapat bergerak
melalui sistem perpipaan dan menjaga sirkulasi air yang efisien.

4.1.3.1 Komponen Circulating Water Pump

1. Impeller
Impeller merupakan salah satu komponen inti dalam circulating water pump.
Impeller adalah elemen berputar dalam pompa yang bertanggung jawab
untuk menarik dan mendorong air. Desain impeller memainkan peran kunci
dalam efisiensi pompa, dan ada beberapa jenis impeller yang dapat
digunakan tergantung pada kebutuhan aplikasi spesifik. Beberapa impeller
dirancang untuk memberikan tekanan tinggi, sementara yang lain fokus pada
volume aliran air yang lebih besar.

2. Motor
Motor merupakan komponen berikutnya dalam circulating water pump,
berfungsi sebagai sumber daya utama yang memberikan energi untuk
menggerakkan impeller. Motor ini dapat berupa motor listrik, motor diesel,
atau motor lainnya, tergantung pada aplikasi dan kebutuhan daya yang
diperlukan. Motor ini bekerja secara terpadu dengan impeller untuk
menciptakan gerakan mekanis yang diperlukan untuk menarik dan
mendorong air melalui sistem.

3. Casing

Casing atau housing adalah bagian luar dari pompa yang melindungi
komponen internal, seperti impeller dan motor. Casing ini juga memiliki
peran penting dalam mengarahkan aliran air ke pipa keluar pompa. Desain
casing dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi pompa secara
keseluruhan, dan seringkali dibuat tahan terhadap korosi atau tekanan tinggi
sesuai dengan lingkungan aplikasinya.
4.1.3 RCM Di Aset Pompa CWP

Anda mungkin juga menyukai