Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Institut
Teknologi Sumatera
Oleh
KERJA PRAKTIK
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Institut Teknologi Sumatera
Oleh:
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Teknik Sistem Energi
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sumatera
ii
KATA PENGHANTAR
fhfjgjg
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktik di PT PLN Indonesia Power
Kamojang POMU PLTP Tanggamus guna memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja
Praktik dan memperoleh gelar sarjana. Dalam penyusunan laporan Kerja Praktik ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
Akhir kata, saya selaku penyusun laporan kerja praktik mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan laporan kerja raktik. Penulis berharap laporan ini
bisa bermanfaat bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
2.8 Flash Steam Power Plants................................................................................. 18
v
5.5.2 Efektivitas intercondenser terhadap efisiensi turbin................................... 31
LAMPIRAN......................................................................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik Sistem Energi merupakan salah satu program studi yang ada
Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang mempelajari pengetahuan
pemetaan, eksplorasi energi, perencanaan energi, perancangan sistem konversi
energi, dan konservasi energi. Lingkup Teknik Sistem Energi ITERA meliputi
proses maupun rekayasa sistem energi konvensional dan baru-terbarukan.
Teknik Sistem Energi memiliki dua kelompok keahlian yang dapat dipilih
sesuai minat dan bakat para mahasiswa teknik sistem energi yaitu, perancangan
sistem energi dan manajemen energi.
Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh Teknik Sistem Energi ITERA
adalah sebagai berikut:
Visi: “Menjadi program studi yang berkualitas, berprestasi dan berdaya saing
secara nasional maupun internasional dalam menghasilkan sarjana yang
memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kuat untuk memanfaatkan
sumber daya alam di bidang rekayasa sistem energi demi meningkatkan
kesejahteraan pada wilayah Sumatera dan sekitarnya.”
Misi: 1. Melaksanakan sistem pendidikan keteknikan sesuai dengan kebutuhan
industri pada wilayah Sumatera.
2. Mengembangkan penelitian dalam perancangan dan manajemen
sistem energi untuk mengatasi permasalahan energi.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam mengatasi
permasalahan energi yang berfokus pada sumber daya alam Sumatera.
1
2
menjadi non condensable gas (NCG). Tekanan dari NCG akan menurunkan efisiensi
dari condenser yang mana juga akan menurunkan efisiensi turbin. NCG akan masuk
pada ejector lalu masuk kedalam intercondenser. Intercondeser harus memisahkan
NCG dengan air. Intercondenser berperan penting dalam pendukung pemisahan NCG
dan air lalu memaksimalkan NCG untuk dibuang dari cooling tower agar aman
terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul laporan ini
membahas mengenai “EFEKTIVITAS INTERCONDENSER TERHADAP SIKLUS
POWER PLANT PT PLN INDONESIA POWER KAMOJANG POMU PLTP
TANGGAMUS”.
5
6
2) Demister
Setelah melewati Rapture Disk, menuju demister yang befungsi untuk
memisahkan fasa steam menjadi fasa air, dimana diharapkan akan menghasilkan
keluaran uap kering sebagai media pemutar turbin.
5) Condenser
Condenser berfungsi untuk mengubah uap air yang keluar dari turbin menjadi air.
Proses perubahan fasa dari gas menjadi cair di dalam condenser dipengaruhi oleh
banyak faktor. Uap akan di kondensasi untuk dimanfaatkan sebagai air pendingin
dan pemasok air didalam perut bumi. Adapun rumus umtuk menghitung efisiensi
condenser antara lain [12]:
To − T i
ηc =
Ts − Ti (2.1)
Keterangan :
ηc : Efisiensi Condenser (%)
To : Temperatur outlet condenser ( ͦ C )
Ti : Temperatur inlet condenser ( ͦ C )
Ts : Temperatur saturated ( ͦ C )
12
( S2 - Sf ) (2.2)
x= x 100%
Sfg
Keterangan :
x : Fraksi uap (%)
S2 : Entropi uap keluaran turbin (kJ/kg.K)
Sf : Entropi uap dalam keadaan saturasi cair (Liquid) (kJ/kg.K)
Sfg : Entropi perubahan dari cair ke gas (kJ/kg.K)
Nilai dari h2s didapatkan dengan menggunakan persamaan:
h2s = hf + x . hfg (2.3)
Keterangan :
h2s : Entalpi uap isentropis pada temperatur keluar turbin (kJ/kg)
hf : Entalpi uap dalam keadaan saturasi cair (liquid) (kJ/kg)
x : Fraksi uap (%)
hfg : Entalpi perubahan dari air ke gas (kJ/kg)
Kinerja turbin dapa dihitung melalui entalpi uap masuk turbin (h1) dengan entalpi
uap isentropis keluar turbin (h2s). Kinerja turbin dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
Kinerja Turbin = h1 – h2s (2.4)
Keterangan :
h1 : Entalpi uap pada temperatur uap masuk (kJ/kg)
h2s : Entalpi uap isentropis pada temperatur keluar turbin (kJ/kg)
Daya masuk (Pin) dapat dihitung dengan mengetahui dari nilai flow rate dan
kinerja turbin yang dirumuskan melalui persamaan berikut:
Pin = m x kinerja turbin (2.5)
Keterangan :
Pin : Daya input turbin (kW)
Kinerja turbin : h1 – h2s
14
Daya keluar (Pout) didapatkan pada monitor central control room. Efisiensi turbin
dapat dihitung melalui persamaan berikut:
ηturbin =
Pout
x 100% (2.6)
Pin
Dimana :
ηturbin : Efisiensi turbin (%)
Pout : Daya keluar turbin (kW)
Pin : Daya masuk turbin (kW)
7) Transformator
Transformator adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan
atau mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik
lainnya juga untuk mengirimkan daya listrik, dari yang bertegangan tinggi untuk
menjadi tegangan rendah [5].
15
h5 = h1 – h4 (2.7)
Keterangan :
h5 : Kondensat total intercondenser dan separator
h1 : NCG at Intercondenser
16
Keterangan :
ε : Efektivitas (%)
h1 : NCG at intercondenser (kg/h)
h2 : NCG outlet intercondenser (kg/h)
h3 : Cooling water inlet intercondenser (kg/h)
17
pembangkit flash steam power plant. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki
flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap
panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk
mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak
terpakai masuk kembali ke reservoir melalui injection well [9].
3.1 Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung
suatu objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan informasi terkait
objek tersebut. Pada observasi kerja praktik melakukan pengumpulan data serta
melihat data mengenai EFEKTIVITAS INTERCONDENSER TERHADAP SIKLUS
POWER PLANT PT PLN INDONESIA POWER KAMOJANG POMU PLTP
TANGGAMUS.
20
21
22
23
4.2.1 Visi
“Menjadi perusahaan listrik terkemuka se asia tenggara dan #1 pilihan pelanggan
untuk solusi energi”
4.2.2 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorentasi pada
kepuasan pelanggan anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
24
25
26
rupture disk. Ketika PGE mengirimkan uap maka akan melewati rupture disk, saat
uap sampai di rupture disk maka alat ini berfungsi untuk melindungi peralatan atau
sistem tekanan berlebih yang akan berpotensi merusak vakum, Ketika uap telah
melewati rupture disk akan melewati demister, demister sendiri berfungsi sebagai
pemisah air dan uap kering. Air dari pemisahan demister akan dikirimkan kepada
atmosphere flash vessel sedangkan uap kering akan melewati turbin. Ketika uap
kering menabrak bilah turbin maka turbin akan menggerakkan generator dan
menghasilkan listrik. Condenser memiliki tugas untuk mengkondensasikan uap sisa
yang keluar dari turbin dan akan di bantu oleh hot well pump untuk memompakan air
kondensasi menuju cooling tower. Pada cooling tower air kondensasi dari condenser
didinginkan dan akan kembali ke condenser melalui proses spray nozzle. Spray
nozzle berfungsi untuk mempercepat uap sisa dari turbin agar tekondensasi.
Data diambil selama 7 hari yaitu pada tanggal 01 Agustus – 07 Agustus 2023 dalam
kurun waktu 01:00 – 00:00. Perbedaan dari parameter tersebut dapat dilihat pada
tabel 5.1 diatas.
Tabel 5.2 Perhitungan Efisiensi Condenser
Temperatur Outlet Temperatur Inlet Temperatur Saturated
N Efisiensi
Condenser (To) Condenser (Ti) Condenser (Ts)
O
% % % %
1 46,9 28,2 48,7 91,2
2 46,6 28,2 48,2 92
3 47 28,2 48,87 91,2
4 46,8 28,2 48,6 91,1
5 47 28,1 48,8 91,3
6 46,9 28,1 48,8 90,8
7 47,2 27,5 48,8 92,4
04 Agustus
89 91,1 82
2023
05 Agustus
89,43 91,3 81
2023
06 Agustus
89,74 90,8 80
2023
07 Agustus
89,63 92,4 82
2023
5.5 Pembahasan
5.5.1 Efektivitas intercondenser terhadap efisiensi turbin
88,7% begitu juga pada tanggal 01 agustus dengan 04 agustus, 03 agustus dengan 05
agustus dan begitu pun pada hari selanjutnya.
5.5.2 Efektivitas intercondenser terhadap efisiensi condenser
5.5.3 Perbandingan
PERBANDINGAN
95 92 92,4
91,2 91,2 91,1 91,3 90,8
90
89,72 89,72 89,29 89 89,43 89,74 89,63
85
83 81 82 81 82
79 80
80
75
70
01 Agustus 02 Agustus 03 Agustus 04 Agustus 05 Agustus 06 Agustus 07 Agustus
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
besar kinerja turbin yang dihasilkan maka daya output turbin dan efisiensi turbin akan
semakin besar. Apa yang terjadi jika intercondenser tidak berfungsi atau mati dalam
sebuah siklus PLTP, jika intercondenser mengalami permasalahan hingga diharuskan
untuk tidak berfungsi maka yang akan terjadi pada condenser adalah terjadinya
kenaikan tekanan pada condenser itu sendiri. Adanya NCG akan menghambat laju
uap masuk ke dalam condenser dan proses kondensasi condenser sehingga panas
yang dapat dimanfaatkan menjadi tidak maksimal. Tekanan dari NCG akan
menurunkan efisiensi dari condenser yang mana juga akan menurunkan efisiensi dari
pembangkitan. Jika NCG tidak dikeluarkan dari dalam condenser akan menaikkan
tekanan condenser. Jika tekanan condenser naik maka kinerja dari turbin akan
menurun dan jika kinerja turbin menurun itu akan mempengaruhi efisiensi dari turbin.
Oleh karena itu, NCG harus dikeluarkan dari condenser dan disitulah fungsi
intercondeser untuk membantu condenser dalam membuang NCG.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan pada laporan ini antara lain:
6.2 Saran
Dalam menjaga efektivitas intercondenser penting untuk memperhatikan
keadaan pressure dan suhu pada intercondenser. Jika terjadi overpressure dan
overheating maka akan menggagu kinerja dari intercondenser dalam membantu
membuang NCG yang berada dalam condenser. Pada condenser perlu untuk menjaga
34
35
36
37
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Data Perhitungan
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Keterangan
Pembimbing
Perbaiki bagian pemabahasan
1. 5 Oktober 2023 tambahkan efisiensi condenser
dan efisiensi turbin
Tambahkan rujukan pada
2 26 Oktober 2023 efisiensi condenser dan tata
tulis laporan