Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 3 FASA

Disusun Oleh :

Nama : Ryan Muhammad Abdullah


NISN : 004898067
Kelas : XI TITL

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


SMK NEGERI 1 PANCUNG SOAL
TAHUN PELAJARAN
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Judul :

PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 3 FASA

Disusun Oleh :

Nama : Ryan Muhammad Abdullah


NISN : 004898067
Kelas : XI TITL

Inderapura, Juni 2021

Disahkan Oleh:

Program Studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik


Ketua Jurusan, Pembimbing,

ZEKI HAMDI, S.Pd, Gr EDI PUTRA, S.Pd


NIP. 19890124 201903 1 006 NIP.-

SMK NEGERI 1 PANCUNG SOAL


Kepala Sekolah,

GUSRIAL, S.Pd.M.Pd.T
NIP. 19690817 199512 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Judul :

PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 3 FASA

Disusun Oleh :

Nama : Ryan Muhammad Abdullah


NISN : 004898067
Kelas : XI TITL

Inderapura, Juni 2021

Disahkan Oleh:

PT. Transco Energi Utama (TEU)


Pimpinan, Pembimbing,

ADI SUMARDI TRI HARYANTO


NIP. NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PKL

dan penulisan laporan yang berjudul Perbaikan Motor Listrik 3 Fasa. Shalawat dan

salam kepada nabi Muhammad SAW yang mejadi suri tauladan bagi seluruh umat di

alam semesta ini.

Laporan ini salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program PKL, dalam

PKL dan menyelesaikan laporan ini, bimbingan saran, bantuan, dorongan, dan

petunjuk dari berbagai pihak telah banyak didapatkan. Untuk itu penulis ucapkan

terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu pada PKL dan

penulisan laporan ini.

1. Bapak Edi Putra, S.Pd, selaku pembimbing PKL XI Teknik Instalasi Tenaga

Listrik SMK Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Bapak Novi Andra, S.Pd, selaku wali kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

3. Bapak Zeki Hamdi, S.Pd selaku ketua jurusan sekaligus ketua PKL Tahun

Pelajaran 2020/2021 SMK Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

4. Bapak Gusrial, S.Pd.M.Pd.T, selaku kepala SMK Negeri 1 Pancung Soal

Kabupaten Pesisir Selatan.

5. Bapak/ Ibu Tata Usaha SMK Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

iii
6. Bapak Tri Haryanto, selaku pembimbing di PT. Transco Energi Utama (TEU)

Kabupaten Pesisir Selatan.

7. Bapak Adi Sumardi, selaku pimpinan di PT. Transco Energi Utama (TEU)

Kabupaten Pesisir Selatan.

8. Seluruh pegawai yang ada di PT. Transco Energi Utama (TEU) Kabupaten Pesisir

Selatan Pesisir Selatan.

9. Teman-teman seangkatan, adik-adik, dan kakak tingkat yang telah banyak

memberikan masukan dalam penyelesaian laporan ini

Untuk kesempurnaan laporan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak untuk

kesempurnaan laporan ini. Semoga bimbingan, arahan, dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan di ridhoi oleh Allah SWT dan

laporan ini dapat bermanfaat untuk semuanya. Amin…..

Inderapura, Juni 2021

Ryan M. Abdullah

iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.....................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI....................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan...................................................................3
C. Garis Besar Isi Laporan.................................................................................4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN..................................5
A. Umum............................................................................................................5
1. Sejarah Singkat PT. Transco Energi Utama (TEU).................................5
2. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................6
3. Struktur Organisasi PT. Transco Energi Utama (TEU)...........................8
4. Bidang Usaha...........................................................................................8
5. Kepegawaian............................................................................................9
6. Pemeliharaan Tempat Dan Lingkungan Hidup......................................10
B. Khusus.........................................................................................................11
1. Teori dan kompetensi yang dipraktikkan...............................................11
2. Persiapan Kerja......................................................................................29
3. Gambar kerja..........................................................................................31
4. Proses Kerja............................................................................................32
BAB III PENUTUP...................................................................................................33
A. Kesimpulan.................................................................................................33
B. Saran............................................................................................................34
KEPUSTAKAAN.......................................................................................................35
LAMPIRAN...............................................................................................................36

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Transco Energi Utama (TEU)...............................8
Gambar 2. Motor Induksi 3 Fasa.................................................................................13
Gambar 3. Komponen Penting pada Motor 3 Fasa.....................................................14
Gambar 4. Frame Stator...............................................................................................15
Gambar 5. Rotor tipe Squirrel Cage............................................................................17
Gambar 6. Rangkaian Rotor Slip Ring........................................................................18
Gambar 7. Arus pada Kabel menghasilkan Fluks.......................................................25
Gambar 8. Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian.............26
Gambar 9. Gaya timbul akibat dari hukum Lorentz....................................................27
Gambar 10. Gaya Akibat Fluks pada Stator dan Rotor...............................................27
Gambar 11. Poto saat PKL………………………………………………………......38

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai perwujudan dari

kebijaksanaan “Link and Mach” yang prosesnya dilaksanakan di dua tempat,

yaitu sekolah dan di Dunia usaha/Industri (DU/DI). Upaya ini dilaksanakan

dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk

mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan industri. Harapan utama

dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di DU/DI ini di samping keahlian

professional siswa meningkat sesuai dengan kebutuhan DU/DI, siswa juga akan

memiliki etos kerja yang meliputi, kemampuan bekerja, motivasi kerja, displin

waktu dan kerajinan dalam bekerja. Praktik Kerja Lapangan merupakan faktor

yang mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun secara langsung dalam

dunia kerja untuk menambah wawasan sekaligus untuk pengalaman siswa/siswi

sebagai kontribusi secara langsung mengenal system kerja.

PKL bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar

dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin

ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan

teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel diera kemajuan teknologi dan

ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa

dari sekolah masing masing terkait jurusannya.

1
2

Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan

analisa. Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang sangatlah pesat dari

peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya

manusia. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang

termasuk dalam bidang listrik. Perkembangan teknologi pada bidang listrik

berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang-bidang lainnya. Untuk itu perlu

adanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuah negara-

negara produsen listrik dengan pemasaran produk mereka memasuki era pasar

bebas.

Instalasi listrik merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kita. Hampir

setiap hari kita melihatnya, baik itu di rumah-rumah, bangunan-bangunan, toko,

gedung ,dan sebagainya. Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang

terdapat dalam sebuah bangunan gedung yang berfungsi sebagai penunjang

kenyamanan penghuninya .Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang

ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).

Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,

misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,

mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,

fan angin) dan di industri.

Selama PKL saya banyak menemukan hal hal baru untuk

mengembangkan ilmu yang sudah dipelajari disekolah, salah satunya Perbaikan


3

Motor Listrik 3 Fasa di PT. Transco Energi Utama Inderapura Kabupaten Pesisir

Selatan. Selain itu pengalaman dalam bekerja dengan sebenarnya, kedisiplinan

dalam bekerja, kejujuran, kerja sama, dan hal-hal lain yang bermanfaat yang saya

temui selama PKL.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi,

penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya.

2. Mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung

dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktik Kerja

Lapangan.

3. Mendapatkan pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan

kegiatan-kegiatan praktik yang berhubungan langsung dengan teknologi.

4. Mempersiapkan parasiswa/siswi untuk belajar bekerja secara mandiri,

bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai

dengan minat dan bakat masing-masing.

5. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.

6. Membentuk Pola pikir yang membangun siswa dan siswi PKL.

7. Mengembangkan kreativitas siswa.

8. Membentuk mental siswa untuk belajar dan mendapat ilmu tidak harus di

sekolah.

9. Melatih siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara profesional

didunia kerja yang sebenarnya.


4

10. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa-siswi PKL.

11. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri ataupun

dunia usaha.

C. Garis Besar Isi Laporan

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini akan di uraikan tetang latar belakang diadakan PKL serta

tujuan PKL dan juga dijelaskan mengenai garis besar isi laporan

Bab II. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai yang bersangkutan dengan

institusi tempat melaksanakan PKL yaitu PT. Transco Energi Utama

(TEU) yang mengikuti kepegawaian dan stuktur organisasi. Semua

kegiatan PKL yang dilaksanakan selama waktu yang di tentukan akan

diuraikan secara rinci beserta teori yang mendukung yang di dapat selama

kegiatan PKL.

Bab III. Penutup

Bab ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan isi laporan dan memuat

beberapa saran yang mungkin untuk dilakukan baik oleh pihak sekolah

sebagai pelaksana PKL maupun pihak instansi.


5

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Umum

1. Sejarah Singkat PT. Transco Energi Utama (TEU)

Perkembangan kelapa sawit di Indonesia, khususnya Sumatera Barat,

menarik perhatian pengusaha bernama Sumadi Gunawan yang merupakan

pengusaha bedarah Hongkong untuk membangun perusahaan di Indonesia.

Sumadi Gunawan merintis karir bersama keluarganya dengan membangun

pabrik Tepung Tapioka di Sitiung Dhamasraya Sumatera Barat, kemudian

dilanjutkan dengan pabrik karet Family Raya Padang. Setelah membangun

beberapa pabrik di Sumatera Barat, Sumadi mulai mencoba untuk

membangun pabrik yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. Adapun

pabrik kelapa sawit pertama yang di bangun oleh Sumadi adalah PT.Incasi

Raya Pangian POM.

Setelah di rasa berhasil. Sumadi mulai membangun kembali pabrik

sawit yang tersebar di Sumatera Barat. Adapun pabrik sawit yang telah di

bangun oleh Sumadi Gunawan yaitu: Sak Tim POM, Jamika Raya, PMS

POM, Bina Kiliran Jao, Sodetan POM, SMP POM, Mega POM, BTN POM,

SS II POM, SJAL POM, dan yang terakhir TEU POM.

Pabrik TEU POM (Transco Energi Utama POM) adalah pabrik

terakhir yang di bangun oleh sumadi. PT.TEU POM mulai beroperasi pada

tanggal 15 September 2018 yang berlokasi di Nagari Tigo Sungai, kec.


6

Pancung Soal, kab. Pesisir Selatan, Prov. Sumatera Barat. Pabrik ini dibangun

dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan dan kesejahteraan

masyarakat, mempermudah masyarakat dalam menyalurkan hasil kebun

kelapa sawit, serta untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di lokasi

sekitar pabrik. Tahun2019 PT.TEU POM telah berhasil menekan angka

pengangguran yang ada di Pesisir Selatan dan mampu meningkatkan

perkembangan daerah dengan pesat. Masyarakat pesisir selatan tidak ragu lagi

dengan ketidak stabulan dan jarak dalam hal menyalurkan hasil perkebunan

kelapan sawit.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi persahaan agribisnis terkemuka dan terpercaya. Mengutamakan

kepuasan stakeholders dan pelanggan serta kepedulia n yang tinggi

terhadap keselamatan & kesehatan kerja serta lingkungan dengan

dukungan sumber daya manusia yang profesional, untuk memproduksi

minyak sawit lestari.

b. Misi

1. Mengelola perusahaan dengan good management dan strong

leadership, memposisikan sumber daya manusia sebagai aset yang

bernilai, serta mengedepankan kesejahteraan karyawan.


7

2. Menjalankan operasi dengan efisien, berkualitas dan produktivitas

yang tinggi sehingga memenuhi kepuasan stakeholders dan pelanggan.

3. Menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar dan mempunyai nilai

tambah tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan

keanekaragaman sumber daya hayati.

4. Meningkatkan perkembangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar

lokasi operasi.

5. Menjamin dan memastikan terwujudnya keselamatan dan kesehatan

kerja di lingkungan perusahaan.

6. Melaksanakan peningkatan terus menerus untuk mencapai

produktivitas tinggi.
8

3. Struktur Organisasi PT. Transco Energi Utama (TEU)


STRUKTUR ORGANISASI PT. TRANSCO ENERGI UTAMA POM

MILL MANAGER

AUDITOR
TIMBANGAN

MAINTENANCE ENGINEER PRODUCTION ENGINEER

KA.
KA.MTC KA.ELECTRICAL KA.GUDANG ENVIRONMENT KCP SPV PRODUKSI KA. KANTOR KA. SORTASI
LABORATORIUM

- Staff ADM
Mandor Mandor Staff Gudang Mandor Mandor - Staff Sortasi
- Kasir

- Mechanical - Power House - Store Helper - Gardener - KCPShift A - FLA - WTP - Kantor - Anggota Sortasi
- Electrical - Driver DumpTruck - KCPShift B - Press - DeminPlan - Weighbridge
- Boiler - Labor KCP - Klarifikasi - Analyst Operator
- MTCKCP - EFB Mono Press - Sampler - Operator Oracle /
- ADM KCP - Kernel - Despatch SPB
- Effluent - Computer Operator
- OP Wheel Loader - General Clerk
- OP Case - Pembantu Mess

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Transco Energi Utama (TEU)

4. Bidang Usaha

Bidang usaha PT. Transco Energi Utama yaitu Palm Oil Mill (POM)

merupakan pengelolahan minyak kelapa sawit yang di hasilkan berupa CPO

dan kernel (inti).


9

5. Kepegawaian

Pegawai yang bekerja terdiri dari pegawai tetap dan pegawai tidak

tetap dan pegawai harian.Selain itu bagi pegawai yang berprestasi dikirim ke

Diklat untuk mengikuti pendidikan yang selanjutnya untuk diusulkan sebagai

pegawai tetap. Adapun kriteria umum untuk dapat mengikuti seleksi ini ialah

warga Negara Indonesia yang mempunyai syarat syarat dan ketentuan yang

ditetapkan oleh PT. Transco Energi Utama.

a. Pimpinan

Pimpinan merupakan orang atasan diantara pegawai atau staf yang ada di

PT. Transco Energi Utama. Tugasnya adalah sebagai pemantauan

pegawai atau staf dibawahannya dan sebagainya.

b. Menejer

Tugas menejer adalah sebagai berikut

 Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi

 Menentukan standar kontrol kualitas

 Mengawasi pekerjaan staf junior

 Mengawasi proses produksi

c. Tata Usaha, bertugas mengurus surat menyurat baik surat masuk maupun

surat keluar dari berbagai pihak dan sebagainya.

d. Staff, bertugas mengawasi secara langsung dan memerintahkan mandor

untuk melakukan pekerjaan.


10

e. Mandor, bertugas untuk memberikan perintah dari staff, misalnya disuruh

melakuan memperbaiki panel yang rusak maka mandor akan menyuruh

para karyawan nyadan mengawasi bagaimana kinerja mereka bekerja.

f. Laboran, tugasnya adalah sebagai pimpinan labor sesuai bidang masing-

masing.

g. Security, tugasnya adalah sebagai keamanan dan sebagainya

6. Pemeliharaan Tempat Dan Lingkungan Hidup

a. Ringkas (seiri), yaitu pemilahan, mana yang perlu dan mana yang tidak

apabila ada yang tidak perlu lebih baik di simpan atau disisihkan saja.

b. Rapi (seiton), yaitu penataan , menata yang di perlukan agar efisien jika

digunakan, factor yang perlu diperhatikan ketikan penataan adalah

frekuensi pemakaian, pengelompokan jenis, dan kemudahan penggunaan.

c. Resik (seisou), yaitu pembersihan, langkah-langkahnya adalah

menentukan sumber kotoran, menentukan yang paling kotor,

membersihkan sambil memestikan apakah fungsinya masih baik memberi

tanda bagian yang tidak atau kurang berfungsi, membuat jadwal

perbaikan atau penggantian bagian yang kurang atau tidak berfungsi.

d. Rawat (seiketsu), yaitu pemiliharaan, tujuannya adalah pemiliharaan agar

tetap bersih, tidak membuat sumber kotoran baru, menghilangkan sumber

kotoran yang lama, dan menjaga kebersihan dan kesehatan.


11

Adapun faktor pendukung dan penghambat selama melakukan praktek kerja

lapangan adalah sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung saat melakukan praktik kerja industri adalah :

1) Mess (Tempat tinggal yang telah disediakan oleh pihak perusahaan)

2) Peralatan kerja (peralatan kerja yang telah disediakan oleh pihak

perusahaan)

3) Safety (safety/ keamanan yang telah disediakan oleh pihak perusahaan,

seperti Helm, sarung tangan dan sebagainya)

b. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat yang didapat saat melakukan praktik kerja

industri di PT. Transco Energi Utama yang sering dialami yaitu terkait

dengan cuaca yang tidak mendukung (hujan), yang mengakibatkan akses

menuju perusahan tidak lancer.

B. Khusus

1. Teori dan kompetensi yang dipraktikkan

a. Pengertian Motor Listrik 3 Fasa

Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3 fasa ini lebih familiar

dengan nama sistem R-S-T. karena memang umumnya menggunakan

simbol “R”, “S”,“T” untuk tiap penghantar fasanya serta simbol “N”

untuk penghantar netral. Listrik 3 fasa adalah listrik AC (alternating


12

current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan

sama Berikut adalah kekurangan dan kelebihan sistem 3 fasa.

1) Kekurangan sistem 3 fasa

a) Mahal

b) Waktu yang di perlukan lebih lamadalam proses wairing

c) Lebih bahaya karena bertegangan sangat tinggi

2) Kelebihan sistem 3 fasa:

a) Tegangan besar

b) Teganganya dibagi menjadi 3 Penghantar yaitu R,S,T

Hampir seluruh perusahaan tenaga listriknya menggunakan

sistem listrik 3 fasa ini. Sistem ini diperkenalkan dan dipatenkan oleh

Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara umum lebih

ekonomis bagi industri dalam penghantaran daya listrik, dibanding

dengan sistem 2 fasa atau 1 fasa, dengan ukuran penghantar yang sama.

Karena sistem 3 fasa dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar.

Dan juga peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih

powerful dengan sistem ini.

Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini

digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,

menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan

juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
13

kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa

motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik

yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor

induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor)

karena mesin ini beroperasi pada kecepatan di bawah kecepatan sinkron.

Gambar 2. Motor Induksi 3 Fasa


Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan

magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi

mesin dan banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar

dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet yang terbangkitkan

pada stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut

dapat berputar.
14

Berdasarkan suplai input yang digunakan terdapat 2 jenis motor

induksi, yaitu motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Dalam

artikel ini hanya akan dijelaskan mengenai motor induksi 3 fasa, namun

untuk prinsip kerjanya sendiri kedua jenis motor induksi tersebut

memiliki prinsip kerja yang sama.

b. Komponen Penting pada Motor 3 Fasa

Motor listrik pada dasarnya memiliki dua komponen penting,

yaitu stator dan rotor.

Gambar 3. Komponen Penting pada Motor 3 Fasa

1) Stator

Stator adalah bagian yang stationer (tidak berputar), terdiri

dari sejumlah gulungan magnet listrik yang diatur sedemikian rupa

untuk membentuk silinder yang berongga dengan masing-masing

kutub menghadap ke tengah silinder. Stator merupakan komponen

yang tidak berputar pada mesin. Pada komponen ini dipasang stator
15

winding berupa kumparan. Stator ini dihubungkan dengan suplai 3

fasa untuk memutar rotor. Stator sendiri memiliki 3 bagian penting:

a) Frame

Freme merupakan bagian terluar dari stator.

Berfungsi sebagai tempat untuk memasang inti stator

(stator core) dan juga melindungi keseluruhan komponen

dari gangguan benda benda dari luar (seperti batu yang

dilemparkan ke motor atau semacamnya). Umumnya frame

dibuat dari besi agar frame menjadi kuat. Dalam

konstruksinya, air gap (celah udara) pada motor haruslah

sangat kecil agar rotor dan stator konsentris dan mencegah

induksi yang tidak merata. Air gap yang dimaksud disini

ialah celah yang mungkin terbentuk pada permukaan frame

bukan lingkaran besar seperti pada gambar, karena

lingkaran tersebut akan diisi oleh inti stator dan rotor.


16

Gambar 4. Frame Stator


b) Inti

Inti stator merupakan tempat dimana stator winding

dipasang. Inti stator bertugas untuk menghasilkan fluks. Fluks

ini dihasilkan oleh kumparan pada stator winding dan dialiri

oleh arus 3 fasa dari suplai 3 fasa. Untuk mencegah arus eddy

yang besar pada stator winding umumnya inti stator dilapisi

oleh lamina. Lamina sendiri terbuat oleh campuran besi silikon

untuk mencegah rugi-rugi histerisis. Pada inti stator juga

dipasang kutub-kutub magnet untuk menghasilkan fluks.

c) Winding

Stator winding merupakan kumparan yang masing-

masing kumparannya dihubungkan menjadi rangkaian star atau

delta, tergantung dari bagaimana metode untuk memutar mesin

yang digunakan dan jenis rotor yang digunakan. Untuk rotor

jenis sarang tupai umumnya menggunakan rangkaian delta


17

sedangkan rotor jenis slip ring bisa menggunakan salah satu dari

keduanya. Stator winding dipasang pada sela-sela inti stator dan

berfungsi untuk menghasilkan fluks. Stator winding juga dikenal

sebagai kumparan medan.

2) Rotor

Rotor adalah bagian yang berputar, juga terdiri sejumlah

gulungan magnet listrik yang disusun di sekitar sebuah silinder yang

tiap kutubnya saling berhadapan dengan kutub magnet pada stator.

Rotor ditempatkan di dalam stator. Tujuan susunan ini adalah untuk

memutar rotor dan apa saja yang terhubung dengan sumbu rotor.

Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dari motor. Rotor

dihubungkan dengan beban yang akan diputar dengan sebuah shaft

yang terpasang pada pusat rotor. Berdasarkan konstruksinya, rotor

dibagi menjadi 2 macam, yaitu.

a) Sarang Tupai atau Squirrel Cage

Rotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear,

berbentuk tabung dan diberi beberapa slot dipermukaannya. Slot

ini tidak dibuat lurus namun sedikit miring untuk memperhalus

kerja motor dan membuat “konduktor” pada rotor. Dikedua

ujung rotor dipasang cincin alumunium. Umumnya rotor jenis ini

terbuat dari alumunium atau tembaga. Rotor jenis ini sangat

sering digunakan karena mudah dibuat dan dapat digunakan


18

berapapun kutub pada stator. Rotor jenis ini dapat ditemui pada

kipas angin dan blower pada printer.

Gambar 5. Rotor tipe Squirrel Cage


b) Slip Ring

Rotor tipe ini memiliki rangkaian kumparan pada

ujungnya dan memiliki sejumlah slip ring di belakangnya. Tiap

kumparan terhubung dengan salah satu slip ring dimana masing-

masing slip ring juga terhubung dengan rangkaian yang sama

dengan rangkaian kumparannya. Semisal rangkaian

kumparannya berbentuk star maka rangkaian slip ring juga

berbentuk star.

Gambar 6. Rangkaian Rotor Slip Ring


19

c. Fungsi Komponen-komponen pada motor listrik

1) Kipas rotor, sebagai pendingin mesin agar tidak mengalami panas

berlebih (overheat) pada saat mesin digunakan.

2) Rotor, bagian yang berputar, berbentuk silinder dan terdiri dari

magnet yang kutubnya saling berhubungan dengan stator.

3) Stator, bagian yang diam, rumah dari rotor atau tempat rotor

berputar. Terdiri dari sejumlah gulungan magnet listrik, yang

dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk silinder agar kutub

saling berhadapan dengan kutub rotor.

4) Poros, batang besi yang berbentuk silinder panjang, sebagai tempat

atau tumpuan rotor untuk berputar.

5) Belitan stator, terdiri atas lilitan tembaga, sebagai penghantar listrik

yang akan di alirkan pada stator untuk mengaktifkan magnet-magnet

listrik.

6) Bearing, sebagai tempat atau tumpuan poros, dan berfungsi agar

putaran lancar dan tidak macet.

7) Terminal, sebagai tempat dari sumber tenaga listrik yang didapat.

Dan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik mesin.

d. Kabel Listrik

Kabel listrik adalah suatu penghantar listrik yang terbungkus

isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada yang kaku atau

berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah, danmasing-


20

masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.Kabel instalasi

yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yangbanyak

digunakan dalam instalasi rumah untuk pemasangan tetap ialah NYA dan

NYM. Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untuk

melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembapan

yang dapat merusak kabel tersebut. Penjelasan jenis-jenis kabel adalah

sebagai berikut.

1) Kabel NYA

Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk

pejal. Kabel ini pada umumnya digunakan pada instalasi rumah.

Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan

pelindung dari pipaunion atau paralon/PVC ataupun pipa fleksibel.

2) Kabel NYM

Kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa

penghantar dan memiliki isolasi luar sebagai pelindung. Penghantar

dalam pemasangan pada instalasi listrik boleh tidak menggunakan

pelindung pipa. Namun untuk memudahkan saat peggantian

kabel/revisi, sebaliknyapada pemasangan dalam dinding/beton

menggunakan selongsong pipa.

3) Kabel NYY

Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY

biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel ini juga
21

dapat ditanam dalam tanah dengan syarat diberikanperlindungan

terhadap kemungkinan kerusakan mekanis.Perlindungannya bisa

berupa pipa atau pasir dan di atasnya diberi batu. Penggunaan utama

NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam

gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari

hubung bagi, apabiladiperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis.

NYY dapat juga ditanam di dalam tanahasalkan diberi perlindungan

secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakanmekanis

Didalam dunia industri ada beberapa tipe dan ukuran kabel yang

digunakan sebagai batas kemampuan kabel untuk mengalirkan tegangan

listrik, berikut adalah beberapa ukuran kabel beserta batas kemampuan

kabel dalam mengalirkan tegangan listrik :

Kabel ukuran 0.75 mm2 dapat dialiri arus maksimal 5 Ampere.

Kabel ukuran 1.5 mm2 dapat dialiri arus maksimal 10 Ampere.

Kabel ukuran 2.5 mm2 dapat dialiri arus maksimal 16 Ampere.

Kabel ukuran 4.0 mm2 dapat dialiri arus maksimal 20 Ampere.

Kabel ukuran 6.0 mm2 dapat dialiri arus maksimal 30 Ampere.

Kabel ukuran 10.0 mm2 dapat dialiri arus maksimal 50 Ampere.

e. Kontaktor

Kontaktor atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja

berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya

kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-


22

kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan

memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah

arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.

Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang

untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor

arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat,

gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga

kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan

magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung

singkat.

Kontaktor adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai

penghubung/ kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan

daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas

yang besar. Umumnya MC terdiri dari 3 pola kontak utama dan kontak

bantu (aux. contact).Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan

cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya. Sebuah

Kontaktor Magnet terdiri dari

1) Kumparan / Koil.

Kumparan / Koil adalah lilitan yang apabila di aliri Arus /

tegangan maka akan terjadi magnetisasi yang akan menarik kontak –

kontaknya sehingga input & output pada kontak NO akan terhubung

& sebaliknya untuk kontak NC akan terputus / tidak terhubung.


23

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai

85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan

bergetar. Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan terlalu

tinggi / tidak sesuai dengan spesifikasi maka akan menyebabkan

berkurangnya umur / merusak kumparan kontaktor. Tetapi bila

tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan

tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang yang

nantinya dapat menimbulkan bunga api pada permukaannya serta

dapat merusak kontak-kontaknya.

2) Beberapa Kontak NO (Normally Open)

Normally Open bekerja bila coil contactor atau relay dalam

keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi

terbuka atau tak terhubung.

3) Beberapa Kontak NC (Normally Close)

Normally Close bekerja kebalikan dari normally open

dimana bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung

arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi tertutup atau terhubung.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak Utama ( Digunakan Untuk

Rangkaian Daya ) dan kontak Bantu ( Digunakan Untuk Rangkaian

Pengontrol / Pengunci )
24

Agar penggunaan kontaktor dapat disesuaikan dengan beban

yang akan dikontrol, maka pada setiap kontaktor selalu dilengkapi

dengan plat nama yang berisikan data-data mengenai :

a) Perusahaan pembuat kontaktor

b) Nomor seri pembuatan

c) Tegangan nominal beban

d) Tegangan kerja kontaktor

e) Kemampuan arus yang dapat dialirkan

f) Kelas operasi.

4) Prinsip Kerja Kontaktor

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak

Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada

saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat

kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC

sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan

menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil

adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi

dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau

bekerja.

f. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita

memiliki sumber AC 3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor.


25

Karena stator terhubung dengan sumber AC maka arus dapat masuk ke

stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat 1 kumparan

stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang

mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan fluks

magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah tangan

kanan.

Gambar 7. Arus pada Kabel menghasilkan Fluks


Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang

sama karena setiap fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang

dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal ini disebabkan besarnya arus

yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya. Misalkan fasa-fasa ini

diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa a maksimum sehingga

menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak mencapai

makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga

menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai

maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih


26

cenderung pada fasa mana yang mengalami kondisi arus paling tinggi.

Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa medan magnet yang

dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu. Kecepatan putaran

medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.

Gambar 8. Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian


Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan

stator sudah dialiri arus. Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka

arus akan terinduksi pada rotor. Anggap rotor dibuat sedemikian sehingga

arus dapat mengalir pada rotor (seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat

munculnya arus pada rotor dan adanya medan magnet pada stator maka

rotor akan berputar mengikuti hukum lorentz.

Hal yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan

pernah mencapai kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena

apabila kecepatan sinkron dan rotor sama, maka tidak ada arus yang

terinduksi pada rotor sehingga tidak ada gaya yang terjadi pada rotor

sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak adanya gaya pada rotor maka
27

rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya gesek dengan

sumbu rotor atau pengaruh udara). Akibatnya pada rotor akan terinduksi

arus sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan hukum lorentz. Dari

gaya itulah motor dapat menambah kecepatannya kembali. Fenomena

perbedaan kecepatan ini dikenal sebagai slip.

Gambar 9. Gaya timbul akibat dari hukum Lorentz

Gambar 10. Gaya Akibat Fluks pada Stator dan Rotor


28

g. Penyebab dan pencegahan kecelakaan kerja

1) Penyebab Kecelakaan

Penyebab dasar terjadinya kecelakaan;

a) Kondisi yang tidak aman (unsafe conditions) misalnya; mesin

bekerja tanpa alat perlindungan, peralatan kerja yang sudah tidak

layak pakai, instalasi yang tidak memenuhi syarat.

b) Perbuatan yang tidak aman (unsafe actions) misalnya; bekerja

tanpa memakai nalat pelindung diri, kurang hati-hati/sembrono,

kurang memahami cara kerja yang aman.

c) Takdir (faktor X), manusia tidak mampu mencegah datangnya

suatu malapetaka karena bencana, apabila yang maha kuasa

sudah menghendakinya.

Dari tiga penyebab dasar terjadinya kecelakaan seperti

tersebut diatas ada beberapa faktor yang secara umum terhadap

kejadian kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu ;

a) Faktor/unsur lingkungan kerja, misalnya; masalah kebisingan

yang tinggi, penerangan yang kurang mamadai, ventilasi udara

yang kurang memenuhi persyaratan, dan lain-lain.

b) Faktor perkakas/ mesin, misalnya; cara penempatan yang tidak

sesuai, tanpa dilengkapi alat perlindungan, atau alat

pelindungnya telah usang tapi masih dipakai untuk bekerja.


29

c) Faktor manusia/ pekerja, misalnya; bekerja dengan sikap yang

tidak wajar, kurang terampil, kekurangan pada phisik atau

mental.

d) Faktor Manajemen, sistem manajemen K3 yang tidak baik.

2) Pencegahan Kecelakaan

Demikian luasnya pengaruh yang diakibatkan oleh suatu

kecelakaan maka perlu ada usaha/ tidakan pencegahan/ preventif

sehingga resiko kecelakaan dapat dikurangi bahkan dapat dicegah

salah satunya dengan meningkatkan pemahaman fungsi K3 serta

kesadaran semua pihak terkait dalam pengembangan perlengkapan

kerja.

2. Persiapan Kerja

a. Alat
1) Tespen
Tespen adalah alat yang di gunakan untuk mengecek atau

pun mengetahui ada tidaknya suatu tegangan listrik. Rangkaian

Tespen berbentuk obeng yang memiliki mata minus (-) berukuran

kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti

pulpen sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang dapat menyala

sebagai indikator tegangan listrik. Tespen memiliki banyak fungsi

yaitu, untuk membuka skrub dari komponen alat listrik dan untuk

mengecek ada tidaknya suatu tegangan listrik.


30

2) Pisau
Pisau berfungsi Jika diperlukan.
3) Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutar sekrup,

baik memasang maupun membuka. Ada banyak macam ukuran

obeng. Karena itu , sebaiknya dimiliki 1 set obeng mulai dari ukuran

kecil sampai ukuran sampai ukuran besar. Ada dua macam bentuk

obeng yaitu obeng ujung pilih dan obeng ujung kembang. Kalau kita

akan membuka atau memasang suatu mur, haruslah dipilih obeng

yang swsuai bentuknya dan ukurannya terhadap mur tersebut. Kalau

tidak maka sekrup akan mudh cacat dan sukar memasang maupun

membukanya.

4) Tang Kombinasi
Tang kombinasi berbentuk ujung rahangnya bergerigi rapat,

untuk menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang

bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam sebagai

pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang

berkarat akan berakibat macet.

5) Multitester
Multitester merupakan sebuah alat pengukur yang

digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan

arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan untuk

mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya.


31

b. Bahan
1) Motor 3 Fasa
2) Kontaktor
3) Overload
4) MCB 3 Fasa
5) MCB 1 Fasa
6) Fuse 3 Fasa
7) Rail Omega
8) Push Button
9) Skun
10) Kabel
11) Kabel Duck
c. Keselamatan kerja
1) Baju Kerja Praktik
2) Sepatu kerja dan sebagainya
3) Gunakan selalu pengaman (Helm dan Safety belt) bila anda
berhubungan dengan resiko ketinggian.
4) Hati-hati dalam memasang kabel listrik, pastikan listrik sudah
dimatikan
5) Gunakan sarung tangan karet dan alas kaki
32

3. Gambar kerja
4. Proses Kerja

a. Buat wiring control putar kanan kiri motor 3 fasa.

b. Siapkan alat dan bahan.

c. Periksa apakah semua komponen yang ada dalam kondisi yang baik.

d. Potong kabel sesuai ukuran,lalu pasang skun pada kabel tersebut.

e. Pasang rail omega dan kabel duck pada papan acrilic dengan cara

mengebor dahulu papan acrilic yang telah disiapkan.

f. Pasang semua komponen dengan rapi.

g. Pasang semua kabel pada komponen-komponen yang telah adaa sesuai

dengan diagram wiring.

h. Periksa apakah wiring yang telah dibuat,sesuai dengan gambar.

i. Sambungkan listrik 3 fasa pada MCB 3 fasa.

j. Coba nyalakan listrik dan tekan tombol forward, lihat apakah motor bisa

memutar ke kanan dan tekan tombol reverse , lihat apakah motor bisa

memutar ke kiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan PKL, sangat banyak pengalaman dan

ilmu pengetahuan yang saya dapatkan. Jika di sekolah saya diajarkan bermacam-

macam teori kejuruan, maka ketika PKL, teori tersebut akan digunakan sebagai

dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (Praktik). Pada intinya, kegiatan PKL

sangat berguna untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa

disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan atau pemantapan kelak saat

sudah berkecimpung dalam dunia kerja.

Kesimpulan dari saya melaksanakan PKL adalah

1. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

2. Memperoleh Hal-hal yang baru dalam Berinteraksi dengan rekan kerja

dilingkungan lapangan kerja

3. Mampu beradaptasi dengan karyawan yang Ada di lingkungan

kerja.Menciptakan Suasana Kekeluargaan dan terjalinnya hubungan

Silaturrahmi dengan rekan kerja yang ada di perusahaan.

4. Mendapatkan Ilmu-ilmu baru seperti Perbaikan Motor Listrik 3 Fasa.


35

B. Saran

1. Bagi peserta PKL

Sebelum melakukan kegiatan PKL hendaknya siswa diberi arahan seputar

kegiatan PKL dan penjelasan apa-apa saja yang harus dilakukan siswa di

tempat PKL.

2. Untuk Sekolah

a. Diharapkan sekolah yang berbasis kejuruan mempunyai lapangan kerja

sendiri guna mempraktikkan secara langsung bakat dan minat siswa.

b. Setelah tamat dari sekolah diharapkan dari pihak sekolah mampu

menyalurkan siswa ke dunia usaha/instansi.

3. Untuk Dunia Industri

a. Disiplin dalam bekerja, etika, kesopanan, ketelitian dan tanggungjawab

yang harus semakin ditingkatkan oleh setiap kariawan di PT. Transco

Energi Utama.

b. Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara bawahan dan atasan

sangat penting, karena hal tersebut merupakan kunsi sukses dan

keberhasilan suatu perusahaan.


KEPUSTAKAAN

Hage . 2008 . Motor listrik . http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/motor- html .


Diakses pada tanggal 24 Juni 2021
Http://yefrichan.wordpress.com/2011/03/26/pengertian-motor-listrik/ . Diakses

pada tanggal 24 Juni 2021

Tata Usaha. 2021. Struktur Organisasi. Inderapura: PT. Transco Energi Utama
(TEU).
Tim Prakerin. 2021. Buku Panduan Dan Jurnal Praktik Kerja Lapangan. Inderapura:
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat SMK Negeri 1
Pancung Soal TP. 2020/2021.
37

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan dari Sekolah

Lampiran 2. Surat Izin Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dari Industri

Lampiran 3. Catatan Kegiatan Siswa selama Praktik Kerja Lapangan

Lampiran 4. Lembar Konsultasi dengan Pembimbing di Lapangan

Lampiran 5. Lembar Monitoring (diisi oleh Pembimbing Sekolah saat Monitoring)

Lampiran 6. Daftar Penilaian Kompetensi

Lampiran 7. Dokumentasi selama Praktik Kerja Lapangan


38

DOKUMENTASI SELAMA PRAKTIK KERJA LAPANGAN


39

Gambar 11. Foto Saat PKL

Anda mungkin juga menyukai