Anda di halaman 1dari 55

Laporan Praktek Kerja Nyata

PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Nyata (PKN) adalah progam praktek kerja di perusahaan atau industri atau
instansi yang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai salah satu bentuk kerja sama
antara perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dengan perusahaan sebagai tempat
pelaksanaan PKN tersebut. Dimana mahasiswa secara langsung dapat melakukan kerja praktek
pada sebuah perusahaan serta dapat menerapkan disiplin ilmu yang telah didapat dibangku
perkuliahan. Dalam pelaksanaan PKN ini mahasiswa diharapkan dapat lebih mengetahui,
memahami, mempelajari dan menganalisa sistem yang ada di perusahaan tempat praktek kerja
nyata, sehingga dapat dijadikan sarana belajar khususnya mahasiswa teknik mesin untuk melihat
secara langsung penerapan dari kemajuan teknologi yang ada pada perusahaan.
Pengalaman kerja dengan modal ilmu yang telah dipelajari dan belum didapat selama masa
perkuliahan. Melalui pemahaman terhadap aplikasi kemajuan teknologi serta bertambahnya
wawasan ilmu pengetahuan, maka diharapkan mahasiswa dapat memperoleh suatu pengalaman
berharga untuk terjun secara kompetitif dalam dunia kerja dan mampu menghasilkan suatu
metode dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya diharapkan
dapat terbentuk kualitas sumber daya manusia yang bermutu dan dapat mengantisipasi tantangan
dimasa depan, serta dapat menghasilkan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dibidang teknik mesin yang semakin pesat perkembangannya saat ini.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari Praktek Kerja Nyata yang kami lakukan antara lain :
1. Untuk mendapatkan relevansi teori yang didapat ketika perkuliahan dengan praktek
kerja yang ada di perusahaan sebenarnya.
2. Untuk lebih mengetahui, memahami, mempelajari dan menganalisa sistem yang
diperoleh selama melaksanakan PKN.

1
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
3. Memanfaatkan waktu diluar kuliah untuk hal-hal yang sekiranya dapat mendukung
agenda perkuliahan yang nantinya dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
4. Membuka wawasan mahasiswa sebagai upaya untuk mengembangkan potensi yang ada
dalam diri (khususnya berkaitan dengan ilmu yang dipelajari).
5. Sebagai sarana mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitas penelitian teknologi dan
wacana perkembangan ilmu dan teknologi secara global.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Nyata


Terdapat beberapa manfaat yang bisa diperolah baik bagi mahasiswa maupun perusahaan,
diantaranya sebagai berikut:
a) Bagi mahasiswa
1. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
diperoleh saat di kampus.
2. Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis pada perbedaan metode-metode pekerjaan
antara teoritis dan praktek kerja di lapangan.
3. Menambah wawasan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang terjadi di luar kampus
yang dapat ditemukan di lokasi PKN.
4. Mendapat kesempatan untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru melalui
kegiatan kerjasama dengan para pakar yang telah berpengalaman.

b) Bagi Perusahaan
1. Memperoleh masukan yang dapat membantu penyelesaian masalah atau gangguan di
lapangan sesuai dengan konsentrasi yang di tempuh.
2. Penyiapan tenaga kerja yang diharapkan nantinya apabila mahasiswa tersebut bekerja
pada perusahaan yang bersangkutan karena telah mengenal profil perusahaan dan sistem
dalam perusahaan.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang dibahas yaitu .

2
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
1. Profil tentang PT. PJB UP Brantas PLTA Lodoyo.
2. Karakteristik Sistem kerja PLTA Lodoyo
1.5 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Nyata (PKN) dilaksanakan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA
Ladoyo Jalan periode 1 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017. Terletak di Jl. Dusun Serut, Desa
Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Blitar Jawa Timur
1.6 Jadwal Praktek Kerja Nyata
1 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
MINGGU KE
NO KEGIATAN
I II III IV
1 Orientasi Perusahaaan
2 Studi lapangan, pengamatan
Mempelajari proses system Kerja
3 Produksi Listrik di PLTA Ladoyo PT
PJB UP Brantas
4 Penyusunan Laporan

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

3
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah, Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) di tetapkan
sebagai badan usaha yang memperoleh hak mengelola bagian kelistrikan di Indonesia. Pada
tanggal 3 Oktober 1995, PT. PLN (PERSERO) telah mendirian dua anak perusahaan yaitu PT.
Indonesia Power dan PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali) yang bertujuan untuk mengusahakan
system tenaga listrik berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat. Sebagai langkah lanjut
kedua anak perusahaan tersebut akan saling berkompetensi satu lain serta perusahaan swasta
yang akan masuk dalam sistem pembangkitan Jawa-Bali. Oleh karena itu, kedua perseroan
tersebut dengan kekuatan finansial dan teknis yang seimbang, maka PT. PJB sampai saat ini
mempunyai beberapa unit pembangkit antara lain:
1. PT. PJB Unit Pembangkit MuaraKarang (PLTU dan PLTG).
2. PT. PJB Unit Pembangkit Muara Tawar (PLTG).
3. PT. PJB Unit Pembangkit Paiton (PLTU).
4. PT. PJB Unit Pembangkit Gersik (PLTU, PLTG dan PLTGU).
5. PT. PJB Unit Pembangkit Cirata (PLTA).
6. PT. PJB Unit Pembangkit Brantas (PLTA).

Diantara sistem pembangkit tersebut, PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas (UP Brantas)
terdiri dari 13 unit pembangkit (PLTA), 13 unit pembangkit tersebut adalah :
1. PLTA Ampel Gading
2. PLTA Sengguruh.
3. PLTA Sutami.
4. PLTA Ladoyo.
5. PLTA Lodoyo.
6. PLTA Tulungagung.
7. PLTA Wonorejo.
8. PLTA Mendalan.

4
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
9. PLTA Siman.
10. PLTA Selorejo.
11. PLTA Golang.
12. PLTA Giringan.
13. PLTA Ngebel.

(Gambar 2.1 Keteranagan daya PLTA PT. PJB Unit Brantas )

2.2. UP Brantas
Unit pembangkitan brantas adalah salah satu unit PT. PJB yang mengoperasikan 12 PLTA
yang tersebar di lima Kabupaten di Jawa Timur. Kapasitasnya yang cukup kecil yaitu hanya 281
MW atau 4,1 persen dari seluruh kapasitas terpasang PT. PJB. Kontribusi ke sistem Jawa,
Madura dan Bali hanya sekitar 2 persen . Keberadaanya lebih berfungsi sebagi initial charging
saat sistem kehilangan daya (black out) dan memperbaiki sistem tegangan di sistem Jawa Timur
bagian selatan.
Dua belas PLTA itu adalah Sengguruh, Sutami,Selorejo,Ngebel, Tulunggagung,Wlingi,
Lodoyo, Medalan, Siman, Giringan, Galang, dan Wonorejo. Pada tahun 2008 dan 2009
dinobatkan sebagai unit pembangkitan hidro terbaik diantar pembangkit PJB.

5
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
2.2 Profil Perusahaan
PLTA Ladoyo merupakan bagian dari PT. PJB yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam bidang kelistrikan. Bendung Lodoyo terletak di Desa Serut , Desa Gogodeso,
Kecamatan Kanigoro, Kab. Blitar, Jawa Timur. Bendungan ini terletak dialiran sungai Brantas
yang berjarak ± 7 Km disebelah hilir dari PLTA Wlingi Raya. Bendungan ini dibangun untuk
menetralisir fluktuasi air dari pengoperasian PLTA Wlingi Raya yang berkapasitas 2x 27 MW.
Untuk memanfaatkan keluaran air dari bendungan Lodoyo yang terletak disebelah utara
bendungan (kanal). Bendungan Lodoyo merupakan pembangunan lanjutan dari pembangunan
proyek Wlingi Raya.
Pembangunan Bendungan Lodoyo dimaksudkan untuk after bay PLTA Wlingi Raya, maka
untuk memanfaatkan dibangun PLTA lodoyo dengan kapasistas maksimal 1x5,3 MVA (1x 4,5
MW) dengan produksi tenaga listrik sebesar ±37x106 MWh/tahun. Pembangunan ini dimulai
dengan study kelayakan pada tahun 1977 oleh konsultan dan supervise Nipon Koico. LTD Japan.
Pembangunan Lodoyo baru dapat dimulai pada tahun 1978 dan selesai pada tahun 1980.
Sejak bulan april 1981 bendung Lodoyo dapat dioperasikan walaupun PLTA masih dalam
proses pembangunan. PLTA Lodoyo dikenal dengan bendung Lodoyo bukan Bendungan
Lodoyo. Perbedaanya adalah jika bendungan ialah sungai yang dibendung dan tidak ada
kanalnya,sehingga hanya gundukan tanah yang ditembok.
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
- Visi
- Menguasai pasar diIndonesia
- Menjadi perusahaan kelas dunia
- Memiliki SDM yang professional
- Peduli lingkungan
- Misi
- Menproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing.
- Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata kelola
pembangkitan dan sinergi business partner dengan metode best practice dan ramah
lingkungan.

6
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
- Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi teknik
dan manajerial yang unggul serta berwawasan bisnis
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

(Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi PLTA Lodoyo)

2.4.1 Uraian Tugas :


1. Kepala PLTA
Bertanggung jawab atas segala kelangsungan operasi pemeliharan di PLTA Lodoyo
2. Pemeliharan Mesin
Bertanggung jawab terhadap perawat permesinan pada PLTA Lodoyo
3. Pemeliharan Listrik
Bertanggung jawab atas terhadap perawat listrik pada PLTA Lodoyo
4 Pemeliharan control.
Bertanggung jawab terhadap perawatan control dan instrumensasi pada PLTA Lodoyo
5. Lingkungan dan Keselamatan Kesehatan Kerja

7
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
Bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan K3 PLTA Lodoyo
6. Gudang
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang
7. Operator
Bertanggung jawab terhadap pengoperasian unit pembangkit pada PLTA Lodoyo
2.5 Perlengkapan Plta Lodoyo
2.5.1 Bendung
Berndung adalah suatu tempat yang berfungsi untuk mengatur pemakaian air pada suatu
pembangkit listrik tenaga air sehingga (elevasi) permukaan air sesuai dengan standart untuk
operasinya suatu turbin air. Berikut data Teknis Bendung PLTA Lodoyo :
- Type : Bendung Gerak
- Elevasi : 148 m
- Lebar : 8 @12 m
- Roller gate : 8 @ 12 x 11.30 m
- Debit banjir : 3.9700 m3 /detik
- Kecepatan pintu air : 0.3 m3 /menit

2.5.2 Waduk
Waduk merupakan tempat penyimpanan air pada musim hujan ataupun selama jam beban
berkurang untuk persediaan pemakaian air pada musim kemarau atau pada waktu beban
puncak,dimana debit airnya dalam jumlah besar sangat dibutuhkan waduk ladoyo merupakan
waduk harian dimana pada hal ini dimaksudkan air dalam waduk tidak terlalu berlebihan hingga
melebihi evalasi maksimum yang diinginkan ,bila waktu turun hujan lebat sehingga pengaturan
permukaan air dalam waduk pembuangan tidak teratir yang akhirnya dapat mengakibatkan
banjir. Air ini disimpan di waduk lodoyo merupakan keluaran dari bendungan Wlingi Raya dan
ditambah sungai-sungai di sekitarnya. Waduk lodoyo berfungsi sebagai pembangkit listrik
dengan tenaga listrik 4.7 MW.
-Luas Daerah aliran : 3.017 km2 (termasuk Wlingi raya)
- Evalasi tinggi : 136 m
- Evalasi terendah : 125.50 m

8
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
- Evalasi banjir : 135.5 m
- Luas daerah terendam :0.94 m
- kapasitas waduk bruto :5.200.000 m3
- kapasitas waduk netto :5.000.000 m3
- Debet banjir perencanaan :3 970 m3 /det

(Gambar 2.3 Waduk PLTA Lodoyo)

2.5.3 Gedung

(Gambar 2.4 Gedung Head Office PLTA Lodoyo)

Gedung pada PLTA Lodoyo terdiri dari dua bagian, gedung sentral dan gedung control.
Gedung sentral merupakan gedung dimana terdapat peralatan yang berhubungan dengan
pembangkit tenaga listrik seperti turbin, generator dan peralatan pengontrol lainnya. Gedung
sentral terdiri dari tiga lantai dibawah tanah dan gedung control yang terdiri dua lantai di atas
tanah
Ruang-ruang yang terdapat pada gedung sentral

9
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
- Lantai 1 :a. Water supply
b. Drain pump
c. main strainer
d. leakage oil sump tank
c. Lubricating oil sump tank
- Lantai 2 : a oil cooler
b. Presure oil sump tank
- Lantai 3 : a. Ruang turbin
b. Pressure oil tank
Ruangan yang terdapat pada gedung control (control room):
- Lantai 1 : a. switch gear
b. Ruang tata usaha
c. Ruang PLTD (genset)
d. Perpustakaan
- Lantai 2 : a. Ruang Kepala PLTA
b. Ruang control
c. Perpustakaan
2.6 Menejemen Produksi
1. Bahan baku dari produksi pembangkitan Lodyo berupa air yang didapatkan dari aliran
sungai brantas yang dibendung untuk mendapatkan energy potensial yang cukup untuk
menggerakkan turbin.
2. Untuk menunjang suatu pembangkitan listrik bias bekerja secara optimal memproduksi
listrik, maka suatu pembangkitan listrik memerlukan peralatan utama dan peralatan bantu demi
mewujudkan hasil tersebut. Pada peralatan pembangkitan lodoyo terdiri dari pealtan utama dan
peralatan bantu, berikut uraian berupa alat-alat utama dan bantu:
A. Peralatan utama pembangkitan PLTA Lodoyo meliputi:
1. Water way
2. Turbin
3. Generator
4.Transformator

10
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
5. Serandang hubung
B. Peralatan bantu pembangkitan PLTA Lodoyo meliputi:
1. Lubricating oul system (pelumasan)
2. Water cooling system
3. drainage system
4. pressure oil system
5. Overheating Travelling crane)
6. Battery system
7. PLTD
8. Exhaust fan

3. Proses produksi
Pembangkitan listrik tenaga air (PLTA) merupakan suatu pembangkitan yang bahan baku
untuk menggerakkan turbin adalah air. PLTA Lodoyo merupakan salah satu unit pembangkit
Brantas yang menggunakan air dalam proses pembangkitannya . Pada PLTA Lodoyo
memanfaatkan energy potensial air dari bendung sungai brantas untuk proses pembangkitan.
Pada dasarnya energy air yang dimanfaatkan tersebut adalah energy potensial yaitu yang
berdasarkan perbedaan ketinggian. Energi potensial tersebut akan timbul jika yang mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Energi aliran air dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang dihubungkan seporos
dengan generator . putaran rotor yang diberi aliran arus searah (DC) pada generator akan
menimbulkan medan magnet. Medan magnet pada belitan rotor menimbulkan fluks magnet maka
akan terinduksi oleh (GGL) gaya gerak listrik. Dimana pada belitan stator merupakan rangkaian
tertutup induksi yang dihasilkan generator tergantung pada kecepatan putaran rotor. Jumlah
kutub dan jumlah belitan pada stator.
4. Pemasaran

(Gambar 2.4 Pemasaran PLTA Lodoyo)

11
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
Pada gambar dijelaskan bahwa pembangkitan PLTA Lodoyo ini nantinya kan di salurkan
melalui Seradang hubung (switch yard) dengan saluran express line ke Gardu Induk Wlingi (GI
Wlingi) atau gardu Induk blitar baru (GI blitar baru). Kemudian dari GI Wlingi ataupun Gi blitar
baru disalurkan ke penyulang-penyulang yang selanjutnya diturunkan (step down) dari tegangan
20 KV/220V, tegangan tersebut yang digunakan oleh para konsumen.

12
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
BAB III
PEMBANGKITAN LISTRIK PLTA LODOYO
3.1 Teori Dasar Terjadinya Arus Listrik
Tiga syarat terjadinya energy listrik :
1. Kumparan
2 Medan magnet.
3. perpotongan medan magnit
Energi listrik dapat terjadi apabila ada suatu kumparan yang berputar dan memotong
medan magnet sehingga terjadilah perbedaan tegangan. Perbedaan tegangan inilah yang
mendasri terjadinya energy listrik
3.2 Perubahan Energi di PLTA
Energi pada PLTA dihasilkan oleh fluda atau aliran zat cair yang memiliki energy
potensial dalam proses aliran dalam pipa. Energy potensial ini berubah menjadi energy kinetic
berdasarkan pada cepat laju zat cair dalam pipa. Perubahan ini berdasarkan pada ketinggian zat
cair atau tinggi jatuh air dalam pipa. Energi kinetic tersebut berubah menjadi energy mekanik
saat laju aliran air pada pipa tersebut mendorong turbin untuk bergerak.

3.3 Energi Potensial


Energy potensial adalah energy yamg ditimbulkan akibat kedudukan. Air dapat
menghasilkan energy potensial, yaitu dengan perbedaan ketinggian atau kedudukannya
permukaan air. Faktor yang mempengaruhi adalah :
 Tinggi jatuh air (h)
 Debit air yang tersedia (Q)
Energi potensial pada bendungan adalah
Ep= m x h x g
Dimana:
Ep= Energi potensial (J)
M= massa air (kg)
h= ketinggian air (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

13
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

P=ρ.g, Q. h

Dimana :P = Daya yang dibangkitkan (W)


ρ = Massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Q = debit air (m/s)
h =head / tinggi jatuh air (m)
3.4 Energi Kinetik
Energy kinetic yaitu energy yang menghasilkan akibat adanya aliran air shingga timbul air
dengan kecepatan tertentu.
1
EK=2 x m x v2

Dimana :
EK = Energi kinetic (J)
M = massa air (kg)
V = kecepatan aliran sungai (m/s)
Sehingga daya yang dihasilkan adalah
1
P=2 x p xQ x v2

Dengan perumusan bahwa Q adalah Av maka

1
P=2 x p xA xv2

Dimana A adalah luas penampang aliran air (m2)

3.5 Energi Mekanik


Energi mekanik yaitu enegi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin .besarnya
energy mekanik tergantung dari besarnya energy potensial dan kinetic. Besarnya energy mekanik
dirumuskan :
Em = T x ῳ x t
Dimana :

14
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
Em = energy mekanik (J)
T= Torsi (Nm)
ῳ = Sudut putar
t = Waktu (s)

3.6 Energi Listrik


Energi listrik terjadi karena putaran poros turbin yang di kopel dengan kumparan rotor
generator. Prinsip kerjanya yaitu kumparan medan di satu dengan tegangan eksitasi. Diputar
mempotong kumparan jangkar pada generator. Hal ini menimbulkan tegangan.dan dialirakan
melalui konduktor. Energi listrik timbul ketika turbin berputar maka rotor generator pun
berputar.
Energy listrik dihasilkan :
El= V x l x t
Dimana : E1 = Energi Listrik (J)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (ampere)
T = waktu (s)
3.7 Proses pembangkitan (Prinsip Kerja PLTA Lodoyo)
Pembangkitan Listrik tenaga Air (PLTA) merupakan suatu pembangkitan yang bahan baku
untuk menggerakan turbin adalah iar. PLTA Lodoyo merupakan salah satu unit pembangkitan
Brantas yang menggunakan air dalam proses pembangkitannya. Pada PLTA Lodoyo
memanfaatkan energy potensial air dari bendung sunagi brantas untuk proses pembangkitan.

15
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.1 Potongan Memanjang PLTA Lodoyo)


Pada dasarnya energi air yang dimanfaatkan tersebut adalah energy potensial yaitu energy
yang berdasarkan perbedaan ketinggian. Energi potensial tersebut akan timbul jika air yang
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Kapasitas pembangkitan PLTA merupakan fungsi dari head (tinggi hidrolik air) dan debit air
yang dilepaskan melalui turbin hidrolik, dapat ditunjukkan pada persamaan berikut:

P=9.8 ɳ Q. H

Dimana :P = Daya (kilowatt)


ɳ = Efisiensi pembangkit
Q = debit air (m/s)
H =head / tinggi jatuh air (m)
Aliran air dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang dihubungkan seporos
dengan rotor generator (kopel).. Putaran rotor yang diberi aliran arus searah (DC) pada generator
akan menimbulkan medan magnet, medan magnet pada belitan rotor menimbulkan fluks magnet
yang akan memotong kumpartan/ belitan pada stator, sehingga apabila belitan stator telah
terpotong oleh fluks magnet. Maka akan timbul tegangan induksi /GGL (Gaya Gerak Listrik),
dimana pada belitan stator merupakan rangkaian tertutup maka akan muncul arus. Dari stator
inilah tegangan outpur generator. Besarnya GGL induksi yang dihasilkan generator tergantung
pada putaran rotor, jumlah kutub dan jumlah belitan pada stator.

16
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.2 Diagram Alur Pembangkitan Listrik PLTA Lodoyo)

Untuk menunjang suatu proses pembangkitan listrik di PLTA Lodoyo secara optimal
perlu adanya peran daripada peralatan utama dan peralatan bantu. Peran peralatan utama sangat
vital karena merupakan inti dari proses pembangkitan, sedangkan untuk peralatan bantu dapat
dikatakan sebagai penunjang untuk memaksimalkan dari peralatan utama.

3.8 Proses penghasilan Listrik pada PLTA Lodoyo


Jadi air dari bendung Lodoyo akan mengalir menuju kolam tando harian (KTH) yang
berfungsi sebagai waduk penampung air yang akan digunakan dalam proses penghasilan energy
listrik. Kemudian air dari KTH akan mengalir menuju intake gate yang mana aliran air tersebut
akan melewati trashrack terlebih dahulu untuk menyaring air dari sampah dan kotoran, trash rack
akan mengalir masuk kedalam intake gate yang bergungsi sebagai pintu air raksasa yang
berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air yang akan digunakan dalam proses
penghasilan energy listrik. Lalu air yang telah masuk kedalam intake gate akan mengalir menuju
penstock yang sangat pendek sekali di karenakan head PLTA Lodoyo hanya 11. 6 meter dengan
elevasi ari 136 mdpl maka bias dikataka tidak ada penstock , melainkan head race tunnel yang
memanfaatkan tinggi jatuh ari dari eleavsi KTH untuk mengubah energy potesial air menjadi
energy kinetic berupa tekanan air.
Selanjutnya aliran air yang telah melewati headrace tunnel akan dipeca menjadi dua jalur
agar tidak menabrak gedung penunjang yang berisikan generator yang berada dibawah tanah.
Aliran air tersebut bertemu kembali di guadevane yang berfungsi untuk mengatur debit air yang
akan masuk berupa energy kinetic air akan masuk kedalam casing turbin dan sekaligus akan

17
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
memutar turbin sehingga mengahsilkan energy mekanik berupa putaran turbin . energy berupa
putaran turbin tersebut kan di teruskan oleh poros generator saehingga apabila turbin berputar ,
secara otomatis rotor pada generator juga kan ikut berputar. Jadi putaran poros turbin akan
memutar poros rotor sehingga belitan pada rotor yang didalamnya terdapat kutub magnet putar.
Sedangkan belitran yang berada didalam stator akan memotong medan magnit putar pada
shingga terbentukah gaya gerak listrik (GGL) atay beda tegangan yang kan menjadi arus listrik
bolak balik (AC)3 phasa. Pada tahap inilah energy listrik berhasil dihasilkan kemudian arus
listrik yang telah dihasilkan kemudian arus listrik dihasilkan oleh generator akan disalurkan
keluar melauli slipring (cincin geser ) yang berputar secara bersamaan dengan poros (AS)
kemudian arus listrik yang telah dihasilkan oleh generator dan borstek negative sikat-sikat yang
berfungsi sebagi terminal penghubung arus listrik yang telah dihasilkan generator menuju keluar.
3.9 Peralatan Utama PLTA Lodoyo
pada peralatan pembangkit PLTA LODOYO terdiri dari peralatan utama dan peralatan
bantu.
A. Peralatan utama pembangkit PLTA Lodoyo meliputi :
1. Water way
2. Turbin
3. Generator
4. Penghubung (instalasi penyaluran tenaga listrik)

A.1. Water Way


Water way pada PLTA Lodoyo merupakan fasilitas yang menyalurkan air sungai dialirkan
kekolam melalui saluran terbuka atau tertutup dengan disaring terlebih dahulu dan ditampung
disuatu kolam dan diteruskan ke turbin, guna membangkitkan tenaga listrik dengan
memanfaatkan perbedaan muka air.
Bagian-bagian Water way di PLTA Lodoyo meliputi:
1. Kolam Tando Harian
2. Pintu masuk air (intake)
3. Gedung Sentral
4. Pipa Lepas (Draft tube)

18
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
5. Saluran air bawah (tail race)
6. Saluran Pelimpah Spillway
A.2. Kolam Tando Harian
Kolam Tando Harian pada PLTA Lodoyo berfungsi sebagai reservoir (waduk)
penampung air sebelum dialirkan ke turbin melalui penstock yang sangat pendek sekali karena
hide PLTA Lodoyo hanya 11,6 meter jadi bisa dibilang tidak ada penstock akan tetapi hanya
memanfaatkan tinggi jatuh air dari elevasi air atas KTH ke turbin untuk memperoleh energi
potensial air (tekanan air) untuk memutar turbin.

(Gambar 3.3 Kolam Tandon Harian)

Kolam Tando Harian diperlengkapi dengan beberapa pintu air,gunanya untuk


pengisian/pengosongan bila kolam tando diadakan pemeliharaan. Dan diperlengkapi juga pada
waktu pelaksanaan pengurasan lumpur agar turbin tetap beroperasi maka air dari sungai dialirkan
melalui bypass.

A.3. Pintu Masuk Air (intake)

(Gambar 3.4 Bangunan Intake)

Pintu Masuk Air (intake) adalah fasilitas yang dipakai untuk mengambil air langsung dari
sungai atau dari tempat penampungan air kolam tando ke saluran penghantar. Biasanya pada
bangunan pintu masuk diperlengkapi trash rack yang berguna untuk menyaring kotoran-kotoran

19
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
atau sampah yang ikut bersama air. Air akan menjadi bersih dan tidak akan mengganggu operasi
turbin.
Spesifikasi Intake Gate
 Evalasi :EL 125,00 m
 Jenis Pintu : Pintu Roda Tetap
 Ukuran pintu : 12m x 11,30 m
 Tinggi angkat :1 set
 Kecepatan angkat 0,3 m/det

(Gambar 3.5 pesawat Pengangkut Sampah)


 PPS adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk membersihkan dan mengankur sampah
yang berada di trash rack/ penyaring didepan intake gate PLTA Lodoyo.
 Bracket adalah bagian dari PPS yang berfungsi untuk mengambil sampah yang berada di
trash rack
 Remote adalah peralatan yang mengoperasikan untuk mengendalikan bracket seperti
fungsi naik turun, kanan kiri, buka tutup bracket

A.4. Pipa Lepas (Draft Tube)


Saluran pipa lepas (draft tube) pada turbin kaplan PLTA Lodoyo berfungsi untuk
memanfaatkan energi potensial air antara runner dan muka air bawah dan untuk mendapatkan
kembali (recovery) energi kinetik air yang keluar dari runner.

A.5.. Saluran Air Bawah (Tail Race)


Saluran air bawah (Tail Race) berfungsi untuk mengalirkan dan mengurangi tekanan air
dari draft tube. Tail race dilengkapi dengan pintu, dimaksudkan untuk menutup aliran air dari tail
race ke draft tube diwaktu diadakan pemeriksaan turbin.

20
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.6 Tail Race)


 Elevasi : 124,600 m
 Elevasi dasar : 123.00 m
A.6 Saluran Pelimpah (Spillway)
Saluran pelimpah (spillwau) berfungsi melimpahkan air paabila tinggi muka air pada
KTH melampaui batas maksimum (kondisi banjir), dan menjaga elevasi air pada KTH tetap di
keadaan yan nominal,shingga dapat memenihu putaran (rpm) generator yang telah ditentukan.
Dalam hal ini putaran yang dihasilkan oleh turbin yang do lp[e; dengan generator harus stabil.
Salah satu penjagaannya yaitu dengan mengatur debit dan elevasi air di KTH. Pada bendung
Lodoyo, pengoperasian spillway dikendalikan oleh pihak PJT (Perum Jasa Tirta)
Tetapi juga dengan koordinasi terlebih dahulu oleh pihak PLTA Lodoyo

(Gambar 3.7 Spillway)


Spesifikasi Spillway:
 Jenis : pintu Roda Tetap
 Ukuran pintu : 12,00 x11,30 m
 Berat: : 73,8 ton
 Jumlah : 8
 Tingkat angkat: 12.00
 Kecepatan angkat: 0,3 m/menit

21
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
B. Turbin
Pada PLTA Lodoyo turbin yang dipakai adalah jenis turbin kaplan horizontal karena
ketinggian hidraulic air kurang dari 30 meter atau lebih tepatnya hanya 11,6 meter maka untuk
mendapatkan energi potensial dengan jumlah air yang banyak dengan menggunakan saluran air
akan mendapatkan daya jika menggunakan turbin kaplan.
Bagian-bagian Turbin PLTA Lodoyo Meliputi :
1. Casing (rumah turbin)
2. Guide vane
3. Runner vane
4. Poros turbin
5. Bantalan

(Gambar 3.8 Spesikfikasi Turbin )


B.1. Casing (rumah turbin)
Casing (rumah turbin) pada PLTA Lodoyo berfungsi untuk mendistribusikan air
kesekeliling sudu pengatur dengan dengan tekanan dan kecepatan yang sama.

(Gambar 3.9 Casing)

22
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
B. 2 Guide vane
Guide vane berfungsi untuk mengatur besar kecilnya volume air yang keluar dari casing ke draft
tube yang mendorong runner vane. Gerakan guide vane berdasarkan gerakan servo motor dan
servo motor bisa bergerak disebabkan adanya tekanan oli yang didapat dari pressure tank yang
akhirnya diatur oleh peralatan dalam system governor.

(Gambar 3.10 Guide Vane)


B.3. Runner Vane
Runner Vane berfungsi untuk merubah energi kinetic dan potensial menjadi energi
mekanik berupa putaran poros turbin, pada turbin Kaplan sudut pemasukan sudu runner dan
sudut keluarnya bisa diubah-ubah (diatur) dengan tujuan agar runner bisa secara cepat dan
langsung mengimbangi respon air bila terjadi perubhan kecepatan air, sehingga putaran poros
stabil, disamping untuk mengatur daya yang diperlukan.

(Gambar 3.11 Runner Vane)

(Gambar 3.11 Runner Vane)

B.4. Poros Turbin

Poros turbin berfungsi untuk meneruskan daya yang diperoleh dari runner ke poros generator.
Pada turbin poros horizontal biasanya dipasang roda daya (f1y wheel) dimaksudkan untuk
membantu kerja governor dalam mengatasi perubahan putaran beban tiba-tiba yang
mengakibatkan perubahan putaran. Dalam hal ini roda daya berfungsi untuk meratakan energi,

23
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
dimana saat putaran naik roda daya akan menyerap kelebihan energi dan pada saat putaran turun,
roda daya akan melepaskan energi yang dikandungnya, sehingga putaran tetap konstan.

(Gambar 3.12 Poros Turbin)


B.5. Bantalan
Bantalan berfungsi sebagai pemegang yang mampu menerima gaya-gaya radial atau
gaya-gaya aksial poros. Antara poros dan bantalan terdapat ruang main (clearence). Dimana pada
waktu operasi akan terjadi lapisan minyak pelumasan bantalan atau oil film pada ruang main
tersebut.
C. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik meniadi energi listrik. prinsip
kerjanya, Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada
kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik,
arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-
cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.
* Penggolongan generator berdasarkan arah poros :
o Poros horizontal, biasanya untuk pembangkitan yang berdaya kecil dengan putaran
tinggi.
o Poros vertikal, untuk pembangkitan yang berdaya sedang s/d besar dengan putaran
sedang s/d rendah.
Rotor adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti,
kumparan,cincingeser,dansikat-sikat. Sedangkan stator adalah bagian yang tak berputar (diam)
yang mempunyai bagian terdiri dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari
generator yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian
generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta belitannya, bantalan-
bantalan poros.

24
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.13 Generator Pada PLTA Lodoyo)

B.6.a. Konstruksi Generator


pada prinsipnya generator terdiri dari tiga bagian, yang dinamakan ortor, stator dan celah
udara, dimana bagian-bagian ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Stator
Stator adalah bagian dari gnerator yand tidak bergerak, yang menimbulkan GGL (Gaya
Gerak Listrik) sebagai output generator akibat medan magnet. Pada aliran belitan stator di beri
isolalsi mika dan glass yang berfingsi mencegah terjadinya hubung singkat antara bodi dengan
belitan stator. Inti stator terbuat dari silicon steel sheet dan pada stator terdapat temperatur
detector untuk mendeteksi temperatur belitan.

(Gambar 3.14 Stator)


2. Rotor
Rotor merupakan bagian dari generaor yang berputar, dan mempuyai belitan pada medan
magnet yang intinya berupa lamel-lamel yang mempunyai ketebalan 3 mm yang ditutup oleh
isolasi kelas B, dimana antara belitan terdapat layer insulation dari bahan asbes, sedangkan di
sekeliling rotor di tutupi oleh earth insulation. Pada rotor juga dilengkapi kipas untuk membantu
sirkulasi udara pendingin. Rotor juga dilengkapi damper winding guna meredam frekuensi

25
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
harmonis yang lebih tinggi dari tegangan yang timbul akibat hubungan singkat dan seimbang,
serta untuk memperbaiki stabilitas sistem tenaga dan mengurangi terjadinya kebocoran medan
magnet pada poros. DI dalam cincin geser disupplai arus searah 110 Volt yang merupakan
eksitasi yang selanjutnya menimbulkan medan magnet di dalam kumparan.

(Gambar 3.15 Rotor)

3. Celah udara
Celah udara merupakan ruang antara stator dan rotor, dimana berguna sebagai pendingin,
sehingga apabila celah udara atau gas yang ada terlalu besar akan mengakibatkan banyaknya
medan magnet yang terbuang.
Generator yang dipakai di PLTA lodoyo mempunyai tipe horishontal duct circulated
(EKB-AF). Hal ini karena disesuaikan dengan posisis turbin dengan jenis turbin yang
horizhontal. Adapun data-data teknik generator PLTA Lodoyo adalah sebagai berikut :

(Gambar 3.16 Data Teknik Generator)

26
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.17 Data Teknik Generator)

(Gambar 3.17 Data Tabel teknik Generator)

27
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

4. Peralatan Bantu Generator


Generator yang terdapat pada PLTA Lodoyo memiliki peralatan banti antara lain :
D. Sistem Exsitasi
Sistem exsitasi merupakan penguatan yang diberikan pada kumparan rotornya berupa
tegangan DC 110 V melalui sikat arang yang bertujuan untuk mendapatkan medan magnet
karena pada rotor sebelumnya tida ada medan magnetnya. Penguatan ini diberikan setelah rotor
berputar mencapai 80% dari putaran nominalnya. Penguatan ini dib erikan setelah rotor berputar
mencapai 80% dari putaran nominalnya. Tegangan ini diterima dari battery dan setelah generaotr
menghasilkan 30% dari tegangan nominalnya, maka penguatan batteray secara otomatis akan
diputus dan selanjudnya generaor akan mendapat exitasi sendiri dengan menurunkan tengangan
6,6 KV menjadi 240 V yang diserahkan oleh rectifier thyristor dan kemudian agar exitasi stabil,
maka diperlukan pengatur tegangan , maka penguatan (AVR).

BUATAN SWEDEN
MERK NICA
KAPASITAS NAL 105
JENIS ELEKTROLIT 105 AH/ 5 HOURS
JUMLAH SEL CADANGAN ALKALINE
TEGANGAN KERJA B6 SELL+6
NOMINAL VOLATAGE 110 VOLT
BOST VOLTAGE CELL 1,2 VOLT
FLOAT VOLTAGE 1,47-1,70 VOLT CELL
MINIMAL VOLTAGE 1,42 VOLT CELL
PEMAKAIAN 28 MEI 2003 JAM 09.30
STANDARTD SPEC. JEC-114(1979)
(Tabel 3.1 Spesifikasi Battery)

Sistem kerja dari AVR adalah dengan memasang potensial trafo pada tegangan deteksi
terminal generator dan setting 90 R. Jika setting tegangan lebih tinggi dari tegangan deteksi

28
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
maka AVR, akan memberi sinyal agar sudut penyalaan thyristor lebih tinggi sehingga IF naik
stabil. Demikian sebaliknya. Dan jika deteksi tegangna sama dengan tegangan setting maka
thyristor haru dijaga agar tegangan AVR sudur penyalaan gatenya.

D.1 Penghubung (instalasi penyaluran tenaga listrik)

(Gambar 3.18 Single Line PLTA Lodoyo)


Instalasi penyaluran energi listrik terdiri dari :
1. Peralatan hubung bagi (switchgear)
2. Transformator tenaga (power step-up Transformer)
3. Serandang hubung (switchyard)
4. Proteksi dan kontrol.
D.2. Peralatan hubung/bagi (switchgear)
Peralatan ini berfungsi untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan generator.
Peralatan ini terdiri dari panel-panel dan arus listrik seperti circuit breaker (CB) atau pemutus
tenaga (PMT), disconecting switch (DS) atau pemisah (PMS), rail (busbar rele proteksi, meter
pengukuran dll.

29
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.19 Switch Gear)

(Gambar 3.19 switch Gear)


D.3 Transformator tenaga (power/step-up Trasformer)
Transformator adalah peralatan listrik untuk memindahkan dan mengubah tegangan dan
arus listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik yang lain melalui suatu
gandengan magnit berdasarkan prinsip-prinsip induksi elektromagnetik. Transformator tenaga
berfungsi untuk menaikkan tegangan dari generator menjadi tegangan sistim
transmisi.Spesifikasinya adalah :
 Manufacture : meidensha
 Rated capacity : 5300 kVA
 Type : Norsd-Y
 Phase dan frekuensi :3/35%
 Impedency volt (57˚c) :5,35%
 Rated volt,primer :6,6 KV
 Rated volt, sekunder :22 KV
 Total weight :14.300kg
 Core coil : 6700 kg
 Total oil : 3700 lt
 Date : november 1982

30
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.20 Power Transformator)


D.4 Serandang hubung (switchyard)
Serandang hubung berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke sistim kelistrikan atau
menerima tenaga listrik dari sistim kelistrikan.

D.5 Proteksi dan kontrol panel


Agar penyaluran tenaga listrik yang dibangkitkan berjalan baik efisien dan aman, maka
diperlukan sistim pengaman dan sistim kontrol sistim pengaman (rele proteksi) untuk mencegah
atau mengamankan peralatan dari kerusakan–kerusakan karena terjadi gangguan atau operasi
abnormal seperti rele arus lebih,rele tegangan dll.

(Gambar 3.20 Kontrol Panel)


3.9. Penggunaan Motor listrik di PLTA Lodoyo
Pada PLTA Lodoyo digunakan motor listrik sebagai penggerak untuk menggerakan gate
pada intake maupun tail race. Selain itu juga digunakan pada peralatan bantu seperti lubricating
oil system dan draingae system. Pada peralatan bantu tersebut motor listrik digunakan untuk

31
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
memompa oli, air dan udara. Selain itu juga digunaka pada perlatan lain seperti exhaust fan, fire
hidrant. OHTC, PPS dan Air blower. Pada PLATA Lodoyo digunakan motor induksi 3 fasa yaitu
a. sumber arus listrik yang dihasilkan oleh generator utama yang digunakan untuk
pemakaian sendiri adalah sumber AC 3 fasa
b. Motor induksi memiliki konstruksi yang lebih kuat dan handal dibandingkan motor-
motor yang lain .
c. Mudah untuk melakukan perawatan
d. biaya pembelian motor induksi juga relafi murah, sehingga mengurangi biaya investasi
awal.
Akan tetapi motor induksi 3 fasa ini memiliki kelamahan antara lain adalah torsi yang
dihasilkan tidak sebaik pada motor DC seri , akan tetapi pada PLTA Lodoyo kami menjumpai
adanya transmisi mekanik berupa roda gigi yang digunakan untuk mengimbangi torsi dari beban.
Contohnya adalah pada intake gate dan tail race gate, perbandingan roda gigi digunakan
untuk membantu motor induksi 3 fasa. Tetapi dengan menggunakan perbandingan roda gigi ini
memiliki kekurangan antara lain waktu yang diperlukan untuk menutup dan membuka gate
secara penuh ini relatif lama, karena seribu putaran motor hanya dapat menggerakan gate untuk
beberapa centimeter saja.
Prinsip kerja motor induksi tiga fasa adalah pada saat stator motor induksi diberi suplai
tegangan tiga fasa seimbang, maka akan mengalir arus pada konduktor di tiap belitas fasa stator
dan akan mengahsilkan fluksi per fasa yang dihasilkan berubah secara sinusional dan
menghasilkan fluks resultan (medan putar dengan magnitud yang nilainya konstan yang berputar
dengan kecepatan sinkron :
Dimana :Ns = kecepatan sinkron (rpm)
Ns= 120 f/p
F = frekuensi sumber (HZ)
P = jumlah kutub motor induksi
Medan putar akan terinduksi melalui celah udara menghasilkan ggl induksi( ggl lawan)
pada belitan masa stator
E1= 4,44. F1.N1.Øm

Dimana :

32
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
E1= ggl induksi efektif stator per fasa (volt)
F1= frekuensi saluran (HZ)
N1= jumlah lilitan kumparan rotor per fasa
Øm= fluksi magnetic maksumum (weber)
Karena belitan rotor merupakan rangkain tertutup, baik melalui cincin ujung (end ring)
ataupun tahanan luar, maka arus akan mengalur pada konduktor-konduktor rotor. Karena
konduktor –konduktor rotor tabg mengalirkan arus ditempatkan didalam dareah medan magnet
yang dihasilkan stator, maka akan terbentuklah gaya mekanik (gaya lorentz) pada konduktor –
konduktor rotor. Hal ini sesuai dengan hokum gaya Lorentz yaitu bila suatu konduktor yang
dialiri arus berada dalam siati kawasan medan magnet, maka konduktor tersebut akan
mendapatkan gaya elektromagnetik (gaya lorentz ) sebesar :

F=B.i.ȴ.sin Ø

Dimana:
F= gaya ayang yang bekerja pada konduktor (Newton)
B= kerapatan medan magnet (Wb/m2)
i = besar arus (A)
ȴ.= panjang konduktor
sin Ø = sudut antara konduktor dan vector kerapatan fluks magnetic

gaya F adalah hal yang sangat penting karean merupkan dasar dari pada kecepatan putara
motor listrik. Gaya F yang dihasilkan pada konduktor –konduktor rotor tersebut akan
menghasilkan torsi (ґ),maka rotor akan berputar searah dengan putaran medan putar stator.
Seperti yang telah disebutkan diatas, motor akan tetap berputar bila kecepatan medan
putar lebih besar dari pada kecepatan putar lebih besar daripada kecepatan putaran rotor
(ns>nr).Apabila ns=nr,maka tidak ada perbedaan relative antara kecepatan medan putar ns
dengan putaran rotor nr, atau dengan kata lain slip (s) adalah nol. Hal ini disebabkan tidak
adanaya ggl terinduksi pada kumparan rotor shingga tidak ada arus yang mengalir, dengan
demikian tidak akan dihasilkan gaya yang dapat menghasilkan kopel untuk memutar rotor.

33
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

3.10 Peralatan bantu PLTA Lodoyo Meiputi :


1. Lubricating oil sistem
2. Water cooling sistem
3. Drainage sistem
4. Pressure oil sistem
5. Battery sistem
Dan perlatan lain PLTA meliputi:
 Over heat Travelling Crane
 Pesawat pengangkut sampah
 Emergency Generator (GENSET)
 Fire hydrant
 Air blower
 Exhaust fan
 AVR
 Govenor
A. Lubricating oil sistem PLTA Lodoyo
Lubricating oil sistem ini merupakan salah satu bagian dari sistem penunjang bantalan
unit pembangkit yang berfungsi untuk menyediakan minyak pelumasan untuk pelumasaan
turbin generator. Sistem pelumasan dengan oli pada bantalan-bantalan turbin dan generator
sangat penting untuk menjaga kesetabilan operasi dari turbin dan generator
Bagian-bagian dari peralatan Lubricating oil system adalah:
 Sump tank lubricatin
Digunakan sebagai penampung minyak pelumas yang akan disalurkan kegravity tank dan
sebagai penampung kembali minyak yang telah digunakan melumasi kelima bantalan

(Gambar 3.22 Sump Tank Lubricating )


34
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

 Motor pompa oli

(Gambar 3.22 Motor Pompa Oli)


Digunakan untuk mensupply atau mempompa minyak yang terdapat pada sunp tank
lubricating menuju gravity tank terdapatdua buah motor yang digunakan secara
bergantian,dimana apabila salah satu motor mengalami gangguan, sistem pelumasan masih dapat
bekerja dengan bantuan motor yang lain.
 Strainer oli
Digunakan untuk menyaring kotoran yang terkandung dalam minyak untuk pelumasan
dalam minyak untuk pelumasan bearing.

(Gambar 3.23 Motor Pompa Oli)

 Oil Cooler
Digunakan untuk mendinginkan temperature dari minyak pelumasan setelah digunakan
untuk melunasi kelima bantalan turbin dan generator. Pendinginan oli ini menggunakan
air yang dialirakan melalui pipa kapiler yang teerdapat dewater cooling tank, dimana air
yang digunakan untuk mendinginkan diambil dari casing turbin.

35
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.24 Oil Cooler)

 Gravity Tank
Digunakan untuk menampung minyak dari pelumas dari sump tank lubricating yang
dipompa dengan lubricating oil pump dan siap untuk disrkulasikan pada kelima bantalan
turbin dan generator. Cara kerja dari penyaluran oli ke masing-masing bearing
menggunakan pemanfaatannya gravitasi bumi.

(Gambar 3.25 Gravity Tank )


 Oil flow relay & pipa penyalur
Digunakan untuk mendeteksi adanya aliran minyak pelumas menuju bantalan turbin dan
generator

(Gambar 3.26 Oil Flow Reley Pipa)

36
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.27 Lubricating Oil System)


Cara kerja Lubrication oil system :
Sump tank lubrication berfungsi guna memasok kebutuhan minyak bagi sistem
pelumasan dan menampung minyak yang kembali dari sistim pelumasan. Di dalam tangki
dilengkapi dengan filter ( strainer ) untuk menyaring kotoran, juga dilengkapi dengan water
contaminant yang mendeteksi adanya air dalam sump tank lubrication, jika terdapat air lebih dari
5% sensor contaminant akan bekerja dan akan memberi sinyal alarm pada control panel, dan
untuk melihat level minyak dalam tangki secara visual disediakan gelas duga dan tongkat
pengukur ( deep stick ). Setelah oli berkumpul di sump tank lubrication oli di pompa dengan lube
oil pompa menuju oil cooler untuk proses penyerapan panas minyak pelumas yang keluar dari

37
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
bantalan turbin sebelum menuju ke gravity tank, setelah oli memenuhi gravity tank, dengan
memanfaatkan gaya gravitasi oli

secara otomatis mengalir melewati oil flow relay untuk mendeteksi adanya oli yang
mengalir menuju bantalan-bantalan turbin untuk mulai proses pelumasan, bantalan-bantalanya
termasuk bantalan generator sisi oil head, bantalan generator sisi turbin, bantalan dorong balik
generator, bantalan dorong normal generator, bantalan pengarah turbin. Dan setelah oli melewati
bantalan-bantalan tersebut, oli mengalir kembali ke sump tank lubrication untuk ditampung dan
dialirkan kembali seperti proses sirkulasi sistem oil lubrication selanjutnya

B. Water cooling sistem PLTA Lodoyo


Water cooling system ini merupakan salah satu bagian dari sistem penunjang unit
pembangkit yang berfungsi untuk proses pendinginan minyak hydraulik serta pendingin oli
pelumasan yang digunakan untuk proses pendinginan bantalan-bantalan turbin dan generator.

(Gambar 3.28 Water Cooling System)

38
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
Bagian –bagian dari perlatan water cooling system beserta fungsinya sebagai berikut :

o Air pendingin sebagai media/fluida pendingin digunakan air waduk yang diambil melalui
casing.
o Water supply pump merupakan peralatan yang digunakan untuk memompa air pendingin
sehingga dengan kapasitas dan tekanan aliran tertentu, proses perpindahan kalor (Heat
Exchange ) di dalam Oil Cooler sesuai dengan yang diharapkan.
o Strainer Berfungsi menyaring dan menjamin kualitas air pendingin sebelum digunakan di
Oil Cooler.
o Piping Adalah sebuah rangkaian dari komponen-komponen perpipaan yang digunakan
untuk mengalirkan, mendistribusikan dan mengatur aliran air pendingin.
o Oil cooler Yaitu tempat terjadinya perpindahan kalor dari fluida panas (minyak pelumas)
ke fluida pendingin (air).
o Water flow relay berfungsi sebagai pendeteksi aliran air pendingin dengan tujuan
mengetahui dan memastikan aliran air pendingin sedang beroperasi.

Water cooling sysytem ini menggunakan air yang diperoleh dari casing kemudian air
dipompa menuju oil cooler, setelah dipompa, air melewati main strainer untuk menyaring
kotoran dan
Menjamin kualitas air sebelum digunakan di sump tank pressure oil cooler untuk
mendinginkan pressure oil maupun lubricating oil setelah itu air melewati water flow relay untuk
mendeteksi
aliran air pendingin dengan tujuan mengetahui dan memastikan adanya aliran air pendingin
sedang beroperasi.
C. Drainage sistem PLTA Lodoyo
Drainage sistem adalah peralatan yang sangat vital yang berfungsi untuk menguras
air dari sisa bocoran air dari dinding bawah tanah yang ditampung di sump pit.
Drainage pump terdiri dari 2 unit pompa sub mersible yang saling berhubungan dengan yang lain
terutama nomor 1 dan 2. Apabila semua peralatan tersebut mengalami kerusakan, dan inflow air

39
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
terlalu besar maka akan mengakibatkan air melimpah dan membahayakan peralatan yang ada
disekitarnya.
Bagian - bagian dan fungsi peralatan Drainage pump sebagai berikut :
 Motor : Untuk menggerakkan pompa sehingga dapat berputar
 Pompa : Untuk mengambil air dari Sump-pit dibuang ke Tail race
o Shaft : Untuk meneruskan gerakan memutar dari motor ke Impellar
o Impellar : Untuk mengambil air dari Sump - pit dan disalurkan ke Tail race
melalui saluran pipa pembuangan
o Bearing : Sebagai bantalan shaft untuk manahan gerakan memutar
o Pipa : Untuk meneruskan air dari Impellar ke Tail race
o Chech valve : Untuk menahan gerakan air yang kembali pada waktu pompa stop
 Floating switch : Sebagai pusat penggerak Drainage pump secara Automatic
dengan pedoman ketinggian air

(Gambar 3.29 Drainage pump)


Cara kerja Drainage pump :
1. Apabila permukaan air didalam Sump-pit sudah mencapai 2,4 meter dari lantai dasar Sump-
pit, maka level switch normal operasi kerja. Berarti pompa normal operasi kerja ( ON )
2. Sesudah air turun sampai dengan 0,4 meter maka level switch stoping normal operasi
kerja Berarti pompa normal operasi stop ( OFF )
3. Apabila pompa normal operasi kerja, namun ketinggian air didalam Sump-pit cenderung naik
sampai dengan 2,5 meter maka level switch stand by pump kerja. Berarti stand by pump
kerja dan stop pada ketinggian air 0,4 meter

40
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
4. Pompa normal operasi dan stand by pump kerja ( ON ) namun ketinggian air cenderung naik
sampai 2,7 meter maka level switch Alarm kerja dan tanda peringatan Alarm berbunyi.
5. Air dalam pipa pembuangan supaya tidak kembali ke Sump-pit pada waktu Drainage
pump stop operasi maka dipasang check valve.

Adapun pemeriksaan yang umumnya dilakukan pada drainage pump sistem adalah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Indicator elevasi sump pit
Normal stop : 0.4 m, Normal operasi : 2,7 m
2. Pemeriksaan level oli pelumasan bearing.
3. Pembersihan area drainage pump.
4. Pemeriksaan fungsi level switch dengan mengoperasikan pompa.
Pemeriksaan getaran, bau dan temperature.

D. Pressure oil sistem PLTA Lodoyo


Preessure oil sistem merupakan sistem penyedia minyak tekan dan menjaga agar minyak
yang bertekanan tersebut dapat digunakan secara konstan.

(Gambar 3.29 Pressure Oil System)

41
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

Bagian – bagian utama pressure oil system serta fungsinya, meliputi :


1. Sump tank pressure oil sebagai penampung minyak yang akan disalurkan ke pressure
tank sebagai minyak tekan.

(Gambar 3.30 Sump Tank Pressure Oil)


2. Pressure oil pump berfungsi untuk menyuplai/memompa oli bertekanan dari sumpt tank
ke pressure oil tank.
3. Pressure oil tank berfungsi sebagai penyedia minyak tekan untuk peralatan hidrolik

(Gambar 3.31 Pressure Oil Tank)

4. Emergency pressure oil tank berfungsi sebagai cadangan oli bertekanan yang telah
dipompa dari sump tank lubrication

42
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.32 Emergency Presurre oil)


5. Leakage oil berfungsi sebagai penampung kebocoran sistem pelumasan oil head serta
penampung dari kebocoran servomotor.

(Gambar 3.33 Leakage oil)


6. Air compressor berfungsi untuk memberikan udara bertekanan dari pressure oil tank
sesuai dengan tekanan yang dikehendaki.

43
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
7. PMG (Permanent Magnet Generator): merupakan generator magnet permanent yang
dikopel langsung pada poros turbin. Source Voltage dari PMG ni disetting sesuai dengan
kecepatan turbin yang memberikan signal untuk mengontrol frekuensi generator.
8. Unloader pilot valve, berfungsi sebagai penerima sinyal tekanan oli dari pressure tank
yang bertujuan untuk mengatur kerja unloader valve
9. Unloader valve, berfungsi untuk mengatur aliran minyak yang akan menuju ke pressure
tank yang berdasarkan tekanan dari pressure tank dengan tujuan tekanan pada pressure
tank tetap konstan, meliputi :
 Unload adalah keadaan minyak bersikulasi dalam siklus sump tank terjadi pada
tekanan di pressure tank 26 – 24,5 kg/cm2
 Onload adalah keadaan pengisian minyak pada pressure tank yang terjadi pada
tekanan 24,5 – 26 kg/cm2
Tekanan normal pressure tank : 24,5 - 26 kg/cm2
Level oil normal pressure tank : 620 - 680 mm
Level oil normal sump tank : 400 - 500 mm
3.11 Battery sistem
Battery system disini berfungsi untuk memberi penguatan pada coil-coil relay DC serta
memberi penguatan exitacy mula generator, karena generator arus bolak-baIik dijalankan
dengan cara membangkitkan medan magnitnya dengan arus searah. setelah generator mencapai
80% dari tegangan maximal, battery system tidak digunakan lagi karena secara automatic akan
terputus dan digantikan dengan penguatan penyearah ( rectifier ) semi konduktor untuk
mendapatkan arus searah.
Pemeliharaan yang harus diperhatikan terhadap battery system :
o Pembersihan body sel
o Pemeriksaan level elektrolit battery
o Pemeriksaan connector sel apa ada yang kendor
o Pengukuran tegangan sel & total tegangan ( tegangan sel tiap batery = 1,3 ~ 1,4 V
Tegangan total 110 ~ 120 V )
o Berat Jenis alkali ( BJ=1,200 )
Pengukuran temperatur elektrolit ( normal 31ºC ).

44
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.34 Battery system)

3.12. Peralatan Lain


Peralatan lain di PLTA Ladoyo antara lain yaitu:
a. Exhaust Fan
Exhaust fan bergunsi untuk membuang udara panas yang berada didalam generator ke
atmoster, agar suhu pada generator tetap terjaga dan tidak merusak luminasi (isolasi) yang
menjadi sekat antara belitan-belitan kumparan stator maupun rotor. Alat ini dilengkapi motor
untuk menyerap udara dari generator, dan saluran pembuangan yang ujungnya berada di
permukaan tanah.

(Gambar 3.35 Exhaust Fan)

45
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
Berikut adalah spesifikasi dari motor penggerak yang mengerakkna exhaust fan :

TYPE TIS 70-NNRY


TEGANGAN 380 VOLT
FREKUENSI 50 HZ
ARUS 35 A
PUTARA N 725 RPM
KELAS ISOLASI E
SERIAL NO 905697001
CODE F
RATING CONT.
PHASE 3 PHASE
ROTOR K2
Tabel 3.2 spesifikasi Exhaust Fan
b. OHTC (Over Head Travelling Crane)
Peralatan ini sebagai pesawat angkat pada saat dilakukan pemeriksaan atau perbaikan
rutin (AI,GI,MO) dan pebaikan diluar rutin yang membutuhkan pengangkatan/pemindahan
barang dari ruang bagian bawah ke atas dan sebaliknya.

(Gambar 3.36 OHTC)

46
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

Speed recuder Motor OHTC Main hoist

 Model : DE-31CN-56  DAYA :13 Kw


 RASIO: 56,579  Volt:380 V
 OUTPUT:13 KW  Freq :50 hz
 SERIAL NO:220588£  Rpm 940
 Serial No. Ac 829700 1
Tabel 3.3 spesifikasi motor pada OHTC

c. Pesawat Pembersih Sampah


PPS yang berfungsi sebagai alat pembersih sampah pada trash rack yang berada di intake
untuk supaya tidak terjadi dearating unit dan mencuptakan kondisi lingkungan kerja yang bersih.
Adapun spesifikasi motor yang digunakan pada PPS sebagi berikut:

Motor Housing Motor Travelling Motor Hydraulic


 Type :TC-F/FB-3A  Daya :2 Kw  Daya : 2,2 Kw
 Tegangan : 380 Volt  Teg : 380 Volt  Teg : 380 volt
 Frekuensi :50 Hz  Freq 50 Hz  Freq :50 Hz
 Arus :8,5-14,5 A
 Rpm :1430 rpm
 Serial No: M.1165684
Tabel 3.4 spesifikasi motor PPS
d. Emergency Generator (Genset)
peralatan ini berfungsi untuk pembangkit listrik yang berasal dari gabungan dari mesin
diesel dan generator . fungus utama di PLTA Lodoyo sendiri adalah untuk mensuplay tenaga
listrik pada peralatan peralatan yang ada di unit atau sebagai pembangkit cadangan/backup jika
pembangkit dalam keadaan gangguan,trip atau black out line dengan keluaran daya 15 KVA

47
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(3.38 Emergency Generator)


Berikut spesifikasi dari generator dan mesin penggerak pada emergency generator pada PLTA
Lodoyo:

Ac Generator Mesin Penggerak

 Merk :Stanford No. 92501  Type :6 R 183 AA 31


 Type : UCI 274 F24  Basis : Mercedes Benz OM 447
 AVR: SX440  Motor no: 447-900-000-043324
 Volt :380/220 Amp 228 Freq 50  Daya:129 KW
 Rpm: 1500 rpm/3phase/PF 0,8
 Stator WDE :311
 Stator CON :Star
 Rating :cont.
 Ambient temp :40 ˚C
 Enclosure: 21
 AMP:1,81
 Ins Class :h

Tabel. 3.5 Spesifikasi emergency Generator


e. Fire Hydrant
Peralatan ini berfungsi sebagai peralatan pensuplay air bertekanan untuk memadamkan
api jika terjadi kebakaran pada area unit pembangkit. Fire hydrant bekerja menggunakan tenaga

48
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
motor listrik untuk memompa air yang diambil dari saluran water way . Adapun spesifikasi
motor pada fire hydrant yaitu:
3 Phase Induction Motor Pump
 Type: AEEBAC  Pump :centrifugal Pump
 Out Put: 15 Hp  Stand Desain :BS4999
 Pole 4  Frame :0,160 m
 Tegangan:220 Volt/380 Volt  Date : 198
 Frekuensi :50 Hz  Type Akhir 5103AN 061010
 Serial No. :3718886

Tabel. 3.6 Spesifikasi Fire Hydrant

(Gambar 3.38 Fire Hydrant)


f. Air Blower
Perlatan ini berfungsi membantu sirkulasi udara yang didalam gedung pembangkit
terutama pada saat ada pekerjaan Overhaul dengan menghembuskan udara bersih dari luar ke
dalam gedung pembangkit agar terjadi sirkulasi udara yang segar dan sehat

49
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.39 Air Blower)

Motor induksi 3 phase Blower great wall

 Type :SC 22  Cat No. :SC 22


 Tegangan :380 V  Daya : 15 hp
 Frekuensi : 50 Hz  WCH : 922812
 Arus: 21 A
 Speed : 1400 rpm
 Insulation 922812

Tabel. 3.7 Spesifikasi Air Blower


g. AVR (Automatic Voltage Regulator)

(Gambar 3.40 Bagian Bagian AVR)

50
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

(Gambar 3.41 Bagian Bagian AVR)

Fungsi AVR adalah untuk menstabilkan tegangan outpur generator saat tegangan lain
berubah ubah
a. Cara kerja AVR
AVR bekerja adalah pada saat start awal generator akan di inject untuk pemberian
tegangan arus searah (DC) yang diambil dari batteray sistem (DC 110 V). sehingga pada saat
rotor pada generator berputar akan menghasilkan medan magnit putar yang akan membangkitkan
GGL. Setelah tegangan yang dihasilkan olrh generator telah mencapai 30% maka arus eksitasi
akan dimasukkan dimana putaran generator telah mencapai 80%. Selanjutnya relay 4lI.
(auxillary relay) akan secara otomatis dan digantikan oleh AVR yang akan mengambil alih
tegangan yang terbangkit pada generator disaat putaran sudah mencapai 100%. Tegangan yang
telah dibangkitkan oleh generator akan diteruskan ke ruang control sebagai pengendali.

F. Govenor
Govenor adalah sebuah alat yang digunakan utnuk mengatur debit air yang dibutuhkan
oleh runner, agar putaran atru frekuensi turbin tetap konstan dengan konsisi beban yang berubah-
ubah.

(Gambar 3.34 Govenor)

51
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO

Bagian bagian governor terdiri dari:


a. bagian yang merespon kecepatan
b. power component
c. stabilizing atau compensating element
A.1 Jenis-jenis governor
 Govenor Mekanis
 Govenor elektrolis atau elektrik
 Governor digital
Komponen utama penyusun dari governor adalah pendulum, floating lever, pilot valve,
servo motor , feed back dan inlet valve

52
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PLTA Lodoyo adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. PLTA adalah sistem
pembangkitan llistrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energy listrik. Energi
listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut hidro elektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan
cara mengubah energy air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun)di ubah menjadi energy
mekanik dalam turbin air, kemudian turbin air memutar generator yang akan membangkitkan
tenaga PLTA

Manfaat didirikan PLTA Lodoyo :


 Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan terpasang daya 1 x 45 MW
 Tempat penyediaan air untuk irigasi daerah kedemangaan dan tulungagung
 Pengendalian banjir dan endapan pasir pada dasar sungai
 Perikanan darat dan pariwisata

5.2 Saran
Pelaksanaan praktek kerja nyata kami di PLTA Ladoyo, benyak ilmu yang telah kami
dapatkan dan materi dimana materi tersebut tidak diberikan pada bangku perkuliahan kami.
kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan waduk dan sungai dari sampah dan jangan
menebang hutan secara liar karena hutan memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
penyedia sumber air dan mencegah erosi yang menjadikan waduk dan sungai penuh lumpur.
Jagalah kebersihan PLTA yang mana berfungsi untuk menghasilkan energi listrik.
Saran untuk perkembangan PLTA Ladoyo yaitu harus melakukan pembaharuan terhadap
buku-buku SOP (Standart Operational Procedure) mengenai peralatan pembangkit serta SOP
operasi pembangkitan, Serta mengutamakan K3 untuk keselamatan dalam bekerja.

53
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
DAFTAR PUSTAKA
Suarno Tallu, 2004, Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. PJB Unit Pembnagkit Brantas
PLTA Ladoyo Distrik B.
Tangka, advokat juang, dkk, 2015. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik di PT. PJB Unit
Pembangkit Brantas PLTA Ladoyo, Laporan Praktek Kerja Nyata.
Ahmad faisol, dkk 2013. Konversi Energi Dalam Proses Pembangkitan Listrik di PT. PJB Unit
Pembangkit Brantas PLTA Ladoyo, Laporan Praktek Kerja Nyata.

54
Laporan Praktek Kerja Nyata
PT. PJB UP BRANTAS – PLTA LODOYO
LAMPIRAN FOTO

55

Anda mungkin juga menyukai