PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fakultas Teknologi Industri (FTI) Teknik Elektro S-1 ITN Malang, sebagai salah satu
pendidikan profesional mempunyai misi menghasilkan tenaga terampil yang menunjang
kegiatan ekonomi, harus dapat menempatkan diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
sektor industri jasa maupun industri manufaktur, Program pendidikan Fakultas Teknologi
Industri diharapkan dapat mempersiapkan dasar yang kuat untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dalam menghadapi era revolusi indsutri, sumber daya yang mampu
berkembang dan tanggap. Lulusan ITN Malang harus mencakup aspek kompetensi
profesional (profesional competence) serta aspek tingkah laku profesional (profesional
attitude). Kedua sikap tersebut dibentuk melalui proses pendidikan baik yang diselenggarakan
dalam kampus maupun diluar kampus. Salah satu pelaksanaan pendidikan diluar kampus
adalah Kerja Praktek ( KP ). Dari Kerja Praktek ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
ilmu yang telah diperoleh di kampus dan dapat mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
Pelaksanaan Kerja Praktek ( KP ) sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “link and match”
dalam proses dilaksanakan pada dua tempat yaitu di bangku kuliah dan dunia usaha / industri.
Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu lulusan Institut Teknologi Nasional
Malang dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu wujud kerja sama antara pihak Perusahaan atau
Instansi dan lembaga pendidikan seperti Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Nasional Malang. Dengan adanya usaha kerja sama ini diharapkan nanti akan timbul adanya
suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan masing-masing pihak, baik itu dari
pihak lembaga pendidikan maupun dari dunia industri dan untuk tercapainya usaha tersebut,
maka dalam kerja praktek ini memilih PT. PLN (Persero) UP3 Malang ULP Dinoyo yang
berlokasi di Jl. MT. Haryono, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur,
sebagai perusahaan tempat untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek, yaitu dari tanggal 1
Oktober 2021 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2021.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kegunaan recloser pada jaringan distribusi 20 kV.
2. Prinsip kerja recloser pada jaringan distribusi 20 kV.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam laporan Kerja Praktek (KP) ini adalah studi mengenai penggunaan
dan juga prinsip kerja recloser pada jaringan distribusi 20 kV.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan tujuan program Pendidikan, yaitu menerapkan pengetahuan dan
keterampilan teknologi yang dimiliki sesuai dengan bidang keahlian dalam kegiatan profuktif
yang mampu meningkatkan keterampilan di lapangan pekerjaan. Maka, tujuan dari kerja
praktek ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi persyaratan akademik.
2. Mengimplementasikan teori yang didapatkan pada perkuliahan di lapangan dan
mempelajari hal-hal yang belum pernah diperoleh pada saat berada di bangku
perkuliahan.
3. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam menunjang tercapainya
Tridarma Perguruan Tinggi.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisa fungsi recloser sebagai pengaman pada jaringan distribusi 20 kV.
2. Mengetahui prinsip kerja dari recloser pada jaringan distribusi 20 kV.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada saat pengumpulan data meliputi :
1. Studi Literatur
Mahasiswa mendapatkan data-data dan informasi yang sesuai dengan penulisan laporan
dalam bentuk soft copy maupun literatur dan website yang tersedia.
2. Wawancara
Wawancara dengan cara mengadakan tanya jawab kepada pembimbing lapangan maupun
pegawai lain di bagian teknik PT PLN (Persero) ULP Dinoyo.
3. Observasi
Mahasiswa melakukan metode observasi dengan mengikuti berbagai arahan dan penjelasan
pembimbing teknik.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Metode penyusunan laporan Kerja Praktek (KP) ini diatur sedemikian rupa sehingga
segala kebutuhan yang dipergunakan di dalam pengembangan aplikasi sistem di atas dapat
dipahami dengan mudah.
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang pelaksanaan KP, tujuan, batasan masalah,
waktu & tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan.
BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) ULP DINOYO
Bagian ini menjelaskan secara singkat informasi perusahaan, logo perusahaan dan
maknanya, visi dan misi, lokasi, struktur organisasi, wilayah kerja perusahaan dan peraturan
perusahaan PT PLN (Persero) ULP Dinoyo.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan guna mendukung penulisan laporan
Kerja Praktek.
BAB IV FUNGSI RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV
Pada bab ini berisi tentang penjelasan mengenai recloser dan juga prinsip kerja dari
recloser.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjadi penutup dari laporan penulis, didalamnya berisi saran dan kesimpulan
yang dapat diberikan penulis mengenai permasalahan yang dianalisis selama melaksanakan
kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi tentang literatur yang dimasukkan ke dalam laporan ini sebagai
landasan untuk penulisan laporan kerja praktek.
LAMPIRAN
Lampiran ini berisi tentang laporan kegiatan harian.
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk
Solusi Energi.
Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan,a nggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.4 Wilayah Kerja Perusahaan
Untuk wilayah kerja dari ULP Dinoyo sendiri ada beberapa penyulang, yaitu :
1. Penyulang Dinoyo
2. Penyulang Tegalgondo
3. Penyulang Grahadewata
4. Penyulang Suhat
5. Penyulang Tunggulwulung
6. Penyulang Mojolangu
7. Penyulang Mawar
8. Penyulang Glintung
9. Penyulang Unema
10. Penyulang Machung
11. Penyulang Penyulang Matos
12. Penyulang Unmer
13. Penyulang Kendedes dan RD Intan
An Kin
Wahyuni
Ada beberapa bentuk system distribusi yang umum dipergunakan untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik yaitu: system Radial, sitem Loop dan sistem Spindle.
Khusus dalam pembahasan disini, uraian mengenai bentuk jaringan distribusi akan
dibatasi, akan dibahas antara lain [2]:
1. Jaringan Radial
2. Jaringan Loop
3. Jaringan Spindle
3.2.1 Jaringan Radial
Sistem radial merupakan bentuk system jaringan distribusi yang paling sederhana
dan yang paling umum dipakai untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
listrik. System ini dikatakan radial karena dari kenyataan bahwa jaringan ini ditarik
secara radial dari gardu ke pusat-pusat beban / konsumen yang dilayaninya. Sistem ini
terdiri dari saluran utama dan saluran cabang.
Pelayanan tenaga listrik untuk suatu daerah beban tertentu dilaksanakan dengan
memasang transformator pada sembarang titik pada jaringan yang sedekat mungkin
dengan daerah beban yang dilayaninya. Transformator ini berguna untuk menurunkan
tenaga system agar dapat dikonsumsi pada beban konsumen. Untuk daerah beban yang
menyimpang jauh dari saluran utama atau saluran cabang maka akan ditarik lagi
saluran tambahkan yang dicabangkan pada saluran tersebut.
Ditinjau dari besarnya penampang saluran, maka penampang yang dekat dengan
sumber daya akan memiliki penampang terbesar, kemudian akan berangsur-angsur
mengecil kearah ujung saluran. Hal ini disebabkan karena semakin dekat dengan
sumber daya distribusi kerapatan arusnya akan semakin besar. Untuk memperjelas
dapat dilihat pada gambar 3.2.
Dalam operasi sistem distribusi, setiap alur tugas dari pekerjaan ditentukan oleh prosedur
tetap yang biasa disebut Standing Operation Procedure ( SOP ), dimana SOP adalah prosedur
yang dibuat berdasarkan kesepakatan / ketentuan yang harus dipatuhi oleh seseorang atau tim
untuk melaksanakan tugas / fungsinya agar mendapatkan hasil yang optimal dan untuk
mengantisipasi kesalahan manuver, kerusakan peralatan dan kecelakaan manusia.
Alat pengaman ini bekerja secara otomatis guna mengamankan suatu sistem dari
arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. Cara bekerjanya adalah
untuk menutup balik dan membuka secara otomatis yang dapat diatur selang waktunya,
dimana pada sebuah gangguan temporer, recloser tidak membuka tetap (lock out),
kemudian recloser akan menutup kembali setelah gangguan itu hilang. Apabila gangguan
bersifat permanen, maka setelah membuka atau menutup balik sebanyak setting yang telah
ditentukan kemudian recloser akan membuka tetap (lock out).
Pada suatu gangguan permanen, recloser berfungsi memisahkan daerah atau jaringan
yang terganggu sistemnya secara cepat sehingga dapat memperkecil daerah yang terganggu
pada gangguan sesaat, recloser akan memisahkan daerah gangguan secara sesaat sampai
gangguan tersebut akan dianggap hilang, dengan demikian recloser akan masuk kembali
sesuai settingannya, sehingga jaringan akan aktif kembali secara otomatis. Untuk lebih
lengkapnya dibawah ini adalah beberapa setting waktu pada gangguan yang terjadi :
5.2 Saran
1. Untuk mengurangi gangguan-gangguan yang sering terjadi pada saluran udara tegangan
menengah (SUTM), sebaiknya penggunaan pengaman arus lebih ini dapat dioptimalkan
penggunaannya.
2. Recloser merupakan hal terpenting pada saluran uadar tegangan menengah (SUTM)
maka, pemeliharaan rutin pada recloser perlu ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Wibowo et al., “Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik,” PT.
PLN, pp. 3–4, 2010.
[2] A. R. Iklas, U. Situmeang, P. Studi, T. Elektro, and F. Teknik, “Studi Penempatan Recloser
Pada Jaringan Distribusi Kv Di Penyulang 12 Kualu Pt . Pln ( Persero ) Rayon,” Kv Di
Penyulang 12 Kualu Pt . Pln ( Persero ) Rayon, 2017.
[3] A. Putra, “Analisa Penggunaan Recloser Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan
Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti,” Univ. Riau, vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2017.
[4] Schneider Electric, “N-Series Three phase recloser,” 2013.
[5] T. V. Recloser, “Vacuum Recloser 3AD ready-to-install packages for 3-phase applications.”