Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan hasil produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Setiap orang menghasilkan
bahan limbah B3 wajib melakukan pengolahan limbah B3 yang dihasilkannya.
Limbah B3 yang langsung dibuang kelingkungan akan menimbulkan dampak
yang begitu besar yaitu dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia
serta mahkluk hidup yang lain. Oleh karena itu,diupayakan agar setiap kegiatan
industry meminimlkan limbah hasil prosesnya.

PT PLN (Persero) ULPL (Unit Layanan Pusat Listrik) Merah mata memiliki unit
pembakit listrik yang menghasilkan limbah B3. Maka salah satu tindakan yang
dapat dilakukan oleh PT PLN (Persero) ULPL Merah Mata untuk menjaga
lingkungan dari dampak produksi atau limbah yang dihasilkan yaitu dengan cara
mengelola limbah B3 yang dihasilkan pada setiap unit pembangkit. Tantangan
yang dihadapi dalam pengelolaan limbah B3 semakin tinggi dan memiliki dampak
yang cukup besar bagi kehidupan.

Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan memuat
aplikasi pelaporan dan pengolahan data limbah B3 pada pada tempat
penyimpanan sementara bebasis web di PT PLN (Persero) ULPL Merah mata.
Apalikasi ini bernama system pelaporan elektronik Lingkungan(SIMPEL), yang
diluncurkan oleh kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) melalui
Dirjen Pengendalian Pencemeran dan Kerusakan Lingkungan. Dengan system ini,
diharapkan mekanisme pelaporan lingkungan perusahan bias berjalan lebih
cepat,efisien dan akuntabel. Metode yang digunakan pada aplikasi SIMPLE yaitu
dengan caara mengambil data sampel baik itu udara(data amient dan emisi), data
limbah (logbook), dan data air yang mana datanya sudah diuji di
laboratorium.penerapan metode dapat mempercepat proses pengembangan dan
memberikan hasil yang lebih berkualitas. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini yaitu
untuk membantu Staf K4L (Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan

1
Lingkungan ) keamanan dalam melakukan pengolahan dan pelaporan data limbah
B3 pada tempat penyimpanan sementara sehingga proses pengolahan data limbah
B3 dapat terpantau.

System pelaporan Elektronik (SIMPEL) yang sudah diterapkan oleh KLHK,


selama ini masih terlihat kurang efektif karena banyak perusahann yang belum
memahamu system pelaporannya,dimungkinkan karena proses sosialisasinya
belum bias dilakukan ke semua perusahaaan, walaupun KLHK sudah menerbitkan
panduan mengenai pengisian SIMPEL. Untuk itu, pada Laporan Kerja Praktik ini
penulis membuat laporan yang berfous terhadap topic tersebut yaitu dengan judul
“Pelaporan Dan Pengolahan Data Limbah Menggunakan Aplikasi Simpel Di
PT.PLN (Persero) ULPL MERAH MATA.”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan ruang lingkup tersebut, didapatkan beberapa perumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penggunaan aplikasi SIMPEL PT.PLN (Persero) ULPL


Merah Mata?
2. Bagaima cara menghasilkan database yang akurat setelah log in dari
aplikasi SIMPLE PT PLN (Persero) ULPL Merah Mata?
3. Bagaimana cara menginput data-data pada aplikasi SIMPLE PT PLN
(Persero) ULPL Merah Mata?

1.3 Batasan Masalah

Dalam laporan kerja praktik ini hanya akan membahas mengenai


penggunaan Aplikasi SIMPLE sebagai pelaporan dan pengolahan data limbah di
PT. PLN (Persero) ULPL Merah Mata.

1.4 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek

1.4.1 Tujuan

2
Adapun tujuan dari pelaksaan kerja praktek di PT.PLN(Persero) ULPL
Merah Mata, antara lain:

a. Dapat mengaplikasikan penggunaan aplikasi SIMPEL Di PT.PLN


(Persero).
b. Membahas kegunaan aplikasi SIMPEL Di PT. PLN (persero).
c. Dapat mengaplikasikan penerapan ilmu-ilmu yang telah diperoleh
diperkuliahan sehingga dapat meningkatkan pemahaman ilmu-ilmu
tersebut.

1.4.2 Manfaat

A. Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat dari kegiatan Kerja Praktik di PT.PLN (Persero)
ULPL Merah Mata, antara lain:
- Mahasiswa mampu menerapkan teori-teori dan pratikum yang
didapatkan diperkuliahan pada tempat kerja praktik.
- Mahasiswa diharapkan mampu mengenal peralatan-peralatan yang
digunakan dilokasi Kerja Praktik dan aplikasinya.
- Mahasiswa dapat menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama Kerja
Praktik dalam bentuk Laporan Kerja Praktik.
- Mempelajari dan mengetahui secara umum kegiatan-kegiatan yang
berlangsung di PT. PLN(Persero) ULPL Merah Mata.
B. Bagi Politeknik
Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang ada sesuai kebutuhan industri.
C. Bagi Perusahaan
Membantu perusahaan dalam meringankan dalam perkerjaan di
PT.PLN (Persero).

3
1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Kerja praktik ini dilaksanakan di PT.PLN (Persero) ULPL Merah Mata


Unit PLTG borang yang beralamatkan di JL. KR. Rozali Dusun 1
Balai Makmur Desa Merah Mata kec. Banyuasi ,Sumatera
Selatan ,Indonesia. Waktu pelaksanaan kerja praktik dimulai pada
tanggal 25 juli 2022 sampai dengan 25 oktober 2022.

1.6 Metodologi Penulisan


Dalam penulisan laporan kerja praktik ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut :
a. Metode Literatur
Penulis mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, anatar lain
buku dan internet untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan
laporan kerja praktek ini.
b. Metode Observasi
Metode ini dilaksankan dengan penulis mengikuti kegiataan
pemeliharaan rutin tinjauan langsung kelapangan untuk melihat secara
langsung proses kerja PT. PLN(Persero) ULPL Merah Mata.
c. Metode Wawancara
Penulis bertanya langsung Kepada Pembimbing Lapangan ,bapak-
bapak teknisi,dan staf pegawai lainnya di PT.PLN (Persero) ULPL
Merah Mata mengenai bahan laporan dari kerja praktek.
d. Metode Cyber
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi dan data yang
ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dari internet sebagai
bahan referesnsi laporan.
1.7 Sistem Penulisan
Dalam penulisan laporan ini,penulis mencoba membahas susunan
laporan yang di bagi menjadi lima bab yang berdasarkan pada
sistematika berikut.

4
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari pembahasan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, waktu, tempat
pelaksanaan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM


Pada bab ini membahas tentang tentang ruang lingkup perusahaan
tempat kerja praktek dilaksanakan antaranya sejarah perusahaan ,visi,
dan stuktur organisasi PT PLN(Persero) ULPL Merah Mata.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini menguraikan tentang informasi yang bersifat umum atau
teori-teori pendukung dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik.

BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai teori pokok yang dijadikan bahan
utama penyusunan Laporan Kerja Praktek , yaitu tentang pengunaan
aplikasi SIMPEL pada PT. PLN (Persero) ULPL Merah Mata.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran-saran sebagai salah satu
parameter keberhasilan dari tujuan kegiatan kerja praktek,serta dapat
berguna bagi perkembangan di PT. PLN (Persero) ULPL Merah Mata.
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

5
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Profil Perusahaan

PLN (Persero) UIKSBS UPDK Keramasan terletak 3 km dari pusat kota


Palembang. PT PLN (Persero) UPDK Keramasan, berada di bawah naungan
wilayah Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS), merupakan
salah satu sektor penting dalam penyediaan energi listrik di wilayah Sumatera
Bagian Selatan, khususnya kota Palembang. Oleh karena itu perlu
mengembangkan, menerapkan serta memelihara suatu sistem manajemen
perusahaan yang sistematis, transparan, efektif dan dirancang untuk selalu
memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan harapan pelanggan atau pihak-pihak yang berkepentingan. Menyediakan total
daya sebesar 324,85 MW, yang dapat dibangkitkan melalui 3 pusat listrik yang
berada di bawah naungan Sektor Pengendaliaan Pembangkit Keramasan, yaitu:
1. Unit Layanan Pusat Listrik Keramasan
2. Unit Layanan Pusat Listrik Indralaya
3. Unit Layanan Pusat Listrik Merah Mata

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengolahan tenaga


listrik dikawasan Sumatera maka Direksi PT PLN (Persero) menetapkan
kebijakan untuk melakukan restrukturisasi organisasi pengelolah kelistrikan
dikawasan pulau Sumatera yang saat ini dilaksanakan oleh PT PLN (Persero)
wilayah III dan IV dengan membentuk unit organisasi Pembangkit Sumatera
Bagian Selatan berdasarkan keputusan direksi PT PLN (Persero) No.
177.K/010./DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004. Tujuan pokok kantor Induk PT.
PLN (Persero) Pembangkit adalah mengusahakan pembangkitan dan penyediaan
listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai serta melakukan usaha sesuai
dengan kaidah ekonomi yang sehat, memperhatikan kepentingan stake holder
serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

6
Wilayah kerja kantor induk PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian
Selatan meliputi 10 Sektor Pembangkitan, yaitu :
1. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bandar lampung, Daya Mampu Netto
sebesar 289 MW
2. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bengkulu, Daya Mampu Netto
sebesar 232 MW
3. Sektor Pembangkitan Bukit Asam, Daya Mampu Netto sebesar 233 MW
4. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bukit Tinggi, Daya Mampu Netto
sebesar 253 MW
5. Sektor Pengendalian Pembangkitan Jambi, Daya Mampu Netto sebesar 297
MW
6. Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan, Daya Mampu Netto
sebesar 519 MW
7. Sektor Pengendalian Pembangkitan Ombilin, Daya Mampu Netto sebesar
183 MW
8. Sektor Pembangkitan Sebalang Lampung, Daya Mampu Netto sebesar 89
MW
9. Sektor Pembangkitan Tarahan, Daya Mampu Netto sebesar 178 MW
10. Sektor Pembangkitan Teluk Sirih, Daya Mampu Netto sebesar 200 MW

7
Pembentukan PLN Sektor Keramasan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari
1975, yaitu setelah selesainya pembangunan dari trial operasi PLTGU unit I dan
unit II. Pembangunan PLN Sektor Keramasan pada mulanya diawali dengan
perencanaan pembangunan unit PLTGU Keramasan yaitu pada tahun 1962,
dimana pada saat itu kemampuan dari PLTD Boom Baru (dibawah pengelolaan
PLN Cabang Palembang) tidak dapat lagi memenuhi permintaan tenaga listrik
untuk para konsumen. Pada tahun 1963 dimulai dengan pelaksanaan
pembangunan berupa penyediaan tanah, menimbun rawa-rawa dan penyediaan
tempat penampungan material yang didatangkan dari Yoguslavia. Pada tahun
1964- 1968, kegiatan pembangunan mengalami slowdown akibatnya tidak
tersedianya dana pembangunan.
Setelah ditetapkannya proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Keramasan
sebagai salah satu bagian dari proyek Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I
Nasional (1 April 1969) tahap demi tahap dilanjutkan pembangunannya sampai
tahun 1974. Dalam usaha mempertinggi keandalan pembangkitan, maka pada
tahun 1968 dimulai pengembangan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) unit II di
Keramasan dan tahun 1979 PLTG unit III yang juga terletak di Keramasan. Sektor
Pembangkit Keramasan memiliki tugas pokok antara lain :
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan operasi pusat
pembangkit listrik untuk menyediakan energi listrik sesuai permintaan PT
PLN (Persero) UITSBS dan atau PT PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban (P3B Sumatera Unit P3B Palembang).
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan unit
pembangkit listrik.
3. Melaksanakan pembinaan satuan organisasi Pusat Listrik Keramasan, Pusat
Listrik Borang (Sungai Juaro), Pusat Listrik Indralaya, dan PLTGU Talang
Duku.
4. Mengelola sumber daya manusia, keuangan, material dan administrasi milik
PT PLN (Persero) yang berada di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel
Sektor Keramasan.

8
2.1.1 Profil PT PLN (Persero) UIKSBS Sektor Pembangkit Keramasan-
Unit Layanan Pusat Listrik Merah Mata

Unit Layanan Pusat Listrik Merah Mata (ULPLMM) merupakan salah


satu bagian unit pembangkit PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian
Selatan Sektor Pembangkit dan Pengendalian Keramasan yang mengemban
tugas melaksanakan penyediaan dan pelayanan supply tenaga listrik di kota
Musi Banyuasin khususnya dan sebagian wilayah kota Palembang.

Unit Layanan Pusat Listrik Merah Mata merupakan jenis Pembangkit


Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Terdapat 3 sistem pembangkit, yaitu PLTG Borang 1 & 2, PLTG Borang 3 dan
PLTD Sungai Juaro 1 & 2.

Di Unit PLTG Borang, terdiri dari 3 unit turbin gas. Setiap unit turbin
terpisah dan memutar generatornya masing-masing. Unit Pembangkit PLTG
Borang, yaitu :
1. LM6000 Borang #1 dengan Daya Terpasang 43.3 MW
2. LM6000 Borang #2 dengan Daya Terpasang 43.3 MW
3. LM2000 Borang #3 dengan Daya Terpasang 19.125 MW

9
2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PLN Unit Layanan Pusat Listrik Merah Mata
(2021)

10
2.3 Lokasi PT. PLN (Persero) UIKSBS UPDK Keramasan

2.4

Pembangkit sektor keramasan berlokasi di Jalan Abikusno Cokrosuyoso


no.24, Kertapati, dengan jarak kurang lebih 3 km dari pusat kota Palembang.
Posisi pembangkit yang berada di dekat Sungai Musi yang dapat dipakai sebagai
sumber bahan baku pembangkit
2.4 Lokasi ULPL Merah Mata

PT. PLN (Persero) UIK Sumbagsel Sektor Pembangkit Keramasan–Unit


Layanan Pusat Listrik Merah Mata PLTG Borang 60 MW terletak di Desa Merah
Mata, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lokasi Unit Layanan Pusat

Gambar 2.2 Lokasi PT. PLN (Persero) UIKSBS UPDK Keramasan


Listrik Merah Mata berada dekat dengan Pulau Borang, 15 kilometer dari pusat
kota Palembang

11
Gambar 2.3 Kantor administrasi PT.PLN (Persero)ULPL Merah Mata

Gambar 2.4 lokasi ULPL Merah Mata unit PLTG Borang 60MW

12
1
2
2.1
2.2
2.3
2.3
1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5 Sistem Kepegawaian

Sistem kerja yang digunakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)


Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan - Unit
Layanan Merah Mata adalah sistem kerja shif dan non shif.
1. Pekerja Non Shift
Untuk pekerja non shift berlaku bagi staff dengan waktu jam kerja
selama lima hari, yaitu dimulai dari hari senin hingga hari jum'at dengan
rincian :
Hari Senin-Jum’at : 07.30-16.00 WIB
Istirahat : 12.00-13.00 WIB (Senin-Kamis)
11.00-13.00 WIB (Jum’at)
2. Pekerja Shift
Pembagian waktu kerja terbagi menjadi tiga waktu yaitu shift sore
pukul 16.00 s/d 23.00 WIB, shift malam 23.00 s/d 07.30 WIB, dan shift pagi
07.30 s/d 16.00 WIB. Sedangkan waktu libur pada sistem kerja shift selama
dua hari, berlaku setelah dilakukan 2 kali shift pagi.

13
2

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6 Ruang Lingkup Usaha

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan paling penting bagi


masyarakat Indonesia di era globalisasi dewasa ini. Kebutuhan dan tuntutan
tersedianya energi listrik yang cukup dengan keandalan yang tinggi sudah
merupakan tuntutan yang wajar. Munculnya industri baru dan pusat-pusat
kegiatan masyarakat seperti perkantoran, pertokoan atau pasar, tempat hiburan,
serta sekolah-sekolah menjadikan kebutuhan energi listrik dimasa yang akan
datang terus meingkat bahkan lebih besar.
Energi listrik dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik yang ada di
pusat-pusat tenaga listrik. Sebagain besar pusat pembangkit di Indonesia dikelola
oleh BUMN terbesar saat ini, yaitu PT PLN (Persero). Salah satu perusahaan PT
PLN (Persero) adalah ULPL Merah Mata. Ruang lingkup usaha ULPL Merah
Mata untuk memenuhi kebutuhan listrik di sebagian wilayah Palembang.

14
1
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7 Visi Misi PT PLN (Persero)

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.7.1 Visi PT PLN (Persero)

Visi PT PLN (Persero) yaitu “Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-


Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi”

2.7.2 Misi PT PLN (Persero)

Misi PT PLN (Persero) adalah :

15
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8 Kebijakan Mutu, Lingkungan dan K2

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan


Unit PLTG Borang memproduksi tenaga listrik mengunakan PLTG bertekad
memperhatikan secara utuh, konsisten dan kontinyu terhadap semua persyaratan
stakeholder yang berkaitan dengan aspek keselamatan ketenagalistrikkan (K2), mutu
dan lingkungan dalam menjalankan proses bisnis.
Berdasarkan hal tersebut pimpinan manajemen menetapkan kebijakan sebagai

16
bukti komitmen untuk di implimentasikan secara menyeluruh dalam menciptakan dan
memelihara tempat kerja yang aman, selamat dan sehat, efisien dan produktif. Untuk
mencapai tujuan tersebut manajemen menetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Mencapai zero accident
b. Meningkatkan indeks kepuasan pelanggan
c. Memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan

Dalam mencapai 3 (tiga) sasaran organisasi tersebut maka pihak manajemen


dan segenap karyawan bertekad untuk melakukan kerangka kerja sebagai berikut:
a. Mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan tentang K2,
lingkungan dan yang berkaitan dengan mutu, persyaratan pelanggan.
b. Memenuhi kepuasan pelanggan dengan mempertahankan serta
meningkatkan faktor kesiapan keandalan unit pembangkit.
c. Mencegah pencemaran terhadap air, tanah dan udara serta perbaikkan
berkelanjutan dalam kinerja lingkungan.
d. Mengelola limbah padat dan cair baik bahan beracun dan berbahaya (B3)
terutama buangan pelumas/ minyak bekas dan limbah domestic serta
material B3.
e. Melakukan prinsip-prinsip manajemen resiko untuk mengurangiresiko
bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan karyawan baikyang organik
maupun mitra kerja.
f. Mengkomonikasikan kebijakan ini kepada seluruh kontraktor/supplier atau
mitra kerja untuk mengikuti kebijakan ini, sertamenkomonikasikan
kebijakan ini kepada masyarakat setempat.
g. Manajemen dan seluruh karyawan serta mitra kerja bertanggungiawah penuh
atas pelaksanaan K2 guna terciptanya rasa aman untuk meningkatkan gairah
kerja.
h. Melakukan penyempurnaan dan peningkatan secara terus menerus terhadap
sasaran organisasi pada setiap proses bisnis masing-masing bidang.

17
i. Kebijakan ini dapat di tinjau secara berkala,sesuai dengan perubahanyang
terjadi dalam peraturan perundangan, teknologi, proses ataulainnya untuk di
sempurnakan.
Untuk mendukung komitmen tersebut, berikut hal-hal yang harus di perhatikan
selama di area PLTG.
1. Pakailah alat pelindung diri.
2. Perhatikan daerah-daerah berbahaya.
3. Membuang sampah di tempat yang telah ditentukan.

18
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Limbah Industri


Sering dengan berkembangnya zaman dan dnegan semakin
meningkatnya perekonomian di bidang industri, maka tidak heran jika pada
setiap industry tersebut akan menghasilkan limbah dalam jumlah da volume
yang banyak atau besar. Selain menghasilkan hasil dari kegiatan industri, setiap
industry tersebut pasti akan menghasilkan limbah ataiu sisa buangan dari suatu
kegiatan atau usaha. Sisa buangan tersebut didalamnya ada beberapa komponen
baik mengandung berbagai bahan yang dapat membahayakan makhluk hidup
yang ada di alam semesta, contohnya seperti manusia, hewan, tumbuhan,
aquatik biota dan lain sebagainya. Biasanya limbah tersebut muncul disebabkan
oleh ulahnya manusia termasuk di bidang perindustrian.
Menurut palar (2008), limbah industry merupakan segala jenis yang
termasuk dalam bahan sisa buangan yang berasal dari hasil akhir suatu proses
dalam bidang industry. Apabila limbah tersebut tidak dikelola atau ditangano
dengan benar maka akan menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan.
limbah merupakan sisa buangan dari akhir suatu kegiatan. Sedangkan
pengertian limbah berbahaya dan beracun adalah sisa buangan yag diuhasilkan
dari suatu kegiatan yang didalamnya mengandung bahan berbahaya dan
beracun baik hal tersebut disebabkan karena sifat, konsentrasi maupun
jumlahnya yang terkandung dalam limbah itu sendiri. Apabila limbah tersebut
langsung tersebut langsung dibuang ke lingkungan tanpa adanya proses
pengolahan terlebih dahulu maka akan menyebabkan kualitas dari lingkungan
sekitar menurun. Sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar bahkan dapat

19
membahayakan lingkungan hidup manusa serta makhluk hidup lainnya
(Sugiharto,2008).

Menurut Kristanto (2013), limbah merupakan sisa buangan yang ada


di lingkungan yang tidak memiliki nilai jualan atau ekonomis dan dengan
adanya keberadaan limbah tersebut dapat mengakibatkan kerusakan terhadap
lingkungan, timbulnya berbagai macam jenis penyakit, ,menimbulkan bau yang
kurang sedap serta merusaknya estetika lingkungan sekitar.
Pada umumnya, yang disebut dengan limbah adalah sisa akhir atau
buangan yang dihasilkan dari suatu usaha atau kegiatan produksi, baik dengan
skala kecil maupun dalam skala yang besar. Seperti halnya limbah rumah
tangga, industry, pertambangan, rumah sakit dan lain sebagainya.
Pada dasarnya terdapat banyak bentuk-bentuk limbah, diantaranya
dapat berupa dalam bentyuk gas, debu, cair atau padat. Diantara jenis limbah
tersebut ada yang dikenal dengan yang namanya limbah berbahaya dan beracun
karena didalamnya terdapat sifat beracun atau berbahaya terhadap lingkungan.
Salah satu contoh limbah yang berbahaya dan berbahaya terhadap lingkungan.
Salah satu contoh limbah yang berbahaya dan beracun adalah cat, oli, air aki
atau air baterai dan lain sebagainya.
Salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari terjadinya pencemaran
tersebut adalah tercemarnya badan air dan terdegradasinya stuktur tanah. Hal
ini akan mengakibatkan penurunan terhadap kualitas air dan kualitas tanah.
Oleh karena itu dibutuhkan cara penanganan yang tepat dalam memperbaiki
kualitas air dan kualitas tanah yang telah mengalami pencemaran oleh limbah.
Biasanya perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara fisik, kimia
maupun biologis. Air dapat dikatakan tercemar bilamana didalam air tersebut.
Baik itu yang disebakan oleh manusia maupun yang disebabkan oleh alam
sehingga dapat menyebabkan kualitas air tersebut menurun sampai tingkat yang
menyebabkan air tersebut tidak dapat digunakan sebagiamana peruntukannya.

20
3.2 Klasifikasi Limbah Industri
Menurut Setiawan (2015), berdasarkan dari wujud limbah yang
dihasilkan, maka limbah dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu limbah padat, cair
dan gas. Limbah yang dihasilkan dari aktivitas industry diantaranya yaitu:
3.2.1 Limbah Padat
Menurut Kristanto (2013), limbah padat industry dapat di klasifikasikan
menjadi limbah padat yang sifatnya mudah terebakar, limbah padat yang sukar
terbakat, limbah padat yang mudah membusuk, lumpur, debu serta limbah yang
dapat didaur ulang kembali. Adapun beberapa kategori untuk limbah padat
insdustri yaitu:
a. Limbah padat B3 (Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun)
contohnya seperti bahan kimia, bahan yang bersifat radidoaktif,
minyak, toner catridge, dan lain lainnya.
b. Limbah padat non B3 (Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun)
contohnya seperti boiler ash, spare part alat berat, sarung tangan,
sampah kantor, lumpur, sampah rumah tangga dan lain sebagainya.

3.2.2 Limbah Cair


Limbah cair merupakan limbah yang berwujud cairan. Limbah cair
yang terlarut dalam air, selalu berpindah-pindah dan tak pernah menetap
(diam). Contoh dari limbah cair indusgtri adalah hasil pelarut, bahan kimia, air
bekas produksi, limbah minyak pelumas bekas dan lain sebagainya (Setiawan,
2015). Limbah cair yang dihasilkan dalam suatu kegiatan dapat di
klasifikasikan sebagai limbah domestic, limbah cair proses operasi, sisa minyak
pelumas bekas dan ceceran minyak (Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup, 2006).

21
3.2.3 Limbah Gas
Limbah gas merupakan limbah zat buangan yang berwujud gas
(Setiawan, 2015). Keadaan udara yang terdapat di atmosfer tidak pernah di
temukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah terkontaminasi dengan gas-
gas lain dan partikulat- partikulat yang tidak perlukan yang bersifat mencemari
kualitas udara (sumatri, 2013). Jenis bahan pencemaran yang banyak dijumpai
di atmosfer diantaranya yaitu karbon monoksida (CO2), sulfur dioksida (SO2),
nitrogen dioksida (NO2) serta komponen organic terutama hidrokarbon dan
substansi partikel (Darmono, 2001).
Menurut Kristanto (2013), Limbah gas dan partikel adalah limbah
yang dibuang keudara atau atmosfer. Adapun jenis industry yang menjadi
sumber pencemaran udara yaitu: industry semen, industry besi dan baja,
industry pupuk, industry kendaraan bermotor, industry aluminium, industry
kertas, industry pertambangan, industry kilang minyak dan industry pembangkit
tenaga listrik.

3.3 Aplikasi SIMPEL


Simple Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan (SIMPEL) adalah aplikasi pelaporan online
pengganti pelaporan cetak yang selama ini dikirim ke Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Dengan SIMPEL, perusahan tidak perlu lagi mengirim
laporan berbentuk hardcopy, cukup laporan online disertai file attachment
pendukung.
Aplikasi SIMPEL merupakan aplikasi bebasis website yang
memungkinkan kita melalkukan pelaporan secaara realtime dengan tanpa
menggunakan kertas/paperless. SIMPEL juga bias melaporkan terkait Rencana

22
Pengolalaan Lingkungan Dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL/RPL)
serta analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Kelebihan aplikasi
SIMPEL perusahaan sekali upload, memenuhi kewajiban pelaporan dan tidak
perlu dating ke kantor.

3.3.1 User yang dapat mengelola aplikasi SIMPEL


Terdapat 3 jenis user yang dapat mengelola aplikasi SIMPEL, yaitu:
- User perusahaan
User perusahaan adalah user yang ditunjuk oleh perusahaan untuk
memasukkan data profil, izin, titk penaataan/pemantauan, parameter,
bakumutu & data swapantau air limbah/pelaporan perusahaan yang
bersangkutan kedalam apliksi SIMPEL (Pengendalian Pencemaran Air).
- Administrator
Penanggung jawab system keseluruhan terkait dengan penambahan
penggunaaan, data industry data parameter, dll.
- Validator
Validator adalah user yang ditunjuk untuk memvalidasi laporan dari
perusahaan. Validator akan terkait dengan siapa yang memberikan izin
untuk perusahaan tersebut.

3.3.2 fitur- fitur Aplikasi SIMPEL


- Login
- Dashboard (Status & Keterangan Validasi)
- Input data profil
- Shfgiqgfvhffqwqfkfkqwqwuqfwqwfuk
- Efdwufewukhfekufeu

3.4 Definisi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

23
Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) merupakan suatu instalasi
pembangkit listrik yang terdiir dari uatu unit pembangkit (SPD) dan sarana
pembangkitan lainnya. PLTD biasanya menggunakana mesin diesel
sebagai penggerak pemula (primer mover). Primer Mover merupakan suatu
alat yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan suatu energy mekanis
yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pembangkit listrik jenis
ini menggunakan bahan bakar batu bara, mintak atau gas sebagi sumber
energy primer (Marsudi, 2005).
Mesin diesel merupakn penggerak utama untuk menghasilkan suatu
energy listrik yang kemudian dikeluarkan oleh generator. Pada mesin diesel
energy listrik yang kemudian dikeluarkan oleh generator. Pada mesin diesel
energy diubah menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran didalam
mesin itu sendir. Seiring dengan berkembangnya zaman dan meningkatnya
teknologi, mesin diesel sudah banyak mengalami perkembangan dalam
pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian proses pembangkitan
dalam daya kecil dan menengah bahkan hingga samapai daya besar sudah
ada yang menggunakannya.
3.5 Pengertian Limbah B3
Menurut PP No. 18 Tahun 1999, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) merupakan sisa akhir dari suatu aktivitass atau prosws kegiatan
yang didalamnya dapat mengandung berbagai macam zat, termasuk zat
yang berbahtaa dan beracun yang karena sifat atau kadar atau jumlahnya
dpaat merusak atau mencemari lingkungan hidup baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Adapun karakteristiknya limbah B3 antara lain sebagai berikut:
a. Mudah terbakar
b. Mudah meledak
c. Bersifat radioaktif
d. Menyebabkan iritasi

24
e. Bersifat korosif
f. Bersifat toksit
Dalam identifikasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Berdasarkan PP No.18 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1. Limbah B-3 dari sumber tidak spesifik
2. Limbsh B-3 dari sumber spesifik
3. Limbah B-3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan dan sisa
makannan.
3.6 Pengolahan Limbah Bahan Berbahyaa dan Beracun (B3)
Pengolahan Limbah Bahan Bernahaya dan Beracun (B3) merupakan
proses untul mengubah komposisi atau karakteristik limbah B3 tersebut
untuk menghilangkan atau mengurangi sifat berbahaya dan beracun yang
terdapat dalam limbah tersebut. Proses pengubahan karakteristik dan
komposisi limbah B3 bertujuan untuk mengurangi kadar pencemar
suapaya tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan (Wentz. 1995).
Adapun pengolahan limbah B3 yang dilakukan dapat meliputu:
a. Hazardous Waxte Minimization
Yaitu mengurangi sampai sedikit mungkin jumlah limbah
dari kegiatan industri.
b. Daur ulang
Yaitu memanfaatkan kembali sebagai bahan dasar dengan
metode daur ulang.
c. Reduksi
Reduksi merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
mengolah limbah B3 yang bertujuan untuk meminimalkan
kualitas limbah B3.
d. Proses Pengolahan

25
Proses ini bertujuan untuk mengurangai kandungan unsur
beracun sehingga tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan
dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia dan biologis.
e. Pengolahan internal
Pada proses pengolahan initernal ini dengam menggunkan
mesin insinerator. Insinerator merupakan mesin atau alat yang
berfungsi untuk mengurangi bahkan menghilangkan
kandungan B3 yang terdapat dalam padatan tersebut. Jenis
limbah yang dibakar dengan menggunakan mesin insenerator
ini adalah seperti filter filter, majun, kerak cat, sarung tanan
bekasa dan lain sebagainya.
f. Proses Netralisasi
Yaitu proses yang bertujuan untik menetralkan ladar racun.
g. Pewadahan dan Pengumpulan
Semua jenis limbah B3 yang dihasilkan ditempat dalam
wadah yang sesuai untuk jenis limbahnya masing- masing dan
dikumpulkan semua limbah tersebut berdasarkan ketentuan
yang telah di tetapkan.
h. Penyimpanan Sementara
Semua limbah B3 yang sudah dikumpulkan selanjutnya
disimpan di tempat penyimpanan sementara sebelum
dilakukannya proses pengolahan yang lebih lanjut. Tata cara
tersebut berpendoman pada Kep.01/BAPEDAL/09/1995
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpangan dan
Pengumpulan Limbah B3.
i. Label dan Simbol
Pada setiap limbah B3 yang sudah disimpan harus diberikan
label atau symbol. Proses ini bertujuan membedakan kadar
atau tingkat bahaya dari setiap limbah B3 tersebut. Misalnya

26
seperti symbol api yang maksudnya itu mudah terbakar atau
meledak dan lain sebagainya. Proses pelabelan dan symbol
limbah B3 harus dilakukan berdasarkan
KEP.05/BAPEDAL/09/1995 tentang simbol fan label limbah
bahan berbahaya dan beracun.
j. Pengangkutan
Limbah B3 yang sudah dikumpulkan dan diberi label
selanjutnya akan diangkut ke tempat pengolhan khusus untuk
limbah B3. Proses pengangkutan ini meliputi daru setiap unit
produksi ke tempat penyimpanan sementara dan pengangkutan
limbah kepihak ketiga yaitu sebagai pihak yang mengolah
limbah B3 yang telah mendapat izin dari KLH untuk
mengolah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
k. Pengangkutan ke tempat penamoungan sementara
- Dokumen
Dokumen yang dibutuhkan dalam melakukan proses
pengangkutan dari unit produkdi ke tempat penampungan
sementara adalah dokumne identifikasi jenis limbah B3,
dokumen jumlah dan sumber limbah B3, dokumen
pemberutahuan limbah B3 dan dukumen berita acara
serah terima limbah B3.
- Operator
Operator merupakan karyawan yang ada paa industry
yang bersangkutan yang memiliki potensi dan pengalam
di lapangan, mempunyai kualifikasi Sebagai pengemudi
alat angkut yang dipakai, mempunyai surat izin kerja
serta telah mengikuti berbagai macam pelatihan tentang
kesekamatan kerja.

27
l. Pengangkutan dari industry ke pihak ketiga
Pada proses pengangkutan limbah B3 untuk diolah secara
keseluruhan ke pihak ketiga maka diwajibkan harus memenuhi
standar yang ada dan memenuhi konsep cradle to grave serta
dilengkapi dengan manifest.
m. Pengolahan
Pengolahan limbah B3 harus sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang tercangtum Peraturan Pemerintah (PP) no 18
Dan 85 tahun 1999 yang selama ini mengharuskan penghasil
limbah yang bika memenuhi syarat sebagi pengolahan dan
penimbun maka prosedurnya harus diserahkan pada pihak
yang lain yang telah diakui oleh pemerintah. Sehingga pihak
ketiga harus mengolah limbah B3 sesuai dengan regulasi yang
berlaku.
n. Perizinan dan Pengawasan
- Perizinan
Perizinan adalah alat kontrol penghasil maupun
pengolahan limbah dalam ketaatan terfhadap peraturan
lingkungan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum
dalam pp no.18 dan 85 tahun 1999 dijelaskan bahwa
setiap badan usaha yang melakukan kegiatan
pengelolahan limbah wajib memliki izin dari kepala
instansi yang bertanggung jawab. Adapun pihak ketiga
menawarkan jasa untuk mengolah atau memanfaatkan
limbah B3 harus memenuhi syarat secara teknis dan
ekonomis sesuai dengan ketentuan yang ada.
- Pengawasan

28
Terkait dengan proses pengawasan tentang pengelolaan
limbah B3 seperti yang telah dalam PP No.74 Tahun
2001 dilakukanm oleh Menteri Lingkungan Hidup yang
pelaksanannya diserahlam pada instansi yang
bertanggung jawab. Pengawasan terhadap pengelolaan
limbah yang dilakukan dengan cara pemantauan terhadap
penaataan penataan persyaratan serta ketentuan teknis
dan administrative terhadap upaya pengelolaan limbah
B3.

29
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3

Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat,
energi, dan komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup,
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 31
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolaaan LIngkungan Hidup dan peraturan-
peranturan lian dibawahnya.

Jenis –jenis Bahan Berbahaya dan Beracun diatur dalam peraturan Pemerintah
Nomor 74 TAHUN 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan ini selain mengatur tata laksana pengelolaan B3, juga mengklasifikasikan
B3 dalam kategori yaitu B3 yang dilarang dipergunakan dan B3 yang terbatas
dipergunakan.

Beberapa jenis B3 yang mudah dikenali dan boleh dipergunakan anatara lain
adalah bahan-bahan kimia seperti Amonia, Asam Asetat, Asam Sulfat, Asam Klorida,
Asetilena, Formalin, Metanol, Natrium Hidroksida, termasuk juga gas Nitrogen.
Lebih lengkap daftar B3 yang boleh dipergunakan dapat dilihat pada Lampiran 1
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001. Sedangkan B3 yang dilarang dipergunakan
antara lain adalah Aldrin, Chlordane, DDT, Dieldrin, Endrin, Heptrachlor, Mirex,
Toxaphene, Hexachlorobenzene dan PCBs. Daftar tersebut dapat dilihat pada
lampiran 2. Sedangkan Lampiran 3 berisi daftar B3 yang dipergunakan secara
terbatas, antara lain Merkuri, Senyawa Merkuri, Lindane, Parathion, dan beberaoa
jenis CFC. Berdasarkan sifatnya, B3 dapat diklasifikasikan menjadi B3 yang mudah
meledak, pengiksidasi, sangat mudah sekali menyala, beracun, berbahaya, korosif,
bersifat iritasi, berbahaya bagi lingkungan dan karsinogenik.

Limbah B3 merupakan sisa usaha dan kegiatan yang mengandung B3. Limbah
B3dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari sector industri, pariwisata, pelayanan

30
kesehatan maupun dari domestic rumah tangga. Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengeololaan Limbah B3 yang
mana dalam peraturan ini juga tercantum daftar lengkap limbah B3 baik dari sumber
tidak spesifik, limbah B3 dari sumber spesifik, serta limbah B3 dari B3 kadaluwarsa,
B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk dan bekas kemasan
B3.

Suatu zat/senyawa yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3, namun


tidak tercantum dalam Lampiran 1 PP 101/2014 perlu dilakukan uji karakteristik
untuk identifikasi. Uji karakteristiknya dapat berupa uji karakteristikmudah meledak,
mudah menyala, reaktif, infeksius dan korosif dan beracun sebagaimana lengkap
dijelaskan pada Lampiran 2 PP 101/2014. Pengujian karakteristik beracun misalnya
dilakukan dengan TClp atau uji Toksikologi LD50.

Mengingat sifatnya yang berbahaya dan beracun, pengelolaan limbah B3 perlu


dilakukan dengan seksama, sehingga setiap orang atau pelaku usaha yang
menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan terhadap limbah B3 yang
dihasilkannya. Pengelolaan limbah B3 terdiri dari penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan. Untuk memastikan
pengolalaan limbah B3 dilakukan dengan tepat dan mempermudah pengawasan,
maka setiap kegaitan pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin yang dikeluarkan
oleh Bupati/walikota, Gubernur, atau Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 merupakan tempat untuk


menyimpan limbah B3 sebelum dikelola lebih lanjut. TPS ini membutuhkan izin
pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan penyiampanan dari Bupati / Walikota.

Fotoooooooooooo

31
4.2 Cara Penggunaan Aplikasi SIMPEL

- Login

Fitur ini adalah fitur yang disediakan masuk kedalam aplikasi, login bisa
diartikan sebagai pintu masuk ke aplikasi sebagai user industri. Alamat url untuk
mengakes aplikasi SIMPEL di internet melalui browser adalah sebagai berikut:
http://simpel.menlhk.go.id

-login industry dari aplikasi SIMPEL

FOTOOOO

- Login validator dan administrator secara langsung akan otomatis dialihkan


menuju ke aplkasi PPA (Pengendalian Pencemaran Air)
Fotooooooo

Aplikasi PPA adalah aplikasi yang digunakan oleh sub bidang


Pengendalian Pencemaran Air untuk menghasilkan database yang
akurat terkait dengan profil industri,izin yang diterbitkan, titik
penaatan terkait izin, titik pemantauan, dan data harian. Selain itu,
aplikasi ini juga mengakomodir untuk valiadasi terhadap profil, izin
yang diterbitkan, titik penataan terkait izin, titik pemantuan, dan data
harian. Selain itu, aplikasi ini juga mengakompdir untuk validasi
untuk validasi terhadap profil, izin dan penaataan, titik pemantauan,
data harian yang terkait serta pelaporan hasil pemantauan berdasarkan
titik penataan da pemantauan yang telah diinput sebelumnya. Aplikasi
ini berbasis web sehingga bisa diakses dari mana saja selama ada
koneksi internet dan bisa diakses oleh perusahaan yang telah
mendaftarkan diri. Untuk bisa mengakses maka diperlukan media yang
disebut browser (penampilan halaman aplikasi web). Contoh browser

32
adalah direkomendasikan untuk menggunakan aplikasi ini adalah
Google Chrome.

Berikut penjelasan menu-menu yang terdapat pada aplikasi PPA


(Pengendalian Pencemaran Air) sebagai berikut:
- Menu Dashboard
Berisi tampilan awal masuk aplikasi seperti selamat datang dan lain-lain.
- Menu profile Perusahaan
Berisi form isian data Profil Perusahaan secara lengkap. Perlu diketahui
user industry wajib mengisi from Profile Perusahaan secara lengkap
dahulu, baru bisa mengisi ke menu Perizinan.
- Menu Perizinan
Berisi form isian izin perusahaan, titik penataan (titik
koordinat/pemantauan ), data harian, dan data pengajuan validasi izin ke
team validator SIMPEL.
- Menu Laporan Bulanan
Berisi for isian laporan bulanan perusahaan ke aplikasi SIMPEL PPA,
yang dimana menu ini baru bisa diakses ketika izin perusahaan yang
sudah diinput di menu perizinan sudah divalidasi/disetujui oleh team
validator SIMPEL.
- Menu Laporan Harian
Berisi form isian laporan harian perusahaan ke aplikasi SIMPEL PPA,
yang dimana menu ini juga baru bisa diakses ketika izin perusahaan yang
sudah diinput di menu perizinan sudah divalidasi/disetujui oleh team
validator SIMPEL.

- Input data profil


fitur ini adalah fitur yang disediakan untuk menyimpan data dasar industry
seperti nama industry, alamat, namapimpinan, scan akte pendirian
perusahaan, contact person, koordinat lokasi perusahaan dan lain-lain.
- Input data izin
fitur ini adalah fitur yang disediakan untuk menambahkan data izin yang
dimiliki perusahaan baik izin lama, izin baru, maupun perpanjangan masa
berlaku serta penerbit izin.
- Input data titik penataan/pemantuan

33
Fitur ini merupakan fitur yang disediakan untuk menambah dan mengubah
fata titik penataan atau data titk pemantauan terkait fengan izin yang
dikeluarkan.
- input parameter dan baku mutu
fitur ini disediakan untuk menyimpan data tentang parameter yang
dipantau dititik penataan tertentu beserta dengan baku mutu yang berlaku
didalam izin. Khusus untuk titik pemantauan tidak perlu menyertakan
baku mutu.

Fotooo
Parameter juga merupakan indikator dari suatu distribusi hasil
pengukuran. Keterangan informasi yang dapat menjelaskan batas-batas
atau bagian-bagian tertentu dari suatu sistem.

- Input Baku Mutu


Fototototoototo

- Validasi Profil Sampai Dengan Baku Mutu


Fitur ini adalah fitur yang disediakan untuk validator dalam rangka untuk
memvalidasi data profil, data izin, data tutuk penaataan/pemantauan
beserta parameter dan baku mutu terkait, jika dianggap valid maka
validator akan menyampaikan hasil validasinya kepada user perusahaan.

Fototooto

- Input Laporan
Fitur ini adalah fitur yang disediakan untuk mengiput nilai hasil
pemantauan yang parameternya telah ditentukan sebelumnya beserta
lampiran hasil laboratorium sebagai bukti pemantauan untuk validasi.

Fotoooo

- Hasil Laporan

34
Djdfjfdieieij

- Validasi Laporan
- Fitur ini merupakan fitur untuk melakukan validasi terkait data laporan
yang diinput oleh perusahaan . disesuaikan dengan hasil laporatorium
yang hasys dilampirkan dalam laporan
Fotoooo
- Dashboard
Fitur aplikasi dalam bentuk angka dan daftar untuk memantau proses
pengajuan validasi dan statusnya.

Fotoooo

Dashboard adalah aplikasi sistem informasi yang menyajikan informasi


mengenai indicator utama dari aktifitas organisasi secara sekilas dalam
layar tunggal. Pembuatan model memperhatikan tiga aspek utama
dashboard yaitu, penyajian data/informasi, personalisasi, dan kolanorasi
antar pengguna.

4.3. Kesalahan Yang Ditemukan Pada Pelaporan dan Pengelolaan


Data Limbah Aplikasi SIMPEL
- Tidak mengisi No. izin TPS,NO. Kontral Kerjasama, izin pihak ketiga.
- Salah mengisi masa berlaku izin atau kontrak dengan tahun berakhinya
izin atau kontrak.
-Tidak mengisi nama pengolahan pihak ketiga dan pengangkut saat
melakukan pengolahan data limbah.
-Tidak mengisi ketentuan teknis pengolahan limbah B3.
- Salah dalam pengisi data limbah (neraca)
-Data neraca limbah tidak sama dengan data logbook limbah B3.
-Mengisi ketentuan teknis dengan data pendukung yang tidak sesuai/salah
-Belum melengkapi data profile perusahaan.

35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan aplikasi SIMPEL dapat memudahkan user
perusahaan,administraktor, dan validator dalam mengirim data laporan limbah dan
permasalahan-permsaalahan terhadap lingkungan suatu kegiatan/perusahaan menjadi
lebih cepat dan efisien untuk diketahui. Dikarenakan aplikasi SIMPEL dapat menjadi
tempat pelaporan masalah yang berkaitan dengan limbah dan membantu user untuk
mengatasinya.
Adimistraktor dapat memonitor aplikasi SIMPE, dari jarak jauh dimana pun
dan kapanpun. Tidak hanya itu adimistraktor akan memberikan peringatan jika
perrforma suatu perusahaan bermasalah. Jika hal tersebut terjadi msks suatu
perusahaan akan didatangi pihak berwenang yang bersangkutan, mengidentifikasi
sumber masalah dan mengevek tempat perusahaan tersebut.
Aplikasi SIMPEL dapat mengelolah data laporan dengan lebih mudah dan
efisien. Dengan aplikasi ini, diharapkan mekanisme pelaporan lingkungan perusahaan
bisa berjalan lebih baik lagi kedepannya.

5.2 Saran
1. Diharapkan sepaya jaringan dan internet di PT. PLN (Persero) ULPL
2Merah mata dapat lebih kuat, stabil dan dikembangkan lagi kedepammya.

36
37

Anda mungkin juga menyukai