N Uraian Spesifikasi
o
1Arus pengenal saklar pemisah Sekurang-kurangnya 115%
IN transformator
2KHA rel PHB Sekurang-kurangnya 125% arus
pengenal saklar pemisah
3Arus pengenal pengaman lebur Tidak melebihi KHA penghantar sirkit
keluar
4Short breaking current (Rms) Fungsi dari kapasitas transformator dan
tegangan impedansinya
5Short making current (peak) Tidak melebihi 2,5 x short breaking
current
6Impulse voltage 20kV
7Indeks proteksi untuk PHB Disesuaikan dengan kebutuhan, namun
pasangan luar sekurang-kurangnya IP-45
BAB I
PENDAHULUAN
1
Politeknik Negeri Sriwijaya
Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Unit Induk
Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu, UP3 Palembang ULP Ampera .
Berdasarkan fakta yang terdapat dilapangan, diketahui bahwa energi listrik yang
dikonsumsi oleh konsumen berasal berasal dari sebuah pembangkit listrik yang
melalui beberapa tahapan dan proses, mulai dari pembangkit itu sendiri, masuk
ke trafo penaik tegangan (step up), melalui jalur transmisi, lalu menuju jalur
distribusi yang ditandai dengan penurunan tegangan yang diturunkan
menggunakan trafo step down hingga di salurkan ke konsumen. Dalam proses
penyalurannya, listrik disalurkan dari mesin pusat pembangkit listrik ke
konsumen melalui media penghantar yang dibagi menjadi penyulang-penyulang.
Pada laporan kerja praktek ini membahas Penggantian Trafo Rusak pada Gardu
Distribusi U. pada Penyulang Belido PT. PLN (Persero) ULP Ampera.
2
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan praktek kerja
lapangan ini:
3
Politeknik Negeri Sriwijaya
4
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
Politeknik Negeri Sriwijaya
6
Politeknik Negeri Sriwijaya
7
Politeknik Negeri Sriwijaya
8
Politeknik Negeri Sriwijaya
Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahaan swasta Belanda yang mengelola
kelistrikan di kota Palembang yaitu NV. Nederland Indischi Gas Maatschapij yang
disingkat menjadi NV. NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga listrik merk
SULZER sebanyak 2 unit yang mulai dioperasikan pada tahun 1927 mempunyai anak
perusahaan di Tanjung Karang berdiri pada tahun 1927 dan dioperasikan tahun 1929.
9
Politeknik Negeri Sriwijaya
mulai dioperasikan 1939. Lahat tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu 1931
(Berdasarkan data-data tanah yang dimiliki perusahaan tersebut). Sebelum pecah
perang dunia II NV. NIGEM berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas En
Electricities Maatshapij yang disingkat NV. OGEM, daerah kerjanya tidak berubah
(Pusat perusahaannya berada di Amsterdam, Belanda).
Pada masa pecah Perang Dunia II dimana tentara Jepang banyak mendapatkan
kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia dapat dikuasai, dengan
demikian perusahaan listrik dikota Palembang dikuasai oleh Jepang dan diberi nama
Denky Kyoky. Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah ketika
kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Amerika Selama dikuasai Jepang kelistrikan
di daerah Sumatera Bagian Selatan tidak mengalami perkembangan kecuali di
Tanjung Karang dimana Sentral pembangkit listrik yang diledakkan belanda dapat
diperbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan Denky
Kyoko diserahkan kepada Belanda dengan nama NV.OGEM.
10
Politeknik Negeri Sriwijaya
11
Politeknik Negeri Sriwijaya
Beban Sistem Sumatera Selatan dan yang terakhir adalah PLN Sektor Bandar
Lampung.
2.3.8. Periode tahun 1996 s.d 2001
Berdasarkan keputusan Direksi PT. Perusahaan Listrik Negara (Perscro)
Nomor 079.K/023/DIR/1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan, bahwa sebagai tindak lanjut
Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 022.K023DIR/1995 tentang organisasi dan
tata kerja perusahaan perseroan PT. PLN (Perseroan), maka dipandang perlu
membentuk Perorganisasian Unit Bisnis Operasional.
Bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi perusahaan tenaga listrik maka
dipandang perlu membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan
ditetapkan sebagaimana telah diputuskan dengan surat keputusan diatas yang
memutuskan: membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan di
Lingkungan PT. PLN (Persero)
Tugas pokok dari Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan
adalah melaksanakan kegiatan perencanaan pengusahaan dan pengembangan sarana
penyedia tenaga listrik untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,Pembangkitan dan
Penyaluran Sumatera Bagian Selatan mempunyai fungsi:
1. Perencanaan sistem, pelaksanaan konstruksi dan perusahaan serta pembekalan
penyediaan tenaga listrik.
2. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan dan administrasi.
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan penyedia tenaga listrik.
12
Politeknik Negeri Sriwijaya
maka PT. PLN (Persero), wilayah IV Sumatera Bagian Selatan membawahi tujuh
PT. PLN (Persero) Wilayah IV berubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis
misi meningkatkan jumlah dan mutu yang memadai untuk memberikan kontribusi
kepuasan pelanggan.
13
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Palembang
2. Jambi
3. Bengkulu
4. Lahat
Di bawah Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, darn
Bengkulu.
1. Palembang
2. Jambi
3. Bengkulu
4. Lahat
susunan organisasi tanggung jawab dan tugas pokok di lingkungan PT. PLN
1. Palembang
2. Jambi
14
Politeknik Negeri Sriwijaya
3. Bengkulu
4. Lahat
5. Muara Bungo
6. Ogan Ilir
Manager Area
Bertugas merumuskan sasaran, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan pelayanan pembangkitan, pendistribusian, dan pemasaran tenaga
listrik berikut pemabngunanna serta mengkoordinasikan sasaran dari bagian
komersial, keuangan serata SDM& ADM sesuai dengan kebijakan atau
kebijaksanaan PLN serta membawahi Unit Layanan Pelanggan (ULP).
Asisten Manager
1. Asisten Manager Distribusi, membawahi :
Ahli Teknik Muda Perencanaan DistribusiA
Ahli Teknik Muda Konstruksi Distribusi
Supervisor Operasi Distribusi
Supervisor Pemeliharaan Distribusi
15
Politeknik Negeri Sriwijaya
Manager ULP
16
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tugas Pokok :
Tugas pokok :
17
Politeknik Negeri Sriwijaya
7. Analyst Kerja
Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan lerja, system manajemen kerja,
perencanaan investasi, dan pengembangan aplikasi system informasi untuk
mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan
keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan
pelaksana kerja.
Tugas pokok:
8. Supervisor Teknik
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyusunan rencana dan plaksanaan
pekerjaan Pemeliharaan Operasi Dsitribusi dan Pengendalian Konstruksi Distribusi
yang meliputi survei, operasi jaringan distribusi, perencanaan kebutuhan material dan
pemasangan (trafo,JTR,SR & APP), pengendalian konstruksi, pengelolaan data aset
jaringan distribusi, sesuai dengan ketenuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Tugas Pokok :
18
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tugas pokok:
19
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tugas pokok :
Tugas pokok :
20
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tugas pokok :
21
Politeknik Negeri Sriwijaya
wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan
kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung pelayanan ,
mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan
pembinaan, dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.
22
Politeknik Negeri Sriwijaya
23
Politeknik Negeri Sriwijaya
Gambar 2.2
24
Politeknik Negeri Sriwijaya
Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 2.1. Peta Geografis PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan
25
Politeknik Negeri Sriwijaya
2.4 Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan ini dengan 2 unit pembangkit
menghasilkan listrik 40 MW per unit, jadi total daya terpasang sebesar 2 × 40
MW = 80 MW. Masing-masing unit dengan daya sebesar 40 MW ini dihasilkan
dari generator turbin gas sebesar ± 27 MW dan dari generator turbin uap sebesar
± 13 MW. Namun, dari masing-masing unit ini daya sebesar 2 MW dikonsumsi
sendiri oleh PT. PLN Sektor Keramasan, jadi daya yang dipasarkan/dijual sebesar
38 MW per unit, jadi total daya yang dipasarkan dari kedua unit di PLTGU PT.
PLN (Persero) Sektor Keramasan yaitu sebesar 2 × 38 MW = 76 MW.
SEKTOR
UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
KERAMASAN
26
Politeknik Negeri Sriwijaya
ASISTEN
ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER
MANAJER OPERASI DAN SDM&ADM
ENJINERING PEMELIHARAA
NSPV.
LINGKUNGAN SUPERVISORRSD
SUPERVISOR DAN M& UMUM
ENJINIRING KESELAMATAN
KETENAGALISTRIK SUPERVISORKEU
AN
ANGAN
SUPERVISORLOG
MANAJER PLTG/U
ISTIK
KERAMASAN
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT A
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT B
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT C
SUPERVISOR
OPERASI SHIFT D
SUPERVISOR
PEMELIHARAAN
SUPERVISORLING
KUNGANK2 &
ADM
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan
27
Politeknik Negeri Sriwijaya
Salah satu tujan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sistem yang
mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten
dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu,
harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak – pihak tersebut untuk melakukan
aktifitas yang sesuai dengan kapasitas dan tingkat intelejensinya. Wadah yang
dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau lembaga proses perorganisasian adalah
upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
28
Politeknik Negeri Sriwijaya
29
Politeknik Negeri Sriwijaya
30
Politeknik Negeri Sriwijaya
31
Politeknik Negeri Sriwijaya
32
Politeknik Negeri Sriwijaya
33
Politeknik Negeri Sriwijaya
34
Politeknik Negeri Sriwijaya
35
Politeknik Negeri Sriwijaya
36
Politeknik Negeri Sriwijaya
37
Politeknik Negeri Sriwijaya
38
Politeknik Negeri Sriwijaya
39
Politeknik Negeri Sriwijaya
40
Politeknik Negeri Sriwijaya
2.6.2.18 Tugas Pokok Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja
Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja memiliki tanggung jawab
dan wewenang untuk :
1. Menyusun roadmap kinerja, serta mengevaluasi dan melaksanakan upaya-
upaya pencapaian kinerja sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan manajemen untuk mencapai target sesuai kontrak manjemen.
2. Menilai kinerja unit secara periodik.
3. Menyusun laporan manajemen (LM) dan laporan penelitian tingkat kinerja
(LPTK) unit pembangkitan secara periodik.
4. Melaksanakan kinerja dalam proses penginputan data Quick performance
Result.
5. Menyusun langkah perbaikan dan monitoring pencapaian kinerja unit.
6. Menyusun laporan OEE (Overall Eficiency Effectivities).
Tabel 2.1. Sistem Jam Kerja PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan
41
Politeknik Negeri Sriwijaya
Waktu Kerja
Jadwal
Lembaga
Hari Waktu
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan Palembang adalah system kerja shift dan non shift, adapun peraturan
kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan adalah seperti
yang telah dijelaskan pada tabel 1.2 pada halaman 20.
2.6.4 Peraturan Kerja
42
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Hak Pegawai
- Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
- Melaksanakan cuti apabila telah memenuhi persyaratan
- Memperoleh perawatan ketika pegawai mengalami kecelakaan dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh tunjangan cacat apabila pegawai mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cacat tetap
- Memperoleh pemeliharaan kesehatan beserta keluarganya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perseroan.
- Memperoleh tunjangan kematian apabila pegawai meninggal dunia dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh bantuan kematian dalam hal pegawai meninggal dunia
- Memperoleh manfaat pension dalam hal pegawai telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
- Memperoleh hak – hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
2. Kewajiban Pegawai
- Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi, keluarga
maupun mengenai pekerjaan pada perusahaan.
- Melaksanakan semua tugas atau perintah dan pekerjaan yang diberikan oleh
perusahaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia perusahaan
yang didapat karena jabatannya maupun di dalam pergaulannya di lingkungan
perusahaan.
- Setia kepada perusahaan dan menjaga citra serta membela kepentingan
perusahaan
- Selalu mejaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang
berlaku di masyarakat
43
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Perumahan
Perumahan karyawan yang terletak ± 500 M dari perusahaan khusus untuk
PLTU Sektor Keramasan Palembang
2. Pelayanan Kesehatan
Karyawan dan keluarga PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan diberikan fasilitas penggantian biaya pengobatan pada dokter
praktek yang ditunjuk oleh perusahaan.
3. Pendidikan
Dilakukan pelatihan dan Diklat bagi pegawai perusahaan dengan
melakukan kerja sama dengan pihak yang terkait
4. Transportasi
44
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB III
TIJAUAN PUSTAKA
3.1 Generator
45
Politeknik Negeri Sriwijaya
Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime
mover).
Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan
magnet yang dapat diatur dengan mudah.
Di bawah ini akan dijelaskan secara sederhana cara pembangkitan listrik dari sebuah
generator.
Dimana:
If : Arus medan
U–S : Kutub generator
46
Politeknik Negeri Sriwijaya
47
Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Inti Stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini
terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan
magnetnya.
2. Belitan Stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.
3. Alur Stator.
4. Rumah Stator.
48
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai
alat bantu dalam proses pendinginan.
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator
dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
1. Inti kutub
2. Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada
kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur
untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-
benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan
ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica
poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan
terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.
49
Politeknik Negeri Sriwijaya
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000
rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan
jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.
a. Stator
50
Politeknik Negeri Sriwijaya
b. Rotor
P = Jumlah kutub
n = Putaran (Rpm)
Seperti kita ketahui bahwa untuk membuat kutub magnet pada rotor tersebut
adalah dengan sistem elegtromagnet, yaitu dengan mengalirkan arus searah pada
kumparan. Untuk memberikan arus listrik tersebut atau dengan istilah eksitasi ke
rotor dapat melalui “Slip Ring” atau langsung lewat poros dari mesin eksitasi dengan
sistem penyearah.
Akibat dari arus eksitasi atau penguatan medan magnet tersebut pada rotor
dapat menimbulkan adanya arus pusar (Eddy Current), maka rotor tersebut perlu
didinginkan. Untuk mendinginkan rotor generator cukup dengan mangalirkan udara
51
Politeknik Negeri Sriwijaya
melewati saluran atau rongga-rongga pada sisi kumparan dan intinya secara bersama-
sama dengan pendinginan pada bagian stator.
Agar sirkulasi media pendingin ke rongga-rongga rotor dan stator dapat
bersikulasi, maka pada rotor generator dipasang baling-baling sebagai blower.
3.2. Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade".
Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi
untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda
air.Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.Turbin
gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan
mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel
yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid.Energi
diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar.
52
Politeknik Negeri Sriwijaya
Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin
turun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.Energi ditambahkan di
arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan.
Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian
diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara
terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai
pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank.
53
Politeknik Negeri Sriwijaya
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik,
dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:
54
Politeknik Negeri Sriwijaya
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja.
Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung
dibuang ke udara atmosfer, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi
fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.Dalam
industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
55
Politeknik Negeri Sriwijaya
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energikinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada
jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang
seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi.
Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam
bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang
merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya
yang meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar
kerja turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari
fluida kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.
56
Politeknik Negeri Sriwijaya
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram
yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan
yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan
bahan bakar padat, cair dan gas.Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan
control valve yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung
dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk
menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju
boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula
yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap
bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler
sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.
Motor induksi adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch),
dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
57
Politeknik Negeri Sriwijaya
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
58
Politeknik Negeri Sriwijaya
Sebuah sirkuit magnetik, biasanya terbuat dari baja laminasi, untuk membawa
fluks magnetik
a. Stator
Stator adalah bagian stasioner sebelah luar dari motor, yang terdiri dari:
Bingkai silinder luar dari motor, yang terbuat baik dari lembaran baja yang
dilas, besi cor atau paduan aluminium cor. Bagian ini bisa termasuk kaki atau
flens untuk pemasangan.
Jalur magnetik, yang terdiri dari satu set laminasi baja beralur yang ditekan ke
dalam ruang silinder dalam bingkai terluar. Jalur magnetik dilaminasi untuk
mengurangi arus eddy, memperkecil kerugian dan memperkecil pemanasan.
Satu set gulungan listrik terisolasi, yang ditempatkan di dalam slot dari jalur
magnetik yang dilaminasi. Ukuran area untuk lilitan ini harus cukup besar
untuk rating daya motor. Untuk motor 3-fase, 3 set gulungan yang diperlukan,
satu gulungan untuk setiap fase.
59
Politeknik Negeri Sriwijaya
b. Rotor
Ini adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas, rotor
terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk jalur
magnetik silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor dapat berupa:
Jenis rotor gulungan, yang terdiri dari 3 set gulungan terisolasi yang
dikoneksikan ke 3 sliprings yang dipasang pada poros. Koneksi eksternal
untuk bagian yang berputar dibuat melalui brush ke sliprings. Akibatnya,
motor jenis ini sering disebut sebagai motor slipring.
Jenis rotor Sangkar tupai , yang terdiri dari satu set tembaga atau potongan
aluminium yang dipasang ke dalam slot, yang terhubung ke sebuah akhir-
cincin pada setiap akhir rotor. Konstruksi gulungan rotor ini menyerupai
'kandang tupai'. Potongan aluminium rotor biasanya dicor mati ke dalam slot
rotor, yang membuat konstruksinya sangat kasar. Meskipun potongan rotor
aluminium berada dalam kontak langsung dengan laminasi baja, hampir
semua arus rotor melalui jeruji aluminium dan tidak di laminasi. Bagian lain,
yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:
Dua flensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di drive-end (DE)
dan yang lainnya di non drive-end (NDE)
Dua bantalan untuk mendukung berputarnya poros, pada DE dan NDE
Poros baja untuk transmisi torsi ke beban
Kipas pendingin yang terletak di NDE untuk memberi pendinginan yang kuat
untuk stator dan rotor
Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal
60
Politeknik Negeri Sriwijaya
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada
rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh gaya
(F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar
searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi
tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan
putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari
cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron.
61
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB IV
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN MOTOR CRANKING PADA START AWAL GENERATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP KERAMASAN
PALEMBANG
62
Politeknik Negeri Sriwijaya
Ada beberapa kelompok dasar motor starter seperti Direct drive, Gear
reduction, Positive-engagement (moveable pole), Permanent magnet. Dalam start
generator di PLTGU ini menggunakan start system reduction gear. Reduction gear ini
terdiri dari dua shaft yaitu kecepatan rendah untuk generator dan kecepatan tinggi
untuk gas turbin yang mana turbin berada satu poros dengan kompresor.
Pada motor cranking digunakalanlah sistem reduction gear dimana starter ini
menggunakan pengaturan roda gigi untuk menghasilkan torsi yang meningkat.
63
Politeknik Negeri Sriwijaya
Pengaturan reduksti gigi berbeda dari sebagian besar desain lainnya karena angker
tidak menggerakan gigi pion secara langsung. Dalam reduction gear angker
menggerakkan gigi kecil yang berada di mesh konstan dengan gigi lebih besar.
Tergantung pada penggunaannya, rasio antara kedua roda gigi antara 2:1 dan 3.5:1.
Jadi penggunaan reduction gear ini memungkinkan motor berputar pada kecepatan
tinggi dan torsi lebih besar.
64
Politeknik Negeri Sriwijaya
65
Politeknik Negeri Sriwijaya
66
Politeknik Negeri Sriwijaya
Gambar 4.5
Turbin dalam satu poros dengan kompresor yaitu rotor dari keduanya menjadi
satu kesatuan yang saling terikat, jadi saat motor cranking menjadi penggerak awal
dari generator dan turbin, kompresor juga ikut bergerak untuk mencapai tekanan 1.28
Mpa guna menekan udara dengan tekanan yang tinggi untuk masuk ke dalam ruang
bakar.
67
Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Cranking motor digunakan untuk start awal dari PLTGU untuk menggerakan
generator dan turbin yang berada satu poros dengan kompresor.
2. Motor yang digunakan dalam start awal generator sebelum turbin berada pada
kecepatan maksimum adalah jenis motor induksi 3 Phasa.
3. Dalam startingnya motor cranking ini menggunakan kelompok starting jenis
reduction gear.
4. Suplai dari cranking motor tersebut didapat dari trafo ps dengan sumber
teganngan 6 KV.
5. Cranking motor digunakan sampai generator mencapai ±92% putaran dari
generator dan menggerakan turbin dengan kecepatan 3000 rpm.
6. Cranking motor bekerja dengan rating waktu 15 menit untuk menjadi
penggerak awal generator dan turbin.
B. Saran
1. Sebelum kita melakukan pengecekan atau pemeliharaan dari turbin, motor
cranking, dan generator sebaiknya kita penggunakan alat pelindung diri atau
APD.
2. Sebelum bekerja hendaknya kita melakukan atau mempelajari dan mengetahui
SOP (Standard Operating Procedure).
Daftar Pustaka
68
Politeknik Negeri Sriwijaya
Kosong ke be yu gek aku ngisinyo men lah dibuat daftar isi dengan daftar
gambar.
69