Anda di halaman 1dari 69

Politeknik Negeri Sriwijaya

N Uraian Spesifikasi
o
1Arus pengenal saklar pemisah Sekurang-kurangnya 115%
IN transformator
2KHA rel PHB Sekurang-kurangnya 125% arus
pengenal saklar pemisah
3Arus pengenal pengaman lebur Tidak melebihi KHA penghantar sirkit
keluar
4Short breaking current (Rms) Fungsi dari kapasitas transformator dan
tegangan impedansinya
5Short making current (peak) Tidak melebihi 2,5 x short breaking
current
6Impulse voltage 20kV
7Indeks proteksi untuk PHB Disesuaikan dengan kebutuhan, namun
pasangan luar sekurang-kurangnya IP-45
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi


penyelenggara pendidikan profesional yang mempunyai misi menghasilkan lulusan
yang berkualitas, profesional, berdisiplin, bertakwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak tinggi serta diharapkan mampu mengembangkan diri dalam menghadapi
tuntutan kemajuan dibidangnya.

1
Politeknik Negeri Sriwijaya

Sesuai dengan misi tersebut, Mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan


praktek kerja lapangan (PKL) disuatu instansi atau perusahaan yang bergerak dalam
bidang yang sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk pelaksanaan


pembelajaran yang berkesinambungan antara program pendidikan di perkuliahan
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. PKL sangat
bermanfaat dalam menerapkan ilmu pengetahuan selama belajar dibangku kuliah

Dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, mahasiswa diharapkan


mampu membandingkan serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat
dibangku kuliah kedalam dunia industri khususnya di PT. PLN (Persero). Selain itu
mahasiswa diharapkan dapat melihat dunia industri secara nyata dan terjun langsung
kedalamnya sehingga mahasiswa benar-benar siap menghadapi persaingan dan
tantangan dalam kemajuan industri khususnya di PT. PLN (Persero)

Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Unit Induk
Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu, UP3 Palembang ULP Ampera .
Berdasarkan fakta yang terdapat dilapangan, diketahui bahwa energi listrik yang
dikonsumsi oleh konsumen berasal berasal dari sebuah pembangkit listrik yang
melalui beberapa tahapan dan proses, mulai dari pembangkit itu sendiri, masuk
ke trafo penaik tegangan (step up), melalui jalur transmisi, lalu menuju jalur
distribusi yang ditandai dengan penurunan tegangan yang diturunkan
menggunakan trafo step down hingga di salurkan ke konsumen. Dalam proses
penyalurannya, listrik disalurkan dari mesin pusat pembangkit listrik ke
konsumen melalui media penghantar yang dibagi menjadi penyulang-penyulang.
Pada laporan kerja praktek ini membahas Penggantian Trafo Rusak pada Gardu
Distribusi U. pada Penyulang Belido PT. PLN (Persero) ULP Ampera.

1.2 Tujuan dan Manfaat

2
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan praktek kerja
lapangan ini:

a. Sebagai studi banding mahasiswa dalam membandingkan antara teori


dasar yang didapat dibangku kuliah dengan pengaplikasikannya dunia
industry di PT. PLN (Persero).
b. Untuk mengetahui tata cara dan langkah kerja proses penggantian trafo
pada gardu distribusi portal.
c. Untuk mengetahui teknis di lapangan proses penggantian trafo pada gardu
distribusi portal.
2. Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan antara teori yang didapat dibangku
kuliah ke dalam dunia industri di PT. PLN (Persero) dan sebaliknya.
b. Dapat mengetahui tata cara dan langkah kerja proses penggantian trafo
pada gardu distribusi portal.
c. Dapat mengetahui teknis di lapangan proses penggantian trafo pada gardu
distribusi portal.
d. Dapat mengetahui prosedur penggantian trafo pada gardu distribusi portal.
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan


masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Tata cara dan langkah kerja proses penggantian trafo pada gardu distribusi
portal.
b. Prosedur penggantian trafo pada gardu distribusi portal.

1.4 Pembatasaan Masalah


Pada laporan praktek kerja lapangan ini penulis hanya membahas tentang tata
cara, langkah kerja, dan prosedur penggantian trafo pada gardu distribusi portal.

3
Politeknik Negeri Sriwijaya

1.5 Metodologi Penulisan

Adapun metode yang dilaksanakan selama pengambilan data sampai


dengan penulisan laporan ini, sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
Metode ini dilaksanakan melalui tanya jawab secara langsung melalui
narasumber yang menangani dan menguasai bidangnya masing-masing untuk
mencari data-data yang diperlukan tentang masalah yang dibahas.
2. Metode Observasi lapangan
Metode ini dilaksanakan melalui peninjauan secara langsung ke lapangan
untuk melihat hal-hal yang berhubungan mengenai susut daya pada
penyulang dan jatuh tegangannya.
3. Metode Literatur
Mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan cara membaca buku-
buku di perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
4. Metode Konsultasi
Metode yang dilakukan yaitu penulis menanyakan langsung pada dosen
pembimbing apakah penyusunan laporan ini sudah benar atau belum.

4
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahan


2.1.1 Visi dan Misi
VISI
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,
unggul,dan percaya dengan bertumpu pada potensi insan.
MISI
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait , berorientasi
pada kepuasan pelanggan , anggota perusahaan dan pemegang saham.

5
Politeknik Negeri Sriwijaya

• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk menigkatkan kualitas


kehidupan masyarakat.
• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
2.1.2 NILAI
• Saling Percaya.
• Intergritas.
• Peduli.
• Pembelajaran.
• Teladan.
2.1.3 MOTO
“ LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “

2.1.4 LOGO DAN MAKNA LOGO

Gambar 2.1 : Logo PLN


(Sumber : Jatim.PLN.co.id)
Lambang PT PLN (Persero) terdiri dari :

6
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal


Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan
bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir
dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan,
seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan
bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang
menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan
kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi
terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan
kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan
kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta
keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi
yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang
tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga
melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam
memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.2 Sejarah PT PLN PERSERO


Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-XIX pada saat beberapa
Perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik pembangkit tenaga listrik
untuk keperluan sendiri. Kelistrikan urtuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927

7
Politeknik Negeri Sriwijaya

pemerintah Belanda membentuk S'Land Waterrkracht Bedrtiven (LWB), yaitu


Perusahaan Listrik Negara yang mengelola PLTA Plengen, PLTA Lamajan, PLTA
Bengok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di Jawa Baral, PLTA Gringin di Madiun,
PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Ponsea Lama di Sulawesi Utara dan PL.TU di Jakarta
Selain itu beberapa kota praja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik kota praja.
Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada pemerintah Jepang dalam
perang dunia II, Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu perusahaan listrik dan gas
yang ada diumbil alih oleh Jepang dan juga semua Personil perusahaan listrik.
Dengan jatuhnya Jepang ke tangan sekutu, dan diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan baik ini dimanfaatkan
oleh pemuda buruh pabrik listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-
perusahaan listrik dan gas yang sebelumnya dikuasai Jepang.
Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas tangan kekuasaan Jepang
kemudian bulan September 1945 Delegasi dari Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang
dikuasai oleh MR. Kasman Singodemojo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
Selanjutnya bersama-sama dengan pimpinan KNI Pusat menghadapi presiden
Soekarno, yang kemudian mengeluarkan penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 s/d
tertanggal 27 Oktober 1945, maka dibentuk Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik.
Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar Perusahaan Listrik
dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda. Pegawai yang tidak mau bekeja sama
kemudian mengungsi dan menggabungkan diri dengan kantor-kantor Jawatan
Listrik dan Gas didaerah RI yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk
meneruskan perjuangan. Para pemuda mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi
Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia
jika konsensinya sudah habis.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Belanda maka dikeluarkan Undang-

8
Politeknik Negeri Sriwijaya

Undang No. 86 Tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi


Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda.
Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh Perusahaan Listrik milik
Belanda berada di tangan Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia
mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa
Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal dengan Hari Listrik dan Gas,
hari tersebut diperangati untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 di
Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP),Yogyakarta.
Penetapan secara resmi pada tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik
dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga listrik No. 20
Tahun 1960, namun kemudian berdasarkan Keputusan Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan
nilai-nilai Hari Listrik, maka berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi No. 1134K/43 PE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 hingga ditetapkan tanggal 27
Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

2.3 Sejarah Berdirinya PT.PLN (Persero) UIW S2JB


2.3.1. Periode Tahun 1927 s.d 1942

Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahaan swasta Belanda yang mengelola
kelistrikan di kota Palembang yaitu NV. Nederland Indischi Gas Maatschapij yang
disingkat menjadi NV. NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga listrik merk
SULZER sebanyak 2 unit yang mulai dioperasikan pada tahun 1927 mempunyai anak
perusahaan di Tanjung Karang berdiri pada tahun 1927 dan dioperasikan tahun 1929.

Mesin pembangkit listrik tenaga gas yang dimiliki adalah SLM


WINTHERTOUR 4 DN sebanyak 2 unit dengann daya terpasang 180 KW kemudian
ditambah dengan mesin KLM WINTHERTOUR 6 DN daya terpasang 400 KW yang

9
Politeknik Negeri Sriwijaya

mulai dioperasikan 1939. Lahat tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu 1931
(Berdasarkan data-data tanah yang dimiliki perusahaan tersebut). Sebelum pecah
perang dunia II NV. NIGEM berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas En
Electricities Maatshapij yang disingkat NV. OGEM, daerah kerjanya tidak berubah
(Pusat perusahaannya berada di Amsterdam, Belanda).

2.3.2. Periode Tahun 1942 s.d 1945

Pada masa pecah Perang Dunia II dimana tentara Jepang banyak mendapatkan
kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia dapat dikuasai, dengan
demikian perusahaan listrik dikota Palembang dikuasai oleh Jepang dan diberi nama
Denky Kyoky. Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah ketika
kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Amerika Selama dikuasai Jepang kelistrikan
di daerah Sumatera Bagian Selatan tidak mengalami perkembangan kecuali di
Tanjung Karang dimana Sentral pembangkit listrik yang diledakkan belanda dapat
diperbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan Denky
Kyoko diserahkan kepada Belanda dengan nama NV.OGEM.

2.3.3. Periode Tahun 1945 s.d 1959

Setelah Indonesia merdeka dan berdaulat penuh sejak tanggal 17 Agustus


1945 Belanda masih menguasai dan mengelola perusahaan listrik (NV.OGEM). Pada
tahun 1958 pemerintah RI menerbitkan UU No.86 tahun 1968 tanggal 27 Desember
1958 tentang Nasionalisasi perusahaan milik Belanda termasuk NV.OGEM diambil
oleh RI yang dikelola oleh P3LG pemerintah Indonesia dan langsung di bawah
pengawasan Perusahaan Listrik dan Gas Sumatera Selatan dan Diatur dalam PP No.
16 tahun 1959 kemudian P3LG dialihkan di bawah naungan Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik (DPUTL). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Listrik (PUTL) Nomor. Ment. VU/24 tanggal 16 Juni 1959
Listrik dikelola oleh Perusahaan Negara Djakarta.

10
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.3.4. Periode Tahun 1960


Setelah terbit Keputusan Menteri DPUT No. Menteri 164/10 tanggal 6 Juni 1960
maka terbentuklah Struktur Organisasi Perusahaan Umum Listrik Negara Eksploitasi
yang meliputi daerah kerja Sumatera Selatan, Lampung Bengkulu, dan Riau
2.3.5. Periode Tahun 1965
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum pada tahun 1965
diadakan perubahan daerah kerja PLN Eksploitasi II yaitu meliputi Sumatera Selatan,
Lampung. Bengkulu, Jambi sedangkan Riau diserahkan kepada PLN Eksploitasi XIV
yang berkedudukan di Sumatera Barat. Listrik di daerah Jambi setelah
dinasionalisasikan dikelola oleh kota praja Jambi
2.3.6. Periode Tahun 1972
Untuk lebih memantapkan operasional PLN maka pada tahun 1972 Pemerintah RI
menerbitkan PP No. 18 tahun 1972 yang menegaskan nama Perusahaan Listrik
menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) yang masih di bawah naungan
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Sehubungan PP No. 18/1972
diadakan perubahan suasana kerja dimana PLN Eksploitasi II diubah menjadi PLN
Eksploitasi IV dengan wilayah kerja yang sama
2.3.7. Periode Tahun 1975 s.d 1994
Nama PLN Eksploitasi IV ini pun tidak bertahan lama dengan diterbitkannya
Peraturan Menteri Pekerjaan Umun dan Tenaga Listrik nomor. 013/PRT/1075 tanggal
9 September 1975 merubah PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV dengan
wilayah kerja yang meliputi Sumatera Selatan,Lampung, Bengkulu, Jambi. Dengan
kantor Wilayah berkedudukan di Palembang dan satuan kerjanya terdiri dari: PLN
Cabang Palembang, PLN Tanjung Karang, PLN Cabang Bengkulu, PLN Cabang
Lahat, PLN Cabang Jambi, PLN Cabang Tanjung pandan.
Kebutuhan listrik di masyarakat terus meningkat, hal ini juga memicu PLN untuk
meningkatkan dirinya. Hai ini terbukti dengan bertambahnya satuan-satuan kerja
PLN Wilayah IV yaitu PLN Cabang Bangka, PLN Sektor Bukit Asam, Unit Pengatur

11
Politeknik Negeri Sriwijaya

Beban Sistem Sumatera Selatan dan yang terakhir adalah PLN Sektor Bandar
Lampung.
2.3.8. Periode tahun 1996 s.d 2001
Berdasarkan keputusan Direksi PT. Perusahaan Listrik Negara (Perscro)
Nomor 079.K/023/DIR/1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan, bahwa sebagai tindak lanjut
Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 022.K023DIR/1995 tentang organisasi dan
tata kerja perusahaan perseroan PT. PLN (Perseroan), maka dipandang perlu
membentuk Perorganisasian Unit Bisnis Operasional.
Bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi perusahaan tenaga listrik maka
dipandang perlu membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan
ditetapkan sebagaimana telah diputuskan dengan surat keputusan diatas yang
memutuskan: membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan di
Lingkungan PT. PLN (Persero)
Tugas pokok dari Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan
adalah melaksanakan kegiatan perencanaan pengusahaan dan pengembangan sarana
penyedia tenaga listrik untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,Pembangkitan dan
Penyaluran Sumatera Bagian Selatan mempunyai fungsi:
1. Perencanaan sistem, pelaksanaan konstruksi dan perusahaan serta pembekalan
penyediaan tenaga listrik.
2. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan dan administrasi.
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan penyedia tenaga listrik.

Berdasarkan surat keputusan tersebut diatas maka:

 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Sektor Keramasan


 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Unit Pengaturan Beban
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Sektor Bukit Asam
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Bandar Lampung
Berdasarkan di bawah koordinasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan

12
Politeknik Negeri Sriwijaya

Penyaluran Sumatera Bagian Selatan. Dengan adanya pengambilalihan tersebut

maka PT. PLN (Persero), wilayah IV Sumatera Bagian Selatan membawahi tujuh

Cabang Unit yaitu:

 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Palembang


 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Tanjung Karang
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Jambi
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Bengkulu
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabanng Tanjung Pandan
 PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Bangka
2.3.9. Periode Tahun 2001 s/d 2002

Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 114.K/DIR/2001

PT. PLN (Persero) Wilayah IV berubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis

Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka-Belitung, dan Lampung. Dengan

misi meningkatkan jumlah dan mutu yang memadai untuk memberikan kontribusi

dalam Pembangunan Nasional, melakukan usaha sesuai dengan kacdah ekonomi

yang sehat, memperhatikan kepentingan Stock Holder serta meningkatkan

kepuasan pelanggan.

2.3.10. Periode Tahun 2002 s/d 2004

Sejak dikeluarkannya Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.


089.K/010/DIR/2002 terjadi lagi perubahan pengorganisasian Unit Bisnisdi

Lingkungan PT. PLN (Persero) antara lain:

a. PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang berada di bawah Koordinasi


PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung.

b. PT. PLN (Persero) Cabang Bangka dan Cabang Belitung di bawah


Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung.

c. PT.PLN (Persero) Cabang:

13
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Palembang

2. Jambi

3. Bengkulu

4. Lahat

Di bawah Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, darn

Bengkulu.

2.3.11. Periode Tahun 2004 s/d 2008

Berdasarkan Keputusan Jendral Manager PT. PLN (Persero) WS2JB No.

118.K/021/GM.ws2JB/2004, pada tanggal 25 Mci 2004 tentang bagan stuktur

organisasi di lingkungan PT. PLN (Persero) WS2JB, antara lain:

PT. PLN (Persero) Cabang:

1. Palembang

2. Jambi

3. Bengkulu

4. Lahat

2.3.12. Periode 2008 s.d Sekarang

Berdasarkan Keputusan General Manager PT. PLN (rersero) Wilayah

S2JB No. 169. K/482/GM.S2JB/2008, pada tanggal 23 Desember 2008 tentan

susunan organisasi tanggung jawab dan tugas pokok di lingkungan PT. PLN

(Persero) Wilayah Sumatera Selatan, jambi, Dan Bengkulu, antara lain

PT. PLN (Persero) Cabang:

1. Palembang

2. Jambi

14
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Bengkulu

4. Lahat

5. Muara Bungo

6. Ogan Ilir

2.4. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Seperti diketahui bahwa struktur organisasi merupakan salah satu sarana dalam
menjalankan pekerjaan secara efektif dan efisien. Sehingga untuk itu diperlukan
pembagian fungsi dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dari masing-
masing personil dan bagian. Dengan terkoordinirknya setiap personil dan bagian
dalam perusahaan maka akan tercapai tujuan dengan cepat dan mudah. PLN UIW
S2JB Palembang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan
taggung jawab masing-masing personil dan bagian yaitu :

 Manager Area
Bertugas merumuskan sasaran, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan pelayanan pembangkitan, pendistribusian, dan pemasaran tenaga
listrik berikut pemabngunanna serta mengkoordinasikan sasaran dari bagian
komersial, keuangan serata SDM& ADM sesuai dengan kebijakan atau
kebijaksanaan PLN serta membawahi Unit Layanan Pelanggan (ULP).

 Asisten Manager
1. Asisten Manager Distribusi, membawahi :
 Ahli Teknik Muda Perencanaan DistribusiA
 Ahli Teknik Muda Konstruksi Distribusi
 Supervisor Operasi Distribusi
 Supervisor Pemeliharaan Distribusi

15
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Asisten Manager Pemasaran Distribusi, membawahi :


 Ahli Teknik Muda Riset Pasar
 Ahli Teknik Muda Kebutuhan Tenaga Listrik
3. Asisten Manager Komersial , mambawahi :
 Ahli Teknik Muda Pelayanan Pelanggan
 Ahli Teknik Muda Cater
 Ahli Teknik Muda Penagihan
 Supervisor Cater
 Supervisor TU Langganan
 Supervisor Sistem Informasi
4. Asisten Manager Keuangan, membawahi :
 Supervisor Pengendalian Anggaran dan Keuangan
 Supervisor Pengendalian Pendapatan
 Supervisor Akuntansi
5. Asisten Manager SDM & ADM, membawahi :
 Ahli Teknik Muda Komunikasi
 Ahli Teknik Muda Hukum
 Supervisor SDM
 Supervisor Sekretariat
 Supervisor Perbekalan
6. Asisten Manager Proteksi dan Pengukuran, membawahi :
 Ahli Teknik Muda Rele dan Proteksi
 Ahli Teknik Muda Tera
 Supervisor Prakitan alat pengukur dan pembatas (APP)
 Supervisor Automatic Meter Reading (AMR)
 Supervisor Pemakaian Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)

 Manager ULP

16
Politeknik Negeri Sriwijaya

Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja SPV dalam penyelanggaraan


fungsi masing-masing, seperti menjaga keandalan penyaluran aliran listrik ke
pelanggan, mengontrol susut penyaluran aliran listrik, mengontrol
pengembangan jaringan, pelayanan kepada pelanggan, sistem pelayanan,
peningkatan kualitas dan kecepatan waktu pemasangan baru, pembacaan
meter, pengendalian tunggakan, pelunasan piutang ragu-ragu, kepemilikan
dan pengelolaan alat pengukur dan pembatas (APP), dan administrasi serta
keuangan untuk target kinerja perusahaan termasuk kepuasan pelanggan.

Tugas Pokok :

1. Menetapkan rencana kerja dan anggaran


2. Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan target perusahaan dengan
berpedoman pada ketentun PT. PLN pusat.
3. Memberi petunjuk kepada Supervisor Teknik, Supervisor Transaksi Energi,
dan Supervisor Pelayanan dan Administrasi.
4. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai kewajiban dan tanggung jawab
pokok.
5. Supervisor Administrasi
Bertanggung jawab atas penyusuna anggaran, pengelolaan keuangan dan
akuntansi, penyelanggaraan kesekretariatan dan rumah tangga kantor, pengelolaan
SDM dan penyelanggaraan kegiatan kehumasan.

Tugas pokok :

1. Menyusun rencana anggaran biaya dan pendapatan, dan laporan keuangan


2. Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai kompetisinya
3. Mengendalikan penggunaan sumber daya

17
Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Mengelola kesekretariatan, rumah tangga kantor, administrasi hukum dan


kehumasan.
5. Melaksanakan transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan kewenangannya.
6. Melaksanakan pengelolaan keuangan, baik pengeluaran dan pemasukan serta
pajak sesuai prosedur.

7. Analyst Kerja
Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan lerja, system manajemen kerja,
perencanaan investasi, dan pengembangan aplikasi system informasi untuk
mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang memiliki efisiensi, mutu dan
keandalan yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan ketersediaan kerangka acuan
pelaksana kerja.

Tugas pokok:

1. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja.


2. Menyusun dan mengelola manajemen umum.
3. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Mengawasi barang-barang yang ada digudang perusahaan.

8. Supervisor Teknik
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyusunan rencana dan plaksanaan
pekerjaan Pemeliharaan Operasi Dsitribusi dan Pengendalian Konstruksi Distribusi
yang meliputi survei, operasi jaringan distribusi, perencanaan kebutuhan material dan
pemasangan (trafo,JTR,SR & APP), pengendalian konstruksi, pengelolaan data aset
jaringan distribusi, sesuai dengan ketenuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Tugas Pokok :

1. Melaksanakan pemeliharaan jarungan distribusi tegangan menengah,


transformator serta jaringan tegangan rendah.

18
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kontrak kerja sama pelayanan


gangguan dan pemeliharaan serta kontrak kerja lainnya
3. Menyusun rencana kebutuhan material dan mengendalikan kebutuhan
material pemeliharaan dan material PDP
4. Mengusulkan pemegang/penanggung jawab tang segel operasi Distribusi,
pelayanan gangguan, penertiban, pemutuan dan penyambungan, pemeliharaan
serta konstruksi.
9. Bagian Pelayanan Pelanggan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kepada pelanggan melalui
pengembangan inovasi sistem pelayanan, peningkatan pelayanan, untuk
meningkatkan pelayanan dalam rangka pencapaian target kinerja perushaan dan
kepuasan pelanggan.

Tugas pokok:

1. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin kepuasan


pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.
2. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan
3. Bertanggung jawab atas pembukuan pelanggan.
4. Melaksanakan proses administrasi tindak lanjut penyelesaian P2TL
5. Menyiapkan laporan pelayanan dan program pemasaran seperti sarling dan
pendirian stand.
6. Bertanggung jawab terhadap data Induk langganan (DIL)
7. Menyiapkan dokumen-dokumen pasang baru, migrasi dan permohonan lain
seperti perintah kerja, berita acata, SIP, Surat perjanjian jual beli tenaga listrik
pelanggan baik melalui call center 123 atau datang langsung ke perusahan
8. Bertanggung jawab atas mutasi perubahan data langganan (PDL)
9. Mengupayakan peningkatan pemasaran dan memonitor usaha peningkatan
penjualan (TL) pendapatan.

19
Politeknik Negeri Sriwijaya

10. Bagian Penagihan


Bertanggung jawab atas penyelanggeraan dan pengendealian kegiatan penagihan,
pelayanan pembayaran rekening serta penekanan piutang pelanggan menuju tingkat
nol (0) rupiah dan (0) lembar.

Tugas pokok :

1. Menyusun pola penagihan rekening yang memudahkan pelanggan dan


memonitor pelaksanaannya.
2. Bertanggung jawab atas pelayanan pembayaran rekening bulan bejalan
maupun tunggakan, piutang ragu-ragu usulan oenghapusan, koreksi rekening,
restitui, dll
3. Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang
efektif dan efisien.
4. Membuat laporan kegiatan penagihan secara berkala
5. Menyiapkan proses administrasi atas sanksi piutang pelanggan
6. Menyelenggarakan, mengendalikan proses pembuatan, pendistribusian
rekening dn pemahasan atau pembinaan payment point.
11. Bagian Distribusi
Bertanggung jawab atas tersusunnya strategi, standarisasi dan penerapan system
pengelolaan jaringan distribusi serta penerapan manajemen lingkungan dan
keselamatan ketenagalistrikan untuk mendukung upaya pengusaha tenaga listrik yang
memiliki efisiensi, mutu dan kendala yang baik serta upaya pencapaian sasaran dan
ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja.

Tugas pokok :

1. Bertanggung jawab atas data pengukuran tegangan dan beban


2. Bertanggung jawab atas survei jaringan untuk perluasan
3. Pengendalian operasi jaringan dan piket
4. Melaksanakan dan mengendalikan P2TL

20
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Menyiapkan SOP untuk pengoperasian jaringan dan gardu distribusi


6. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan dan gardu
distribusi
7. Bertanggung jawab atas pelaksanaan survei data teknik untuk penyambungan
baru dan perubahan daya
12. Bagian Alat Pengukur Pembatas
Bertanggung jawab atas terlaksananya perencanaan penyambungan baru,
mutusan sementara dan bongkar rampung sesuai target kinerja pengusahaan dan
kepuasan pelanggan serta mengganti kwh yang rusak.

Tugas pokok :

1. Merencanakan perubahaan daya, pemutusan sementara, dan bongkar


rampung.
2. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat ukur dan MCB.
3. Merencanakan kebutuhan material untuk penyambungan baru
4. Mengganti kwh yang rusak.
13. Bagian Penertiban Pemakaian tenaga Listrik (P2TL)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan penertiban ar=tas kecurangan atau
pencurian listrik maupun penyambungan listrik ilegal (P2TL), menentukan target
perasi P2TL dan mengkoordinir MDI dan kwh penyulang.

2.5 Ruang Lingkup Usaha


PT PLN (Persero) UIW S2JB UP3 palembang merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang penjualasan jasa tenaga listrik. Dalam ruang lingkup usaha ini
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan
pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jarungan distribusi teanaga listrik di

21
Politeknik Negeri Sriwijaya

wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan
kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung pelayanan ,
mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan
pembinaan, dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya.

2. Unit Layanan Pelanggan (ULP)


Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik. Pelayanan
pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan distribusi
tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik
berdasarkankebijakan kantor induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang
didukung pelayanan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan
dibawahnya.

Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ampera

22
Politeknik Negeri Sriwijaya

23
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 2.2

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Dalkit Keramasan berlokasi di


Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso No.24 Kelurahan Kemang Agung, Kertapati,
Palembang. Lokasi perusahaan berada ± 6 Km dari pusat kota dan berada di sebelah
selatan Sungai Musi. Bila ditinjau dari tata letak PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit
Keramasan berada disebelah timur Sungai Keramasan. Dilihat dari depan unit
Pembangkit Listik Tenaga Uap (PLTU) berada ± 100 M dari pos keamanan, dimana
sebelah kanan Unit PLTU berhadapan dengan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) dan berada di bagian belakang gedung administrasi dan terdapat 2 Unit
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap(PLTGU) Keramasan yang berada di sebelah
kanan ruang operator.

24
Politeknik Negeri Sriwijaya

Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 2.1. Peta Geografis PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan

Gambar 2.2. Desain Perencanaan Unit PLTGU Sektor Keramasan

25
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.4 Produk
Produk yang dihasilkan dari PLTGU PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan ini dengan 2 unit pembangkit
menghasilkan listrik 40 MW per unit, jadi total daya terpasang sebesar 2 × 40
MW = 80 MW. Masing-masing unit dengan daya sebesar 40 MW ini dihasilkan
dari generator turbin gas sebesar ± 27 MW dan dari generator turbin uap sebesar
± 13 MW. Namun, dari masing-masing unit ini daya sebesar 2 MW dikonsumsi
sendiri oleh PT. PLN Sektor Keramasan, jadi daya yang dipasarkan/dijual sebesar
38 MW per unit, jadi total daya yang dipasarkan dari kedua unit di PLTGU PT.
PLN (Persero) Sektor Keramasan yaitu sebesar 2 × 38 MW = 76 MW.

2.5 Sistem Pemasaran


PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Sektor
Pembangkitan Keramasan merupakan perusahaan yang menjalankan usaha
komersial dalam bidang pembangkitan tenaga listrik. Tegangan yang dihasilkan
generator yang berasal dari pembangkitan Sektor Keramasan menyalurkalistrik
sebesar 150 KV menuju ke UPT (Unit Penyalur Transmisi). UPT adalah gardu
induk di unit – unit pembangkit yang gterdiri dari pembangkit Sektor Keramasan,
pembangkit PLTU Bukit Asam, PLTU Tarahan, PLTU Ombilin dan lain-lain.
Arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit Sektor Keramasan
bagian pertama terlebih dahulu disalurkan ke kota Palembang sebesar 70 KV dan
bagian kedua aliran listrik juga di distribusikan ke plant Sumatera seperti Banda
Aceh, Medan, Jambi, Lampung sebesar 11,5 KV. Kedua bagian ini di atur oleh
UPT (Unit Penyalur Transmisi). Distributor kota Palembang menurunkan
tegangan listrik sebesar 20 KV. Setelah diturunkan ke setiap penjulang (trafo)
yang kemudian disalurkan kerumah-rumah masyarakat sebesar 380-220 V.

SEKTOR
UPT DISTRIBUTOR MASYARAKAT
KERAMASAN
26
Politeknik Negeri Sriwijaya

Sumber: PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel Pembangkitan Sektor


Keramasan, 2016.

Gambar 2.3. Pemasaran di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Keramasan

2.6 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


2.6.1 Struktur Organisasi
MANAJER
SEKTOR

SPV PELAKSANA SENIOR SENIOR


PENGADAAN SPECIALIST SPECIALIST ANALYST/
II/ANALYST/A II/ANALYST/ASS ASSISTANT
SS.ANALYST .ANALYST ANALYST
QUALITYASS MANAJEMEN KINERJA
URANCE RESIKO

ASISTEN
ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER
MANAJER OPERASI DAN SDM&ADM
ENJINERING PEMELIHARAA
NSPV.
LINGKUNGAN SUPERVISORRSD
SUPERVISOR DAN M& UMUM
ENJINIRING KESELAMATAN
KETENAGALISTRIK SUPERVISORKEU
AN
ANGAN

SUPERVISORLOG
MANAJER PLTG/U
ISTIK
KERAMASAN

SUPERVISOR
OPERASI SHIFT A

SUPERVISOR
OPERASI SHIFT B

SUPERVISOR
OPERASI SHIFT C

SUPERVISOR
OPERASI SHIFT D

SUPERVISOR
PEMELIHARAAN
SUPERVISORLING
KUNGANK2 &
ADM

Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan

27
Politeknik Negeri Sriwijaya

Salah satu tujan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sistem yang
mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten
dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu,
harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak – pihak tersebut untuk melakukan
aktifitas yang sesuai dengan kapasitas dan tingkat intelejensinya. Wadah yang
dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau lembaga proses perorganisasian adalah
upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit Keramasan telah menerapkan standar


ISO 9001 : 2008, ISO 1400 : 2004 & SMK3 yang dilengkapi dengan perangkat kerja
yang disusun dalam satu susunan organisasi line and staff, dimana pimpinan tertinggi
dipimpin oleh Manager Sektor yang membawahi Asisten Manajer Engineering,
Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan dan Asisten Manajer SDM &
Administrasi, dan langsung membawahi seluruh Manajer-manajer Pusat Listrik yaitu
Manajer PLTD/PLTG Mata Merah, Manajer PLTGU Indralaya dan Manajer PLTGU
Keramasan.

Manajer Sektor bertugas merumuskan rencana dan program kerja, membina


bawahan, mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan di lingkungan sektor serta
mengendalikan penggunaan sumber daya manusia agar efisiensi dan efektif dalam
memproduksi tenaga kerja.

2.6.2 Tugas Pokok


2.6.2.1 Tugas Pokok Manajer Pusat Listrik
Manajer Pusat Listrik memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Menyusun usulan RKAP pusat listrik ke kantor sektor dan rencana kerja
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
2. Mengkoordinir operasi dan pemeliharaan pembangkit sesuai dengan
prosedur/manual books yang berlaku.

28
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Mengelolah dan mengendalikan angggaran rutin pusat listrik dan administrasi


sesuai paguanggaran yang ditetapkan kantor sektor.
4. Memeriksa dan mengevaluasi laporan pengoprasian, pemeliharaan dan
administrasi sebagai bahan laporan.
5. Melaksanakan tertib admistrasi perbekalan/tata gedung.
6. Melaporkan realisasi keuangan anggaran rutin dan administrasi pusat listrik.
7. Memantau, mengkoordinasi & mengendalikan kondisi lingkungan
pembangkit.
8. Melakukan pembinaan terhadap bawahan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya serta melaksanakan peraturan SMM, SML, SMK3 & K2LH.

2.6.2.2 Tugas Pokok Manajer Sektor


Manager Sektor memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Mengusulkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dan LKAO tahunan
PLN Sektor sebagai pedoman pelaksanaan program kerja tahun berjalan.
2. Menetapkan anggaran O/M kepada Manajer Pusat Listrik.
3. Menetapkan target kinerja operasi masing-masing Manajer pusat listrik.
4. Memutuskan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan strategis dalam
rangka pencapaian sasaran program kerja LKAO dan target kinerja unit.
5. Membina dan mengendalikan tatakelola operasi dan pemeliharaan
pembangkit, Operational Performance Improvement (OPI), pengadaan dan
pemakaian material dan jasa pekerjaan, cashflow, emolumen pegawai,
pemberdayaan pegawai dan penegakan peraturan disiplin pegawai.
6. Memotivasi pelaksanaan pengawasan melekat dalam implementasi bisnis
proses dibagian operasi, pemeliharaan, dan enjineering (serta administrasi
pusat-pusat listrik)
7. Melakukan pembinaan, pengawasan dan penyempurnaan penerapan sistem
kualitas proses bisnis, sistem keselamatan dan kesehatan kerja serta

29
Politeknik Negeri Sriwijaya

lingkungan secara berkesinambungan untuk memastikan terciptanya iklim dan


kualitas kerja yang kondusif.
8. Menyampaikan laporan realisasi kinerja untuk pertanggungjawaban
pencapaian realisasi target kinerja dan upaya perbaikan.
9. Mengupayakan peningkatan efisiensi dan keandalan serta mendorong
terlaksananya inovasi secara berkesinambungan.
10. Mengelola kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) sesuai aturan yang
berlaku.

2.6.2.3 Tugas Pokok Asisten Manajer Enjiniring


Asisten Manajer Engineering memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Mengkoordinasikan, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
SERP (System Equipment Reliability Prioritization) dan FMEA (Failure
Mode Effect Analysis) peralatan pembangkit.
2. Mengkoordinasikan, menganalisa dan mengevaluasi RCFA (Root Cause
Failure Analysis) pembangkit.
3. Mengkoordinasikan, menganalisa dan mengevaluasi kegiatan dan
rekomendasi predictive maintenance peralatan pembangkit.
4. Melaksanakan kegiatan reverse dan rekayasa enjiniring.
5. Mengevaluasi kelayakan karya inovasi pegawai/tim kerja.
6. Melaksanakan assessment kesehatan peralatan pembangkit dan membuat
rekomendasi pemulihan/penyehatan pembangkit.
7. Mengkoordinasikan merencanakan, dna mengevaluasi kegiatan teknologi
informasi, meliputi pemeliharaan data informasi, pemeliharaan infrastruktur,
keamanan informasi dan pelayanan kebutuhan user.
8. Mengkoordinir penyusunan PRK bidang enjiniring.
9. Membina bawahan yang menjadi kewenangannya.
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.

30
Politeknik Negeri Sriwijaya

11. Mengkoordinir pendelegasian OPI dan menyusun anggaran investasi &


operasi.
2.6.2.4 Tugas Pokok Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan.
Asisten Manajer Operasi dan Pemeliharaan memiliki tanggung jawab dan
berwewenang untuk :
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan biaya operasi dan pemeliharaan dan
pengadaan bahan secara efektif dan efisien sesuai anggaran yang ditetapkan.
3. Mengawasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit dan mengevaluasi hasil
kerja operasi dan pemeliharaan pembangkit.
4. Mengawasi manajemen outage.
5. Melakukan pengembangan, pembinaan serta penilaian bawahan dibidangnya
untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan motivasi kerja.
6. Mengelola pemeliharaan preventive, korektif, re-engineering & OH, termasuk
ketersediaan tools serta membina bawahan yang menjadi kewenangannya.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan ruang lingkupnya serta membuat berita acara transfer energi.

2.6.2.5 Tugas Pokok Asisten Manajer Keuangan, SDM dan ADM


Asisten Manajer SDM & Administrasi memiliki tanggung jawab dan wewenang
untuk :
1. Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi RKAP bidang SDM &
Administrasi untuk persiapan RKAP tahun berikutnya.
2. Mengendalikan proses kesekretariatan, sarana dan prasarana kantor serta
keamanan di lingkungan kerja untuk tercapainya tertib administrasi,
keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja.
3. Mengawasi pelaksanaan penghitungan gaji & emolumen pegawai, data pada
program SIPEG, data disiplin pegawai dan usulan serta pelaksanaan diklat

31
Politeknik Negeri Sriwijaya

untuk memastikan seluruh operasional kepegawaian dan DIKLAT terdata


dengan benar, akurat, tepat waktu sesuai dengan sistem administrasi
perusahaan.
4. Memonitor dan mengawasi kegiatan anggaran dan keuangan serta pencatatan
transaksi guna memastikan seluruh transaksi keuangan diproses/dicatat
dengan benar, akurat, tepat waktu sesuai dengan akuntansi perusahaan.
5. Memonitor persediaan logistic untuk memenuhi kebutuhan perusahaan serta
mencapai tertib logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
perusahaan.
6. Memnnitor dan mengevaluasi pengiriman BBM dari pihak ketiga dan
pemakaian BBM.
7. Membuat laporan mengenai SDM, keuangan, K3 serta logistik sebagai bahan
masukan manajemen untuk mengambil keputusan lebih lanjut.
8. Melakukan pengembangan SDM melalui mutasi, pembinaan kompetensi &
karir serta penilaian bawahan di bidangnya untuk meningkatkan kompetensi,
kinerja dan motivasi kerja.
9. Mengevaluasi dan menandatangani data pembayaran biaya pemeriksaan dan
pengobatan pegawai/pensiunan, bantuan kacamata bagi pegawai/pension
sesuai ketentuan.
10. Mengevaluasi pengendalian kontrak kerja dengan pihak ketiga sesuai
permintaan dari bidang/fungsi.
11. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
12. Mengendalikan dan menjaga keamanan/keutuhan asset perusahaan untuk
kelancaran operasional perusahaan.
13. Menganalisis, mengevaluasi serta koordinasi mengenai seluruh kegiatan yang
terkait dengan pencapaian kinerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
14. Membina dan melaksanakan program konseling untuk pembinaan pegawai.

32
Politeknik Negeri Sriwijaya

15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan kewajiban dan


tanggung jawab pokoknya.

2.6.2.6 Tugas Pokok Supervisor K3 dan Umum


Supervisor K3 dan Umum memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai
berikut:
1. Melakukan perencanaan terhadap kegiatan keskretariatan dan rumah tangga
kantor, pemeliharaan kenddaraan dinas, serta pengadaan fasilitas kantor.
2. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pemeliharaanfasilitas kantor, yang
menyangkut sarana dan prasarana, serta mengambil langkah-langkah yang
dianggap perlu guna menjaga tersedianya fasilitas yang mampu mendukung
terlaksananya kegiatan kantor, baik itu perbaikan terhadap fasilitas yang telah
ada maupun pengadaan fasilitas baru untuk mengganti sarana dan prasarana
yang telah rusak.
3. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
4. Memeriksa penyusunan daftar gaji dan emolument serta pajak.
5. Pemutakhiran data SIPEG, memgawasi dan menegakkan disiplin pegawai,
memonitor pelaksanaan diklat.
6. Memonitor penyusunan usulan pembinaan kompetensi dan karir, rotasi,
mutasi, penilaian pegawai, dan struktur organisasi serta job description agar
dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
7. Mengatur pelaksanaan pembuat Surat Keputusan (SK)
8. Melakukan pengembangan, pembinaan serta penilaian bawahan di bidang
Kepegewaian dan Diklat untuk peningkatan kinerja.
9. Melakukan perencanaan terhadap kegiatan K3 dan Keamanan dan
mengusulkan anggaran pembiayaan kegiatan K3 dan Keamanan untuk
menciptakan keselamatan, keamanan, dan ketertiban dalam bekerja.

33
Politeknik Negeri Sriwijaya

10. Mengawasi kegiatan K3 sehingga adanya keselamatan dalam bekerja dan


tidak terjadinya gangguan keamanan di wilayah kerja PLN.
11. Melaporkan hasil kerja per waktu tertentu berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Sekretariat dan Umum, administrasi SDM, K3 dan keamanan yang
disampaikan langsung kepada Asisten Manajer SDM, Keuangan dan
Administrasi.

2.6.2.7 Tugas Pokok Supervisor Keuangan


Supervisor Keuangan memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai untuk:
1. Mengelola dan mengendalikan penyusunan RKAP, SKI, SKKO, dan realisasi
anggaran.
2. Mengevaluasi data biaya dan pendapatan untuk memudahkan penyusunan
anggaran serta menganalisis realisasi anggaran.
3. Melakukan verifikasi tagihan, bukti-bukti pembayaran, surat-surat berharga
serta menyetujui tagihan tersebut bila sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Monitoring jaminan/garansi bank dan persediaan BBM, HU, PDP, AT.
5. Memonitor penyusunan laporan keuangan berkala (triwulan, semester,
tahunan) untuk diinformasikan pada pihak manajemen dan kantor induk.
6. Menjamin tersedianya likuiditas untuk operasional perusahaan.
7. Memonitor pelaksanaan pembayaran kepada pihak internal dan eksternal.
8. Membina bawahan yang menjadi kewenangannya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.

2.6.2.8 Tugas Pokok Supervisor Logistik


Supervisor Logistik memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berukut:
1. Memonitor proses administrasi barang yang masuk agar sesuai dengan
spesifikasi serta membuat PO (Purchase Order).

34
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Memonitor penerimaan, pemakaian, dan selisih bahan bakar, pelumas, dan


material lainnya.
3. Memonitor penerimaan dan pemakaian stock bahan bakar, pelumas, &
material.
4. Memonitor kelancaran tugas tata laksana gudang dan penerimaan bahan
bakar, pelumas, dan material lainnya.
5. Melaksanakan pemeriksaan mutu barang dan jasa agar kualitas dan kuantitas
sesuai dengan spesifikasi.
6. Menyusun laporan pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran bahan
bakar, pelumas, dan material lainnya.

2.6.2.9 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengelola


Sistem
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengelola Sistem memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Melaksanakan dan me-review SERP (System Equipment Reliability
Priortization), FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan RCFA (Root
Cause and Failure Analysis) peralatan pembangkit sampai menghasilkan FDT
(Failure Defense Task) & rekkomendasi yang dilengkapi dengan CBA (Cost
Benefit Analysis)
2. Melaksanakan mmonitoring dan evaluasi pelaksanaan FDT (Failure Defense
Task).
3. Melaksanakan penyusunan daftar chronic problem dan menyusun
rekomendasi pemulihan.
4. Mengkoordinasikan penyusunan PRK Bidang Enjiniring.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.

35
Politeknik Negeri Sriwijaya

2.6.2.10 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer


Pemeliharaan Prediktif
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Pemeliharaan Prediktif memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan prediktif.
2. Mereview efektivitas hasil pelaksanaan dan rekomendasi PdM.
3. Melaksanakan assessment mutu peralatan dan rekomendasi pemeliharaan
peralatan.
4. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai dengan kewenangan
dan lingkup kerjanya.

2.6.2.11 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer


Teknologi Informasi
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Teknologi Informasi memiliki
tangung jawab dan wewenang untuk:
1. Mengawasi dan melaksanakan penggunaan program CMMS dengan
memastikan program CMMS siap untuk digunakan dan karyawan yang
menggunakan program ini dapat menjalankan program sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Mengawasi pelaksanaan perawatan dan perbaikan infrastruktur teknologi
informasi.
3. Melakukan pemeliharaan data informasi dan sistem pengamanan data
informasi demi memastikan infrastruktur teknologi informasi terproteksi
dengan aman.
4. Melaksanakan pelayanan bidang IT terhadap seluruh pengguna/ user.
2.6.2.12 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer
Lingkungan dan Ketenagalistrikan
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Lingkungan dan Ketenagalistrikan
memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :

36
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Mengevaluasi pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan dan pengelolan


lingkungan.
2. Menyusun laporan realisasi pencapaian target K2 dan lingkungan hidup.
3. Memantau kondisi lingkungan kerja dengan melibatkan pihak independent
dalam bentuk laporan UKL dan UPL.
4. Menyokong dan menggerakan penerapan ISO Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3)
5. Menyokong dan menggerakan penerapan ISO sistem Manajemen Lingkungan
(ISO 14001)
6. Menyusun laporan P2K3 bulanan.
7. Menyusun laporan CSR.

2.6.2.13 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer


Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Perencanaan dan Pengendalian
Operasi memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Merencanakan pengoperasian pembangkitan yang efisien dan andal.
2. Mengevaluasi pengoperasian pembangkitan sesuai prosuder (SOP) yang telah
ditetapkan.
3. Menyusun rencana anggaran biaya rutin dalam pengoperasianpembangkitan.
4. Menganalisis unjuk kerja mesin khususnya pemakaian bahan bakar dan
pelumasan.
5. Mengevaluasi laporan konservasi peralatan mesin pembangkit.
6. Menyusun RAE (Rencana Alokasi Energi) bulanan.
7. Berkoordinasi dengan Staff Operasi Pembangkit Sewa.

2.6.2.14 Tugas Pokok Engineer/ Technician/ Assistant Engineer/ Assistant


Technician/ Junior Engineer/ Junior Technician Perancanaan Dan
Pengendalian Pemeliharaan.

37
Politeknik Negeri Sriwijaya

Engineer/ Technician/ Assistant Engineer/ Assistant Technician/ Junior Engineer/


Junior Technician Perancanaan Dan Pengendalian Pemeliharaan memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Merencanakan dan mengendalikan WO (Work Order) sesuai frame work
WPC (Work Planning Control) pada kegiatan pemeliharaan periodik dan
khusus.
2. Merencanakan/menyiapkan kebutuhan material, tools, man power (Resourse
Planning) & schedulling eksekusi WO.
3. Melakukuan Review, Improvement & up date schedule/skope Predictive
Maintenance dan tidak lanjut rekomendasi Enjiniring.
4. Mengevaluasi Data Riwayat Pemeliharaan Equipment dan membuat Statistik
Riwayat Pemeliharaan (MTBF, MTTR).
5. Mengukur & Mengevaluasi secara periodik Indikator Utama
Pemeliharaan/Maintenance Mix (Jumlah WO, Man Hour, Cost)
6. Melaksanakan dan mengelola management outage serta mengevaluasi hasil
pemeliharaan rutin.

2.6.2.15 Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer


Lingkungan dan Ketenagalistrikan.
Tugas Pokok Engineer/ Assistant Engineer/ Junior Engineer Lingkungan dan
Ketenagalistrikan memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Mengevaluasi pelaksanaan keselamatan ketenagalistrikan dan pengelolaan
lingkungan.
2. Menyusun laporan realisasi pencapaian target K2 dan lingkungan hidup.
3. Memantau kondisi lingkungan kerja dengan melibatkan pihak idependent
dalam bentuk laporan UKL dan UPL.
4. Menyokong dan Menggerakan penerapan ISO Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamtan Kerja (SMK3).

38
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Menyokong dan Menggerakan penerapan ISO Sistem Manajemen


Lingkungan (ISO 14001).
6. Menyusun laporan P2K3 bulanan dan laporan CSR.

2.6.2.16 Tugas Pokok Asisten Manager Keuangan, SDM dan Administrasi


Asisten Manager Keuangan, SDM dan Administrasi memiliki tanggung jawab dan
wewenang untuk :
1. Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi RKAP bidang SDM &
Administrasi untuk persiapan RKAP tahun berikutnya.
2. Mengendalikan proses kesekretariatan, sarana dan prasarana kantor serta
keamanan di lingkungan kerja untuk tercapainya tertib adminitrasi, keamanan
dan kenyaman lingkungan kerja.
3. Mengawasi pelaksanaan penghitungan gaji & emolumen pegawai, data pada
program SIPEG, data disiplin pegawai dan usulan serta pelaksanaan DIKLAT
untuk memastikan seluruh operasional kepegawaian dan DIKLAT terdata
dengan benar, akurat, tepat waktu sesuai dengan sistem adminitrasi
perusahaan.
4. Memonitor dan mengawasi kegiatan anggaran dan keuangan serta pencatatan
transaksi guna memastikan seluruh transaksi keuangan diproses/dicatat
dengan benar, akurat, tepat waktu sesuai dengan akuntansi perusahaan.
5. Memonitor persediaan logistik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan serta
mencapai tertib logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
perusahaan.
6. Memonitor dan mengevaluasi pengiriman BBM dari pihak ketiga dan
pemakaian BBM.
7. Membuat laporan mengenai SDM, keuangan, K3 serta logistik sebagai bahan
masukan manajemen untuk mengambil keputusan lebih lanjut.

39
Politeknik Negeri Sriwijaya

8. Melakukan pengembangan SDM melalui mutasi, pembinaan kompetensi &


karir serta penilaian bawahan di bidangnya untuk meningkatkan kompetensi,
kinerja dan motivasi kerja.
9. Mengevaluasi dan menandatangani data pembayaran biaya pemeriksaan dan
pengobatan Pegawai/Pensiunan, bantuan kacamata bagi Pegawai/Pensiun
sesuai ketentuan.
10. Mengevaluasi pengendalian kontrak kerja dengan pihak ketiga sesuai
permintaan dari bidang/fungsi.
11. Mengelola kehumasan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
pihak-pihak terkait.
12. Mengendalikan dan menjaga keamanan/keutuhan aset perusahaan untuk
kelancaran operasional perusahaan.
13. Menganalisis, mengevaluasi serta koordinasi mengenai seluruh kegiatan yang
terkait dengan pencapaian kinerja yang terkait dengan bidang tugasnya.
14. Membina dan melaksanakan program konseling untuk pembinaan pegawai.
15. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan kewajiban dan
tanggung jawab pokoknya.

2.6.2.17 Tugas Pokok Senior Specialist II/Analyst/Assistant Analyst quality


assurance
Senior Specialist II/Analyst/Assistant Analyst quality assurance memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk:
1. Membantu Manager sektor dalam melaksanakan program kerja pengendalian
dan supervisi manajemen keuangan, manajemen teknik, mmanajemen SDM,
dan manajemen terpadu sesuai program kerja perusahaan.
2. Mengusulkan langkah perbaikan melalui yang menyangkut supervise
manajemen keuangan, manajemen teknik, dan menejemen SDM sesuai
program kerja.

40
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Membuat rekomendasi menyangkut proses manajemen dan operasional dan


memberikan masukan dan saran dalam pelaksanaan mitigasi risiko.

2.6.2.18 Tugas Pokok Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja
Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst kinerja memiliki tanggung jawab
dan wewenang untuk :
1. Menyusun roadmap kinerja, serta mengevaluasi dan melaksanakan upaya-
upaya pencapaian kinerja sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan manajemen untuk mencapai target sesuai kontrak manjemen.
2. Menilai kinerja unit secara periodik.
3. Menyusun laporan manajemen (LM) dan laporan penelitian tingkat kinerja
(LPTK) unit pembangkitan secara periodik.
4. Melaksanakan kinerja dalam proses penginputan data Quick performance
Result.
5. Menyusun langkah perbaikan dan monitoring pencapaian kinerja unit.
6. Menyusun laporan OEE (Overall Eficiency Effectivities).

2.6.2.19 Tugas Pokok Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst


Manajemen Risiko
Senior Specialist II/ Analyst/ Assistant Analyst Manajemen Risiko memiliki
tanggung jawab dan wewenang untuk :
1. Menyusun identifikasi risikodan menganalisa dan menentukan level risiko.
2. Menjalankan program mitigasi risiko.
3. Memberikan masukan dan saran dalam melaksanakan mitigasi risiko.

2.6.3 Manajemen Perusahaan

Tabel 2.1. Sistem Jam Kerja PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan

41
Politeknik Negeri Sriwijaya

Waktu Kerja

Jadwal
Lembaga
Hari Waktu

Shift 07.30 - 16.00

(Operator CCR/ Operator Lokal/ Senin - Minggu 16.00 - 23.00


Operator WTP)
23.00 - 07.30

Senin - Kamis 07.30 - 16.00


Non Shift
Istirahat 12.00 - 13.00
(Administrasi/ Karyawan OPHAR/
Karyawan Enjiniring/ Karyawan Jum'at 07.30 - 16.00

Sektor/ Pejabat kantor Sektor/ Istirahat 11.30 - 13.00


Pejabat kantor Pembangkit)
Sabtu Libur

Sumber : PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan


Keramasan, 2016

Sistem kerja yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan Palembang adalah system kerja shift dan non shift, adapun peraturan
kerja yang berlaku di PT. PLN (Persero) Sektor Dalkit Keramasan adalah seperti
yang telah dijelaskan pada tabel 1.2 pada halaman 20.
2.6.4 Peraturan Kerja

Adapun peraturan kerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan


Palembang yang diterapkan adalah sebagai berikut:

42
Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Hak Pegawai
- Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
- Melaksanakan cuti apabila telah memenuhi persyaratan
- Memperoleh perawatan ketika pegawai mengalami kecelakaan dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh tunjangan cacat apabila pegawai mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cacat tetap
- Memperoleh pemeliharaan kesehatan beserta keluarganya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Perseroan.
- Memperoleh tunjangan kematian apabila pegawai meninggal dunia dalam
menjalankan tugas dan kewajiban
- Memperoleh bantuan kematian dalam hal pegawai meninggal dunia
- Memperoleh manfaat pension dalam hal pegawai telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
- Memperoleh hak – hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
2. Kewajiban Pegawai
- Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi, keluarga
maupun mengenai pekerjaan pada perusahaan.
- Melaksanakan semua tugas atau perintah dan pekerjaan yang diberikan oleh
perusahaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia perusahaan
yang didapat karena jabatannya maupun di dalam pergaulannya di lingkungan
perusahaan.
- Setia kepada perusahaan dan menjaga citra serta membela kepentingan
perusahaan
- Selalu mejaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang
berlaku di masyarakat

43
Politeknik Negeri Sriwijaya

- Menjaga dan memelihara barang – barang milik perusahaan yang


dipercayakan kepadanya atau yang digunakan dalam pelaksanaan tugas
- Disiplin pada jam kerja yang telah ditetapkan
- Mentaati dan melaksanakan setiap ketentuan / peraturan yang berlaku di
lingkungan perusahaan
- Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
3. Larangan Pegawai
- Melakukan hal – hal yang tidak patut dilakukan pegawai yang bermatabat
- Menyalahgunakan wewenang jabatan
- Melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan
- Melalaikan tugas kedinasan
- Bekerja untuk Negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar perusahaan
tanpa izin tertulis dari perusahaan.

2.6.5 Fasilitas Karyawan


Karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan Palembang
diberikan fasilitas sebagai berikut :

1. Perumahan
Perumahan karyawan yang terletak ± 500 M dari perusahaan khusus untuk
PLTU Sektor Keramasan Palembang
2. Pelayanan Kesehatan
Karyawan dan keluarga PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Keramasan diberikan fasilitas penggantian biaya pengobatan pada dokter
praktek yang ditunjuk oleh perusahaan.
3. Pendidikan
Dilakukan pelatihan dan Diklat bagi pegawai perusahaan dengan
melakukan kerja sama dengan pihak yang terkait
4. Transportasi

44
Politeknik Negeri Sriwijaya

Transportasi yang diberikan adalah saran antar jemput karyawan yang


bertugas di Pusat Listrik Indralaya dan Merah Mata
5. Olahraga
fasilitas yang ada dibidang olah raga adalah lapangan voli, tenis lapangan,
bulu tangkis dan pada setiap hari Jum’at diadakan kegiatan senam

BAB III
TIJAUAN PUSTAKA

3.1 Generator

45
Politeknik Negeri Sriwijaya

Generator adalah mesin pembangkit listrik yang prinsipnya mengubah energi


mekanik menjadi energi listrik. Komponen utama pada generator adalah terdiri dari
stator dan rotor. Pada umumnya stator terdiri dari penghantar atau kumparan tempat
terbentuknya GGL induksi, sedangkan rotor merupakan kutub magnet.
Generator serempak (sinkron) adalah suatu penghasil tenaga listrik dengan
landasan hukum Faraday. Jika pada sekeliling penghantar terjadi perubahan medan
magnet, maka pada penghantar tersebut akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik
(GGL) yang sifatnya menentang perubahan medan tersebut. Untuk dapat terjadinya
gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu:

 Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime
mover).

 Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan
magnet yang dapat diatur dengan mudah.

Di bawah ini akan dijelaskan secara sederhana cara pembangkitan listrik dari sebuah
generator.

Gambar 3.1 Sistem Pembangkitan Generator Sinkron

Dimana:
If : Arus medan
U–S : Kutub generator

46
Politeknik Negeri Sriwijaya

Sumbu Putar : Poros Generator


Φ : Fluks medan

Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran


tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada
kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi yang
dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada
kumparan jangkar stator sebesar:
Ea = C. n. Ф……………………...……………………………………………(3.1)
dimana:
Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator
C : Konstanta
n : Kecepatan putar
Ф : Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)
Apabila generator digunakan untuk melayani beban, pada kumparan jangkar
generator akan mengalir arus. Untuk generator 3 fasa, setiap belitan jangkar akan
memilki beda fasa sebesar 120°.

Gambar 3.2 Kumparan 3 Fasa


3.1.1 Konstruksi Generator
Generator terdiri dari dua bagian yang paling utama, yaitu:

1. Bagian yang diam (stator).

47
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Bagian yang bergerak (rotor).

Gambar 3.3 Konstruksi Generator Sinkron

A. Bagian yang diam (Stator)

1. Inti Stator.

Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini
terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan
magnetnya.

2. Belitan Stator.

Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.

3. Alur Stator.

Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator


ditempatkan.

4. Rumah Stator.

48
Politeknik Negeri Sriwijaya

Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai
alat bantu dalam proses pendinginan.

B. Bagian Yang Bergerak (Rotor)

Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator
dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:

1. Inti kutub

2. Kumparan medan

Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada
kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur
untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-
benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan
ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica
poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan
terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.

Gambar 3.4 Konstruksi Rotor Kutub Silindris

49
Politeknik Negeri Sriwijaya

Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000
rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan
jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.

Gambar 3.5 Konstruksi Generator Kutub Menonjol


Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat
sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai
bagian yang berputar.

3.1.2 Fungsi dan Prinsip Kerja Bagian Utama Generator

a. Stator

Stator pada generator merupakan gulungan kawat penghantar yang disusun


sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Pada penghantar tersebut
adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang diakibatkan dari medan magnet putar
dari rotor yang memotong kumparan penghantar stator.
Kumparan yang ditempatkan pada alur-alur tersebut terbagi menjadi 3 (tiga)
grup sehingga menjadi keluaran 3 phasa, dan biasanya disambung sistem bintang (Y).
Inti besi stator terdiri dari laminasi-laminasi plat besi yang satu dan lainnya terisolasi
dengan vernis atau kertas isolasi (implegnated paper). Tujuan dari laminasi-laminasi
tersebut adalah untuk mengurangai besarnya arus pusar (Eddy Current), karena arus
pusar ini dapat menimbulkan panas pada inti stator dan akhirnya dapat merusak
isolasi kumparan penghantar.

50
Politeknik Negeri Sriwijaya

Kumparan penghantar yang bertegangan tersebut harus terisolasi dengan baik.


Bahan isolasi tersebut biasanya dari fibreglass atau pita mica.

b. Rotor

Rotor pada generator merupakan bagian untuk menempatkan kumparan


medan magnet eksitasi. Kumparan medan magnet disusun pada alur-alur inti besi
rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut dialirkan arus searah (DC) maka akan
membentuk kutub-kutub magnet Utara dan Selatan.
Untuk mesin-mesin pembangkit listrik yang biasa untuk putaran tinggi seperti
pembangkit termal, kutub magnetnya berbentuk silindris atau seperti pada gambar
diatas. Adapun jumlah kutub magnetnya untuk mesin dengan putaran tinggi biasanya
sebanyak 2 (dua) buah kutub atau 4 (empat) buah kutub magnet.
Ada satu hubungan antara jumlah kutub magnet dan frekuensi atau
dirumuskan seperti berikut :
pn
F= ………………………………………………………………………(3.2)
120
Dimana : f = Frekuensi (Hz)

P = Jumlah kutub

n = Putaran (Rpm)
Seperti kita ketahui bahwa untuk membuat kutub magnet pada rotor tersebut
adalah dengan sistem elegtromagnet, yaitu dengan mengalirkan arus searah pada
kumparan. Untuk memberikan arus listrik tersebut atau dengan istilah eksitasi ke
rotor dapat melalui “Slip Ring” atau langsung lewat poros dari mesin eksitasi dengan
sistem penyearah.
Akibat dari arus eksitasi atau penguatan medan magnet tersebut pada rotor
dapat menimbulkan adanya arus pusar (Eddy Current), maka rotor tersebut perlu
didinginkan. Untuk mendinginkan rotor generator cukup dengan mangalirkan udara

51
Politeknik Negeri Sriwijaya

melewati saluran atau rongga-rongga pada sisi kumparan dan intinya secara bersama-
sama dengan pendinginan pada bagian stator.
Agar sirkulasi media pendingin ke rongga-rongga rotor dan stator dapat
bersikulasi, maka pada rotor generator dipasang baling-baling sebagai blower.

3.2. Turbin

Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade".
Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi
untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda
air.Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.Turbin
gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus dan
mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel
yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid.Energi
diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar.

Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik.


Hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis
tertentu.Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah
turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi
sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.Turbin dapat memiliki
kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding dengan volume dan
beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat tinggi.
Mesin utama dari Space Shuttle menggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari
sebuah pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan
propellant (oksig n cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump
hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp
(52,2 MW).

52
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.2.1. Turbin Gas

Gambar 3.6 Konstruksi Turbin Gas

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin
turun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.Energi ditambahkan di
arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan.
Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian
diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara
terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai
pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut

53
Politeknik Negeri Sriwijaya

berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik,
dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

54
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur


dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.

Klasifikasi Turbin Gas

Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:

 Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)


 Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja.
Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung
dibuang ke udara atmosfer, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi
fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.Dalam
industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :

 Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)

Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang


menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.

 Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)


Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin
bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, di mana turbin gas ini
digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada
unit proses.

55
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.2.2. Turbin Uap

Gambar 3.7 Konstruksi Turbin Uap

Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energikinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada
jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang
seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi.
Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam
bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.

Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang
merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya
yang meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar
kerja turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari
fluida kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.

56
Politeknik Negeri Sriwijaya

a. Prinsip kerja turbin uap

Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram
yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan
yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan
bahan bakar padat, cair dan gas.Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan
control valve yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung
dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk
menghasilkan energi listrik.

Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju
boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula
yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap
bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler
sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.

3.3 Motor Induksi

Motor induksi adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.

Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch),
dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).

57
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

3.3.1 Konstruksi Motor Induksi

Gambar 3.8 Konstruksi Motor Induksi

Motor induksi AC terdiri dari 2 bagian elektromagnetik:

 Bagian stasioner disebut stator


 Bagian yang berputar disebut rotor, didukung bantalan (bearing) di setiap
ujungnya

Stator dan rotor masing-masing terdiri dari:

 Sebuah rangkaian listrik, biasanya terbuat dari tembaga terisolasi atau


aluminium, untuk membawa arus

58
Politeknik Negeri Sriwijaya

 Sebuah sirkuit magnetik, biasanya terbuat dari baja laminasi, untuk membawa
fluks magnetik

a. Stator
Stator adalah bagian stasioner sebelah luar dari motor, yang terdiri dari:

 Bingkai silinder luar dari motor, yang terbuat baik dari lembaran baja yang
dilas, besi cor atau paduan aluminium cor. Bagian ini bisa termasuk kaki atau
flens untuk pemasangan.
 Jalur magnetik, yang terdiri dari satu set laminasi baja beralur yang ditekan ke
dalam ruang silinder dalam bingkai terluar. Jalur magnetik dilaminasi untuk
mengurangi arus eddy, memperkecil kerugian dan memperkecil pemanasan.
 Satu set gulungan listrik terisolasi, yang ditempatkan di dalam slot dari jalur
magnetik yang dilaminasi. Ukuran area untuk lilitan ini harus cukup besar
untuk rating daya motor. Untuk motor 3-fase, 3 set gulungan yang diperlukan,
satu gulungan untuk setiap fase. 

Gambar 3.9. Konstruksi Stator dan Rotor

59
Politeknik Negeri Sriwijaya

b. Rotor
Ini adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti dengan stator atas, rotor
terdiri dari satu set laminasi baja beralur ditekan bersama dalam bentuk jalur
magnetik silinder dan sirkuit listrik. Rangkaian listrik dari rotor dapat berupa:

 Jenis rotor gulungan, yang terdiri dari 3 set gulungan terisolasi yang
dikoneksikan ke 3 sliprings yang dipasang pada poros. Koneksi eksternal
untuk bagian yang berputar dibuat melalui brush ke sliprings. Akibatnya,
motor jenis ini sering disebut sebagai motor slipring.
 Jenis rotor Sangkar tupai , yang terdiri dari satu set tembaga atau potongan
aluminium yang dipasang ke dalam slot, yang terhubung ke sebuah akhir-
cincin pada setiap akhir rotor. Konstruksi gulungan rotor ini menyerupai
'kandang tupai'. Potongan aluminium rotor biasanya dicor mati ke dalam slot
rotor, yang membuat konstruksinya sangat kasar. Meskipun potongan rotor
aluminium berada dalam kontak langsung dengan laminasi baja, hampir
semua arus rotor melalui jeruji aluminium dan tidak di laminasi. Bagian lain,
yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:

 Dua flensa di ujung untuk mendukung dua bantalan, satu di drive-end (DE)
dan yang lainnya di non drive-end (NDE)
 Dua bantalan untuk mendukung berputarnya poros, pada DE dan NDE
 Poros baja untuk transmisi torsi ke beban
 Kipas pendingin yang terletak di NDE untuk memberi pendinginan yang kuat
untuk stator dan rotor
 Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal

3.3.2Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

60
Politeknik Negeri Sriwijaya

Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f  = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
        Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada
rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh gaya
(F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar
searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi
tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan
putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari
cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron.

61
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV
PEMBAHASAN
PENGGUNAAN MOTOR CRANKING PADA START AWAL GENERATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP KERAMASAN
PALEMBANG

Pada start awal generator digunakanlah motor Cranking sebagai penggerak


awal dari generator dan turbin sebelum turbin mencapai kecepatan maksimum yang
didapat dari hasil pembakaran di ruang bakar dengan tekanan yang di hasilkan oleh
kompresor sebelum memutar generator. jenis motor tersebut adalah motor induksi 3
phasa.

Gambar 4.1 Skema PLTGU bagian Turbin Gas

62
Politeknik Negeri Sriwijaya

Ada beberapa kelompok dasar motor starter seperti Direct drive, Gear
reduction, Positive-engagement (moveable pole), Permanent magnet. Dalam start
generator di PLTGU ini menggunakan start system reduction gear. Reduction gear ini
terdiri dari dua shaft yaitu kecepatan rendah untuk generator dan kecepatan tinggi
untuk gas turbin yang mana turbin berada satu poros dengan kompresor.

4.1 Motor Cranking

Gambar 4.2 Nameplat Motor Cranking di PLTGU Keramasan

Data Teknis Motor Cranking


Tipe : HEA
Proteksi : IP44
Pendingin : IC611
Daya : 560/896 KW
Tegangan : 6 KV
Frekuensi : 50 Hz
Rating : 15 Menit
Pole : 4 Pole
Kecepatan : 2975/2950 rpm

Pada motor cranking digunakalanlah sistem reduction gear dimana starter ini
menggunakan pengaturan roda gigi untuk menghasilkan torsi yang meningkat.

63
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pengaturan reduksti gigi berbeda dari sebagian besar desain lainnya karena angker
tidak menggerakan gigi pion secara langsung. Dalam reduction gear angker
menggerakkan gigi kecil yang berada di mesh konstan dengan gigi lebih besar.
Tergantung pada penggunaannya, rasio antara kedua roda gigi antara 2:1 dan 3.5:1.
Jadi penggunaan reduction gear ini memungkinkan motor berputar pada kecepatan
tinggi dan torsi lebih besar.

Gambar 4.3 Konstruksi Motor Cranking Reduction Gear

4.1.1Konstruksi Reduction Gear


- Terminal : Dimana tempat titik sambungan sumber dari luar ke
dalam.
- Solenoid : Sakelar magnet (magnetic switch) atau disebut juga
dengan solenoid ini digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion
gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar
pada sirkuit motor starter.
- Drive Pinion : Berfungsi untuk meneruskan putaran dari flywheel ke
ring gear

64
Politeknik Negeri Sriwijaya

- Overrunning Clutch : overruning adalah alat dalam transmisi yang


melepaskan driveshaft dari proses dari poros yang digerakan saat poros yang
digerakkan berputar lebih cepat dari pada driveshaft atau drive pinion
- Reduction Gear :suatu pengaturan dimana kecepatan input dapat
diturunkan untuk kebutuhan yang lebih lambat, dengan torsi output yang sama
atau lebih.
- Armature :kerangka untuk menopang suatu sosok atau sistem
dalam melawan gaya berat
- Field winding : tempat penyiapan medan magnet di dalam mesin
- Pole Shoe :
- Plunger : Plunger disebut juga Element, adalah komponen
utama dalam sistem kerja pompa injeksi mesin diesel
- Shift Lever :
- Flywheel : perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk
meredam perubahan kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan kelembaban
putaran (momen intersia)

4.2 Prinsip Kerja Start Awal PLTGU Menggunakan Motor Cranking


Motor cranking disuplai dari Trafo pemakaian sendiri dengan sumber untuk
motor crankingnya adalah 6 KV yang mana saat pengoperasian dioperasikan secara
otomatis dari ruang central control room menggunakan display.
Motor cranking bekerja saat telah terjadi proses purging atau pembilasan pada
kompresor dengan waktu ± 9 menit. Setelah proses purging barulah motor cranking
bekerja dan masuklah proses firing, saat proses firing bahan bakar sudah masuk ke
ruang bakar.
Motor cranking menggunakan reduction gear yang mana mempunyai dua
poros utama yang saling berkaitan yaitu low speed shaft untuk generator dan high
speed shaft untuk turbin gas yang diatur dengan poros horizontal dan mengirimkan
energinya ke generator dan turbin.

65
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.4 Prinsip Kerja Motor Cranking


Kecepatan maksimum motor cranking sendiri adalah 3000 rpm yang mana
dengan melalui poros low speed dan high speed inilah energi disalurkan. Saat putaran
low speed yang mana terjadi di generator dengan data yang kami ambil dari ccr
adalah dengan putaran 1300 rpm yang mengalir dalam low speed, dengan spesifikasi
putaran generator 1500 rpm. Kemudian saat berada dalam poros high speed yang
mana diatur dengan sss clutch, putaran berada di 3000 rpm untuk memutar turbin
sebelum turbin berjalan maksimum di putaran 7.258 rpm. Motor cranking sendiri
mempunyai spesifikasi dengan rating waktu 15 menit untuk menjadi penggerak awal
generator dan turbin yang satu poros dengan kompresor.

66
Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 4.5
Turbin dalam satu poros dengan kompresor yaitu rotor dari keduanya menjadi
satu kesatuan yang saling terikat, jadi saat motor cranking menjadi penggerak awal
dari generator dan turbin, kompresor juga ikut bergerak untuk mencapai tekanan 1.28
Mpa guna menekan udara dengan tekanan yang tinggi untuk masuk ke dalam ruang
bakar.

67
Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Cranking motor digunakan untuk start awal dari PLTGU untuk menggerakan
generator dan turbin yang berada satu poros dengan kompresor.
2. Motor yang digunakan dalam start awal generator sebelum turbin berada pada
kecepatan maksimum adalah jenis motor induksi 3 Phasa.
3. Dalam startingnya motor cranking ini menggunakan kelompok starting jenis
reduction gear.
4. Suplai dari cranking motor tersebut didapat dari trafo ps dengan sumber
teganngan 6 KV.
5. Cranking motor digunakan sampai generator mencapai ±92% putaran dari
generator dan menggerakan turbin dengan kecepatan 3000 rpm.
6. Cranking motor bekerja dengan rating waktu 15 menit untuk menjadi
penggerak awal generator dan turbin.

B. Saran
1. Sebelum kita melakukan pengecekan atau pemeliharaan dari turbin, motor
cranking, dan generator sebaiknya kita penggunakan alat pelindung diri atau
APD.
2. Sebelum bekerja hendaknya kita melakukan atau mempelajari dan mengetahui
SOP (Standard Operating Procedure).

Daftar Pustaka

68
Politeknik Negeri Sriwijaya

Kosong ke be yu gek aku ngisinyo men lah dibuat daftar isi dengan daftar
gambar.

69

Anda mungkin juga menyukai