OLEH
Dimas Hartommi
061930310031
PALEMBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Energi listrik adalah kebutuhan vital dalam kehidupan saat ini. Energi listrik
dibutuhkan untuk dapat membantu manusia menjalankan kelangsungan hidupnya.
Hampir seluruh peralatan listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan energi listrik, baik itu peralatan rumah tangga maupun peralatan
industri yang membutuhkan energi listrik yang besar. Kemajuan teknologi yang
semakin berkembang pesat dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat
mengakibatkan peningkatkan permintaan energi listrik.
Menyadari bahwa kebutuhan energi listrik semakin meningkat, maka
pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan tenaga listrik untuk
disuplai ke masyarakat. Tingkat kualitas pelayanan tenaga listrik ini memiliki
faktor penentu masing-masing bagi setiap pengguna jasa layanan listrik. Untuk
menjaga system pembangkitan tenaga listrik secara optimal amak diperlukan suatu
system pengaman dan pemeliharaan terhadap system pembangkitan tenaga listrik
itu sendiri. Hal tersebut harus yang memperhatikan aspek Teknik, ekonomis, dan
sesuai dengan keadaan peralatan di lapangan.
a) Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
• Mengetahui prinsip kerja baterai DC
• Mengetahui sistem baterai DC bekerja sebagai cadangan
• Mengetahui cara dan prosedur pelaksanaan pemeliharaan
baterai DC
b) Tujuan Umum
• Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan
terarah antara dunia perguruan tinggi dan PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam
• Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui sistem
kerja di dunia industri sekaligus mampu mengadakan
pendekatan masalah secara utuh.
• Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir
konstruktif yang lebih berwawasan bagi mahasiswa.
c) Tujuan Khusus
• Memenuhi satuan kredit semester (sks) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan
Teknik Elektro Prodi D III Teknik Listrik Politeknik
Negeri Sriwijaya
• Melatih mahasiswa beradaptasi dengan baik,
• Melatih sikap dan etika dalam dunia kerja.
• Melatih kedisiplinan dalam melaksanakan
Pengalaman Lapangan Industri.
• Dapat membandingkan teori-teori yang telah
dipelajari di kampus dengan apa yang dilaksanakan
langsung di lapangan.
1.2.2 Manfaat
c. Metode Diskusi
Penulis melakukan metode diskusi kepada dosen pembimbing yang
telah ditentukan oleh pihak kampus Politeknik Negeri Sriwijaya, dan
juga pembimbing di lapangan yang telah ditentukan oleh pihak
perusahaan.
d. Bab IV Pembahasan
Bab ini berisikan pembahasan khusus terhadap masalah yang dihadapi dan analisis
data yang didapat.
e. Bab V Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan isi pembahasan.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sistem pengolahan limbah cair : Neutralizing pit, Settling pit, Oil trap
5. Rumah jaga
6. Bangunan pulsator
7. Bangunan demin plant.
10. Fasilitas penyediaan, penyimpanan dan pengolahan air (supply, storage and
treatment facility)
11. Bangunan utama pembangkit
a. VISI
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Bukit Asam
PLTU Sektor Bukit Asam beradadi Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Terletak di Jalan Lingga Raya
Tanjung Enim yang berjarak 190 km dari pusat Kota Palembang. Lokasi PLTU
Bukit Asam dikelilingi sungai enim dan berdekatan dengan pertambangan batu bara
yaitu PTBA. Denah lokasi PLTU Sektor Bukit Asam dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
1. PT. PLN (persero) Sumatera Bagian Selatan telah bertahap menerapkan ISO
14001 (Sertifikat Sistem Managemen Lingkungan) di unit Pembangkit.
2. PT. PLN (persero) Sumatera Bagian Selatan memberikan prioritas yang sama
terhadap perlindungan lingkungan, pembangunan masyarakat, keamanan
maksimum, produk berkualitas tinggi dan komersil yang optimal. Kegiatan
tersebut merupakan aktivitas perusahaan yang mencerminkan perhatian terhadap
masa depan.
3. PT. PLN (Persero) Sumatera Bagian Selatan juga segera terus menerus berusaha
memanfaatkan energi baru yang ramah lingkungan mengingat semakin
menipisnya sumber daya batubara
4. Upaya untuk mengatasi pencemaran lingkungan dipasang perangkat yang
disebut Continous Emission Monitoring Sistem (CEMS). Perusahaan
mengantisipasi terhadap pencemaran udara yang berlebihan akibat gas buang
dan menyesuaikan operasional pembangkitnya serta meredam atau mengurangi
tingkat kebisingan unit-unit pembangkit.
5. Memberikan sumbangan dan bakti sosial untuk kelompok-kelompok
masyarakat, terutama mereka yang bermukiman didekat unit-unit pembangkit.
1. Energi kimia dalam bahan bakar di ubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) di ubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.