Anda di halaman 1dari 18

PEMELIHARAAN BATERAI DC 48V DAN 110V SEBAGAI CADANGAN

SISTEM DC UNIT 3 DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN


BUKIT ASAM

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan Ini disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah

Kerja Praktek Pada Jurusan Teknik Elektro

Program Studi Diploma III Teknik Listrik

OLEH

Dimas Hartommi

061930310031

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik adalah kebutuhan vital dalam kehidupan saat ini. Energi listrik
dibutuhkan untuk dapat membantu manusia menjalankan kelangsungan hidupnya.
Hampir seluruh peralatan listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan energi listrik, baik itu peralatan rumah tangga maupun peralatan
industri yang membutuhkan energi listrik yang besar. Kemajuan teknologi yang
semakin berkembang pesat dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat
mengakibatkan peningkatkan permintaan energi listrik.
Menyadari bahwa kebutuhan energi listrik semakin meningkat, maka
pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan tenaga listrik untuk
disuplai ke masyarakat. Tingkat kualitas pelayanan tenaga listrik ini memiliki
faktor penentu masing-masing bagi setiap pengguna jasa layanan listrik. Untuk
menjaga system pembangkitan tenaga listrik secara optimal amak diperlukan suatu
system pengaman dan pemeliharaan terhadap system pembangkitan tenaga listrik
itu sendiri. Hal tersebut harus yang memperhatikan aspek Teknik, ekonomis, dan
sesuai dengan keadaan peralatan di lapangan.

Peran baterai dalam memenuhi ketersediaan listrik sangat penting untuk


pengoperasian sistem di unit pembangkit listrik. Jika sistem utama gagal atau
bermasalah. Baterai adalah komponen daya cadangan pada sistem kelistrikan di
pltu. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan baterai menjadi suatu keharusan
dan merupakan bagian penting dari program Preventive Maintenance (PM) dan
Condition Monitoring (CM). Karena apabila terjadi kegagalan baterai sebagai
pasokan daya darurat, mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar pada
sistem untuk menyuplai beban - beban yang sangat kritikal, misalnya sistem
proteksi, circuit breaker, dan peralatan kontrol selama sumber listrik utama
mengalami gangguan. Sehingga keadaan dan kondisi system DC harus dalam
kondisi baik dan memiliki keandalan dan stabilitas tinggi Hal ini dapat
mengakibatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, yang dapat merusak
peralatan unit pembangkit listrik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
judul laporan kerja praktek yaitu “ Pemelihaaran Baterai DC 48 V dan 110 V
Sebagai Cadangan Sistem DC Unit 3 di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Bukit Asam”

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan

a) Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
• Mengetahui prinsip kerja baterai DC
• Mengetahui sistem baterai DC bekerja sebagai cadangan
• Mengetahui cara dan prosedur pelaksanaan pemeliharaan
baterai DC

b) Tujuan Umum
• Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan
terarah antara dunia perguruan tinggi dan PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam
• Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui sistem
kerja di dunia industri sekaligus mampu mengadakan
pendekatan masalah secara utuh.
• Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir
konstruktif yang lebih berwawasan bagi mahasiswa.
c) Tujuan Khusus
• Memenuhi satuan kredit semester (sks) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan
Teknik Elektro Prodi D III Teknik Listrik Politeknik
Negeri Sriwijaya
• Melatih mahasiswa beradaptasi dengan baik,
• Melatih sikap dan etika dalam dunia kerja.
• Melatih kedisiplinan dalam melaksanakan
Pengalaman Lapangan Industri.
• Dapat membandingkan teori-teori yang telah
dipelajari di kampus dengan apa yang dilaksanakan
langsung di lapangan.

• Mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan,


kemampuan profesi melalui penerapan ilmu, latihan kerja,
dan pengamatan teknik yang diterapkan.

1.2.2 Manfaat

1) Manfaat Bagi Perguruan Tinggi


• Memperoleh masukkan kompetensi yang diperlukan
suatu instansi pemerintahan maupun swasta terhadap
lulusan diploma tiga khususnya Program Studi D3
Teknik Listrik JurusanTeknik Elektro Politeknik
Negeri Sriwijaya.

2) Manfaat Bagi Perusahaan


• Dapat menilai kualitas pendidikan Program Studi D3
Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Sriwijaya.
• Kunjungan mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
dapat dimanfaatkan sebagai mitra tukar pikiran
dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi
dalam kegiatan praktis yang berhubungan dengan
Teknik Elektro.
• Membina hubungan baik dengan piohak institusi
pendidikan dan mahasiswanya
• Industri bisa mendapatkan calon tenaga kerja yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan

3) Manfaat Bagi Mahasiswa


• Mahasiswa dapat melakukan perbandingan terhadap
ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dengan
aplikasi di lapangan.
• Mahasiswa dapat menerapkan hasil yang diperoleh
untuk mengembangkan potensi diri bagi mahasiswa.

• Mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajaran


selama melakukan kerja praktik yang mengikuti
langkah kerja yang diberlakukan di PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam.

1.3 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang diambil dalm penulisan laporan kerja praktek ini
adalah :
1. Bagaimana prinsip kerja baterai DC 48 V dan 110 V sebagai cadangan system
DC unit 3 di PT PLN ( Persero ) sektor pembangkitan Bukit Asam.
2. Bagaimana system baterai DC di PT PLN ( Persero ) sektor pembangkitan
Bukit Asam.
3. Bagaimana cara dan pelaksanaan pemeliharaan baterai DC DC 48 V dan 110
V sebagai cadangan system DC unit 3 di PT PLN ( Persero ) sektor
pembangkitan Bukit Asam.

1.4 Batasan Masalah


Pada penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membatasi permasalahan
yang akan dibahas yaitu hanya membahas tentang pemeliharaan baterai DC 48 V
dan 110 V sebagai Cadangan Sistem DC unit 3 di PT PLN ( Persero) sektor
pembangkitan Bukit Asam.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan laporan akhir ini, Adapun metode pengumpulan data
yang digunakan adalah:
a. Metode Studi Literatur
Penulis menggunakan metode ini dengan cara mengumpulkan
data dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan judul
laporan akhir ini.
b. Metode Observasi
Metode dengan cara mengumpulkan data dan melakukan
pengamatan langsung pada saat penelitian di PT PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Bukit Asam PLTU 4 X 65 MW.

c. Metode Diskusi
Penulis melakukan metode diskusi kepada dosen pembimbing yang
telah ditentukan oleh pihak kampus Politeknik Negeri Sriwijaya, dan
juga pembimbing di lapangan yang telah ditentukan oleh pihak
perusahaan.

1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Kerja praktik dan pengambilan data dilaksanakan di bagian


Perawatan Listrik HAR PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pembangkitan Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim, Kecamatan
Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Waktu pelaksanaan kerja
praktik pada tanggal 15 Maret s.d 16 April 2022.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam laporan kerja praktek ini sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, Batasan masalah,
tujuan dan manfaat, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
b. Bab II Tinjauan Umum
Bab ini membahas dan berisikan gambaran umum mengenai profil
perusahaan, sejarah, struktur organisasi, dan lain-lain.
c. Bab III Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas penjelasan mengenai teori-teori dasar yang melandasi
pembahasan dan teori pendukung lainnya berdasarkan referensi yang berkaitan
dengan judul yang akan dibahas akan setiap analisis dan kesimpulan yang
didapatkan memeiliki pondasi yang kuat.

d. Bab IV Pembahasan
Bab ini berisikan pembahasan khusus terhadap masalah yang dihadapi dan analisis
data yang didapat.
e. Bab V Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan isi pembahasan.

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1 PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam

Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang kaya


dengan hasil tambang, diantaranya batu bara. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga
listrik yang semakin meningkat, Pemerintah menentukan kebijaksanaan
penghematan penggunaan bahan bakar minyak.Pemanfaatan potensi batu bara
sebagai sumber energi listrik semakin penting mengingat keterbatasan sumber
energi primer disamping usaha difersitasi energi. Pembangunan pusat listrik tenaga
uap (PLTU) Bukit Asam dengan menggunakan bahan bakar.
Pusat Listrik Tenaga Uap sektor Bukit Asam Unit 1,2,3 dan 4 berkapasitas 4
x 65 MW berlokasi di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara
Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Terletak di Jalan Lingga Tanjung Enim yang
berjarak 190 km dari pusat Kota Palembang. Lahan seluas 43 Ha digunakan untuk
Power Plant, Intake, Discharge, dan Base Camp.
Pada awal tahun 1978 konsultan dari Jepang (JICA) melakukan tinjauan
pendahuluan tentang perencanaan pembangunan PLTU. Kemudian pada tahun
1980 konsultan dari Perancis (SOFRELEC) melakukan studi kelayakan.
Berdasarkan hasil tinjauan pendahuluan dan study kelayakan maka dilaksanakan
pembangunan yang disahkan oleh pemerintah. Pembangunan fisik tahap awal yang
berkapasitas 130 MW dibangun pertengahan tahun 1982 untuk unit 1 dan 2. Tahun
pengoperasian nya pada tahun 1987 yang berdasarkan SK Direksi No.
038/DIR/1986 Tanggal 03 Juni 1986. Kemudian pembangunan tahap kedua untuk
unit 3 dan 4 sebesar 130 MW dibangun pada tahun 1991 dan 1992 dan tahun
pengoperasiannya pada tahun 1994 dan 1995. Mulai Operasi:
a. PLTU Bukit Asam unit 1 mulai beroperasi pada 20 Oktober tahun 1987.
b. PLTU Bukit Asam unit 2 mulai beroperasi pada 17 Desember tahun 1987.
c. PLTU Bukit Asam unit 3 mulai beroperasi pada 28 April tahun 1994.
d. PLTU Bukit Asam unit 4 mulai beroperasi pada 08 Mei tahun 1995.
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam mengadakan kontrak
pembelian Batubara dengan PT. Bukit Asam dengan pertimbangan lokasi stockpile
batu-bara yang berasal dari tambang terbuka Tanjung Enim yang sangat berdekatan
dengan PLTU Bukit Asam. Energi listrik yang terbangkitkan selanjutnya ditransfer
melalui jaringan transmisi 150 kV ke GI Bukit Asam lalu didistribusikan ke GI
Lahat, GI Baturaja. PT. PLN (Persero) atau disebut juga dengan PLN KITSBS
dibentuk pada tahun 2004 sebagai hasil reorganisasi PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan yang didirikan pada tahun
1997.
Tujuan pembentukan KITSBS sesuai Keputusan Direksi Nomor
177.K/010/DIR/2004 tanggal 24 Agustus 2004 adalah untuk meningkatkan
efektifitas pembangkitan di wilayah Sumatera Bagian Selatan serta mengantisipasi
perkembangan sistem penyaluran ketenagalistrikan Sumatera sebagai upaya
peningkatan pelayanan, mutu dan keandalan tenaga listrik di Sumatera. Di bawah
PLN Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera, saat ini KITSBS memiliki 9 unit kerja
Sektor Pembangkitan dengan 19 lokasi Pusat Listrik yang tersebar di propinsi
Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat.Saat ini
KITSBS memiliki berbagai jenis mesin pembangkit tenaga listrik berkapasitas daya
terpasang 2.672 MW dengan 104 unit pembangkit.

2.2 Profil perusahaan


Nama perusahaan/Pemrakarsa : PT. PLN (Persero) Kit Sumbagsel Sektor
Pembangkitan Bukit Asam.
Jenis Badan Hukum : PT (Persero).
Alamat perusahaan : Jalan Lingga Tanjung Enim 31701
Sumatera Selatan.
Nomor Telepon : (0734) 451052, 451053.
Nomor Fax : (0734) 451051.
Email : sbam@ kitlurss.com.
Status permodalan : PMDN.
Bidang usaha/ kegiatan : Pembangkit Tenaga Listrik. SK AMDAL
yang disetujui : SEL.
Nomor persetujuan : 2195/0115/SJ.T/1994. RKL&RPL,
No.persetujuan : 2197/0115/SJ.T/1994.

Disetujui oleh Dep. Pertambangan dan EnergiTanggal 11 Mei 1994.

2.3 Data Pembangkit


Nama pembangkit : PLTU Bukit Asam.

Jenis pembangkit : Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Jumlah pembangkit : 4 unit PLTU

Kapasitas pembangkit : 260 MW ( 4 x 65 MW )

Pola operasi : Non stop 24 jam/hari

Fungsi pembagkit : Utama

Jenis bahan bakar : Batubara, HSD.


Kebutuhan bahan bakar : ±100.000 ton/bulan batubara,
± 1500 Kl/bulan HSD

Sumber bahan bakar :PTBA Tanjung Enim, Pertamina


Palembang
Sistem pengiriman :Belt conveyor (batubara), Mobil tangki
(HSD)
Sistem penyimpanan : Coal Storage, Tangki HSD

2.4 Sarana Penunjang

Sumber air paku : Sungai Enim

Sistem pengolahan air baku : Water Treatment Plant

Sistem pengolahan limbah padat : Ash Handling Sistem, TPS, Penimbuhan

Sistem pengolahan limbah cair : Neutralizing pit, Settling pit, Oil trap

Sistem pengelolaan limbah emisi : Electrostatic Precipitator

Sistem pengelolaan limbah B3 :Khusus minyak pelumas bekas ditampung


dalam drum, dikirim ke PT Wiraswasta
Gemilang Indonesia (WGI) Cibitung.
Selain dikemas dan ditampung dalam
gudang penyimpanan sementara limbah
B3.

2.5 Fasilitas yang Terdapat pada Kompleks Pembangkit

Fasilitas untuk mendukung berlangsungnya pembangkitan di PT. PLN


(Persero) Sumatera bagian Selatan, yaitu sebagai berikut:
1. Switch yard 150 kV

2. Bangunan Intake Pump House

3. Bangunan gedung bengkel


4. Bangunan garasi

5. Rumah jaga

6. Bangunan pulsator
7. Bangunan demin plant.

8. Bangunan hydrogen plant

9. Bangunan pemadam kebakaran

10. Fasilitas penyediaan, penyimpanan dan pengolahan air (supply, storage and
treatment facility)
11. Bangunan utama pembangkit

12. Fasilitas bahan bakar minyak (fuel oil facility)

13. Fasilitas dok (dock facility)

14. Fasilitas jalan (road)

2.6 Visi dan Misi

a. VISI

Menjadi perusahaan pembangkit terkemuka dan unggul di Indonesia dengan


kinerja kelas dunia yang bertumpu pada potensi insan.
b. MISI

1. Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal, dan


berwawasan lingkungan.
2. Menerapkan tata kelolapembangkit kelas dunia yang didukung oleh SDM
berpengalaman dan berpengetahuan.
3. Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntunan di dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab.
2.7 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam
Berdasarkan Surat Keputusan No. 013.K/DIR/2005 pada tanggal 27 Januari
2005 mengenai Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit
Asam. Struktur Organisasi ini dipimpin oleh seorang Manajer dan didukung oleh
Asisten Manajer Engineering, Asisten Manajer Operasi, Asisten Manajer
Pemeliharaan, serta Asisten Manajer SDM dan Administrasi.
Sehubungan dengan penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen terpadu
menurut ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan SMK3 Permenaker No. 05/1996,
Manajer PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam, menunjuk seorang
wakil sebagai Management Representative, dimana pada saat pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya dibantu oleh Sekretariat ISO. Untuk selengkapnya, berikut
ini adalah bagan dari Struktur Organisasi PT. PLN Sektor Pembangkitan Bukit
Asam:

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan
Bukit Asam

2.8 Letak Geografis PLTU Bukit Asam

Lokasi dan wilayah kerja PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit


Asam mencakup PLTU Bukit Asam yang berada di Tanjung Enim, Sumatera
Selatan. Pemilihan lokasi ini dikarenakan kebutuhan akan batu bara dalam jumlah
besar yang diangkut dengan beltconveyor dari mulut tambang batu bara Bukit Asam
dan kebutuhan akan air yang langsung diambil dari sungai enim.
Peta lokasi PLTU Sektor Bukit Asam dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.3 Letak Geografis PLTU Bukit Asam

PLTU Sektor Bukit Asam beradadi Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Terletak di Jalan Lingga Raya
Tanjung Enim yang berjarak 190 km dari pusat Kota Palembang. Lokasi PLTU
Bukit Asam dikelilingi sungai enim dan berdekatan dengan pertambangan batu bara
yaitu PTBA. Denah lokasi PLTU Sektor Bukit Asam dapat dilihat pada gambar
berikut ini:

Gambar 2.4 Lay Out PLTU Sektor Bukit Asam


2.9 Lingkungan PT. PLN (Persero) Sumatera Bagian Selatan

1. PT. PLN (persero) Sumatera Bagian Selatan telah bertahap menerapkan ISO
14001 (Sertifikat Sistem Managemen Lingkungan) di unit Pembangkit.
2. PT. PLN (persero) Sumatera Bagian Selatan memberikan prioritas yang sama
terhadap perlindungan lingkungan, pembangunan masyarakat, keamanan
maksimum, produk berkualitas tinggi dan komersil yang optimal. Kegiatan
tersebut merupakan aktivitas perusahaan yang mencerminkan perhatian terhadap
masa depan.
3. PT. PLN (Persero) Sumatera Bagian Selatan juga segera terus menerus berusaha
memanfaatkan energi baru yang ramah lingkungan mengingat semakin
menipisnya sumber daya batubara
4. Upaya untuk mengatasi pencemaran lingkungan dipasang perangkat yang
disebut Continous Emission Monitoring Sistem (CEMS). Perusahaan
mengantisipasi terhadap pencemaran udara yang berlebihan akibat gas buang
dan menyesuaikan operasional pembangkitnya serta meredam atau mengurangi
tingkat kebisingan unit-unit pembangkit.
5. Memberikan sumbangan dan bakti sosial untuk kelompok-kelompok
masyarakat, terutama mereka yang bermukiman didekat unit-unit pembangkit.

2.10 Proses Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Proses pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah perusahaan yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin
yang digerakan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga
uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batubara dan minyak
bakar.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui tiga tahapan:

1. Energi kimia dalam bahan bakar di ubah menjadi energi panas dalam bentuk
uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) di ubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Selama melakukan kegiatan praktik kerja lapangan di PLTU Sektor Bukit


Asam penulis mengamati cara siklus pembangkit, pada PLTU sektor bukit asam
menggunakan fluida dengan kerja air, uap yang bersirkulasi secara tertutup, siklus
tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan
sirkulasinya secara singkat sebagai berikut:
1. Pertama air diisikan di boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Di dalam boiler air dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
3. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari putaran medan magnet dalam kumparan, sehingga
ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator.
4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensator. Air
kondesator hasil kondesasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.5 Siklus PLTU Secara Umum

Anda mungkin juga menyukai