Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia pada
suatu peradaban yang membutuhkan potensi intelektual yang berkualitas. Peran
ilmu-ilmu pastiselamaini telah terbukti, saat ini yang diperlukan adalah kesan
bahwa ilmu pasti bukan hanya ilmu teoritis, tapi mampu menjadi ilmu yang dapat
diterapkan dalam rangka meningkatkankontribusi ilmu pengetahuan bagi
kehidupan masyarakat. Perkembangan pemakaian energi listrik di Indonesia dari
tahun ke tahun semakin meningkat, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan saja
melainkan juga untuk kebutuhan industri menjadi salah satu lahan pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya di bidang ketenagalistrikan.Dunia kerja sebagai
lahan penerapan ilmu pengetahuan merupakan bentuk luas sebuah komunitas
yang melibatkan kemampuan dan kecerdasan intelegensia dan kecerdasan
emosional. Disamping itu, dalam dunia kerja diperlukan kemampuan untuk
melakukan sosialisasi dan bekerja dalam suatu kesatuan yang harus terintegrasi
satu sama lain.
Praktek kerja industri (PRAKERIN) ini merupakan suatau bentuk
kegiatan belajar, hal tersebut di gunakan untuk memperoleh pengalaman kerja
dan menambah ilmu pengetahuan sesuai profesi dunia usaha & dunia industri
(DU/DI).
Praktek kerja industri ini, mampu memecahkan masalah yang didapatkan
di industri melalui kegiatan PKL(Praktek Kerja Lapangan).Praktek Kerja Industri
ini sebagai salah satu syarat yang harus di tempuh oleh siswa PKL(Praktek Kerja
Lapangan) jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang di lakukan sebagai
wujud usaha mempersiapkan para calon teknisi agar memiliki kemampuan yang
terintegrasi. Sehingga ketika siswa PKL Teknik Instalasi Tenaga Listrik lulus,
mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Dalam menjalankan tugasnya siswa PKL(Praktek Kerja Lapangan)
jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik juga kadang kala mendapatkan suatu

1
masalah seperti alat alat yang di gunakan untuk pemasangantrafo dan sulitnya
tempat yg di jangkau untuk pemasangan kwh meter sehingga harus menyediakan
kabel tambahan.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah adalah penjelasan singkat berupa pertanyaan yang
biasanya terletak di awal laporan atau proposal dan biasanya terletak setelah latar.
Di dalam PKL(Praktek Kerja Lapangan) sering terjadi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memasang trafo 1 fasa
Siswa diajarkan tentang pemasangan TRAFO 1 fasa dan diberikan alat alat
perlindungan diri
2. Bagaimana cara pemasangan KWH meter 3 fasa
Siswa PKL(Praktek Kerja Lapangan) saat ditempat PKL(Praktek Kerja
Lapangan) siswa diajarkan memasang KWH meter 3 fasa sesuai prosedur
yang di arahkan oleh pembimbing.
3. Bagaimana cara memindahkan sakatiang listrik
Saat dilapangan siswa PKL(Praktek Kerja Lapangan) di ajarkan cara
memindah kan sakatiang listrik sesuai dengan ketentuan yg berlaku
4. Bagaimana cara memasang trafo 3 fasa
Setelah siswa di ajarkan memasang trafo 1 fasa baru boleh beralih ke
pemasang trafo 3 fasa yang mana memiliki resiko lebih berbahaya
5. Pengenalan tentang alat
Siswa PKL(Praktek Kerja Lapangan) di kenalkan dengan berbagai alat-alat
untuk pemasangan trafo 1 fasa, trafo 3 fasadankwh meter 3 fasa dan dengan
fungsinya masing-masing

1.3. BATASAN MASALAH

2
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah yang terlalu luas sehingga
penelitian lebih bisa fokus untuk di lakukan.
1. Memasang isolator. Saat dilapangan siswa PKL(Praktek Kerja Lapangan)
diajarkan sesuai prosedur dan dibantu oleh pembimbing agar tidak terjadi
kesalahan.
2. Pemasangan ligning arrester. Saat di lapangan siswa PKL(Praktek Kerja
Lapangan) mempelajri dan ikut memasang bersama pembimbing agar tidak
terjadi kesalaan

1.4. TUJUAN KERJA PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Secara umum PKL(Praktek Kerja Lapangan) bertujuan untuk memberi
gambaran kepada siwa PKL(Praktek Kerja Lapangan) pada saat bekerja, baik itu
disuatu perusahaan ataupun disuatu lembaga instansi. Adapun tujuan kerja
praktek adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara memasang isolator
2. Mengethaui cara memindahsakatiang listrik.
3. Mengetahui cara untuk memasang trafo 3 fasa
4. Mengetahui cara memasang kwh meter 3 fasa

1.5. MANFAAT PRAKERIN


1. UNTUK SISWA
a. Siswa mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja.
b. Menjadikan siswa lebih kompeten.
c. Siswa dapat mengetahui cara pemasangan kwh meter.
d. Siswa dapat mengetahui komponen dalam jaringan tegangan rendah.
e. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab
f. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh oleh disekolah
dengan yang dibutuhkan didunia kerja
2. UNTUK SEKOLAH
a. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan DU/DI
b. Sebagai bentuk promosi sekolah ke masyarakat
c. Meningkatkan citra sekolah

3
d. Menyesuaikan kurikulum sekolah dengan yang dibutuhkan di dunia kerja.
e. Membantu adik – adik kelas dalam menemukan tempat PKL
3. UNTUK INDUSTRI
a. Mendapat tenaga bantuan Membandingkan kurikulum disekolah dan ilmu
yang didapat di Industri
b. Meningkatkan citra Industri
c. Industri tersebut lebih dikenal banyak orang

BAB II

4
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. SEJARAH PERUSAHAAN


PT WINDI KEMBAR ABADI merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang listrik. seperti memasang trafo, pemasangan KWH,
perawatan dan pemasangan jaringan menengah dan jaringan tegangan rendah,
pemasangan LPJU, pencabutan maupun pemasangan tiang listrik. PT WINDI
KEMBAR ABADI beralamat di jalan Lembuseto no. 120 Ayamalas Kroya-
Cilacap. PT WINDI KEMBAR ABADI memilliki pengalaman yang baik karena
sebelumnya telah memiliki CV. KALI JAYA yang kemudian berganti nama
menjadi CV. MARINDOS setelah cukup lama pemilik mengganti namanya
menjadi CV. SINAR ELITA JAYA.
PT.WINDI KEMBAR ABADI di percaya sebagai vendor di PT.PLN
(PERSERO) sejak 06 Januari 2016 . PT WINDI KEMBAR ABADI berkantor di
jalan Soedirman Kroya tepatnya di sebalah PT.PLN (PERSERO).
Profi Perusahaan
Nama Perusahaan : PT WINDI KEMBAR ABADI
Pekerja pasang baru : 10 pekerja
Pekerja migrasi dan tambah daya : 6 pekerja

2.2. STRUKTUR ORGANISASI

5
Struktur organisasi di dalam PT WINDI KEMBAR ABADI

DIREKTUR UTAMA

JAWIN.

PEMBORONG

TUSIM

PENGAWAS PELAKSANA PENGAWAS


WARYO SANDON MARSUDI

TENAGA AHLI TENAGA AHLI


TENAGA AHLI TENAGA AHLI
SUDI MAHRUN
DARTO MENDO

2.3. VISI
Tujuan atau Visi yang akan di capai oleh PT WINDI KEMBAR ABADI
Diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang ,Unggul dan di
percaya sebagai vendor yang memberikan pelayanan sebaik mungkin.

2.4. MISI
Misi yang di jalankan oleh PT WINDI KEMBAR ABADI
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,berorientasi
kepuasan pelanggan ,anggotaa perusahaan dan pemegang saham
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwaawasan lingkungan
2.5. ALAMAT PERUSAHAAN

6
PT WINDI KEMBAR ABAD beralamat di jalan Lembuseto no 12 Desa
Ayamalas Kroya-Cilacap. . PT WINDI KEMBAR ABADI berkantor di jalan
Soedirman Kroya tepatnya di sebalah PT.PLN (PERSERO).

2.6. BIDANG USAHA


PT WINDI KEMBAR ABADI bergerak dalam bidang sebagai berikut :
1. Suplier dan jasa
Menyediakan alat alat listrik dan menyediakan jasa untuk memasang alat alat
listrik
2. Pemasangan dan perawatan
Melayani pemasangan alat listrik dan perawatanya
3. Instalasi jaringan tegangan menengah
Membuat dan merawat jaringan tegangan menengah
4. Pemasangan trafo 1 fasa dan 3 fasa
Melayani pemasangan dan penggantian trafo
5. Penanaman tiang listrik
Melayani pemasangan dan pencabutan tiang listrik

BAB 3

7
TEORI DASAR

3.1. JARINGAN LISTRIK MENENGAH


Jaringan Tegangan Menengah, atau bisa juga disebut jaringan listrik TM
adalah salah satu transmisi listrik penyalur dari gardu ke gardu. Jaringan
tegangan menengah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit
atau gardu induk ke gardu distribusi. Gardu distribusi adalah tempat dimana
dilakukan pentransformasian tenaga listrik dari tegangan menengah ke tegangan
rendah (JTM – JTR). Dalam gardu distribusi terdapat trafo tenaga, alat-alat
proteksi atau pengaman, dan ada juga kubikel (untuk saluran bawah tanah).
Jaringan ini dikenal dengan feeder atau penyulang. Tegangan menengah yang
digunakan PT. PLN adalah 12 kv dan 20 kv antar fasa (VL-L).Kontruksi
Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Kawat konduktor pada SUTM ada yang
tanpa isolasi (telanjang) dan ada yang beisolasi, kebanyakan tanpa isolasi. Kawat
SUTM berisolasi biasanya di tempat-tempat tertentu seperti di tempat yang
banyak tanaman produktif dan menyentuh jaringan TM, atau di daerah gedung-
gedung yang dekat dengan jaringan TM, karena akan berbahaya jika kawat
konduktor telanjang menyentuh pohon atau gedung apalagi menyentuh manusia.
Kawat yang sering dipakai untuk SUTM di Indonesia biasanya adalah jenis
kawat A3C (All-Alloy Aluminium Conductor) atau konduktor berisolasi jenis
A3CS (All-Alloy Aluminium Conductor with Safety). Namun ada beberapa
yang memakai kawat selain konduktor jenis itu. Sedangkan untuk SKTM
biasanya memakai jenis N2XSY/NA2XSY, N2XSEBY / NA2XSEBY
atau N2XSEFGbY / NA2XSEFGbY. Konstruksi JTM terdiri dari :
1. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
SUTM merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi.
Bagian utamanya adalah tiang (beton, besi), Cross arm dan konduktor.
Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC), berukuran 240
mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.

2. Saluran Kabel Tegangan Menegah (SKTM)

8
Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung
di tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh
mekanis dari luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga
mampu menahan tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan
kawat pada SUTM maka kabel tanah banyak memiliki keuntungan
diantaranya :
a. Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
b. Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
c. Pemeliharaannya hampir tidak ada.
3. Peralatan Kontruksi Untuk SKTM
Kabel
Jenis kabel jaringan listrik TM adalah :
1) Poly Vinil Chlorida (PVC)
Digunakan untuk tegangan rendah dan tegangan menengah sampai 12
KV.
2) Poly Ethylene (PE)
Digunakan untuk tegangan diatas 10 KV.
Contoh : CPT dan VIC
3) X Cross Linked Poly Ethylene (XLPE)
Contoh : CVC5ZV, Jointing, Termination, Sepatu kabel (Schoen cable),
Instalasi Pembumian
4. Peralatan Konstruksi Untuk SUTM
Tiang Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali
untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang
di tepi jalan baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi
dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang
listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang
bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur diganti
dengan tiang beton. Perencanaan material dan ukuran tiang  jaringan listrik
ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan angin,

9
kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya. Jenis
tiang listrik menurut kegunaanya :
 Tiang awal / akhir
 Tiang penyangga
 Tiang sudut
 Tiang Peregang / tiang tarik
 Tiang Topang

3.2. ISOLATOR
3.2.1. Pengertian Isolator

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya
terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam
alat-alat elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus
listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara
konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara
konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan
isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus"
dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik atau karet.
Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah
dibentuk / diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada
voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).

10
Isolator jaringan tenaga listrik merupakan alat tempat menompang
kawat penghantar jaringan pada tiang-tiang listrik yang digunakan untuk
memisahkan secara elektris dua buah kawat atau lebih agar tidak terjadi
kebocoran arus (leakage current) atau loncatan bunga api (flash over)
sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem jaringan
tenaga listrik. Langkah yang perlu diambil untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan terhadap peralatan listrik akibat tegangan lebih dan
loncatan bunga api, ialah dengan menentukan pemakaian isolator
berdasarkan kekuatan daya isolasi (dielectric strenght) dan kekuatan
mekanis (mechanis strenght) bahan-bahan isolator yang dipakai. Karena
sifat suatu isolator di tentukan oleh bahan yang digunakan. Kemampuan
suatu bahan untuk mengisolir atau menahan tegangan yang mengenainya
tanpa menjadikan cacat atau rusak tergantung pada kekuatan
dielektriknya. Fungsi utama isolator adalah :
a. Untuk penyekat / mengisolasi penghantar dengan tanah dan antara
penghantar dengan penghantar.
b. Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat
penghantar dan / atau gaya tarik penghantar.
c. Untuk menjaga agar jarak antar penghantar tetap (tidak berubah).

3.2.2. Bahan-Bahan Isolator Jaringan


Bahan-bahan yang baik untuk isolator adalah bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Walaupun ada yang sanggup menghantarkan
arus listrik tetapi relatif sangat kecil, sehingga bisa diabaikan terhadap
maksud penggunaan atau pemakaiannya.
Pemakaian bahan isolasi ini diharapkan seekonomis mungkin tanpa
mengurangi kemampuannya sebagai isolator. Sebab makin berat dan
besar ukuran isolator tersebut akan mempengaruhi beban penyangga pada
sebuah tiang listrik.
Bahan-bahan isolasi yang dipakai untuk isolator jaring an
kebanyakan terbuat dari bahan padat, seperti bahan porselin, gelas, mika,

11
ebonit, keramik, parafin, kuarts, dan veld spaat. Persyaratan bahan
isolator adalah :
1. Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2. Bahan isolasi yang ekonomis, tanpa mengurangi kemampuannya
sebagai isolator. Sebab makin berat dan besar ukuran isolator tersebut
akan mempengaruhi beban penyangga pada sebuah tiang listrik.
3. Bahan yang terbuat dari bahan padat, seperti : porselin, gelas, mika,
ebonit, keramik, parafin, kuarts, dan veld spaat.

 Kriteria Bahan Isolator


Kriteria bahan yang baik digunakan sebagai isolator jaringan
distribusi adalah :
a. Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
b. Bahan isolasi yang ekonomis, tanpa mengurangi kemampuannya
sebagai isolator. Sebab makin berat dan besar ukuran isolator
tersebut akan mempengaruhi beban penyangga pada sebuah tiang
listrik.
c. Bahan yang terbuat dari bahan padat, dan memiliki kekuatan
mekanis tinggi seperti : porselin, gelas, mika, ebonit, keramik,
parafin, kuartz, dan veld spaat.
d. Mempunyai tahanan jenis yang tinggi
e. Memiliki kekuatan mekanis yang tinggi
f. Memiliki sifat-sifat (dua hal diatas) tidak berubah oleh perubahan
suhu, siraman air, kelembaban, sinar matahari, polaritas listrik.
g. Bila mengalami loncatan listrik (flash over) tidak akan
meninggalkan jejak (cacat)
 Isolator Porselin
Isolator porselin dibuat dari dari bahan campuran tanah porselin,
kwarts, dan veld spaat, yang bagian luarnya dilapisi dengan bahan
glazuur agar bahan isolator tersebut tidak berpori-pori. Dengan
lapisan glazuur ini permukaan isolator menjadi licin dan berkilat,

12
sehingga tidak dapat mengisap air. Oleh sebab itu isolator porselin ini
dapat dipakai dalam ruangan yang lembab maupun di udara terbuka.
Isolator porselin memiliki sifat tidak menghantar (non
conducting) listrik yang tinggi, dan memiliki kekuatan mekanis yang
besar. Ia dapat menahan beban yang menekan serta tahan akan
perubahan-perubahan suhu. Akan tetapi isolator porselin ini tidak
tahan akan ke-kuatan yang menumbuk atau memukul. Ukuran
isolator porselin ini tidak dapat dibuat lebih besar, karena pada saat
pembuatannya terjadi penyusutan bahan. Walaupun ada yang
berukuran lebih besar namun tidak seluruhnya dari bahan porselin,
akan tetapi dibuat rongga di dalamnya, yang kemudian akan di isi
dengan bahan besi atau baja tempaan sehingga kekuatan isolator
porselin bertambah. Cara yang demikian ini akan menghemat bahan
yang digunakan.
Karena kualitas isolator porselin ini lebih tinggi dan tegangan
tembusnya (voltage gradient) lebih besar maka banyak disukai
pemakaiannya untuk jaringan distribusi primer. Walaupun harganya
lebih mahal tetapi lebih memenuhi persyaratan yang diinginkan.
Kadang-kadang kita jumpai juga isolator porselin ini pada jaringan
distribusi sekunder, tetapi ukurannya lebih kecil.
 Keuntungannya :
 Terbuat dari dari bahan campuran tanah porselin, kwarts, dan
veld spaat, Bagian luarnya dilapisi dengan bahan glazuur agar
bahan isolator tersebut tidak berpori-pori.
 Dengan lapisan glazuur ini permukaan isolator menjadi licin
dan berkilat, sehingga tidak dapat mengisap air.
 Dapat dipakai dalam ruangan yang lembab maupun di udara
terbuka.
 Memiliki sifat tidak menghantar (non conducting) listrik
yang tinggi, dan memiliki kekuatan mekanis yang besar.
 Dapat menahan beban yang menekan serta tahan akan
perubahan-perubahan suhu.

13
 Memiliki kualitas yang lebih tinggi dan tegangan tembusnya
(voltage gradient) lebih besar, sehingga banyak disukai
pemakaiannya untuk jaringan distribusi primer.
 Kadang-kadang kita jumpai isolator porselin ini pada
jaringan distribusi sekunder, tetapi ukurannya lebih kecil.
 Kelemahannya :
 Tidak tahan akan kekuatan yang menumbuk atau memukul.
 Ukuran isolator porselin ini tidak dapat dibuat lebih besar,
karena pada saat pembuatannya terjadi penyusutan bahan.
Walaupun ada yang berukuran lebih besar namun tidak
seluruhnya dari bahan porselin, akan tetapi dibuat rongga di
dalamnya, yang kemudian akan di isi dengan bahan besi atau
baja tempaan sehingga kekuatan isolator porselin bertambah.
Cara yang demikian ini akan menghemat bahan yang
digunakan.
 Harganya lebih mahal tetapi lebih memenuhi persyaratan
yang diinginkan.
 Isolator Gelas
Isolator gelas pada umumnya terbuat dari bahan campuran
antara pasir silikat, dolomit, dan phospat. Komposisi dari bahan-
bahan tersebut dan cara pengolahannya dapat menentukan sifat dari
isolator gelas ini. Isolator gelas memiliki sifat mengkondensir
(mengembun) kelembaban udara, sehingga lebih mudah debu melekat
dipermukaan isolator tersebut. Makin tinggi tegangan sistem makin
mudah pula terjadi peristiwa kebocoran arus listrik (leakage current)
lewat isolator tersebut,yang berarti mengurangi fungsi isolasinya.
Oleh karena itu isolator gelas ini lebih banyak dijumpai
pemakaiannya pada jaringan distribusi sekunder.
Kelemahan isolator gelas memiliki kualitas tegangan tembus
yang rendah, dan kekuatannya berubah dengan cepat sesuai dengan
perubahan temperatur. Oleh sebab itu bila terjadi kenaikan dan
penurunan suhu secara tiba-tiba, maka isolator gelas ini akan mudah

14
retak pada permukaannya. Berarti isolator gelas ini bersifat mudah
dipengaruhi oleh perubahan suhu disekeli-lingnya. Tetapi bila isolator
gelas ini mengandung campuran dari bahan lain, maka suhunya akan
turun. Selain dari pada itu, isolator gelas ini harganya lebih murah
bila dibandingkan dengan isolator porselin.
 Keuntungannya :
 Terbuat dari bahan campuran antara pasir silikat, dolomit,
dan phospat. Komposisi bahan tersebut dan cara
pengolahannya dapat menentukan sifat dari isolator gelas ini.
 Lebih banyak dijumpai pemakaiannya pada jaringan
distribusi sekunder.
 Isolator gelas ini harganya lebih murah bila dibandingkan
dengan isolator porselin.
 Kelemahannya :
 Memiliki sifat mengkondensir (mengembun) kelembaban
udara, sehingga lebih mudah debu melekat dipermukaan
isolator tersebut.
 Makin tinggi tegangan sistem makin mudah pula terjadi
peristiwa kebocoran arus listrik (leakage current) lewat
isolator tersebut, yang berarti mengurangi fungsi isolasinya.
 Memiliki kualitas tegangan tembus yang rendah, dan
kekuatannya berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan
temperatur.
 Saat terjadi kenaikan dan penurunan suhu secara tiba-tiba,
maka isolator gelas ini akan mudah retak pada
permukaannya. Berarti isolator gelas ini bersifat mudah
dipengaruhi oleh perubahan suhu disekelilingnya. Tetapi bila
isolator gelas ini mengandung campuran dari bahan lain,
maka suhunya akan turun.

15
3.2.3. Jenis-jenis isolator
Isolator untuk saluran transmisi diklarifikasikan menurut penggunaan dan
konstruksinya menjadi :
a. ISOLATOR GANTUNG (SUSPENSION)
gandengan isolator gantung pada umumnya dipakai pada saluran
transmisi tegagan tinggi. ada dua jenis isolator gantung, yaitu jenis
clevis dan jenis ball-and-socket.

2. ISOLATOR PASAK ( PIN )


isolator pasak adalah isolator yang memiliki pasak baja yang disekrup
pada bagian bawahnya. digunakan untuk keperluan sendiri-sendiri,
karena kekuatan mekanisnya rendah sehingga tidak dibuat dalam
ukuran-ukuran yang besar.

16
3. ISOLATOR BATANG PANJANG ( LONG-ROAD )
isolator batang panjang mempunyai sedikit bagian logam sehingga
tidak mudah menjadi rusak. bentuk rusuknya yang sederhana
menyebabkan isolator batang panjang mudah tercuci oleh hujan,
sehingga tepat untuk penggunaan pada tempat-tempat yang banyak
dikotori oleh garam atau debu.

4. ISOLATOR POS SALURAN


Isolator pos saluran terbuat dari porselin dengan pasak baja yang
dipasang pada bagian bawah isolator, isolator jenis ini terletak pada
bagian ujung saluran.

17
3.2.4. PRINSIP KERJA ISOLATOR
1. Mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik
2. Memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali
3. Susunan atomnya sedemiikan rupa sehingga elektron valensinya sulit
berpindah ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar
sekali
4. Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi
dengan kata lain terjadi tegangan tembus ( breakdown voltage)

3.3. LIGHTING ARRESTER


3.3.1. PENGERTIAN LIGHTING ARRESTER

Lighting arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap


tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching
surge).Alat ini bersifat sebagai by-pass disekitar isolasi yang membentuk
jalan dan dilalui arus kilat kesistem pentanahan sehingga tidak
menimbulkan tegangan lebih yang tinggi tidah merusak isolasi peralatan
listrik. By-pass ini harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
aliran daya sistem frekuensi 50 hz.
Jadi pada keadaan ormal arrester berlaku sebagai isolator, bila
timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya
relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ketanah,
arrester harus dapat dengan cepat kembali menjadi isolasi.

18
Sesuai dengan fungsinya, yaitu arrester melindungi peralatan listrik
pada system jaringan terhadap tegangan digardu induk besar ada bedanya
pada trafo dipasang arrester, untuk terjamin terlindungnya trafo dan
peralatan lainnya dari tegangan lebih tersebut.

3.3.2. BAGIAN – BAGIAN ARRESTER

a. Penghubung dengan penghantar.


b. Pelindung atau penutup.
c. Sambungan kedap air.
d. Celah – celah udara.
e. Perapat yang diisolasi.
f. Pelindung dari porselin.
g. Blok berpori yang berfungsi sebagai kutub.
h. Titik pentanahan.
i. Penyangga

19
3.3.3. Prinsip Kerja Arrester
Pada umumnya prinsip kerja arrester cukup sederhana yaitu
membentuk jalan yang mudah dilalui petir, sehingga tidak timbul
tegangan lebih tinggi pada peralatan listrik lainnya. Pada kondisi yang
normal, arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja akibat
adanya petir maka arrester akan berlaku sebagai konduktor yang
berfungsi melewatkan aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah tegangan
surja itu hilang maka arrester ahurs dengan cepat kembali berlaku sebagai
isolator, sehingga pemutus tegangan (PMT) tidak sempat membuka.Pada
kondisi yang normal (tidak terkena petir), arus bocor arrester tidak boleh
melebihi 2 mA.Apabila melebihi angka tersebut, maka kemungkinan
besar lighning arrester mengalami kerusakan.

3.3.4. MANFAAT ARRESTER


1. Untuk menetralisirkan arus jika mengalami kejutan petir.
2. Sebagai alat untuk menurunkan tegangan jika arus mengalami beban
lebih.
3. Berfungsi sebagai konduktor jika terjadi arus yang tinggi.

3.3.5. PERBEDAAN ISOLATOR DENGAN LIGHTING ARRESTER.


Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi
jaringan dan peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi
karena sambaran petir (flash over) dan karena surja hubung (switching
surge) di suatu jaringan. Lightning arrester ini memberi kesempatan yang
lebih besar terhadap tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah
sebelum alat pengaman ini merusak peralatan jaringan seperti
tansformator dan isolator. Oleh karena itu lightning arrester merupakan
alat yang peka terhadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan
dengan tegangan sistem.
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan
perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya
terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam

20
alat-alat elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus
listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara
konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara
konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.

21
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAAN

4.1. PEMASANGAN ISOLATOR


Dalam Pemasangan Isolator Siswa PKL (praktek kerja lapangan) diberi
pengarahan mengenai hal hal apa saja yang harus dilakukan oleh Siswa jika
akan melakukanPemasangan Isolator. Adapun alat dan bahan yang harus
dipersiapkan sebelum memasang Isolator:
 Alat:
1. Kunci pas
2. Kunci inggris
3. Tang kombinasi
 Bahan:
1. Kabel kawat tegangan 6KV
2. Isolator
3. tali plastik(ripet)
 Langkah Langkah:
1. Buka tali kawat pada isolator
2. Pasang isolator tekep pada bagian atas isolator, sampai melindungi
kabel
3. Ikat isolator tekep pada bagian ujung yang melindungi kabel dan pada
bagian isolator dengan menggunakan tali plastik (ripet).

4.2. PEMASANGAN LIGHTING ARRESTER


Dalam Pemasangan Lighting Aarrester Siswa PKL (praktek kerja
lapangan) diberi pengarahan mengenai hal hal apa saja yang harus dilakukan
oleh Siswa jika akan melakukanPemasangan Lighting Arrester:
Adapun alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum memasang
lihting arrester:

22
 Alat :
1. Alat pres kabel
2. Kunci Inggris
3. Kunci pas
 Bahan :
1. Kabel
2. Skun kabel
3. CCO 240/70
4. Isolasi
 Alat pelindung diri
1. Helem
2. Sepatu sefti
3. sarung tangan
4. sabuk pengaman

Berikut langkah – langkah pemasangan Lighting Arrester antara lain :


1. Ambil lighting arrester untuk dirakit terlebih dahulu.
2. Setelah itu pasangkan kabel yang sudah diberi Skun kabel (sepatu kabel)
pada bagian atas arrester untuk disalurkan ke line fasa.
3. Lalu bagian bawahnya dipasangkan kabel juga untuk disambungkan ke
kabel grounding(pembumian).
4. Setelahitu pasang arrester pada krosam atau dudukan isolator dan
dipasang disebelah isolator.
5. Setelah dipasang didudukan isolator lalu kabel tersebut dihubungkan ke
kabel line fasa.
6. Selnjutnya kabel yang satunya dihubungkan ke kabel
grounding(pembumian).
7. Pemasangan lighting arrester tidak di setiap tiang listrik melainkan lima
tiang sehabis tiang yang sudah dipasang lighting arrester, dan setiap line
fasa yaitu R, S, T dipasang satu buah arrester.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Setelah saya melakukan PKL (praktek kerja lapangan) di CV WINDI
KEMBAR ABADI saya mendapat banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat
menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan
praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang saya dapat
disekolah.
Selama melaksanakan kegiatan PKL (praktek kerja lapanngan) penulis
mengambil kesimpulan:
a. CV WINDI KEMBAR ABADI merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang kontraktor.
b. Setelah mengadakan dan melaksanakan PKL (praktek kerja lapangan)
ahirnya siswa PKL mengetahui yang sebenarnya atas hasil yang diperoleh
dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan tentang teori teori, praktek
dan bahan bahan atau benda yang belum pernah di pelajari di sekolah.
c. disamping itu siswa PKL dapat mengetahui bagaimana pengalaman
bekerja di industri. Dengan hal tersebut siswa PKL menjadi lebih dewasa
dan lebih menghormati kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah
untuk keluarga memanglah tidak mudah, butuh banyak pengorbanan.
d. Siswa PKL juga dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non
teknis di dunia kerja, seperti menjaga hubungan antara atasan dengan
bawahan.

5.2. SARAN
Pada akhir dari bagian karya tulis ini, siswa PKL (praktek kerja lapangan)
akan menyampaikan saran-saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak
industri tentang pelaksanaan PKL (praktek kerja lapangan).

24
1. Untuk Perusahaan
a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa siswi
PKL.
b. Untuk karyawan ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya
dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan Siswa Siswi PKL diharapkan selalu
terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang
baik.
2. Untuk Sekolah
a. Pemantauan terhadap Siswa Siswi yang sedang PKL maupun yang
baru melaksanakan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk
meyakinkan pihak perusahaan terhadap program PKL ini.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih
ditingkatkan lagi terutama pembinaan mental Siswa Siswi.
c. Guru-guru hendaknya selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada Siswa Siswi yang sedang PKL.

25

Anda mungkin juga menyukai