Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pemasangan dan Pengoperasian Gardu Portal di Kelurahan


Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado

PT. Jago Elfah Anugerah

MANADO – SULAWESI UTARA

26 OKTOBER 2020 – 19 DESEMBER 2020

DISUSUN OLEH:

Juniffer N.V. Wasida

17021103010

Kevin G. Manopo

17021103011

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang oleh
penyertaan-Nya kami boleh menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan judul
“Pemasangan dan Pengoperasian Gardu Portal di Kelurahan Ketang Baru,
Kecamatan Singkil, Kota Manado”.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam


menyelesaikan kegiatan kerja praktek yang kami lakukan. Dan Kerja praktek ini
merupakan salah satu upaya untuk menambah pengetahuan dan juga pengalaman
tentang bidang kelistrikan dalam dunia kerja, serta bagaimana menyesuaikan diri
dalam dunia kerja nanti dan melihat langsung masalah-masalah yang ada di
lapangan.

Kegiatan kerja praktek bahkan penyusunan laporan ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak perusahaan, para dosen bahkan teman-teman
sekalian yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik.

Selain itu, kami juga memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini., dan semoga laporan kerja praktek ini
dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi kami para mahasiswa
maupun bagi pembaca.

Penulis.

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gardu listrik adalah sebuah bagian dari


sistem pembangkit, transmisi dan distribusi listrik. Gardu listrik
mengubah tegangan listrik dari tinggi menjadi rendah, atau sebaliknya, atau untuk
menjalankan beberapa fungsi penting lainnya. Antara gardu listrik dan pelanggan,
tenaga listrik mengalir lewat beberapa gardu dengan tingkat tegangan listrik yang
berbeda. Gardu listrik dapat meliputi transformator untuk mengubah tingkat
tegangan listrik antara tegangan transmisi tinggi dan tegangan distribusi rendah,
atau penghubung dua transmisi tegangan listrik berbeda.Gardu Distribusi
digunakan untuk menurunkan tegangan menengah dari jaringan listrik PLN
menjadi tegangan rendah yang kemudian mendistribusikan tenaga listrik tersebut
ke tempat yang telah ditentukan.

Untuk itu laporan kerja praktek ini kami mengambil topik tentang Pemasangan
Dan Pengoperasian Gardu di kelurahan Ketang Baru, kecamatan Singkil, kota
manado. Pada kegiatan kerja praktek ini kami melaksanakan pekerjaan mengenai
pemasangan transformator 160 kVA di kelurahan Ketang Baru, kecamatan Singkil,
kota manado. Pemasangan transformator tersebut dikarenakan transformator yang
ada di kelurahan tersebut telah melebihi beban yang ada, sehingga diperlukan
penambahan daya untuk memenuhi pemakaian listrik di kelurahan tersebut.

2
1.2 Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Tujuan Umum


 Memberikan pengenalan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa
 Mampu menerapkan ilmu ketenagalistrikan yang telah diperoleh di
Perkuliahan.
 Memenuhi persyaratan mata kuliah wajib.

1.2.2 Tujuan Khusus


 Mempelajari bagaimana cara pemasangan Gardu Distribusi .
 Mempelajari bagaimana cara pengoperasian Gardu Distribusi.

1.3 Manfaat Kerja Praktek


- Memperoleh ilmu pengetahuan terutama dibidang kelistrikan dalam
pendistribusian energi listrik.
- Memperoleh pengalaman tentang dunia kerja yang nyata kepada mahasiswa
sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

1.4 Lokasi Kerja Praktek

- Lokasi Kantor : PT. Jago Elfah Anugerah (JEA), Jln. Pingkan


Matindas Dendengan Dalam, Link VII,
Kecamatan Paal Dua, Kota Manado.

- Lokasi Pekerjaan : Tergantung pada penempatan yang diberikan

1.5 Waktu dan Jadwal Kerja Praktek


Waktu dan jadwal pelaksanaan kerja praktek dimulai tanggal 20 Oktober
2020 sampai dengan 20 Desember 2020. Kerja praktek dilaksanakan dari hari
senin sampai sabtu, waktu kerja praktek dimulai dari jam 07.00 sampai 17.00.

3
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN &


DASAR-DASAR GARDU

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Jago Elfah Anugerah di dirikan pada tahun 1997. Manado 2011,
perusahaan yang bergerak di bidang jasa instalasi listrik berkembang
menjadi kontraktor Mekanikal Elektrikal yang bekeja sama dengan PLN
sebagai patner untuk membangun dan menepemarangi wilayah
SULUTTENGGO.
Perusahaan yang telah mengerjakan proyek meliputi dari BUMN
maupun swasta termasuk tegangan menengah, pemasangan Gardu
Distribusi, dan juga pemanfaatan Gardu JTR
PT.Jago Elfa Anugerah juga termasuk dalam keanggotaan asosiasi
AKLI, juga bersertifikasi K3, ISO: 9001, ISO: 14001, OHSAS: 18001.

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Menjadikan PT JAGO ELFAH ANUGERAH sebagai Perusahaan


Penyedia Barang dan Jasa Kontruksi Terbaik di bidang Kontraktor Listrik
yang memiliki Kompetensi, Kualifikasi dan Klasifikasi Kinerja
Internasional.

2.2.2 Misi

Sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan mutu dan


kepuasan yang terbaik kepada pelangan. Membangun serta menciptakan
citra terbaik perusahaan. Serta turut berpartisipasi dalam pembangunan
Indonesia

4
2.3 Profil

Nama Perusahaan : PT. JAGO ELFAH ANUGERAH


Alamat : JL. Yos Sudarso No. 03 Kelurahan Paal 2 Ling. 2
Kec. Paal 2
Provinsi : Sulawesi Utara
Kabupaten/Kota : Manado
Telepon :0431-2052255
Kode Pos : 95129
Kategori Perusahaan : Kontraktor

5
2.4 Bagan Organisasi PT. Jago Eelfah Anugerah

6
Ruang lingkup pekerjaan dari perusahaan ini meliputi :

1. Komisaris
Komisaris bertugas untuk mengawasi kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan.
2. Direktur
Direktur di bawah naungan Komisaris dimana Direktur bertugas sebagai
pimpinan perusahaan, direktur juga berhak menerapkan kebijakan-kebijakan,
menetapkan, mengawasi tugas dari kariawan-kariawannya.

3. Manajer

 Manajer Teknik mengawasi setiap teknisi yan turun langsung bekerja di


lapangan dan mengkoordinasi produksi yang di produksi perusahaaan.
 Manajer Keuangan bertugas untuk:
1. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan, serta
kewajiban pajak perusahaan.
2. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran
perusahaan dalam berbagai aspek .

2. Chief Admin
Bertugas untuk mengurus atau mengatasi surat- menyurat suatu perusahaan
tersebut baik itu online ataupun tidak online.

3. Warehouse / Gudang
Bertugas unutuk mengatur dan mengurus barang atau alat-alat yang masuk
untuk menunjang suatu proyek ataupun bahan-bahan yang akan diproduksi.

4. Penanggung Jawab Teknik K3

Yaitu bertanggung jawab untuk mengawasi Standar Operasional


Prosedur (SOP) suatau perusahaan.

7
5. Penanggung Jawab Teknik
Yaitu bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya semua proyek yang
ada. Dimana proyek-proyek ini ada terbagi menjadi beberapa TIM:
 TIM KUBIKEL
Tim ini berfokus pada proyek kubikel yang akan dikerjakan baik itu
perbaikan, pemeliharaan, ataupun pembuatan kubikel baru sesuai
dengan permintaan pelanggan. Kubikel ini biasanya ada di gedung-
gedung besar ataupun perusahaan.
 TIM GARDU
Tim ini berfokus pada proyek gardu yang akan dikerjakan baik itu
pmeliharaan, perbaikan, ataupun pembuatan gardu baru sesui
dengan permintaan pelanggan. Secara garis besar jenis Gardu
distribusi ada dua:
a. Gardu pasang luar : Gardu portal dan gardu control
b. Gardu pasang dalam : Gardu beton, gardu kios.
 TIM JTR
Tm ini berfokus pada proyek Jaringa Tegangan Rendah dengan
tegangan 220 volt atau 380 volt. Pengerjaan proyek ini juga
tergantung dari permintaan konsumen melalu PLN.
 TIM JTM
Tim ini berfokus pada pengerjaan proyek Jaringan Tegangan
Menengah baik itu pemeliharaan, penarikan/pembuatan jaringan
baru, atau pun penambahan daya sesui dengan permintaan
pelanggan.
 TIM SIPIL
Tim sipil ini memiliki proyek tersendiri dimana tim ini bekerja pada
saat penggalian pondasi tiang, pengecoran dasar tiang diatas tanah,
dan juga boloh bertugas untuk pembuatan gardu beton, gardu kios,
dan juga bertugas untuk penebangan ranting atau pohon yang
menghalangi suatu kegiatan proyek yang dilakukan. Ini juga sesui
permintaan pelanggan.

8
Tim-tim di atas memiliki masing-masing supervisor, chief, dan tenaga
(pekerja).

Dimana supervisor merupakan seseorang yang ditugaskan untuk


mengeluarkan perintah kepada rekan kerjanya (dia juga boleh dikatakan
sebagai pengawas di lapangan).

Chief tim merupakan kepala dari pengerjaan sutau proyek tersebut ( dia
yang turun tangan langsung).

Tenaga (pekerja) merupakan kumpulan kariawan/pekerja yang turun


langsung dalam pengerjaan proyek tersebut.

6. Operator Crane dan Driver


Operator Crane dan driver ini bertugas untuk mengendarai truck, pick up
untuk membawa pekerja/ kariawan proyek menuju tempat pengerjaan suatu
proyek, baik itu di dalam Manado maupun di luar Manado. Operator Crane
bertugas untuk mengangkut tiang listrik untuk dibawa ke tempat proyek
maupun untuk mendirikan suatu tiang listrik khususnya tiang listrik SUTM.

7. Produksi Bahan Baku


Bertugas untuk pembuatan suatu bahan baku yang akan di gunakan pada
pengerjaan suatu proyek. Pembuatan bahan baku ini tidak semua hanya
beberapa saja yang diproduksi sendiri oleh perusahaan yaitu: Traves (breket),
behel tiang, anti panjat, dan juga tempat untuk dudukan trafo.

9
2.5 Dasar-dasar Gardu

2.5.1 Pengertian Gardu Distribusi

Gardu Distribusi Tenaga Listrik secara umum adalah suatu bangunan Gardu
Listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD), dan Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi
pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM-20 kV) maupun Tegangan
Rendah (TR-220 V).

2.5.2 Jenis-jenis Gardu Distribusi

Secara garis besar Gardu Distribusi dibedakan atas:

a. Jenis pemasangannya:
a) Gardu pasangan luar: Gardu Portal, Gardu Cantol.
b) Gardu pasangan dalam: Gardu Beton, Gardu Kios.
b. Jenis konstruksinya:
a) Gardu Beton (bangunan sipil: batu, beton).
b) Gardu Tiang: Gardu Portal, Gardu Cantol.
c) Gardu Kios.
c. Jenis penggunaannya:
a) Gardu Pelanggan Umum.
b) Gardu Pelanggan Khusus.

10
2.5.2.1 Gardu Beton atau Gardu Tembok

Merupakan jenis Gardu Distribusi yang seluruh komponen utama instalasi


yaitu Transformator dan peralatan switching/proteksi, terangkai didalam bangunan
sipil yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi pasang batu dan
beton.

Gambar 2.5.2.1

(Sumber: Jenis Dan Macam Gardu Distribusi Tenaga Listrik.)

2.5.2.2 Gardu Kios

Yaitu Gardu Distribusi Tenaga Listrik yang kontruksi pembuatanya terbuat dari bahan
kontruksi baja, fiberglas atau kombinasinya. Gardu ini dibangun di lokasi yang tidak
memungkinkan didirikanya Gardu Beton atau Gardu tembok. Karna Sifatnya Mobilitas,
maka kapasitas Transformator yang terpasang terbatas yakni maksimum 400 Kva.

Gambar 2.5.2.2
(Sumber: Buku PLN Jilid 4; Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu
Hubung Tenaga Listrik.)

11
2.5.2.3 Gardu Tiang

Merupakan Gardu Distribusi yang dipasang dekat dengan konsumen,


dimana Trafo menggunakan tiang (9m-13m) dengan posisi Panel Hubung Bagi
Tegangan Rendah (PHB-TR) berada dibawah Trafo Distrbusi.

Gardu tiang terdiri dari 2 macam yaitu, Gardu Portal dan Gardu Cantol.

Gambar 2.5.2.3a Gambar 2.5.2.3b

(Gardu Portal) (Gardu Cantol)

2.5.2.4 Gardu Pelanggan Umum

Merupakan jenis Gardu Distribusi yang dipasang untuk pelanggan listrik


tegangan rendah yang biasanya ada disekitar rumah.

2.5.2.5 Gardu Pelanggan Khusus

Merupakan jenis Gardu Distribusi yang dipasang untuk satu pelanggan


tegangan menengah yang memakai daya minimal 20 kVA, seperti daerah industri
yaitu pabrik-pabrik.

12
2.5.3 Komponen Utama Gardu Portal

2.5.3.1 Lightning Arrester (LA).

Gambar 2.5.3.1

Berfungsi sebagai alat proteksi atau pengaman pada Trafo Distribusi dari
tegangan lebih akibat surja petir.

2.5.3.2 Fused Cut Out (FCO atau CO).

Gambar 2.5.3.2

Berfungsi sebagai alat pengaman pada Trafo Distribusi dari arus hubung
singkat. Proteksi pada FCO ini dipasang dalam bentuk Fuse Link (kawat bentuk
sikring) yang dapat disesuaikan dengan arus nominal pada Trafo yang terpasang.

13
2.5.3.3 Dudukan Fuse Cut Out dan Arrester.

Gambar 2.5.3.3

(Sumber: Imaduddien Ariefah; Tugas Sistem Proteksi)

Berfungsi untuk menempatkan Fuse Cut Out dan Lightning Arrester.

2.5.3.4 Wiring Gardu (Pengawatan Gardu).

Gambar 2.5.3.4

(Sumber: Buku PLN Jilid 4; Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu
Hubung Tenaga Listrik.)

Yaitu kawat penghubung untuk menghubungkan tegangan dari jaringan


SUTM, Lightning Arrester (LA) dan Fused Cut Out (FCO) ke Trafo Distribusi.

14
2.5.3.5 Konektor

Konektor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyambung


kawat/kabel penghantar. Konektor dapat dibedakan menjadi

 Join Sleeve Connector: Berfunsi untuk menyambung kawat pada


posisi lurus

Gambar 2.5.3.5.1

 Kabel Skun atau cable shoes merupakan connector kabel yang


digunakan sebagai penyambung antara kabel dengan alat listrik dan
komponen listrik.

Gambar 2.5.3.5.2

 Live Line Connector (Sambungan Sementara Yang biasa dibuka dan


dipasang)

Gambar 2.5.3.5.3

15
2.5.3.6 Tiang

Gambar 2.5.3.6

(Tiang beton dan tiang besi.)

Tiang yang digunakan untuk Gardu Distribusi jenis ini bias berupa tiang
beton maupun tiang besi dengan tinggi 11 sampai 12 meter.

16
2.5.3.7 Transformator Distribusi 3 Fasa

Gambar 2.5.3.7

(Transformator Distribusi.)

Merupakan komponen utama dari Gardu Distribusi yang berfungsi untuk


menurunkan tegangan dari sisi Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV
menjadi tegangan yang siap dipakai oleh konsumen yaitu 220 V. Trafo yang
digunakan merupakan Transformator Distribusi Fase 3 yang memiliki 3 tipe vektor
grup (merujuk SPLN) yaitu, Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0.

17
Tabel 6.1 Vektor Group dan Daya Transformator.

No. Vektor Group Daya (kVA) Keterangan


50
1. Yzn5 100 Untuk sistem 3 kawat.
160
200
250
315
2. Dyn5 Untuk sistem 3 kawat.
400
500
630
50
100
160
200
3. Ynyn0 250 Untuk sistem 4 kawat.
315
400
500
630

2.5.3.8 Dudukan Trafo

Gambar 2.5.3.8

(Dudukan trafo.)

Berfungsi untuk menempatkan Trafo Distribusi pada tiang.

18
2.5.3.9 Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR)

Gambar 2.5.3.9

(Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR).)

Merupakan suatu kombinasi dari satu atau lebih perlengkapan hubung bagi
tegangan rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali
yang saling berhubungan.

Keseluruhannya dirakit lengkap dengan system pengawatan dan mekanis


pada bagian-bagian penyangganya.

Komponen dari PHB-TR yaitu sebagai berikut:

- NH-Fuse, berfungsi untuk mengamankan Trafo Distribusi dari arus lebih


yang disebabkan oleh hubung singkat pada Jaringan Udara Tegangan
Menengah (SUTM) maupun karena beban lebih.

Gambar 2.5.3.9.1
(NH-Fuse)

19
- Rel Tembaga atau Rel Jurusan, berfungsi untuk menghubungkan tegangan
dari beberapa komponen pada PHB-TR.

Gambar 2.5.3.9.2
(Rel Tembaga/Rel Jurusan.)
- Saklar utama, sebagai pemutus dan penghubung saluran sirkuit masuk.

Gambar 2.5.3.9.3
- Kabel Turun (Kabel penghubung dari Trafo ke PHB-TR) bisa berupa kabel
NYY atau NYFGBY dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan dan
Trafo Distribusi yang terpasang.

Gambar 2.5.3.9.4
(Kabel Penghubung dari Trafo ke PHB-TR.)

20
- Trafo Arus atau Current Transformer (CT), berfungsi untuk mengkonversi
arus besar ke arus kecil guna pengukuran sesuai batas alat ukur, juga sebagai
proteksi dan isolasi dari sirkuit sekunder dari sisi primernya.

Gambar 2.5.3.9.5
(Sumber: Rahmad Azly; Ampere Meter, CT (Current Transformer) dan
Perhitungannya.)

- Kabel naik atau kabel jurusan (bisa berupa NYY atau NYFGBY) dengan
ukuran sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.5.3.9.6
(Kabel jurusan.)

21
BAB III

Pemasangan Gardu Portal di Kelurahan Ketang Baru,


Kecamatan Singkil, Kota Manado

3.1 Pemasangan Gardu Portal di Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan


Singkil, Kota Manado

3.1.1 Konstruksi Gardu Portal.

Gardu Portal adalah Gardu Listrik tipe terbuka (out door) dengan memakai
konstruksi dua tiang atau lebih. Tempat dudukan Trafo sekurang-kurangnnya 3
meter di atas tanah dan ditambahkan platform sebagai fasilitas kemudahan kerja
teknisi operasi dan pemeliharaan. Transformator dipasang pada bagian atas dan
lemari panel atau Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) pada bagian
bawah.

Gambar 3.1.1a Gambar 3.1.1b

22
3.1.2 Persiapan Konstruksi dan Proses Perizinan

- Perencanaan konstruksi Gardu dan Jaringan Saluran Udara Tegangan


Menengahnya (SUTM).
- Memastikan kebenaran peta rencana lokasi pendirian Gardu Distribusi,
detail konstruksi dan perolehan izin lokasi gardu.
- Bila lokasi Gardu berada di tanah sertifikat hak milik, harus diperoleh izin
tertulis penggunaan tanah untuk Gardu dari pemilik tanah.

Khusus Transformator Distribusi, periksa fisik Transformator Distribusi


yang meliputi:

1. Packing Transformator.
2. Periksa assesoris Transformator, apakah sudah sesuai dengan syarat
kontrak yang disepakati, misalnya Thermometer, Oil Level, Bucholz
Relay, Breather (silica gel).
3. Periksa volume minyak (oil level) pada gelas duga ada kebocoran minyak
pada Transformator.
4. Periksa Name Plate serta Sertifikat Transformator, apakah sesuai dengan
permintaan

Gambar 3.1.2
(Name Plate Transformator).

23
5. Pengujian ketahanan isolasi antara:
 Sisi Tegagangan Rendah (TR) dengan sisi Tegagangan Menengah (TM).
 Sisi Tegagangan Rendah (TR) dengan bodi (E).
 Sisi Tegagangan Menengah (TM) dengan bodi (E).

3.1.3 Proses Transportasi dan menaikkan Transformator ke atas Tiang.

Gambar 3.1.3

Kondisi kritis adalah pada saat memindahkan Transformator, dari gudang


ke lokasi pemasangan misalnya, juga pada saat menaikkan/menurunkan
Transformator dari atau keatas truck. Ketentuan penaikkan/penurunan
Transformator Distribusi dari truck diharuskan menggunakan alat bantu forklift,
mobile-crane/lift (truck yang sudah dilengkapi lifter) atau minimal tripot yang
dapat dirakit dilokasi.

Penggunaan alat bantu Rope Sling dan Wire Sling hanya direkomendasikan
untuk Tranformator berdaya < 100 kVA, dan posisi sling diletakkan di bawah atau
pada dasar dan melingkar pada Transformator yang akan ditarik, karena tumpuan
beratnya berada di dasar packing Transformator.

24
Pelaksaan penaikkan/penurunan Transformator ke atau dari truck harus
diperhatikan dengan seksama untuk memastikan tidak terjadinya kerusakan pada
tangki Transformator (bila menggunakan forklift) atau kerusakan isolator
(umumnya bila menggunakan crane atau Tripot). Pengangkutan Transformator dari
gudang penyimpanan ke lokasi gardu dipersyaratan/tidak diperbolehkan adanya
guncangan-guncangan pada saat dibawa dengan kendaraan.

3.2 Pemasangan Instalasi

3.2.1 Instalasi Transformator Distribusi

- Untuk instalasi ke atas tiang atau platform dudukannya, siapkan terlebih


dahulu takle/lifter dengan kekuatan cukup di tiang beton pada
penggantungan cross-arm.
- sementara untuk mengangkat Transformator, naikkan Transformator
dengan seksama, vertikal keatas dan setelah duduk dialas cross arm tiang/
dudukan pada tiang beton rakit dengan mur-baut yang erat.

3.2.2 Pemasangan Penghantar Pembumian

Bagian – bagian yang dipentanahankan pada gardu portal adalah :


1. Terminal netral sekunder transformator
2. Lightning Arrester (LA)
3. Bagian konduktif terbuka (BKT), seperti PHB‐TR dan body
transformator.
Pentanahan lightning arrester (LA), pentanahan BKT, pentanahan
titik netral transformator dilakukan dengan memakai elektroda pentanahan
sendiri-sendiri, namun penghantar pentanahan lightning arrester dan BKT
dihubungkan dengan kawat tembaga (BC) 50 mm2. Penghantar -
penghantar pentanahan dilindungi dengan pipa galvanis dengan diameter
5/8 inci sekurang-kurangnya setinggi 3 meter diatas tanah.
(Buku 4 PT PLN, 2010:24).

25
Seluruh terminal pembumian tersebut disambungkan pada ikatan penyama
potensial pembumian dan selanjutnya dihubungkan ke elektroda pembumian. Nilai
tahanan pembumian tidak boleh melebihi 1 Ohm (Ω). Titik netral Transformator
dibumikan sendiri.

Gambar 3.2.2

(Sumber: Buku PLN Jilid 4; Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu
Hubung Tenaga Listrik.)

3.2.3 Instalasi Kabel Tegangan Rendah

- Instalasi kabel Tegangan Rendah antara kabel Tegangan Rendah (TR)


Transformator dengan Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR)
memakai kabel sekurang-kurangnnya jenis NYY (kabel inti tembaga
dengan isolasi PVC dan selubung luar isolasi PVC).
- Ukuran kabel disesuaikan dengan kapasitas Transformator. Kabel
dilindungi dengan pipa galvalis dengan diameter 4 inci sekurang-
kurangnnya setinggi 3 meter di atas tanah. Apabila menggunakan kabel
dengan pelindung metal (NYFGbY = kabel inti tembaga dengan isolasi
PVC, memiliki pelindung kawat baja bulat, dililit dengan plat baja dengan
isolasi PVC), maka bagian pelindung metal harus dibumikan.

26
3.2.4 Penandaan Gardu Tiang

Setiap Gardu Tiang harus diberi identitas yang meliputi:

1. Nomor Gardu.

2. Tanda peringatan (antara lain: lambang kilat, tulisan tanda bahaya, dll).

3. Data historis Gardu (meliputi tanggal dibangun, No. SPK, nama


pelaksana pekerjaan, dicantumkan pada bagian dalam pintu Panel
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR)).
4. Seluruh bagian Gardu dicat dengan warna silver-bronze. Jenis cat yang
digunakan untuk bagian luar harus tahan akan perubahan cuaca.

3.2.5 Penyelesaian Akhir (Finishing)

Setelah tahapan konstruksi pemasangan gardu selesai, maka dilanjutkan


dengan uji teknis dan komisioning sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk
kemudian diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh Badan yang berwenang.

27
BAB IV
Pengoperasian Gardu Portal di Kelurahan Ketang Baru,
Kecamatan Singkil, Kota Manado

4.1 Prosedur Pengoperasian Gardu

4.1.1 Standar Operasional Prosedur (SOP) Perusahaan Pemasangan dan


Pengoprasian Gardu Distribusi.

1. Tujuan :

Prosedur ini bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan seluruh


kegiatan yang berkaitan dengan pengoprasian jaringan distribusi.

Pemasangan dan pengoprasian gardu distribusi bertujuan untuk memasok


kebutuhan listrik konsumen.

2. Lokasi pekeerjaan :

Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado

Pihak Yang Terkait:

a. Asman Operasi Distribusi


b. Supervisor Opdist
c. Piket Pengawas
d. Pelaksana

3. Peralatan Kerja:
a. Alat Pelindung Diri (APD)
- Helm
- Sabuk Pengaman
- Sepatu Safety
- Sarung Tangan Isolasi
b. Single Line Diagram.

28
c. Peralatan Pengoprasian:
- Tangga

- Tongkat/stock FCO

- Grounding

29
- Tool Kit

- Alat ukur tahanan (Megger)

- Tang Ampere

 Peralatan Comissioning
- Phase Sequence, digunakan untuk memeriksa urutan fasa.

30
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum Pengoprasian Gardu
a) Keamanan
Aman bagi manusia, peralatan dan lingkungan.
Syarat-syarat Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3):
- Kondisi instalasi memenuhi persyaratan.
- Pemeliharaan instalasi sesuai jadwal.
- Alat kerja dan peralatan keselamatan kerja memenuhi syarat.
- Koordinasi kerja baik.
- Sikap dan cara kerja memperhatikan aturan K3.
b) Mutu
Harus sesuai kriteria dan standar yang ditentukan, karena Perusahaan Listrik
Negara (PLN) selalu dituntut menyediakan Energi Listrik ke pelanggan
dengan mutu yang baik.
c) Pemeriksaan (Comissioning)
Comissioning perlu dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
pemasangan dan penyetelan dari tiap-tiap peralatan telah baik.
d) Macam-macam Pemeriksaan atau Pengujian
- Pemeriksaan secara visual
Ditujukan untuk melihat apakah semua perlengkapan dan peralatan kerja
dalam kondisi baik, secara fisik tidak ada kelainan, misalnya berkarat, pecah
ataupun retak.
- Pemeriksaan secara pengukuran atau pengujian
a. Pengukuran Pentanahan (Grounding), merupakan suatu mekanisme
dimana daya listrik dihubungkan langsung ke tanah. Dilaksanakan
pengukuran tahanan tanah bertujuan untuk mengecek apakah seluruh
perlengkapan dan peralatan telah ditanahkan dengan baik. Keadaan
pentanahan yang baik apabila tahanan bernilai < 1 Ω, semakin mendekati 0
maka semakin baik, stik arde ditanam dengan kedalaman 2 meter dengan
diameter 16 mm. Sistem pentanahan (grounding) ada 2 macam, yaitu:

- Sistem Pentanahan Peralatan (Grounding Equipment)


- Sistem Pentanahan Titik Netral (Netral Grounding System)

31
Gambar 4.1.1
(Sumber: Simon Patabang; Sistem Pentanahan, Pemanfaatan Energi
Listrik.)
Peralatan yang digunakan:
1. Earth Resistance Tester.
2. Elektroda bantu.
3. Kabel hubung secukupnya.
Bagian-bagian yang ditanahkan:
1. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (yang bias
menghantarkan listrik) dan yang mudah disentuh manusia.
2. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning
arrester.

b. Pengujian urutan Fasa, saat penyambungan pelanggan 3 Fasa dengan


Tegangan Rendah (TR) maupun Tegangan Menengah (TM) cek terlebih
dahulu fasa R, S, dan T dengan menggunakan alat tes fasa, apabila putaran
searah jarum jam, maka urutan fasa sudah benar. Kegiatan ini sangat penting
karena, dalam melaksanakan penyambungan gardu-gardu ataupun
konsumen listrik, jika terjadi kesalahan dalam urutan fasa, maka akan
menyebabkan kerusakan pada peralatan 3 fasa.
Langkah Pengujian urutan fasa :
- Siapkan alat Phase Squence Indicator.
- Hubungkan masing-masing 3 terminal ke terminal kontrol tegangan yang
menjadi satu dengan lampu indikator.
- Setelah terhubung lihat lampu indicator yang terdapat pada Phase

sequence Indicator apakah sudah sesuai urutannya.

32
Posisi Tap Changer Hasil Pengukuran
F–F 441 v
7
F-N 255 v
F–F 431 v
6
F-N 249 v
F–F 419 v
5
F-N 241,6 v
F–F:
R–S 397,8 v
R–T 398,5 v
S- T 397,8 v
3
F–N:
R–N 229,7 v
S–N 229,2 v
T-N 229,6 v

……………………………………………………………………….

33
c. Pengujian Tahanan Isolasi, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
apakah bahan-bahan atau material dari isolasi masih memenuhi persyaratan
yang telah diterapkan.

Table 4.1.1

Batasan Nilai Tahanan Isolasi Minimum Trafo berdasarkan Kapasitas.

Tahanan Isolasi Minimum (MΩ)


Tegangan
Tegangan Tegangan Menengah
Kapasitas
Menengah Rendah (TR) (TM) –
No. Trafo
(TM) BODY BODY Tegangan
(kVA)
Rendah (TR)
Megger 5000 Megger 1000 Megger 5000
Volt Volt Volt
1. 100 1600 MΩ 1600 MΩ 1600 MΩ
2. 160 1265 MΩ 1265 MΩ 1265 MΩ
3. 250 1012 MΩ 1012 MΩ 1012 MΩ
4. 315 902 MΩ 902 MΩ 902 MΩ
5. 400 800 MΩ 800 MΩ 800 MΩ
6. 630 637 MΩ 637 MΩ 637 MΩ
7. 1000 506 MΩ 506 MΩ 506 MΩ
Pengukuran isolasi TM - TM dan TR - TR harus = nol (Zero)

(Sumber: Martha Nova Pratiwi; Pengoprasian Gardu Portal RMU dan


Comissioning)

34
Prosedur pengukuran tahanan isolasi:
I. Persiapan:
- Persiapkan peralatan dan alat ukur (Megger) yang dibutuhkan, jangan lupa
untuk memeriksa sumber tegangan / baterai pada alat ukur.
- Lepaskan konduktor/kabel pada terminal peralatan yang akan diukur serta
beri tanda konduktor/kabel yang dilepas.
- Referensi hasil pengukuran tahanan isolasi adalah 1 MOhm/kV (SE
PLN No.032/PST/1984 dan Suplemennya.

II. Pelasanaan:

- Matikan (Switch-off) tombol alat ukur.


- Hubungkan alat yang telah diukur ke ground untuk menghilangkan induksi.
- Masukkan pangkal kabel tester pada terminal alat ukur.
- Hubungkan ujung kabel (probe) pada terminal ukur dari peralatan/instalasi
yang hendak diukur dan yakinkan bahwa probe tersebut sudah terhubung
dengan baik.
- Aktifkan (Switch-on) tombol alat ukur.
- Amati hasil penunjukkan pada alat ukur dan catat.

35
1. Langkah Kerja
- Penanggung Jawab Teknik K3 berkoordinasi dengan Penanggung jawab
teknik peralatan dan material apa saja dibutuhkan di lapangan.
- Penanggung jawab Teknik berkoordinasi dengan werehouse (staff gudang)
untuk peralatan dan material yang akan dinaikkan ke mobil, berkoordinasi
dengan operator crane dan driver yang akan mengemudi kendaraan, juga
memerintahkan kepada supervisor atau Chief TIM Gardu untuk
mengumpulkan anggota/ tenaga kerja TIM Pemasangan Gardu, jika sudah
terkumpul maka Tim Pemasangan Gardu siap berangkat untuk menuju
kantor cabang PLN terdekat dengan tempat penarikan/pemasangan
jaringan.
- Pengawas PLN memberikan arahan kepada semua TIM yang akan bekerja
di lapangan dan mengarahan untuk menuju ke lapangan tempat pemasangan
Gardu Distribusi.

 Persiapan Pengoperasian Gardu


a) Membaca dan memahami prinsip kerja gardu distribusi dan sistem JTM.
b) Mampu berkomunikasi dengan pengatur/posko untuk pengoperasian
Instalasi Gardu Distribusi.
c) Menyusun rencana kerja yang berisi langkah-langkah pelaksanaan
pekerjaan.
d) Menyiapkan peralatan kerja (APD, Perkakas Kerja, Single Line Diagram).
e) Memeriksa hasil ukur atau mengukur indikator kondisi peralatan gardu.
f) Tahanan isolasi trafo sesuai ketentuan.
g) Nilai fuse link sesuai kapasitas trafo.
h) Nilai NH Fuse sesuai dengan ukuran table dan kapasitas trafo.
i) Tahanan pembumian kerangka peralatan/kontruksi instalasi gardu sesuai
ketentuan.
- Menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah dikoordinasikan secara efektif dengan pihak-
pihak terkait.

36
- Memastikan bahwa surat perintah kerja dapat dilaksanakan sesuai
SOP.
- Memahami dan dapat melaksanakan prosedur dan peraturan K3.

 Prosedur Pengoperasian Gardu


a) Periksa keadaan disekitar gardu dan yakinkan aman untuk dioperasikan.
b) Laporkan kepada pihak yang berwenang untuk pengoperasian gardu dan
tunggu izin pengoperasian keluar.
c) Masukkan FCO.
d) Periksa urutan fasa.
e) Ukur tegangan sisi TR, pastikan bahwa penyetelan sadapan trafo sudah
benar.
f) Operasikan saluran jurusan dengan cara:
- Untuk pelanggan umum, masukkan saklar utama menyusul
kemudian NH Fuse satu persatu sambil di test kemungkinan adanya
hubung singkat pada saluran jurusan.
- Untuk pelanggan industri masukkan saluran NH Fuse, menyusul
kemudian saklar utama.

37
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Gardu Distribusi Tenaga Listrik merupakan suatu bangunan Gardu Listrik


yang berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD), dan Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi
pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM-20 kV) maupun Tegangan
Rendah (TR-220 V).Gardu Distribusi berfungsi untuk menyalurkan energi listrik
dari Tegangan Menengah yaitu 20 kV ke Tegangan Rendah yaitu 220 V.
Pemasangan dan pengoprasian Gardu Distribusi adalah segala kegiatan yang
mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan dan penyaluran tenaga listrik
kepada konsumen, serta menjamin kelangsungan penyaluran atau pelayanan.

Pemasangan dan pengoprasian Gardu Portal 160 kVA di di Kelurahan


Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado guna memenuhi kebutuhan
pemakaian listrik di area tersebut yang sudah melebihi kapasitas pemakaian yang
disediakan.

5.2 SARAN

Berdasaran pengalaman yang diperoleh selama Kerja Praktik di PT. Jago


Elfah Anugerah, terdapat beberapa hal yang menjadi saran untuk meningkatkan
performa kerja saat di lapangan yaitu, diharapkan kepada beberapa teknisi dan
pengawas di lapangan untuk mengutamakan K3 agar saat bekerja lebih safety atau
aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

38
DAFTAR PUSTAKA

- Buku PLN Jilid 4. Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu


Hubung Tenaga Listrik.
- Martha Nova Pratiwi; Pengoprasian Gardu Portal RMU dan
Comissioning
- Simon Patabang; Sistem Pentanahan, Pemanfaatan Energi Listrik
- Fedwina Fatimah Syafira Lihawa,Muhammad Ikhsan Wiranto.
“Pemasangan dan Pengoperasian Gardu Portal di Kantor DPRD Bitung”
: Universitas Sam Ratulangi

39
Lampiran

40
41
42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai